Anda di halaman 1dari 5

STERILISASI ALAT KEDOKTERAN

No.Dokumen:
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman:

UPT PUSKESMAS Hadi Jalena, SKM


RAWAT INAP UJAN Nip.196912061989122002
MAS
Sterilisasi alat adalah tindakan yang dilakukan secara fisik dan
1. Pengertian kimia untuk membuat alat menjadi sucihama, menghilangkan
mikrobiologi hidup, termasuk bakteri, kuman patogen dan spora.
1. Menghindarkan infeksi silang melalui mulut, sistem
pernafasan dan secara sistemis antar pasien atau pasien
dengan petugas klinik
2. Menghindari infeksi lokal dan sistemis pasca perawatan
2. Tujuan
yang diakibatkan masuknya mikroba pasien tersebut
melalui jaringan luka
3. Menghindarkan infeksi nosokomial
4. Kebersihan optimal
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Ujan Mas
3. Kebijakan
NO : /800/PKM UM/2021 Tentang Kebijakan Klinis Puskesmas
1. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
2. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2014 tentang Perencanaan dan Penganggaran
Bidang Kesehatan

4. Referensi 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28


Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Nasional
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
7. Langkah-langkah/ 1. Dekontaminasi
Prosedur
a. Memakai sarung tangan
b. Menyiapkan bak perendaman yang telah diisi dengan larutan
clorin 0.5 %
c. Memasukkan alat-alat kesehatan atau alat laboratorium yang
sudah terpakai dan bisa digunakan lagi ke dalam bak
perendaman
d. Biarkan kurang lebih 10 menit
2. Pencucian dan Pembilasan
a. Membuka kran air dengan cara memutar searah jarum jam
(model kran bukan putaran) dengan tangan kanan
b. Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah
didekontaminasi ( hati-hati bila memegang peralatan yang
tajam, seperti gunting dan jarum jahit). Agar tidak merusak
benda-benda yang terbuat dari karet, jangan dicuci secara
bersamaan dengan peralatan dari logam atau kaca
c. Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang
terbuat dari kaca dengan cara:
 Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran dengan cara
menyikat dengan perlahan, searah dan berulang-ulang
di bawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran
bersih disemua permukaan
 Membuka engsel, gunting dan klem dengan cara
memutar skrup secara prlahan ke kiri sampai terlepas.
Menyikat engan seksama terutama pada bagian
sambungan dan sudut peralatan dengan cara menyikat
dengan pelahan , searah dan berulang-ulang di bawah
air mengalir sampai tidak tampak noda darah atau
kotoran
 Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran
yang tertinggal pada peralatan dengan cara melihat
dengan membolak balik di bawah penerangan yang
cukup terang
 Megurangi prosedur di atas setiap benda sedikitnya
tiga kali (atau lebih bila perlu) dengan air dan sabun
atau detergen
 Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih
dengan cara mengambil satu persatu alkes dan
peralatan laboratorium dan membilas satu persatu di
bawah air mengalir
d. Mengulangi prosedur tersebut untuk benda-benda lain.
Jika peralatan akan didesinfeksi tingkat tinggi secara
kimiawi (misalkan dalam larutan klorin 0.5 %),
tempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan
biarkan kering sebelum memulai proses (DTT)
e. Peralatan yang akan didesinfeksi tingkat tinggi dengan
cara dikukus atau direbus, atau disterilisasi di dalam
autoclave/ oven panas kering, tidak perl dikeringkan
dulu sebelum proses sterilisasi dimulai
f. Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung
tangan dengan air dan sabun, kemudian bilas dengan
seksama menggunakan air bersih
g. Melepas sarung tangan
h. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Desinfeksi Tingkat tinggi / Sterilisasi
Metode sterilisasi yang dapat dipilih antara lain:
a. AUTOCLAVE
 Menuangkan air suling secukupnya kedalam autoclave
 Menuang air suling sampai batas tertentu ke dalam
autoclave
 Menata tabung reaksi atau peralatan gelas lain di
dalam sedemikian rupa hinggan tersedia ruangan untuk
bergeraknya uap air secara bebas diantara alat-alat
selama sterilisasi, letakkan wadah ke dalam autoclave
dengan cara tabung reaksi satu perstu dengan
korentang, kemudian disusun didalam wadah
aluminium yang sudah terdapat didalam autoclave
dengan jarak minimal 0.5 cm dengan alat yang lain
 Meletakkan tutup sterilisator pada tubuh sterilisator
dan meletakkan baut-baut penahan keatas tempat yang
sesuai dengan tutup sterilisator, kemudian kencangkan
masing-masing murnya secara bersama dalam tempat
yang berlawanan
 Membuka pengatur klep pengaman, dalam keadaan
terbuka penahan tersebut letaknya lurus. Pasang
pemanasnya. Uap yang terbentuk pada dasar
sterilisator akan mengalir ke atas di seputar wadah
bagian dalam dan kemudian ke bawah diantara labu-
labu dan tabung-tabung ke dasr wadah, memaksa
keluarnya udara dari dasar ke atas melalui tabung
pengeluaran fleksibel dan klep pengaman
 Bila uap air mulai keluar dengan deras (menimbulkan
bunyi mendesis) tutplah klep pengaman dengan cara
mendorong pengaturnya ke bawah sehingga posisinya
mendatar. Tekanan dalam sterilisator akan naik dan
dapat dibaca pada alat pengukur tekanan
 Mempertahankan tekanan pada suhu 121°, dengan cara
mengurangi pemanasan seperlunya untuk
mempertahankan tekanan tersebut dengan cara
mengecek tekanan dan suhu pada alat penunjuk suhu
dan tekanan
 Menyeterilkan media dan peralatan dengan cara
mempertahankan tekanan 1 atm selama 15-20 menit
yaitu membiarkan alat bekerja selama 15-20 menit
sambal terus diawasi pada tekanan 1 atm
 Mengawasi tekanan selama proses strerilisasi dengan
cara mengawasi angka yang tertera pada penunjuk
tekanan
 Mematikan pemanasan dan tunggulan sampai tekanan
kembali nol dan suhu telah turun sampai jauh di bawah
100°C, bukalah pengatur klep pengaman dengan cara
meluruskannya untuk mengeluarkan sisa uap yang
tertinggal di dalam. Kendurkan mur, lepaskan baut-
bautnya dan angkat tutupnya.
 Membuang air yang tersisa di dalam sterilisator dan
keringkan baik-baik semua bagiannya dengan cra
menunggu alatnya dingin kemudian membersihkan air
yang tersisa sebanyak kuang lebih 1 cm dengan lap
yang bersih sampai kering
b. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)
 Membuka pintu oven dan meletakkan alat-alat yang
akan disterilisasi dengan rapi. Bila memungkinkan
letakkan dalam nampan sesuai dengan klasifikasi
penggunaannya (missal: heacting set, partus set, THT
set, dll)
 Menutup pintu oven dengan cara memastikan semua
peralatan sudah masuk dengan benar, menutup pintu
oven dengan rapat
 Tunggu sampai suhu mencapai 170°C dan biarkan
selama 60 menit
 Setelah selesai, tunggu sampai suhu turun, buka pintu
oven, keluarkan alat-alat yang sudah steril dengan
menggunakan korentang steril.
c. METODE ALTERNATIF REBUS ATAU KUKUS
 Mengambil panci dengan penutup yang rapat
 Merendam peralatan didalam air dengan cara mengisi
panci dengan alat yang akan disteril, menambahkan air
setinggi kurang lebih 2.5 cm diatas alat yang akan
direbus, pastikan semua alat yang akan direbus telah
dipenuhi air dan menutup rapat panci.
 Memulai memanaskan air
 Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan
timer selama 20 menit
 Jangan tambahkan benda apapun kedalam air mendidih
setelah perhitungan waktu mulai, rebus selama 20
menit catat lama waktu perebusan didalam buku
khusus, biarkan peralatan kering dengan cara diangin-
anginkan sebelum digunakan atau disimpan, pada saat
peralatan kering gunakan segera atau simpan didalam
wadah diinfeksi tingkat tinggi bertutup. Perlatan isa
disimpan sampai satu minggu asalkan penutup tidak
dibuka
 Mengganti air setiap kali disinfeksi peralatan

Catatan :
Memberi label pada peralatan yang sudah steril dengan
mencantumkan nama, jenis peralatan, tanggal dan jan
disterilkan.
8. Bagan alir -
1. Unit layanan kamar Bersalin
2. Unit layanan umum
3. Unit elayanan Laboratorium
9. Unit terkait 4. Unit layanan Gigi
5. Unit layanan 24 Jam/UGD
6. Unit layanan KIA/KB

10. Hal yang perlu


diperhatikan - Hasil Cakupan Kinerja

11.Dokumen Terkait Jadwal Sterilisasi

12.Rekaman Historis

No Tanggal mulai
Yang di ubah Isi Perubahan
. diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai