Anda di halaman 1dari 4

STERILISASI ALAT KESEHATAN

PMKP/SOP-020/LPK/
No. Dokumen :
S I/2023
O No. Revisi : 00
P Tanggal Terbit : 19 Januari 2023
Halaman : 1/4

PUSKESMAS
LOKPAIKAT

Hj. Tis’ach Noor, SKM


NIP. 196507181989022002
1. Pengertian Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen
beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedoteran dengan
cara merebus, stoom, panas tinggi atau menggunakan bahan kimia

2. Tujuan Untuk menjamin kulaitas alat kesehatan, laboratorium dan linen


dalam keadaan steril
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lokpaikat No. tentang Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas Lokpaikat
4. Referensi

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023


Tentang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 Tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Puskesmas
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022 Tentang
Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan
e. Peraturan Mentreri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang
pencegahan Pengendalian Infeksi

5. Prosedur/ 1. Dekontaminasi
Langkah- a. Memakai sarung tangan
langkah b. Menyiapkan bak perendaman yang telah di isi dengan
larutan clorin 0,5%
c. Memasukan alat-alat kesehatan atau alat laboratorium
yang sudah terpakai dan bisa digunakan lagi kedalam
bak perendaman
d. Biarkan kurang lebh 10 menit
2. Pencucian dan pembilasan
a. Membuka kran air dengan cara memutar searah jarum
jam ( model kran bukan putaran
b. Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah di
dekontaminasi(hati-hati bila memegang peralatan yang
tajam, seperti gunting dan jarum jahit). Agar tidak
merusak benda-benda yang terbuat dari karet, jangan
dicuci secara bersamaan dengan peralatan dari logam
atau kaca
c. Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang
terbuat dari kaca dengan cara :
• Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran dengan cara
menyikat dengan perlahan searah dan berulang-ulang
dibawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran
bersih di semua permukaan
• Membuka engsel, gunting dan klem dengan cara
memutar skrup secara perlahan kekiri sampai terlepas.
Menyikan dengan seksama terutama pada bagian
sambungan dan sudut peralatan dengan cara menyikat
perlahan, searah dengan berulang-ulang dibawah air
mengalir sampai tidak tampak noda darah atau kotoran
• Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran
yang tertinggal pada peralatan dengan cara melihat
dengan mebolakbalik dibawah penerangan yang cukup
terang
• Mengulangi prosedur diatas setiap benda sedikitnya
tiga kali (atau lebih bila perlu) dengan air dan sabun atau
detergen
• Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih
dengan cara mengambil satu persatu alkes dan
peralatan laboratorium dan membilas satu persatu
dibawah air mengalir
d. Mengulangi prosedur tersebut untuk benda-benda lain.
Jika peralatan akan di desinfeksi tingkat tinggi secara
kimiawi ( misalkan dalam larutan klorin 0,5%), tempatkan
peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kerng
sebelum memulai proses (DTT)
e. Peralatan yang akan di desinfeksi tingkat tinggi dengan
cara di kukus atau direbus, atau disterilisasi didalam
autoclave / oven panas kering, tidak perlu di keringkan
dulu sebelum proses sterlisasi dimulai
f. Selagi masih menggunakan sarung tangan cuci sarung
tangan dengan air dan sabun, kemudian bilas dengan
seksama menggunakan air bersih
g. Melepas sarung tangan
h. Mencuci tangan dengan sabun dan air mngalir
3. Desinfeksi tingkat tinggi / sterilisasi
Metode sterilisasi yang dapat di pilih antara lain :
a. Autoclave
• Menuangkan air suling secukupnya kedalam autoclave
• Menuang air suling sampai batas tertentu kedalam
autoclave
• Menata tabung reaksi atau peralatan gelas lain didalam
sedemikian rupa hingga tersedia ruangan untuk
bergeraknya uap air secara bebas diantara alat-alat
2/2
selama sterilisasi, letakkan wadah kedalam autoclave
dengan cara tabung reaksi satu persatu dengan
korentang, kemudian disusun didalam wadah alumunium
yang sudah terdapat didalam autoclave dengan jarak
minimal 0.5cm dengan alat yang lain
• Meletakkan tutup sterilisator pada tubuh sterilisator dan
meletakkan baut-baut penahan keatas tempat yang sesuai
dengan tutup sterilisator, kemudian kencangkan masing-
masing murnya secara bersama dalam tempat yang
berlawanan
• Membuka pengatur klep pengaman, dalam keadaan
terbuka penahan tersebut letaknya lurus, pasang
pemanasnya, uap yang terbentuk pada dasar sterilisator
akan mengalir keatas diseputar wadah bagian dalam dan
kemudian kebawah diantara labu-labu dan tabung-tabung
kedasar wadah, memaksa keluarnya udara dari dasar
keatas melalui
tabung pengeluaran fleksibel dan klep pengaman
• Bila uap air mulai keluar dengan deras ( menimbulkan
bunyi mendesis) tutuplah klep pengaman dengan cara
mendorong pengaturnya kebawah sehingga posisinya
mendatar. Tekan dalam sterilisator akan naik dan dapat
dibaca pada alat pengukur tekanan
• Mempertahan kan tekanan pada suhu 121° , dengan
cara mengurangi pemanasan seperlunya untuk
mempertahankan tekanan tersebut dengan cara
mengecek tekanan dan suhu pada alat petunjuk suhu dan
tekanan
• Menyeterilkan media dan peralatan dengan cara
mempertahankan tekanan 1 atm selama 15-20 menit yaitu
membiarkan alat bekerja selama 15-20 menit sambal terus
diawasi pada tekanan 1 atm
• Mengawasi tekanan selama proses sterilisasi dengan
cara mengawasi angka yang tertera pada penunjuk
tekanan
• Mematikan pemanas dan tunggulan sampai tekanan
kembali nol dan suhu telah turun sampai jauh dibawah
100°C, bukalah pengatur klep pengaman dengan cara
meluruskannya untuk mengeuarkan sisa uap yang
tertinggal didalam. Kendurkan mur, lepaskan baut-bautnya
dan angkat tutupnya
• Membuang air yang tersisa didalam sterilisator dan
keringkan baik- baik semua bagiannya dengan cara
menunggu alatnya dingin kemudian membersihkan air
yang tersisa sebanyak kurang lebih 1 cm dengan lap yang
bersih sampai kering
b. Sterilisasi panas kering (oven)
• Membuka pintu oven dan meletakkan alat-alat yang
akan di sterilisasi dengan rapi, bila memungkinkan
letakkan dalam nampan sesuai dengan klasifikasi
penggunaannya (missal hecting set, partus set, THT set,
3/2
dll)
• Menutup piny oven dengan cara memastikan semua
peralatan sudah masuk dengan benar, menutup pintu
oven dengan rapat
• Tunggu sampai suhu mencapai 170°c dan biarkan
selama 60 menit
• Setelah selesai , tunggu sampai suhu turun, buka pintu
oven, keluarkan alat-alat yang sudah steril dengan
menggunakan korentang steril
c. Metode alternatif rebus atau kukus
• Mengambil panci dengan penutup yang rapat
• Merendam peralatan didalam air dengan cara mengisi
panci dengan alat yang akan diteril, menambahkan air
setinggi kurang lebih 2.5 cm diatas alat yang akan direbus,
pastikan semua alat yang akan direbus telah dipenuhi air
dan menutup rapat panci
• Memulai memanaskan air
• Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan timer
selama 20 menit
• Jangan tambahkan benda apapun kedalam air
mendidih setelah
perhitungan mulai, rebus selama 20 menit catat lama
waktu perebusan didcara diangin-anginkan sebelum
digunakan atau disimpan, pada saat peralatan kering
gunakan segera atau simpan didalam wadah disinfeksi
tingkat tinggi bertutup. Peralatan bisa disimpan sampai
satu minggu asalkan penutup tidak dibuka
• Mengganti air setiap kali disinfeksi peralatan

Catatan :
Memberi label pada peralatan yang sudah steril dengan
mencantumkan nama, jenis peralatan, tanggal, dan jam di
sterilkanalam buku khusus, biarkan peralatan kering dengan
mencantumkan nama, jenis peralatan, tanggal, dan jam di sterilkan
6. Diagram
Alir
(jika
dibutuhkan)
7. Unit Terkait

4/2

Anda mungkin juga menyukai