Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN INSIDEN KESELAMATAN

PASIEN
077/SOP/PKM-
No. Dokumen :
S LPK/VI/2023
O No. Revisi : -
P Tanggal Terbit : 15 Juni 2023
Halaman : 1/3

PUSKESMAS
LOKPAIKAT
Hj. Tis’ach Noor, SKM
NIP. 19650718 198902 2 002

Upaya keselamatan pasien dilakukan untuk mencegah terjadinya


Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), yaitu cedera atau hasil yang
yang tidak sesuai dengan harapan,yang terjadi bukan karena
kondisi pasien tetapi oleh karena penanganan klinis (clinical
management). Penanganan klinis yang tidak sesuai kadang tidak
menimbulkan cedera, maka kejadian ini disebut dengan Kejadian
Tidak Cedera (KTC)

Kejadian Nyaris Cedera (KNC) terjadi jika hampir saja dilakukan


kesalahan dalam penanganan klinis, tetapi kesalahan tersebut tidak
jadi dilakukan
1. Pengertian
Keadaan-keadaan tertentu dalam pelayanan klinis misalnya tempat
tidur yang tidak dilengkapi dengan pengaman, lantai yang licin yang
beresiko terjadi pasien jatuh, berpotensi menimbulkan cedera,
keadaan ini disebut Kondisi berpotensi menimbulkan cedera
signifikan (KPCS).

Kejadian sentinel merupakan suatu Kejadian Tidak Diharapkan


(KTD) yang mengakibatkan kematian, cedera permanen, atau
cedera berat yang temporer dan membutuhkan intervensi untuk
mempetahankan kehidupan, baik fisik maupun psikis, yang tidak
terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan pasien

Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penanganan KTD, KNC,


2. Tujuan
KTC, KPCS, dan Sentinel di Puskesmas Lokpaikat
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lokpaikat Nomor
3. Kebijakan
039/SK/PKM-LPK/V/2023 tentang Sasaran Keselamatan Pasien
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023
Tentang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 Tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
4. Referensi
Puskesmas
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022 Tentang
Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan
e. Permenkes RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien
1. Petugas mendapatkan kasus KTD, KTC, KNC , KPCS, dan
Sentinel melakukan pertolongan dan penanganaan awal sesuai
kondisi.
2. Petugas yang mengetahui KTD, KTC, KNC , KPCS, dan
Sentinel melakukan pengamanan berupa isolasi bukti laporan
dan lingkungan, selanjutnya melaporkan kondisi tersebut
kepada tim Mutu dan petugas yang berkompeten.
3. Petugas memberikan tindakan medis dan melakukan observasi
sesuai kondisi.
4. Tim Mutu melakukan identifikasi dengan mengumpulkan
informasi dan bukti yang menyangkut input, proses dan output
terjadinya KTD, KTC, KNC , KPCS, dan Sentinel
5. Prosedur/ 5. Tim Mutu menganalisa terhadap penyebab KTD, KTC, KNC ,
Langkah - KPCS, dan Sentinel yang terjadi dengan gradasi/tingkat risiko,
langkah ketika hasil gradasi resiko menunjukkan moderat dengan warna
hijau atau rendah dengan warna biru cukup diselesaikan dengan
investigasi sederhana (PDCA) oleh tim Mutu, namun ketika
gradasi tingkat resiko menunjukkan ekstrim dengan warna
merah atau tinggi dengan warna kuning maka akan dibentuk tim
RCA (root case analysis).
6. Tim Mutu mencatat hasil identifikasi dan analisa terjadinya KTD,
KTC, KNC , KPCS, dan Sentinel.
7. Tim Mutu melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
8. Kepala Puskesmas menerima dan mempelajari laporan yang
masuk.
9. Kepala Puskesmas dan tim Mutu mengadakan analisa
penyebab dan tindak lanjut penanganan.
10. Sosialisasi rencana tindak lanjut dan pelaksanaanya pada mini
lokakarya puskesmas atau kegiatan rapat yang direncanakan

Tim IKP menerima


laporan adanya KTD,
KTC, KPC atau KNC

Tim IKP mencatat


laporan

Tim IKP
mengidentifikasi
masalah atau
kejadian
6. Diagram Alir

Menganalisis
masalah

RCA

Melaporkan kepada
Kepala Puskesmas

RCA

7. Unit terkait Semua unit pelayanan di Puskesmas Lokpaikat

Anda mungkin juga menyukai