Anda di halaman 1dari 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

“Mencuci Dan Menyeterilisasikan Alat-alat Kesehatan”

DISUSUN OLEH:

1. VALENTRI NOVITA
2. ROSSY OLIVIA GUSFINA
3. HENNYCHA SAFITRI
4. RIRIN SEPTI LOVITA

DOSEN PEMBIMBING: NS. MAYULIS,S,KEP.,MPH

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2020
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Prodi D III Mencuci dan Menyeterilisasikan Alat Kesehatan
Keperawatan
Universitas Bengkulu
Pengertian Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen
beserta sporanya pada peralatan kesehatan
Indikasi Dilakukan pada alat yang tidaksterildankotor
Tujuan Untuk menjamin kualitas alat kesehatan, laboratorium dan linen
dalam keadaan steril
PersiapanAlat
Alat-alat:
1. Autoclav
2. Sabun/detergen
3. Larutan clorin
4. Sikat
5. baskom
6. Korentang
7. Tissu
8. Handuk kecil
9. Ember
10. Panci
11. Bag instrumen
12. Gunting
13. Pinset
14. Bengkok
15. Tabung reaksi
16. Cateter

Kaji alat-alat yang akan di seterilisasikan, pisahkan antara alat


yang terbuat dari kaca, logam, dan karet
Persiapan perawat Memasang APD:
1. Perawat cuci tangan, lalu memasang handscoon
2. Perawat memasang celmek
Pelaksanaan 1.Dekontaminasi
a. Menyiapkan bak perendaman yang telah diisi dengan
larutan clorin 0.5 %
b. Memasukkan alat-alat kesehatan atau alat laboratorium
yang sudah terpakai dan bisa digunakan lagi ke dalam
bak perendaman
c. Biarkan kurang lebih 10 menit
2. Pencucian dan Pembilasan
a. Membuka kran air dengan cara memutar searah jarum
jam (model kran bukan putaran) dengan tangan kanan
b. Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah
didekontaminasi ( hati-hati bila memegang peralatan
yang tajam, seperti gunting dan jarum jahit). Agar tidak
merusak benda-benda yang terbuat dari karet, jangan
dicuci secara bersamaan dengan peralatan dari logam
atau kaca
c. Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang
terbuat dari kaca dengan cara:
 Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran dengan cara
menyikat dengan perlahan, searah dan berulang-ulang
di bawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran
bersih disemua permukaan
 Membuka engsel, gunting dan klem dengan cara
memutar skrup secara prlahan ke kiri sampai terlepas.
Menyikat engan seksama terutama pada bagian
sambungan dan sudut peralatan dengan cara menyikat
dengan pelahan , searah dan berulang-ulang di bawah
air mengalir sampai tidak tampak noda darah atau
kotoran
 Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran
yang tertinggal pada peralatan dengan cara melihat
dengan membolak balik di bawah penerangan yang
cukup terang
 Mengulangi prosedur di atas setiap benda sedikitnya
tiga kali (atau lebih bila perlu) dengan air dan sabun
atau detergen
 Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih
dengan cara mengambil satu persatu alkes dan
peralatan laboratorium dan membilas satu persatu di
bawah air mengalir
d. Mengulangi prosedur tersebut untuk benda-benda lain.
Jika peralatan akan didesinfeksi tingkat tinggi secara
kimiawi (misalkan dalam larutan klorin 0.5 %),
tempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan
biarkan kering sebelum memulai proses (DTT)
e. Peralatan yang akan didesinfeksi tingkat tinggi dengan
cara dikukus atau direbus, atau disterilisasi di dalam
autoclave/ oven panas kering, tidak perl dikeringkan
dulu sebelum proses sterilisasi dimulai
f. Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung
tangan dengan air dan sabun, kemudian bilas dengan
seksama menggunakan air bersih
g. Melepas sarung tangan
h. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
1. Desinfeksi Tingkat tinggi / Sterilisasi
Metode sterilisasi yang dapat dipilih antara lain:
a. AUTOCLAVE
 Menuangkan air suling secukupnya kedalam
autoclave
 Menuang air suling sampai batas tertentu ke dalam
autoclave
 Menata tabung reaksi atau peralatan gelas lain di
dalam sedemikian rupa hinggan tersedia ruangan
untuk bergeraknya uap air secara bebas diantara alat-
alat selama sterilisasi, letakkan wadah ke dalam
autoclave dengan cara tabung reaksi satu perstu
dengan korentang, kemudian disusun didalam wadah
aluminium yang sudah terdapat didalam autoclave
dengan jarak minimal 0.5 cm dengan alat yang lain
 Meletakkan tutup sterilisator pada tubuh sterilisator
dan meletakkan baut-baut penahan keatas tempat yang
sesuai dengan tutup sterilisator, kemudian kencangkan
masing-masing murnya secara bersama dalam tempat
yang berlawanan
 Membuka pengatur klep pengaman, dalam keadaan
terbuka penahan tersebut letaknya lurus. Pasang
pemanasnya. Uap yang terbentuk pada dasar
sterilisator akan mengalir ke atas di seputar wadah
bagian dalam dan kemudian ke bawah diantara labu-
labu dan tabung-tabung ke dasr wadah, memaksa
keluarnya udara dari dasar ke atas melalui tabung
pengeluaran fleksibel dan klep pengaman
 Bila uap air mulai keluar dengan deras (menimbulkan
bunyi mendesis) tutplah klep pengaman dengan cara
mendorong pengaturnya ke bawah sehingga posisinya
mendatar. Tekanan dalam sterilisator akan naik dan
dapat dibaca pada alat pengukur tekanan
 Mempertahankan tekanan pada suhu 121°, dengan
cara mengurangi pemanasan seperlunya untuk
mempertahankan tekanan tersebut dengan cara
mengecek tekanan dan suhu pada alat penunjuk suhu
dan tekanan
 Menyeterilkan media dan peralatan dengan cara
mempertahankan tekanan 1 atm selama 15-20 menit
yaitu membiarkan alat bekerja selama 15-20 menit
sambal terus diawasi pada tekanan 1 atm
 Mengawasi tekanan selama proses strerilisasi dengan
cara mengawasi angka yang tertera pada penunjuk
tekanan
 Mematikan pemanasan dan tunggulan sampai tekanan
kembali nol dan suhu telah turun sampai jauh di
bawah 100°C, bukalah pengatur klep pengaman
dengan cara meluruskannya untuk mengeluarkan sisa
uap yang tertinggal di dalam. Kendurkan mur,
lepaskan baut-bautnya dan angkat tutupnya.
 Membuang air yang tersisa di dalam sterilisator dan
keringkan baik-baik semua bagiannya dengan cara
menunggu alatnya dingin kemudian membersihkan air
yang tersisa sebanyak kuang lebih 1 cm dengan lap
yang bersih sampai kering
METODE ALTERNATIF REBUS ATAU KUKUS
 Mengambil panci dengan penutup yang rapat
 Merendam peralatan didalam air dengan cara mengisi
panci dengan alat yang akan disteril, menambahkan
air setinggi kurang lebih 2.5 cm diatas alat yang akan
direbus, pastikan semua alat yang akan direbus telah
dipenuhi air dan menutup rapat panci.
 Memulai memanaskan air
 Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan
timer selama 20 menit
 Jangan tambahkan benda apapun kedalam air
mendidih setelah perhitungan waktu mulai, rebus
selama 20 menit catat lama waktu perebusan didalam
buku khusus, biarkan peralatan kering dengan cara
diangin-anginkan sebelum digunakan atau disimpan,
pada saat peralatan kering gunakan segera atau
simpan didalam wadah diinfeksi tingkat tinggi
bertutup. Perlatan isa disimpan sampai satu minggu
asalkan penutup tidak dibuka
 Mengganti air setiap kali disinfeksi peralatan

\
DAFTAR PUSTAKA

http://id.scribd.com( tanggal 11 februari 2020, jam 12:30)

http://www.academia.edu( tanggal 12 februari 2020, jam 05:30)

regalkes.depkes.go.id( tanggal 12 februari 2020, jam 06:00)

Anda mungkin juga menyukai