Anda di halaman 1dari 3

Nama : Niken Liendra

Npm : F0H019037
Kelas : 2A (Smester 4)
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Tanggal : 8 Desember 2020

KONSEP KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


Gawat Darurat adalah : keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan.
Keperawatan Gawat Darurat :
- Suatu area praktik keperawatan lanjut yang dilakukan secara cepat dan tepat
baik mandiri maupun kolaborasi untuk meyelamatkan nyawa dan mencegahan
kecacatan.
- Pelayanan dapat diberikan pada semua rentang usia dan pada berbagai setting :
rumah sakit, puskesmas, pre hospital (jalan raya, tranportasi udara, medan
perang, dll)
Kriteria Gawat Darurat :
Mengancam nyawa, membahayakan diri dan orang lain/lingkungan.
Gangguan pada jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi.
Penurunan kesadaran.
Gangguan hemodinamik.
Memerlukan tindakan segera

Karakteristik Kondisi kegawat-Daruratan :


- Tingkat kegawat daruratan dan jumlah pasien diprediksi
- Keterbatasan waktu, data dan sarana : pengkajian, diagnosis, dan tindakan.
- Keperawatan diberikan untuk seluruh usia
- Tindakan memerlukan keceparan dan ketepatan yang tinggi
- Saling ketergantungan yang tinggi antara profesi kesehatan
Prinsip Umum Akep Gawat Darurat : Cepat dan tepat dalam melakukan triase,
menetapkan diagnose keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang
berkelanjutan. Penyelamatan hidup dan stabilisasi kondisi merupakan pelayanan utama.
Sistem monitoring kondisi pasien setiap saat harus dilakukan.

Sifat Pasien Gawat Darurat :


- Perlu pertolingan segera, cepat, tepat dan aman
- Mempunyai masalah patologis, psikososial, lingkungan, keluarga
- Tidak sabarnya menuggu (informasi)
- Unik
Klasifikasi Pasien Gawat Darurat :
- Pasien TGTD (label hijau) disebut juga “false emergency” korban memerlukan
tindakan medis tetapi tidak segera
- Pasien dengan DTG (label kuning) korban tidak gawat (tidak ada ancaman
kematian) tetapi memerlukan pertolongan medik segera untuk mencegah
kegawat lebih lanjut atau mencegah kecacatan.
- Pasien dengan GD (label merah) korban dalam keadaan mengancam nyawa bila
tidak segera di lakukan pertolongan
- Pasien yang meninggal dilokasi kejadian atau meninggal saat datang di sebut
juga “ DEATH ON ARRIVAL” DOA (label hitam).

Proritas Kegawatan :
Merah : waktu respon 0-10 menit (gawat darurat menyancam nyawa)
Kuning : waktu respon 30 menit (gawat, tp tidak mengancam nyawa)
Hijau : waktu respon 60 menit (tidak gawat, cedera ringan)
Hitam : waktu respon 120 menit (death on arrival, meninggal)

Fungsi vital :
AIRWAY ( jalan nafas) =A
BREATHING (pernafasan) = B
CIRCULATION (peredaran darah) = C
DISABILITY (kesadaran/otak/reflek) =D
Prinsip Komunikasi Terapeutik dalam Gawat Darurat :
- Caring “ sikap mengasuh yang ditunjukkan peduli dan selalu ingin memberi
bantuan”
- Acceptance “menerima pasien apa adanya”
- Respect “ hormati keyakinan pasien apa adanya”
- Empaty “merasakan parasaan pasien”
- Trust “memberi kepercayaan”
- Integrity “berpegang pada prinsip profesional yang kokoh”

Tujuan SPGDT yakni : agar korban gawat darurat kondisinya tidak semakin parah dan
menekan angka kematian.
Tiga Fase SPGDT :
- Fase pra rumah sakit
- Fase inta rumah sakit
- Fase antar rumah sakit

Jenis SPGDT :
SPGDT-S (sehari hari)
Rangkain uapaya penyelamatan gawat darurat yang saling terikat yang dilaksanakan
ditingkat pra rumah sakit- di rumah sakit- antar rumah sakit dan terjadi adalam suatu
sistem. Tujuan agar korban/pasien tetap hidup.
SPGDT-B (bencana)
Kerjasama antar unik pelayanan pra rumah sakit dan rumah sakit dalam bentuk
pelayanan gawat darurat terpadu khususnya pada terjadinya korban masal yag
memerlukan peningkatan kegiatan pelayanan sehari hari. Bertujuan umum untuk
menyelamatkan korban sebayak banyaknya.

Anda mungkin juga menyukai