Anda di halaman 1dari 82

PENGANTAR GAWAT DARURAT

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


DEFINISI
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
• Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada
individu klien, keluarga / orang terdekat yang
diperkirakan atau sedang mengalami keadaan
yang mengancam kehidupan, dan terjadi secara
mendadak dalam suatu lingkungan yang tidak
dapat dikendalikan.
• Rangkaian kegiatan praktik keperawatan
kegawatdaruratan yang diberikan oleh
perawat yang kompeten untuk memberikan
asuhan keperawatan di ruang gawat
darurat.
Tujuan Pertolongan Gawat Darurat
• Suatu pertolongan yang cepat dan tepat
untuk mencegah kematian maupun
kecacatan
• Gawat : mengancam kehidupan/nyawa,
ketidakpastian, tidak dapat dideteksi dini
• Darurat : terjadi perubahan yang drastis dan
tiba-tiba sekali, perlu penanganan segera
Konsep KGD
• Gawat darurat
• Gawat tidak darurat
• Darurat tidak gawat
• Tidak gawat tidak darurat
Gawat Darurat
• Keadaan yang mengancam nyawa, jika tidak
segera ditolong akan meninggal atau cacat
sehingga perlu ditangani dengan prioritas
pertama
• Yang termasuk keadaan ini : pasien keracunan
dengan gangguan kesadaran, gangguan jalan
nafas, gangguan pernafasan, luka bakar
dengan gangguan inhalasi, AMI, trauma berat
Gawat Tidak Darurat
• Keadaan yang mengancam nyawa tapi tidak
membutuhkan tindakan segera.
• Yang termasuk keadaan ini : pasien kanker
stadium lanjut
Darurat Tidak Gawat
• Keadaan yang tidak mengancam nyawa, tetapi
membutuhkan tindakan darurat/segera
• Pasien biasanya sadar, tidak ada gangguan
pernafasan, tidak ada gangguan sirkulasi,
dapat langsung diberi terapi definitif
• Pasien dapat dirawat di ruang rawat inap, atau
jika memungkinkan pasien dapat dipulangkan
untuk selanjutnya kontrol di poliklinik rawat
jalan
Tidak Gawat Tidak Darurat
• Keadaan yang tidak mengancam nyawa dan
tidak memerlukan tindakan darurat. Gelaja
dan tanda klinis ringan atau asimptomatis
• Setelah mendapat terapi definitif penderita
dapat dipulangkan dan selanjutnya kontrol di
poliklinik rawat jalan
• Pasien ulkus, pasien TBC kulit
KONDISI PASIEN KARAKTERISTIK CONTOH

Life threatening • Sakit atau luka yang • Ruptur aorta


kritis • perdarahan masive
– ancaman • Penurunan TTV • Ruptur miokardial
nyawa • Perdararahan yang •Fraktur pelvis
tidak terkontrol

Emergent - • Sakit atau luka yang • Ruptur KET


kritis • Fraktur terbuka
Gawat • hemodinamik masih • Injury vaskuler
stabil • perdarahan
gastrointestinal

Urgent - Darurat • sakit atau luka yang • apendicitis akut


tidak begitu kritis • fraktur hip/pinggul
• hemodinamik masih tertutup
stabil
Proses Keperawatan Gawat Darurat
dipengaruhi oleh :
• Waktu yang terbatas
• Kondisi klien yang memerlukan bantuan
segera
• Kebutuhan pelayanan yang definitif di unit lain
(OK, ICU)
• Informasi yang terbatas
• Peran dan sumber daya
Prinsip Manajemen Darurat
 Pertahankan jalan nafas, ventilasi yang adekuat
dan lakukan respirasi bila perlu
 Kontrol adanya perdarahan dan resikonya
 Evaluasi dan pertahankan curah jantung
 Cegah dan lakukan perawatan pada keadaan syok
 Lakukan pengkajian fisik
 Evaluasi ukuran dan reaktifitas pupil dan respon
motorik
 Lakukan EKG jika perlu
 Cek adanya fraktur, termasuk fraktur servikal
 Lakukan perawatan luka
 Lakukan pengukuran tanda vital
Prinsip Manajemen
Kegawatdaruratan
A : Airway
B : Breathing
C : Circulation
D : Disability
E : Exposure
Ketrampilan Yang harus dimiliki :
• Airway manajemen
• Oksigenasi
• Teknik suction
• Bag and mask techniques
• Resusitasi kardiopulmoner
• Melakukan pemeriksaan TTV
• Pemeriksaan neurology umum :
AVPU : (Alert, Verbal, Pain, Unresponsive)
PERL-A : (Pupil size, Equality, Reaction to Light
and Acommodation)
• Dokumentasi
• Pemasagan NGT
• Prosedur orthopedic
• Asistensi tindakan lesarasi, tindakan minor,
lumbal pungsi, pemakaian alat orthopedic
• Pegambilan spesimen
• Medicolegal aspek
Prosedure Emergency
• Mempertahankan airway
• Ventilasi pasien dengan bag atau masker
• Memberikan dan mempertahankan resusitasi
cardiopulmoner (CPR) sampai keadaan pemulihan
• Memasang elektrode untuk memonitor jantung dan
ECG
• Suction pasien : oral, nasal, endotracheal (ET)
• Kontrol perdarahan dengan melakukan penekanan
langsung pada daerah perdarahan
• Imobilisasi pasien dengan trauma multipel
Kemampuan Minimal Perawat UGD
(Depkes, 1990)
1. Mengenal klasifikasi pasien
2. Mampu mengatasi pasien : syok, gawat nafas,
gagal jantung paru otak, kejang, koma,
perdarahan, kolik, status asthmatikus, nyeri
hebat daerah pinggul & kasus ortopedi.
3. Mampu melaksanakan dokumentasi asuhan
keperawatan gawat darurat
4. Mampu melaksanakan komunikasi eksternal
dan internal
Peran & Fungsi Perawat Gadar
1. Fungsi Independen
Fungsi mandiri berkaitan dengan
pemberian asuhan (Care)
2. Fungsi Dependen
Fungsi yang didelegasikan
sepenuhnya atau sebagian dari
profesi lain
3. Fungsi Kolaboratif
Kerjasama saling membantu dlm
program kes. (Perawat sebagai
anggota Tim Kes.)
SPGDT

SISTEM
PENANGGULANGAN
GAWAT DARURAT
TERPADU
PENGERTIAN :
Merupakan suatu sistem dimana koordinasi
merupakan unsur utama yang bersifat multi sektor
dan harus ada dukungan dari berbagai profesi
bersifat multi disiplin dan multi profesi untuk
melaksanakan dan menyelenggarakan suatu bentuk
layanan terpadu bagi penderita gawat darurat.
Prinsip SPGDT;
• memberikan pelayanan yang cepat, cermat dan tepat
dengan tujuan menyelamatkan nyawa
dan mencegah kecacatan (time saving is live and limb
saving)
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT)
adalah

Sehari-hari – Gadar Bencana - massal

Sistem yang terdiri dari komponen :


1. Pra RS – RS – Inter RS
2. Komunikasi dan transportasi
3. SDM dan Fasilitas kesehatan
4. Lintas sektoral terkait

Merupakan respon cepat dan tepat


TIME SAVING IS LIFE AND LIMB SAVING
Sistem Penaggulangan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT)

Pengertian
• SPGDT-S (sehari-hari) : adalah rangkaian upaya pelayanan
gawat darurat yg saling terkait yg dilaksanakan ditingkat pra-
RS, di-RS dan antar RS yg terjalin dlm suatu sistem

• SPGDT-B (dlm keadaan bencana) : adalah kerjasama multi


sektor, multi profesi, multi disiplin yg terpadu dlm bentuk
pelayanan gawat darurat pra-RS, di-RS & antar RS sebagai
peningkatan/eskalasi dari kegiatan pelayanan sehari-
hari(melakukan upaya utk menyelamatkan korban sebanyak2
nya)
Tersistem
SPGDT

Mewujudkan

SAFE COMMUNITY
SAFE COMMUNITY

Adalah keadaan sehat dan aman yang


tercipta dari, oleh dan untuk
masyarakat, pemerintah merupakan
fasilitator dan pembina
1. Pra RS :
a. Publik Savety Center (PSC)
pusat pelayanan yang bersifat umum dan
emergency yang berbentuk suatu unit kerja
dan berfungsi sebagai tanggap cepat didalam
penanggulangan tanggap darurat.
b. BSB(Brigade Siaga Bencana) unit
khusus dalam penanganan pra RS yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan,dibentuk
di jajaran kesehatan (depkes,dinkes,rs)
c. Pelayanan Ambulance
kegiatan pelayanan terpadu didalam satu
koordinasi yang memberdayakan ambulance
milik Puskesmas maupun swasta.
2. Di RS
a. Hospital Disaster Plan (rs didaerah yang
rawan bencana)
b. Unit Gawat Darurat
c. Brigade Siaga Bencana RS (BSB RS)
d. High Care Unit (HCU)
e. ICU
f. Kamar Jenazah
3. Antar RS Evakuasi:
a.Korban berada dalam keadaan yang
paling stabil dan memungkinkan untuk
dievakuasi
b.Korban telah disiapkan/diberi peralatan
yang memadai untuk transportasi
c.Fasilitas kesehatan penerima telah
diberitahu dan siap menerima korban
d.Kendaraan dan pengawalan yang
dipergunakan merupakan yang paling
layak yang tersedia
KETERPADUAN SPGDT
PRA RS
– Peran masyarakat (on scene care)
– Edukasi kegawatdaruratan
– Hotline number (110,113,118)
– Ambulans
INTRA RS
– Ketersediaan Call center Gawat Darurat (119)
– Kualitas pelayanan: IGD, HCU, ICU, ICCU
ANTAR RS
– Sistem rujukan
– Sistem komunikasi
– Sistem transportasi

28
ALUR PENANGANAN KORBAN DI RS
korban

RS

IGD

Triage

Merah kuning hijau


TRIAGE
Definisi

TRIAGE
Berasal dari bahasa Francis yg berarti “pemilahan”.
Jadi Triage adalah proses pemilahan penderita
berdasarkan tingkat kegawatan & kebutuhan akan
pertolongan life saving
Mengapa Dibutuhkan Triage?
Mengapa Dibutuhkan Triage?

BENCANA
Mengapa Dibutuhkan Triage?

BENCANA
Mengapa Dibutuhkan Triage?
Selamat

BENCANA Luka Ringan

Luka Berat
Mengapa Dibutuhkan Triage?

BENCANA
BENCANA
Sudah Penuh!!!
Yang tidak terluka,
belakangan saja!!
Yang luka berat dulu!
Yang tidak terluka,
belakangan saja!!
Yang luka berat dulu!
Yang tidak terluka,
belakangan saja!!
Yang luka berat dulu!
Yang tidak terluka,
belakangan saja!!
Yang luka berat dulu!
Yang tidak terluka,
belakangan saja!!
Yang luka berat dulu!
Yang tidak terluka,
belakangan saja!!
Yang luka berat dulu!
Siapa yg memeriksaku?

Bisa diperiksa, tapi


tidak bisa di-opname!

Pergi ke tempat lain


saja…
Dasar - Dasar Triage

• Derajat cedera
• Jumlah yang cedera
• Sarana dan kemampuan
• Kemungkinan bertahan hidup

• Sehari-hari >< korban masal


TRIAGE

• Penilaian tanda vital dan kondisi


• Penilaian tindakan yang diperlukan
• Penilaian harapan hidup
• Penilaian kemampuan medis
• Prioritas penanganan definitif
• Pemberian label
TRIAGE

• Penentuan prioritas akan menekan


- morbiditas
- mortalitas
- kecacatan
• Siapa yang melakukan ?
• Elemen apa saja yang dipertimbangkan ?
• Pertama datang – pertama dilayani ?
Prosedur Triage

• Triage dulu sebelum pengobatan


• Jangan lebih dari 60 detik tiap pasien
• Tentukan fasilitas terbaik untuk
penanganan
- di ruang emergensi
- di lapangan
Sehari-hari/pasien satu

• Penting untuk mengatur supaya alur pasien


baik terutama pada kondisi ruang terbatas
• Prioritas pasien untuk menekan morbiditas
dan mortalitas
• Tiga kategori
- emergency
- urgent
- non urgent
Emergency

• Trauma berat
• Sumbatan jalan nafas
• Tension pneumothorax
• Flail chest
• Shock hipovolemic derajat III - IV
• Luka bakar dengan trauma inhalasi
Urgent
• Cedera tulang belakang
• Patah tulang terbuka
• Trauma capitis tertutup
• Luka bakar
• Apendiksi Akut

Akan terjadi peningkatan resiko


jika tidak ditangani dalam beberapa jam
Non Urgent

• Luka lecet
• Luka memar
• Fraktur extremitas atas
• Demam
• Keluhan-keluhan lain
Triage  waktu emas

• Batasan waktu untuk mendapat pelayanan


• Jam pertama : morbiditas 
mortalitas 
TRIAGE korban massal/Bencana
• Bencana  - jumlah korban banyak
- pelayanan terbaik sesuai
kondisi bencana
- sangat tergantung dari
kondisi yang dibutuhkan
saat itu
• Kategorinya
1. pelayanan cepat (merah)
2. pelayanan ditunda (kuning)
3. pasien berjalan (hijau)
4. meninggal – tak tertolong (hitam)
TRIAGE PADA BENCANA /
MUSIBAH MASAL

26 November 2019
PRIORITAS PENANGANAN KEDARURATAN
PD.KEADAAN BENCANA / TRIAGE SYSTEM

1. PRIORITAS : I ( WARNA MERAH )

- Henti nafas
- Henti jantung
- Perdarahan besar
- Tidak sadar
- Luka terbuka di dada & perut
- Fraktur pd.daerah : * Pelvis, Dada, Cervical
- Syock
- Luka bakar ( yg.mengenai air way ).
58 / 19
2. PRIORITAS : II ( WARNA KUNING )

• Luka Bakar luas : grade II > 30 %


grade III > 10 %
• Luka Bakar pd.daerah vital : Kemaluan, Air way Dll.
• Perdarahan besar
• Fraktur Spinal
• Luka di Kepala / Subdural hematom dengan :
- muntah
- perdarahan telinga / mulut / hidung
- nadi < 60 x / menit
- nafas tidak teratur
- lemah, reflek < , rangsangan - / <
59 / 19
3. PRIORITAS : III ( WARNA HIJAU )

• Fraktur ringan dgn. Perdarahan <<


• Lacerasi / benturan ringan
• Histeris
• Luka bakar ringan
• Sadar

60 / 19
4.PRIORITAS : IV ( WARNA HITAM )

• MENINGGAL DUNIA

61 / 19
START TRIAGE

• Simple
• Triage
• And
• Rapid
• Treatment
Dasar : - respirasi
- sirkulasi
- status mental
START

• Tindakan penyelamatan
- sumbatan jalan nafas
- perdarahan hebat
• Tidak lebih dari 60 detik
Dasar Triage:

・Check pernapasan
・Check pernapasan lagi
sesudah menjaga arus pernapasan
・Check Peredaran (denyut nadi & Branch test)
・Check kesadaran
・Check respons

Yang penting adalah LATIHAN supaya ASESMEN tersebut


bisa dilaksanakan dengan TEPAT & BENAR.
RAPID ASSESSMENT TRIAGE

METODE START
( SIMPLE TRIAGE AND RAPID TREATMENT )

0. Awal
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
4. Kesadaran

26 November 2019
0. AWAL

• Panggil semua korban yang dapat berjalan,


dan perintahkan pergi kesuatu tempat.

• Semua korban ditempat ini dapat kartu


hijau.

26 November 2019
Penderita terdekat Masih bernafas ??
Tidak bernafas buka airway
Tetap tidak bernafas : Hitam
Bila kembali bernafas : Merah
Bernafas spontan Tahap berikutnya

26 November 2019
Napas spontan
> 30 x / menit : Merah
< 30 x / menit : Tahap Berikut

26 November 2019
Capillary refill
Gelap capillary refill sulit dinilai, periksa nadi
pergelangan tangan

> 2 detik / > 100x /mnt: Merah


< 2 detik / < 100x /mnt: Tahap berikut

26 November 2019
Tidak dapat mengikuti perintah : Merah
Dapat mengikuti perintah : Kuning

26 November 2019
BAGAN ALIR “START”
Bisa jalan ?
Ya Cedera Ringan Hijau

Tidak Ya
Pasien
Bernafas 30 lebih
Buka Airway 30 x/ menit 30 kurang

Tidak Pasien nafas Ya


setelah buka
Airway

Meninggal Urgen
HITAM MERAH PERFUSI
Periksa Kesadaran

Tidak Ada
Nadi Radialis/
Kapilari refile
Kontrol Periksa
Pendarahan Kesadaran
Tidak Ya
Urgen Mengikuti Tertunda
MERAH Perintah KUNING
Dokumentasi Triase
• Masukkan informasi dasar : nama, waktu cedera, penyebab
cedera, first aid yang telah diberikan

• Tanda-tanda vital : Tensi, Nadi, respirasi, neuro

• Diagnosis : concise dan lengkap

• Kategori triase

• Urutan tindakan pre-operasi yang lengkap


Triage (ketenagaan)

Team SAR Tenaga non medis


Tenaga medis
Polisi/PMK Tenaga medis Team medis
Tenaga non medis
Relawan Team ambulance
Pos I Pos medis
Bencana Pos lapangan
Menjauhi bahaya Lanjutan/depan

RED AREA YELLOW AREA GREEN AREA OPD/IPD/OT etc

Triage I Triage II Triage III Triage IV


Triage Tag/label
Triage Tag/label
Triage Tag/label
SMART TAG-TRIAGE TAG
FLAGGING TAPE
TRIAGE MATTRAS
TRIAGE BAG

Anda mungkin juga menyukai