Emergency nursing
Intervensi krisis
Emergency preparedness
Pelayanan gawat
darurat di luar rumah
sakit
Perpanjangan
pelayanan gawat darurat
di komunitas
Merupakan pintu masuk
bagi pasien dalam
kondisi kritis untuk
mendapatkan pelayanan
gawat darurat di tempat
kejadian
Yang terkait dalam pelayanan
Prehospital
Personel : tim medis petugas
ambulance, relawan
Training
Call center
Komunikasi
Transportasi : manual, dengan
alat
Partisipasi awam/orang terdekat
korban
Fasilitas
Publc Safety gency : polisi,
pemadam kebakaran
Peralatan minimal dalam
pelayanan prehospital
APD
Peralatan resusitasi : defibrilator,
airway ventilation adjuncts,
peralatan akses vaskuler
Imobilisasi spinal
Imobilisasi ekstremitas
Oksigen dan sungkup
Obat-obat live saving : adrenalin,
sulfas tropin, amiodaron, glukosa,
nitrogliserin,, sodium bicarbonal dll
Sistem rujukan dalam
prehospital
Initial Assesment
Pengkajian
evaluasi
proses
keperawatan diagnosa
keperawatan
implementasi
intervensi
Triase
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan
suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia,
peralatan serta fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau
menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongan dan
menetapkan prioritas penanganannya (Kathleen dkk, 2008).
Triage suatu proses penggolongan pasien berdasarkan tipe dan tingkat
kegawatan kondisinya (Zimmermann dan Herr, 2006). Triage juga diartikan
sebagai suatu tindakan pengelompokkan penderita berdasarkan pada
beratnya cedera yang diprioritaskan ada tidaknya gangguan pada airway (A),
breating (B), dan circulation (C) dengan mempertimbangkan sarana, sumber
daya manusia, dan probabilitas hidup penderita.
• Perawat berlisensi
• Menyelesaikan pelatihan triase terstandar termasuk orientasi klinik dgn
perseptor sebelum ditugaskan menjadi perawat triase
• Memiliki sertifikasi RJP dan ACLS
• Memiliki sertifikat kegawatdaruratan anak
• Memiliki sertifikat keperawatan trauma
• Memiliki sertifikat keperawatan gerontik
• Memiliki lisensi sbg perawat gadar atau perawat gadar pediatrik
(diutamakan)
• Memiliki kemampuan kominikasi efektif dan bekerja secara kolaboratif
• Memiliki kemampuan mengguakan proses keperawatan secara efektif
• Memiliki kepribadian yg fleksibel dan mudah beradaptasi thd perubahan
• Role model dan cocok menjadi wajah RS
Klasifikasi Triase
Berdasarkan Emergency Nurses Association (ENA) sistem
triage terbagi menjadi tiga tipe, yaitu sebagai berikut
sick
Level 2 not sick
Emergent
Level 3 Urgent
Nonurgent
Life-threatening
Level 4 Emergent
Urgent
Nonurgent
OPA
NPA
Basic airway management
Combitube airway
Orthopneic position
Positioning
Tracheal collar
Pemberian oksigenasi
Positive-pressure ventilation
Circulation
• Interventions for
inadequate or absent
pulse
Control significant bleeding
a) Lakukan penekanan langsung pendarahan eksternal
b) Tinggikan ekstremitas perdarahan jika mungkin
c) Perdarahan pembuluh dapat dijepit atau diikat oleh
dokter
d) Mengembang tourniquet lebih tinggi dari tekanan
darah sistolik untuk perdarahan eksternal yang tidak
terkendali di ekstremitas jika langkah-langkah lain
gagal untuk mengontrol perdarahan
e) bidai dan pembebatan
f) Intervensi untuk mengontrol epistaksis berlebihan
Intervensi untuk meningkatkan perfusi
a) Memberikan tambahan O2
b) Mendapatkan akses vaskular: minimal dua kateter
intravena ukuran besar besar; jika akses vena sulit pada
pasien sakit kritis akses intraosseous mungkin dicapai
pada anak-anak dan orang dewasa. Akses vaskular
digunakan untuk :
Kumpulkan sampel darah
jenis dan crossmatch
Hemoglobin dan hematokrit
Spesimen lain sesuai situasi klinis
Berikan penggantian cairan
kristaloid
Hypoallergenic ekspander koloid / plasma
Produk darah
Berikan terapi farmakologis
Posisi pasien untuk mengoptimalkan
perfusi ke otak
Legs elevated
Head of bed flat
Intervensi thd berubah
neurologis status
REEVALUASI: ABCDE
Secondary Survey and Resucitation Interventions
(Head to toe assesment)
Monitoring
Kolaborasi
Contoh Intervensi Keperawatan
Mandiri
Airway : head tild chin lift, jaw trust, heimlich
manuver, suction, pasang OPA, NPA
Breathing : posisi semifowler, observasi RR,
irama, latihan nafas dalam, latihan batuk, bagging,
dll
Circulation : BHD, monitoring intake output,
monitoring tetesan infus, balut tekan,dll
Lanjutan..........
Kolaborasi
Airway : pemasangan intubasi, krikotomi
Breathing : terapi oksigen, nebulizer,dll
Circulation : pemberian terapi cairan,
pemasangan cateter, dll
Evaluasi
Tujuan :
Perangkat asuhan pasien
Komunikasi
Dokumen legal
Penelitian
Pendidikan
Audit
Bentuk Dokumentasi
Asuhan Keperawatan