1. Definisi Triase
Triase adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara
yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang
paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang
memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas penanganannya (Katheleen dkk,
2008). Triase adalah usaha pemilahan korban sebelum ditangani, berdasarkan tingkat
kegawatdaruratan trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan
dan sumber daya yang ada (Pusponegoro, 2010). Kata ini berasal dari bahasa Perancis
trier yang berarti memisahkan, memilah dan memilih. Penggagas awalnya adalah
Dominique Jean Larrey, seorang dokter bedah Perancis pada Pasukan Napoleon. Triase
atau triase adalah proses untuk menentukan prioritas perawatan pasien berdasarkan
tingkat keparahan kondisi mereka. Hal ini terutama diperlukan ketika sumber daya yang
ada tidak mencukupi untuk semua pasien. Triase adalah suatu proses yang mana pasien
digolongkan menurut tipe dan tingkat kegawatan kondisinya.
2. Tujuan
Memberikan penanganan terbaik pada korban dalam jumlah yang banyak untuk
menurunkan angka kematian dan kecacatan maupun resiko cedera bertambah parah.
3. Prinsip Triase
Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan setiap pertolongan harus dilakukan
sesegera mungkin. Pada keadaan bencana masal, korban timbul dalam jumlah yang tidak
sedikit dengan resiko cedera dan tingkat survive yang beragam. Pertolongan harus
disesuaikan dengan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber
daya lainnya. Hal tersebut merupakan dasar dalam memilah korban untuk memberikan
perioritas pertolongan. Pada umumnya penilaian korban dalam triase dapat dilakukan
dengan (Booker, 2008):
Menilai tanda vital dan kondisi umum korban
Menilai kebutuhan medis
Menilai kemungkinan bertahan hidup
Menilai bantuan yang memungkinkan
Memprioritaskan penanganan definitif
Tag Warna
4. Kategori Triase:
Setelah melakukan penilaian, korban dikategorikan sesuai dengan kondisinya dan diberi
tag warna, sebagai berikut:
a Merah (Immediate)
Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi dan tindakan bedah segera,
mempunyai kesempatan hidup yang besar. Penangan dan oemindahan bersifat
segera yaitu gangguan pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi. Contohnya
sumbatan jalan nafas, syok hemoragik, luka terpotong pada tangan dan kaki, luka
bakar tingkat II dan III >25%.
b Kuning (Delay)
Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam
jangka waktu singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat jangan terlambat.
Contoh pada tulang besar, trauma torak, dan laserasi luas.
c Hijau (Walking Wounded)
Perlu penganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu segera. Penangan dan
pemindahan bersifat terakhir. Contoh luka ringan. Korban dengan kondisi yang
cukup ringan, korban dapat berjalan
d Hitam (Dead and Dying)
Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat parah. Hanya perlu terapi
suportif. Contoh henti jantung dan trauma kepala kritis.
5. Dokumentasi Triase
Pada tahap pengkajian, pada proses triase yang mencaup dokumentasi adalah (ENA,
2005) :
Waktu dan datangnya alat transportasi
Keluhan utama
Pengkodean prioritas atau keakuratan perawatan
Penentuan pemberi perawatan kesehatan yang tepat
Penempatan di area pengobatan yang tepat
Permualaan intervensi (misalnya prosedur diagnostik EKG, AGD)
Proses dokumentasi traise menggunakan sistem SOPIE, yaitu sebagai berikut
(ENA, 2005):
S: data objektif
O: data objektif
A: analisa data yang mendasari penentuan diagniosa keperawatan
P: rencana keperawatan
I: Implementasi, termasuk tes diagnostik
E: evaluasi atau respon pasien terhadap pengobatan dan perawatan yang diberikan