Anda di halaman 1dari 34

KONSEP

KEGAWATDARURATAN
Uly Artha Silalahi, SST,M.Keb
LEARNING OBJECTION

 Memahami tentang konsep kegawatdaruratan


 Melakukan penilaian kegawatdaruratan
DEFINITION

Emergency
 is a serious, unexpected, and often dangerous situation requiring
immediate action while First aid is the provision of initial care for an illness
or injury (Evergreen academy, 2010)

 Keadaan mengancam nyawa yang jika tidak segera ditolong dapat


meninggal atau cacat sehingga perlu ditangani dengan prioritas pertama
(Dewi, 2009)
BACKGROUND

ACS 1. Life threatening


CVA event
Immediate response
Asthma 2. Pre hospital
and treatment
Physical Trauma setting
dll

Appropriate response and


treatment give differences
between life and death
SCOPE OF PRACTICE

 Pre hospital
Based on case
Trauma
Non trauma
BLS/BCLS
 Intra hospital
 Firstresponse  resuscitation
 Special division  ICU, CVCU, PICU, NICU
 Inter hospital
KARAKTERISTIK EMERGENCY CARE

 Situasi serius yang memerlukan tindakan cepat


dan tepat, pada kondisi tidak terduga yang
mengancam kehidupan
 Unit perawatan darurat
 Waktu dan informasi terbatas
 Intervensi sebelum pengkajian lengkap
berdasarkan pengalaman dan penilaian
 Evaluasi dalam hitungan menit
PRINSIP MANAJEMEN
KEGAWATDARURATAN
 A : Airway  F : Five Intervetion, Full Vital Sign, Facilitate
 B : Breathing Family Present
 C : Circulation  G : Give Comfort
 D : Disability  H : Head to Toe and History
 E : Exposure  I : Inspect back posterior
TRIAGE
 proses khusus memilah pasien berdasar
beratnya cedera atau penyakit untuk
menentukan jenis perawatan gawat darurat
serta transportasi selanjutnya. Tindakan ini
merupakan proses yang berkesinambungan
sepanjang pengelolaan musibah terutama
musibah yang melibatkan massa
GAWAT DARURAT

Keadaan mengancam nyawa yang jika tidak segera ditolong


dapat meninggal atau cacat sehingga perlu ditangani dengan
prioritas pertama

Example
 keracunan akut dengan penurunan kesadaran
 gangguan jalan napas,
 gangguan pernapasan,
 gangguan sirkulasi
LANJUT
 Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau
terjadi secara tiba-tiba, seringkali merupakan kejadian yang
berbahaya (Dorlan, 2011). Kegawatdaruratan dapat juga
didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala
berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga
dan membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan
jiwa/nyawa (Campbell, 2000)
 kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi kesehatan yang
mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau selama
dan sesudah persalinan dan kelahiran. Terdapat sekian
banyak penyakit dan gangguan dalam kehamilan yang
mengancam keselamatan ibu dan bayinya (Chamberlain,
Geoffrey, & Phillip Steer, 1999). Kasus gawat darurat
obstetri adalah kasus obstetri yang apabila tidak segera
ditangani akan berakibat kematian ibu dan janin
 Kegawatdaruratan neonatal adalah situasi
yang membutuhkan evaluasi dan
manajemen yang tepat pada bayi baru lahir
yang sakit kritis (≤ usia 28 hari), serta
membutuhkan pengetahuan yang dalam
mengenali perubahan psikologis dan kondisi
patologis yang mengancam jiwa yang bisa saja
timbul sewaktu-waktu (Sharieff, Brousseau, 2006)
 Penderita atau pasien gawat darurat adalah pasien
yang perlu pertolongan tepat, cermat, dan cepat
untuk mencegah kematian/kecacatan. Ukuran
keberhasilan dari pertolongan ini adalah waktu
tanggap (respon time) dari penolong.
GAWAT TIDAK DARURAT

Keadaan mengancam nyawa tetapi tidak memerlukan tindakan


darurat. Keadaan ini termasuk prioritas ke dua dan setelah dilakukan
resusitasi segera konsulkan ke dokter spesialis untuk penanganan
selanjutnya

Example
 pasien kanker stadium lanjut yang mengalami keracunan akut
DARURAT TIDAK GAWAT
 Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi memerlukan tindakan
darurat

 Example:
Px nyeri berat dengan klinis baik
Pasien biasanya sadar tidak ada ganguan pernapasan dan sirkulasi serta tidak
memerlukan resusitasi dan dapat langsung diberi terapi definitive. Pasien dapat
dirawat di ruang rawat inap atau jika keadaannya ringan dapat di pulangkan untuk
selanjutnya kontrol ke poliklinik rawat jalan
TIDAK GAWAT TIDAK
DARURAT

 Keadaan yang tidak mengancam nyawa dan tidak


memerlukan tindakan darurat. Gejala dan tanda klinis
ringan atau asimptomatis
 Setelah mendapat terapi definitive penderita dapat
dipulangkan dan selanjutnya kontrol ke poliklinik rawat
jalan
 Example
Vulnus apertum
Corpus alienum
Diare akut tanpa dehidrasi
TIDAK GAWAT TIDAK
DARURAT

 Keadaan yang tidak mengancam nyawa dan tidak


memerlukan tindakan darurat. Gejala dan tanda klinis
ringan atau asimptomatis
 Setelah mendapat terapi definitive penderita dapat
dipulangkan dan selanjutnya kontrol ke poliklinik rawat
jalan
 Example
 Vulnus apertum
 Corpus alienum
 Diare akut tanpa dehidrasi
PRIORITAS MANAJEMEN
DARURAT

 Mempertahankan kehidupan
 Mencegah kerusakan sebelum tindakan/perawatan
selanjutnya
 Menyembuhkan klien pada kondisi yang berguna
bagi kehidupan
PRINSIP MANAJEMEN DARURAT

 Pertahankan jalan nafas, ventilasi yang adekuat dan


lakukan respirasi bila perlu
 Kontrol adanya perdarahan dan resikonya
 Evaluasi dan pertahankan curah jantung
 Cegah dan lakukan perawatan pada keadaan syok
 Lakukan pengkajian fisik
 Evaluasi ukuran dan reaktifitas pupil dan respon motorik
 Lakukan EKG jika perlu
 Cek adanya fraktur, termasuk fraktur servikal
 Lakukan perawatan luka
 Lakukan pengukuran tanda vital
CARA MERESPON KEGAWATDARURATAN

Apabila terjadi kegawatdaruratan, anggota tim


seharusnya mengetahui peran mereka dan bagaimana
tim seharusnya berfungsi untuk berespon terhadap
kegawatdaruratan secara paling efektif. Anggota tim
seharusnya mengetahui situasi klinik dan diagnose
medis, juga tindakan yang harus dilakukannya. Selain itu
juga harus memahami obat-obatan dan penggunaannya,
juga cara pemberian dan efek samping obat tersebut.
Anggota tim seharusnya mengetahui peralatan
emergensi dan dapat menjalankan atau
memfungsikannya dengan baik
PENATALAKSANAAN AWAL TERHADAP KASUS
KEGAWATDARURATAN
Bidan seharusnya tetap tenang, jangan panik, jangan
membiarkan ibu sendirian tanpa penjaga/penunggu. Bila
tidak ada petugas lain, berteriaklah untuk meminta
bantuan. Jika ibu tidak sadar, lakukan pengkajian jalan
nafas, pernafasan dan sirkulasi dengan cepat. Jika
dicurigai adanya syok, mulai segera tindakan
membaringan ibu miring ke kiri dengan bagian kaki
ditinggikan, longgarkan pakaian yang ketat seperti
BH/Bra. Ajak bicara ibu/klien dan bantu ibu/klien untuk
tetap tenang. Lakukan pemeriksaan dengan cepat
meliputi tanda tanda vital, warna kulit dan perdarahan
yang keluar
PERAN BIDAN PADA KEGAWATDARURATAN
 Bidan mempunyai peranan penting dalam menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu melalui kemampuannya untuk melakukan
pengawasan, pertolongan pada ibu, pengawasan bayi baru lahir
(neonatus) dan pada persalinan, ibu post partum
 Mampu mengidentifikasi penyimpangan dari kehamilan dan persalinan
normal dan melakukan penanganan yang tepat termasuk merujuk ke
fasilitas pelayanan yang tepat.
 Pengenalan dan penanganan kasus kasus yang gawat seharusnya
mendapat prioritas utama dalam usaha menurunkan angka kesakitan
lebih lebih lagi angka kematian ibu, walaupun tentu saja pencegahan
lebih baik dari pada pengobatan
PERAN BIDAN
Melakukan pengenalan segera kondisi gawat darurat
Stabilisasi klien (ibu), dengan oksigen, terapi cairan, dan
medikamentosa dengan :
a.Menjamin kelancaran jalan nafas, memperbaiki
fungsi system respirasi dan sirkulasi
b.Menghentikan perdarahan
c. Mengganti cairan tubuh yang hilang
d.Mengatasi nyeri dan kegelisahan
Ditempat kerja, menyiapkan sarana dan prasarana di
kamar bersalin, yaitu:
e.Menyiapkan radiant warmer/lampu pemanas
untuk mencegah kehilangan panas pada bayi
f. Menyiapkan alat resusitasi kit untuk ibu dan bayi
g.Menyiapkan alat pelindung diri
h.Menyiapkan obat obatan emergensi
Memiliki ketrampilan klinik, yaitu:
a.Mampu melakukan resusitasi pada ibu dan bayi
dengan peralatan yang berkesinambungan.
Peran organisasi sangat penting didalam
pengembangan sumber daya manusia (SDM)
untuk meningkatkan keahlian
b.Memahami dan mampu melakukan metode
efektif dalam pelayanan ibu dan bayi baru
lahir, yang meliputi making pregnancy safer,
safe motherhood, bonding attachment, inisiasi
menyusu dini dan lain lainnya.
 Intensive Care (Perawatan Intensif)
Proses Keperawatan  memerelukan pemantauan terus
menerus

 Critical Care ( Perawatan Kritis/ Gawat)


Proses Keperawatan  keadaan klien gawat

Ruangan Khusus untuk pelayanan dan asuhan


keperawatan yang efektif

Dilengkapi dengan alat-alat,


fasilitas khusus dan tenaga terlatih

ICU/ICCU
CRITICAL CARE

Situasi serius
Tiba-tiba, tidak dapat diduga
Mengancam/cenderung mengancam kehidupan

Tindakan cepat dan tepat

Proses Keperawatan
Sama dengan sistem di ruangan lain

Beda:
Waktu terbatas  mengancam kehidupan
Informasi terbatas  Pengkajian tidak harus lengkap
27
28
29
Alat-alat yang perlu ada
EMERGENCY TROLY
yang berisi:
1. Alat airway management :
- oropharing, nasopharing, intubasi set
2. Ambu Bag / Bag Valve Mask (BVM)
3. Face mask berbagai ukuran
4. Tracheostomy set, Cricotirotomy set
5. CVP set, infus set, IV cateter
6. Cateter suction, cateter set
7. Alat injeksi : Spuit, kapas alkohol

30
9. Obat-obatan
a. Vasopresor: Adrenalin, Noradrenalin
b. Dopamin, Ephedrin
c. Lidocain 2 %
d. Sulfas atrofin
e. Meylon/ Natrium bicarbonat
f. Calsium gluconas
g. KCl, NaCL
h. Corticosteroid: Cortison, Dexamethason,
Kalmetason, Oradexon, dll
i. Antihistamin: Avil, Antistin, Delladryl

31
j. Analgetika: Morfin, pethidin
k. Koagulan: Vitamin K, Transamin, Adona
l. Antikoagulan: Heparin
m. Diuretika: Lasix, Furosemid, Manitol
n. Antipiretik: Xilomidon, Delamidon, dll
o. Sedative: Penthotal, Dormicum, Diazepam
p. Muscle relaxan: Pavulon, Norcuron

32
CAIRAN

a. Ringer Laktat
b. NaCl 0,9%
c. Asering
d. Plasma expander
- Expafusin, gelafundin
- Dextran, haemasel, dll
e. Dextrose 5%, 10%, 20%, dll

33

Anda mungkin juga menyukai