C 18 TAHUN G1P0A0
PARTURIEN ATERM KALA I FASE LATEN DENGAN
KETUBAN PECAH DINI DI PUSKESMAS
KARANGKANCANA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2022
Identitas Klien
Ibu Suami
Nama Ny. C Tn. T
Umur 18 tahun 17 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SD SD
Pekerjaan - Pedagang
Alamat Karangkancana
PROLOG
2. Riwayat Obstetri
Ibu mengata-kan ini merupakan kehamilan pertama, tidak pernah keguguran.
HPHT 01-08-2022.
4. Riwayat Ginekologi
Ibu tidak pernah menderita penyakit atau tindakan operasi yang berhubungan
dengan alat kandungan.
DATA SUBJEKTIF
4. Riwayat ANC
ANC 8x ke bidan, 2x ke dokter, sudah USG.
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelumnya belum pernah menggunakan KB apapun.
6. Riwayat Pernikahan
Ini merupakan pernikahan pertama dengan suami pertama.
7. Kondisi Psikososial
Ini merupakan kehamilan diluar nikah , ibu berharap bisa melahirkan secara normal
dan selamat.
Konjungtiva tidak anemis. ASI belum ada. Tidak ada luka bekas operasi, TFU : 30 cm, HIS 2 x
10’ x 10”. LI : Teraba bagian bulat, lunak, kurang melenting di bagian fundus ibu. LII : Teraba
bagian keras, memanjang, seperti ada tahanan di perut bagian kiri ibu, teraba bagian kecil di
bagian perut kanan ibu. LIII : Teraba bagian bulat, keras, melenting, di bagian perut bawah ibu.
Sudah masuk PAP. LIV : Konvergen, penurunan kepala 4/5. DJJ : 133x/m Regular. Terpasang
infus RL di lengan kiri ibu. PD : tv/v v/t t.a.k, tidak ada luka, tidak ada varises, tidak ada nyeri
tekan, portio tebal, Ø 1 cm, ketuban (-), presentasi kepala, HI-HII, sisa cairan jernih.
Pemeriksaan penunjang : Tes Lakmus (+).
ANALISA
Ny.C 18 tahun G1P0A0 Parturien Aterm janin tunggal hidup
intrauterin Kala I Fase Laten dengan Ketuban Pecah Dini
PENATALAKSANAAN
1. Membina hubungan baik dengan ibu. Evaluasi : Hubungan baik terjalin.
2. Memfasilitasi informed consent. Evaluasi : ibu dan keluarga sudah menyetujui
3. Menginformasikan hasil pemeriksaan. Evaluasi : Ibu mengetahui terkait hasil pemeriksaan.
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter puskes advice :
Infus RL + oral antibiotik amoxcilin 1000 mg
Rujuk ke RS
Evaluasi : infus RL sudah terpasang di tangan kiri ibu
5. Melakukan advice dokter
Melakukan infus RL, RL sudah diinfuskan ditangan kiri jam 11.00 WIBInformed consent rujukan ke
RS, ibu dan keluarga menyetujui.
Evaluasi : infus sudah terpasang dan ibu ingin dirujuk ke RSU KMC luragung .
6. KIE pemenuhan nutrisi dan hidrasi di sela-sela HIS. Evaluasi : ibu bersedia minum air putih
7. KIE relaksasi nafas efektif diiringi dengan musik relaksasi. Evaluasi : Ibu bersedia dan terus
melakukan relaksasi nafas efektif, ibu merasa nyaman diiringi musik relaksasi.
8. Memfasilitasi ibu untuk mobilisasi ditempat. Evaluasi : Ibu memilih miring kiri,
9. Memberikan motivasi dan dukungan kepada ibu. Evaluasi : respon ibu baik.
10. Melakukan rujukan Baksokuda dan merujuk ibu ke RSU KMC Luragung jam 13.00 WIB. Evaluasi :
advice dari dr SPOG di RSU KMC Luragung Rencana Induksi.
11. Melakukan pendokumentasian Asuhan.
PEMBAHASAN
1 2 3 4
● Keluarnya cairan air ketuban merembes melalui vagina. Aroma air ketuban barbau amis dan tidak
seperti bau amoniak, dengan ciri jernih atau bergaris warna darah setelah kehamilan berusia 22
minggu dan dapat dinyatakan pecah dini terjadi sebelum proses persalinan berlangsung atau
kurang dari 37 minggu merupakan Tanda ketuban pecah dini .(Sunarti, 2017). menurut (Nugrahini,
2017) menyatakan ketuban pecah dini lebih sering ditemukan pada wanita multipara dibanding pada
wanita nullipara karena penurunan fungsi reproduksi, berkurangnya jaringan ikat, vaskularisasi dan
servik yang sudah membuka satu cm akibat persalinan yang lalu.
DATA SUBJEKTIF
Kemudian pada data subjektif didapatkan ibu tidak bekerja dan suami
dagang. Pada pola kebiasan sehari-hari, suami merokok, dan merupakan perokok
aktif sehingga ibu sering terpapar asap rokok. Dari hasil penelitian Rozikhan (2020)
diketahui bahwa ibu bersalin dengan ketuban pecah dini yang terpapar asap rokok
berjumlah 29 (65,9%) orang, dan ibu bersalin dengan ketuban pecah dini yang tidak
terpapar asap rokok berjumlah 10 (29,4%) orang. bahwa paparan asap rokok dapat
meningkatkan risiko terjadinya ketuban pecah dini pada persalinan. Asap rokok
membuat lebih berbahaya terhadap perokok pasif daripada perokok aktif. Asap rokok
yang dihembuskan oleh perokok aktif dan terhirup oleh perokok pasif, sebanyak
empat kali lebih banyak mengandung tar dan nikotin, 5 kali lebih banyak
mengandung karbon monoksida yaitu merupakan radikal bebas yang dapat
menimbulkan kerusakan tubuh. (Anonymous,2013) Rokok mengandung nikotin yang
dapat mempengaruhi asam askorbik sebagai komponen kolagen sehingga .
mempengaruhi kekuatan membrane ketuban.
DATA OBJEKTIF
● Pada pemeriksaan fisik didapatkan HIS 2 x 10’ x 10”. Dilakukan pemeriksaan
dalam didapatkan pembukaan 1 cm, ketuban (-) dengan sisa cairan jernih
dilakukan pemeriksaan menggunakan kertas lakmus hasilnya + dan warna
berubah menjadi biru dari semula berwarna merah. Terlihat ada tanda-tanda in
partu.
● Tes lakmus (tes nitrazin) yaitu jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru
gelap jika kontak dengan bahan yang bersifat basa menunjukkan adanya air
ketuban (alkalis). pH air ketuban 7-7,5. Mengenai pemeriksaan dalam vagina
dengan toucher perlu di pertimbangkan, pada kehamilan yang kurang bulan yang
belum dalam persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan dalam. Karena pada
waktu pemeriksaan dalam, jari pemeriksa akan mengakumulasi segmen bawah
rahim dengan flora vagina yang normal. Mikroorganisme tersebut bisa dengan
cepat menjadi pathogen. Pemeriksaan dalam vagina yang dilakukan apabila
ketuban pecah dini yang sudah dalam persalinan atau yang dilakukan induksi
persalinan dan di batasi sedikit mungkin. (Troika, 2020).
ANALISA DATA
● Melakukan konsul/kolaborasi atas advis dr PKM infus RL oral amoxcilin 1000 mg dan
rujukan. Evaluasi : ibu sudah terpaang infus RL dan ibu ingin di rujuk ke RSU KMC
Luragung. Pasal 27 ayat 1 disebutkan bahwa Pelimpahan wewenang melakukan
tindakan pelayanan kesehatan secara mandat dari dokter sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 huruf b diberikan secara tertulis oleh dokter pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tingkat pertama tempat Bidan bekerja.
● Disimpulkan bahwa dalam kasus persalinan dengan KPD yang terjadi seorang bidan
boleh memberikan pertolongan persalinan setelah ada mandat dari dokter yang
bertanggungjawab. Wewenang bidan adalah melakukan apa yang menjadi perintah
dokter dan yang bertanggung jawab adalah dokter yang memberi mandat.
TERIMAKASIH