Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM

TRIAGE RUMAH
SAKIT
RS. St. Elisabeth Batam Kota
(2022)
PENDAHULUAN
Perkembangan triase modern tak Kata “triase” berasal dari bahasa
Tahun 1972: Proses pemilahan di
lepas dari perkembangan sistem perancis “trier” : menyusun atau
dunia medis pertama kali oleh
layanan gawat darurat, sehingga memilah. Kata ini pada
Baron Dominique Jean Larrey,
terjadi revolusi sistem triase awalnyadigunakan untuk
seorang dokter kepala di angkatan
(diluar rumah sakit maupun dalam menyebutkan proses pemilahan
perang Napoleon
ruamh sakit) biji kopi yang baik dan yang rusak
PENDAHULUAN
Sejak tahun 1950 an diterapkan metode triase di rumah sakit di Amerika Serikat, namun
belum ada struktur yang baku.

Seiring dengan perkembangan keilmuan dibidang gawat darurat, triase rumah sakit modern
sudah berkembang menjadi salah satu penentu arus pasien dalam layanan gawat darurat.

Triase menjadi komponen yang sangat penting di UGD. Berbagai laporan dari UGD
menyatakan adanya kepadatan (overcrowding) menyebabkan perlu ada metode menentukan
siapa pasien yang lebih prioritas sejak awal kedatangan.

Kriteria tirase dapat memperbaiki aliran pasien yang datang ke UGD, menjaga sumber daya
unit agar dapat fokus menangani kasus yang benar-benar gawat, dan mengalihkan kasus tidak
gawat darurat ke fasilitas kesehatan yang sesuai
DEFINISI TRIAGE
 Triage (Triase) adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara
yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling
efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan
pertolongan dan menetapkan prioritas penanganannya (Kathleen dkk, 2008).
 Pendekatan Triage tidak hanya berdasarkan ABC approach (Airway, Breathing,
Circulation), juga melibatkan berbagai keluhan pasien dan tanda-tanda fisik (Syndromic
Approach).
 Setelah kriteria triase ditentukan, maka tingkat kegawatan dibagi dengan istilah warna, yaitu
warna merah, warna kuning, warna hijau dan warna hitam.
 Definisi lain: Sebuah proses yang mengklasifikasikan pasien berdasarkan tipe dan urgensi dari
kondisi mereka untuk memberikan “pasien yang tepat” ke “tempat yang tepat” pada
“waktu yang tepat” dengan “pelayanan kesehatan yang tepat”
TRIAGE BENCANA DAN
RUMAH SAKIT
– Triase bencana bertujuan untuk mengerahkan segala daya upaya yang ada untuk korban-
korban yang masih mungkin diselamatkan sebanyak mungkin (do the most good for the most
people).

Kriteria Deskripsi
Merah Korban dalam kondisi kritis dan membutuhkan
pertolongan segera

Kuning Korban tidak dalam kondisi kritis namun


membutuhkan pertolongan segera

Hijau Trauma minor dan masih mampu berjalan


(walking wounded)

Hitam Meninggal
TRIAGE BENCANA DAN
RUMAH SAKIT
 Triase rumah sakit bertujuan menetapkan kondisi yang paling mengancam nyawa agar dapat
mengerahkan segala upaya dan fokus untuk melakukan pertolongan medis pada pasien sampai
keluhan pasien dan semua parameter hemodinamik terkendali.
 Prinsip yang dianut adalah bagaimana agar pasien mendapatkan jenis dan kualitas pelayanan
medik yang sesuai dengan kebutuhan klinis (prinsip berkeadilan) dan penggunaan sumber
daya unit yang tepat sasaran (prinsip efisien).
SIAPA YANG BERHAK
MELAKUKAN TRIASE?
 Petugas triage terdiri dari:
 Dokter triage yaitu dokter umum yang mempunyai sertifikat Advanced Trauma Life Support
(ATLS) dan/atau Advanced Cardiac Life Support (ACLS) dan/atau sertifikat pelatihan triage
 Perawat Triage yaitu perawat yang bekerja di IGD yang mempunyai sertifikat Basic Trauma Life
Support (BTLS) dan/atau Basic Cardiac Life Support (BCLS) dan/atau sertifikat pelatihan triage
PENILAIAN TRIAGE

Utilitas • Sistem triase harus mudah dipahami dan praktis dalam


aplikasi oleh perawat gawat darurat dan dokter.

Validitas • Sistem triase harus mampu mengukur urgensi suatu


kondisi sesuai dengan seharusnya.

• Sistem triase dapat dilaksanakan oleh berbagai petugas medis dan

Reliabilitas
memberikan hasil yang seragam, dan keamanan, keputusan yang diambil
melalui sistem triase harus mampu mengarahkan pasien untuk
mendapatkan pengobatan semestinya dan tepat waktu sesuai kategori
triase.
PENILAIAN TRIAGE
 Primary Survey (Airway, Breathing, Circulation) untuk menentukan prioritas pasien yang
membutuhkan penanganan segera
 Secondary Survey (Head to Toe) yaitu pemeriksaan seluruh tubuh dari ujung kepala hingga
ujung kaki untuk mengetahui adanya cedera atau kelainan di seluruh tubuh
 Monitoring pasien yang meliputi derajat kesadaran dan tanda-tanda vital, termasuk ABC
(Airway, Breathing, Circulation) untuk mengetahui adanya perubahan kondisi pasien
 Perubahan prioritas bila terjadi perubahan pada kondisi pasien
TRIAGE RUMAH SAKIT
Level (ESI) Warna (MTS) Kategori CTAS Kategori ATS
Level 1 Merah Resusitasi Segera Mengancam
Nyawa

Level 2 Orange Emergensi Mengancam Nyawa

Level 3 Kuning Urgen Potensi Mengancam


Nyawa

Level 4 Hijau Semi Urgen Segera


Level 5 Biru Tidak Segera Tidak Segera

Metode triase rumah sakit yang saat ini berkembang dan banyak diteliti reliabilitas, validitas, dan
efektivitasnya adalah triase Australia (Australia Triage System/ATS), triase Kanada (Canadian Triage Acquity
System/CTAS), triase Amerika Serikat (Emergency Severity Index/ESI) dan triase Inggris dan sebagian besar
Eropa (Manchester Triage Scale).
AUSTRALIAN TRIAGE SYSTEM
Kategori ATS Respon Deskripsi Kategori Deskripsi klinis

Kategori 1 Segera, penilaian dan Kondisi yang mengancam Henti Jantung


tatalaksana diberikan nyawa atau berisiko Henti nafas
secara simultan mengancam nyawa bila Sumbatan jalan nafas mendadak yang berisiko
tidak segera di intervensi menimbulkan henti jantung
Pernafasan < 10x/menit
Distres pernafasan berat
Tekanan darah sistole < 80 (dewasa) atau anak
dengan klinis shock berat
Kesadaran tidak ada respon atau hanya berespon
dengan nyeri
Kejang berkelanjutan
Gangguan perilaku berat yang mengancam diri
pasien dan orang lain
AUSTRALIAN TRIAGE SYSTEM
Kategori ATS Respon Deskripsi Kategori Deskripsi klinis

Kategori 2 10 menit Risiko mengancam nyawa, dimana Jalan nafas : ada stridor disertai distres
kondisi pasien dapat memburuk dengan pernafasan berat
cepat, dapat segera menimbulkan gagal Gangguan sirkulasi
organ bila tidak diberikan tatalaksana - Akral dingin
dalam waktu 10 menit setelah datang - Denyut nadi < 50 kali per menit atau lebih
atau dari 150x/menit pada dewasa
Pasien memiliki kondisi yang memiliki - Hipotensi dengan gangguan hemodinamik
periode terapi efektif seperti trombolitik lain
pada ST Elevation Myocard Infark - Banyak kehilangan darah
(STEMI), trombolitik pada stroke iskemik
baru, dan antidotum pada kasus keracunan Nyeri dada tipikal
Nyeri hebat apapun penyebabnya
Delirum atau gaduh gelisah
Kategori Respon Deskripsi Kategori Deskripsi klinis
ATS

Kategori 3 30 menit Kondisi potensi berbahaya, mengancam Hipertensi berat ,Kehilangan darah moderate
nyawa atau dapat menambah keparahan bila Sesak nafas, Saturasi oksigen 90-95%
penilaian dan tatalaksana tidak dilaksanakan Paska kejang, Demam pada pasien
dalam waktu 30 menit immunokompromais (pasien AIDS, pasien onkologi,
Atau pasien dalam terapi steroid) ,Muntah menetap dengan
Kondisi segera, dimana ada pengobatan yang tanda dehidrasi
harus segera diberikan dalam waktu 30 menit Nyeri kepala dengan riwayat pingsan, saat ini sudah
untuk mencegah risiko perburukan kondisi sadar
pasien Nyeri sedang apapun penyebabnya
Kondisi potensi berbahaya, mengancam Nyeri dada atipikal, Nyeri perut tanpa tanda akut
nyawa atau dapat menambah keparahan bila abdomen, Pasien dengan usia > 65 tahun
penilaian dan tatalaksana tidak dilaksanakan Trauma ekstremitas moderat (deformitas, laserasi,
dalam waktu 30 menit sensasi perabaan menurun, pulsasi ekstremitas
Atau menurun mendadak, mekanisme trauma memiliki
Kondisi segera, dimana ada pengobatan yang risiko tinggi
harus segera diberikan dalam waktu 30 menit Neonatus dengan kondisi stabil
untuk mencegah risiko perburukan kondisi Gangguan perilaku yang sangat tertekan, menarik
pasien diri, agitasi, gangguan isi dan bentuk pikiran akut,
potensi menyakiti diri sendiri
Kategori ATS Respon Deskripsi Kategori Deskripsi klinis

Kategori 4 60 menit Kondisi berpotensi jatuh menjadi lebih Perdarahan ringan


berat apabila penilaian dan tatalaksana Terhirup benda asing tanpa ada sumbatan
tidak segera dilaksanakan dalam waktu 60 jalan nafas dan sesak nafas
menit Cedera kepala ringan tanpa riwayat pingsan,
Kondisi segera, dimana ada pengobatan Nyeri ringan-sedang
yang harus segera diberikan dalam waktu Muntah atau diare tanpa dehidrasi
60 menit untuk mencegah risiko Radang atau benda asing di mata,
perburukan kondisi pasien penglihatan normal
Kondisi medis kompleks, pasien Trauma ekstremitas minor (keseleo, curiga
membutuhkan pemeriksaan yang banyak, fraktur, luka robek sederhana, tidak ada
konsultasi dengan berbagai spesialis dan gangguan neurovaskular ekstremitas) sendi
tatalaksana diruang rawat inap bengkak
Nyeri ringan Nyeri perut non spesifik, Gangguan perilaku ,
Pasien riwayat gangguan yang merusak diri
dan mengganggu orang lain, saat ini dalam
observasi
Kategori ATS Respon Deskripsi Kategori Deskripsi klinis

Kategori 5 120 menit Kondisi tidak segera, yaitu kondisi Nyeri ringan
kronik atau minor diama gejala tidak Riwayat penyakit tidak berisiko dan saat ini tidak
berisiko memberat bila pengobatan bergejalan
tidak segera diberikan Keluhan minor yang saat berkunjung masih
Masalah klinis administratif dirasakan
Mengambil hasil lab dan meminta Luka kecil (luka lecet, luka robek kecil)
penjelasan, meminta sertifikat Kunjungan ulang untuk ganti verban, evaluasi
kesehatan, meminta perpanjangan jahitan
resep Kunjungan untuk imunisasi
Pasien kronis psikiatri tanpa gejala akut dan
hemodinamik stabi
TATALAKSANA PELAYANAN
 Proses triage dimulai ketika pasien masuk ke IGD. Pelaksanaan triage dilakukan oleh petugas
rumah sakit yang sudah mendapat pelatihan triage.
 Petugas rumah sakit yang melakukan triage harus mulai memperkenalkan diri, kemudian
menanyakan riwayat singkat dan melakukan pengkajian
 Pengumpulan data subjektif dan objektif harus dilakukan dengan cepat, tidak lebih dari 5 menit.

 Setiap pasien tersebut harus dikaji ulang oleh perawat IGD sedikitnya sekali setiap 60 menit.

 Untuk pasien yang dikategorikan sebagai pasien yang mendesak atau gawat darurat,
pengkajian dilakukan setiap 5-15 menit
 Bila kondisi pasien ketika datang sudah tampak tanda-tanda objektif bahwa ia mengalami
gangguan pada airway, breathing, dan circulation, maka pasien ditangani terlebih dahulu.
ALUR TRIAGE
Paien datang diterima perawat IGD

Anamnesis dan Pemfis singkat untuk menentukan kategori triage

Bila jumlah penderita/ korban yang ada lebih dari 50 orang, maka triage dapat
dilakukan diluar ruang triage (di depan gedung IGD)
ALUR TRIAGE
Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode warna
(Merah,Kuning,Hijau,Hitam)

Penderita/korban mendapatkan prioritas pelayanan sesuai urutan warna

Penderita/ korban triage merah dapat langsung diberikan pengobatan diruang


Resusitasi IGD, atau ruang operasi bila perlu penanganan segera
ALUR TRIAGE
Penderita dengan kategori triage kuning yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut
dapat dipindahkan ke ruang Medical IGD

Penderita dengan kategori triage hijau dapat dipindahkan ke ruang Medical IGD atau bila
memungkinkan untuk dipulangkan, maka penderita/ korban dapat diperbolehkan untuk
pulang

Penderita kategori triage hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar jenazah


ALUR TRIAGE
Untuk triage dengan multi korban pemisahan penderita merah, kuning, hijau,
hitam dengan menggunakan rafia berwarna. Untuk penderita merah ditempatkan
di dalam ruang IGD. Untuk penderita warna Kuning ditempatkan di depan ruang
laboratorium, untuk penderita warna hijau ditempatkan di ruang tunggu IGD atau
di depan ruang farmasi, untuk penderita dengan warna hitam langsung
dipindahkan ke kamar jenazah
Meninggal Kamar Jenazah / Forensik

Ambulans ICU

R. Resusitasi
Standar Gadar
Resusitasi
PICU/NICU

ICU Isolasi

Pasien Re-triase/ Emergensi R. OK

R. Tindak / Monitor
Triase Pra-RS
UGD Triase RS
R. Isolasi

R. VK
Urgent
R. Rawat Dewasa

Ambulans R. Rawat Anak


lain/datang
sendiri/diantar
Non-urgent
Faskes Primer /
False Poliklinik
Emergency
DOKUMENTASI
 Hasil riage pasien didokumentasikan tertulis dalam formulir tirage pasien yang merupakan
bagian dari rekam medis pasien.
 Hasil re-triage pasien didokumentasikan tertulis dalam lembar status rekam medis pasien UGD
yang merupakan bagian dari rekam medis pasien.

Anda mungkin juga menyukai