Anda di halaman 1dari 19

GAGAL JANTUNG

(Congestive Heart Failure)


Anggel Putri Inten Murtia (21119048)
Miranda (21119069)
Rabi’ah Aladawiyah (21119076)
Reni Rahmawati (21119078)
Sri Utami (21119085)
Tiara (21119086)
Warni Sri Ningsih (21119088)

Institut Ilmu Kesehatan Dan Teknologi Muhammadiyah Palembang


2021
PENGERTIAN KEADAAN
TERMINAL
• Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif
menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan
proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi
individu. (Kubler-Rosa, 1969)

• Jadi keadaan terminal adalah suatu kedaan sakit


dimana menurut akal sehat tidak ada harapan lagi
bagi yang sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu
dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu
kecelakaan.
DEFINISI
GAGAL JANTUNG?

• Menurut Abdullah (2005)• Gagal jantung sering


gagal jantung adalah disebut dengan gagal
keadaan patofisiologi jantung kognesif yang
dimana jantung sebagai terjadi pada jantung
pompa tidak mampu kanan dan kiri atau
memenuhi kebutuhan keduanya.
darah untuk metabolisme
jaringan akan oksigen
dan nutrisi.
FAKTOR RESIKO

• Umur
• Jenis kelamin
• Penyakit jantung koroner
• Hipertensi
• Penyakit katup jantung
• Penyakit jantung bawaan
• Penyakit jantung reumatik
• Merokok
• Mengkonsumsu alkohol
ETIOLOGI
• Kelainan otot jantung → sehingga menurunya
kontraktilotas jantung.
• Aterosklerosis koroner → aliran darah ke jantung
berkurang → hipoksia → iskemia → infark miokard
→ gagal jantung.
• Hipertensi (peningkatan afterload) → beban kerja
jantung meningkat → hipertropi otot jantung →
kontraktilitas meningkat sbg kompensasi → akhirnya
jantung tidak dapat berfungsi secara normal → gagal
jantung.
• Peradangan dan penyakit miokardium
degeneratif (keadaan ini secara langsung merusak
serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas
menurun.
• Faktor sistemik
Gangguan yang meningkatkan laju metabolisme
(seperti hipoksia, anemia, demam, memerlukan
peningkatan curah jantung untuk memenuhi
kebutuhan O₂ sistemik), asidosis metabolik dan
respiratorik serta abnormalitas elektrolit dapat
menurunkan kontratillitas jantung.
MANISFESTASI KLINIS
• Ortopnea
• Dyspnea
• Paaroxysmal
• Berdebar- debar
• Mudah lelah
• batuk
PATOFISIOLOGI
• Mekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi
gangguan kemampuan kontraktilitas jantung, yang
memnyebabkan curah jantung lebih rendah dari
normal sehingga sistem saraf simpatis akan
mempercepat frekuensi jantung untuk
mempertahankan curah jantung.
• Bila kompensasi ini gagal untuk mempertahankan
perfusi yang memadai, maka volume sekuncup
jantung akan berusaha menyesuaikan diri untuk
mempertahankan curah jantung.
KLASIFIKASI
GAGAL JANTUNG

• NYHA I : timbul gejala sesak nafas pada aktivitas


fisik berat.
• NYHA II : timbul gejala sesak nafas pada aktivitas
fisik sedang.
• NYHA III : timbul gejala sesak nafas pada aktivitas
fisik ringan.
• NYHA IV : timbul gejala sesak nafas pada aktivitas
fisik sangat ringan atau istirahat.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
b. Riwayat penyakit dahulu
c. Riwayat penyakit keluarga
d. Faktor pencetus
e. Faktor risiko
f. Tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
g. Riwayat sosial ekonomi
h. Riwayat spiritual
i. Riwayat alergi
j. Riwayat psikososial
k. Kebiasaan sehari-hari : nutrisi, eliminasi, kebersihan diri, istirahat,
olahraga.
3. Pemeriksaan fisik
• Mata : konjungtiva, sklera
• Leher : JVP, bising karotis
• Paru : pernafasan → frekuensi, irama, suara nafas, suara
tambahan
• Jantung : TD, nadi, suara jantung
• Abdomen : asites, bising, lingkar perut
• Eksrimitas : temperatur, kelembapan, edema
4. Terapi pengobatan
• Diuretik
• Vasodilator
• ACE inhibitor
• Digitalis
• Dopaminergik
• Oksigen
5. Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium
Hematologi : hb, ht, leukosit
Elektrolit : k, na, ci, mg
G3 fungsi ginjal dan hati : ureum, kreatinin, BUN, urine
lengkap, sgot, sgpt, gula darah, kolesterol, trigliserida
• Ekg
• Foto rontgen
• Ekokardiogram
• Kateterisasi jantung
• radionuklir
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Pola nafas tidak efektif b.d menurunya complience paru,


cemas, pengaruh obat depresi pernafasan.
• Kebersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan cairan
pada alveoli
• Kerusakan pertukaran gas b.d kegagalan disfungsi pada alveoli
• Penurunan curah jantung b.d kerusakan fungsi elektronik,
mekanik, struktural jantung
• Kelebihan volume cairan tubuh b.d penurunan aliran darah ke
ginjal
• Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual muntah
• Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen pada jaringan tubuh
INTERVENSI
Tujuan yang diharapkan :
• Curah jantung adekuat sesuai kebutuhan tubuh pasien
• Komplikasi dapat dicegah
• Aktivitas mencapai batas normal
• Pasien mengerti tentang proses pengobatan gagal jantung
Intervensi :
• Berikan posisi semi fowler
• Berikan lingkungan yang aman dan nyaman
• Berikan oksigen sesuai indikasi
• Monitor ttv
• Berikan intravena cairan
• Berikan obat sesuai indikasi
• Jelaskan tujuan dan efek dari obat
• Monitor mengeluaran urine (flek, jumlah, warna, konsentrasi,
adanya darah dll
• Ukur keseimbangan cairan input dan output
• Berikan input cairan sesuai kebutuhan
• Auskultasi paru adanya suara tambahan
• Auskultsi pulpasi apeks
• Monitor suara jantung
• Monitof JVP
• Ukur lingkar perut
• Monitor warna kulit, kelembaban, sianosis, temperatur
• Monitor ekg
• Monitor status mental
• Beri makan sedikit tapi sering
• Berikan diet rendah garam dan lemak
• Kolaborasi dengan ahli gizi
• Monitor nilai laboratorium dan pemeriksaan penunjang lain
• Anjurkan untuk menghindari mengejan berlebihan, emosi, aktivitas
berat.
TERAPI KOMPLEMENTER
• Terapi komplementer termasuk dalam pengobatan nonfarmakologi yang bisa
dijadikan terapi alternatif bagi pasien gagal jantung dan mudah dilakukan oleh
petugas kesehatan (Aggarwal, Aggarwal, & Rao, 2017).
• Terapi komplementer didefinisikan oleh National Center for Complementary and
Alternative Medicine (NCCAM) sebagai kelompok sistem pelayanan kesehatan dan
medis. Praktik, serta produk yang sangat beragam dan bukan dari bagian dari
pengobatan konvensional (Black & Hawks, 2014).
Contoh 1
• Intervensi : Mendapatkan terapi music klasik 30 menit per hari selama minimum 3
bulan menggunakan MP3 player dan headphone dengan volume antara 50 -60dB
(Burrai et al., 2020)
• Kontrol : Mendapatkan Perawatan standar pasien gagal jantung seperti, konseling
medis, pendidikan self care dan pengobatan.

• Hasil : Mendengarkan music klasik secara rutin dapat meningkatkan kualitas


hidup, menurunkan kecemasan, meningkatkan respon koqnitif dan kualitas tidur
bagi pasien gagal jantung.
Contoh 2
• Intervensi ; Melaksanakan program latihan berjalan dengan mengatur nafas selama
12 minggu yang diawali dengan melakukan pemanasan selama 5 menit berisi
stretching kepala dan leher, mengerakan bahu, kedua tangan dan kaki. Selanjutnya
melakukan menarik nafas dengan rasio 1 : 2 untuk inhalasi dan ekshalasi. Berjalan
selama 15 menit dengan mengatur napas. Pada tahap akhir, pasien melakukan cool
down selama 5 menit dengan cara berjalan pelan atau berhenti dan mengatur napas
kembali (Teng et al., 2018)
• Kontrol : Mendapatkan perawatan standar rumah sakit yang berisi medikasi
selama perawatan, pedoman tentang diet, aktivitas sehari-hari, mengontrol berat
badan dan pengaturan pemasukan cairan.
• Hasil : Latihan berjalan dengan mengatur napas dapat meningkatkan toleransi
aktifitas bagi pasien heart failure , menurunkan kecemasan dan meningkatkan
kualitas hidup pasien heart failure.
Contoh 3
• Intervensi : Terapi benson. Pada hari pertama, Setiap pasien mendapatkan 30-45 menit sesi terapi
pada hari pertama dengan menggunakan media pemutar music mp3. Dengan mata tertutup pasien
diminta untuk duduk atau tidur dengan posisi yang nyaman Pasien diminta untuk membayangkan
sesuatu yang indah (laut, pemadangan) atau mengikuti kata yang diucapkan oleh terapis. Napas di
Tarik dari hidung dan dibuang perlahan -lahan lewat mulut. Pasien mendapatkan terapi dua kali
sehari selamat 3 hari. (pagi 8-10 & malam 6-8). Pada hari kedua, pasien diminta untuk melakukan
terapi relaksasi secara mandiri dengan didampingi oleh terapis. Natural sound, Pasien mendapatkan
terapi selama 30- 45 menit dengan posisi yang nyaman sesuai kebutuhan pasien. Dengan mata
tertutup pasien mendengar suara alam berupa, air, suara burung, sungai, air terjun. Tarapi diberikan 2
kali sehari (pagi 8-10 & malam 6-8) selama 3 hari (Seifiet al., 2018)
• Kontrol : Perawatan standar rumah sakit.
• Hasil : Baik terapi relaksasi benson dan natural sound sama-sama memiliki dampak yang baik
dalam mengurangi fatigue dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien dengan gagal jantung.

Anda mungkin juga menyukai