•Devina Komala D.
•Diah Arum K.
•Diana Eliawati
•Disca Sanita Putri
1. Desi Sekartini
2. Devina Komala D.
3. Diah Arum K.
4. Diana Eliawati
5. Disca Sanita Putri
2
Etiologi
Begitu banyak kondisi klinis yang bisa menyebabkan
terjadinya gagal ginjal kronis. Akan tetapi apapun sebabnya,
respon yang terjadi adalah penurunan fungsi ginjal secara
progresif. Kondisi klinis yang memungkinkan dapat
mengakibatkan GGK bisa disebabkan dari ginjal sendiri dan
dari luar ginjal.
1. Penyakit dari ginjal
2. Penyakit umum di luar ginjal
3
Patofisiologi
Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron
(termasuk glomerulus dan tubulus) diduga utuh
sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh).
Nefron-nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi
volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi
walaupun dalam keadaan penurunan GFR / daya saring.
Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk
berfungsi sampai ¾ dari nefron–nefron rusak. Beban
bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada
yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis osmotik
disertai poliuri dan haus.
4
MANIFESTASI KLINIS
Karena pada gagal ginjal kronis setiap sisem tubuh
dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien akan
memperhatikan sejumlah tanda dan gejala. Keparahan
tanda dan gejala bergantung pada bagian dan tingkat
kerusakan ginjal, kondisi lain yang mendasari, dan usia
pasien.
Manifestasi kardiovaskuler, pada gagal ginjsl kronis
mencakup hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium
dari aktivasi system rennin-angiotenin-aldosteron), gagal
jantung kongestif, dan edema pulmoner (akibat cairan
berlebihan), dan perikarditis (akibat iritasi pada lapisan
pericardial oleh toksin uremik).
5
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC
Pemeriksaan diagnostic dilakukan melalui pemeriksaan:
1. Laboratorium :
Laju Endap Darah
Ureum dan kreatini
Phosphate alkaline
Hipertrigliserida
Asidosis metabolic
2. Radiology
3. IIntra Vena Pielografi (IVP)
4. USG
5. EKG
6
PENATALAKSANAAN MEDIS
Adapun penatalaksanaannya yaitu : Penatalaksanaan konservatif,
Meliputi pengaturan diet, cairan dan garam, memperbaiki
ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa, mengendalikan hiperensi,
penanggulangan asidosis, pengobatan neuropati, deteksi dan mengatasi
komplikasi. Dan penatalaksanaan pengganti diantaranya dialysis
(hemodialisis, peritoneal dialysis) transplantasi ginjal.
Selain itu tujuan penatalaksanaan adalah menjaga keseimbangan
cairan dan elektrolit dan mencegah komplikasi yaitu sebagai berikut :
Dialisis
Koreksi hiperkalemi
Koreksi anemia
Koreksi asidosis.
Pengendalian hipertensi
Transplantasi ginjal
7
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF CARE
PADA KLIEN GAGAL GINJAL KRONIS
8
Prinsip Perawatan Paliatif
1. Menghilangkan nyeri & gejala-gejala yang menyiksa lain
2. Menghargai kehidupan & menghormati kematian sebagai
suatu proses normal
3. Tidak bermaksud mempercepat atau menunda kematian
4. Perawatan yang mengintegrasikan aspek psikologis dan
spiritual, sosial, budaya dari pasien dan keluarganya,
termasuk dukungan saat berkabung.
5. Memberi sistim dukungan untuk mengusahakan pasien
sedapat mungkin tetap aktif sampai kematiannya.
6. Memberi sistim dukungan untuk menolong keluarga
pasien melalui masa sakit pasien, dan sewaktu masa
perkabungan
9
Karakteristik Perawatan Paliatif
1. Menggunakan pendekatan tim untuk mengetahui
kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk konseling
kedukaan bila diperlukan.
2. Meningkatkan kwalitas hidup, dan juga secara positif
mempengaruhi perjalanan penyakit.
3. Perawaatan aktif, total bagi pasien yang menderita
penyakit yang tidak dapat disembuhkan
4. Pendekatan holistik : fisik, mental, spiritual, sosial
5. Pendekatan multi-disipliner : medis, non-medis,
keluarga
10
Manfaat Perawatan Paliatif
Meningkatkan kualitas hidup Pasien GGK dan keluarganya
Mengurangi penderitaan pasien
Mengurangi frekuensi kunjungan ke rumah sakit
Meningkatkan kepatuhan pengobatan
11
Syarat Perawatan Paliatif Yang Baik
Menghargai otonomi dan pilihan pasien
Memberi akses sumber informasi yang adekuat
Ciptakan hubungan saling menghargai dan mempercayai antara pasien dengan
pemberi perawatan
Berikan dukungan bagi keluarga, anak, petugas sosial yang memberikan
perawatan.
Hormati dan terapkan nilai-nilai budaya setempat, kepercayaan / agama, dan
adat istiadat.
12
Penatalaksanaan
ujuan penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan
homeostasis selama mungkin. Seluruh factor yang berperan pada gagal
ginjal tahap akhir dan factor yang dapat dipulihkan (mis:obstruksi)
diidentifikasi dan ditangani. Komplikasi potensial gagal ginjal kronis
yang memerlukan pendekatan kolaboratif dalam perawatan mencakup :
Hiperkalemia
Perikarditis, efusi pericardial, dan tamponade
Hipertensi
Anemia
Penyakit tulang
13
Penanganan
Intervensi diet
Hiperfosfatemia dan hipokalemia
Hipertensi
Hiperkalemia
Abnormalitas Neurologi
Anemia
Terapi GGK
Terapi Farmakologis
Terapi konservatif
Terapi simtomatik
Terapi pengganti ginjal
14
15