0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan22 halaman
Simulasi pengambilan keputusan dan advokasi pasien anak dengan penyakit gagal ginjal kronis. Dokumen ini membahas definisi, penyebab, dan penatalaksanaan gagal ginjal kronis pada anak termasuk terapi konservatif, hemodialisis, dan transplantasi ginjal. Juga dibahas reaksi anak terhadap hospitalisasi, peran keluarga dan perawat sebagai advokat, serta konsep etika dan pengambilan keputusan medis.
Simulasi pengambilan keputusan dan advokasi pasien anak dengan penyakit gagal ginjal kronis. Dokumen ini membahas definisi, penyebab, dan penatalaksanaan gagal ginjal kronis pada anak termasuk terapi konservatif, hemodialisis, dan transplantasi ginjal. Juga dibahas reaksi anak terhadap hospitalisasi, peran keluarga dan perawat sebagai advokat, serta konsep etika dan pengambilan keputusan medis.
Simulasi pengambilan keputusan dan advokasi pasien anak dengan penyakit gagal ginjal kronis. Dokumen ini membahas definisi, penyebab, dan penatalaksanaan gagal ginjal kronis pada anak termasuk terapi konservatif, hemodialisis, dan transplantasi ginjal. Juga dibahas reaksi anak terhadap hospitalisasi, peran keluarga dan perawat sebagai advokat, serta konsep etika dan pengambilan keputusan medis.
PASIEN ANAK DENGAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIS KELOMPOK 4 A1 2016 Chusnul Hotimah 131611133004 Sarah Maulida Rahmah 131611133006 Cucu Eka Pertiwi 131611133007 Alfera Novitasari 131611133029 ErvaYulinda M 131611133033 Yenni Nistyasari 131611133035 Elin NurAnnisa 131611133037 Novalia Puspitasary 131611133044 DEFINISI GAGAL GINJAL KRONIS Chronic Kidney Desease atau Penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kerusakan ginjal progresif yang berakibat fatal dan ditandai dengan uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya yang beredar dalam darah serta komplikasinya jika tidak dilakukan dialisis atau transplantasi ginjal). (Nursalam. 2006). Penyakit Gagal Ginjal Kronik adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut. (Slamet Suyono, 2001). PENYEBAB GAGAL GINJAL KRONIS
Penyebab gagal ginjal kronis termasuk glomerulonefritis,
infeksi kronis, penyakit vaskuler (nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli), penyakit kolagen (luris sistemik), agen nefrotik (amino glikosida), penyakit endokrin (diabetes). (Doenges, 1999; 626) PENATALAKSANAAN GAGAL GINJAL KRONIS PADA ANAK Tujuan penatalaksanaan penyakit ginjal kronis adalah untuk menangani penyebab primer gangguan ginjal, menghilangkan atau meminimalkan kondisi-kondisi komorbid, mencegah atau memperlambat penurunan fungsi ginjal, menangani gangguan metabolik yang terkait dengan penyakit ginjal kronik, mencegah dan menangani penyakit kardiovaskular, dan mengoptimalisasikan pertumbuhan dan perkembangan. Terdapat 2 Tahap Penatalaksanaan yaitu: Tahap pertama terdiri dari terapi Tahap kedua adalah terapi konservatif yang ditujukan untuk hemodialisis dan transplantasi ginjal. meredakan atau memperlambat Terapi hemodialisis dilakukan setelah gangguan fungsi ginjal progresif, tindakan konservatif tidak lagi penatalaksanaan ini diantaranya efektif.Pada keadaan ini terjadi yaitu mengoptimalisasikan dan gagal ginjal terminal dan satu- mempertahankan keseimbangan satunya pengobatan yang efektif cairan dan garam, diit tinggi kalori, adalah hemodialisis dan transplantasi rendah protein, kontrol hipertensi, ginjal (Raharjo et al, 1996; kontrol ketidakseimbangan Kalenbach, 2005; Konsensus elektrolit, deteksi dini, terapi infeksi Hemodialisis, 2003).Hemodialisis dan deteksi terapi komplikasi terdiri dari peritoneal (Soeparman, 2007; PERNEFRI, 2003). hemodialisis/CAPD dan Tindakan ini juga bertujuan untuk hemohemodialisis (Black & Hawks, mempertahankan fungsi nefron dan 2005; Kalenbach, 2005). meningkatkan kualitas kesehatan pasien. ANAK YANG MENDERITA PENYAKIT KRONIS Penyakit kronis merupakan suatu penyakit yang penuh dengan ketidakpastian. Meskipun banyak intervensi medis yang diberikan, kemungkinan sakit ataupun sembuh tidak dapat diprediksi dan dipastikan. Kekambuhan bisa terjadi kapan saja dan bila hal itu tiba, anak-anak yang menderita penyakit kronis cenderung memerlukan perawatan segera dan cepat. REAKSI ANAK TERHADAP HOSPITALISASI
Hospitalisasi hampir secara universal emngakibatkan stres
karena berbagai faktor yang berkaitan dengan stres perpisahan, perubahan rutinitas, kondisi tidak familiar dengan orang dan lingkungann sekitar, dan ketakutan serta nyeri yang berhubungan dengan keadaan sakit serta pengobatannya KELUARGA DENGAN ANAK YANG MEDERITA PENYAKIT KROSNUS National Jewish Health (2008) menyatakan bahwa setiap keluarga dengan atau tanpa anak yang menderita peyakit kronis selalu memiliki masalah yang biasanya muncul dalam keluarga. Masalah itu antara lain: financial, persaingan antara saudara kandung, perhatian terhadap anak-anak, proses menjadi orang tua dan tekanan dalam pernikahan, kemampuan untuk mengatasi periode penting dalam perkembangan anak, dan sekaligus keluarga dituntut untuk mempertahankan kehidupan sosialnya. Ketika anak menderita penyakit kronis, tugas dan tanggung jawab yang secara normal dihadapi keluarga akan bertambbah dan kemungkinan akan menyulitkan anggota keluarga untuk menghadapinya dengan normal. PERSIAPAN ANAK MENGHADAPI PROSEDUR
Terapi Konservatif Hemodialisis
Anak dianjurkan untuk melakukan diet Anak harus mempersiapkan access vascular bebrapa rendah protein untuk mencegah atau minggu atau beberapa bulan sebelum hemodialisis. mengurangi toksin azotemia. Acces vascular memudahkan dalam perpindahan darah dari mesin ke tubuh pasien. Anak dianjurkan untuk melakukan pembatasan asupan protein dalam Beritahu klien bahwa hemodialisis umumnya makanan karena pembatasan ini dilakukan seminggu selama 4-5 jam per sesi. terbukti menormalkan kembali dan Beitahu pasien Tindakan hemodialisis tidak boleh mengambat terjadinya gagal ginjal. terlalu lambat untu mencegah gejala toksik Anak dianjurkan untuk makan makanan azotemia dan malnutrisi. Tetapi tidak boleh terlalu yang rendah protein untuk mengurangi cepat pada pasien gagal ginjal kronik yang belum beban eksresi ginjal sehingga mencapai tahap akhir dalam perburukan fungsi ginjal. menurunkan hiperfiltrasi glomerulus, intraglomerulus, dan cedera sekunder Pertukaran cairan terakhir dilakukan pada jam tidur pada nefron intak. sehingga cairan peritoneal dibiarkan semalam. TRANSPLANTASI GINJAL Tiga hal utama yang perlu dilakukan sebelum mendonorkan ginjal, yaitu: Evaluasi kesehatan mental Masalah psikologis dan sosial juga perlu dipertimbangkan sebelum mendonorkan ginjal. Tingkat stres, masalah keuangan, dan dukungan keluarga akan mempengaruhi hasil transplantasi. Tes darah Tes darah dilakukan untuk membantu menemukan kecocokan donor yang sesuai. Tes diagnostic Tes ini dilakukan untuk memeriksa ginjal serta status kesehatan Anda secara keseluruhan.Tes-tes ini mungkin termasuk X-ray, USG, biopsi ginjal, dan pemeriksaan gigi. Perempuan mungkin perlu tes pap smear, ginekologi, dan mammogram. PERAN PERAWAT SEBAGAI ADVOKAT PADA ANAK DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS Peran perawat merupakan salah satu faktor dukungan dari petugas kesehatan.Perawat memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gagal ginjal tahap akhir. Kallenbach, et al (2005), Henderson (2004) dan Harwoods (2004) menyebutkan bahwa peran perawat dalam pelayanan kesehatan gangguan ginjal diantaranya yaitu pemberi pelayanan keperawatan/care giver, pendidik/educator, koordinator dalam pemberian pelayanan keperawatan/coordinator, pembaharu/ inovator, dan fasilitator/facilitator. Advokat pasien adalah seorang advokat yang membela hak-hak pasien. Defenisi lain menekankan advokat sebagai pendukung dan pelindung dari hal-hal yang merugikan pasien, sumber informasi tentang status kesehatan pasien, penolong dalam mengidentifikasi kebutuhan, pilihan-pilihan, keinginan dan penolong pasien dalam membuat keputusan yang dibutuhkan dalam pengobatan pasien. Oleh karena itu advokasi merupakan konsep yang penting dalam praktik keperawatan, peran perawat sebagai advokat disini harus bertanggung jawab untuk melindungi hak pasien mereka dari adanya penipuan atau penyimpangan (Purba & Pujiastuti, 2009). KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGERTIAN ETIK Etika merupakan terminologi dengan berbagai makna yang berhubungan dengan bagaimana seseorang harus bertindak dan bagaimana melakukan hubungan dengan orang lain (potter dan perry,11997). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika memiliki 3 pengertian yakni : 1) ilmu tentang yang baik dan buruk serta adanya kewajiban moral, 2) kumpulan asa atau nilai yang berkenan dengan akhlak, dan 3) nilai tentang benar atau salah yang dianut oleh suatu golongan dan masyarakat PRINSIP ETIK KEPERAWATAN Menurut Nasrullah (2014), prinsip etik keperawatan adalah menghargai hak dan martabat manusia, tidak akan berubah. Prinsip dasar keperawatan antara lain : 1. Autonom (otonomi) 2. Beneficience (berbuat baik) 3. Justice (keadilan) 4. Non maleficiemce (tidak merugikan) 5. Veracity (kejujuran) 6. Fidelity (loyalitas/ketaatan) 7. Confidentiality (kerahasiaan) 8. Accountability 9. Moral 10. Value PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan
penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN: Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan. Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono tapi harus berdasarkan pada sistematika tertentu : Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan yang akan diambil. Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia Falsafah yang dianut organisasi. Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi administrasi dan manajemen di dalam organisasi. Masalah harus diketahui dengan jelas. Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan sistematis. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang telah dianalisa secara matang. PENYElESAIAN KASUS Pada senin, 8 Oktober 2018 An. Y berusia 14 tahun datang ke poliklinik anak RSUA bersama ibunya dengan keluhan lemas yang dirasakan dan urin yang keluar berbusa sejak 3 hari yang lalu. Ny. C mengatakan An. Y sulit tidur dan sering merasakan sakit dibagian perut sebelah kanan. Sebelumnya Ny. C menjelaskan bahwa An. Y mengalami gagal ginjal kronis dan rutin melakukan hemodialysis 2x dalam seminggu sejak Januari 2018. Setelah dirawat dirumah sakit selama 2 hari dan dilakukan pemeriksaan ternyata An. Y sudah memasuki stadium lanjut. Untuk memperpanjang kualitas hidup An. Y tenaga kesehatan menganjurkan untuk transplantasi ginjal secepatnya.. Keluarga sangat syok mendengar informasi tersebut. Setelah menerima informasi tersebut, Ny. C menolak untuk dilakukan transplantasi ginjal pada anaknya karena Ny. C takut akan resiko dan dampak setelah dilakukan operasi serta usia anaknya yang masih terlalu kecil untuk dilakukan operasi besar. Selain itu, An. Y juga tidak mau dilakukan operasi dan terus menerus menangis. Keluarga meminta alternative lain. Keluarga beserta dokter dan perawat dilema etik karena keluarga pasien menolak untuk dilakukan operasi transplantasi sedangkan di sisi lain pasien membutuhkan tranplantasi secepatnya, kalau tidak kondisi An. Y akan semakin parah dan akhirnya tidak bisa diselamatkan. Keluarga beserta dokter dan perawat berdiskusi untuk mendapatkan keputusan terbaik. Setelah berdiskusi, akhirnya keluarga memutuskan untuk dilakukan operasi transplantasi ginjal pada anaknya dengan pendonor dari ayahnya sendiri. PENYELESAIAN KASUS Mengidentifikasi masaah kesehatan Mengidentifikasi masalah etik Keterlibatan dalam pengambilan keputusan Mengidentifikasi peran perawat Mempertimbangkan berbagai alternatif yang mungkin dirasakan Mempertimbangkan konsekuensi untuk setiap alternatif keputusan Pemberi keputusan Mempertimbangkan keputusan hingga sesuai dengan falsafah umum untuk perawatan klien Analisa status hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan menggunakan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan berikutnya TERIMAKASIH, ANY QUESTIONS?