Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolic
tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Suatu bahan yang biasanya dieliminasi di urin
menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan
gangguan fungsi endokrin dan metabolic, cairan, elektrolit, serta asam basa.
Gagal ginjal kronik (GGK) atau penyakit ginjal tahap akhir merupakan gangguan
fungsi ginjal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
Pada derajat awal, PGK belum menimbulkan gejala dan tanda, bahkan hingga laju
filtrasi glomerulus sebesar 60% pasien masih asimtomatik namun sudah terjadi
peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Kelainan secara klinis dan laboratorium baru
terlihat dengan jelas pada derajat 3 dan 4. Saat laju filtrasi glomerulus sebesar 30%,
keluhan seperti badan lemah, mual, nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan
mulai dirasakan pasien. Pasien mulai merasakan gejala dan tanda uremia yang nyata saat
- Diabetes mellitus
- Hipertensi
- Glomerulonefritis kronis
- Obesitas
- Tidak diketahui
1. Diagnosa Penyakit
Tetapi jika penyakit ginjal kronik dapat dikenali secara dini, maka pengobatan dapat
segera dimulai, dengan demikian komplikasi akibat penyakit ini dapat dicegah. Demikian
pula pengenalan dan pengobatan hipertensi dan Diabetes Melitus secara awal serta
penting dilakukan untuk mengidentifikasi adanya penyakit ginjal sedini mungkin agar
penatalaksanaan yang efektif dapat diberikan. Untuk mengetahui penurunan fungsi ginjal
Pemeriksaan darah dengan melihat kadar kreatinin, ureum, Laju Filtrasi Glomerulus
(LFG)
2. Klasifikasi Penyakit
dapat dinilai melalui bersihan ginjal dari suatu penanda filtrasi. Salah
satu penanda tersebut yang sering digunakan dalam praktik klinis
dibagi menjadi :
2200mg/ 24 jam
C. UPAYA PENCEGAHAN
K: Kelola stress
sehari
Sakit kepala
Gatal
Sesak
Perawat sebagai tenaga kesehatan memiliki peranan yang sangat penting dalam
epidemiologi, hal ini dapat dilihat dalam penerapan community health nursing (CHN)
atau keperawatan kesehatan masyarakat, yang merupakan ilmu pengetahuan
epidemiologi sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar
kesehatan.
dalam membuat kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program intervensi
termasuk riwayat asal penyakit, pola terjadinya penyakit, dan faktor-faktor resiko tinggi
terjadinya penyakit. Adapun program yang dapat dilakukan perawat berdasarkan riset
perantara penyakit dari host/tuan rumah yang rentan, pengurangan kelangsungan hidup
agent, penambahan resistensi host dan mengubah kejadian hubungan host, agent, dan
lingkungan. Kedua, program mengurangi resiko dan screening, ketiga : strategi mencegah
pada pribadi perawat dengan body of knowlwdge yang berasal dari riset epidemiologi,
sebagai dasar untuk pengkajian individu dan kebutuhan kesehatan keluarga dan intervensi
perencanaan perawatan.
Setelah paparan tinjauan secara umum di atas, secara khusus peran epidemiologi
gagal ginjal kronik bagi keperawatan dapat memberikan gambaran mengenai prevalensi
gagal ginjal kronik baik secara global maupun nasional sebagai acuan dasar pikiran
dalam melirik sebuah permasalah yang perlu dicari solusinya melalui dan berdasarkan
riset.
E. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
prevalensi penduduk Indonesia yang menderita Gagal Ginjal sebesar 0,2% atau 2 per
1000 penduduk dan prevalensi Batu Ginjal sebesar 0,6% atau 6 per 1000 penduduk.
Prevalensi Penyakit Gagal Ginjal tertinggi ada di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar
0,5%.
Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi gagal Ginjal pada laki-laki (0,3%) lebih
prevalensi tertinggi pada kategori usia di atas 75 tahun (0,6%), dimana mulai terjadi
peningkatan pada usia 35 tahun ke atas. Berdasarkan strata pendidikan, prevalensi gagal
Ginjal tertinggi pada masyarakat yang tidak sekolah (0,4%). Sementara Berdasarkan
perkotaan (0,2%).
penderita gagal Ginjal menjalani terapi Hemodialisis dan 2% menjalani terapi Peritoneal
Dialisis (PD). Penyebab penyakit Ginjal kronis terbesar adalah nefropati diabetik (52%),
hipertensi (24%), kelainan bawaan (6%), asam urat (1%), penyakit lupus (1%) dan lain-
lain.
Jumlah pasien hemodialisis baik pasien baru maupun pasien aktif sejak tahun
2007 sampai 2016 mengalami peningkatan, terutama pada tahun 2015 hingga 2016.
Berdasarkan usia, pasien hemodialisis terbanyak adalah kelompok usia 45 64 tahun, baik
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. 2018. Cegah dan Kendalikan Penyakit Ginjal dengan CERDIK dan PATUH.
http://www.depkes.go.id/article/view/18030700007/cegah-dan-kendalikan-penyakit-
ginjal-dengan-cerdik-dan-patuh.html 27 Agustus 2019 17.00
TUGAS INDIVIDU
MAKALAH EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIS
DI SUSUN
NAMA : SHOAHIR
NIM :21806200
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MAKASSAR
2019