BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
diphtheria, suatu bakteri Gram positif fakultatif anaerob. Penyakit ini ditandai
hingga kematian.
merupakan bentukan paling sering (> 90%). Gejalanya seringkali tidak khas:
bening leher dengan atau tanpa bullneck, stridor hingga tanda-tanda sumbatan
jalan nafas atas. Pemeriksaan fisik yang teliti dengan melihat rongga mulut
2
jadwal.
B. Tujuan
C. Rumusan masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Definisi Difteri
bentukan paling sering (> 90%). Gejalanya seringkali tidak khas: diawali
sumbatan jalan nafas atas. Pemeriksaan fisik yang teliti dengan melihat
2. Etiologi
3. Jenis-Jenis Difteri
Fokus infeksi primer yang sering, yaitu pada tonsil atau pharynx
kemudian hidung dan larynx. Infeksi dari nares anterior lebih sering
b. Difteri hidung
gejala pilek ringan tanpa atau disertai gejala sistemik ringan. Sekret
bullneck.
5
d. Difteri laring
e. Difteri kulit
vulvovaginitis).
bervariasi dari tanpa gejala sampai keadaan berat dan fatal. Sebagai
mukosa hidung dengan gejala hanya pilek dan nyeri waktu menelan
faring dan laring sehingga keadaan pasien terlihat lesu dan agak
sesak
c. Infeksi berat, apabila terjadi sumbatan nafas yang berat dan adanya
5. Manifestasi Klinis
a. Lokasi infeksi
b. Imunisasi penderitanya
Keluhan-keluhan :
4. Sakit kepala
6. Diagnosis
Gram secara langsung kurang dapat dipercaya. Cara yang lebih akurat
diphteriae dengan pembiakan pada media Loeffler atau dengan media baru
(marmut) dan in vitro (tes Elek). Beberapa definisi yang dipakai untuk
keabuan yang tak mudah lepas dan mudah berdarah di faring, laring,
tonsil. Kasus probable difteri adalah suspek difteri ditambah salah satu
dari:
serum antitoksin meningkat 4 kali lipat a tau lebih (hanya bila kedua
7. Cara Pencegahan
a. Vaksin DPT
lingkungan
1. Pengkajian
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
2. Diagnosa Keperawatan
jalan nafas.
informasi
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
keperawatan
1 Bersihkan jalan NOC NIC
nafas tidak efektif Setelah diberikan 1. Berikan pasien
berhubungan askep selama posisi semi atau
dengan obstruksi 3×24 jam fowler.
jalan nafas. diharapkan 2. Ajarkan cara
bersihan jalan batuk efektif
nafas pasien 3. Catat
efektif dengan kemampuan
criteria hasil: untuk
1. Orang tua mengeluarkan
klien secret, catat
mengatakan karakter ,
sesak jumlah sputum ,
anaknya ada atau tidak
berkurang. hemoptisis.
2. Tidak ada 4. Kaji fungsi
retraksi dada pernafasan
3. RR : 15- klien, (bunyi
30×/menit nafas,
4. Penurunan kecepatan, dan
produksi irama nafas
sputum pasien.)
5. Tidak 5. Kolaborasi
sianosis dengan dokte
11
yang berat.
5. Mampu
mengidentifik
asi kebutuhan
nutrisi.
6. Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
pemberian
makanan yang
tepat.
7. Turgor kulit
elastic
3 Kurang NOC NIC
pengetahuan Setelh diberikan 1. Jelaskan kepada
berhubungan askep 1×60 menit klien dan keluarga
dengan tidak diharapkan klien tentang gejala,
mengetahui sumber dan keluarganya pengobatan,
dapat memahami proses penyakit,
tentang cara penanganan
penyakitnya tentang penyakit
dengan criteria yang dialami
hasil : klien.
1. Pasien dan 2. Sediakan sumber
keluaraga informasi yang
menyatakan tepat tentang
paham tentang kondisi pasien.
penyakit yang 3. Instruksikan
di pasien mengenai
deritanya,kond tanda dan gejala
isi prognosis, yang terjadi untuk
13
PATHWAY
Corynebacterium Diphteria
Hipotalamus Inflamasi
KURANG
PENGETAHUAN
PG Naik Peningkatan secret di paru-paru
Asupan Kurang
BB Turun
KETIDAKSEIMBANGAN
NUTRISI KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH
16
BAB III
Kasus : Anak L usia 6 tahun di bawa ke rumah sakit karena sesak nafas dan
dan tidak mau makan, sehingga di pasang NGT dan juga terpasang nasal
A. Anamnesa :
- Sesak Nafas
- Demam/Hipertermi
- Takikardi
- Disfagia/sakit menelan
B. Identitas pasien :
Nama : An.
Usia : 6 Tahun
1. Keluhan Utama :
demam.
Anak L demam, sesak nafas dan tidak mau makan. Sehingga anak L
dipasang NGT dan juga terpasang nasal kanul. Dari hasil EKG
didapat takikardi.
E. Pemeriksaan Fisik :
Tachicardi
Normal
F. Analisa Data
Data Objektif :
Terdapat penumpukan
pemeriksaan
menelan
Data Objektif :
menelan
menelan
Hipertermi
19
Takikardi
Data Objektif :
normal
RR cepat
Data Objektif :
cemas
Klien tampak ketakutan
menelan
Data Objektif :
beri makan
menelan
menelan
Data Objektif
21
Hipertermi
RR cepat
G. Diagnosa Keperawatan
menelan
menelan
H. Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan :
3) Pemasangan mayo
kanul 3 lpm)
dikeluarkan.
Intervensi Keperawatan :
terjadi peradangan
nyeri .
menelan
Hasil :
Intervensi Keperawatan :
Intervensi Keperawatan :
4) Kompres hangat
menelan
berkurangnya cemas
Intervensi Keperawatan :
menenangkan
tindakan
takut
menelan
Kriteria Hasil:
Intervensi Keperawatan :
jam, tidak ada menunjukan Infeksi yang berat dengan Kriteria Hasil :
Intervensi Keperawatan :
dari luar .
lebih berat
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
lapisan selaput yang terdiri dari sel darah putih yang mati, bakteri
dan bahan lainnya, didekat tonsil dan bagian faring yang lain.
bernafas.
melalui udara yang tercemar oleh carier atau penderita yang akan
B. Saran
Daftar Pustaka