Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
Suryalaya, April 2018
Penuli
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan pola hidup masyarakat modern, polusi baik lingkungan maupun zat-zat
yang ada di dalam makanan.Salah satu penyakit alergi yang banyak terjadi di
penyakit asma pada semua umur adalah 4,5% selain itu, penelitian lain menunjukkan
bahwa asma merupakan diagnosisi masuk yang paling sering di keluhkan di rumah
sakit anak dan mengakibatkan kehilangan 5-7 hari sekolah secara nasional
/tahun/anak. Sebanyak 10-15% anak laki-laki dan 7-10% anak perempuan yang
menderita asma pada suatu waktu selama masa anak-anak asma dapat timbul pada
semua umur : 30 % penderita mulai merasakan gejala pada usia 1 tahun dan 80-90%
Asma adalah satu diantara beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan
secara total. Kesembuhan dari satu serangan asma tidak menjamin dalam waktu dekat
akan terbebas dari ancaman serangan berikutnya. Apalagi bila karena pekerjaan dan
lingkungannya serta faktor ekonomi, penderita harus selalu berhadapan dengan faktor
2
3
serangan mungkin bisa diatasi oleh penderita atau keluarganya, tetapi pengobatan
profilaksis yang memerlukan waktu lebih lama, sering menjadi problem tersendiri.
sebagai pintu pertama yang akan diketuk oleh penderita dalam menolong penderita
asma, harus selalu meningkatkan pelayanan, salah satunya yang sering diabaikan
penderita dan keluarganya akan sangat berarti bagi penderita, terutama bagaimana
sikap dan tindakan yang bisa dikerjakan pada waktu menghadapi serangan, dan
Indonesia, hal ini tergambar dari data studi survei kesehatan rumah tangga (SKRT) di
(morbiditas) bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Pada SKRT 1992,
asma, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian ke- 4 di Indonesia
atau sebesar 5,6 %. Tahun 1995, prevalensi asma di seluruh Indonesia sebesar
13/1000, dibandingkan bronkitis kronik 11/1000 dan obstruksi paru 2/1000. Studi
B. Rumusan Masalah
C . Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asma
Asma sendiri berasal dari kata asthma.Kata ini berasal dari bahasa Yunani
yang memiliki arti sulit bernafas.Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak
nafas, batuk, dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran nafas. Atau
dengan kata lain asma merupakan peradangan atau pembengkakan saluran nafas yang
(Prasetyo, 2010)
oleh reaksi hiperresponsif sel imun tubuh seperti mast sel, eosinophils, dan T-
dan batuk akibat obstruksi jalan napas yang bersifat reversibel dan terjadi secara
Menurut Prasetyo (2010) Asma, bengek atau mengi adalah beberapa nama
yang biasa kita pakai kepada pasien yang menderita penyakit asma. Asma bukan
penyakit menular, tetapi faktor keturunan (genetic) sangat punya peranan besar di
sini.
yang sangat berlebihan jika mengalami rangsangan atau ganguan. Saluran pernafasan
tersebut bereaksi dengan cara menyempit dan menghalangi udara yang masuk.
Penyempitan atau hambatan ini bisa mengakibatkan salah satu atau gabungan dari
5
6
berbagai gejala mulai dari batuk, sesak, nafas pendek, tersengal-sengal, hingga nafas
1. Asma bronkhial
luar, seperti debu rumah, bulu binatang, asap dan bahan lain penyebab lain alergi.
2. Asma kardial
Asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung. Gejala asma kardial biasanya
terjadi pada malam hari, di sertai sesak nafas yang hebat. Kejadian ini di sebut
nocturnal paroxymul dyspnea. Biasanya terjadi pada saat penderita sedang tidur.
B. Eiologi
Menurut penelitian patologi dan etiologi asma belum diketahui dengan pasti
penyebabnya, akan tetapi hanya menunjukkan dasar gejala asma yaitu inflamasi
dan respons saluran nafas yang berlebihan di tandai dengan adanya kalor ( panas
karena vasodilatasi), tumor (esudasi plasma dan edema), dolor (ras sakit karena
rangsangan sensori ), dan function laesa (fungsi yang terganggu). Dan kadang
1. Asma ekstrinsik/alergi
Asma yang di sebabkan oleh alergi yang di ketahui masanya sudah terdapat
semenjak anak-anak seperti alergi terhadap protein, serbuk sari bulu halus
2. Asam instrinsik/idopatik
Asma yang tidak di temukan factor pencetus yang jelas, tetapi adanya factor-
faktor non spesifik seperti: flu, latihan fisik atau emosi sering memicu
serangan asma. Asma ini sering muncul/timbul sesudah usia 40 tahun setelah
3. Asma campuran
Beberapa ahli membagi asma dalam 2 golongan besar, seperti yang dianut
1. Asma Ekstrinsik.
2. Asma Intrinsik.
a. Asma Ekstrinsik
sehat.
disebabkan oleh alergen. Alergen bisa tampil dalam bentuk: mulai dari serbuk
b. Asma Intrinsik
alergen.Asma jenis ini disebabkan oleh stres, infeksi, dan kondisi lingkungan
seperti cuaca, kelembaban dan suhu udara, polusi udara, dan juga oleh
paru-paru yang kurang baik, misalnya karena bronkitis dan radang paru-paru
asmaintrinsik.
Tujuan dari pemisahan golongan asma seperti yang disebut di atas adalah
pengendalian asma yang akan dilakukan oleh dokter maupun penderita itu
sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak napas
selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat
setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen
gejala dan juga sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malamhari atau
cuaca dingin.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan napas yang
berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak napas.Bunyi mengi terutama terdengar
terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk.
Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita
asma adalah sesak napas, batuk atau rasa sesak di dada.Serangan bisa berlangsung
dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama
beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di
leher.Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa
Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat, sehingga
timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara
menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar
terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan
oleh penderita.
11
buruk terhadap gejala asma, dan dalam kondisi yang darurat. Penatalaksanaan
Menurut The Lung Association of Canada, ada dua faktor yang menjadi
gangguan pernafasan akut, yang belum berarti asma, tapi bisa menjurus menjadi
cenderung timbul seketika, berlangsung dalam waktu pendek dan relatif mudah
diatasi dalam waktu singkat. Namun saluran pernafasan akan bereaksi lebih cepat
terhadap pemicu, apabila sudah ada, atau sudah terjadi peradangan. Umumnya
seperti: perubahan cuaca dan suhu udara, polusi udara, asap rokok, infeksi saluran
berlangsung lebih lama (kronis), dan lebih sulit diatasi, dibanding gangguan
(inducer) adalahalergen, yang tampil dalam bentuk: ingestan, inhalan, dan kontak
alergen inhalan yang utama adalah tepung sari (serbuk) bunga, tungau, serpih dan
E. Penatalaksanaan
mempertahankan kualitas hidup agar penderita asma dapat hidup normal tanpa
1. Edukasi
Edukasi yang baik akan menurunkan morbidita dan mortalita. Edukasi tidak
hanya ditunjukkan untuk penderita dan keluarga tetapi juga pihak lain yang
Penilaian klinis berkala di antara 1-6 bulan dan monitoring asma oleh penderta
asmanya.
c. Daya ingat (memori) dan motifasi penderita yang perlu direview, sehingga
a. Medikasi (obat-obatan)
d. Hubungan penderita-dokter yang baik adalah dasar yang kuat untuk terjadi
penderita.
diperlukan
larang melakukan olahraga. Senam asma indonesi (SAI) adalah salah satu
c. Lingkungan kerja
dinding dada.
jantung.
G. Discharge Planning
2. Pelajari cara penanganan pertama pada asma dan cara menggunakan obat-
7. Hubungi dokter jika serangan assma masih timbul sesudah diobati dengan
12. Jika hamil segera konsultasikan dengan tenaga medis sehingga asma dapat
terkontrol.
A. Pengkajian
1. Identitas klien.
menderita kelelahan yang amat sangat dengan sianosis pada ujung jari.
a. Biasanya klien sesak nafas, batuk-batuk, lesu tidak bergairah, pucat, tidak
ada nafsu makan, sakit pada dada, dan pada jalan nafas
B. Diagnosa keperawatan
dinding dada.
jantung.
C. Perencanaan
3. Status hidrasi adekuat yang di tandai dengan turgor kulit elastis, membran
mukosa lebam, intake cairan sesuai dengan usia dan berat badan, output
urine .
5. Orang tua secara verbal memahami proses penyakit dan pengobatan dan
D. Implementasi
nafas.
pengobatan.
E. Perencanaan pulang
dan lainya.
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama : Nn’m
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : pelajar
Alamat :kalisari
No register :311478
b. Penanggung jawab
Nama :Ny ‘s
Umur :45 ta
2. Pengkajian Primer
a. Airwey
20
21
b. Brething
c. Circulation
Tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 112 x/menit suhu 36,8 °c akral
3. Pengkajian Sekunder
a. Keluhan utama
Klien mengelu sesak nafas sejak tadi malam, batuk di sertai sekret
kental yang sulit keluar. Selama tiga minggu terakhir ini klien sudah
tiga kali mengalami serangan asma. Bila ada serangan kklien terbiasa
Ibu klien mempunyai riwayat sesak nafas sejak kecil tapi sekarang
e. Pola kebiasaan
pulang sekolah
f. Pemeriksaan fisik
Paru-paru :
Jantung :
Pe :pekak
Au : Bj S1-S2 murni
Abdomen:
I : data
Pe : timpani
Ekstremitas :
7. Data penunjang
Hb : 10,65 gr %
Ht : 43 %
Leukosit : 8500/ul
8. Terapi
a. Nebulizer : atrovent 1cc + berotec 1cc + bisolvon 1cc dan nacl 0,9% 6
cc
c. Infus RL 20 tetes/men
24
4. Analisa Data
4. RR 30x/menit
3 Ds : klien Hipoksia kurangnya Perubahan perfusi jaringan
mengatakan
badanya terasa suplai oksigen ke
lemas
Do : jaringan
1. Td 90/50
mmHg nadi 112
x/menit suhu
36,8 derajat
2. Sianosis
diaforesis, akral
dingin gelisah
3. SaO2
95%
4 Ds : klien sering Kesulitan bernafas, Cemas
menayakan kapan
sesaknya akan serangan berulang
berkurang
Do :
1. Pasien tampak
gelisah, tegang
2. Sesak nafas
terus menerus
3. Nadi : 112
x/menit
RR :30 x/menit
TD : 90/50
mmHg
Diagnose keperawatan yang muncul :
kental.
ventilasi-perfusi
jaringan
26
5. Intervensi
6. Implementasi
pernafasan
H: RR 24
x/menit.
21.08.18 3 1. mengkaji tanda dan S. pasien mengatakan
gejala hipoksia badanya masih agak sedikit
H: pasien lemah
gelisah
2. memberikan posisi O. tidak ada tanda-tanda
yang nyaman sianosis
H: pasien
nyaman dengan A. masalah teratasi sebagian
posisi semi
powler P. lanjutkan monitor
3. memberikan
oksigen
H: terpasang
kanula nasal 3
liter x/menit
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asma bronchial adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif
Dan ada beberapa hal yang merupakan faktor penyebab timbulnya serangan
perubahan cuaca, stress, lingkungan kerja, olahraga/ aktifitas jasmani yang berat).
2. Menghindari kelelahan
B. Saran
agar dapat menelaah dan memahami apa yang telah terulis dalam makalah ini
31
32
itu saya juga mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sehinga kami bisa
DAFTAR PUSTAKA
Agus sarwo prayogi dkk (2018 ) Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit & Bayi
Resiko Tinggi