Dosen Pengampuh
Disusun Oleh
Kelompok 2
1. Andika Pradipta
4. Saurin Alfajari
5. Rapita Pratiwi
6. Devi Marlena
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai “mekanisme sintesa metabolisme sekunder”.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu saran serta kritik yang dapat membangun dari pembaca sangat kami
harapkan guna penyempurnaan pada makalah selanjutnya.
Harapan kami semoga makalah ini bisa membantu menambah wawasan, pengetahuan,
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Bengkulu, 17 Maret
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan memiliki pertahanan yang melindungi
tumbuhan tersebut dari pemangsa yang mengacam pehidupantumbuhan tersebut. Banyak
sistem pertahanan yang dimiliki oleh suatu tumbuhan,baik menggunakan sistem mekanis
seperti putri malu yang menutup dirinyasehingga pemangsa tidak mau
mengkonsumsinya. Selain itu ada pertahanan yang menggunakan zat kimia sehingga
hewan yang mengkonsumsinya akan merasakan rasa yang tidak enak atau mengalami
gangguan fisiologis sehingga hewan tersebut tidak ingin mengkonsumsi tumbuhan
tersebut.
Zat kimia yang menjadi salah satu pertahanan yang dimiliki tumbuhanadalah
metabolit sekunder. Metabolit sekunder merupakan hasil metabolisme yang dikeluarkan
tanaman. Selain pertahanan metabolit sekunder juga dapat digunakan untuk keperluan
manusia seperti obat, pewarna, pengharum, serta bumbu masak, salah satu tumbuhan
yang memiliki pertahanan diri menggunakam metabolisme sekunder adalah serai. Akibat
metabolisme yang dikandung oleh serai,beberapa serangga mengalami gangguan jika
terkena atau menghirup metabolityang dikandung oleh serai karena memungkinkan
terjadinya gangguan fsiologis bagi serangga. Ketidaksukaan serangga terhadap metabolit
sekunder pertahanan serai menjadikannya salah satu bahan yang digunakan sebagai
pengusir serangga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metabolit sekunder ?
2. Apa faktor metabolit sekunder ?
3. Apa saja kelompok metabolit sekunder ?
4. Apa saja fungsi dari metabolit sekunder ?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian metabolit sekunder.
2. Mengetahui contoh bagian metabolit sekunder.
3. Memahami faktor metabolit sekunder.
4. Mengetahui kelompok metabolit sekunder.
5. Mengetahui fungsi dari metabolit sekunder.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Jalur Mekanisme Biosintesis Ellagitanin.
Jalur mekanisme biosintesis terdiri dari tiga tahap yaitu:
1. Tahap pertama adalah pembentukan asam galat sebagai penyusun struktur primer
ellagitanin tahap ini diawali dari jalur shikmat yang membentuk dua arah reaksi
sintesis asam galat arah pertama melaui pembentukan L- fenilanin dengan perantara
arogenati dihalangi oleh enzim L- APOO ( L- 2 – aminooxy -3- phenyipropionic
acid ). Dan reaksi diarahkan pada senyawa kafaet arah reaksi kedua melalui
pembentukan 3 – dehidroshikmat yang melalui hidrogenasi pada atom C – 3
esehingga terbentuk asam galat .
2. Tahap kedua adalah pembentukan penta galloilglukosa yang diawali dari reaksi asam
galat dengan uridin 5- difosfat glukosa untuk membentuk glukogallin diubah
menjadi 1,2,3,4,6 – pentagalloilglukosa empatmolekul galoil menggantikan taom
pada H gugus hidroksil .
3. Tahap ketiga tahap yang secara lansung menuju kepembentukan senyawa- senyawa
golongan ellagitanin seperti telah disebutkan sebelumya biosintseis elligatin berbeda
– beda tergantung jenis senyawa dan jenis tumbuhan penghasilnya.
C. Ekstraksi dan isolasi ellagitanin
1. Bahan tumbuhan
Pada prinsipnya, semua bagian jaringan tumbuhan penghasil ellagitanin dapat
digunakan sebagai sumber ekstrak ellagitanin, namun jenis dan kadar pada setiap
jaringan cenderung berbeda –beda dalam menentukan bagian tumbuhan yang akan
diekstraksi ,perbandingan kadar senyawa pada setiap jaringan perlu
dipertimbangkan .selain itu umur jaringan juga diperhatikan .umumnnya , jaringan tua
memiliki kandungan metabolid sekunder lebih banyak dari pada jaringan muda. Isolasi
lagelstroemin flosin B, dan regenim A dari bungur pertama kali menggunakan
aseton 70% berulang tiga kali. Ekstrak yang diperoleh kemudian disupensikan dalam
air dan diparatiskan dengan etil asetat, eter dab butanol .
Penggunaan ellagitanin dari p. granatum dilakukan dengan kolom berurutan
yaitu XAD -16 dan sephadex LH -20 ( eluen yang diapakai adalah methanol dengan
konteraksi bertingkat) , setelah sebeluya exstrak etanol dipartiskan dengan heksanan,
butanol, dan etilasetat dan klorofrom .
4
2. Contoh metabolit sekunder komersial dan kegunaanya.
a. Shikonin
Senyawa ini dihasilkan dari kultur sel Lithospermum
erithorhizon. Kegunaan atau manfaat senyawa ini adalah sebagai anti bakteri,
zat pewarna, kosmetik, untuk luka, dll. Secara alami, Sikonin dapat diisolasi
dari akar pada saat tanaman umur 5 – 7 tahun, namun kandungannya hanya
sekitar 1-2 %. Sedangkan produksi Sikonin melalui Kultur akar rambut
menggunakan alat bioreaktor kapasitas 20.000 liter dapat menghasilkan
sekitar 12 – 15%. Sikonin komersial telah diproduksi oleh PT. Mitsui
Petrochemical IND.
b. Ginsenoida
Senyawa metabolit sekunder ini diproduksi dari akar tanaman
Ginseng.Senyawa ini berguna untuk menambah vitalitas dan banyak
digunakan sebagai campuran obat dan minuman. Senyawa ini telah diproduksi
secara komersial (skala industry) melalui kultur akar menggunakan alat
bioreactor dengan kapasitas 20.000 liter oleh PT. Nitro Denco sejak tahun
1991.
3. Contoh komersial dan kegunaanya
a. Vinblastin dan Vincristine
Senyawa metabolit sekunder ini diproduksi dari bunga Tapak Dara
(Catharanthus roseus). Senyawa ini merupakan Alkaloid untuk obat
penyakit leukemia. Adapun lintasan biosintesis senyawa metabolit Vinblastin
dan Vincristine adalah sebagai berikut:
5
b. Ajmalicine
Senyawa metabolit sekunder ini diproduksi dari Rauvolvia sp. Kegunaan
senyawa Ajmalicine adalah untuk obat anti hipertensi (obat darah tinggi).
Rumus kimia dari senyawa metabolit
6
D. Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Metabolit Sekunder
7
dengan melibatkan antar disiplin ilmu peneliti agar dapat menghasilkan produk
metabolit sekunder unggulan di BB Biogen.
8
Contohnya monoterpena, seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer terpena
2. Fenolik ( senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memililki cincin benzena,
hidrogen dan oksigen) contohnya asam fenolat, kumarina, lignin, flavonoid, dan
tanin.
3. Senyawa yang mengandung nitrogen. Contohnya alkaloid, dan glukosinolat
2. Saponin
Adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan.Saponin
memiliki karakteristik berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dengan air dan
dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama. Saponin mudah larut
dalam air dan tidak larut dalam
eter. Saponin memiliki rasa pahit dan menyebabkan bersin serta iritasi pada
selaput lendir. Jika digunakan dengan benar saponin dapat bermanfaat sebagai
sumber anti bakteri dan anti virus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, dan mengurangi
penggumpalan darah.
3. Flavonoid
Adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di
alam.Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, dan biru.Dan sebagai
zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid berfungsi
untuk melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya
penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol serta
9
mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar
risiko penyakit jantung koroner, mengandung antiinflamasi (antiradang), berfungsi
sebagai anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau
pembengkakan.Pada tanaman kedelai terkandung suatu senyawa yang merupakan
senyawa metabolit sekunder, yaitu senyawa isoflavon atau flavonoid.Kandungan
isoflavon pada kedelai berkisar 2–4 mg/g kedelai.Senyawa isoflavon ini pada
umumnya berupa senyawa kompleks atau konjugasi dengan senyawa gula melalui
ikatan glukosida.Jenis senyawa isoflavon ini terutama adalah genistin, daidzin, dan
glisitin.Bentuk senyawa demikian ini mempunyai aktivitas fisiologis kecil.
4. Polifenol
Adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan.Zat ini memiliki
tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya.Polifenol berperan
dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun saat musim
gugur.Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran
sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan.Antioksidan polifenol dapat
mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah serta kanker.Terdapat
penelitian yang menyimpulkan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit
Alzheimer.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Senyawa metabolit sekunder memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai atraktan
(menarik serangga penyerbuk), melindungi dari stress lingkungan, pelindung dari
serangan hama/penyakit (phytoaleksin), pelindung terhadap sinar ultra violet, sebagai zat
pengatur tumbuh dan untuk bersaing dengan tanaman lain (alelopati). Produksi senyawa
metabolit sekunder melalui kultur sel/jaringan tidak selalu lebih tinggi hasilnya. Padas
siitem produksi metabolit sekunder menggunakan kultur sel/akar dengan bioreactor dapat
ditingkatkan hasilnya dengan cara menambahkan senyawa pemacu atau precursor.
B. Saran
Mengingat potensi kandungan isoflavon pada kedelai dan produk-produk
turunannya, maka pengembangan produk dalam bentuk makanan fungsional/makanan
kesehatan dipandang sebagai upaya terobosan yang mempunyai arti strategis, baik
ditinjau dan segi tekno-ekonomi maupun dan segi kesehatan. Berdasarkan potensi
senyawa isoflavon maka berbagai jenis produk dapat didesain, baik kandungan maupun
bentuknya, sesuai dengan tujuan pembuatan produk. Untuk itu, penelitian terapan dan
investasi diperlukan untuk realisasi pengembangan produk-produk tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
Asres , K,. f. Bucar , S, edelesbrunner ,T. karting , G hoger , and W theil . 2021 investagation
on antimycobaceterial activity of some Ethiopian medicinal plants phitotrapy research 15 (4) :
323-326.
Harbone , J.B. 1996. Metode fetokimia : penuntun cara modern menganalisis tumbuhan
( photochemical methods ). Penerjemah : padmiwinata , k dan I . soedino .edisi ke - 2 .
bandung : penerbit ITB.
12