Rama Mulyadi
1541012216
Apoteker IV 2015
Konseling Asma
Tujuan Umum
Meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup agar
penderita asma dapat hidup normal tanpa hambatan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Tujuan Khusus
1. Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma
2. Mencegah eksaserbasi akut
3. Meningkatkan dan mempertahankan faal paru
seoptimal mungkin
4. Mengupayakan aktivity normal termasuk exercise
5. Menghindari efek samping obat
6. Mencegah terjadi keterbatasan aliran udara
7. Mencegah kematian karena asma
Definisi Asma
Asma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik jalan
udara yang melibatkan peran banyak sel dan komponennya
(NAFF)
Inflamasi saluran pernafasan dan spasmus otot polos
bronkus produksi mucus berlebih dan terakumulasi,
obstruksi jalur udara, dan penurunan ventilasi
alveolus(Corwin, 2000) Episode berulang dari bengek,
sesak nafas, sempit dada, dan batuk.
1.A
Int sm
er a
m
e n it
KLASIFIKASI ASMA
ma
As e
4. ver e
se rsist
pe nt
a
m
s
A
2. ild
m ste
i
s
r
pe t
n
3.A
mo sm a
de r
at
pe r e
sist
nt e
FAKTOR
LINGKUNGAN
MEMPENGARUHI
PREDISPOSISI
ASMA
Alergen didalam &
diluar ruangan, asap
rokok,bahan
lingkungan
kerja,polusi dll
MENYEBABKAN
GEJALA
ASMA MENETAP
Alergen didalam &
diluar ruangan
infeksi pernapasan,
perubahan cuaca,
makanan, additif
PATOFISIOLOGI
GEJALA ASMA
GEJALA
AWAL
batuk terutama
malam atau dini
sesak napas,
GEJALA BERAT
pada
hari
berat di dada
sulit keluar.
Derajat asma
Intermiten
Persisten
Ringan
Persisten
Sedang
Persisten Berat
Gejala*
- Gejala kurang dari seminggu
- Serangan singkat
- Gejala pada malam hari < 2 kali dalam
sebulan
- Gejala lebih dari sekali seminggu
- Serangan mengganggu aktivitas dan tidur
- Gejala pada malam hari > 2 kali dalam
sebulan
- Gejala setiap hari
- Serangan mengganggu aktivitas dan tidur
- Gejala pada malam hari > 1 kali dalam
seminggu
- Gejala setiap hari
- Serangan terus menerus
- Gejala pada malam hari setiap hari
- Terjadi pembatasan aktivitas fisik
Diagnosis
Diagnosis asma ditegakkan berdasarkan
1.anamnesa,
2.pemeriksaan fisik dan
3.berbagai macam tes penunjang
1. Anamnesa
Serangan bersifat episodik, reversibel
Gejala asma sering timbul pada malam hari tetapi
dapat muncul pada setiap waktu tergantung pada
ada tidaknya faktor pencetus (memburuk malam &
dini hari)
Pencetus (+), respons bronkodilator (+)
Riw. Keluarga, alergi, penyakit lain
Diagnosis
2. Pemeriksaan fisik
Ada tidaknya gejala asma saat pemeriksaan
Khususnya pada anak-anak; terlihat bahu yang
membungkuk dan kelainan bentuk pada dada.
Suara mengi pada saat bernafas normal, nafas
menjadi cepat dan dangkal.
Meningkatnya sekresi di hidung,
pembengkakan mukosa dan atau polip di
hidung.
Dermatitis atopic/eksim atau kondisi alergi
kulit lainnya.
PENATALAKSAAN ASMA
PENATALAKSANAAN
ASMA
Non Farmakologi
Farmakologi
Edukasi
Pengukuran peak flow meter
Identifikasi dan mengendalikan faktor
pencetus
Pemberian oksigen
Berolahraga,contohnya berenang
Pola hidup sehat
TERAPI
FARMAKOLOGI
Terapi Farmakologi
Tujuan Terapi (Outcome/Goal)
Asma
akut
Terapi
Farmakolo
gi
Reducing
impairment
Asma
kronis
Mencegah berulangnya
eksaserbasi dan
Reducing
meminimalkan rawat jalan RS
Mencegah kehilangan fungsi
risk
paru-paru
Meminimalkan/menghilangkan
efek merugikan dari terapi
*NAEPP ( National Asthma Education & Prevention Program)