Dvalos dkk menilai perlunya konfirmasi hasil ini dalam uji klinik acak besar berdasarkan
hipotesis dan analisis sebelumnya. Tujuan penelitian oleh Dvalos dkk adalah menganalisis
efek citicoline dibandingkan dengan plasebo
pada pemulihan pasien dengan stroke iskemik
derajat sedang-berat pada bulan ke-3, setelah
menerima citicoline 2000 mg per hari selama
6 minggu, melibatkan 2.298 pasien dimulai
26 November 2006 hingga 27 Oktober 2011,
di 37 pusat kesehatan di Spanyol, 11 pusat
kesehatan di Portugal, dan 11 di Jerman. Dari
2.298 pasien ini, 1.148 pasien diberi citicoline
dan 1.150 diberi plasebo. Penelitian ini dihentikan karena dinilai ada kesia-siaan citicoline
pada analisis interim ketiga berdasarkan dari
data lengkap 2.078 pasien. Analisis acak akhir
dari 2.298 pasien memperlihatkan evaluasi
pemulihan global serupa pada kedua kelompok (odd ratio 1,03, 95% CI 0,86-1,25; p =0,364).
Tidak ada perbedaan bermakna dilaporkan
dalam hal variabel keamanan.
Walaupun penelitian ini menyimpulkan bahwa citicoline tidak terlihat efektif untuk penderita stroke iskemik sedang-berat, namun
dari analisis subgrup, citicoline masih bermanfaat untuk:
Pasien berusia > 70 tahun dibandingkan
dengan pasien yang lebih muda dari 70 tahun
(p =0,001),
Pasien dengan tingkat keparahan stroke
yang menengah (NIHSS <14; p =0,021),
Pasien yang disertai mendapatkan rt PA (p
=0,041). (SFN)
REFERENSI:
Dvalos A, Alvarez-Sabn J, Castillo J, Dez-Tejedor E, Ferro J, Martnez-Vila E, et al. Citicoline in the treatment of acute ischaemic stroke: an international, randomised, multicentre, placebocontrolled study (ICTUS trial). Lancet. 2012 Jun 9.
706
CDK-197_vol39_no9_th2012 ok.indd 706
9/12/2012 5:18:10 PM