Anda di halaman 1dari 17

ِ ‫بِ ْس ِم هَّللا ِ الر َّْح َم ِن الر‬

‫َّح ْيم‬
ANALISIS JURNAL PENYAKIT
STROKE
Oleh: INDRI DESRA YONI 211000414101073
INTAN FEBRIAN 211000414102074
STROKE
• Penyakit yang terjadi akibatnya terganggu
aliran darah ke otak secara tiba-tiba sehingga
menyebabkan kerusakan neurologis (saraf)
MACAM STROKE

Tipe Oklusif/Iskemik/ Tipe Hemoragik/Perdarahan


Penyumbatan

Disebabkan karena adanya Disebabkan karena ada


sumbatan pembuluh darah perdarahan di dalam otak
otak
• Pencegahan primer adalah pencegahan yang dilakukan pada
orang sehat atau kelompok beresiko yang belum terkena
stroke untuk mencegah terjadinya serangan stroke yang
pertama.
• Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan
pada orang yang sudah mengalami serangan stroke, agar tidak
terjadi serangan stroke berulang.
• Pencegahan tersier adalah upaya rehabilitasi yang dilakukan
pada penderitastroke yang telah mengalami kelumpuhan
pada tubuhnya agar tidak bertambah parah.
Analisis jurnal primer EDUKASI HIPERTENSI DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI
HIPERTENSI PADA PASIEN PUSKESMAS DADOK TUNGGUL HITAM
Melya Susanti1* , Rahma Triyana. Y2 , Nurwiyeni
Penelitian ini bertujuan dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat akan
penyakit serta pencegahan dari hipertensi.

Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan cara


menyampaikan materi penyuluhan tentang hipertensi dan
komplikasi hipertensi dan tanya jawab. Sebelum dan setelah
materi penyuluhan disampaikan peserta diberikan soal pre-test
dan posttest yang bertujuan menilai pengetahuan peserta
tentang hipertensi dan komplikasi hipertensi
• Kontrol teratur tekanan
darah.
PENCEGAHAN
• Menghentikan merokok.
• Menurunkan konsumsi
kolesterol dan kontrol 
kolesterol rutin.
• Mempertahankan kadar
gula darah normal.
• Mencegah minum
alkohol.
• Olah Raga teratur.
• Cegah obesitas
• Kesimpulan dan hasil jurnal
Dari hasil test telihat tidak semua peserta bisa menjawab soal
pada pretest dengan benar. Terjadi peningkatan persentase
jumlah jawaban yang benar pada semua pertanyaan pada post
test. Ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan
pada pada peserta setalah mendengarkan penyuluhan.
Dengan meningktanya pemahaman masyarakat tentang
hipertensi diharapkan masyarakat dapat melakukan pengobatan
hipertensi yang terartur, sehingga hipertensi menjadi terkontrol
dan kejadian komplikasi hipertensi bisa dihindari.
Analisis jurnal sekunder Riview Artikel: Efektivitas Kombinasi Obat Aspirin Dan
Clopidogrel Sebagai Antiplatelet Pada Pasien Stroke Iskemik
Erisa Mindawati1 , Nurhalimah 2✉ , Siti Solihat3 , Wida Nurhamidah4 , Maya Arfania5 ,
Dedy Frianto6
Aspirin digunakan untuk profilaksis TIA dan atau stroke kecuali pada pasien dengan
alergi terhadap aspirin atau salisilat, clopidogrel digunakan untuk mengurangi kejadian
aterosklerosis di masa depan pada pasien dengan stroke baru-baru ini. Kombinasi
clopidogrel dan aspirin digunakan untuk mengurangi kejadian aterosklerotik di masa
depan pada pasien dengan stroke baru-baru ini atau pasien yang mengalami stroke.
METODE PENELITIAN: Metode yang digunakan dalam penulisan review ini adalah
dengan melakukan studi pustaka secara elektronik dengan cara mengakses situs
pencarian jurnal internasional dan nasional yang berkaitan dengan kata kunci “Efektivitas
Kombinasi Obat Aspirin Dan Clopidogrel Sebagai Antiplatelet Pada Pasien Stroke
Iskemik”.troke saat menggunakan clopidogrel.
Kedua obat tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai antiplatelet,
sehingga berdasarkan hasil pada jurnal tersebut diperoleh tingkat efektivitas yang sama
dari clopidogrel tunggal dan kombinasi clopidogrel dengan aspilet, maka keduanya dapat
digunakan dalam terapi antiplatelet.
• SIMPULAN:
Pada pembahasan jurnal ini diketahui bahwa terapi antiplatelet ganda
memberikan perubahan yang lebih baik pada reaktivitas trombosit, dibandingkan
dengan clopidogrel saja. Kombinasi clopidogrel dan aspirin menunjukkan adanya
sifat yang menguntungkan pada keefektifan dan kemanan, dibandingkan dengan
penggunaan antiplatelet tunggal Kombinasi clopidogrel dan aspirin dalam terapi
antiplatelet menunjukkan tingkat efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan penggunaan aspirin tunggal- pada pasien dengan sindrom koroner akut
dan risiko tinggi kejadian stroke.
Kombinasi ini dapat mengurangi risiko agregasi trombosit, kematian, dan
meningkatkan prognosis pasien.
Namun, penggunaan kombinasi ini juga dapat meningkatkan risiko
perdarahan. Oleh karena itu, penggunaannya harus ditinjau dengan hati-hati dan
disesuaikan dengan kondisi pasien
Analisis jurnal tersier THE EFFECT OF "GREETING RUBBER BALL" THERAPY ON
CHANGES IN MUSCLE STRENGTH IN STROKE PATIENTS MEASURED USING THE
HANGRYP DYNAMOMETER IN THE ROOM NERVOUS HOSPITAL JEND A YANI METRO
CITY
Anugrah Putra Kusuma 1 , Indhit Tri Utami2 , Janu Purwo
Stroke dapat menyebabkan menurunnya bahkan hilangnya fungsi yang dikendalikan
oleh jaringan tersebut. Orang yang mengalami kelemahan otot akan sangat
bergantung kepada orang lain. Cara untuk meminimalkan kecacatan setelah terjadi
serangan stroke adalah rehabilitasi. Latihan gerak yang akan dilakukan ialah ROM aktif
salah satunya dengan cara latihan menggenggam bola. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah bola karet berbentuk bulat, bergerigi dengan sifat elastis,
dapat ditekan dengan kekuatan minimal7 .
Metode penelitian: Latihan menggenggam akan merangsang serat-serat otot untuk
berkontraksi dengan karakteristik latihan menggunakan bola karet bergerigi. Latihan
pada jari jari tangan yang penting untuk aktivitas keseharian meliputi abduksi, adduksi,
fleksi, ekstensi, oposisi.
Dengan teknik Handgrip dynamometer u menguji kekuatan genggaman tangan.
Dapat juga digunakan untuk pelacakan perbaikan dengan latihan kekuatan dan selama
rehabilitasi.
SASARAN TERAPI
• Terapi yang diberikan tergantung jenis
strokenya  sumbatan atau perdarahan
• Sasaran: aliran pembuluh darah otak
• Berdasarkan waktu terapinya:
– Terapi pada fase akut
– Terapi pencegahan sekunder atau rehabilitasi
STRATEGI TERAPI
• Pendekatan terapi pada fase akut stroke
iskemik dengan menghilangkan sumbatan, dan
menghentikan kerusakan sel otak
• Golden period: 3-6 jam (daerah di sekitar otak
yang mengalami kekurangan oksigen dapat
diselamatkan)
• Pada stroke perdarahan  terapi tergantung
latar belakang
• Hasil analisis data menunjukan ada perbedaan bermakna rata rata
kekuatan otot sebelum dan sesudah latihan (p=0,0000). Berdasarkan hasil
penerapan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa penerapan
menggenggam bola karet dapat membantu meningkatkan kekuatan otot
pasien stroke. Sehingga pasien stroke dapat melakukan penatalaksanaan
atau melakukan latihan dalam meningkatkan kekuatan otot. Pada
penelitian ini pasien yang diberikan terapi menggenggam bola karet
selama 7 hari mengalami peningkatan yg sebelumnya 3,3 kg menjadi 4,0
kg
• Hasil penerapan menggenggam bola karet terbukti dapat meningkatkan
kekuatan otot yang signifikan pada pasien stroke yang mengalami
kelemahan kekuatan otot ekstremitas atas
TERIMA KASIH
and do not ask

Anda mungkin juga menyukai