Anda di halaman 1dari 6

RESUME

TERAPI HERBAL DAN SUPLEMEN PADA SISTEM PERSARAFAN

( Stroke )

Dosen Pengajar : Zaenal Arifin, Ners.,M.Kes., Sp.KMB

DI SUSUN OLEH :

NAMA : RAODIATUN

NIM : 115STYC21

KELAS : A3

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN

RUMAH SAKIT ISLAM MATARAM

S1 KEPERAWATAN

TAHUNA AJARAN 2021/2022


RESUME TERAPI HERBAL DAN SUPLEMEN SISTEM PENCERNAAN PADA
PENYAKIT STROKE

1. PENDAHULUAN

Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal maupun global akibat
terhambatnya peredaran darah ke otak. Gangguan peredaran darah otak berupa tersumbatnya
pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Otak yang seharusnya mendapat
pasokan oksigen dan zat makanan menjadi terganggu. Kekurangan pasokan oksigen ke otak
akan memunculkan kematian sel saraf (neuron). Gangguan fungsi otak ini akan memunculkan
gejala stroke6 . Stroke dapat dibagi menjadi 2 kategori utama yaitu, stroke iskemik dan stroke
hemorrhagic. Kedua kategori ini merupakan suatu kondisi yang berbeda, pada stroke
hemorhagic terdapat timbunan darah di subarahchnoid atau intraserebral, sedangkan stroke
iskemik terjadi karena kurangnya suplai darah ke otak sehingga kebutuhan oksigen dan nutrisi
kurang mencukupi.

Stroke sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang utama baik di negara maju
maupun dinegara berkembang, karena disamping menyebabkan angka kematian yang tinggi,
stroke juga sebagai penyebab kecacatan yang utama. Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun
terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000 orang
meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat. Secara umum, dapat dikatakan angka
kejadian stroke adalah 200 per 100.000 penduduk. Dalam satu tahun, di antara 100.000
penduduk, maka 200 orang akan menderita stroke. Kejadian stroke iskemik sekitar 80% dari
seluruh total kasus stroke, sedangkan kejadian stroke hemoragik hanya sekitar 20% dari
seluruh total kasus stroke4 . Kalimantan Barat memiliki prevalensi 5,5 per 1.000 penduduk.
Data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soedarso Pontianak untuk pasien rawat inap
tahun 2009- 2012 menunjukkan peningkatan kasus stroke setiap tahunnya. Jumlah penderita
stroke pada tahun 2009 sebanyak 4,98%, tahun 2010 sebanyak 5,52 %, tahun 2011 5,6%, dan
tahun 2012 sebanyak 5,93%. Hasil laporan Rekam medis RSUD Soedarso dari bulan januari –
desember 2013 prevalensi stroke sebesar 5,93%.
2. TERAPI HERBAL

1. Latihan aerobik
para fisioterapis sering merekomendasikan latihan aerobik yang mampu menunjukkan manfaat
yang signifikan bagi mereka yang menderita ketidakmampuan ringan atau sedang setelah
terkena serangan stroke menurut sebuah studi pada jurnal clinical rehabilitation (rehabilitasi
klinis). Latihan aerobik yang mungkin disarankan meliputi latihan berjalan, latihan melangkah,
latihan berlari, atau latihan berbaris. Latihan mengayuh pada sebuah sepeda statis sangat
berguna untuk pasien pasca serangan stroke yang memiliki keseimbangan yang kurang. Latihan
rentang gerak

2. Latihan rentang
gerak fleksibilitas sendi atau rentang gerak tubuh pada pasien pasca stroke sering berkurang
setelah terkena serangan stroke sehingga menyebabkan rasa sakit dan kehilangan fungsi
menurut merck manuals online medical library. Ada tiga macam latihan rentang gerak (range
of motion atau rom) yang meliputi latihan aktif yang membuat pasien harus menggerakkan
anggota tubuhnya sendiri. Latihan aktif asistif melibatkan latihan menggerakkan anggota tubuh
pasien dengan bantuan dari terapis. Selama latihan rentang geraj pasif, seorang terpis akan
menggerakkan anggota tubuh pasien ketika pasien tidak bisa menggerakkan anggota tubuh
mereka sendiri.

3. Latihan koordinasi
serangan stroke sering berdampak pada keseimbangan dan koordinasi tubuh pasien pasca
serangan stroke. Latihan bisa dilakukan untuk meningkatkan keseimbangan tubuh pasien pasca
stroke dan meningkatkan fungsi sehari-hari seperti berjalan, duduk, atau membungkuk. Sebagai
contoh latihan keseimbangan, pasien berdiri dan memindahkan bobot tubuh dari satu kaki ke
kaki yang lain. Latihan koordinatif untuk pasien pasca stroke ini mengutamakan pada aktivitas
yang melibatkan lebih dari satu sendi maupun otot seperti mengangkat sebuah benda menurut
merck. Berjalan di atas treadmill juga boleh dicoba.

4. Latihan penguatan
selain berdampak pada keseimbangan dan koordinasi tubuh pada pasien pasca stroke, serangan
stroke umumnya juga menyebabkan melemahnya otot, kejang urat, dan juga rasa sakit. Latihan
kekuatan dengan menggunakan beban yang ringan, pembalut resistensi, maupun peralatan jenis
lain bisa membantu membangun kembali otot yang melemah dan meningkatkan fungsi otot
tersebut. Menurut laporan dari reuters, sempat ada kekhawatiran bahwa latihan kekuatan justru
bisa membuat kejang otot dan rasa sakit yang bertambah buruk. Akan tetapi, hal ini tidak
didukung oleh sebuah review dari beberapa studi.

3. TERAPI SUPLEMEN

Minyak ikan yang merupakan asam lemak esensial yang digunakan untuk menurunkan kadar
lipid telah digunakan untuk pencegahan, tetapi tidak untuk mengobati stroke. Asam lemak
esensial harus dikonsumi pada makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya. Otak
mengandung sejumlah besar asam lemak omega-3 yang merupakan jenis minyak yang
ditemukan pada minyak ikan. Dua komponen, yaitu eicosapentaenoic acid atau EPA dan
docosahexaenoic acid atau DHA ditemukan dalam minyak ikan.
KESIMPULAN

Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal maupun global akibat
terhambatnya peredaran darah ke otak. Gangguan peredaran darah otak berupa tersumbatnya
pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Otak yang seharusnya mendapat
pasokan oksigen dan zat makanan menjadi terganggu.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unmuhpnk.ac.id/299/1/3.%20ISI%20JURNAL.pd
Latihan Fisioterapi untuk Pasien Stroke (pulauherbal.com)
Minyak Suplemen untuk Regenerasi Sel Otak Setelah Serangan Stroke
(pulauherbal.com)

Anda mungkin juga menyukai