Anda di halaman 1dari 6

RESUME

TERAPI HERBAL DAN SUPLEMEN PADA SISTEM PENCERNAAN

( DIARE )

Dosen Pengajar : Zaenal Arifin, Ners.,M.Kes., Sp.KMB

DI SUSUN OLEH :

NAMA : SABILA HANIFA YULIANTI

NIM :132STYC21

KELAS : A3

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN

RUMAH SAKIT ISLAM MATARAM

S1 KEPERAWATAN

TAHUNA AJARAN 2021/2022


RESUME TERAPI HERBAL DAN SUPLEMEN SISTEM PENCERNAAN PADA
PENYAKIT DIARE

1. PENDAHULUAN

Diare merupakan suatu penyakit yang dianggap biasa oleh masyarakat, sehingga
kadang diabaikan namun penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan
utama penyebab kesakitan dan kematian terutama pada balita. Diare dapat mengakibatkan
demam, sakit perut, penurunan nafsu makan, rasa lelah dan penurunan berat badan. Diare
kadang dianggap sepele oleh masyarakat karena mereka selalu berfikir bahwa hanya
buang air besar saja, tetapi yang sepele itu justru berdampak besar, diare dapat
menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, sehingga dapat terjadi
berbagai macam komplikasi yaitu dehidrasi, renjatan hipovolemik, kerusakan organ
bahkan sampai koma.

Dampak dari penyakit diare masih kurang disadari oleh masyarakat, sehingga pola
pengobatan diare pun berbeda-beda, ada yang mengobati sendiri di rumah kemudian tidak
teratasi dibawa ke pelayanan kesehatan, ada juga masyarakat yang begitu terkena
langsung membawa ke pelayanan kesehatan untuk menjalani pengobatan secara medis
dan ada juga yang mengobati sendiri sampai yakin bahwa hal tersebut bisa sembuh
meskipun ada beberapa yang tidak berhasil akan pengobatan tersebut. Salah satu jenis
pengobatan yang dilakukan adalah pengobatan secara tradisional, seperti halnya
pengobatan yang dilakukan oleh masyarakat suku Bajo yang lebih memilih pengobatan
tradisonal dibandingkan dengan pengobatan secara medis.

Pengobatan tradisional banyak disebut sebagai pengobatan alternatif. Menurut


pendapat World Health Organization (WHO) ada bareneka-macam jenis pengobatan
tradisional yang bisa dibedakan lewat cara-caranya. Perbedaan ini dijelaskan sebagai
terapi yang berdasarkan “cara-cara‟ seperti terapi spiritual atau metafisik yang terkait hal
gaib atau terapi dengan ramuan atau racikan. Jenis terapi yang kedua berdasarkan “obat-
obatan‟ seperti jamu dan pengobatan herbal.
Pengobatan tradisional masih digunakan oleh sebagian besar masyarakat bukan hanya
karena kekurangan fasilitas pelayanan kesehatan formal yang terjangkau melainkan lebih
disebabkan oleh faktorfaktor budaya Indonesia yang masih kuat kepercayaannya terhadap
pengobatan alternatif. Budaya yang melekat pada individu mempengaruhi bagaimana
individu itu berpikir dan bertindak. Di Indonesia pun banyak sekali jenis-jenis pengobatan
alternatif yang tersedia sehingga memudahkan masyarakat dalam menggunakan jasa
pengobatan tersebut. Selain itu, adanya kepercayaan individu terhadap upaya pengobatan
dan pelayanan kesehatan yaitu tentang Health Belief Model. World Health Organization
(WHO) menyatakan bahwa pengobatan tradisional atau pengobatan alternatif adalah ilmu
dan seni pengobatan berdasarkan himpunan dari pengetahuan dan pengalaman praktik,
baik yang dapat diterangkan secara ilmiah ataupun tidak, dalam melakukan diagnosis,
prevensi, dan pengobatan terhadap ketidakseimbangan fisik, mental, ataupun sosial.
Pengobatan alternatif atau tradisional menurut Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia secara formal sudah memberikan perhatian yang seksama terhadap muncul dan
berkembangnya pengobatan alternatif atau tradisional.

2. TERAPI HERBAL
 Jambu Biji

Aternatif pengobatan yang banyak digunakan dikalangan masyarakat adalah


dengan memanfaatkan tanaman herbal. Salah satunya masih banyak masyarakat yang
menggunakan pengobatan tradisional seperti penggunaan daun jambu biji sebagai obat
anti diare. Daun jambu biji (Psidium guajava L) merupakan tanaman obat atau obat
tradisional yang digunakan untuk mengobati diare. Daun jambu biji termasuk mudah
didapat karena banyak terdapat di Indonesia, daun jambu biji mengandung beberapa
senyawa fitokimia yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit seperti anti diare
dan antivirus. Daun jambu biji mengandung tanin, flavonoid, minyak atsiri, dan alkaloid.

Untuk kandungan tanin pada daun jambu biji mempunyai sifat pengekelat berefek
spasmolitik yang dapat mengerutkan usus sehingga gerak peristaltik berkurang dan
mempunyai efek spasmolitik dapat mengkerutkan dinding sel bakteri, membrane sel
sehingga mampu mengganggu permeabilitas sel. Tanin memiliki daya antibakteri dengan
cara mempresipitasikan protein, karena diduga tanin mempunyai efek sama dengan
senyawa fenolat. Tanaman jambu biji terutama bagian daun, memiliki efektifitas yang
lebih tinggi dibandingkan dan beberapa tanaman lain digunakan untuk menghentikan
diare. 3 Jambu biji sering digunakan sebagai obat karena kandungan aktifnya banyak
terdapat pada jambu biji. Memberikan efek antidiare adalah zat tanin. Tanin juga memiliki
sifat antibakteri dengan menekankan pada protein karena diduga tanin mempunyai efek
yang sama dengan senyawa fenolik. Infusa daun jambu biji 10% memiliki aktivitas
terhadap E. coli dan V. cholera, masing-masing dengan zona hambat 14,10 mm dan 14,03
mm. Daun jambu biji termasuk mudah didapat karena banyak terdapat di Indonesia.

3. TERAPI SUPLEMEN

 Zink

Zink sebagai salah satu mineral esensial mempunyai fungsi yang penting di dalam tubuh
manusia, di antaranya adalah sebagai kofaktor lebih dari 100 metaloenzim untuk sintesis
DNA, integritas seluler, berperan dalam metabolisme tulang dan hati, berguna untuk
proses transkripsi dan regulasi ekspresi gen, untuk proliferasi dan diferensiasi jaringan
misalnya pada saluran pencernaan. Pertimbangan pemberian zink sebagai salah satu
terapi pada diare akut berdasarkan pada hubungan timbal balik yaitu bila terjadi defisiensi
zink akan menyebabkan diare dan bila terjadi diare bisa menimbulkan defisiensi zink,
sementara ini mekanisme kerja pasti belum diketahui.

Mekanisme yang sama pada zink yaitu dapat memperbaiki atau meningkatkan absorpsi
air dan elektrolit dengan cara mengurangi kadar air dalam lumen usus yang menghasilkan
perbaikan pada konsistensi feses. Perbaikan konsistensi feses akan dapat mengurangi
frekuensi BAB yang timbul sehingga hal tersebut dapat pula mempersingkat lama diare
pada anak.

Tubuh mempunyai kemampuan untuk memelihara homeostasis zink dalam keadaan diet
dengan kandungan zink rendah maupun tinggi. Asupan zink normal pada manusia
berkisar antara 107-231 mol/hari (6-15 mg/hari). Asupan zink kurang dari 10 mg/kg atau
lebih dari 15 mg/kg akan membuat mekanisme homeostatik tidak cukup untuk
memelihara kandungan zink tubuh, sehingga terjadi zink loss atau akumulasi zink dalam
tubuh. Telah dilakukan penilaian asupan zink selama pengamatan, didapatkan rerata
asupan zink (4,26 1,71) mg/hari, di bawah normal. Zinc loss dapat disebabkan oleh asupan
zink rendah dan pengeluaran zink berlebihan akibat diare. Ruel34 melaporkan bahwa
anak diare akut yang dirawat di rumah sakit terjadi kehilangan zink 6,08
mikrogram/kgBB/jam. Pemberian zink secara oral dapat menggantikan pengeluaran zink
selama diare. Penelitian Baqui32 di India mendapatkan hasil peningkatan konsentrasi
zink serum setelah suplementasi sehingga mempertahankan status zink dalam masa
penyembuhan. Pemeriksaan zink pasca suplementasi dilakukan untuk mengetahui kadar
zink serum pasca suplementasi, namun didapatkan kesulitan dalam pengambilan sampel
darah subyek. Sebagian besar orang tua subyek menolak untuk pengambilan darah ulang,
sehingga kadar zink pasca suplementasi tidak dapat dianalisis. Zinc loss berlebihan akibat
asupan rendah dan kehilangan karena diare, dapat menjadi penyebab mengapa hasilnya
tidak seperti yang diharapkan.
 Probiotik

Probiotik adalah suplemen makanan yang terbuat dari mikroba hidup atau
komponen bakteria yang sudah terbukti mempunyai keuntungan bagi kesehatan.
Probiotik dapat merangsang imunitas nonspesifik terhadap mikrobia patogen dan dapat
membantu eradikasi dari mikrobia tersebut. Beberapa penelitian telah membuktikan
bahwa probiotik dapat memperpendek lama diare akut, misalnya seperti Lactobacillus
rhamnosus GG, Lactobacillus reuteri, Lactobacillus casei Shirota, dan Bifidobacterium
lactis.

Beberapa karakter umum suatu organisme sebagai probiotik adalah: (1) berasal
dari manusia; (2) nonpatogenik; (3) tahan terhadap proses teknologi seperti viabilitas dan
stabilitas saat dalam pengiriman dengan kendaraan, setelah kultur, manipulasi dan
pengemasan sebelum dikonsumsi; (4) tahan terhadap asam lambung; (5) menempel pada
jaringan epitel target; (6) dapat hidup dalam traktus gatrointesinal; (7) menghasilkan
substansi antimikroba; (8) mampu memodulasi sistem imun; (9) mempu mempengaruhi
aktifitas-aktifitas metabolik.
KESIMPULAN

Daun Jambu biji memiliki aktivitas anti diare dan hal ini membenarkan penggunaan
tanaman ini sebagai obat herbal melawan diare dimana mengandung fitokimia tingkat
tinggi terutama tanin dan flavonoid yang bertanggung jawab atas aktivitas anti diare.

Suplementasi yang banyak digunakan saat ini adalah zink dan probiotik, baik
penggunakan secara terpisah ataupun bersamaan. Efek paling baik didapatkan apabila
menggunakan kombinasi zink dan probiotik secara bersamaan walaupun secara
perhitungan menggunakan software SPSS tidak diadapatkan hasil yang signifikan
dibandingkan dengan penggunaan secara terpisah. Kombinasi suplementasi zink dan
probiotik memberikan efek berupa penurunan waktu lama diare dan lama rawat inap
pada pasien diare.

 Bersumber dari jurnal


juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/download/1232/pdf
journal.unsika.ac.id/index.php/HSG/article/download/4932/2610
media.neliti.com/media/publications/340503-pengobatan-tradisional-penyakit-
diare-pa-43cd3249.pdf

Anda mungkin juga menyukai