Anda di halaman 1dari 9

1

Tugas

“Ilmu Gizi”

Mata Kuliah Gizi Dan Metabolisme Nutrient, Dosen Pengampu Prof. Dr. Veni Hadju, Ph.D

Oleh :

Evita Juniar Djasmiddin

(P102212004)

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEBIDANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2022
2

1. Kapan ilmu Gizi mulai dikenal sebagai suatu bidang ilmu (Sains)? Jelaskan.
Jawab:
Ilmu gizi diakui sebagai salah satu cabang ilmu ketika Mary Swartz Rose
dikukuhkan sebagai Professor Ilmu Gizi pertama pada tahun 1926 di Universitas
Columbia, New York, Amerika Serikat. (Ilmagi, 2021).
Ilmu Gizi di Indonesia dirintis sejak tahun 1950 oleh Bapak Gizi Indonesia,
Prof.Poerwo Soedarmo (1904 – 2003). Istilah “Gizi” bersumber dari Bahasa arab yaitu
“Ghidza atau dibaca ghizi” yang berarti makanan. (Masnar, Pinandoyo, Astuti, 2021).
WHO mengartikan ilmu gizi sebagai : ilmu yang mempelajari proses yang terjadi
pada organisme hidup untuk mengambil dan mengolah zat-zat padat dan cair dari
makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya
organ tubuh dan menghasilkan energi.

2. Seperti apa konsep ilmu gizi yang ada di abad ke-21 ini? Jelaskan.
Jawab:

Gambar. Evolusi Konsep Ilmu Gizi

Sediaoetama (2004) mendefinisikan sebagai : ilmu yang mempelajari hal ihwal


makanan, dikaitkan dengan ksehatan tubuh. Konsep baru yang dikemukakan dewasa ini
berkaitan dengan ruang lingkup ilmu gizi sebagai sains adalah sebagai berikut :
3

1. Hubungan keturunan dengan kebutuhan gizi


2. Hubungan gizi dengan perkembangan otak dan perilaku
3. Hubungan gizi dengan kemampuan bekerja dan produktivitas kerja.
4. Hubungan gizi dengan daya tahan tubuh (karena penyakit infeksi).
5. Faktor-faktor gizi yang berperan dalam pencegahan dan pengobatan
terhadap penyakit degeneratif ( jantung, diabetes melitus, hati dan kanker)

3. Jelaskan apa yang disebut dengan “Golden Period”. Mengapa faktor gizi dianggap sangat
berperan dalam periode ini?
Jawab :
Golden age atau periode emas adalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan
yang paling penting  pada masa awal kehidupan anak. Golden age meliputi 1000 hari
pertama kehidupan anak yang dihitung dari masa dalam kandungan sampai dengan usia
anak mencapai dua tahun.
Faktor gizi dianggap berperan dalam periode ini sebab bila terjadi kekurangan
gizi pada anak dapat menyebabkan, hal sebagai berikut :
1. Anak tidak cerdas karena pertumbuhan otak terhambat.
2. Anak berpotensi menjadi pendek (stunting) karena pertumbuhan jasmani
terhambat.
3. Anak menjadi lemah dan mudah sakit.
4. Anak akan sulit mengikuti pelajaran saat bersekolah.

4. Apa yang anda ketahui tentang “Barker Hypothesis” Siapa itu Prof. Barker? Apa yang
beliau temukan? Berikan contoh.
Jawab :
David James Purslove Barker CBE FRS FMedSci adalah seorang dokter dan ahli
epidemiologi inggris dan pencetus Hipotesis Barker bahwa kondisi janin dan bayi dini
memiliki efek pengkondisian permanen pada metabolisme tubuh dan kondisi kronis di
4

kemudian hari. Hipotesis Barker (1990) menyatakan kehidupan dalam masa kandungan
dan awal-awal kehidupan memberi pengaruh terhadap Kesehatan di usia dewasa dan usia
lanjut. Prof. Barker meneliti pasien-pasien degenerative yang meninggal pada umur 60
tahun (premature dead). Setelah diteliti orang-orang yang meninggal pada usia 60 tahun
lahir di daerah yang kelaparan dengan kondisi yang kekurangan pangan pada saat perang.

5. Sebutkan minimal 3 faktor yang mempengaruhi hubungan gizi dan Kesehatan. Berikan
masing-masing satu contoh dari 3 faktor tersebut.
Jawab :
Menurut menkes, ada 3 faktor yang saling terkait mempengaruhi besarnya
masalah gizi dan Kesehatan masyarakat. Pertama, ketersediaan pangan di tingkat rumah
tangga. Kedua, pola asuh gizi atau makanan keluarga. Ketiga, akses terhadap pelayanan
Kesehatan. (Depkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
http://www/depkes.go.id.)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh isnansyah (2006), faktor-faktor
yang berhubungan dengan status gizi balita di Desa Tinggarjaya Kecamatan Jatilayang
Kabupaten Banyumas yaitu; tingkat Pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan pendapatan
keluarga. Contoh dari ketiga faktor yakni; yang pertama pendidikan ibu, bila ibu
memiliki pengetahuan gizi yang kurang maka akan berpengaruh terhadap status gizi
balitanya dan akan sukar dalam memilih makanan yang bergizi untuk anak dan
keluarganya. Yang kedua pekerjaan ibu, Ibu yang bekerja dengan jam kerja pagi sampai
sore maka ibu tidak mempunyai banyak waktu untuk memperhatikan makanan dan
kebutuhan nutrisi anaknya. Ketiga pendapatan keluarga, pendapatan orangtua akan turut
menentukan hidangan yang dapat disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas
maupun jumlah makanan. Akan berbeda dengan anak dari orang tua yang memiliki
pendapatan tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan gizi dengan cukup baik dibandingkan
dengan anak dari orang tua yang berpendapatan rendah.

6. Perhatikan daun kelor yang tumbuh didekat rumah Anda dan menjadi sayur favorit? Apa
saja kandungan gizi dan non- gizi pada daun tersebut? Uraikan masing-masing 3 zat gizi
dan 3 zat non-gizi yang ada didalamnya.
5

Jawab:
1. Zat gizi pada daun kelor
a. Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. Selain sebagai pembentuk antibodi, mengatur zat gizi dan
sebagai sumber energi, fungsi lain dari protein adalah mengatur keseimbangan air,
pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, serta memelihara netralitas tubuh
(Almatsier, 2003).
b. Zat besi (Fe)
Fungsi Fe adalah sebagai penyusun klorofil, sehingga ada korelasi antara
ketersediaan Fe dan kadar klorofil dalam tanaman. Klorofil pada tanaman disusun
oleh besi. Besi tersebut dapat diserap dalam bentuk khelat Fe. Berkurangnya
produksi klorofil dapat menyebabkan kekurangan Fe. Gejala defisiensi tersebut
mula-mula timbul pada daun muda, warna daun menjadi kekuning-kuningan
sedangkan warna tulang menjadi lebih gelap kemudian berkembang pada
lembaran antar tulang dan akhirnya seluruh daun.
c. Kalsium (Ca)
Fungsi dari kalsium pada tumbuhan adalah mengatur serapan ion, ketika
kalsium kurang maka pertumbuhan terhambat dan bentuk daun berubah menjadi
kerdil. Adanya kematian sel pada daerah-daerah tertentu selama perkembangan
daun berlangsung juga dapat menentukan bentuk akhir dari suatu daun.

2. Zat non-gizi
a. Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar.
Alkaloid mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik.
b. Flavonoid
Daun kelor mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan
yang mampu menjaga terjadinya oksidasi sel tubuh. Flavonoid secara umum
terdapat hampir pada semua tumbuhan yang terikat pada gula sebagai glikosida
6

dan aglikon. Flavonoid dapat berfungsi sebagai antimikrobia, antivirus,


antioksidan, antihipertensi, dan mengobati gangguan fungsi hati. Flavonoid
bersifat bakteriostatik dalam menghambat pertumbuhan bakteri.
c. Tanin
Tanin merupakan golongan senyawa aktif tumbuhan yang berifat fenol,
mempunyai rasa sepat dan mempunyai kemampuan dalam menyamak kulit. Tanin
merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang diketahui mempunyai
beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan antioksidan.

7. Mengapa Madu menjadi makanan suplemen Kesehatan? Jelaskan jawaban anda (10
kalimat).
Jawab:
Madu mengandung zat-zat makanan yang sangat kompleks. Berdasarkan riset
modern diketahui madu mengandung 181 macam senyawa. Komposisi nutrisi madu
adalah sebagai berikut: 17,2% air; 304 kal/100 gram energi; 0,35 % protein; 0,0 % lemak;
82,3% karbohidrat dan 0,2% mineral. Enzim yang terdapat dalam madu adalah enzim
diastase, invertase, katalase, peroksidase dan lipase. Madu juga mengandung vitamin A,
B (B1, B2 dan B6), C dan K. Madu mengandung 18 mineral esensial dan 19 mineral non-
esensial. Madu sebagai suplemen Kesehatan karena; madu tidak mempunyai kadar
lemak, memiliki kandungan utama dalam satu sendok makan madu, madu kaya akan
antioksidan, madu sering dikombinasikan untuk menghaluskan dan melembabkan kulit,
zat antimikroba dalam madu mampu mempercepat penyembuhan luka, madu dapat
menghilankan insomnia pada ibu hamil. Mengkonsumsi 1-2 sendok madu, baik secara
langsung ataupun dicampurkan ke dalam air minum, selain dapat menyegarkan tubuh
juga berfungsi sebagai obat.

8. Dalam kondisi Pandemi-19 saat ini, bagaimana Anda melihat faktor Gizi sebagai faktor
yang dapat mencegah penyakit? Jelaskan (minimal 10 kalimat).
Jawab:
Penyebaran virus pada dasarnya karena virus dapat memperbanyak diri dan
bahkan bermutasi. Pola makan yang sehat dan bergizi adalah salah satu cara dalam
7

meningkatkan imunitas tubuh sebab, pola makan sangat terkait erat dengan daya tahan
tubuh manusia ketika terserang virus corona. Seseorang dengan pola makan yang baik,
tentu saja mempunyai daya tahan tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan seseorang
yang mempunyai pola makan yang tidak baik. Pada seseorang yang dengan pola makan
tidak baik, baik kurang gizi maupun yang sudah mempunyai penyakit bawaan seperti
diabetes, mempunyai resiko kematian yang lebih tinggi. Sedangkan, pada seseorang yang
mempunyai daya tahan tubuh yang baik, bisa jadi virus corona hanya menempel saja,
namun orang tersebut tidak mengalami gejala apapun. Gizi yang tercukupi sangat
diperlukan dalam pencegahan penyakit. Selain dapat meningkatkan imunitas tubuh,
seseorang dengan status gizi yang baik juga terhindar dari penyakit-penyakit
degenerative.

9. Mengapa banyak orang yang menawarkan herbal dan obat dari bahan alam dalam
pencegahan dan penyembuhan covid-19. Sebutkan minimal 10 jenis herbal (bahan alam)
yang anda ketahui terkait imunitas.
Jawab:
1. Daun kelor
2. Cabe merah
3. Jahe merah
4. Kencur
5. Temulawak
6. Kunyit
7. Mengkudu
8. Jinten hitam
9. Cengkeh
10. Daun meniran

10. Zat gizi apa yang dapat anda peroleh dari sinar matahari? Mengapa itu menjadi sangat
penting dalam kondisi pandemi ini? Jelaskan (minimal 10 kalimat).
Jawab:
8

Sinar matahari akan menghasilkan UV (ultraviolet) yang apabila terkena


permukaan kulit, maka tubuh akan mengolahnya menjadi ke vitamin D. Vitamin D sangat
dibutuhkan untuk membantu fungsi metabolisme kalsium dan imunitas tubuh. Selain itu,
vitamin D juga berfungsi untuk mentransmisikan antara kerja otot dengan sistem saraf.
Vitamin D mengurangi respons inflamasi terhadap infeksi SARS-CoV-2, di mana vitamin
D mampu berinteraksi dengan protein angiotensin-converting-enzyme 2 (ACE2) sebagai
reseptor masuknya virus SARS-CoV-2. Vitamin D, dipercaya mampu membantu
pengobatan dan mempercepat pemulihan penderita COVID-19, terutama penderita yang
tidak bergejala atau mengalami gejala ringan. Vitamin D pun diketahui bisa menurunkan
risiko terjadinya hipoksia dan penurunan kesadaran pada penderita COVID-19, serta
kematian pada penderita yang berusia di atas 40 tahun. Sebaliknya, kekurangan vitamin
D diketahui dapat meningkatkan keparahan penyakit COVID-19, terutama pada penderita
obesitas dan diabetes.

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmojo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Isnansyah, Y. 2006. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak bawah lima tahun di Desa
Tinggarjaya Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. (Skripsi), Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto.

https://bunghatta.ac.id/artikel-125-sehat-dengan-madu.html

ilmagiindonesia.org. (2021). Sejarah Ilmu Gizi di Indonesia. (online) diakses pada 24 November 2021.

Pendidikan Ilmu Gizi - Efina Amanda, S.Gz, M.Gz, Adillah Imansari, S.Gz., M.Si, Agus Putra Murdani,
S.KM, M.Kes, Dr. Firdausi Ramadhani, S.Psi., M.Kes, Riestantya Reissa Fanny, S.Gz, M.Kes, Elita Endah
Mawarni, Amd. Gizi, M.Pd, Mulya Agustina, S.Gz., M.Si, Nur Khoiriyah, S.Gz., M.Si, Jose Nelson Maria
Vidigal, S.Kep.Ns, Ilmi Dewi Astuti, S.Gz, M.Si, Jayanthi Petronela Janggu, SKM., M.Kes, Fransiska Yuniati
Demang, S.Kep., Ns., MKM, Ummi Khuzaimah S.Gz., M.Si, Leny Eka Tyas Wahyuni, S.Gz., M.Si - Google
Buku
9

Irwan, Z. (n.d.). KANDUNGAN ZAT GIZI DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA)


BERDASARKAN METODE PENGERINGAN. Retrieved February 20, 2022, from
https://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/m/article/download/231/106/
#:~:text=Berdasarkan%20metode%20pengeringan%2C%20tertinggi%20pada,Fe
%2011%2C41%20mg%25.

Sains Dan, F. (n.d.). LITERATURE REVIEW : ANALISIS FITOKIMIA DAN MANFAAT


EKSTRAK DAUN KELOR SKRIPSI Diajukan Oleh : ALWI SAPUTRA NIM. 150704063
Mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry.
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/18184/1/Alwi%20Saputra%2C%20150704063%2C%20FST
%2C%20KIM%2C%20082362228633.pdf

Anda mungkin juga menyukai