Anda di halaman 1dari 25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Tinjauan Tentang Emesis gravidarum

a. Definisi Emesis gravidarum

Emesis gravidarum adalah mual muntah yang dialami oleh ibu hamil

trimester pertama, tetapi tidak setiap wanita hamil akan mengalami Emesis

gravidarum. Biasanya mual muntah terjadi pada pagi hari, tidak ada yang

mengetahui pasti penyebab mual muntah tersebut. Menurut para ahli kandungan

mengatakan bahwa mual muntah terjadi karena adanya perubahan pengikatan

hormon HCG dalam darah, peregangan otot-otot rahim, relaksasi jaringan otot

dan gangguan pencernaan (Janiwarty, 2013).

Emesis gravidarum adalah keluhan umum yang dirasakan pada kehamilan

muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita

karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan dikeluarkannya

hormon human chorionic gonadotropin plasenta. Hormon-hormon inilah yang

diduga menyebabkan Emesis gravidarum (Manuaba, 2008).

Mual dan muntah ini terjadi pada minggu ke-6 setelah hari pertama haid,

terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 12 minggu pertama kehamilan.

Keluhan pertama adalah rasa mual dan muntah-muntah yang pada beberapa

wanita berawal tidak lama setelah pembuahan dan seringkali berlanjut sampai

akhir bulan ke-4. Sebagian wanita sering mengalami masalah karena mual dan

muntah ini, khususnya muntah di pagi hari. Beberapa wanita yang tidak
mengalami keluhan-keluhan semacam ini dalam suatu kehamilan mungkin akan

mengalaminya 17 dengan hebat dalam kehamilan-kehamilan berikutnya

(Winkjosastro, 2012).

b. Penyebab Emesis gravidarum

Adapun penyebab Emesis gravidarum adalah sebagai berikut :

1. Perubahan hormonal (peningkatan kadar hormone HCG,

estrogen/progesterone) dalam darah

2. Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, “keracunan histamine”)

3. Kelebihan asam gastric /asam klorida akibat peningkatan hormon estrogen

4. Perubahan metabolisme glikogen hati

5. Relaksasi yang relative dari jaringan otot pada saluran pencernaan (misalnya

peristaltic usus yang melambat sehingga membuat pencernaan tidak efisien)

6. Kondisi psikologis dan penerimaan ibu terhadap kehamilan (belum siap

hamil atau bahkan kehamilan yang tidak diinginkan) sehingga merasa

tertekan dan memicu mual muntah

7. Pembesaran dan peregangan otot-otot polos uterus

8. Kebiasaan pola makan si calon ibu sebelum maupun pada minggu- minggu

awal kehamilan, serta gaya hidupnya

9. Kurang tidur dan istirahat, keletihan fisik dan stress, yang dapat

meningkatkan terjadinya mual muntah (Winkjosastro, 2012).

c. Tanda dan Gejala Emesis gravidarum

Tanda-tanda Emesis gravidarum berupa :

1. Rasa mual bahkan dapat sampai muntah


2. Nafsu makan berkurang

3. Mudah lelah

4. Emosi yang cenderung tidak stabil

Keadaan ini merupakan suatu yang normal, tetapi dapat berubah menjadi

tidak normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus-menerus dan mengganggu

keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit tubuh. Ibu hamil yang mengalami

Emesis gravidarum berkelanjutan dapat terkena dehidrasi sehingga akan

menimbulkan gangguan pada kehamilannya (Yeyeh dan Rukiah, 2014).

d. Pengaruh Emesis gravidarum Pada Ibu dan Janin

Diawal kehamilan ini kebanyakan wanita hamil hanya sedikit saja

meningkatkan berat badannya dan ini tidak mempengaruhi perkembangan janin.

Emesis dalam keadaan normal tidak banyak menimbulkan efek negatif terhadap

kehamilan dan janin, hanya saja apabila emesis gravidarum ini berkelanjutan dan

berubah menjadi hiperemesis gravidarum akan dapat meningkatkan resiko

terjadinya gangguan pada kehamilan (Suririnah, 2010).

Wanita hamil dengan gejala emesis gravidarum yang berlebihan

berpotensi besar mengalami dehidrasi, kekurangan cadangan karbohidrat dan

lemak dalam tubuh, dapat pula terjadi robekan kecil 19 pada selaput lendir

esofagus dan lambung akibat perdarahan gastrointestinal. Bayi-bayi dari wanita

yang menderita emesis gravidarum yang berlebihan sepanjang kehamilannya

lebih cenderung memiliki kelainan dan pertumbuhan yang sedikit terbelakang

(Wiknjosastro, 2012).
e. Pencegahan Emesis gravidarum

1. Pencegahan terhadap emesis gravidarum diperlukan dengan jalan

memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu

proses yang fisiologis. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :

2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang

fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan

berumur 4 bulan.

3. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan

dalam jumlah kecil tetapi sering.

4. Lebih banyak istirahat, hal ini akan membantu mengurangi keletihan yang

dapat menimbulkan rasa mual.

5. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan

untuk makan roti kering arau biskuit dengan teh hangat.

6. Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak.

7. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau

terlalu dingin.

8. Hindari menyikat gigi begitu selesai makan

9. Hindari bau-bau atau aroma yang tidak enak atau sangat menyengat yang

dapat menimbulkan rasa mual

10. Duduk tegak setiap kali selesai makan

11. Pemberian suplemen vitamin B komplek terutama vitamin B6 50mg dan

vitamin C yang dapat mengatasi emesis gravidarum (Suririnah, 2010).


f. Penanganan Emesis gravidarum

Cara mengatasi mual muntah (Carole, 2009) pada kehamilan antara lain yaitu :

a. Farmakologis

1) Piridoksin (Vitamin B6) Mekanisme kerja piridoksin dalam membantu

mengatasi mual dan muntah saat hamil belum dapat di terangkan

dengan jelas. Namun piridoksin sendiri bekerja mengubah protein dari

makanan kebentuk asam amino yang di serap dan di butuhkan oleh

tubuh. Selain itu piridoksin mengatasi mual muntah jika transit

lambung memanjang ketika hamil. Kebutuhan piridoksin pada wanita

hamil meningkat menjadi 2,2 mg/ hari, dosis yang di gunakan untuk

morning sickness adalah 25 mg.

2) Antihistamin Antihistamin khususnya doxylamine atau penggunaan

doksilamin bersamaan dengan pridoksin menjadi saran terapi utama

untuk tatalaksana emesis gravidarum pada wanita hamil. Antihistamin

yang bisa di berikan untuk wanita hamil adalah golongan H-1 bloker

seperti difenhidramin, dan loratadin.

3) Fenotiazin dan Metoklopramid Kedua agen ini biasanya menjadi

pilihan jika keluhan tidak hilang dengan antihistamin. Metoklopramid

merupakan agen prokinetik dan antagonis dopamin, penggunaanya

terkait dengan diskinesia 21 (gangguan gerakan) namun kasusnya

jarang. Resiko penggunaan tergantung lama pemberian obat dan dosis


kumulatif total, penggunaan lebih dari 12 minggu tidak di sarankan dan

tidak aman untuk kehamilan.

4) Ondansentron Penggunaan ondansentron biasanya menjadi pilihan

terakhir jika keadaan morning sickness tidak dapat di tangani dengan

obat lainnya. Penggunaan ondansentron pada subjek wanita hamil

kurang dari 3 bulan masa kehamilan (rata-rata 5-9 minggu kehamilan)

tidak terbukti menyebabkan malformasi janin.

b. Non Farmakologis

1) Makan sering dalam porsi kecil. Misalnya setiap 2 jam sekali (bahkan

malam hari)

2) Menghindari makanan berbau tajam, terlalu asin atau makanan

berbumbu.

3) Mencobah ngemil crackers setelah bangun pagi.

4) Makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi (madu, pisang,

kentang, nasi, sereal dan tahu)

5) Minum jus manis di pagi hari

6) Tidak merokok dan mengkomsumsi minuman beralkohol, batasi asupan

kopi selama triwulan pertama.

7) Mendapat dukungan darimpasangan dan mengurangi stres.

2. Tinjauan Tentang Aromaterapi

a. Definisi Aromaterapi
Aromaterapi merupakan terapi dengan menggunakan minyak essensial

atau minyak atsiri yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan salah

satunya mual dan muntah. Istilah aromaterapi, yang kemudian digunakan hingga

sekarang ini, berasal dari Gattefosse yang diartikan sebagai terapi dengan

menggunakan minyak atsiri. Aromaterapi meliputi penggunaan minyak atsiri atau

minyak essensialyang berasal dari tanaman (Buckle, 2014; Price, 1997).

Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma dan terapi. Aroma berarti

bau harum atau bau-bauan dan terapi berarti pengobatan, jadi aromaterapi adalah

salah satu carapengobatan dengan menggunakan bau-bauan yang umumnya

berasal dari tumbuhtumbuhan serta berbau harum, gurih, dan enak yang disebut

dengan minyak atsiri. Komponen utama dalam aromaterapi adalah minyak atsiri.

Istilah aromaterapi baru popular pada tahun 1928. Namun, cara pengobatan ini

sebenarnya telah diterapkan sejak dimulainya peradaban di bumi. Minyak atsiri

dapat dimanfaatkan sebagai anti-inflamasi, antiseptik, merangsang nafsu makan,

karminatif, koleretik, merangsang sirkulasi, doedoran, ekspektoran, stimulasi

granulasi, insektisida, insekrepelan, dan sedatif. Efek samping penggunaan

minyak atsiri dalam aromaterapi jarang ditemukan. Aromaterapi bersifat sebagai

antivirus, antibakteri, antijamur, antiseptik karena memiliki kekuatan untuk

mengikat dan membawa oksigen serta nutrisi ke dalam sel di seluruh tubuh

(Agusta, 2000).

Tanaman yang bisa dijadikan aromaterapi untuk mengatasi mual dan

muntah yaitu peppermint, petitgrain, orange, lavender, ginger, lemon yang

digunakan secara inhalasi (Price, 1997, Buckle, 2014).


b. Sifat-sifat Terapeutik Aromaterapi

Aromaterapi memiliki kemampuan antiinflamasi, antiseptic, perangsang

selera makan, karminatif, koleretik, perangsang sirkulasi, deodorant, ekspektoran,

perangsang granulasi, hiperemik, insektisida, pengusir serangga dan sedatif

(Schilcher 198 hal 217 dalam Price 1997). Selain itu aromaterapi memiliki

kekuatan untuk mengikat dan membawa oksigen serta nutrisi ke dalam sel di

seluruh tubuh (Koensoemardiyah, 2009).

c. Cara Penggunaan Aromaterapi

Dalam aromaterapi, minyak atsiri masuk ke dalam badan melalui tiga

jalan utama, yaitu ingesti, olfaksi atau inhalasi, dan absorbs melalui kulit.

a. Ingesti

Ingesti merupakan cara aplikasi utama aromaterapi masuk ke dalam tubuh.

Ada berbagai metode ingesti, di antaranya adalah per oral, yaitu memasukkan

aromaterapi, tepatnya larutan minyak atsiri ke badan melalui mulut.

b. Olfaksi atau Inhalasi

Aromaterapi melalui hidung merupakan rute yang paling efektif dibanding

cara lain. Karenahidung mempunyai kontak langsung dengan bagian-bagian

otak yang bertugas merangsang terbentuknya efek yang ditimbulkan oleh

aromaterapi saraf otak yaitu cranial pertama yang bertanggung jawab terhadap

indera pembau dan menyampaikan pada sel-sel rerespetor ketika aromaterapi

dihirup molekul yang mudah menguap (volatile) dari minyak tersebut dibawa

oleh arus udara ke atap hidung dimana sislia-silia yang lembut muncul dari

reseptor. Ketika molekulmolekul itu menempel pada rambut-rambut tersebut,


satu pesan elektrokomia akan ditransmisikan melalui bola dan saluran

olfactory ke dalam sistem limbik. Hal ini akan merangsang memori.

Selanjutnya hipotalams berperan sebagai relay dan regulator, memunculkan

pesan-pesan yang harus disampaikan ke bagian badan yang lain. Pesanyang

diterima itu kemudian diubah menjadi tindakan yang berupa pelepasan

senyawa elektrokimia. Inhalasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

1) Dengan bantuan botol semprot Botol semprot (spray bottle) biasa

digunakan untuk menghilangkan udara yang berbau kurang enak pada

kamar pasien. Dengan dosis 10-12 tetes dalam 250 ml air, setelah dikocok

kuat-kuat terlebih dahulu, kemudian disemprotkan ke kamar pasien.

2) Dihirup melalui tissue Inhalasi dari kertas tissueyang mengandung minyak

atsiri 5-6 tetes (3 tetes pada anak kecil, orang tua, atau wanita hamil)

sangat efektif bila dibutuhkan hasil yang cepat (immediate result), dengan

2-3 kali tarikan nafas dalam-dalam. Untuk mendapatkan efek yang

panjang, tissue dapat diletakkan di dada sehingga minyak atsiri yang

menguap akibat panas badan tetap terhirup oleh nafas pasien.

c. Dihisap

Melalui telapak tangan Inhalasi dengan menggunakan telapak tangan

merupakan metode yang baik, tetapi sebaiknya hanya dilakukan oleh orang

dewasa saja. Satu tetes minyak atsiri diteteskan pada telapak tangan yang

kemudian ditelangkupkan, digosokkan satu sama lain dan kemudian

ditutupkan ke hidung. Mata pasien sebaiknya terpejam saat melakukan hal ini.
Pasien dianjurkan untuk menarik nafas dalam-dalam. Cara ini sering

dilakukan untuk mengatasi kesukaran dalam pernafasan atau kondisi stress.

d. Penguapan

Cara ini digunakan untuk mngatasi problem respirasi dan masunk angin.

Untuk kebutuhan ini digunakan suatu wadah dengan air panas yang ke

dalamnya diteteskan minyak atsiri sebanyak 4 tetes, atau dua tetes untuk anak-

anak dan wanita hamil. Kepala pasien menelungkup di atas wadah dan

disungkup dengan handuk sehingga tidak ada uap yang keluar dan pasien

dapat menghirupnya secara maksimal. Selama penanganan, pasien diminta

untuk menutup matanya.

3. Tinjauan Tentang Lemon

a. Definisi Lemon (Citrus)

Lemon merupakan buah yang berbau khas, keras, dan bersih. Lemon dapat

menenangkan suasana, aromanya dapat menimbulkan rasa percaya diri, merasa

lebih santai, menenangkan saraf tanpa menghilangkan kesadaran

(Koensoemardiyah, 2009, Widiastuti, 2011).

Jeruk lemon ini berasal dari Asia, tetapi kemudian dikultivasi di Italia

sejak abad 4 Masehi.Minyak jeruk lemon diperoleh dengan cara ekspresi kulit

buah. Komponen kimia utama yang dikandungnya adalah limonena. Negara

produsen utama yaitu Argentina, Brazil, Israel, dan Amerika Utara. Minyak jeruk

lemon dapat meningkatkan perasaan kearah lebih baik. Aromanya berkhasiat

untuk kesehatan, pengobatan, meningkatkan energi fisik (Andria, 2000).


b. Aromaterapi Lemon Untuk Mual dan Muntah

Untuk mengatasi mual dan muntah aromaterapi lemon diberikan secara

inhalasi atau dihirup melalui hidung. Aromaterapi melalui hidung (nasal passages)

merupakan cara yang paling efektif karena hidung mempunyai kontak langsung

dengan bagian-bagian otak yang bertugas merangsang terbentuknya efek yang

ditimbulkan oleh aromaterapi. Saraf otak cranial bertanggung jawab terhadap

indera pembau dan menyampaikannya pada selsel reseptor.

(Sumber : Koensoemardiyah, 2009)

Skema 2.6. Alur Kerja Aromaterapi

Ketika aromaterapi lemon dihirup, molekul yang mudah menguap

(volatile)dari minyak tersebut dibawa oleh arus udara ke “atap” hidung di mana
silia-silia yang lembut muncul dari sel-sel reseptor. Ketika molekul-molekul itu

menempel pada rambut-rambut tersebut, suatu pesan elektrokimia akan

ditransmisikan melalui membrane mukosa, selanjutnya bersikulasike organ

lambung. Di lambung molekul-molekul aroma yang terkandung di lemon

menurunkan kadar hormon HCG, selanjutnya molekul-molekul menuju usus

mempengaruhi efek hormon progesterone, stroid yang menyebabkan perlambatan

pengosongan lambung dan menormalkan motilitas usus, sehingga mual dan

muntah berkurang (Price, 1995., Koensoemardiyah, 2009., Yavaria et al, 2014).

c. Prosedur Pemberian Aromaterapi Lemon

Aromaterapi lemon diberikan secara inhalasi yaitu dihirup melalui tisuue

selama empat hari setiap ibu hamil merasakan mual dan muntah. Berikut langkah-

langkah pemberian aromaterapi secara inhalasi (Price, 1995., Koensoemardiyah,

2009):

1. Siapkan kemasan aromaterapi lemon berukuran 10 ml, siapkan tissue 1

lembar tanpa alkohol

2. Teteskan aromaterapi lemon sebanyak 3 tetes ke selembar tissue

3. Minta ibu menarik nafas sebanyak 2-3 kali sambil menghirup aromaterapi

lemon selama 1 menit.

4. Tinjauan Tentang Akupresur

a. Definisi Akupresur

Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan

menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan

rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan teknik penekanan atau teknik


mekanik. Penekanan dilakukan sebagai pengganti penusukan jarum yang

dilakukan pada akupunktur dengan tujuan untuk melancarkan aliran energi vital

(qi) pada seluruh tubuh (Indonesia, 2014).

Akupresur adalah teknik pengobatan alternatif yang melibatkan pemberian

tekanan lembut namun bertenaga pada 36 bagian tertentu pada tangan dan kaki

(terkadang termasuk pergelangan tangan) yang berhubungan dengan bagian tubuh

yang mungkin sakit atau merasa sakit. Tindakan ini merupakan jenis terapi yang

menggunakan titik refleksi yang berasal dari negara Tiongkok lebih dari 4.500

tahun lalu. Beberapa orang cenderung menyamakan akupresur dengan akupuntur.

Sebenarnya, keduanya merupakan hal sama pada prinsipnya. Keduanya berasal

dari keyakinan bahwa tubuh memiliki qi atau chi (aliran energi), yaitu asal

kekuatan dalam kehidupan. Dalam tubuh yang sehat, chi seharusnya beredar pada

tubuh dengan bebas. Namun, ada kalanya sirkulasi atau aliran energi terhenti atau

terhalangi. Ketika hal ini terjadi, tubuh berada pada kondisi yang tidak seimbang,

yang kemudian menyebabkan berbagai gejala seperti rasa sakit dan penyakit.

b. Metode Akupresur

Akupresur dan akupuntur menggunakan metode yang berbeda dalam

menangani kondisi tersebut. Akupuntur menggunakan jarum dengan ujung kecil

yang dimasukkan ke dalam jalur di mana qi mengalir untuk menghilangkan

sumbatan dan meningkatkan aliran energi. Meskipun akupuntur telah terbukti

bermanfaat dalam mengobati atau menangani rasa sakit dan migrain kronis,

beberapa orang percaya akupresur lebih baik dalam hal keselamatan. Dengan

akupuntur, jarum dapat menyebabkan paru-paru tertusuk atau meningkatkan


risiko infeksinya. Meskipun begitu, hal tersebut lebih mungkin terjadi ketika ahli

akupunturnya tidak terlatih dengan baik atau tidak berpengalaman. Dalam

akupresur, jari lah yang digunakan. Namun, pihak lain mengartikan akupresur

sebagai pemberian tekanan pada trigger point. Hal ini berarti benda seperti bola

pemberat yang ditempelkan pada pergelangan tangan juga mungkin digunakan.

Pihak lain juga memanfaatkan jalur berbatu yang tidak rata atau tikar dengan

tekanan untuk kaki. Akupresur sangat cocok bagi orang-orang yang berada di

bawah banyak tekanan/stress. Terapi titik refleksi dapat membantu meredakan

ketegangan otot serta merelaksasikan tubuh, sehingga menurunkan denyut jantung

dan tekanan darah.

Terapi ini juga dapat dianjurkan bagi mereka yang memiliki sirkulasi

darah yang buruk. Seringnya, ekstremitas, terutama pada kaki, mungkin juga

terasa dingin bahkan pada suhu normal. Penekanan dapat meningkatkan sirkulasi

darah ke seluruh tubuh. Akupresur diyakini dapat meningkatkan sistem kekebalan

tubuh. Terapi ini dapat membantu proses detoksifikasi dengan memungkinkan

sistem limfatik mengalirkan cairan yang dapat membawa sisa pernapasan atau

sampah lainnya. Selain itu, dengan sirkulasi darah yang baik, nutrisi dapat

mencapai sel dengan segera, di mana nutrisi dapat digunakan untuk fungsi

metabolisme yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidup.

c. Titik Meridian

Meridian merupakan garis yang membujur dan melintang pada globe atau

peta dunia, selanjutnya istilah meridian digunakan dalam ilmu akupunktur untuk
jalur-jalur aliran energi vital (qi) yang ada pada tubuh manusia yang

menghubungkan masing-masing bagian tubuh.

1. Penggolongan Meridian digolongkan menjadi jalur yang membujur dan

melintang. Jalur yang membujur terdiri atas meridian umum, meridian cabang

dan meridian istimewa, sedangkan jalur yang melintang terdiri atas luo dan

salurannya.

1) Yin bersifat pasif, meridian yin dalam tubuh manusia letaknya di sisi

depan. Yang bersifat aktif, meridian yang dalam tubuh manusia letaknya

di sisi belakang.

2) Organ tubuh menurut ilmu akupunktur terdiri dari enam Organ zang

(organ padat) yang bersifat yin yaitu paru, jantung, selaput jantung, limpa,

ginjal, dan hati. Enam organ fu (organ berongga) bersifat yang yaitu usus

besar, usus kecil, tri pemanas, lambung, kandung kemih, dan kandung

empedu. Selanjutnya meridian umum yang berhubungan dengan organ

tertentu dalam tubuh diberi nama sesuai dengan nama organ tersebut.

3) Jalur meridian umum melewati anggota gerak tangan dan kaki. Untuk

selanjutnya meridian yang melewati tangan disebut meridian tangan yang

terdiri dari yin tangan dan yang tangan, demikian juga meridian yang

melewati kaki disebut meridian kaki yang terdiri dari yin kaki dan yang

kaki.

2. Meridian istimewa merupakan bagian penting dari sistem meridian yang

jumlahnya ada 8 (delapan), meridian ini tidak berhubungan dengan organ

tubuh. Fungsi dari meridian istimewa adalah sebagai regulator dan reservoir
dari energi vital (qi) meridian umum. Dalam buku panduan ini yang dibahas

hanyalah meridian Konsepsi/Ren (bersifat yin) dan meridian Gubernur/Du

(bersifat yang) karena pada kedua meridian istimewa tersebut terdapat titik

akupunktur / akupresur tersendiri. Sedangkan meridian istimewa yang lain

memiliki titik akupunktur/akupresur yang sama dengan titik

akupunktur/akupresur pada meridian umum ketika berpotongan.

3. Luo merupakan jalur meridian yang melintang dan berasal dari meridian

umum, berfungsi untuk mempererat hubungan antar meridian.

4. Penamaan

a. Meridian umum diberi nama berdasarkan singkatan dari nama organ

maupun meridian istimewa, yaitu:

1) Lung (LU) : Paru

2) Large Intestine (LI) : Usus Besar

3) Stomach (ST) : Lambung

4) Spleen (SP) : Limpa

5) Heart (HT) : Jantung

6) Small Intestine (SI) : Usus Kecil

7) Bladder (BL) : Kandung Kemih

8) Kidney (KI) : Ginjal

9) Pericardium (PC) : Selaput Jantung

10) San Jiao (SJ) : Tri Pemanas

11) Gall Bladder (GB) : Kandung Empedu

12) Liver (LR) : Hati


13) Consepsion Vessel / Ren (CV/ RN) : Meridian Konsepsi 14)

Governoor Vessel / Du (GV/ DU) : Meridian Gubernur (Indonesia,

2014)

d. Cara Kerja Akupresur

Akupresur sering dilakukan di klinik dan dilakukan bersamaan dengan

terapi lain seperti terapi pemijatan. Terapi ini dimulai dengan konsultasi awal di

mana pasien memberitahukan daerah sakit dengan spesifik sehingga ahil terapi

dapat membuat pengobatan terapi lebih terarah. Kemudian, pasien akan diminta

untuk duduk di kursi yang nyaman atau berbaring pada meja pijat.

Setelah itu, tindakan kemudian dimulai. Ahli terapi mungkin melakukan

baik penguatan atau pengurangan energi. Langkah yang terakhir berarti bahwa

penyumbatan energi dihilangkan sementara yang awal meningkatkan energi

hingga dapat mempengaruhi titik refleksi.

Seringkali, jari dan terkadang kuku digunakan untuk menekan trigger

point. Penekanannya dapat berlangsung sekitar 30 detik, meskipun beberapa

pasien mungkin sudah merasa lega atau merasakan perubahan positif kurang dari

30 detik. Jika jarinya terlalu tebal, mungkin perlu menekan lebih lama atau

menggunakan benda tumpul untuk melakukan tindakan dengan lebih efektif.

Seluruh proses dapat berlangsung sekitar satu jam, setelah itu, baik pasien

maupun ahli terapi melanjutkannya ke sesi pendiskusian hasil. Ahli terapi

mengkaji efek langsung dari tindakan pada pasien sehingga penyesuaian dapat

dilakukan dalam sesi berikutnya, jika ada.

e. Titik Akupresur Perikardium Enam


Titik perikardium 6 (Nei Guan) berasal dari kata Nei berarti medial dan

Guan berarti melewati. Titik P6 merupakan lokasi penting yang ada di bagian

lengan bawah. Stimulasi titik P6 ini dilakukan pada posisi telapak tangan

menghadap ke atas. Titik ini berada pada garis tengah lengan bawah, dua ibu jari

menuju siku dari lipatan pergelangan tangan (Fengge, 2012). Titik P6 berada pada

5 cm dari distal lipatan pergelangan tangan, antara tendon flexi karpi radialis dan

palmaris longus (Fengge, 2012).

Titik P6 adalah titik yang terletak dijalur meridian selaput jantung.

Meridian selaput jantung memiliki dua cabang, sebuah cabangnya masuk ke

selaput jantung dan jantung, kemudian terus ke bawah menembus diafragma, ke

ruang tengah dan ruang bawah perut. Meridian ini juga melintasi lambung dan

usus besar. Akupresur merupakan terapi yang dapat dilakukan dengan mudah dan

efek samping yang minimal. Akupresur tidak boleh dilakukan pada bagian tubuh

yang luka, bengkak, tulang retak atau patah dan kulit yang terbakar (Farhad, et al.,

2016).

Penekanan titik P6 (perikardium 6) sedalam 1-2 cm menggunakan ibu jari

yang menghadap ke siku dengan kekuatan maksimal pada titik akupunktur yang

berada pada lengan bawah bagian depan, tepatnya kurang lebih 6 cm di atas

pergelangan tangan dan berada diantara dua penonjolan otot yang terlihat jelas

saat menggenggam tangan dengan erat. Penekanan dilakukan sebanyak 30 kali

putaran selama 3 menit pada masing-masing lengan bawah. Apabila klien

mengeluh nyeri, penekanan dapat dihentikan sejenak setelah 3 menit penekanan


dan kemudian diteruskan kembali hingga lama total penekanan sama dengan 15

menit (Kasmui, 2011).

f. Akupresur Titik P6 untuk Mual Muntah

Terapi akupressur untuk mual muntah dapat dilakukan dengan cara

menekan secara manual pada P6 ―Neiguan‖ atau ―perikardium 6‖ pada daerah

pergelangan tangan yaitu 3 jari dari daerah distal pergelangan tangan antara dua

tendon (flexor carpi radialis dan otot palmaris longus), selama 30 detik sampai

dua menit dan akupresur bekerja dengan cukup cepat, biasanya satu sampai dua

menit bagi penderita gangguan pencernaan (Kasmui, 2011). Titik P6 adalah titik

yang terletak dijalur meridian selaput jantung yang memiliki dua cabang yaitu ke

selaput jantung dan jantung, kemudian terus ke bawah menembus diafragma dan

melintasi lambung (Umar, 2013). Efek stimulasi pada titik tersebut mampu

meningkatkan pelepasan betaendorphin di hipofise dan ACTH sepanjang

chemoreceptor trigger zone (CTZ) menghambat pusat muntah. Sehingga dengan

menekan titik P6 dapat menurunkan mual muntah.


Gambar 1. Lokasi Titik Akupresur P6

Sumber, Fengge (2012)

5. Mekanisme Akupresur pada Mual Muntah

Akupresur titik perikardium enam terletak di jalur meridian selaput jantung yang

memiliki dua cabang, sebuah cabang masuk keselaput jantung dan jantung,

menembus diafragma, keruang tengah, dan ruang bawah perut melintasi lambung dan

usus besar (Rukayah, 2013). Stimulasi akupresur pada titik perikardium enam

mengaktifkan sistem modulasi pada sistem opioid, sistem non opioid, dan inhibisi

pada saraf simpatik sehingga terjadi penurunan frekuensi mual. Terjadi reaksi lokal

yang mampu merangsang nitric oxide yang meningkatkan mortilitas usus sehingga

dapat menurunkan mual pada ibu hamil. Muntah dapat terjadi bila mual tidak di blok,

sehingga agar mual tidak berlanjut pada muntah dengan pemblokkan pada stimulasi

mual. Terjadinya inhibisi saraf simpatik menyebabkan terjadi penurunan frekuensi

muntah karna kerja saraf simpatis memperlambat peristaltik usus yang mampu
memperburuk peristaltik usus yang sudah melambat secara fisiologi karena

kehamilan akibat stimulasi hormon progesteron (sulistiawati, 2009).

Titik perikardium enam berada dipergelangan tangan bagian dalam, tiga cun (inci

dalam bahasa cina) ke atas dari pergelangan tangan. Pengukuran titik perikardium

enam lebih muda dengan tiga jadi dari satu tangan wanita harus ditempatkan dibagian

dalam pergelangan tangan yang lain. Titik perikardium enam ada diantara lebar dua

dan tiga jari keatas dari lipatan pergelangan tangan. Terasa kenyal dan sedikit lekukan

dapat dirasakan saat dipalpasi (Tiran, 2009).

6. Mekanisme Aromaterapi

Aromaterapi lemon bekerja melalui proses penciuman yang akan ditransmisikan

sebagai pesan kepusat penciuman yang ada dibelakang hidung. Sel neuron

menginterpretasikan bau dan mentransfer kesisimtem limbik, dan diteruskan ke

hipotalamus. Kandungan dari aromaterapi akan memperbaiki ketidak seimbangan

dalam tubuh. Aromaterapi menimbulkan rasa tenang untuk merangsang rasa tenang di

otak yang disebut nucleus rafe untuk memproduksi serotonin untuk menimbulkan

rasa nyaman, tenang sehingga intensitas mual muntah dapat menurun (Widagdo,

2014).

Menurut Astriana, Putri, Aprilia (2015) aromaterapi mampu menurunkan

frekuensi mual muntah pada kehamilan karena aromanya yang segar dan dapat

membantu mmeperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, gairah,

menyegarkan serta menemangkan jiwa, dan merangsang proses penyembuhan. Saat

minyak esensial dihirup, molekul masuk kehidung dan merangsang sistem limbik

diotak. Sistem limbik merupakan tempat untuk mempengaruhi emosi dan memori
serta terkait dengan adrenal, kelenjar hipofisis, hipotalamus, bagian tubuh yang

mengatur denyut jantung, stress, tekanan darah, memori, keseimbangan hormon dan

pernapasan.

B. Kerangka Teori

Kehamilan
Trimester I
Penyuluhan
Klien

Farmakologi
Antihistamin dan
vitamin B
Mual muntah
Peningkatan
hormon HCG
Penigkatan
hormon estrogen Non Farmakologi
dan progesteron Jahe,
Peppermint
Daun rasbherry
akupresur
aromaterapi lemon

Gambar 2. Konsep Teori

Sumber: (Manuaba dkk, 2013; Pratami, 2018; Astriana, Putri, dan Aprilia, 2015)

C. Kerangka Konsep

Pemberian Terapi
Ibu Hamil
Akupresur Mual Muntah
trimester I
Perikardium 6
Pemberian
Ibu Hamil
Aroma Terapi Mual Muntah
Trimester I
lemon

D. Hipotesis Penelitian

1. Ha: Ada Efektivitas pembrian akupresur titik perikardium enam terhadap penurunan mual

muntah pada ibu hamil trimester I.

2. Ha: Ada Efektivitas pemberian Aroma Terapi lemon terhadap penurunan penurunan mual

muntah pada ibu hamil trimester I.

Daftar Pustaka

Agusta, A. (2000). Aromaterapi cara sehat dengan wewangian alami. Bogor. Penebar

Swadaya.

Buckle, J., Ryan, K., Chin, B. Koren (2014). Clinical Aromatherapy for Pregnancy,

Labor and Postpartum. International Journal of Childbirth Education. 4(29).


Diakses: http://infotrac.galegroup.com/itweb.

Farhad, K., Choubsaz, M., Setayeshi, K., Kameli, M., Hejazi, S. B., Zadie, Z. H., et al.

(2016). The effectiveness of dry-cupping in preventing post-operative nausea and

vomiting by P6 acupoint stimulation A randomized controlled trial. Clinical

Trial/Experimental Study;Medicine , 1-6.

Fee, J., & Bovill, J. (2004). Physiology for Anaesthesiologists. CRC Press.

Indonesia. (2014). Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat Kerja.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved from

http://tradkom.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/PANDUAN AKUPRESUR

MANDIRI BAGI PEKERJA DI TEMPAT KERJA.pdf

Janiwarty, Bethsaida. 2013. Pendidikan Psikologi untuk Bidan, Suatu Teori dan

Terapannya. Yogyakarta: Rapha Publishing

Koensoemardiyah (2009). A-Z Aromaterapi untuk kesehatan, kebugaran, dan

kecantikan ed I. FI. Sigit Syantoro (Editor). Yogyakarta: ANDI.

Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Widiastuti, Ira (2011)s. Sukses Agribisnis Minyak Atsiri. Ari (Editor). Yogyakarta:

Pustaka Baru Press.

Wiknjosastro, H. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Yeyeh, Ai, dan Rukiyah. 2014. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta : CV. Trans

Info Media

Suririnah. 2010. Mual Muntah Saat Awal Kehamilan.http://www.infoibu.com. diakses


25 Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai