Anda di halaman 1dari 9

Machine Translated by Google

Wahyuningsih D, dkk. Jurnal Keperawatan Belitung. 2017 Juni;3(3):174-182


Diterima: 18 Februari 2017
http://belitungraya.org/BRP/index.php/bnj/

© 2017 Penulis
Ini adalah artikel Akses Terbuka yang didistribusikan di bawah persyaratan Lisensi Internasional Creative Commons
Attribution 4.0 yang mengizinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi non-komersial tanpa batas dalam media apa
pun, asalkan karya asli dikutip dengan benar.

PENELITIAN ASLI ISSN: 2477-4073

PENGARUH EKSTRAK MUSA BALBISIANA COLLA TERHADAP PAYUDARA


PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI

Diyan Wahyuningsih1* , Syarief Taufik Hidayat2 Nur


, Khafidhoh3 , Ari Suwondo4, Diyah
Fatmasari1, Kun Aristiati Susiloretni1
1
Magister Kebidanan Terapan, Politeknik Kesehatan Semarang, Semarang, Indonesia
2
Kelompok Staf Medis Departemen Obstetri Ginekologi, RS Dr. Kariadi, Semarang, Departemen Kebidanan
3
Indonesia, Politeknik Departemen Kesehatan Semarang, Semarang, Departemen Kesehatan dan
4
Keselamatan Kerja Indonesia, Fakultas Kesehatan Masyarakat , Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

*Penulis yang sesuai:


Diyan Wahyuningsih, MTr.Keb
Magister Kebidanan Terapan Politeknik Kemenkes Semarang
Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia (50268)
Email: wahyuningsihdiyana@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Musa balbisiana Colla yang dikenal dengan Jantung Pisang Klutuk atau Pisang Batu dianggap sebagai
makanan tradisional yang dapat meningkatkan produksi ASI. Sedikit yang diketahui tentang manfaatnya di Indonesia.
Oleh karena itu, untuk mengkaji pengaruh Musa balbisiana Colla terhadap produksi ASI diperlukan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bunga pisang (Musa balbisiana Colla)
terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest control group design.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pesantren II pada bulan Januari – Februari 2017.
Terdapat 16 responden yang dipilih secara accidental sampling, yang terbagi menjadi kelompok intervensi (8 responden)
dan kelompok kontrol (8 responden). Pengacakan dilakukan untuk memilih responden pada masing-masing kelompok.
Kuantitas produksi susu diukur berdasarkan volume produksi susu, sedangkan kualitas produksi susu didasarkan pada
kadar prolaktin pada awal (pra) dan akhir (pasca) menggunakan metode Electro Chemi Luminescence Immunoassay
(ECLIA). Uji-t independen digunakan untuk menganalisis data.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata volume produksi ASI pada kelompok eksperimen adalah 470.681
ml dan pada kelompok kontrol adalah 364.650 ml dengan SD 113.502. Rerata kadar prolaktin pada kelompok eksperimen
adalah 35,337 nanogram dan pada kelompok kontrol adalah -38,381 nanogram. Terdapat pengaruh yang signifikan
pemberian ekstrak Musa balbisiana Colla terhadap volume produksi ASI (p-value 0,003) dan kadar prolaktin (p-value
0,001) (<0,05).
Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan ekstrak bunga pisang (Musa balbisiana Colla) terhadap produksi ASI dan
kadar prolaktin pada ibu menyusui. Temuan penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif menu harian ibu nifas dan
solusi bagi bidan untuk mengatasi produksi ASI yang kurang dan kadar prolaktin yang rendah.

Kata kunci: bunga pisang, Musa balbisiana Colla, produksi ASI, prolaktin, menyusui

Jurnal Keperawatan Belitung , Volume 3, Edisi 3, Mei-Juni 2017 174

Catatan Editor: Artikel ini telah diperbarui pada 17 Juni 2020 dalam hal perubahan kecil dalam format referensi. Pembaruan tersebut sesuai dengan Kebijakan BNJ tentang koreksi artikel.
Machine Translated by Google

PENGANTAR Pesantren II menunjukkan bahwa hanya empat


Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik ibu (40%) yang memberikan ASI eksklusif dan
untuk diberikan kepada bayi, karena sisanya enam ibu (60%) tidak menyusui secara
mengandung hampir semua zat gizi yang eksklusif dengan alasan ASI yang keluar sedikit
dibutuhkan bayi.1 Pemberian ASI eksklusif dan tidak mencukupi untuk bayi.
pada bayi selama 6 bulan pertama akan
mengurangi risiko alergi, diare, dan obesitas.1 Menyikapi ASI yang kurang memadai,
Kandungan ASI terdapat zat gizi seperti protein pihak Puskesmas Pesantren II melakukan
(asam linoleat dan folacin) yang berperan berbagai upaya antara lain:
dalam pembentukan sel-sel otak yang pada memberikan perawatan payudara pada ibu
akhirnya mempengaruhi perkembangan otak, menyusui agar ASI dapat berproduksi dengan
dan imunoglobulin yang terkandung dalam lancar, serta memberikan vitamin dan
kolostrum yang memberikan perlindungan atau memfasilitasi pemberian ASI serta penyuluhan
antibodi untuk melawan infeksi hingga daya tentang pentingnya gizi seimbang. Namun,
tahan tubuh bayi dimulai. berfungsi.2 upaya ini
Pemberian ASI yang tidak memadai belum sepenuhnya efektif. Oleh karena itu,
merupakan ancaman bagi perkembangan anak-anak diperlukan intervensi lain untuk mengatasi
Hambatan pemberian ASI eksklusif pada ibu permasalahan tersebut, khususnya untuk
menyusui disebabkan oleh kebutuhan untuk meningkatkan produksi
Jika ASI pada
tidak, jika ibu
bayimenyusui.
tidak
kembali bekerja di luar rumah dan 4 kurangnya mendapat cukup nutrisi dari ASI, dapat menjadi
keluarga, masalah kesehatan masalah bagi perkembangan bayinya.3
mendukung,4 persepsi bayi terus lapar setelah Beberapa ibu menggunakan makanan
disusui,5 masalah kesehatan ibu,5 pendamping ASI untuk bayinya yang mungkin
berisiko diare karena gangguan pencernaan
takut bayi kecanduan ASI nyeri di payudara,5 bayi yang belum lahir. mampu mencerna
pendidikan rendah,6 makanan selain ASI.11 Selain itu, memiliki
pendapatan rendah,6 dan ASI tidak mencukupi kemungkinan kontaminasi bakteri karena
Berdasarkan data yang diperoleh dari peralatan yang tidak steril, dan kerugian lain
Riskesdas 2013,8 cakupan ASI eksklusif untuk seperti gizi bayi yang kurang memadai, dan
bayi usia 0-6 bulan di Indonesia adalah 38%.8 alergi.
Berdasarkan data Lancet Series Breastfeeding
series 2016 menunjukkan bahwa cakupan ASI
eksklusif di Indonesia meningkat menjadi Oleh karena itu, bidan berperan untuk
65%.9 Namun, cakupan pemberian ASI menangani masalah ini dan berupaya
eksklusif di lokasi penelitian ini, Kediri Jawa meningkatkan produksi ASI ibu. Ada beberapa
Timur, menurun dari 67% pada tahun 2012 makanan tradisional yang dianjurkan untuk
menjadi 64,5% pada tahun 2015.10 memperbanyak ASI
produksi, seperti daun katuk,12 daun pepaya,13
Hal ini menunjukkan bahwa cakupan pemberian daun bangun-bangun,14
ASI eksklusif di Kediri belum mencapai target dan bunga pisang.15 Beberapa penelitian
80%. Cakupan pemberian ASI eksklusif sebelumnya diketahui memiliki sifat laktogogum
terendah di Kediri berada di wilayah Puskesmas yang mampu meningkatkan sekresi dan
Pesantren II sebesar 57,4%.10 produksi susu karena kandungan flavonoid
yang tinggi sehingga meningkatkan produksi
hormon prolaktin dan oksitosin untuk
Berdasarkan studi pendahuluan yang meningkatkan volume. susu.12-15 Bahan
dilakukan peneliti dengan mewawancarai 10 lainnya adalah kalori, protein, kalsium
orang ibu di wilayah Puskesmas

Jurnal Keperawatan Belitung , Volume 3, Edisi 3, Mei-Juni 2017 175


Machine Translated by Google

dan nutrisi lainnya, yang sangat baik untuk (8 responden) dan kelompok kontrol (8
kelenjar susu dalam proses sekresi ASI. responden). Pengacakan dulu

Namun dalam penelitian ini peneliti tidak dilakukan untuk memilih responden pada
menggunakan semua makanan tradisional masing-masing kelompok. Kriteria inklusi
tersebut untuk diteliti, melainkan hanya sampel adalah 1) ibu yang tidak
menggunakan bunga pisang (Musa mengkonsumsi suplemen ASI, 2) tidak
balbisiana Colla), atau dalam bahasa pantang makan, dan 3) bersedia menjadi
Indonesia disebut bunga pisang kluthuk. responden. Kriteria eksklusi adalah 1) ibu
Bunga pisang sangat murah dan nifas yang mengalami anemia berat dan
mudah didapatkan dan sering diolah perdarahan, 2) ibu dengan riwayat memiliki
menjadi berbagai macam masakan bayi BBLR yang harus dirawat di inkubator
tradisional yang populer di masyarakat di dan memerlukan penanganan khusus, 3)
Indonesia. Jantung pisang ini umumnya memiliki bayi dengan labiopalatoskiziz, dan
dianggap memiliki rasa yang enak, manis 4) memiliki bayi dengan labiopalatoskiziz.
dan lembut. Akan tetapi, manfaat makanan bayi dengan frenulum pendek.
ini belum banyak diketahui oleh masyarakat
di Indonesia, khususnya untuk memperbanyak ASI.Instrumen
Menurut literatur, kandungan bunga Kuantitas produksi susu diukur berdasarkan
pisang kluthuk meliputi: energi (31 kkal), volume produksi susu, sedangkan kualitas
protein (1,26 g), lemak (0,35 g), karbohidrat produksi susu didasarkan pada kadar
(7,1 g), kalsium (30 mg), fosfor (50 mg), prolaktin pada kadar prolaktin awal (pra)
vitamin A (170 IU), vitamin B1 (0,05 mg), dan akhir (pasca) menggunakan metode
vitamin C (10 mg), flavonoid (0,4 g).16 electro chemiluminescence immunoassay
Selain itu, flavonoid yang tinggi dalam ( ECLIA). ECLIA dianggap sebagai metode
bunga pisang ini memiliki laktogogum yang yang menjanjikan untuk menganalisis
membantu dalam produksi ASI. Namun hormon. Pada penelitian ini, volume
belum ada penelitian yang dilakukan di produksi ASI dicatat oleh masing-masing
wilayah kerja Puskesmas Pesantren II. responden pada lembar observasi mulai
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan hari ke- 5 sampai hari ke- 12 postpartum,
untuk mengetahui pengaruh bunga pisang yang didasarkan pada lamanya pemberian
kluthuk terhadap peningkatan produksi ASI. ASI per hari. Asumsi yang digunakan
adalah rata-rata jumlah ASI adalah 600 ml
per hari (24 jam atau sama dengan 1.440
menit) pada tahun pertama.17 Kadar
METODE prolaktin diperoleh dengan pengambilan
Desain sampel darah masing-masing responden
Penelitian ini merupakan penelitian pada kelompok intervensi, yang diambil
eksperimen semu dengan desain pretest- sebelum dan sesudah intervensi. Sampel
posttest control group design, dilakukan di darah dikirim ke Laboratorium Prodia, dan
wilayah kerja Puskesmas Pesantren II pada hasilnya juga dicatat di lembar observasi.
bulan Januari – Februari 2017. Lembar observasi berisi tabel tentang lama
menyusui, responden menuliskan waktu
Populasi Sasaran dan Sampel mulai menyusui, menyusui dan selesai
Populasi sasaran dalam penelitian ini menyusui (dalam menit).
adalah ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas
Pesantren II. Ada 16 responden yang
direkrut secara accidental sampling, yang
dibagi menjadi kelompok intervensi

Jurnal Keperawatan Belitung , Volume 3, Edisi 3, Mei-Juni 2017 176


Machine Translated by Google

Intervensi persetujuan dilakukan oleh peneliti, dan setiap


Pada penelitian ini digunakan Musa balbisiana responden diminta untuk membaca dan
Colla dalam bentuk kapsul ekstrak. Para peneliti menandatangani formulir persetujuan tertulis.
membagikan 14 kapsul ekstrak kepada setiap
responden pada kelompok intervensi. Masing- Analisis Data
masing diminta minum 2 kapsul per malam selama Data dianalisis menggunakan uji t Independen
7 hari, yang dimulai dari hari ke- 5 sampai hari ke- untuk mengetahui perbedaan yang signifikan
12 pascapersalinan. Tidak ada intervensi untuk antara kedua kelompok. Uji Saphiro Wilk dan
kelompok kontrol, yang mereka bisa makan sehari- Levene dilakukan untuk menguji normalitas dan
hari seperti biasanya. homogenitas data.

Pertimbangan etis HASIL


Izin etik penelitian ini diperoleh dari dewan etik Berdasarkan Tabel 1, karakteristik responden pada
Politeknik Kementerian Kesehatan Semarang kelompok intervensi dan kontrol sebagian besar
berusia 21-30 tahun, berlatar belakang SLTA,
nomor: DM.02.04 / IV.2 / 8.5/2017. Dalam penelitian bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan memiliki
ini, peneliti juga mendapat izin dari STiKes Ganesha dua dan tiga anak. Tidak ada perbedaan yang
Husada Kediri dan Puskesmas Pesantren II signifikan dari karakteristik responden antara kedua
sebelum pengambilan data. Diberitahukan kelompok.

Tabel 1 Karakteristik responden (n=16 responden)


Kelompok Intervensi Grup Kontrol nilai-p
Ciri
Kuantitas % Kuantitas % Nelayan Tepat
Usia
20 tahun 1 6.300 1 6.300

21 - 30 tahun 8 50.000 10 62.500 0,590*


> 30 tahun 7 43.800 5 31.300
pendidikan ibu
Senior Tinggi 14 87.500 16 100.000
Sekolah 0,564*
Universitas 2 12.500 0 0,000
pekerjaan ibu
Ibu rumah tangga 11 68.800 13 81.300
0,564*
karyawan swasta 5 31.300 3 18.800

Keseimbangan

1 anak 4 25.000 2 12.500


2 anak 6 37.500 10 62.500 1.000*
3 anak 6 37.500 4 25.000

*)Tidak ada perbedaan > 0,05

Tabel 2 Durasi Menyusui per hari ( hari ke- 5 sampai hari ke- 12 postpartum)
Rata-rata Durasi Menyusui
Grup
per hari (Min)
Grup eksperimen 235.300
Grup kontrol 182.300

Jurnal Keperawatan Belitung , Volume 3, Edisi 3, Mei-Juni 2017 177


Machine Translated by Google

Tabel 2 menunjukkan bahwa rerata lama Terlihat bahwa rata-rata lama menyusui
pemberian ASI per hari sejak hari ke- 5 pada percobaan
sampai hari ke- 12 postpartum adalah kelompok lebih lama dari pada kelompok
235.300 menit pada kelompok eksperimen kontrol.
dan 182.300 menit pada kelompok kontrol.

Tabel 3 Rerata volume produksi ASI setelah diberikan intervensi


Rata-rata volume ASI Standar produksi (ml)
Grup Deviasi
Grup eksperimen 470.681 65.637
Grup kontrol 364.650 113.502

Tabel 3 menunjukkan bahwa rerata volume Volume produksi ASI pada kelompok
produksi ASI pada kelompok eksperimen eksperimen lebih tinggi dan lebih heterogen
adalah 470.681 ml dengan SD 65.637, dibandingkan rerata volume produksi ASI
sedangkan pada kelompok kontrol adalah pada kelompok kontrol.
364.650 ml dengan SD 113.502.
Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata dari

Tabel 4 Rerata peningkatan kadar prolaktin setelah diberikan intervensi


Rerata peningkatan kadar
Grup Standar Deviasi
prolaktin (nanogram) 35.337
Grup eksperimen -38.381 40.714
Grup kontrol 60,853

Kualitas produksi ASI diukur berdasarkan kelompok kontrol adalah -38,381 nanogram.
tingkat Hal ini menunjukkan bahwa rerata kadar
kadar prolaktin antara hari ke -5 (pra) hingga prolaktin pada kelompok eksperimen lebih
hari ke- 13 (pasca). Tabel 4 menunjukkan tinggi daripada rerata pada kelompok
bahwa rerata kadar prolaktin pada kelompok kontrol. Tetapi rentang data antara dua
kelompok serupa.
eksperimen adalah 35,337 nanogram, dan pada kelompok

Tabel 5 Uji Normalitas Volume ASI dan Kadar Prolaktin Menggunakan Shapiro Wilk
Nilai p Grup Variabel
Volume produksi ASI Eksperimen 0,671*
Kontrol 0,081*
Tingkat prolaktin Eksperimen 0,814*
Kontrol 0,064*
*)Distribusi Normal > 0,05

Tabel 5 menunjukkan hasil Shapiro Wilk kelompok intervensi dan kontrol berdistribusi
yang menunjukkan bahwa volume produksi normal dengan p-value > 0,05.
ASI dan kadar prolaktin dalam

Tabel 6 Uji Homogenitas Menggunakan Uji Levene


Variabel Uji Levene nilai-p
Volume produksi ASI 0,056*

Tingkat prolaktin 0,057*

*)Homogen > 0,05

Jurnal Keperawatan Belitung , Volume 3, Edisi 3, Mei-Juni 2017 178


Machine Translated by Google

Uji Levene seperti yang ditunjukkan pada kelompok intervensi dan kontrol homogen
Tabel 6 menunjukkan bahwa volume dengan p-value >0,05.
produksi ASI dan kadar prolaktin dalam

Tabel 7 Uji Perbandingan Variabel Confounding Volume Produksi ASI dan Kadar Prolaktin
Volume produksi ASI
Tingkat prolaktin
Variabel
pengganggu Kemungkinan Kemungkinan
nilai-p nilai-p
Koefisien Koefisien
Usia 0.812 0.412 0.816 0,406

Pendidikan 0,707 0,368 0,707 0,417

Pekerjaan 0,707 0,368 0,707 0,417

Paritas 0.811 0,426 0.816 0,406

*)Tingkat signifikan < 0,05

Semua variabel pengganggu seperti yang produksi ASI dan kadar prolaktin dengan
ditunjukkan pada tabel 7 tidak berpengaruh pada volume p-value >0,05.

Tabel 8 Pengaruh musa balbisiana colla terhadap volume produksi ASI dan kadar prolaktin
(Uji-t Independen)
Berarti Selang
Variabel T df p-nilai
Perbedaan Bawah Atas
Volume produksi ASI 3,914 14 0,003* 106.031 39.088 172.974

Tingkat prolaktin 4.261 14 0,001* 73.718 36.336 111.101

*)Tingkat signifikan <0,05

Tabel 8 menunjukkan bahwa terdapat kelompok eksperimen dan 182.300 menit


pengaruh yang signifikan pemberian pada kelompok kontrol. Terlihat bahwa
ekstrak Musa balbisiana Colla terhadap rata-rata lama pemberian ASI pada
volume produksi ASI dengan p-value 0,003 kelompok eksperimen lebih lama
(<0,05), dan rerata perbedaan antara dibandingkan dengan kelompok kontrol.
kelompok intervensi dan kontrol adalah Temuan ini sejalan dengan penelitian
106.031, berkisar antara 39,088 (lebih Wahyuni sebelumnya,15 yang menyatakan
rendah) hingga 172.974 (atas). Data bahwa peningkatan durasi menyusui
tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat dipengaruhi secara signifikan oleh
pengaruh yang signifikan ekstrak Musa konsumsi bunga pisang selama 7 hari
berturut-turut.
balbisiana Colla terhadap kadar prolaktin dengan p-value Dalam hal ini, ia berasumsi
0,001 (<0,05).
Rerata perbedaan kadar prolaktin antara bahwa semakin banyak ibu menyusui,
kedua kelompok adalah 73.718, yang semakin tinggi volume ASI yang diproduksi
berkisar antara 36,336 (bawah) hingga dalam tubuh.15 Namun, perhitungan
111,101 (atas). volume produksi ASI pada penelitian ini
lebih akurat dibandingkan pada penelitian
DISKUSI sebelumnya, karena peneliti menganggap
durasi rata-rata menyusui per
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata hari. Dalam penelitian ini, rumus
lama pemberian ASI sejak hari ke- 5 Soetjiningsih17 untuk mengukur volume
hingga hari ke- 12 intervensi pada masa produksi susu rata-rata per hari dalam
nifas adalah 235.300 menit pada ibu nifas. satuan mililiter, dengan asumsi bahwa

Jurnal Keperawatan Belitung , Volume 3, Edisi 3, Mei-Juni 2017 179


Machine Translated by Google

produksi ASI normal secara kuantitas rata- level dengan p-value 0,001 (<0,05). Rerata
rata sekitar 600 ml per hari pada tahun perbedaan kadar prolaktin antara kedua
pertama. kelompok adalah 73.718, yang berkisar antara
Hasil penelitian ini juga menunjukkan 36,336 (bawah) hingga 111,101 (atas). Hal ini
bahwa ada pengaruh yang signifikan dari membuktikan bahwa kandungan flavonoid
konsumsi Musa balbisiana Colla dalam Musa balbisiana Colla berpengaruh
ekstrak terhadap volume produksi ASI dengan terhadap hormon prolaktin, seperti penelitian
p-value 0,002 (<0,05). menyebutkan bahwa semakin tinggi kadar
Temuan ini sejalan dengan penelitian prolaktin maka semakin baik proses produksi
sebelumnya yang mengungkapkan bahwa ASI.15 Selain itu, kandungan flavonoid dalam
ada pengaruh bunga pisang terhadap musa balbisiana colla cukup tinggi yaitu 0,4
peningkatan produksi ASI.15 gram per 100 gram. Penelitian ini membuktikan
Menurut Sulistyawati, makanan bahwa rerata kadar prolaktin pada kelompok
selama menyusui akan mempengaruhi eksperimen adalah 35,337 nanogram dan
kualitas atau kuantitas ASI yang dihasilkan.18 pada kelompok kontrol adalah -38,381
Untuk menyusui secara eksklusif, ibu harus nanogram. Dijelaskan bahwa rerata kadar
mendapat makanan tambahan. Jika diet ibu prolaktin pada kelompok eksperimen lebih
terus-menerus tidak memenuhi nutrisi yang tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
cukup, kelenjar ASI tidak akan bekerja secara
efektif. Jadi, temuan penelitian ini sangat Batasan studi
bermanfaat, bunga pisang mana yang mudah Penelitian ini memberikan wawasan
ditemukan, dan memiliki beberapa senyawa pengetahuan mengenai pengaruh musa
yang dapat meningkatkan produksi dan balbisiana colla terhadap produksi ASI pada
kualitas susu. Menurut Mamuaja, dalam 100 ibu menyusui. Namun, penelitian lebih lanjut
gram bunga pisang kluthuk memiliki kalori 31 diperlukan untuk memiliki ukuran sampel yang
kkal dan kalsium 30 mg, protein 1,26 g, lebih besar untuk menggeneralisasi temuan
vitamin A 170 IU, vitamin C 10 mg, fosfor 50 penelitian ini.
mg, dan flavonoid 0,4 g.16
KESIMPULAN
Flavonoid pada bunga pisang merupakan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
antiprogesteron pada kelenjar susu, sehingga ada pengaruh yang signifikan ekstrak bunga
meningkatkan kerja prolaktin dalam pisang (Musa balbisiana Colla) terhadap
merangsang produksi ASI.19 Refleks hormon produksi ASI dan kadar prolaktin pada ibu
prolaktin untuk memproduksi ASI bekerja saat menyusui. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
bayi menghisap puting susu ibu yang sebagai alternatif menu harian ibu nifas dan
didalamnya terdapat rangsangan solusi bagi bidan untuk mengatasi masalah
neurohormonal pada puting dan areola ibu. produksi ASI yang kurang.
Impuls ini diteruskan ke hipofisis melalui
nervosvagus, kemudian ke lobus anterior.
Lobus ini akan mengeluarkan hormon
prolaktin, masuk ke aliran darah dan ke Pernyataan Kepentingan yang Bertentangan
kelenjar pembuat ASI. Kelenjar ini akan Tidak ada yang dinyatakan.

dirangsang untuk menghasilkan ASI


Pengakuan
Di sisi lain, temuan penelitian ini juga Penelitian ini telah didukung oleh Politeknik
mengungkapkan bahwa ada pengaruh yang Kementerian Kesehatan Semarang, Indonesia.

signifikan dari konsumsi ekstrak Musa


balbisiana Colla terhadap prolaktin. Kontribusi Kepengarangan
Penulis memiliki kontribusi yang sama dalam penelitian ini

Jurnal Keperawatan Belitung , Volume 3, Edisi 3, Mei-Juni 2017 180


Machine Translated by Google

Referensi RA.
12. Nindiyaningrum Hasil mempersembahkan
1. Leung AKC, Sauve RS. Payudara adalah yang ekstrak daun katuk terhadap produksi ASI
terbaik untuk bayi. Jurnal Asosiasi Medis pada ibu post partum
Nasional. 2005;97(7):1010. [Pengaruh ekstrak daun katuk terhadap
2. Martin CR, Ling PR, Blackburn GL. produksi ASI pada ibu nifas]. Jurnal Ilmu
Tinjauan pemberian makan bayi: fitur Keperawatan dan Kebidanan. 2014;1(6).
utama ASI dan susu formula.
Nutrisi. 2016;8(5):279. 13. Turlina L, Wijayanti L. Efek mempersembahkan
3. Organisasi Kesehatan Dunia. Durasi pemberian serbuk daun pepaya terhadap asi pada ibu
ASI eksklusif yang optimal. Sebuah tinjauan nifas di Bpm Ny. Hanik Dasiyem, Amd.
sistematis. Keb di Kedungpring Kabupaten Lamongan
Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia.
2001. Pengaruh serbuk daun pepaya terhadap
4. Thet MM, Khaing EE, Diamond-Smith N, produksi ASI pada ibu nifas di Bpm Ny.
Sudhinaraset M, Oo S, Aung T. Hanik Dasiyem, Amd. Keb di Kedungpring
Hambatan untuk menyusui eksklusif di Kabupaten Lamongan]. Jurnal Media
Wilayah Ayeyarwaddy di Myanmar: Komunikasi Ilmu Kesehatan. 2015;7:01.
Temuan kualitatif dari ibu, nenek, dan
suami. Nafsu makan. 2016;96:62-69. 14. Syarief H, Damanik RM, Sinaga T, Doloksaribu
TH. Pemanfaatan daun bangun-bangun
5. Agunbiade OM, Ogunleye OV. dalam pengembangan produk makanan
Kendala praktik menyusui eksklusif di tambahan fungsional untuk ibu menyusui
antara ibu menyusui di Nigeria Barat Daya: [Pemanfaatan daun bangun-bangun dalam
implikasi untuk peningkatan. Jurnal mengembangkan produk makanan
Internasional Menyusui. 2012;7(1):5. pelengkap fungsional
untuk ibu menyusui]. Jurnal Ilmu Pertanian
6. Muchacha M, Mtetwa E. Hambatan sosial dan Indonesia. 2014;19(1):38-42.
ekonomi terhadap pemberian ASI eksklusif 15. Wahyuni E, Sumiati S, Nurliani N.
di
Pedesaan Zimbabwe. Pengaruh konsumsi jantung pisang batu
Jurnal Internasional KIA dan AIDS. terhadap peningkatan produksi di wilayah
2015;3(1):16. Puskesmas Srikuncoro,
Kelapa, Bengkulu
Kecamatan
tahun
Tengah
Pondok
2012
7. Thomas JV. Hambatan pemberian ASI eksklusif [Pengaruh konsumsi pisang jantung batu
pada ibu selama empat minggu pertama terhadap peningkatan ASI di wilayah kerja
pascapersalinan. Puskesmas Srikuncoro, Kecamatan Pondok
Minnesota: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Kelapa, Bengkulu Tengah tahun 2012 ].
Universitas Walden; 2016. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.
181
8. Menteri Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2013;15(4).
2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;
2013.
9. Hajeebhoy N. Seri menyusui lanset. Jenewa: 16. Mamuaja CF, Aida Y. karakteristik gizi abon
Organisasi Kesehatan Dunia; 2016. jantung pisang (musa paradisiaca) dengan
penambahan ikan layang (Decapterus sp)
10. Dinas Kesehatan Jawa Timur Indonesia. Profil [Karakteristik gizi buah pisang (musa
Kesehatan Kota Kediri. paradisiaca) dengan penambahan ikan
Jawa Timur: Dinas Kesehatan Jawa Timur layang (decapterus sp)].
Indonesia; 2016.
11. Munir M. Diare infantil: pemberian ASI dan Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan.
susu botol dibandingkan dengan referensi 2014;2(2):28.
khusus untuk peran klinisnya. 17. Soetjiningsih D. ASI: Petunjuk untuk kesehatan
Pediatrica Indonesiana. 1985;25(5- [ASI: Tenaga Guideline
Kesehatan]. Jakarta: Tenaga
6):100-106.
EGC; 1997.

Jurnal Keperawatan Belitung , Volume 3, Edisi 3, Mei-Juni 2017 181


Machine Translated by Google

18. Sulistyawati A. Buku ajar asuhan kebidanan


pada ibu nifas [Buku Ajar asuhan Mengutip artikel ini sebagai: Wahyuningsih
kebidanan untuk ibu nifas]. Yogyakarta: D, Syarief Taufik H TS, Khafidhoh N.
Andi Offset; 2009. Pengaruh ekstrak musa balbisiana colla
terhadap produksi ASI pada ibu menyusui.
19. Kumar KPS, Bhowmik D. Pemanfaatan Jurnal Keperawatan Belitung. 2017;3(3):174-
pisang secara tradisional dan obat. Jurnal 182. https://doi.org/10.33546/bnj.103
Farmakognosi dan Fitokimia. 2012;1(3).

Jurnal Keperawatan Belitung , Volume 3, Edisi 3, Mei-Juni 2017 182

Anda mungkin juga menyukai