Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Mitra Keperawatan dan Kebidanan Prima Vol. 3 No.

Pemberian Pelatihan Tentang Tehknik Menyusui Yang Benar


Dalam Keberhasilan Pemberian ASI Ekslusif

Providing Training on Correct Breastfeeding Techniques for Successful


Exclusive Breastfeeding

1)
Chrismis Novalinda Ginting 2) Yuliana Aquinsa Tobing
3)
Putri Shamila Sari 4) Rika Dwi Handini

1,2,3,4)
Program Studi Diploma Tiga Kebidanan
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia, Medan
Jl. Danau Singkarak, Gg. Madrasah, Medan

Email: chrismisnovalindagintingunprimdn.ac.id

ABSTRAK
Teknik Menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan
dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi
saat menghisap ASI. Bidan / perawat perlu memberikan bimbingan pada ibu dalam minggu
pertama setelah persalinan (nifas) tentang cara - cara menyusui yang benar (Mulyani, 2015).
Teknik menyusui merupakan hal yang penting dalam memulai proses menyusui. Pada minggu
pertama persalinan ibu mengalami fase dimana mengakibatkan ibu lebih sensitif, ibu
memerlukan pendampingan dari tenaga kesehatan maupun orang yang terdekat disekitarnya
agar dapat membantu ibu memulai proses menyusui dengan benar. Metode yang digunakan
dalam kegiatan melalui serangkaian tahap antara lain dengan Pemeriksaan tanda-tanda vital
pada ibu nifas. Pemeriksaan gizi, kebersihan diri/ personal hygiene. Pendidikan kesehatan
tentang ASI Eksklusif kepada suami. Pendidikan kesehatan tentang gizi dan kebersihan diri
Pemberian reward bagi para ibu nifas. Door prize usai kegiatan Penyuluhan, Pemberian reward
bagi para kader. Fungsi dan tujuan Untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan
pengetahuan para kader akan pentingnya ASI Ekslusif, optimalisasi kemampuan dan
keterampilan para kader agar dapat memberikan penyuluhan kesehatan tentang ASI Ekslusif .

ABSTRACT

The correct breastfeeding technique is how to give breast milk to the baby with the attachment
and position of the mother and baby correctly. How to breastfeed greatly affects the comfort
of the baby when sucking breast milk. Midwives/nurses need to provide guidance to mothers
in the first week after delivery (postpartum) on the correct ways of breastfeeding (Mulyani,
2015). Breastfeeding technique is important in starting the breastfeeding process. In the first
week of labor, the mother experiences a phase where it causes the mother to be more sensitive,
the mother needs assistance from health workers and those closest to her in order to help the
mother start the breastfeeding process properly. The method used in the activity goes through
a series of stages, including the examination of vital signs in postpartum mothers. Check
nutrition, personal hygiene / personal hygiene. Health education about exclusive breastfeeding
to husbands. Health education about nutrition and personal hygiene. Rewards for postpartum
Jurnal Mitra Keperawatan dan Kebidanan Prima Vol. 3 No. 1

mothers. Door prizes after the Extension activities, Giving rewards for cadres. Functions and
objectives To increase awareness, understanding, and knowledge of cadres on the importance
of exclusive breastfeeding, optimizing the capabilities and skills of cadres so that they can
provide health education about exclusive breastfeeding

PENDAHULUAN dipecah menjadi asam lemak dan gliserol


oleh enzim lipase yang terdapat dalam ASI
ASI Eksklusif adalah pemberian
ASI tanpa tambahan cairan seperti susu 2. Karbohidrat
formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
Karbohidrat utama dalam ASI adalah
tanpa tambahan makanan padat seperti
laktosa, yang kadarnya paling tinggi
pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur
dibanding susu mamalia lain (7gr%).
nasi dan tim (Roesli, 2009). ASI Eksklusif
Laktosa mudah diurai menjadi glukosa dan
(menurut WHO) adalah pemberian ASI saja
galaktosa dengan bantuan enzim laktase
pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa
yang sudah ada dalam mukosa saluran
tambahan cairan ataupun makanan lain.
pencernaan sejak lahir. Laktosa mempunyai
ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2
manfaat lain yaitu mempertinggi absorbsi
tahun (Kristiyansari, 2009). ASI Eksklusif
kalsium dan merangsang pertumbuhan
adalah pemberian hanya ASI saja tanpa
Lactobasillus bifidus.
makanan dan minuman lain. ASI Eksklusif
dianjurkan sampai 6 bulan pertama 3. Protein
kehidupan (Depkes RI, 2005).
Protein dalam susu adalah kasein dan whey.
ASI adalah cairan putih yang Kadar protein ASI sebesar 0.9%, 60%
dihasilkan oleh kelenjar payudara Ibu diantaranya adalah whey, yang lebih mudah
melalui proses menyusui (Khasanah, 2011). dicerna dibanding kasein. Dalam ASI
ASI merupakan makanan yang disiapkan terdapat dua macam asam amino yang tidak
untuk bayi mulai masa kehamilan payudara terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan
sudah mengalami perubahan untuk taurin. Sistin diperlukan untuk
memproduksi ASI. Makanan-makanan pertumbuhan somatic, sedangkan taurin
yang diramu menggunakan teknologi untuk pertumbuhan otak. Selain dari ASI,
modern tidak bisa menandingi keunggulan sebenarnya sistin dan taurin dapat diperoleh
ASI karena ASI mempunyai nilai gizi yang dari penguraian tirosin, tetapi pada bayi
tinggi dibandingkan dengan makanan baru lahir enzim pengurai tirosin ini belum
buatan manusia ataupun susu yang berasal ada.
dari hewan sapi, kerbau atau kambing.
4. Mineral
Menurut Suradi (2004) kandungan ASI
terdiri dari : ASI memiliki kadar kalsium, fosfor,
natrium, dan kalium yang lebih rendah
1. Lemak daripada susu formula. Tembaga, kobalt,
dan selenium terdapat dalam kadar yang
Sumber kalori utama dalam ASI adalah
lebih tinggi. Semakin tinggi bioavailabilitas
lemak. Sekitar 50% kalori ASI berasal dari
mineral dan unsur kelumit ini, dipastikan
lemak. Kadar lemak dalam ASI antara
bahwa kebutuhan bayi terpenuhi dan pada
3,54,5%. Walaupun kadar lemak dalam ASI
saat yang bersamaan, juga menimbulkan
tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi
beban penyerapan yang lebih rendah pada
karena trigliserida dalam ASI lebih dulu
Jurnal Mitra Keperawatan dan Kebidanan Prima Vol. 3 No. 1

ginjal neonatus dari pada susu pengganti perkotaan berkisar antara 3%–18%
ASI (Prasetyo, 2009). sedangkan di perdesaan 6%–19%.
Pemberian ASI eksklusif di negara Memberi ASI dalam suasana yang
berkembang berhasil menyelamatkan santai bagi ibu dan bayi. Membuat kondisi
sekitar 1,5 juta bayi/tahun. Atas dasar ibu senyaman mungkin. Selama beberapa
tersebut, World Health Organization minggu pertama, bayi perlu diberi ASI
(WHO) merekomendasikan Kepmenkes RI setiap 2,5 – 3 jam sekali. Menjelang akhir
No. 450/Menkes/SK/ IV tahun 2004 untuk minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan
memberi ASI eksklusif sampai bayi berusia bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal
6 bulan. ini baik sampai bayi berumur antara 10-12
Pemberian ASI eksklusif di Indonesia bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi
cakupannya masih sangat rendah. Proporsi tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu
pemberian ASI saja (Eksklusif) menurut lagi memberi makan dimalam hari
data Riskesdas 2013, pada bayi umur 0 (Saryono, 2008).
bulan adalah 52,7%, persentase ASI
eksklusif semakin menurun dengan Teknik Menyusui yang benar adalah
meningkatnya kelompok umur bayi. Pada cara memberikan ASI kepada bayi dengan
bayi berumur 6 bulan yang menyusui perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan
eksklusif hanya sebesar 30,2%. Tidak benar. Cara menyusui sangat
adanya dukungan keluarga dalam mempengaruhi kenyamanan bayi saat
pemberian ASI eksklusif merupakan alasan menghisap ASI. Bidan / perawat perlu
yang banyak dikemukakan oleh ibu. Oleh memberikan bimbingan pada ibu dalam
karena itu, faktor dukungan keluarga minggu pertama setelah persalinan (nifas)
(suami, orang tua) merupakan faktor tentang cara - cara menyusui yang benar
penguat bagi ibu menyusui memberikan (Mulyani, 2015).
ASI eksklusif. Tidak hanya ibu saja yang Teknik menyusui merupakan hal yang
bertanggung jawab terhadap suksesnya penting dalam memulai proses menyusui.
pemberian ASI, tetapi juga ayah, nenek, Pada minggu pertama persalinan ibu
kakek, dan orang-orang yang akan terlibat mengalami fase dimana mengakibatkan
dalam kepengurusan bayi nantinya (Roesli, ibu lebih sensitif, ibu memerlukan
2008). pendampingan dari tenaga kesehatan
Dari survei yang dilaksanakan pada tahun maupun orang yang terdekat disekitarnya
2002 oleh Nutrition & Health Surveillance agar dapat membantu ibu memulai proses
System (NSS) kerja sama dengan menyusui dengan benar.
Balitbangkes dan Helen Keller
International yang dilaksanakan di empat
kota yaitu Jakarta, Surabaya, Semarang,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Makasar dan dilaksanakan juga pada 8
perdesaan yang berada di Sumatra Barat,
Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Yang menjadi sasaran utama dalam
Tengah, Jawa penyuluhan ini adalah ibu. Waktu: 08.00
WIB sd. Selesai.
Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi
Selatan menyatakan bahwa ibu yang Teknik menyusui merupakan hal
menyusui ASI eksklusif pada bayi umur 4– yang penting dalam memulai
5 bulan di perkotaan antara 14%–21%, proses menyusui. Pada minggu pertama
sedangkan di perdesaan 14%–26%. persalinan
Pencapaian ASI eksklusif 5–6 bulan di
Jurnal Mitra Keperawatan dan Kebidanan Prima Vol. 3 No. 1

ibu mengalami fase dimana mengakibatkan ditahan dengan telapak tangan


ibu lebih sensitif, ibu memerlukan ibu.
pendampingan dari tenaga kesehatan 2. Satu tangan bayi diletakkan di
maupun orang yang terdekat disekitarnya belakang badan ibu dan yang
agar dapat membantu ibu memulai proses satu di depan.
menyusui dengan benar (Ilmiasih, 2017). 3. Perut bayi menempel badan ibu,
kepala bayi menghadap
Teknik Menyusui yang benar adalah payudara.
cara memberikan ASI kepada bayi dengan 4. Telinga dan lengan bayi terletak
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan pada satu garis lurus.
benar. Cara menyusui sangat 5. Ibu menatap bayi dengan kasih
mempengaruhi kenyamanan bayi saat sayang.
menghisap ASI. Bidan / perawat perlu d. Tangan kanan menyangga payudara
memberikan bimbingan pada ibu dalam kiri dan keempat jari dan ibu jari
minggu pertama setelah persalina n (nifas) menekan payudara bagian atas aerola
tentang cara - cara menyusui yang benar e. Bayi diberi rangsangan untuk
(Mulyani, 2015). membuka mulut (rooting refleks)
1. Cara Menyusui Yang Benar dengan cara menyentuh pipi dengan
puting susu atau menyentuh sisi mulut
Ibu harus mengetahui apakah bayi bayi.
menyusui secara efektif atau tidak, ibu f. Setelah bayi membuka mulut, dengan
juga harus mengetahui bagaimana cara cepat kepala bayi di dekatkan ke
menyusui yang benar. Pada saat payudara ibu dengan puting serta
menyusui bayi, ada beberapa cara yang aerola dimasukkan ke dalam mulut
harus diketahui oleh seorang ibu bayi.
tentang cara menyusui yang benar yaitu: g. Usahakan sebagian besar aerola dapat
masuk ke dalam mulut bayi, sehingga
a. Duduk dengan posisi santai dan tegak
puting susu berada di bawah langit-
dengan menggunakan kursi yang langit dan lidah bayi akan menekan
rendah agar kaki ibu tidak tergantung ASI keluar dari tempat penampungan
dan punggung ibu bersandar pada ASI yang terletak di bawah aerola.
sandaran kursi. h. Setelah bayi menghisap payudara tidak
b. Sebelum menyusui, ASI perlu dipegang atau di sanggah lagi
dikeluarkan sedikit kemudian
i. Setelah menyusui pada satu payudara
dioleskan di puting susu dan aerola
sampai terasa kosong, sebaiknya
sekitarnya. Cara ini
diganti menyusui pada payudara yang
mempunyai manfaat
sebagai desinfektan dan lain, cara melepaskan isapan bayi:
menjaga 1. Jari kelingking ibu dimasukkan ke
kelembapan putting susu mulut bayi melalui sudut mulut
c. Gunakan bantal atau selimut untuk bayi.
menopang bayi, bayi ditidurkan di atas 2. Dagu bayi ditekan ke bawah.
pangkuan ibu dengan cara: j. Menyusui berikutnya
1. Bayi dipegang dengan satu dimulai pada
lengan, kepala bayi diletakkan payudara yang belum dikosongkan.
pada lengkung siku ibu dan k. Setelah selesai menyusui, ASI
bokong bayi diletakkan pada dikeluarkan sedikit kemudian
lengan. Kepala bayi tidak boleh dioleskan pada puting susu dan aerola
tengadah atau bokong bayi
Jurnal Mitra Keperawatan dan Kebidanan Prima Vol. 3 No. 1

disekitarnya biarkan kering dengan ibuadalah cara memberikan ASI kepada


sendirinya. bayi dengan perlekatan dan posisi ibu
l. Menyendawakan bayi dan bayi dengan benar.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Fungsi dan tujuan pemberian ASI Depkes RI. (2007). Profil Kesehatan
adalah karena ASI mengandung banyak Indonesia. Jakarta.
nutrisi yang paling sesuai bagi kebutuhan
tubuh bayi, serta mudah diterima dan Depkes RI. (2008). Gerakan
dicerna oleh sistem pencernaannya yang Kesehatan Masyarakat Berperilaku
masih sangat rentan. Jika diberi makanan Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta.
tambahan lain sebelum bayi berusia 6
bulan, maka pencernaan bayi belum Depkes RI. (2013). Riset Kesehatan
mampu mencerna dengan baik makanan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian
tersebut, bahkan risiko munculnya dan pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI.
penyakit pencernaan akan lebih besar.
Setelah bayi berusia di atas 6 bulan, mak Noar, A.A. (2008). Epidemiologi. Jakarta:
Rineka Cipta.
anan tambahan pun boleh diberikan
secara bertahap sesuai perkembangan Notoatmodjo, Soekidjo (2007).
sistem pencernaan bayi, sampai usia 2 Ilmu Kesehatan Masyarakat,
tahun saat ia sudah bisa makan makanan Jakarta: Rineka Cipta.
normal seperti yang dikonsumsi orang
dewasa.
Ibu mengetahui apakah bayi
menyusui secara efektif atau tidak, ibu
juga mengetahui bagaimana cara
menyusui yang benar. Teknik Menyusui
yang benar yang dilakukan oleh

Anda mungkin juga menyukai