1.1
Latar Belakang
Para ibu yang memiliki anak usia di bawah tiga tahun (batita) tengah risau.
Pasalnya, muncul hasil penelitian dari Institut Penelitian Bogor yang menyatakan
bahwa ditemukan bakteri enterobacter sakazakii pada sejumlah sample susu
formula dan makanan bayi dan balita yang mereka teliti. Bakteri enterobakter
sakazakii adalah bakteri jahat yang terdapat di usus dan bisa menyebabkan
penyakit radang selaput otak atau meningitis.
Kabar ini tentunya menjadi momok bagi para ibu yang memiliki bayi.
Namun, satu kesimpulan berhasil dirumuskan, Air Susu Ibu adalah segalanya.
ASI tidak bisa digantikan oleh susu formula apa pun yang berasal dari susu sapi
serta betapa pentingnya ASI (air susu ibu) bagi pertumbuhan balita (bayi di
bawah lima tahun). Secara alamiah, sesuai biologisnya, makluk hidup dilengkapi
dengan organ reproduksi dan penyambung proses reproduksi.
Rumusan Masalah
Apa keunggulan ASI (Air Susu Ibu) dibandingkan dengan susu formula ?
1.3
Tujuan
1.4
Manfaat
Membuat masyarakat tahu bahwa ASI lebih baik daripada susu formula.
PEMBAHASAN
2.1 Manfaat ASI dan Menyusui
Manfaat ASI dan menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek
gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis
dan aspek penundaan kehamilan.
1.Aspek Gizi.
Manfaat Kolostrum
Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi terutama diare.
Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada
hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung
karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada
hari-hari pertama kelahiran.
Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna
hitam kehijauan.
Komposisi ASI
ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga
mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam
ASI tersebut.
2. Aspek Imunologik
ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.
Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi.
Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan
berbagai virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang
mengikat zat besi di saluran pencernaan.
Lysosim,enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella)
dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil.
Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT)
antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran
pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi
jaringan payudara ibu.
Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang
pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora
usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
3.Aspek Psikologik
Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan
produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu
dan kasih saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama
oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.
Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi
tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.
Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena
berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan
merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan
mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
4. Aspek Kecerdasan
Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk
perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point
4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun,
dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang
tidak diberi ASI
5. Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan
bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.
6. Aspek Ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat
pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.
Menyusui
setidaknya
sampai
bulan
akan
mengurangi
( Freudenheim 1994).
Bila menyusui lebih dari 2 tahun akan 50% lebih jarang menderita
kanker Payudara.
(protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65 : 35.
Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap oleh tubuh bayi.
Susu formula tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat
diserap oleh tubuh bayi. Misalnya, protein susu sapi tidak mudah diserap karena
mengandung lebih banyak casein. Perbandingan whey dan casein dalam susu sapi
adalah 20 : 80.
b. Mudah dicerna
Pembentukan enzim pencernaan bayi baru sempurna pada usia kurang dari
5 bulan. ASI mudah dicerna bayi karena mengandung enzim-enzim yang dapat
membantu proses pencernaan.
Susu formula sulit dicerna karena tidak mengandung enzim pencernaan.
Akibatnya, lebih banyak sisa pencernaan yang dihasilkan dari proses metabolisme
(proses pembakaran zat-zat di dalam tubuh menjadi energi, sel-sel baru, dan lainlain) yang membuat ginjal bayi harus bekerja keras.
c. Komposisi sesuai kebutuhan
Komposisi zat gizi ASI sejak hari pertama menyusui biasanya berubah
dari hari ke hari. Misalnya kolostrum (cairan bening berwarna kekuningan yang
biasanya keluar pada awal kelahiran) terbukti mempunyai kadar protein yang
lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa (gula susu) yang lebih rendah
dibandingkan ASI mature (ASI yang keluar hari ke-10 setelah melahirkan).
Kandungan kolostrum yang seperti ini akan membantu system pencernaan bayi
baru lahir yang memang belum berfungsi optimal. Selain itu komposisi ASI pada
saat mulai menyusui ( fore milk ) berbeda dengan komposisi pada akhir menyusui
( hind milk ). Kandungan protein fore milk (berwarna bening dan encer) tinggi,
tetapi kandungan lemaknya rendah bila dibandingkan dengan hind milk (berwarna
putih dan kental). Makanya, jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk
menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya
belum habis.
Susu formula komposisi zat gizinya selalu sama untuk setiap kali minum
(sesuai aturan pakai).
alami untuk melindungi bayi dari berbagai ancaman penyakit, dan sel-sel hidup
itu tidak ada dalam susu formula apa pun.
g. Faktor kedekatan ibu dan anak
Bukan hanya itu saja keunggulan ASI. Faktor kedekatan ibu dan anak
(bonding) selama proses menyusui menjadi hal yang sangat penting. (Admin,
2008)
2.
3.
4.
10
KESIMPULAN
ASI (Air Susu Ibu), tak terbantahkan lagi merupakan makanan bayi yang
terbaik. ASI tak dapat digantikan oleh makanan ataupun minuman manapun,
karena ASI mengandung zat gizi yang paling tepat, lengkap dan selalu
menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat.
Untuk mendukung pemberian ASI eksklusif di Indonesia, pada tahun 1990
pemerintah mencanangkan Gerakan Nasional Peningkatan Pemberian ASI (PPASI) yang salah satu tujuannya adalah untuk membudayakan perilaku menyusui
secara eksklusif kepada bayi dari lahir sampai dengan berumur 4 bulan. Pada
tahun 2004, sesuai dengan anjuran badan kesehatan dunia (WHO), pemberian ASI
Eksklusif ditingkatkan menjadi 6 bulan sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 450/MENKES/SK/VI/2004 tahun
2004.
Sayangnya, walaupun pemerintah telah menghimbau pemberian ASI
ekslusif, angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. Berdasarkan
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002, hanya 3,7% bayi yang
memperoleh ASI pada hari pertama. Sedangkan pemberian ASI pada bayi umur
kurang 2 bulan sebesar 64%, antara 2-3 bulan 45,5%, antara 4-5 bulan 13,9 dan
antara 6-7 bulan 7,8%. Sementara itu cakupan pemberian susu formula
meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu antara 1997 sebesar 10,8% menjadi
32,4% pada tahun 2002.
Menurunnya angka pemberian ASI dan meningkatnya pemakaian susu
formula disebabkan antara lain rendahnya pengetahuan para ibu mengenai
manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling
laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan, persepsi-persepsi sosial-budaya
yang menentang pemberian ASI, kondisi yang kurang memadai bagi para ibu
yang bekerja (cuti melahirkan yang terlalu singkat, tidak adanya ruang di tempat
11
kerja untuk menyusui atau memompa ASI), dan pemasaran agresif oleh
perusahaan-perusahaan formula yang tidak saja mempengaruhi para ibu, namun
juga para petugas kesehatan.
Pemerintah
sebenarnya
telah
mengeluarkan
peratuan
yang
bisa
mendukung agar Ibu Indonesia bisa terus memberikan ASI kepada buah hatinya.
Bahkan, hak menyusui untuk wanita pekerja telah dijamin oleh Pasal 83 Undangundang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Dalam pasal tersebut, jelas dinyatakan bahwa pekerja/buruh perempuan
yang anaknya masih menyusui harus diberi kesempatan sepatutnya untuk
menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja. Yang
dimaksud dengan kesempatan yang patut disini adalah waktu yang diberikan
kepada pekerja untuk menyusui bayinya, serta ketersediaan tempat yang sesuai
untuk melakukan kegiatan tersebut.
Menyusui disini pun harus kita artikan secara luas, yaitu baik menyusui
secara langsung maupun tidak langsung (dengan memerah). Namun, sayangnya
peraturan tersebut tidak disertai dengan sanksi yang memadai bagi perusahaan
yang melanggarnya, dan karenanya hingga saat ini belum masih banyak pekerja
perempuan yang tidak dapat melaksanakan haknya untuk memberikan ASI
selama ia berada dalam jam kerja.
Rendahnya tingkat pemberian ASI di Indonesia juga disebabkan oleh
pemasaran agresif perusahaan pembuat susu formula. Sebenarnya, peraturan
tentang pemasaran pengganti ASI di Indonesia bukannya tidak ada. Pada tahun
1981, Indonesia telah meratifikasi Kode Internasional tentang Pemasaran
Pengganti ASI yang dikeluarkan oleh WHO, dan pada tahun 1997, isi sebagian
dari kode tersebut telah dituangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 237/KEPMENKES/SK/IV/1997 tentang Pemasaran Pengganti
Air Susu Ibu (Kepmenkes 237).
Beberapa hal yang diatur oleh Kepmenkes 237 ini antara lain:
12
-Pemasaran susu formula bayi (untuk bayi baru lahir hingga berumur 4-6 bulan),
susu formula lanjutan (bayi berumur 6-12 bulan), makanan pendamping ASI dan
perlengkapan bagi penggunaan pengganti ASI yang meliputi botol dan dot.
-Ketentuan-ketentuan pencantuman label pada susu formula bayi dan susu
formula lanjutan dan makanan pendamping ASI
-Larangan mengiklankan susu formula selain dalam media ilmu kesehatan yang
telah mendapat persetujuan dari Menteri Kesehatan
-Larangan penggunakan sarana kesehatan untuk kegiatan promosi susu formula
-Larangan sarana pelayanan kesehatan menerima sampel atau sumbangan susu
formula untuk keperluan rutin atau penelitian
-Larangan sarana pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan untuk meminta
maupun menerima pemberian apapun dari produsen susu formula yang memberi
peluang promosi susu formula
-Larangan produsen susu formula untuk memberikan sampel gratis kepada
sarana pelayanan kesehatan dan wanita hamil atau ibu yang melahirkan
-Larangan bagi produsen susu formula untuk menawarkan atau menjual langsung
ke rumah-rumah, memberikan potongan harga atau hadiah atas pembelian produk
susu formula, menggunakan tenaga kesehatan untuk memberikan informasi
tentang pengganti ASI kepada masyarakat
-Larangan karyawan produsen susu formula memakai pakaian atau identitas
lainnya yang menyerupai dokter, bidan, perawat atau petugas sarana pelayanan
kesehatan.
Walaupun telah ada peraturan tentang pemasaran pengganti ASI untuk
bayi dibawah 1 tahun berdasarkan Kepmenkes 237 ini, namun dikarenakan tidak
efektifnya pengawasan atas pelaksanaan peraturan ini serta sanksi yang tidak
maksimal, pelanggaran atas peraturan ini pun terjadi di mana-mana. Banyak sekali
kita jumpai rumah sakit-rumah sakit yang menjadi sarana promosi susu formula,
sampel gratis dibagikan dimana-mana dan pelanggaran-pelanggaran lainnya.
13
14
Suami: Menyusui adalah kegiatan 3 pihak: ibu, bapak dan anak. Keberhasilan ibu
menyusui adalah juga keberhasilan ayah, kegagalan menyusui juga merupakan
kegagalan ayah. Bentuk dukungan yang dapat diberikan antara lain menemani istri
ketika sedang menyusui, ikut merawat bayi, memberikan kata-kata pujian/pemberi
semangat sehingga istri terus merasa percaya diri, melengkapi pengetahuan
seputar pemberian ASI dan kegiatan menyusui, serta bangga dengan istri yang
sedang dalam masa pemberian ASI kepada sang buah hati.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Rawins.2008.ASI
vs
Susus
FormulA.http://duniaanak.rawins.com/2008/09/asi-vs-susu-formula.html.
Handajani,Dewi.2008.http://www.ayahbundaonline.com/info_ayahbunda/i
nfo_detail.asp?id=Laktasi&info id=220.
Admin.2008.Asi
Tetap
Tak
Tergantikan.
http://www.balitaanda.indoglobal.com/balita_478_ASI_Tetap_Tak_Tergantikan.ht
ml.
Kushaeri.
2008.
Susus
formula
vs
ASI.
http://ilmuwan.wordpress.com/2008/03/03/susu-formula-vs-asi/.
Tasya, Amanda.2008. http://erabaru.or.id/k_03_art_417.html.
Jaamlal. 2001. Buku Panduan Manajemen Laktasi: Dit.Gizi MasyarakatDepkes RI, http://www.halalguide.info/index2.php?
option=com_content&do_pdf=1&id=459.
17
NUTRISI
NUTRISI IBU
IBU
MENYUSUI
MENYUSUI
Manajemen Laktasi
Manajemen Laktasi
ANDHIKA
ANDHIKAMAHARANI
MAHARANI
(05020011)
(05020011)
QARINA
QARINAEL
ELHARIZAH
HARIZAH
(05020022)
(05020022)
12/24/2008
12/24/2008
18
Karbohidrat
Dari total makanan yang dikonsumsi dianjurkan mengandung
50-60% karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat atay sumber tenaga
antara lain nasi, kentang, roti, ubi, mie, atau jagung. Bila ibu
menyusui kekurangan karbohidrat tidak akan berpengaruh pada
produksi ASI-nya. Karena ASI akan terus diproduksi dengan
mengambil cadangan ibu. Jadi, ibu akan mengorbankan zat gizinya.
Misalnya, lemak yang kemudian dijadikan karbohidrat untuk ASI-nya.
Akibatnya ia akan kekurangan tenaga. Dalam batas-batas tertentu,
pasti berdampak pada bayi. Sebaliknya, jika berlebihakn karbohidrat,
ibu menyusui jadi gemuk karena kelebihannya akan disimpan jadi
lemak.
Lemak
Kebutuhan lemak sebesar 25-35% dari total makanan. Lemak
bisa berasal dari simpanan lemak ubuh yang berasal dari kelebihan
karbohidrat atau protein yang telah diubah oleh hati. Juga berasal dari
bahan makanan sumber lemak, seperti minyak-minyak, jerohan, kulit
ayam, keju, susu, atau santan.
Fungsi lemak bagi ibu menyusui sebenarnya untuk daya tahan
tubuh, selain untuk pelumas, misalnya pelumas kulit, sendi-sendi, dan
sebagainya. Lemak juga bahan pembuat hormon-hormon. Lemak
19
Protein
Jumlah kebutuhan protein sekitar 10-15% dari total makanan.
Pada wanita dewasa kebutuhan sehari-harinya sekitar 51 gram,
sedangkan ibu menyusui perlu tambahan sebesar 16 gram pada 6
bulan pertama, bulan-bulan selanjutnya sebesar 12 gram.
Protein merupakan sumber pembangun dan bisa diperoleh dari
tahu, tempe, dan jenis kacang-kacang untuk protein nabati. Sedangkan
protein hewani didapat dari daging, telur, hati, dan ikan. Ikan
merupakan protein dengan asam amino lengkap yang sangat mudah
dicerna dan diserap tubuh.
Dibanding protein nabati, protein hewanilah yang terbaik untuk
memproduksi susu. Karena protein nabati kurang sempurna karena
kandungan asam amino esensial kurang lengkap. Walau begitu, bukan
berarti protein nabati itu tidak bagus. Kekurangan tersebut dapat
disiasati dengan asupan beragam dari makanan sumber protein nabati.
Yang jelas kecukupan protein sangat dibutuhkan ibu menyusui.
Pembentukan dan pemecahan protein dalam tubuh berlangsung
terus-menerus meskipun tubuh dalam kondisi istirahat. Hal ini amat
kompleks terjadi pada usia pertumbuhan (bayi, balita, dan remaja,
serta wanita hamil dan menyusui).
Sehingga, jika kebutuhan protein mencukupi pada ibu
menyusui, otomatis juga terjadi pada bayi yang memang masih
mengandalkan ASI sebagai makanan utamanya. Kekurangan protein
20
21
22
sel
secara
normal.
Wanita
menyusui
harus
menyusui
berusia
19
tahun
keatas
harus
23
24
Vitamin
mineral
Wanita
/ dewasa
(kerja
sedang )
Menyusui
Hamil
6 bln. I
6 bln. II
Vit A ( RE )
500
+ 200
+ 350
+ 300
Thiamin
( mg )
+ 0.2
+ 0.3
+ 0.3
+ 0.2
+ 0.4
+ 0.3
Riboflavin
( mg )
10
+1
+3
+3
Niasin ( mg )
60
+ 10
+ 25
+ 10
Vit C ( mg )
26
+ 30
+2
+2
Besi ( mg )
500
+ 400
+ 400
+ 400
+ 150
+ 50
+ 40
As.folat ( g )
25
5-6 piring
3-4 potong dengan berat @ 50
gram
2-4 potong
1,5-2 mangkuk
2-3 potong
26
PERAWATAN
PERAWATAN
PAYUDARA
PAYUDARA
SELAMA
SELAMA
KEHAMILAN
KEHAMILAN
Manajemen Laktasi
Manajemen Laktasi
DEA
DEAPUSPITA
PUSPITARINI
RINI
(05020031)
(05020031)
SESANTHI
SESANTHIWINDA
WINDASS
(05020055)
(05020055)
12/24/2008
12/24/2008
27
28
dalam 20 kali. Pijat daerah areola untuk membuka saluran susu. Bila keluar
cairan, oleskan ke papila dan sekitarnya. Kemudian payudara dibersihkan dengan
handuk yang lembut. Puting susu yang terbenam atau datar perlu dikoreksi agar
dapat menonjol keluar sehingga siap untuk disusukan kepada bayi. Masalah ini
dapat diatasi dengan bantuan pompa putting ("nipple puller") pada minggu
terakhir kehamilan.
Perawatan Payudara pada masa kehamilan meliputi pemeriksaan
payudara dan pemeriksaan puting susu.
Pemeriksaan Payudara
Tujuan pemeriksaan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini adanya
kelainan, sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan. Pemeriksaan
payudara dilaksanakan pada kunjungan pertama, dimulai dari inspeksi dan
palpasi.
1. Inspeksi Payudara
a. Payudara
Ukuran dan bentuk
Tidak berpengaruh pada produksi ASI. Perlu diperhatikan bila ada
kelainan seperti pembesaran masif, gerakan yang tidak simetris
pada perubahan posisi.
Kontur/permukaan
Permukaan yang tidak rata, adanya depresi, elevasi, retraksi atau
luka pada kulit payudara harus dipikirkan ke arah tumor atau
keganasan di bawahnya. Saluran limfe yang tersumbat dapat
menyebabkan kulit membengkak, dan membuat gambaran seperti
kulit jeruk.
Warna kulit
Pada umumnya sama dengan warna kulit perut atau punggung,
yang perlu diperhatikan adalah adanya warna kemerahan tanda
radang, penyakit kulit atau bahkan keganasan
29
b. Kalang payudara
Ukuran dan bentuk
Pada umumnya akan meluas pada saat pubertas dan selama
kehamilan serta bersifat simetris. Bila batas kalang tidak rata
( tidak melingkar ) perlu diperhatikan lebih khusus.
Permukaan
Dapat licin atau berkerut. Bila ada sisik putih perlu dipikirkan
adanya penyakit kulit, kebersihan yang kurang atau keganasan
Warna
Pigmentasi yang meningkat pada saat kehamilan menyebabkan
warna kulit pada kalang payudara lebih gelap dibanding sebelum
okiuhamil.
c. Puting susu
Ukuran dan Bentuk
Ukuran puting sangat bervariasi dan tidak mempunyai arti khusus.
Bentuk puting susu ada beberapa macam, antara lain:
1. Putting Kecil
Karena bagian puting menonjol dan keluar, tipe ini mudah untuk
dibuat agar mudah dihisap bayi. Pada prinsipnya harus dibuat agar
puting semakin menonjol keluar. Ini bisa dilakukan dengan
memakai alat penghisap puting atau dengan memegang puting dan
lingkar puting dan menariknya. Ini sebaiknya dilakukan setiap
hari.
2. Puting besar
Ini merupakan tipe puting yang paling mudah dihisap bayi. Meski
demikian, adakalanya karena ukurannya yang besar menimbulkan
keraguan pada bayi untuk menghisapnya. Namun biasanya bayi
akan segera terbiasa sehingga tidak ada masalah. Meski demikian,
lakukan pijat ringan di bagian puting dan lingkar puting sehingga
menjadi lunak dan mudah dihisap bayi.
3. Puting datar
30
.
Setelah kita periksa bentuk puting susu, cubit kalang payudara disisi
puting susu dengan ibu jari dan telunjuk. Kemudian ditarik untuk memeriksa
kelenturannya.
Permukaan
Pada umumnya tidak beraturan. Adanya luka dan sisik merupakan
uatu kelainan.
Warna
31
Perawatan Payudara:
Berikut ini adalah tips untuk merawat payudara pada saat hamil, di bagi
berdasarkan fase kehamilan.
Umur kehamilan 3 bulan
Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau
masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan.
puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap
datar atau masuk kembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan
harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. Caranya adalah dengan
menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting
susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua
daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali se-lama 6 menit.
Usia Kehamilan 6-9 Bulan
32
Kapas
Pompa puting
Handuk
Cuci tangan.
2.
3.
4.
33
2.
34
3.
B. Pompa Puting
Bagian ujung dekat jarum dipotong dan kemudian pendorong
dimasukkan
dari
arah
potongan
tersebut.
Cara
penggunaan
yaitu
menempelkan ujung pompa (spuit inj) pada payudara, sehingga puting berada
di dalam pompa. Kemudian tarik perlahan sehingga terasa ada tahanan dan
pertahankan selama 30 dtk sampai 1 menit. Bila terasa sakit, tarikan
dikendorkan. Prosedur ini diulangi hingga beberapa kali dalam seminggu.
35
Masase payudara
Tujuannya adalah untuk memperlancar sirkulasi darah dan mencegah
tersumbatnya saluran-saluran sehingga memperlancar pengeluaran
ASI.
Cara:
1.
2.
3.
4.
36
Pemakaian BH
Tidak ada masalah dengan pemakaian BH.Umumnya payudara akan
membesar sesuai usia kehamilan. Makanya jika bra/BH terasa mulai sempit,
segera ganti dengan ukuran yang baru. Hal ini bertujuan untuk memberikan
rasa kenyamanan dan menopang payudara secara lebih baik. BH yang
kesempitan hanya akan membuat gerah dan gerak tidak leluasa.
37
Senam Teratur
38
Saran Tambahan:
Seringnya disarankan pada calon ibu untuk mengeraskan puting dengan
menggosok-gosokkan handuk, namun sebenarnya ini tidak perlu
dilakukan, malah dapat menimbulkan ketidaknyamanan / nyeri
Jika mengalami kebocoran kolostrum, kenakan bantalan payudara ( yang
dapat dibeli di apotek)
Jika kolostrum mongering di putting, basuhlah dengan air hangat. Jangan
menggunakan sabun karena akan membuat kulit di sekitar puting akan
kering, dan dapat menghilangkan sabun atau getah kelenjar untuk
melembabkan kulit.
39
Daftar Pustaka
Ebrahim,G.J.1986.Air Susu Ibu.Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica
Moody,Jane et al.2006. Menyusui Cara Mudah, Praktis dan Nyaman.
Jakarta: Arcan
Soetjiningsih.1997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan.Jakarta: EGC
Welford,Heather.2001. Menyusui Bayi Anda. Jakarta: PT Dian Rakyat
http://info-medis.blogspot.com/2008/09/perawatan-payudara.html
www.kompas.com/gazali-solahudin/
www.google.com
http://klixklix.com
40
PERAWATAN
PAYUDARA
SETELAH
MELAHIRKAN
Manajemen Laktasi
MAHMUDAH
(02020001)
41
Bagi seorang wanita, payudara adalah organ tubuh yang sangat penting
bagi keberlangsungan perkembangan bayi yang baru dilahirkannya. Payudara
memang secara natural akan mengeluarkan ASI begitu ibu melahirkan. Tetapi
bukan berarti seorang wanita atau ibu tidak perlu merawat payudaranya.
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari Air Susu Ibu (ASI)
sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Pada masa hamil terjadi
perubahan pada payudara dimana ukuran-ukuran payudara bertambah besar
Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara
senantiasa bersih dan mudah dihisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluh
bayinya tidak mau menyusu, bisa jadi ini disebabkan oleh faktor teknis seperti
puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Selain faktor teknis ini tentunya
air susu ibu juga dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
42
1.
1.
2.
Kapas secukupnya
3.
Waslap, 2 buah
4.
5.
Bengkok
6.
7.
Persiapan Ibu
Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan keringkan
dengan handuk.
2.
3.
Pasang handuk.
Puting susu dikompres dengan kapas minyak selama 3-4 menit, kemudian
bersihkan dengan kapas minyak tadi.
43
2.
Pengenyalan yaitu puting susu dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk
diputar kedalam 20 kali keluar 20 kali.
3.
4.
Pengurutan payudara:
Telapak tangan petugas diberi baby oil kemudian
diratakan.
Pengurutan pertama :
Licinkan kedua tangan dengan baby oil. Tempatkan kedua tangan
diantara payudara. Pengurutan dilakukan dimulai ke arah atas, lalu telapak
tangan kiri ke arah sisi kiri dan telapak kanan ke arah sisi kanan. Lakukan
terus pengurutan ke bawah dan ke samping. Ulangi masing-masing 20
hingga 30 gerakan untuk setiap payudara.
Pengurutan kedua :
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dengan pinggir
kelingking tangan kanan urut payudara dari pangkal hingga puting susu.
Lakukan juga untuk payudara sebelah kanan. Ulangi masing-masing 20
hingga 30 gerakan untuk setiap payudara.
Pengurutan ketiga :
Sokong payudara kiri dengan satu tangan kiri sedang tangan kanan
mengepal dan mengurut dengan buku-buku jari pangkal ke arah puting
susu. Lakukan juga untuk payudara sebelah kanan. Ulangi masing-masing
20 hingga 30 gerakan untuk setiap payudara.
Pengurutan keempat :
Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan lalu urut dari
pangkal payudara ke arah puting susu sebanyak satu kali
Pengurutan kelima :
44
Pijat puting susu hingga keluar cairan ASI dan tampung dengan
tempat yang bersih/gelas.
Pengompresan :
Gambar 1 :
Pengurutan buah dada dari tengah ke samping kemudian ke bawah
45
Gambar 2 :
Pengurutan buah dada berputar dari tengah ke samping kemudian ke bawah
Gambar 3 :
Pengurutan buah dada berputar dari tengah ke samping kemudian ke
bawah
46
Gambar 4 :
Pengurutan buah dada dari pangkal ke puting
Setelah selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin
secara bergantian selama 5 menit (air hangat dahulu kemudian air dingin).
Kemudian pakailah BH (kutang) yang menyangga payudara. Diharapkan dengan
melakukan perawatan payudara, baik sebelum maupun sesudah melahirkan,
proses laktasi dapat berlangsung dengan sempurna.
Puting Lecet
Untuk mencegah rasa sakit, bersihkan puting susu dengan air hangat
ketika sedang mandi dan jangan menggunakan sabun, karena sabun bisa
membuat puting susu kering dan iritasi.
2.
47
waktu selama mungkin, susui bayi dengan payudara yang sakit jika ibu kuat
menahannya, karena bayi akan menyusui dengan penuh semangat pada awal
sesi menyusui, sehingga bisa mengeringkannya dengan efektif. Lanjutkan
dengan mengeluarkan air susu dari payudara itu setiap kali selesai menyusui
jika bayi belum benar-benar menghabiskan isi payudara yang sakit tersebut.
Tempelkan handuk halus yang sudah dibasahi dengan air hangat pada
payudara yang sakit beberapa kali dalam sehari (atau mandi dengan air hangat
beberapa kali), lakukan pemijatan dengan lembut di sekitar area yang
mengalami penyumbatan kelenjar susu dan secara perlahan-lahan turun ke
arah puting susu.
3.
Pengerasan Payudara
Menyusui secara rutin sesuai dengan kebutuhan bisa mambantu
mengurangi pengerasan, tetapi jika bayi sudah menyusui dengan baik dan
sudah mencapai berat badan ideal, ibu mungkin harus melakukan sesuatu
untuk mengurangi tekanan pada payudara. Sebagi contoh, merendam kain
dalam air hangat dan kemudian di tempelkan pada payudara atau mandi
dengan air hangat sebelum menyuusi bayi. Mungkin ibu juga bisa
mengeluarkan sejumlah kecil ASI sebelum menyusui, baik secara manual atau
dengan menggunakan pompa payudara. Untuk pengerasan yang parah,
gunakan kompres dingin atau es kemasan ketika tidak sedang menyusui untuk
mengurangi rasa tidak nyaman dan mengurangi pembengkakan
48
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Helen, dkk. 2004. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. EGC : Jakarta
William & Martha. 2007. The Baby Book. Serambi Ilmu Semesta : Jakarta
Soetjiningsih, Dr. DSAK. 1997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. EGC :
Jakarta
49
CARA
MENYUSUI
YANG BENAR
Manajemen Laktasi
FERRITA SANTI
(04020030)
M.SYARIF
(05020010)
12/24/2008
50
refleks
hisap
bayi.
51
Step-By-Step Menyusui
Persiapan
1. Cuci tangan anda untuk menghilangkan kuman. Jika mau anda juga boleh
mencuci puting anda dengan air.
2. Carilah posisi yang enak untuk duduk atau berbaring. Jika posisi duduk
anda enak, anda akan menjadi rileks dan turunnya ASI (letdown reflex)
lebih mudah terjadi. Berikut adalah posisi yang barangkali anda bisa coba:
Duduk dengan sandaran yang enak untuk punggung, misalnya
dengan banyak bantal, agar tidak sakit punggung. Dengan posisi
ini, sebaiknya kaki anda berada dalam posisi yang agak tinggi,
misalnya dengan menaruh dingklik sebagai alas kaki di kursi.
Dengan ini, paha anda bertindak sebagai penyangga bayi dalam
posisi yang tepat sehingga bayi tidak perlu menarik-narik puting
anda.
Duduk dengan banyak bantal di tempat tidur.
Duduk di kursi goyang.
Berbaring di sisi badan anda di tempat tidur (bukan posisi rebah),
52
Setelah Menyusui
Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan
dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat.
Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan
alat pompa susu.
Durasi Menyusui
Jika bayi anda nampak enggan menghisap, jangan khawatir, biarkan dia
main-main dulu dengan mengendus dan menjilat putingnya. Dengan banyak
54
latihan, bayi anda akan semakin mahir. Menyusui pertamakali mungkin hanya
sebentar, mungkin hanya empat menit, tetapi bisa juga lama. Ada bayi yang sejak
awal menyusuinya lama.
Ingatlah bahwa setiap bayi itu berbeda, dan pola menyusuinya juga
mungkin berubah-ubah seiring dengan pertumbuhan mereka. Bayi yang menyusui
selama 20 menit di minggu-minggu pertama mungkin hanya akan perlu lima
menit di usia empat bulan. Pola menysuusi di awal biasanya lebih pendek karena
ASI memang belum keluar dan yang ada hanya kolostrum yang berjumlah kecil.
Ingatlah bahwa membiarkan bayi anda menyusui selama yang ia mau adalah satu
cara untuk menjamin bahwa ia mendapatkan ASI yang diperlukan. Kenapa? sebab
komposisi ASI berubah-ubah dalam satu sesi menyusui. Pada menit pertama
menyusui yang keluar adalah ASI yang encer (susu depan / foremilk) yang
bertugas untuk menghilangkan rasa haus bayi. Menit berikutnya, persisnya setelah
refleks turunnya susu, ASI berubah menjadi lebih kental (susu belakang /
hindmilk), yang mengandung lebih banyak lemak dan gizi, untuk mengenyangkan
bayi. Anda mungkin dapat memperhatikan perubahan irama hisapan bayi, dari
yang cepat, lantas berhenti sebentar (saat terjadi turunnya susu), lalu hisapannya
menjadi lebih lambat diiringi dengan irama menelan susu. Anda sendiri juga dapat
merasakan turunnya susu dengan munculnya perasaan geli atau tertusuk-tusuk di
payudara.
Saat bayi mendapatkan cukup susu, biasanya ia akan melepaskan payudara
dengan sendirinya, atau jatuh tertidur. Tetapi jika anda merasa perlu menghentikan
bayi anda menyusui, pelan pelan tekan puting anda dengan jari kelingking untuk
memotong hisapan bayi. Jangan menarik puting begitu saja saat bayi masih
menghisap karena bisa mengakibatkan lecet
DAFTAR PUSTAKA
Diterjemahkan dari: Practical Hints on Breastfeeding, Second edition revised, hal.
18-20, terbitan oleh Breastfeeding Mothers Support Group (Singapore) , 2001.
http--bp3_blogger_com-_BPI3sjon6B8-SFLtS-j4BhI-AAAAAAAAA0A55
FAJ4T4hiUmw-s400-posisi-susu_jpg.mht
http--ecostreet_com-blog-wp-content-uploads-2007-08-breastfeeding_jpg.mh
http--www_klikdokter_com-userfiles-mola1(2)_jpg.mht
56
CARA
MENGELUARKA
N DAN
MENYIMPAN
ASI
Manajemen Laktasi
SHONNIF AKBAR
(04020022)
DINA WAHYU H.
(04020063)
12/24/2008
57
Memberikan Air Susu Ibu (ASI) adalah obsesi utama bagi setiap
perempuan yang telah dianugrahi anak. Namun, buat perempuan bekerja,
memberikan ASI jelas membutuhkan perjuangan tersendiri. Pemicu utamanya
adalah waktu bersama bayi yang terbatas. Untuk menghindarkan bayinya dari
susu formula, perempuan karir jelas perlu mengetahui teknik-teknik memerah,
menyimpan serta memberikan ASI yang tidak diberikan langsung dari payudara.
Memerah ASI biasanya dilakukan ketika Ibu tidak dapat menyusui secara
langsung. Misalnya, karena sedang sakit, perlu istirahat, atau karena bayi sudah
bisa diberi makanan tambahan pendamping ASI. Bisa juga karena Ibu tidak dapat
bersama bayi Ibu dikarenakan harus pergi (misalnya bekerja di kantor, ke luar
kota), tapi tetap menginginkan agar bayi Ibu mendapatkan gizi terbaik. Memerah
ASI juga membantu mendekatkan suami Ibu dengan bayi Ibu.
58
2. Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih dahulu. Breast
pump sebaiknya dibersihkan segera setelah digunakan agar sisa susu tidak
mengering dan menjadi sulit dibersihkan
3. Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah susu, tempat yang
ideal seharusnya dimana ibu tidak terganggu oleh suara bel pintu atau telepon
masuk. Di tempat kerja, mungkin bisa di meeting room yg kosong, toilet, dan
lain-lain.
4. Cuci tangan dengan sabun sedangkan payudara dibersihkan dengan air
5. Sebelum memulai, minumlah segelas air atau cairan lainnya, misalnya: susu,
juice, decaffeinated tea/coffee, atau sup, disarankan minuman hangat agar
membantu menstimulasi payudara.
6. Usahakan untuk relax, kalau bisa dengan kaki yg diangkat
7. Kompres payudara kira2 5-10 menit, atau mandi air hangat sambil memijat
payudara membantu agar air susu dapat keluar dengan lancar
8. Bila masih kesulitan bisa meminta oxytocin pada dokter.
(http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=977&tbl=biaswanita)
59
60
(http://www.clubnutricia.co.id/feeding_and_nutrition/breastmilk_immunity/article
/how_do_i_express_and_store_breast_milk)
61
Ujung leher tabung diletakkan pada payudara dengan puting susu tepat
di tengah,dan tabung benar-benar melekat pada kulit.
Tekan dan lepas beberapa kali, sehingga ASI akan keluar dan
terkumpul pada lekukan penampung pada sisi tabung.
Setelah selesai dipakai atau akan dipakai, maka alat harus dicuci bersih
dengan menggunakan air mendidih.
62
Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah susu, Cuci tangan
dengan sabun, sedangkan payudara dibersihkan dengan air,
Sebelum memulai, minumlah segelas air disarankan minum minuman hangatagar membantu menstimulasi payudara. Saat memerah ASI, ibu harus
dalam kondisi yang santai. Kondisi psikologis ibu menyusui sangat
menentukan keberhasilan ASI eksklusif.
Lakukan perawatan payudara, seperti pemijatan payudara dan kompres air
hangat & air dingin bergantian.
diduga
akanmembuat
warna
ASI
menjadi
pink
atau
oranye
63
ASI yang berwarna pink mengindikasikan adanya darah dalam ASI. Hal
ini dapat terjadi jika ibu mengalami dengan atau tanpa puting lecet. Jika puting
ibu lecet dan berdarah, ibu dapat menghubungi klinik laktasi untuk mendapatkan
saran penyembuhan. Darah dalam ASI tidak berbahaya bagi bayi, dan ibu dapat
terus menyusui. Jika darah dalam ASI tidak juga membaik dalam waktu 2 minggu,
segera konsultasikan dengan dokter.
Umumnya aroma atau rasa dari ASI segar berbau / beraroma manis.
Sesekali ASI beku yang dicairkan akan beraroma spt sabun dan terkadang bayi
tidak mau meminumnya. Hal ini disebabkan perubahan struktur lemak dalam ASI
akibat perubahan suhu yg mendadak. Sehingga proses kerja enzim lipase
terganggu. Krn itu tidak disarankan memanaskan ASI peras/pompa pada suhu
tinggi, ataupun setelah dipanaskan langsung dibekukan kembali. Jika ASI peras
berbau asam, maka bisa jadi ASI telah basi dan buanglah. Intinya selama ASI
peras/pompa disimpan sesuai dgn tata cara penyimpanan yg benar maka ASI tidak
akan basi.
(http://meili2007.multiply.com/journal/item/5/Cara_Menyimpan_ASI_PerasPomp
a)
64
Tidak ada aturan khusus harus menggunakan botol atau wadah khusus.
Intinya gunakan wadah yg bisa tertutup rapat. Ibu bisa menggunakan botol kaca,
wadah yg punya tutup dan berwarna bening, dan wadah yg punya tutup dan
berwarna. Dan tentu saja selalu dibersihkan & disterilkan sebelum digunakan.
ASI peras/pompa sebaiknya disimpan dalam jumlah sedikit (cukup utk
sekali minum + 60 ml). Agar tidak ada ASI yg tersisa dan terbuang. ASI juga
dapat disimpan dalam kantung plastik bening. Namun hal ini tidak terlalu
disarankan, karena mudah bocor dan ASI akan terbuang.
Jangan lupa utk memberikan label di tiap wadah penyimpanan ASI. ASI
yg lebih awal disimpan, harus lebih dulu dibeirkan. First In, First Out. Beri laberl
tanggal ASI diperah/dipompa agar memudahkan ibu.
(http://lsoraya.multiply.com/journal/item/21/Serbaserbi_penyimpanan_ASI_peraspompa )
Secara umum Organisasi laktasi internasional, Lalecheleague, memiliki
kisaran waktu berapa lama ASI dapat disimpan dalam suhu tertentu :
Interval waktu tsb amat sangat bervariatif tergantung kondisi dari lokasi
penyimpanan. Meski dapat disimpan lebih lama, disarankan agar tidak terlalu
lama menyimpan ASI peras. Karena ASI diproduksi sesuai dg kebutuhan
pertumbuhan & perkembangan anak. Krnnya jika ibu memilki ASI peras berlebih
tidak ada salahnya didonorkan ke mereka yg membutuhkannya.
65
(http://lsoraya.multiply.com/journal/item/21/Serbaserbi_penyimpanan_ASI_peraspompa)
66
-Jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikan plastiknya cukup kuat (tidak
meleleh jika direndam dalam air panas).
-Jangan pakai botol susu berwarna atau bergambar, karena ada kemungkinan
catnya meleleh jika terkena panas.
-Jangan lupa bubuhkan label setiap kali Ibu akan menyimpan botol ASI, dengan
mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa atau diperas.
- Simpan ASI di dalam botol yang tertutup rapat, jangan ditutup dengan dot.
Karena masih ada peluang untuk berinteraksi dengan udara.
- Jika dalam satu hari Ibu memompa atau memeras ASI beberapa kali, bisa saja
Asi itu digabungkan dalam botol yang sama. Syaratnya, suhu tempat botol
disimpan stabil, antara 0 s/d 15 derajat Celcius. Penggabungan hasil simpanan ini
bisa dilakukan asalkan jangka waktu pemompaan/pemerasan pertama s/d terakhir
tidak lebih dari 24 jam.
(http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=977&tbl=biaswanita)
68
Untuk ASI yg dibekukan (dari freezer), agar ASI dicairkan terlebih dahulu
pada kulkas bawah. Dan bukan di suhu ruang. Setelah mencair, aliri wadah
berisi ASI pada keran air hangat atau rendamlah wadah berisi ASI dlm
wadah lebih besar berisi air hangat
Berikan dg sendok, pipet, dsb. Untuk bayi < 4 bl disarankan utk tidak
menggunakan dot, karena adanya resiko bingung puting
(http://lsoraya.multiply.com/journal/item/21/Serba serbi_penyimpanan_ASI_peraspompa)
69
MASALAH
MASALAH
MASALAH
MASALAH
YANG
YANG
TERJADI
TERJADI
SELAMA
SELAMA
MENYUSUI
MENYUSUI
Manajemen Laktasi
Manajemen Laktasi
Intarina
IntarinaRimayanti
Rimayanti
(04020004)
(04020004)
Indri
Indriwahyuni
wahyuni
(04020005)
(04020005)
12/24/2008
12/24/2008
70
71
terlalu aktif atau ketidakseimbangan antara foremilk (ASI awal) dan hindmilk
(ASI akhir) yang Ibu hasilkan.
Jika Ibu terus memproduksi ASI secara berlebih meski pola penyusuan
bayi Ibu sudah tetap, Ibu dapat memerahnya sebagian dan menyimpannya
untuk diminumkan nanti. Pastikan tidak memerah terlalu banyak atau
memerah di sela-sela menyusui, karena hal ini akan membuat tubuh
memproduksi lebih banyak ASI untuk memenuhi permintaan ekstra.
c) ASI yang menyemprot.
Pada sebagian ibu, ASI dapat menyemprot dengan deras, sebagai efek
samping dari produksi ASI yang terlalu banyak atau masalah lain. Hal ini
dapat membuat bayi kaget dan membuat sebagian bayi menolak mengisap
payudara.
Jika itu terjadi, perahlah sedikit ASI Ibu sebelum mengangsurkan payudara
ke bayi Ibu . Atau, biarkan dia menyedotnya sampai susunya keluar, kemudian
tahan semprotan pertama dengan handuk. Setelah alirannya sedikit tenang,
berikan ASI kembali pada bayi Ibu.
Nutrisi yang dibawa bayi dari kandungan membuatnya mampu bertahan hidup
selama menunggu ASI keluar.
Manajemen laktasi juga mencakup bagaimana cara menyusui yang benar dan
cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.
Diharapkan ibu tak memberikan makanan atau minuman apa pun selain ASI
kepada bayi baru lahir. Ini juga termasuk tidak memberikan dot atau empeng
kepada bayi yang diberi ASI perah.
3. Relaktasi
Relaktasi adalah suatu keadaan dimana ibu yang telah berhenti menyusui ingin
memulainya kembali. Ada beberapa situasi yang mendorong dilakukannya
relaktasi, di antaranya bayi sakit dan sudah lama tak menyusu pada ibu atau bayi
sudah diberikan makanan pendamping, tapi ibu ingin kembali menyusui. Akan
tetapi, proses relaktasi tidaklah selalu mudah. Perlu ketekunan dan kesabaran ibu.
Apalagi bayi yang sudah lama tak menyusu, tentu akan mengalami bingung
puting. Jika ibu ingin menyusui lagi, maka caranya adalah dengan memberikan
kesempatan pada bayi menghisap payudara 8-10 kali sehari, tiap kali selama 15
menit. Apabila puting menjadi nyeri atau lecet, teruskan pemberian ASI tetapi
waktunya lebih pendek, yaitu 2-3 menit tiap kali. Kalau ASI belum keluar, beri
susu formula pengganti ASI sebagai tambahan. Rata-rata ASI diproduksi lagi
setelah 1-2 minggu.
73
biasanya takut kalau bayi akan lapar atau kekurangan air pada beberapa hari
pertama sebelum ibu menghasilkan ASI.
Sekarang telah diketahui bahwa makanan prelakteal tidak pelu dan malah bisa
berbahaya. Sedikit susu jolong merupakan makanan yang dibutuhkan bayi normal
pada saat ini. Banyak pakar sekarang percaya bahwa susu jolong atau ASI yang
diperas dapat diberikan dengan aman pada bayi saat bayi pertama kali disusukan,
bahkan bila bayi dicurigai menderita kelainan menelan. Adapun bahaya
pemberian makanan prelakteal :
(1) Untuk bayi
-
Bayi bisa tidak mau mengisap dari payudara karena pemberian makanan
ini menghentikan rasa laparnya
Diare sering terjadi karena makanan ini mungkin tercemar, juga bila bayi
tidak mengisap payudara maka tidak akan mendapat susu jolong
Bila yang diberikan susu sapi, alergi sering terjadi, dan Bayi bisa
kebingungan mengisap puting susu bila pemberian makanannya lewat
botol.
Dua kali saja pemberian makanan prelakteai bisa menggagalkan proses menyusui.
5. Ibu bekerja
Para ibu bekerja umumnya paling sering mengalami persoalan manajemen
laktasi. Terutama ketika sudah harus kembali bekerja. Tentu saja ASI perah adalah
jawabannya. Memerah di mana? Rancanglah pojok yang nyaman dan memenuhi
privasi di ruangan kantor. Lakukan setelah makan siang, sebelum jam istirahan
habis. Gunakan jari atau alat perah. Jangan lupa, bawa wadah ASI (bisa berupa
beberapa botol susu bayi). Tanpa pendinginan atau di suhu ruangan, ASI bisa
bertahan selama 6 jam. Hitunglah lamanya waktu kerja setelah memerah dan
74
perjalanan pulang ke rumah, apakah masih kurang dari 6 jam? Kalau lebih,
bawalah termos es atau sediakan kulkas portabel di bawah meja kerja supaya ASI
dapat bertahan lebih lama.
Keluarkan ASI dengan pompa atau manual dengan tangan bila produksi
ASI melebihi kebutuhan bayi
Susui sebelum bayi sangat lapar agar menghisapnya tidak terlalu kuat
Perbaiki cara menghisap, bibir bayi menutupi areola diantara gusi atas dan
bawah
75
Cara mengatasinya:
-
Payudara mengeras
Cara mengatasinya:
-
Bila disrtai demam dan nyeri dapat diberi obat penurun demam dan
menghilangkan rasa nyeri
76
Kandida adalah infeksi jamur yang dapat dialami bayi pada alat kelamin
dan mulutnya. Infeksi ini juga dapat menyebar ke payudara selama bayi
minum ASI. Jika bayi Ibu mengalami kandida, akan terlihat bintik-bintik putih
di mulutnya dan pada payudara Ibu . Bintik-bintik itu tebal, gatal dan
payudara terasa nyeri.
Jika Ibu curiga Ibu atau bayi mengalami kandida, segera konsultasikan ke
dokter. Ibu dan bayi perlu dirawat bersamaan untuk mencegah infeksi ulang.
Selama itu Ibu masih tetap bisa menyusui, meski mungkin terasa sedikit nyeri.
Bayi dengan berat lahir di atas 1800 gram dengan masa kelahiran >34
minggu dapat langsung diajarkan menyusu dari ibu.
77
Bayi dengan berat lahir antara 1500-1800 gram dengan masa kehamilan
32-34 minggu dapat dicoba menyusu tetapi kebutuhannya perlu
ditambahkan secara pemberian dengan cangkir/sendok.
Bayi dengan berat lahir antara 1250-1500 gram dengan masa kehamilan
30-32 minggu perlu diberi makanan melalui pipa nasogastril.
Bayi dengan berat lahir <1250 gram dengan masa kehamilan <30 minggu
diberi cairan IV selama 24-48 jam dilanjutkan dengan ASI perah yang
diberikan melalui pipa nasogastrik
Bayi sumbing.
Bila celah hanya terdapat pada bibir atau langit-langit saja biasanya
dengan posisi tertentu bayi dapat disusukan. Cara menyusu yang dianjurkan
adalah:
-
perlu dibuatkan protese yang akan menutup celah itu supaya bayi bisa minum
tanpa tersedak. Bayi diberikan ASI perah dengan pipet, cangkir atau sendok
dalam posisi agak tegak
Bayi dengan frenulum pendek
Pada keadaan seperti ini jaringan ikat antara lidah dan dasar mulut
(frenulum) pendek dan tebal serta kaku sehingga membatasi gerak lidah.
Dengan demikian bayi akan sukar melaksanakan proses menyusu dengan baik
karena lidah tidak dapat dijulurkan untuk menangkap areola mama. Pada
beberapa keadaan frenulum perlu digunting, suatu operasi kecil yang tidak
memerlukan narkose. Perdarahan sangat kecil dan luka lekas sembuh.
Bayi kuning
Terdapat dua situasi pada ikterus yang dihubungkan dengan pemberian
ASI. Yang sering terjadi adalah ikterus yang timbul dini dan disebabkan oleh
karena ASI pada hari-hari pertama masih sedikit dan pengeluaran feses sedikit
sehingga meningkatkan sirkulasi enterohepatik. Menyusui dini sangat penting
agar bayi mendapat kolostrum yang sifatnya adalah purgatif. Ibu disuruh
78
menyusui lebih sering sehingga ASI lebih banyak dan pengeluaran feses lebih
lancar.
Yang agak jarang adalah ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama.
Ikterus ini disebabkan oleh karena ada zat yang terdapat pada sebagian ibu
yang menghambat fungsi enzim glukoronide transferase. Walupun belum
pernah dilaporkan sebagai penyebab kernikterus sebaiknya bila bilirubin
mencapai kadar yang mengkhawatirkan, bayi dirawat untuk mendapat terapi
sinar dan untuk sementara pemberian ASI dihentikan. ASI tetap dikeluarkan
agar tidak terhenti produksi, oleh karena pemberian ASI harus dilanjutkan
kembali setelah kadar bilirubin menurun (biasanya paling lama 2x24 jam)
sambil dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan ikterus
yang lain.
Bayi diare
Perlu diketahui bahwa pola defekasi pada bayi yang mendapat kolostrum
adalah sering dan cair, sehingga perlu dibedakan dengan diare. Apabila bayi
benar mengalami diare maka tidak ada alasan sama sekali untuk menghentikan
ASI, justru ASI mempunyai manfaat untuk diare:
-
ASI mengandung zat gizi untuk memenuhi kecukupan gizi selama diare.
ASI mengandung zat untuk pertumbuhan sel mukosa usus yang rusak oleh
diare.
Diare lebih ringan dan lama diare lebih pendek pada bayi yang mendapat
ASI.
Bayi yang memerlukan perawatan
Bila bayi sakit dan memerlukan perawatan padahal bayi masih menyusu
pada ibu, sebaiknya bila ada fasilitas ibu ikut dirawat agar pemberian ASI
tetap dapat dilanjutkan. Seandainya hal ini tidak memungkinkan maka ibu
dianjurkan memerah ASI setiap 3 jam dan disimpan di dalam lemari es untuk
kemudian sehari sekali diantar ke rumah sakit di dalam termos es. Perlu
79
diberikan tanda pada botol penampung ASI, jam berapa ASI diperah agar yang
lebih dahulu diperah dapat diberikan terlebih dahulu.
Bayi yang menolak payudara
Jika bayi menolak payudara Ibu, biasanya itu merupakan cara dia untuk
memberi tahu Ibu ada sesuatu yang salah. Mungkin karena si kecil nyeri
akibat tumbuh gigi, atau sesak bernafas karena pilek.
Jika bayi tetap menolak payudara Ibu , cobalah untuk menyusui bayi Ibu
saat dia sangat mengantuk, jaga agar ruangan tenang dan bebas gangguan. Ibu
juga dapat mencoba posisi menyusui yang berbeda, atau bahkan mencoba
menyusui sambil berjalan-jalan karena gerakan mengayun dapat menenangkan
bayi Ibu .
Jika perlu berkonsultasilah ke dokter untuk memastikan tidak ada yang
salah, seperti infeksi telinga atau kandida.
Bayi yang menyusu dari satu payudara saja.
Kadang-kadang bayi mengembangkan kesukaan pada salah satu payudara.
Itu tidak berbahaya baginya, tapi Ibu perlu memberi kesempatan bagi kedua
payudara Ibu untuk sama-sama memproduksi susu.
Jika bayi Ibu pilih-pilih, cobalah menyusui bayi Ibu dengan payudara yang
bukan kesukaanya dengan posisi yang sama seperti ketika minum ASI dari
payudara pilihannya. Jadi jika biasanya Ibu mengarahkan bayi Ibu ke
payudara kiri, sekarang gerakkan menyamping ke payudara kanan (bukan
memutar posisinya). Akan lebih nyaman jika Ibu menaruh bantal di bawah
lengan penyangga
Bayi yang suka menggigit
80
81
DAFTAR PUSTAKA :
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin.pdf
http://www.susukolostrum.com/
http://www.idai.or.id/hottopics/detil.asp?q=105
http://www.ibudananak.com
http://www.pikhospital.co.id/enews6.htm
http://forum.kotasantri.com/
http://www.clubnutricia.co.id/search?q=masalah+saat+menyusui
http://keluargarustamaji.blog.com/166072/
http://yuwielueninet.wordpress.com/2008/03/29/aduh-putingku-nyungslep/
http://montoq.blogspot.com/2008/01/radang-payudara.html
http://www.healthopedia.com/pictures/areolar-gland-abscess.html
http://www.vashishtsurgicalservices.co.uk/
82