2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibu adalah seorang Wanita yang telah melahirkan anak, dan panggilan juga untuk
wanita yang sudah mempunyai pasangan ataupun belum. Seorang Ibu juga yang menyusui
bayi atau anak yang baru saja lahir. Menyusui merupakan proses alamiah yang dilakukan
oleh seorang Ibu, yang dimana asi tersebut merupakan sumber makanan untuk memenuhi
Air susu Ibu (ASI) adalah nutrisi alamiah yang terbaik untuk bayi selama enam bulan
pertama kehidupannya, nutrisi ini amat penting untuk bayi dimana pada bulan pertama
kehidupan ASI merupakan sumber gizi yang ideal dengan memiliki kandungan yang sesuai
dengan kebutuhan tumbuh kembang pada bayi normal dari usia 4 sampai 6 bulan, baik
secara kualitas maupun kuantitas. ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi
karena mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan bermanfaat untuk meminimalkan
kuman di dalam tubuh dalam jumlah tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif dapat
mengurangi risiko kematian pada bayi. Kolostrum biasanya cendrung berwarna kekuningan
yang dihasilkan pada hari pertama sampai dengan hari ketiga setelah melahirkan. Hari
keempat sampai hari kesepuluh ASI mengandung immunoglobulin, protein, dan laktosa
lebih sedikit dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalorinya lebih tinggi dengan warna
susu yang lebih putih. Selain mengandung zat makanan, ASI juga mengandung enzim
tertentu yang berfungsi sebagai zat penyerap yang tidak akan menganggu enzim lain di
usus.
agar bayi baru lahir mendapatkan ASI eksklutif selama 6 bulan pertama setelah bayi lahir,
kemudian dapat ditambah dengan MP-ASI atau makanan pendamping asi sampai usia dua
tahun. Pemerintah telah menetapkan peraturan pemerintah No. 33 Tahun 2012 Tentang
pemberian ASI eksklusif, peraturan pemeritah tersebut menyatakan bahwa setiap bayi harus
mendapatkan ASI eksklutif yaitu ASI yang diberikan bayi sejak lahir sampai 6 bulan, tanpa
makanan tambahan atau mengganti dengan makanan atau minuman lainnya kecuali obat,
vitamin, dan mineral(Beyer et al., 2006). Bahwa “ASI ekslusif adalah pemberian makan
pada bayi dengan ASI saja dan tidak ada makanan tambahan, air, atau cairan lain selama
enam bulan pertama kehidupan dimana makanan terbaik bagi bayi dan memiliki
keseimbangan nutrisi yang tepat, tersedia secara biologis, mudah dicerna, melindungi bayi
Menurut UNICEF (United Nation Children Fund) adapun data kematian bayi yang
tercatat diseluruh dunia yaitu berjumlah 10 juta dari angka persalinan hidup dapat
disimpulkan bahwa terdapat sekitar (98-99%) yang terjadi di negara yang berkembang
dimana angka kematian bayi dinegara berkambang seratus kali lebih besar dari negara maju.
Sedangkan pemberian ASI eksklutif Di Indonesia masih jauh dari target pemerintah,
pelaksanaan ASI ekslusif, dan pada kenyataan cakupan tersebut belum dapat tercapai. Di
Indonesia persentasi pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0–6 bulan pada tahun 2017
sebesar 61,33% dan pada tahun 2018 menjadi 58,2% Persentase pemberian ASI eksklusif
tertinggi terdapat di Yogyakarta sebesar 78% dan terendah di Maluku Utara sebesar 39%,
namun demikian terjadi penurunan sebesar 3,13% pda tahun 2018.sedangkan Berdasarkan
profil kesehatan Indonesia pada tahun 2020 yaitu sebesar 66,06%. Persentase tertinggi
cakupan pemberian ASI eksklusif terdapat pada Provinsi Nusa Tenggara Barat (87,33%),
sedangkan persentase terendah terdapat di Provinsi Papua Barat (33,96%). Terdapat empat
provinsi yang belum mencapai target Renstra tahun 2020, yaitu Maluku dan Papua Barat.
Adapun terdapat kegagalan dalam proses ibu dalam menyusui sering disebabkan
karena timbulnya beberapa faktor seperti faktor ibu, faktor bayi, faktor pisikologis, faktor
tenaga kesehatan, faktor sosial budaya, penelitian yang dilakukan menunjukkan faktor
penghambat pemberian ASI eksklusif berupa keyakinan yang keliru tentang makanan bayi,
promosi susu formula dan masalah kesehatan pada ibu dan bayi menyebabkan gagalnya
Berdasarkan faktor dan masalah yang terdapat pada Ibu menyusui terdapat dua cara
untuk meningkatkan produksi asi yaitu secara farmakologis dan non farmakologis. Terapi
farmakologis merupakan terapi dengan obat namun terapi ini tidak disarankan karena akan
bereaksi pada tubuh, sedangkan terapi non farmakologis yaitu dengan memberikan
hypnoterapi atau memasukan sugesti positife dan aromaterapi lavender, oleh sebab itu
neurotransmitter yaitu zat kimia yang terdapat di otak, encephalin dan endhorphin yang
terhadap sakit atau gejala fisik lainnya. (Lydiani & Banjarmasin, 2020)
Aroma terapi lavender adalah salah satu terapi komplemeter non frmakalogi yang
esensial aromaterapi. Salah satunya aromaterapi yang dapat digunakan yaitu dengan
aromaterapi lavender. Minyak lavender telah digunakan sejak dulu sebagai salah satu jenis
pengobatan karena sifatnya yang menenangkan, merangsang tidur, efek anxyolitic (anti
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada tanggal 4 Juni 2022 di Desa
Bongan Tabanan Bali. Desa Bongan merupakan desa yang berada di kabupaten Tabanan
kecapatan Tabanan ini memiliki 11 banjar dengan jumlah penduduk yaitu 7.278 dimana
yang terdiri dari 3.639 laki-laki dan 3.639 perempuan. Dari hasil wawancara dengan
menggunakan kuesioner yang dilakukan dengan mengambil 15 sample Ibu yang memiliki
anak usia 0-6 bulan bahwa mereka sering memberikan anaknya susu formula dibandingkan
denga asi karena asi yang mereka berikan cendrung susah keluar, terdapat data bahwa dari
8 orang (53.3%) Ibu yang memberikan susu formula, 4 (26.7%) orang mengatakan hanya
memberikan asi esklusif dan 3 (20.0%) orang lainnya meberikan asi dan diselingi dengan
susu formula. Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti tertarik untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian
adalah:
Apakah ada pengaruh hypnotherapy dan aromaterapi lavender terhadap produksi ASI Ibu
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui jumlah produksi ASI menyusui pre test dan post test dilakukan
b. Untuk mengetahui jumlah produksi ASI Ibu menyusui pre test dan post test pada
kelompok kontrol
c. Untuk mengetahui perbedaan produksi ASI pada kelompok perlakuan pre test dan
Tabanan
d. Untuk mengetahui perbedaan jumlah produksi asi Ibu menyusui pre test dan post
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang peningkatan produksi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada instansi Pendidikan
aromatherapi lavender terhadap produksi ASI pada Ibu menyusui di Desa Bongan
Tabanan.
Hasil penelitian dapat dijadikan acuan untuk memberikan informasi mengenai cara
peningkatan produksi ASI. Selain itu hasil penelitian ini juga sebagai referensi
perpustakaan dan literatur bagi mahasiswa agar mendapat wawasan mengenai produksi
E. Keasliaan Penelitian
rancangan quasy experimental design dengan teknik pre-test post-test control group
Observasi ini melihat berapa jumlah ASI (dalam cc/ml) yang dihasilkan dari payudara
Ibu sebelum dilakukan intervensi dan dilakukan pengamatan lagi jumlah ASI yang
keluar setelah dilakukan intervensi hipnobreastfeeding. Berdasarakan dari hasil analisa
Paired Sample Test menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Dapat
diketahui bahwa terdapat peningkatan sebesar 28,87 ml produksi ASI pada kelompok
2. Mona Dewi Utari, Fatma Richa Rahmana, Nia Desriva, (2021), yang berjudul ‘’
(Eksperiment Semu) dengan rancangan Pre and Post Test With Non Control Design
suatu desain penelitian yang bertujuan menguji hubungan sebab akibat. Dengan
hypnoteraphy dan perawatan payudara) dan post test (setelah diberikan intervensi
Untuk kelompok intervensi sebanyak 25 orang dan 25 orang untuk kelompok control.
3. Mayang Wulan (2019), yang berjudul ‘’ Pengaruh Kombinasi Pijat Oksitosin Dengan
Aromaterapi Lavender Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post Partum Normal Di RSU
Haji Medan Tahun 2018 ‘’ Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi
Experimen) dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan
pretest and posttest with control group, sampel didapatkan 22 ibu post partum yang
ditentukan menjadi intervensi begitu juga dengan kelompok kontrol sebanyak 22 ibu
post partum. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian adalah accidental
sampling. Hasil yang didapatkanTerdapat perbedaan rata-rata produksi ASI sebelum dan
sesudah dilakukan kombinasi pijat oksitosin dan arometerapi lavender dan tidak terdapat
perbedaan rata-rata produksi ASI sebelum dan sesudah dilakukan breast care pada
kelompok kontrol.