Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI MATERI 12

TUGAS BALANCE
“REFLEKSI DIRI”

DISUSUN OLEH:
NAMA: JIHAN ATIQAH PERMATASARI
NIM: N011201005
FAKULTAS: FARMASI
KELAS: F-01

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Respon pertama yang saya alami ketika berada dalam kelompok baru atau berkaloborasi
dengan teman-teman yang belum saya kenal sebelumnya adalah saya berusaha untuk
berperilaku baik dan berpikiran positif, seperti menghindarkan diri saya dari perilaku
penyimpangan diri baik dalam segi sosial, moral, maupun emosional. Dengan demikian, saya
dapat berperilaku menahan diri agar tidak terjadinya penyimpangan diri maka saya dapat
mengontrol emosi saya. Saya juga harus menilai dan memahami karakter dari masing-
masing teman saya karena setiap orang tidak selalu mempunyai karakter yang sama serta
saya berusaha beradaptasi dengan lingkungan yang baru dengan cara mempersiapkan
mental saya agar saya dapat membangun rasa percaya diri dan tidak takut atas teman-
teman baru saya. Saya juga harus menjadi diri saya sendiri sehingga saya tahu apakah
teman-teman baru saya menerima saya dengan baik atau tidak, jika saya diterima dengan
baik oleh teman-teman baru saya maka saya akan mempertahankan sikap dan perilaku
saya, namun jika saya tidak diterima dengan baik oleh teman-teman baru saya maka saya
akan mencari tahu sikap atau perilaku apa yang tidak disukai oleh teman-teman baru saya
dan kemudian saya berusaha untuk memperbaiki sikap atau perilaku saya yang tidak disukai
oleh teman-teman baru saya. Oleh karena itu, menurut saya dengan cara begitu saya dapat
dengan nyaman berteman dan beradaptasi dengan lingkungan baru dengan cepat.
Ya, saya nyaman bekerja sama dengan orang lain. Menurut saya, bekerja sama dengan
orang lain berarti saya dapat dengan mudah mengerjakan suatu pekerjaan yang menurut
saya sulit untuk dikerjakan sendiri dan saya juga dapat melatih dan membangkitkan diri saya
untuk mempunyai rasa sosial sehingga saya dapat menciptakan kepedulian sosial yang lebih
tinggi. Selain itu, saya nyaman bekerja sama karena saya tahu bahwa manusia adalah
makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain sehingga dengan bekerja sama dapat
menjadikan diri kita sendiri sebagai seseorang yang saling menghargai sesama makhluk
Tuhan karena sesungguhnya semua manusia itu sama yang membedakan hanya
ketakwaannya. Satu hal yang saya ketahui bahwa dengan adanya kerja sama, saya bisa
mendapatkan ide atau gagasan baru yang selama ini tidak terpikirkan oleh saya sendiri
sehingga dengan adanya interaksi antarkelompok baru maka dapat menambah wawasan
dan relasi yang lebih banyak dari sebelumnya. Faktor yang mendukung bahwa saya dapat
dengan nyaman bekerja sama dengan orang lain, yaitu saya kemungkinan besar lebih
banyak mendapatkan pengalaman yang selama ini belum saya dapatkan sehingga saya
dapat melihat dunia lebih luas lagi dan tidak hanya berada di lingkungan yang sama
seterusnya dan saya juga mempunyai teman-teman yang baru sehingga saya mempunyai
teman yang lebih banyak sehingga jika suatu saat saya memerlukan pertolongan, maka
banyak yang menolong saya.
Meskipun saya nyaman berada di lingkungan baru sehingga banyak faktor yang membuat
saya nyaman dengan lingkungan baru, namun tentu saja berada dalam lingkungan baru
bukanlah hal yang mudah bagi saya. Saya akan menceritakan pengalaman saya yang baru
saja memasuki dunia perkuliahan yang dapat dikatakan bahwa saya telah memasuki
lingkungan yang baru. Saya mengatakan walaupun saya nyaman, tetapi dengan berada di
lingkungan yang sebelumnya belum saya rasakan bukanlah hal yang mudah karena
lingkungan baru yang saya masuki ini adalah lingkungan yang luas apalagi saya baru saja
keluar dari Sekolah Menengah Atas (SMA) yang hampir pasti secara umum teman-teman
memiliki karakteristik dan budaya, serta sosial dan ras yang hampir sama, semua itu
disebabkan karena teman-teman saya berada di daerah yang sama, berbeda dengan masuk
kuliah yang mahasiswa berasal dari berbagai daerah yang masing-masing membawa
budaya, sosial dan etnis yang berbeda-beda sehingga saya harus beradaptasi dengan
lingkungan kampus yang baru, walaupun pertemuan dalam perkuliahan dilakukan secara
virtual tetapi cara berkomunikasi dan berpendapat dalam interaki kelas kuliah perlu saya
menyesuaikan dengan berbagai pendapat dan argumentasi yang teman-teman lakukan.
Belum lagi kami harus menyesuaikan diri dengan lingkungan antara mahasiswa dengan
dosen yang sangat berbeda dengan guru waktu saya sekolah apalagi saat ini pandemik
covid-19 sehingga interaksi saya dengan dosen merasa serba salah karena saya belum
mengetahui bagaimana karakter para dosen dan bagaimana cara kami bersikap dan
menyikapi pada saat berinteraksi dengan dosen, seperti: bertanya kepada dosen,
mengkonfirmasi tentang kegiatan akademik, tugas-tugas dan lain-lain. Oleh karena itu, saya
sebagai mahasiswa kadang mengurungkan niat bertanya karena adanya kekhwatiran dan
perasaan was-was dalam diri saya untuk melakukan konfirmasi terhadap dosen, apalagi
secara langsung belum pernah ketemu sehingga saya memiliki keterbatasan untuk
memahami dosen, seperti apa yang harus saya lakukan jika menanyakan suatu hal. Dosen
sebenarnya bukan hal yang baru dalam lingkungan keluarga saya disebabkan ayah saya
berprofesi sebagai dosen, hanya saja tetap ada perasaan serba salah karena saya tahu
bahwa karakter setiap dosen berbeda-beda, perbedaan itu menurut saya bisa karena latar
belakang pendidikan, keluarga dan lingkungan. Pendidikan dosen saya yang mengajar ada
doktor dan bahkan ada bergelar guru besar yang dipanggil Prof, belum lagi banyaknya dosen
yang memiliki jabatan struktural di fakultas bahkan di program studi saya. Pada saat saya
mengikuti perkuliahan saya merasa kagum dengan dosen-dosen yang memiliki banyak
prestasi akademik mulai pendidikan di luar negeri maupun karya-karya ilmiahnya yang
terpublis di Jurnal Internasional yang bereputasi baik. Saya juga menemukan beberapa
istilah yang asing bagi saya dalam dunia kampus antara lain: Kartu Rencana Studi yang
disingkat dengan KRS, Ketua Prodi, Penasehat Akademik, Dekan, Wakil Dekan, Rektor dan
Wakil Rektor. Saya masih bingung seperti apa fungsi-fungsinya khususnya terhadap
mahasiswa termasuk saya. Dalam hal apa saya harus berinteraksi atau bertanya sesuatu
kepada nama-nama tersebut jika saya mengalami kendala dalam proses perkuliahan. Selain
itu, jadwal kuliah saya yang berbeda dengan jadwal pelajaran saya dahulu sehingga saya
harus menyesuaikan diri. Jika waktu saya masih Sekolah Menengah Atas (SMA) jadwalnya
mulai senin sampai dengan jumat dari jam 7.15 sampai jam 14.30 sehingga kami bisa
melakukan perencanaan sekolah dengan baik karena ada waktu istirahat yang cukup yaitu
pada sore hari dan setiap hari sabtu dan minggu, begitu saya masuk dunia kampus yang
dikenal dengan nama kuliah ternyata sangat berbeda dengan yang saya rasakan karena
jadwal kuliah saya bervariasi ada dimulai jam 8 pagi, ada jam 10 pagi, ada 13 siang bahkan
ada jam 16 sore. Perkuliah saya mulai hari senin sampai jumat, namun pada hari sabtu dan
minggu biasanya ada kegiatan yang dilaksanakan baik dari fakultas maupun universitas dan
terkadang pada hari tersebut saya gunakan juga untuk mengerjakan tugas yang diberikan
oleh dosen bahkan menurut saya saat ini begitu berat menjalani karena teman-teman yang
bisa diajak untuk berdiskusi agak sulit karena saya dan teman-teman belum pernah ketemu
langsung jadi ada perasaan sungkan untuk bertanya dan berdiskusi dalam pembelajaran.
Tugas yang diberikan juga dosen cukup banyak sehingga waktu untuk refreshing dan
bertemu dengan teman-teman yang lama terasa sulit, bahkan hampir dalam seminggu
semua aktivitas kuliah bahkan acara ketemu dengan keluarga semua menjadi tidak ada,
begitu juga kadang ada keluarga bertamu di rumah saya kadang saya tidak ketemu
dengannya disebabkan karena saya kuliah sehingga saya berada di dalam kamar dengan
kamar yang tertutup sehingga saya hanya dapat mendengar secara samar-samar
pembicaraan orang tua saya dengan keluarga yang datang di rumah pada saat bertamu.
Pada saat ini, saya sangat ingin rasanya kuliahnya secara langsung, melihat kampus merah
yang selama ini menjadi idaman dan impian banyak orang termasuk saya, ketemu dengan
teman-teman dari berbagai daerah, ketemu dengan dosen-dosen, hingga ketemu dengan
senior-senior. Itulah tadi pengalaman saya dalam beradaptasi di lingkungan baru saya dan
cara saya mengatasinya, yaitu menilai karakter teman-teman baru saya dengan cara melihat
tata cara berkomunikasinya sehingga saya bisa mengetahui siapa-siapa saja yang
mempunyai pemahaman yang sama dengan saya walaupun saya tahu bahwa dengan cara
ini bukan adalah hal yang efektif untuk menilai karakter orang, tetapi dengan keadaan
seperti ini menurut saya ini adalah hal yang harus dilakukan sehingga saya dapat akrab
dengan cepat dengan teman-teman baru meskipun hanya melalui via online.

Anda mungkin juga menyukai