Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PEKAN 3

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

DI SUSUN OLEH:

NAMA : RISKY AMALIA.R

NIM : B011201234

KELAS : PANCASILA 72 (HUKUM F)

FAKULTAS HUKUM

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TAHUN 2021
BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada umumnya didunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang menyongkong
negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh serta tidak terombang ambing oleh
persoalan yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya ideologi merupakan hasil
refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia. Pancasila
adalah dasar dari falsafah negara Indonesia, sebagaimana tercantum dalam pembukaan
UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia wajib untuk mempelajari,
menghayati, mendalami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap bidang
kehidupan. Pancasila sebagai sistem filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur yang
memiliki fungsi tersendiri, tujuan yang sama, saling keterikatan dan ketergantungan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai sistem filsafat !
2. Jelaskan filsafat Pancasila sebagai Genetivus objektivus !
3. Jelaskan filsafat Pancasila sebagai Genetivus subjektivus !

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila sebagai sistem filsafat.
2. Untuk mengetahui penjelasan dari filsafat Pancasila sebagai Genetivus
objektivus.
3. Untuk mengetahui penjelasan dari filsafat Pancasila sebagai Genetivus
subjektivus.
BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila sebagai sistem filsafat


Pancasila sebagai sistem filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur yang memiliki
fungsi tersendiri, tujuan yang sama, saling keterikatan, dan ketergantungan. Filsafat
adalah upaya manusia mencari kebijaksanaan hidup dalam membangun peradaban
manusia. Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bernegara Indonesia.
Pancasila dalam filsafat digunakan sebagai objek dan subjek. Objek untuk dicari
landasan filosofinya dan subjek untuk mengkritisi aliran filsafat yang berkembang.
Maka dari itu Pancasila harus menjadi orientasi pelaksanaan sistem politik dan
pembangunan nasional.
Nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam sila-sila Pancasila mendasari seluruh
peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Pancasila sebagai weltanschauung artinya
nilai-nilai Pancasila itu merupakan sesuatu yang telah ada dan berkembang didalam
masyarakat Indonesia, yang kemudian disepakati sebagai dasar filsafat negara
(philosophische Grondslag).
B. Filsafat Pancasila sebagai Genetivus objektivus
Genetivus objektivus adalah sebuah prinsip yang menerangkan bahwa nilai-nilai dalam
pancasila diberdayagunakan sebagai sebuah obyek yang landasan filosofisnya diteliti
dengan merujuk pada berbagai ilmu filsafat yang banyak dan luas tumbuh di belahan
bumi barat.
C. Filsafat Pancasila sebagai Genetivus subjektif
Artinya adalah nilai-nilai pancasila dipergunakan untuk mengkritisi berbagai aliran
filsafat yang berkembang. Baik untuk menemukan hal-hal yang sesuai dengan nilai-
nilai pancasila maupun untuk melihat nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
pancasila. Selain itu, nilai-nilai pancasila tidak hanya dipakai dasar bagi pembuatan
peraturan perundang-undangan, tetapi juga nilai-nilai pancasila harus mampu menjadi
orientasi pelaksanaan sistem politik dan dasar bagi pembangunan nasional.
Sastrapratedja mengatakan bahwa pancasila adalah dasar politik, yaitu prinsip-prinsip
dasar dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Soerjanto
mengatakan bahwa fungsi pancasila untuk memberikan orientasi ke depan
mengharuskan bangsa Indonesia selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang
dihadapinya.
BAB III. PENUTUP

A. KESIMPULAN
Maka kesimpulan yang dapat kita ambil yaitu pancasila sebagai sistem filsafat adalah
kesatuan dari berbagai unsur yang memiliki fungsi tersendiri, tujuan yang sama, saling
keterikatan dan ketergantungan. Nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila mendasari seluruh peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Pancasila
sebagai weltanschauung artinya nilai-nilai Pancasila itu merupakan sesuatu yang telah
ada dan berkembang didalam masyarakat Indonesia, yang kemudian disepakati sebagai
dasar filsafat negara (philosophische Grondslag). Filsafat Pancasila sebagai Genetivus
objektivus adalah sebuah prinsip yang menerangkan bahwa nilai-nilai dalam pancasila
diberdayagunakan sebagai sebuah obyek yang landasan filosofisnya diteliti dengan
merujuk pada berbagai ilmu filsafat yang banyak dan luas tumbuh di belahan bumi
barat. Sedangkan filsafat pancasila sebagai genetivus subjektif artinya adalah nilai-nilai
pancasila dipergunakan untuk mengkritisi berbagai aliran filsafat yang berkembang.

Anda mungkin juga menyukai