Disusun oleh :
Amelia Pebriani
G031231091
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
1.Jelaskan dan berikan contoh dari istilah-istilah berikut: konsep mol, hukum
Avogadro, reaksi redoks, oksidator, dan reduktor?
•Konsep mol adalah satuan ukuran yang digunakan dalam kimia untuk mengukur jumlah zat
yang terlibat dalam suatu reaksi. Satu mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan
jumlah atom dalam 12 gram karbon-12. Contoh penggunaan konsep mol adalah ketika kita
ingin menghitung jumlah partikel dalam suatu reaksi kimia.
•Hukum Avogadro menyatakan bahwa volume gas yang sama pada suhu dan tekanan yang
sama mengandung jumlah partikel yang sama. Dalam hal ini, satu mol gas akan selalu
memiliki volume yang sama pada suhu dan tekanan yang sama. Contoh penerapan hukum
Avogadro adalah ketika kita ingin menghitung volume gas yang dihasilkan dalam suatu
reaksi kimia.
Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang melibatkan transfer elektron antara dua zat kimia.
Oksidasi adalah proses kehilangan elektron, sedangkan reduksi adalah proses penerimaan
elektron. Oksidator adalah zat yang menyebabkan oksidasi, sedangkan reduktor adalah zat
yang menyebabkan reduksi. Contoh reaksi redoks adalah reaksi antara logam dan asam, di
mana logam mengalami oksidasi dan asam mengalami reduksi.
•Contoh penggunaan istilah-istilah tersebut dalam suatu reaksi kimia adalah ketika terjadi
reaksi antara besi dan oksigen untuk membentuk karat. Dalam reaksi ini, besi mengalami
oksidasi dan menjadi oksida besi, sedangkan oksigen mengalami reduksi dan membentuk
molekul air. Oksigen adalah oksidator, sedangkan besi adalah reduktor.
2. Sebutkan dan jelaskan hukum dasar ilmu kimia serta berikan contoh masing-masing
hukum dasar tersebut.
•Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier): Massa zat tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
dalam suatu reaksi kimia, melainkan hanya dapat diubah bentuknya. Contoh penggunaan
hukum ini adalah ketika kita membakar kayu, massa abu yang dihasilkan sama dengan massa
kayu yang dibakar.
•Hukum Perbandingan Tetap (Proust): Zat-zat kimia dalam suatu senyawa selalu memiliki
perbandingan tetap dalam jumlah atom atau molekulnya. Contoh penggunaan hukum ini
adalah ketika kita membentuk air dari hidrogen dan oksigen, perbandingan antara hidrogen
dan oksigen selalu 2:1.
•Hipotesis Avogadro: Volume gas yang sama pada suhu dan tekanan yang sama mengandung
jumlah partikel yang sama. Contoh penggunaan hukum ini adalah ketika kita ingin
menghitung jumlah partikel gas dalam suatu reaksi kimia dengan menggunakan volume gas
yang dihasilkan.
•Hukum Perbandingan Berganda (Dalton): Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu
senyawa, maka perbandingan massa unsur yang satu dengan unsur yang lain selalu
merupakan perbandingan bilangan bulat yang sederhana. Contoh penggunaan hukum ini
adalah ketika kita membentuk dua senyawa berbeda dari unsur hidrogen dan oksigen,
perbandingan massa hidrogen dan oksigen selalu merupakan perbandingan bilangan bulat
yang sederhana.
Hukum Perbandingan Volume (Gay-Lussac): Jika dua gas bereaksi, maka volume gas yang
bereaksi dan volume gas hasil reaksi memiliki perbandingan bilangan bulat yang sederhana.
Contoh penggunaan hukum ini adalah ketika hidrogen dan oksigen bereaksi membentuk air,
volume hidrogen dan oksigen yang bereaksi selalu memiliki perbandingan bilangan bulat
yang sederhana
3. Pada umummya orang dewasa minum air sebanyak 2 liter. Jika massa jenis air
adalah 1 g/mL, berapa berat air yang Sdr. minum tersebut ? Berapa jumlah molekul
yang terdapat dalam air yang Sdr. minum? Hitung juga persentase oksigen dan
hidrogen dalam molekul air, H2O.
Diketahui :
V air = 2 L = 2000 mL
ρ air = 1 gr/mL
4. a) Tentukan bilangan oksidasi dari Hidrogen pada senyawa (1) NaH, (2) HF, (3)
H₂SO₄
b) Tentukan bilangan oksidasi dari Oksigen pada senyawa: (1)H₂0, (2) Na₂O₂, (3) F₂0
c) Berapa bilangan oksidasi Aluminium dari: (1) Al, (2) Al₂O₃, (3) AICI₃
a) Oksidasi Hidrogen :
(1) NaH = -1
(2) HF = +1
(3) H₂SO₄ = +1
b) Oksidasi Oksigen :
(1)H₂0 = -2
(2) Na₂O₂ = -1
(3) F₂0 = +2
c) Oksidasi Aluminium :
(1) Al = 0
(2) Al₂O₃ = +3
(3) AICI₃ = +3
6. Pada persamaa 108 g HgO menurut reaksi 2Hg (s) →Hg (l) + O2 (g) diperoleh 4,8 g O2
maka berapa persen (%) HgO yang terurai….
(Diketahui Ar Hg = 200 O = 16)
Pada pemanasan 108 g HgO menurut reaksi 2Hg (S) + O2 (g)2→Hg(l), diperoleh 4,8 g O2.
Berdasarkan reaksi tersebut, setiap 2 mol HgO akan menghasilkan 1 mol O2. Oleh karena itu,
jumlah mol O2 yang dihasilkan dari 108gHgO adalah sebagai berikut.
Jumlah mol O2 = 4.8 g /32 g/mol = 0,15 mol
Dalam reaksi tersebut , terdapat 2 mol HgO yang menghasilkan 1 mol 02. Oleh karena itu,
jumlah mol HgO yang terurai adalah sebagai berikut:
Jumlah mol HgO=0,15 mol x 2 mol HgO/1 mol O2 = 0,3 mol
Berdasarkan jumlah mol HgO yang terurai, kita dapat menghitung persentase HgO yang
terurai sebagai berikut:
Persentase HgO yang terurai = (Jumlah mol HgO yang terurai / jumlah mol HgO awal) x
100%
Jumlah mol HgO awal = 108g/216,6 g/mol = 0,5 mol
Persentase HgO yang terurai = (0,3 mol/0,5 mol)x 100% = 60%
Maka persentase HgO yang terurai adalah 60%
7. Jika hidrat tembaga (II) sulfat dipanaskan, akan berjkurang sebanyak 36% berdasar
data tersebut, maka tentukan rumus molekul dai hidrat tersebut, jika diketahui (ArCu
= 63,5% ; S =32; O=16 dan H = 1)
Jika hidrat tembaga (II) sulfat dipanaskan dan berkurang sebanyak 36% maka artinya
sebagian air kristal dalam hidrat tersebut menguap. Karna hal tersebut sehingga rumus
molekul dari hidrat ditentukan berdasarkan dengan menggunakan perbandingan mol antara
air dan tembaga (II) sulfat. Dan rumus molekul yang tepat adalah CuSO4.5H2O.
Dalam rumus molekul tersebut, angka 5 menunjukkan jumlah molekul air kristal yang terkait
dalam struktur kristal hidrat terhadap tembaga (II) sulfat. Oleh karena itu, ketika hidrat
tersebut dipanaskan dan berkurang sebanyak 36%, maka artinya sekitar 2 molekul air kristal
menguap. Sehingga yang rumus molekul dari tembaga (II) sulfat yang diberikan adalah
CuSO4.5H2O.
8. Jika pada STP, volume dari 4,25 g gas sebesar 2,8 liter,maka hitunglah massa molekul relative
dari gas tersebut.
Jawab :
Dik: Massa gas = 4,25 gram Dit: Massa molekul relative?
Volume (STP) = 2,8 liter
10. Selesaikanlah reaksi berikut dalam suasana asam dari reaksi berikut:
I- + MnO4- → Mn2+ + I2
Jika pada reaksi tersebut digunakaan 9 g KMnO4, berapakah massa iod yang
dihasilkan agar tercapai ekivalensi reaksi ?
Jawaban:
Untuk menyelesaikan reaksi ini dalam suasana asam, kita perlu menyetarakan jumlah
elektron yang terlibat dalam setiap sisi persamaan reaksi.
Reaksi yang diberikan adalah: I- + MnO4- → Mn2+ + I2
Kita dapat melihat bahwa MnO4- menerima 5 elektron untuk menjadi Mn2+, sedangkan I-
kehilangan 1 elektron untuk menjadi I2. Oleh karena itu, kita perlu menyetarakan jumlah
elektron dengan mengalikan I- dengan 5.
5I- + MnO4- → Mn2+ + I2
Sekarang kita dapat memulai menghitung massa iod (I2) yang dihasilkan. Dalam soal ini,
diketahui bahwa digunakan 9 gram KMnO4.
Langkah 1: Menghitung jumlah mol KMnO4 = massa KMnO4 / massa molar KMnO4
Jumlah mol KMnO4 = 9 g / (39.1 g/mol + 54.9 g/mol + 4(16.0 g/mol)) Jumlah mol KMnO4
≈ 0.056 mol
Langkah 2: Menghitung jumlah mol I2 yang dihasilkan Berdasarkan persamaan reaksi yang
telah disetarakan, kita tahu bahwa setiap 5 mol I- akan menghasilkan 1 mol I2. Jumlah mol I2
= (5 mol I- / 1 mol MnO4-) x 0.056 mol KMnO4 Jumlah mol I2 ≈ 0.28 mol
Langkah 3: Menghitung massa I2 yang dihasilkan Massa I2 = jumlah mol I2 x massa molar
I2 Massa I2 = 0.28 mol x (2 x 126.9 g/mol) Massa I2 ≈ 71.23 g
Jadi, agar tercapai ekivalensi reaksi, massa iod (I2) yang dihasilkan adalah sekitar 71.23
gram.
11. Contoh tanah seberat 1,35 kg diambil dari tambang emas PT. INCO Soroako telah
diteliti kandungan nikelnya dan ditemukan sebanyak 1,275 mg. Hitung berapa banyak
kandungan Ni dalam 1 ton contoh tanah tersebut dalam satuan mol dan atom.
12. Suatu senyawa mengandung Pb 90,6% dan O, 9,4% (persen berat). Tentukan
rumus empirik dari senyawa tersebut.
Pb= 90,6%
= 90,6/100 x 100%
= 90,6 gram
O = 9,4%
= 9,4/100 x 100%
= 9,4 gram
Mol Pb = massa/Ar
= 90,6/207
= 0,43 mol
Mol O = massa/Ar
= 9,4/16
= 0,58 mol
0,4 : 0,6
4:6
2:3
13. Gas oksigen dibuat dengan memanaskan KClO3. (a) Berapa berat oksigen (O2)
yang diperoleh dari pemanasan 3.00 g KC1O3? (b) Berapa volume O2, jika diukur
pada keadaan STP ? (c) Berapa volume gas O2 yang ada dalam air pada tekanan 730
cm Hg dan 25°C ?
Jawab :
(a) Untuk menghitung berat oksigen (O2) yang diperoleh dari 3.00 g KC1O3, kita
perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
Jadi, berat oksigen (O2) yang diperoleh dari pemanasan 3.00 g KC1O3 adalah sekitar 1.65
gram.
(b) Untuk menghitung volume O2 pada keadaan STP (Standard Temperature and Pressure),
kita dapat menggunakan hukum gas ideal:
PV = nRT
Di mana:
- P adalah tekanan (STP = 1 atm).
- V adalah volume yang akan dihitung.
- n adalah jumlah mol (yang telah kita hitung sebelumnya).
- R adalah tetapan gas (0.0821 L.atm/mol.K).
- T adalah temperatur dalam kelvin (STP = 273.15 K).
V = (nRT) / P
V = (0.0516 mol) × (0.0821 L.atm/mol.K) × (273.15 K) / (1 atm)
V ≈ 1.20 L.
Jadi, volume O2 yang diukur pada keadaan STP adalah sekitar 1.20 liter.
(c) Untuk menghitung volume gas O2 yang ada dalam air pada tekanan 730 cm Hg dan 25°C,
kita dapat menggunakan hukum gas ideal dan mengonversi tekanan ke dalam atm:
PV = nRT
Di mana:
- P adalah tekanan dalam atm (730 cm Hg perlu dikonversi).
- V adalah volume yang akan dihitung.
- n adalah jumlah mol O2 (sudah kita hitung sebelumnya).
- R adalah tetapan gas (0.0821 L.atm/mol.K).
- T adalah temperatur dalam kelvin (25°C = 298.15 K).
1 atm = 76 cm Hg
730 cm Hg / 76 cm Hg/atm ≈ 9.61 atm
V = (nRT) / P
V = (0.0516 mol) × (0.0821 L.atm/mol.K) × (298.15 K) / (9.61 atm)
V ≈ 1.22 L.
Jadi, volume gas O2 yang ada dalam air pada tekanan 730 cm Hg dan 25°C adalah sekitar
1.22 liter.