KEGIATAN PEMBELAJARAN II
SISTEM PERODIK UNSUR
1. Pendahuluan
Learning point pembelajaran materi sistem periodik unsur antara lain:
a. mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah
perkembangan sistem klasifikasi unsur dalam bentuk tabel periodik.
b. mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sifat-sifat fisika dan
kimia unsur.
c. mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sifat-sifat kimia unsur
Golongan IA-VIIIA .
d. mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sifat oksida unsur
periode ke tiga.
Learning objective pembelajaran materi sistem periodik unsur adalah :
a. mahasiswa dapat menginterpretasikan konfigurasi elektron dari
suatu unsur dalam bentuk spesis netral maupun ion.
b. mahasiswa dapat menjelaskan konsep teori sistem periodik unsur
yang dikemukakan oleh Johan W. Dobereiner, John Neulands dan
Dmitri Ivanovich Mendeleev.
c. mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan sifat-sifat fisika dan
kimia unsur-unsur golongan IA-VIIIA.
d. Mahasisiwa dapat menjelaskan perbedaan sifat-sifat fisika dan
kimia unsur-unsur periode ke tiga.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
18Y02110702
UNIVERSITAS HASANUDDIN
18Y02110703
TUGAS MODUL 2 SEMESTER 1
2. Latihan
Selesaikan soal-soal latihan berikut ini dan diskusikan dengan teman-teman
sekelas Anda.
SEBAB
Unsur Hidrogen adalah unsur non logam yang berbentuk gas dan berwarna jika
teroksidasi atau terbakar di udara bebas akan membentuk air.
11. Sifat yang tidak benar dalam system periodik adalah:
(a) makin ke kanan dalam satu periode makin kecil volumenya.
(b) makin ke bawah dalam satu golongan makin kecil potensial ionisasinya.
(c) makin ke kanan dalam satu periode makin besar elektronegativitasnya.
(d) makin ke bawah dalam satu golongan makin besar volumenya.
(e) makin ke kanan dalam satu periode makin bersifat logam.
12. Diskusikan soal nomor 7 – 11 terkait dengan jawaban yang Anda berikan.
3. Lembar Diskusi
Mahasiswa menyelesaikan tugas pada lembar diskusi ini dengan menuliskan
pada kolom-kolom berikut ini.
1. Konfigurasi elektron :
a. K
K = 1 s 2 2 s 2 2 p6 3 s 2 3 p6 4 s1
b. Fe3 +¿¿
Fe3 +¿¿ = 1 s 2 2 s 2 2 p6 3 s 2 3 p6 3 d 3 4 s 2
c. Cu
Cu = 1 s 2 2 s 2 2 p6 3 s 2 3 p6 3 d 10 4 s 1
d. P
P = 1 s 2 2 s 2 2 p6 3 s 2 3 p3
e. Cl-
Cl- = 1 s 2 2 s 2 2 p6 3 s 2 3 p6
f. Sr
Sr = 1 s 2 2 s 2 2 p6 3 s 2 3 p6 3 d 10 4 s 2 4 p 6 5 s2
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
18Y02110702
UNIVERSITAS HASANUDDIN
18Y02110703
TUGAS MODUL 2 SEMESTER 1
2. Pada sistem periodik terdapat tata letak sebuah unsur dan berubah dan berulang secara
periodik sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron. Oleh karena itu,
apabila K dan Cu memiliki jumlah elektron yang sama pada kulit terluarnya, tetap memiliki
sifat kimia yang berbeda karena kedua unsur tersebut memiliki nomor atom dan perubahan
yang berbeda, sehingga memiliki sifat kimia yang berbeda pula. Begitu juga dengan hidrogen
ketiganya tetap memiliki unsur kimia yang berbeda meskipun memiliki jumlah elektron yang
sama pada kulit terluar karena memiliki nomor atom dan komfigurasi elektron yang berbeda.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
18Y02110702
UNIVERSITAS HASANUDDIN
18Y02110703
TUGAS MODUL 2 SEMESTER 1
3. Johan W. Dobereiner, orang pertama yang menemukan adanya hubungan antara sifat unsur
dan massa atom relatif. Ia menemukan pada tahun 1817 beberapa kelompok tiga unsur yang
mempunyai kemiripan sifat yang ada hubungannya dengan massa atom relative, seperti
Kelompok tiga unsur ini disebut Triade. Meskipun Triade ini masih jauh dari sempurna
namun penemuan ini mendorong orang untuk menyusun daftar unsur-unsur sesuai dengan
sifatnya.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 1’
Meskipun ada hal yang tidak dapat diterima, misalnya Cr tidak mirip dengan Al, Mn tidak
mirip dengan P, Fe tidak mirip dengan S, tetapi usahanya telah menuju ke usaha yang tepat,
untuk menyusun suatu daftar unsur.
Pada tahun 1869, medeleyev berhasil menyusun satu daftar terdiri atas 65 unsur yang telah
dikenal pada waktu itu. Selain itu dari sifat fisika ia menggunakan sifat-sifat kimia untuk
menyusun daftar unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Dalam hal ini ia
menggunakan suatu hukum yang di kenal sebagai hukum periodik yang berbunyi :
1. Setiap unsur yang telah diketahui pada saat itu dibuatkan sebuah kartu dengan
dicantumkan pula massa atom, rumus-rumus senyawa, dan sifat-sifat lainnya
2. Kartu-kartu tersebut kemuadian di susun urut berdasarkan naiknya massa atom
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
18Y02110702
UNIVERSITAS HASANUDDIN
18Y02110703
TUGAS MODUL 2 SEMESTER 1
3. Dari deratan unsur ini, kalau mendatar terjadi perubahan siafat dan ditetapkan unsur
baru yang siafatnya mirip dengan unsur yang telah ada, maka unsur baru ini
diletakkan di bawa unsur semula sehingga diperoleh deretan unsur mendatar baru
4. Jika suatu unsur berdasarkan urutan naiknya massa atom seharusnya diletakkan di
bawah unsur tertentu misalnya ke-13, tetapi karena sifat-sifatnya mirip dengan unsur
ke-14 maka oleh Medeleyev unsur tersebut diletakkan di bawah unsur ke-14.
Mandeleyev yakin bahwa unsur di bawah unsur ke-13 belum diketemukan, tetap
dikosongkan. Sifat-sifat unsur yang belum diketemukan ini telah diramalkan. Dan
kenyataanya ini membuktikan bahwa di samping kenaikan massa atomnya, sifat-sifat lain
dari unsur lebih diperhatikan
5.
- Semua logam dari golongan 1 bereaksi hebat dengan air dan bahkan dapat meledak
ketika bereaksi dengan air. Masing-masing reaksi ini, terbentuk sebuah larutan logam
hidroksida bersama dengan gas hidrogen. Semua logam pada golongan 1 ini sangat
reaktif dan harus di hindari dari bersentuhan dengan undara untuk mencegah
terjadinya oksidasi
- Golongan VII A / Halogen merupakan logam yang sangat reaktif dalam menerima
elektron dan bertindak sebagai oksidator kuat dalam satu golongan dimana ini
golongan sangat mudah untuk mengalami oksidasi. Hologen merupakan golongan
nonlogam yang sangat reaktif, sehingga unsur-unsur nya tidak di jumpai pada keadaan
bebas. Pada umumnya ditemukan di alam dalam bentuk senyawa garam-garamnya.
Semua Halogen (X2) dapat bereaksi dengan gas hidrogen, membentuk hidrogen halida
(HX). Semua hologen larut dalam air hologen dapat bereaksi dengan oksigen
menghasilkan asam oksi, jika asam oksi ini direaksikan dengan air akan dihasilkan
asam halat.
6.
a. Sifat kimia dan fisika O, S, dan Se
Konfigurasi elektron
O=26
S=286
Se = 1 8 18 6
O, S, dan Se sama-sama memiliki 6 elektron valensi, berkecenderungan membentuk ion negative
bermuatan -2
Bilangan oksidasi yang mungkin dimiliki
O = 2, 1, -1, -2
S = 6, 5,4,3,2,1,-1,-2
Se = 6, 4,2, 1, -2
Elektronegativitas
O = 3,44
S = 2,58
Se = 2,55
Energi ionisasi tingkat pertama
O = 1313,9 kJ/mol
S = 999,6 kj/mol
Se = 941,0 kJ/mol
- Sifat Fisika
0, S, dan Se adalah nonmetal.
b. - Atom oksigen memiliki nomor atom 8, artinya atom oksigen memiliki 8 proton pada inti.
- Unsur oksigen terdiri atas sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada
inti, yang tidak bisa dibagi-bagi lagi
- Senyawa oksigen (O2) terdiri atas beberapa unsur yang saling berikatan. Senyawa oksigen
terdiri atas 2 molekul oksigen (senyawa diatomic).
c. Berikut senyawa oksida dari unsur-unsur periode ketiga yaitu Cl2O7, Al2O3, SO3, Na2O,
P2O5, SiO2 dan MgO.
Persamaan :
Al2O3, Na2O, MgO adalah sama-sama senyawa ionic.
Cl2O7, P2O5, SiO2 dan SO3 adalah sama-sama senyawa kovalen.
Na2O dan MgO adalah oksida basa.
SiO2, P2O5, SO3 dan Cl2O7 adalah oksida basa
Perbedaan :
Semakin ke kanan, titik leleh dan titik didih oksidanya semakin rendah.
Al2O3 adalah senyawa amfoter artinya bisa berperan sebagai asam atau basa.
Reaksi yang berkaitan dengan oksida unsur periode tiga
Na2O bereaksi dengan air membentuk natrium hidroksida yang bersifat basa.
Reaksinya : Na2O(s) + H2O(l) → 2NaOH(aq)
Magnesium oksida agak sulit larut. Tetapi oksida tersebut bereaksi dengan asam dengan
cara yang menyerupai reaksi asam-basa :
Reaksinya : MgO(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2O(l)
Aluminium oksida bahkan lebih sulit larut dibandingkan magnesium oksida, oksida ini juga
tidak bereaksi dengan air. Tetapi zat ini menunjukkan sifat-sifat basa bereaksi dengan asam.
Reaksinya : Al2O3(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2O(l) Zat ini juga menunjukkan sifat-sifat
asam dengan bereaksi dengan basa
Al2O3(s) + 2NaOH(aq) + 3H2O(l) → 2NaAl(OH)4(aq)
Jadi Al2O3 digolongkan sebagai oksida amfoter karena memiliki sifat-sifat asam maupun basa
Silikon dioksida tidak larut dalam air dan tidak bereaksi dengan air. Tetapi oksida ini
memiliki sifat-sifat asam karena bereaksi dengan basa yang sangat pekat.
7. Unsur-Unsur periode ketiga terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl dan Ar. Berdasarkan konfigurasi
elektronnya maka dapat dikatakan bahwa :
a. Na paling sukar bereaksi
b. P, S, dan Cl cenderung membentuk gas
c. S adalah logam
d. Energi ionisasi pertama Ar paling besar
e. Na, Mg dan Al dapat berperan sebagai pengoksidasi
Jawab : e. Na, Mg dan Al cenderung melepaskan electron. Unsur yang menyumbangkan electron
menyebabkan reaksi oksidasi dan unsur yang mengalami reaksi oksidasi disebut reduktor → salah
Jawab : b. Metaloid atau semi logam adalah unsur kimia yang memiliki sifat antara logam dan non
logam. Jadi, kelompok unsur metaloid dalam tabel periodic mempunyai sifat antara logam dan non
logam → benar
9. Pernyataan berikut yang berikatan dengan unsur golongan IVA dari atas ke bawah :
(1) Semuanya adalah unsur non logam kecuali Pb (timbal).
(2) Valensi empat semakin tidak stabil namun valensi duanya semakin stabil.
(3) Karbon membentuk oksida asam sebagaimana halnya dengan Sn.
(4) Jari-jari atomnya semakin besar namun potensial ionisasinya semakin kecil.
Jawab : (4) Jari-jari atom dalam satu golongan semakin besar dari atas ke bawah, hal ini disebabkkan
semakin bertambahnya kulit atom → benar
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
18Y02110702
UNIVERSITAS HASANUDDIN
18Y02110703
TUGAS MODUL 2 SEMESTER 1
10. Hidrogen adalah unsur yang sifatnya berbeda dengan unsur golongan IA yang lain walaupun
konfigurasi electron terluarnya sama.
Sebab
Unsur Hidrogen adalah unsur non logam yang berbentuk gas dan berwarna jika teroksidasi atau
terbakar di udara bebas akan membentuk air.
Jawab : Unsur-unsur dalam golongan IA tidak hanya memiliki hidrogen dengan elektron valensi = 1,
tetapi juga hidrogen dengan elektron valensi = 1, sehingga hidrogen termasuk dalam golongan yang
sama dengan alkali. Walaupun memiliki elektron valensi yang sama, tetapi hidrogen dan unsur
golongan alkali memiliki sifat yang berbeda, seperti :
- Hidrogen adalah gas non-logam yang tidak berwarna, tidak berwarna, dalam kondisi normal.
Namun, itu akan berwarna ketika teroksidasi.
- Hidrogen bereaksi dengan oksigen atmosfer untuk menghasilkan air.
- Unsur alkali termasuk logam padat
- Unsur alkali dapat diiris/dipotong.
- Unsur alkali sangat reaktif dan tidak terjadi secara bebas di alam. Dengan demikian, Pernyataan
benar dan alasan juga benar. Namun, keduanya tidak berhubungan.
Jawab : e. Makin ke kanan dalam satu periode makin bersifat logam. Alasannya karena dalam sistem
periodic unsur logam terletak di sebelah kiri dan unsur non logam terletak disebelah kanan. Dalam
suatu periode dari kiri ke kanan, sifat kelogaman berkurang sedangkan dalam dari satu golongan dari
atas ke bawah sifat kelogaman semakin besar.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
18Y02110702
UNIVERSITAS HASANUDDIN
18Y02110703
TUGAS MODUL 2 SEMESTER 1
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
18Y02110702
UNIVERSITAS HASANUDDIN
18Y02110703
TUGAS MODUL 2 SEMESTER 1
11.
Makassar, 2020
Nama mahasiswa :
Nim :
Prodi :