1, Februari 2021, 72 - 83
ISSN: 2302-4496
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas alat peraga hukum Melde berbasis
aplikasi physics toolbox sensor suite untuk menentukan cepat rambat gelombang pada materi
gelombang stasioner. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan model
ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, evaluation). Validitas alat peraga
hukum Melde dinilai berdasarkan hasil yang dilakukan oleh validator ahli dan taraf ketelitian
menggunakan alat peraga. Berdasarkan data yang diperoleh tingkat validitas alat peraga
hukum Melde berbasis aplikasi physics toolbox sensor suite termasuk dalam kategori sangat
layak dikarenakan hasil validasi dan taraf ketelitian alat peraga memiliki presentase ≥61%.
Hasil validasi alat peraga menunjukkan presentase sebesar 89,38% dan data hasil percobaan
hukum Melde pada percobaan 1 memiliki presentase sebesar 96,40%, pada percobaan 2
memiliki presentase sebesar 98,99% dan pada percobaan 3 memiliki preentase sebesar 95,80%
sehingga kesesuaian alat peraga hukum Melde termasuk dalam kategori sangat layak.
Kata Kunci : Physics toolbox sensor suite, cepat rambat gelombang, gelombang stasioner
Abstract
This research aims to describe the validity of Melde law teaching aids based on the physics
toolbox sensor suite application to determine the fast propagation of waves in stationary wave
material. This type of research is a research development using the ADDIE model (Analysis,
Design, Development, Implementation, evaluation). The validity of Melde's legal props is
assessed based on the results made by expert validators and the level of accuracy using props.
Based on the data obtained, the validity level of Melde's law teaching aids based on the physics
toolbox sensor suite application is in the very feasible category because the results of the
validation and the level of accuracy of the teaching aids have a percentage of ≥61%. The
results of the validation of the props show a percentage of 89.38% and the results of the Melde
law experiment data in experiment 1 have a percentage of 96.40%, in experiment 2 it has a
percentage of 98.99% and in experiment 3 it has a percentage of 95.80% so that The suitability
of Melde's legal props is in the very feasible category.
Keywords: Physics toolbox sensor suite, fast wave propagation, stationary waves
Untuk mewujudkan hal tersebut maka peserta didik pengalaman kepada peserta didik dalam melakukan
harus mempunyai beberapa kemampuan yang nantinya eksperimen.
akan berguna dalam mewujudkan tujuan pendidikan di Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dibagi
Indonesia. Sesuai dengan penerapan Kurikulum 2013 menjadi beberapa cabang ilmu, salah satunya adalah
meliputi pengembangan kompetensi sikap, pengetahuan Fisika. Fisika adalah cabang ilmu yang mempelajari
dan ketrampilan. Peserta didik harus mampu untuk fenomena dan arti fisis dari suatu kejadian yang terdapat
belajar dan mengevaluasi kemampuannya dalam di alam dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Fisika
ketrampilan eksperimen khususnya eksperimen fisika. adalah ilmu yang didasarkan pada pengamatan
Dengan adanya eksperimen diharapkan akan eksperimental dan pengukuran kuantitatif dengan tujuan
menimbulkan pemahaman dan mereka akan belajar untuk mencari hukum-hukum dasar yang menjelaskan
untuk menemukan dan membuktikan sendiri mengenai tetang suatu fenomena Fisika (Serway & Jewett, 2014).
hukum yang sedang dipelajari. Sehingga pemahaman Dalam dunia pendidikan, fisika dianggap sebagai mata
tersebut akan mampu bertahan dalam jangka waktu yang pelajaran yang sukar dipahami oleh peserta didik.
lama. Dan melalui kegiatan eksperimen ini peserta didik Penelitian menunjukkan sebanyak 33% peserta didik
mampu menghasilkan pengetahuan mereka sendiri mengalami kesulitan dalam memahami konsep fisika
selama melakukan eksperimen. Pendidikan dan proses (Yogantari, 2015).
pembelajaran yang terus berkembang mampu Berdasarkan penelitian (Husni Mubarok, 2018)
menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. Seperti menyatakan bahwa selama ini mata pelajaran fisika
halnya yang tertuang dalam (Kemendikbud, 2017), untuk masih banyak ditakuti oleh peserta didik, hanya sebagian
dapat menghadapi tantangan abad 21, peserta didik kecil peserta didik yang tertarik untuk mempelajari
diminta untuk terampil dalam menggunakan media dan materi fisika secara mendalam. Ketidaktertarikan peserta
teknologi. didik disebabkan oleh beberapa alasan, diantaranya yaitu
Media adalah alat yang digunakan untuk proses pembelajaran satu arah, terlalu banyak rumus yang
menyampaikan informasi dari pengirim ke penerima dipelajari, proses pembelajaran monoton dan hanya
(Sutikno, 2013). Dalam bidang pendidikan, media berlangsung di kelas sehingga kurangnya pengalaman
merupakan bagian dari kegiatan belajar mengajar atau yang diperoleh peserta didik melalui kegiatan
biasa disebut media pembelajaran. Media pembelajaran eksperimen.
merupakan hal-hal yang berguna sebagai penyalur pesan Materi gelombang berjalan dan stasioner adalah salah
(message), perangsang pikiran, perhatian perasaan, dan satu materi Fisika pada jenjang SMA kelas XI semester
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong proses genap. Percobaan hukum Melde termasuk dalam aplikasi
belajar (Asyhari dan Silvia, 2016). Media pembelajaran gelombang stasioner yang bisa dituangkan dalam bentuk
merupakan faktor penentu keberhasilan dalam proses alat peraga.
pembelajaran (Zahro, dkk., 2017). Media pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti
sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar disebut alat di SMA Negeri 1 Lamongan, diketahui kegiatan
peraga. (Arsyad, 2016). Media pembelajaran yang bisa praktikum memang beberapa kali pernah dilakukan,
digunakan adalah alat praktikum yang bisa menunjang namun untuk materi gelombang stasioner sendiri tidak
motivasi selama proses pembelajaran dan bisa menarik pernah dilakukan, dikarenakan belum terdapat fasilitas
minat peserta didik untuk mempelajari fisika, sehingga berupa alat praktikum hukum Melde. Berdasarkan
diharapkan nantinya pelajaran fisika tidak lagi menjadi masalah yang telah dijabarkan diatas maka penulis
pelajaran yang ditakuti oleh peserta didik. Media membuat alat peraga hukum Melde dengan berbasis
Pembelajaran tidak harus mahal, yang terpenting adalah aplikasi physiscs toolbox sensor suite dengan harga yang
konsep yang diajarkan melalui media tersebut sesuai terjangkau. Alat peraga ini dikembangkan dengan
dengan kompetensi dasar yang dibutuhkan peserta didik. speaker bluetooth dan alat ini mampu menggunakan
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar beban sampai 100 gram dan alat peraga hukum Melde ini
mengajar diharapkan mampu membangkitkan keinginan juga mampu menggunakan frekuensi mulai dari 10. Alat
dan minat baru dalam diri peserta didik serta peraga hukum Melde dikembangkan dengan komponen
membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam kegiatan yang mudah dicari dan harga yang mudah dijangkau.
belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti
terhadap peserta didik (Arsyad, 2016). Dengan harga melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan
yang terjangkau, media pembelajaran mampu Media Hukum Melde Berbasis Aplikasi Physics Toolbox
menjelaskan hal-hal abstrak yang sebelumnya hanya bisa Sensor Suite Pada Materi Gelombang Stasioner Kelas XI
dibayangkan oleh peserta didik dan mampu memberikan SMA” dengan tujuan untuk mendeskripsikan validitas
alat peraga hukum Melde berbasis aplikasi Physics Bagian frekuensi berfungsi untuk mengatur besar
Toolbox Sensor Suite untuk menentukan cepat rambat kecilnya frekuensi yang akan digunakan. Cara pengaturan
gelombang pada materi gelombang stasioner. dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu 1) dengan
mengetikkkan angka tertentu pada bagian angka yang
PEMBAHASAN terdapat di sebelah kanan tulisan frequency, 2) dengan
Alat peraga berfungsi untuk menjelaskan konsep- menggeser titik merah di bawah tulisan frequency, 3)
konsep yang bersifat abstrak menjadi nyata dan jelas dengan menekan tombol (-) atau (+) di bawah titik
sehingga dapat meningkatkan perhatian, pikiran, dan merah, tombol (-) untuk mengurangi nilai frekuensi dan
minat para peserta didik. Penggunaan alat peraga dengan (+) untuk menambah nilai frekuensi yang di inginkan.
melibatkan peserta didik dapat memberikan pengalaman Jangkauan frekuensi yang dapat digunakan yaitu mulai 0
dalam melakukan kegiatan praktikum secara langsung Hz hingga 20.000 Hz. Bagian waveform berfungsi untuk
(Affida dan Prabowo, 2017). Selain itu penggunaan alat mengatur bentuk gelombang output yang akan
peraga juga dapat membantu berjalannya kegiatan digunakan. Pada bagian ini terdapat beberapa pilihan
eksperimen dalam pembelajaran fisika (Octaviana dan jenis bentuk gelombang, yaitu: 1) sine (sinus), 2) square
Supriyono, 2017). (kotak), 3) sawtooth (gigi gergaji), dan (4) triangle
Dalam penelitian ini akan dibuat alat peraga hukum (segitiga) dan terakhir adalah bagian Musical Tones yang
Melde berbasis aplikasi physics toolbox sensor siute berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya nada yang
untuk menentukan cepat rambat gelombang pada tali. akan digunakan. Pada bagian ini terdapat beberapa
Aplikasi ini dapat diunduh pada Google Playstore atau pilihan, yaitu nada C4, nada C4#, nada D4, nada D4#, nada
Appstore dengan kata kunci pencarian "Plıysics E4, nada F4, nada F4#, nada G4, nada G4#, nada A4, nada
Toolbor". Aplikasi Physics Toolbox ini dapat digunakan A4#, nada B4, nada C5, dan nada C6. Sedangkan tombol
pada Android versi 4.1 ke atas. Aplikasi Physics Toolbox play/pause berguna untuk menjalankan/menjeda
dapat digunakan secara gratis dan juga berbayar (Physics frekuensi yang telah diatur. Dengan menekan tombol
Toolbox Suite Sensor Pro). Untuk dapat menggunakan play maka aplikasi tersebut akan mengeluarkan suara
aplikasi Physics Toolbox Suite Sensor Pro terlebih dahulu sesuai dengan jenis nada dan frekuensi yang digunakan
kita harus membayar sebesar Rp. 40.000,00. Dalam dan tombol pause maka kita bisa menjeda atau
penelitian ini menggunakan aplikasi Physics Toolbor menghentikan aplikasi.
Suite Sensor yang biasa, tanpa pembayaran dan dalam Materi yang menjadi pokok bahasan dari penelitian ini
aplikasi tersebut fitur yang digunakan dalam penelitian adalah materi gelombang stasioner. Pengertian
ini adalah fitur Tone Generator atau pembangkit nada Gelombang, secara umum adalah usikan yang bergerak
pada aplikasi Physics Toolbox Suite Sensor. Berikut ini melalui media (pengecualian adalah gelombang
adalah tampilan yang akan digunakan pada aplikasi elektromagnetik, yang dapat melakukan perjalanan
Physics Toolbox Suite Sensor : melalui ruang hampa. Contohnya gelombang cahaya dan
radio). Gelombang membawa energi, tetapi tidak ada
transportasi materi. Dalam gelombang periodik, pulsa
dari jenis yang sama mengikuti satu sama lain secara
berurutan (Arthur Beisher, 1986). Ada beberapa istilah
dalam gelombang yaitu:
1. Laju gelombang
Seberapa cepat suatu puncak merambat sama
dengan hasil kali panjang gelombang dan frekuensi
(1.1)
(Giancoli,1998)
2. Panjang gelombang
Panjang gelombang adalah jarak antara dua
puncak yang berurutan (Giancoli, 1998).
(1.2)
3. Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk satu
Gambar 1. Tampilan fitur Tone Generator pada aplikasi
siklus lengkap (bolak-balik) (Giancoli, 1998).
Physics Toolbox Sensor Suite
4. Frekuensi
(Sumber: www.vieyrasoftware.net)
74
Aditya Vidia Febrianti, Prabowo
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 1, Februari 2021, 72 - 83
ISSN: 2302-4496
Frekuensi adalah jumlah siklus per detik Dengan demikian, perut terbentuk pada posisi
(Giancoli, 1998).
5. Amplitudo b. Letak simpul dari ujung pemantul
Amplitudo adalah ketinggian maksimum suatu , (1.8)
puncak atau kedalaman lembah, relatif terhadap
dengan n = 0,1,2,....
posisi normal (atau seimbang) (Giancoli, 1998).
Dimana :
Gelombang stasioner adalah sebuah tali yang salah
xs = letak perut ke-n
satu ujungnya digoyangkan dan ujung satunya tetap, Dengan demikian, simpul terbentuk pada posisi
suatu gelombang yang kontinu akan merambat ke ujung
yang tetap dan di pantulkan kembali dengan terbalik.
Berdasarkan hasil eksperimen dapat diperoleh
Tetapi jika menggetarkan tali dengan frekuensi tepat,
kesimpulan hubungan antara variabel-variabel hukum
kedua gelombang akan berinterferensi sehingga
Melde yaitu cepat rambat tali atau dawai berbanding
menghasilkan gelombang berdiri dengan amplitudo
lurus dengan akar panjang dawai atau tali, berbanding
yang besar dan disebut dengan gelombang berdiri atau
terbalik dengan akar massa dawai atau tali, berbanding
gelombang stasioner (Giancoli, 1998).
lurus dengan akar gaya tegangan dawai, berbanding
Gelombang stasioner pada tali dengan ujung yang
terbalik dengan akar massa per satuan panjang dawai atau
terikat diperoleh dengan menggetarkan seutas tali yang
tali (µ) (Fisika Untuk SMA_MA Kelas XII, 2009).
ujungnya terikat sehingga tidak dapat bergerak seperti
pada gambar 2 di bawah ini : dan (1.9)
(2.0)
75
Aditya Vidia Febrianti, Prabowo
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 1, Februari 2021, 72 - 83
ISSN: 2302-4496
(Sumber: Branch, 2009) terhadap taraf ketelitian alat peraga. Taraf ketelitian alat
Penelitian dilakukan di Jurusan Fisika Fakultas peraga dapat diketahui dari hasil percobaan dengan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas menggunakan alat peraga. Hasil percobaan menggunakan
Negeri Surabaya pada semester ganjil tahun ajaran alat peraga hukum Melde dianalisis melalui beberapa
2019/2020. Sumber data pada penelitian ini adalah tahapan berikut:
berasal dari validasi alat peraga beserta data hasil a. Ketidakpasian
perobaan menggunakan alat peraga hukum Melde yang (2.2)
telah dikembangkan. Pada penelitian ini menggunakan
instrumen validasi dan instrumen petunjuk penggunaan (2.3)
alat peraga hukum Melde. (Tim Laboratorium Fisika Dasar 1, 2020)
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah Dimana:
berupa pemberian instrumen validasi kepada validator = Ketidakpastian data X
untuk memberikan penilaian terhadap validasi alat peraga Xmax = Data X maksimal
hukum Melde yang dikembangkan. Xmin = Data X minimal
Penelitian pengembangan ini teknik analisis data Xrata-rata = Nilai rata-rata X
dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap analisis validitas SE = Standart Error
alat peraga dan analisis kesesuaian data alat peraga. b. Taraf ketelitian
Validitas alat peraga dianalsis melalui dua tahap, yaitu TK = (100-SE)% (2.4)
tahap analisis hasil validasi dan analisis taraf ketelitian Dimana :
alat peraga. TK = Taraf ketelitian
Validasi alat peraga dapat dianalisis dengan SE = Standart error
menggunakan skala Likert di bawah ini : Pada tahap kedua yaitu dilakukan analisis terhadap
Tabel 1. Skor Skala Likert kesesuaian alat peraga hukum Melde yang telah
Indikator Penilaian Nilai Skala dikembangkan terhadap cepat rambat gelombang pada
Sangat Baik 5 tali. Analisis ini dilakukan dengan membandingkan
Baik 4 kesesuaian data yang diperoleh berdasarkan teori dan
Cukup 3 data yang diperoleh berdasarkan percobaan. Analisis
Kurang 2 kesesuaian alat peraga dapat dilakukan sebagai berikut :
c. Akurasi
Kurang sekali 1
Akurasi adalah keterdekatan hasil yang
(Riduwan, 2013)
diperoleh berdasarkan pengukuran suatu alat ukur
Setelah itu dilakukan perhitungan presentase penilaian
terhadap suatu nilai standar atau terhadap suatu
yang telah diperoleh dengan menggunakan rumus seperti
berikut ini : nilai yang benar (Nasution dan Rahmawati, 2019).
(2.5)
(2.1) Dimana :
A = Akurasi relatif
Berdasarkan skala Likert kriteria dikatakan layak jika Yn = Nilai sebenarnya
presentas objek yang divalidasi memiliki presentasi Xn = Nilai yang terukur
61% (Ridwan, 2013:15). Berikut ini adalah kriteria yang Akurasi juga dapat dinyatakan dalam persen
digunakan untuk mengetahui kelayakan alat peraga akurasi sebagai berikut :
hukum Melde yang dikembangkan: Akurasi = A x 100% (2.6)
Tabel 2. Kriteria Presentase Penilaian Kelayakan Alat Alat peraga hukum Melde dapat dikatakan sesuai
Peraga dengan teori apabila memiliki presentase akurasi ≥61%.
Presentase Kriteria
HASIL DAN PEMBAHASAN
0%-20% Sangat tidak layak Penelitian ini menggunakan metode pengembangan
21%-40% Kurang layak model ADDIE, yang mana terdiri dari beberapa tahapan
41%-60% Cukup layak yaitu Analysis (Analisis), Design (Perencanaan),
61%-80% Layak Development (Pengembangan), Implementation
81%-100% Sangat layak (Penerapan) dan Evaluation (Evaluasi). Berikut ini adalah
(Riduwan, 2013:15) hasil dari beberapa tahapan penelitian model ADDIE :
Setelah analisis terhadap validasi alat peraga hukum 1. Analysis (Analisis)
Melde, langkah selanjunya adalah dilakukan analisis
76
Aditya Vidia Febrianti, Prabowo
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 1, Februari 2021, 72 - 83
ISSN: 2302-4496
Pada tahap Analysis ini dilakukan pengumpulan data dilakukan oleh Fatakh Laksana Prabowo pada tahun 2018
untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari objek dan Mita Ayu Khomsatun pada tahun 2019, terdapat
peneliti. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi beberapa kekurangan diantaranya yaitu bentuk
terhadap proses pembelajaran dan wawancara terhadap gelombang yang dihasilkan pada saat percobaan tidak
guru mata pelajaran fisika dan wawancara terhadap jelas sehingga hal tersebut menyulitkan peserta didik
pesera didik. Pada tahap ini juga peneliti menganalisis dalam mengamati banyaknya gelombang yang terjadi
perlunya pengembangan alat peraga hukum Melde dan sehingga harus menggunakan frekuensi yang lebih besar
kelayakan alat peraga hukum Melde dalam untuk membuat gelombang terlihat lebih jelas, bentuk
pengembangannya. Pada tahap analisis ini dilakukan alat yang kurang menarik dan alat yang hanya mampu
pada tiga bagian yaitu analisis kurikulum, analisis materi, menggunakan beban maksimal 50 gram. Berdasarkan
dan analisis alat peraga. analisis alat peraga yang telah dilakukan, pada penelitian
1.1 Analisis Kurikulum ini akan dikembangkan alat peraga hukum Melde
Analisis kurikulum disini adalah dengan menganalisis berbasis aplikasi physics toolbox sensor suite untuk
kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum 2013 (K-13) menentukan cepat rambat gelombang pada tali. Alat
revisi. Sesuai dengan penerapan Kurikulum 2013 peraga hukum Melde ini dikembangkan dengan
meliputi pengembangan kompetensi sikap, pengetahuan komponen yang mudah didapat dan harga yang mudah
dan ketrampilan. Peserta didik harus mampu untuk terjangkau. Pengembangannya adalah mampu
belajar dan mengevaluasi kemampuannya dalam menggunakan frekuensi mulai dari 10 Hz dan mampu
ketrampilan eksperimen khususnya eksperimen fisika. menggunakan beban sampai 100 gram. Alat praktikum
Dengan adanya eksperimen diharapkan akan hukum Melde ini dikembangkan dengan bentuk dan
menimbulkan pemahaman dan mereka akan belajar untuk tampilan yang menarik serta ringan sehingga
menemukan dan membuktikan sendiri mengenai hukum memudahkan dalam proses praktikum untuk berpindah
yang sedang dipelajari. Sehingga pemahaman tersebut tempat.
akan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. 2. Design (Prencanaan)
Dan peserta didik belajar menghasilkan pengetahuan Tahap kedua dari model ADDIE adalah tahap Design
mereka sendiri selama melakukan eksperimen (Perencanaan). Tahap kedua yang dilakukan adalah
(Kemendikbud, 2017). membuat dan mengembangkan desain awal alat peraga
1.2 Analisis Materi serta proses pembuatan alat peraga hukum Melde.
Analisis materi yaitu dengan menganalisis materi yang Berikut ini adalah desain alat peraga hukum Melde yang
digunakan pada alat peraga hukum Melde. Materi pada akan dikembangkan :
alat peraga hukum Melde adalah materi Gelombang
Stasioner, dengan kompetensi dasar 3.9 dan 4.9 pada
kelas XI semester genap. Kompetensi dasar yang sesuai
dengan silabus adalah sebagai berikut :
3.9 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang
berjalan dan gelombang stasioner pada berbagai
kasus nyata
4.9 Melakukan percobaan gelombang berjalan dan
gelombang stasioner, beserta presentasi hasil Gambar 4. Desain Alat Peraga Hukum Melde
percobaan dan makna fisisnya (Sumber: Dokumentasi penulis)
Agar kompetensi dasar yang telah disebutkan diatas Berkut ini adalah desain dari alat peraga hukum Melde
dapat tercapai, peserta didik harus melakukan percobaan yang telah dikembangkan :
pada gelombang stasioner. Dalam melakukan percobaan
diperlukan adanya media berupa alat peraga untuk dapat
membantu peserta didik. Maka dari itu diperlukan adanya
pengembangan alat peraga hukum Melde berbasis
aplikasi physiscs toolbox sensor suite sebagai media agar
peserta didik dapat melakukan percobaan sehingga
kompetensi dasar tersebut bisa tercapai.
1.3 Analisis Alat Peraga
Analisis alat peraga dilakukan dengan menganalisis
penelitian sebelumnya. Berdasarkan penelitian yang telah Gambar 5. Alat peraga Hukum Melde
(Sumber: Dokumentasi penulis
77
Aditya Vidia Febrianti, Prabowo
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 1, Februari 2021, 72 - 83
ISSN: 2302-4496
78
Aditya Vidia Febrianti, Prabowo
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 1, Februari 2021, 72 - 83
ISSN: 2302-4496
aspek keamanan alat peraga dan aspek estetika. Berikut dikatakan sangat layak berdasarkan presentase penilaian
adalah tabel hasil validasi dari alat peraga hukum Melde: kelayakan alat peraga menurut (Riduwan, 2013).
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Validasi Pada dua penelitian sebelumnya hanya diperoleh
Hasil Penilaian presentase validasi sebesar 85,79% dan 86,00%. Pada
No Aspek Kelayakan Validator Validator Jumlah penelitian ini diperoleh validasi sebesar 89,38%,
1 2
1 Keterkaitan dengan bahan ajar
sehingga alat peraga yang telah dikembangkan memiliki
a. Konsep yang validitas yang lebih baik dibandingkan dua penelitian
4 5 9
diajarkan sebelumnya.
b. Tingkat keperluan 5 5 10 4.2 Data Alat Peraga
untuk pembelajaran
2 Nilai Pendidikan Untuk percobaan alat peraga hukum Melde dilakukan
a. Kesesuaian dengan menggunakan tiga buah tali yang berbeda, yaitu tali bol,
perkembangan
5 5 10
wol dan nilon. Setiap 1 tali menggunakan dua manipulasi
intelektual peserta yaitu manipulasi frekuensi dan massa. Setiap 1 frekuensi
didik
b. Kompetensi yang
akan dilakukan lima kali manipulasi massa. Untuk
ditingkatkan pada 4 5 9 frekuensi akan menggunakan dua manipulasi frekuensi
peserta didik untuk mengetahui pengaruh dari besarnya frekuensi
3 Ketahanan Alat Peraga selama percobaan. Berikut adalah tabel hasil percobaan
a. Ketahanan terhadap
5 4 9 menggunakan tiga buah tali:
cuaca
b. Kemudahan dalam 4.2.1 Data Percobaan Alat Peraga
penyimpanan alat 4 4 8 1. Wol
peraga Percobaan kedua menggunakan tali jenis wol dan
c. Kemudahan dalam diperoleh nilai . Tabel hasil
perawatan alat 4 4 8 percobaannya sebagai berikut :
peraga
Tabel 4. Data Percobaan 1
d. Ketahanan
v (m/s)
komponen-
4 4 8 FT
komponen pada f (Hz) m(kg) λ(m)
kedudukannya (N)
4 Keakuratan Alat Peraga
a. Ketepatan
0,010 0,098 1,000 25,000 26,649
pemasangan setiap 4 5 9
komponen 0,020 0,196 1,500 37,500 37,687
b. Ketelitian
5 4 9 25 0,030 0,294 1,714 42,850 46,157
pengukuran
5 Efisiensi Alat Peraga 0,040 0,392 2,000 50,000 53,297
a. Kemudahan
0,050 0,490 2,400 60,000 59,587
perangkaian alat 5 4 9
peraga 0,010 0,098 0,920 27,600 26,649
b. Kemudahan
0,020 0,196 1,333 39,990 37,687
penggunaan alat 5 4 9
peraga 30 0,030 0,294 1,500 45,655 46,157
6 Keamanan Alat Peraga
0,040 0,392 1,714 52,500 53,297
a. Keamanan bagi
5 4 9
peserta didik 0,050 0,490 2,000 59,990 59,587
b. Konstruksi alat
aman bagi peserta 5 4 9
didik
2. Nilon
7 Estetika Percobaan pertama menggunakan tali jenis nilon dan
a. Warna 5 4 9 diperoleh nilai . Tabel hasil
b. Bentuk 5 4 9 percobaannya sebagai berikut :
Total 143
Tabel 5. Data Percobaan 2
Presentase Validasi 89,38%
v (m/s)
FT
Berdasarkan Tabel 3 hasil validasi dua dosen ahli dari f (Hz) m(kg) λ(m)
Jurusan Fisika Universitas Negeri Surabaya diatas (N)
diperoleh presentase validasi sebesar 89,38%. Alat
peraga hukum Melde dengan presentase validasi 89,38% 0,010 0,098 1,000 20,000 19,052
25
0,020 0,196 1,090 27,720 26,940
79
Aditya Vidia Febrianti, Prabowo
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 1, Februari 2021, 72 - 83
ISSN: 2302-4496
0,030 0,294 1,200 30,000 32,990 rambat gelombang berdasarkan teori sebesar 31,936 m/s
0,040 0,392 1,500 37,500 38,100 dengan ketelitian sebesar 96,50%.
Pada percobaan 3 menggunakan tali jenis bol dengan
0,050 0,490 1,714 42,850 42,600
µ = 0,00048 kg/m menggunakan frekuensi 25 Hz
0,010 0,098 0,667 20,010 19,052
menghasilkan cepat rambat gelombang berdasarkan
0,020 0,196 0,920 27,600 26,940 percobaan sebesar 24,950 m/s dan cepat rambat
30 0,030 0,294 1,091 32,730 32,990 gelombang berdasarkan teori sebesar 23,954 m/s dengan
0,040 0,392 1,333 39,990 38,100 ketelitian sebesar 95,80% kemudian menggunakan
frekuensi 30 Hz menghasilkan cepat rambat gelombang
0,050 0,490 1,500 45,000 42,600
berdasarkan percobaan sebesar 24,924 m/s dan cepat
rambat gelombang berdasarkan teori sebesar 23,954 m/s
3. Bol dengan ketelitian sebesar 96,00%.
Percobaan kedua menggunakan tali jenis bol dan Berdasarkan data hasil percobaan nilai cepat rambat
diperoleh nilai . Tabel hasil
gelombang yang dihasilkan antara teori dengan
percobaannya sebagai berikut :
percobaan terdapat selisih yang tidak terlalu jauh.
Tabel 6. Data Percobaan 3 4.2.2 Grafik Percobaan
v (m/s) 1. Grafik hubungan antara Panjang Gelombang
FT dengan Cepat Rambat Gelombang
f (Hz) m(kg) λ(m)
(N)
80
Aditya Vidia Febrianti, Prabowo
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 1, Februari 2021, 72 - 83
ISSN: 2302-4496
81
Aditya Vidia Febrianti, Prabowo
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 1, Februari 2021, 72 - 83
ISSN: 2302-4496
terjangkau, alat peraga hukum Melde juga mudah dalam Bintang, R. S., Desnita., Esmar Budi. 2017. The
perawatan dan mudah dipindahkan. Alat peraga hukum Development of Web-based Instructional Media for
Melde mampu menggunakan frekuensi mulai dari 10 Hz Teaching Wave Physics on Android Mobile. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika,
dan mampu menggunakan beban lebih dari 50 gram.
4(1).
Kekurangan alat peraga hukum Melde adalah suara
yang dihasilkan selama percobaan pada saat Branch, Robert M. 2009. Instructional Design: The
menggunakan frekuensi yang besar agak berisik, namun ADDIE Approach. USA: Springer Science and
hal tersebut merupakan hal yang wajar dikarenakan pada Business Media
aplikasi physics toolbox sensor suite memang kita
menggunakan pembangkit nada untuk menghasilkan Budiman, h. 2017. Peran Teknologi Informasi dan
Komunikasi Dalam Pendidikan. Jurnal pendidikan
gelombang selama percobaan.
islam, volume 8.
Bakri, F., Muliyati, D. 2017. Pengembangan Perangkat Octaviana, K., Supriyono. 2017. Pengembangan Alat
E-Learning untuk Matakuliah Fisika Dasar II Peraga Hukum Kepler Sebagai Media Pembelajaran
Menggunakan LMS Chamilo. Jurnal Wahana Fisika Pada Materi Hukum Kepler. Inovasi
Pendidikan Fisika, 2(1), pp. 25-30. Pendidikan Fisika, 06(02), 5-9.
82
Aditya Vidia Febrianti, Prabowo
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 1, Februari 2021, 72 - 83
ISSN: 2302-4496
83
Aditya Vidia Febrianti, Prabowo