Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Praktikum Fisika Dasar

Edisi Desember 2015

KOEFISIEN GESEKAN
1)
Rofi’atul Aliyah 1)Septi Murni Khasanah 1)Rahmad Alvian Alfandi
1)
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

email : aliyrofiatul@gmail.com

Abstrak

Percobaan tentang koefisien gesekan statis dan koefisien gesekan kinetis ini bertujuan untuk
menentukan koefisien gesekan statis antara dua permukaan (µs) dan untuk menentukan koefisien
gesekan kinetis antara dua permukaan (µk). Metode percobaannya adalah untuk koefisien gesekan
statis dengan cara menimbang balok kayu sebagai m1, kemudian mengatur alat-alat yang sudah
disediakan yaitu dengan menggantungkan beban pada katrol sebagai m2. Mengulang langkah
tersebut sebanyak minimal 5 kali dengan m1 dan m2 yang berbeda-beda. Sedangkan untuk
koefisien gesekan kinetis adalah menimbang dan mengatur alat-alat seperti percobaan koefisien
gesekan statis, akan tetapi yang membedakan adalah hanya m2 yang berubah dengan selalu
menambah beban yang digantungkan sehingga balok dapat bergerak lurus berubah beraturan.
Kemudian mengukur waktu dengan menggunakan stopwatch dan jarak yang ditempuh oleh balok
tersebut. Mengulangi langkah tersebut sebanyak 5 kali. Dari percobaan yang telah dilakukan
ketelitiannya sebesar 94,3 % dan ketidakpastiannya sebesar 5,7 % untuk yang statis. Sedangkan
untuk yang kinetis ketelitiannya sebesar 84,5 % dan ketidakpastiannya sebesar 15,5 %.

Kata kunci : koefisien gesekan statis dan koefisien gesekan kinetis

PENDAHULUAN

Gaya gesek merupakan gaya yang sudah bentuk berbatik agar tidak licin terhadap
tidak asing lagi didengar. Gaya gesek jalan.
adalah gaya yang berarah berlawanan
dengan gerak benda atau kecenderungan Berdasarkan latar belakang tersebut dapat
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul diambil rumusan masalah yaitu sebagai
apabila dua benda saling bersentuhan. berikut:
Memahami akan pentingnya gaya gesek 1. Bagaimana cara menentukan koefisien
merupakan hal yang penting dalam gesek statis antara dua permukaan?
kehidupan manusia, sehingga kita perlu 2. Bagaimana cara menentukan koefisien
mengetahui peran penting dan besarnya gesek kinetis antara dua permukaan?
dalam kehidupan melalui praktikum ini. Dengan tujuan dari praktikum ini adalah:
Manfaat dari gaya gesek di kehidupan 1. Untuk koefisien gesek statis antara dua
sehari-hari yakni manusia berjalan tanpa permukaan
terpeleset, ban kendaraan yang diberi

Laboratorium Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Surabaya
2. Untuk menentukan koefisien gesek
kinetis antara dua permukaan

METODE
Pada bagian ini akan diuraikan alat
dan bahan yang digunakan serta langkah
percobaan dlam praktikum koefisien
gesekan.
Selain itu juga akan diuraikan
beberapa variabel yang digunakan di
dalam praktikum ini. 5. Stopwatch
Dalam praktikum alat dan bahan
yang digunakan yaitu
1. Papan

2. Balok kayu 6. Meteran

7. Neraca

3. Katrol

8. Benang nilon

4. Beban

Laboratorium Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Surabaya
A. VARIABEL PERCOBAAN
1. Massa balok dan massa beban (m1 ± 0,05) (m2 ± 0,05)
Percobaan ke-
gram gram
adalah sebagai variabel
manipulasinya, kami mengubah 1. 80,10 34,50
massa balok dan massa beban 2. 121,10 45,70
disetiap pengulangannya. 3. 122,70 48,90
2. Koefisien gesekan dan waktu adalah 4. 124,30 47,30
sebagai variabel responnya, kami 5. 135,10 40,90
menghitung waktu pada percobaan
koefisien gesekna kinetis dan kami Tabel 2. Data untuk kosfisien gesekan
menghitung koefisien gesekan statis kinetis
maupun dinamis.
3. Panjang tali dan permukaan papan Per
(m1 ± (m2 ± (s ±
adalah sebagai variabel kontrolnya, cob (t ± 0,1)
0,05) 0,05) 0,05)
karena dalam percobaan ini kami aan sekon
gram gram cm
menggunakan panjang tali dan ke-
permukaan papan yang selalu tetap. 1. 80,10 41,00 50,00 0,6
B. LANGKAH PERCOBAAN
1. Untuk yang statis 2. 80,10 44,30 50,00 0,6
Menimbang massa balok sebagai
m1, mengatur alat- alat yang sudah 3. 80,10 45,80 50,00 0,6
disediakan. Kemudian
4. 80,10 47,00 50,00 0,6
menggantungkan beban pada katrol,
sehingga balok akan tepat bergerak. 5. 80,10 55,00 50,00 0,6
Setelah itu mengecek dengan
mengetok meja pelan-pelan. Dari percobaan yang telah dilakukan
2. Untuk yang kinetis diperoleh data yakni rata-rata koefisien
Menimbang massa balok sebagai gesekan statis (µs) sebesar 0,378,
m1, dan mengatur alat-alat yang sedangkan rata-rata koefisien gesekan
sudah disediakan seperti pada cara kinetis (µk) sebesar 0,140. Dimana
statis. Memberikan beban dengan percobaan menentukan koefisien gesekan
selalu menambah beban pada katrol statis dan koefisien gesekan kinetis sama-
di setiap percobaan, sehingga balok sama dilakukan sebanyak 5 kali
bergerak lurus berubah beraturan. percobaan. Papan yang digunakan
Kemudian secara bersamaan menggunakan papan dengan alas yang
menghitung waktu dengan sama. Pada percobaan menentukan
menggunakan stopwatch sampai koefisien gesekan statis didapat bahwa
balok berhenti di ujung katrol, serta balok kayu tidak bergerak, ini
mengukur jarak yang ditempuh dikarenakan gaya yang diberikan pada
balok tersebut. balok diimbangi dengan gaya gesek
antara alas permukaan balok dan
HASIL DAN PEMBAHASAN permukaan meja. Dari hasil percobaan
Tabel 1. Data untuk koefisien yang telah dilakukan didapat data bahwa
gesekan statis µs > µk yaitu 0,378 > 0,140. Hasil

Laboratorium Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Surabaya
tersebut sudah sesuai dengan teori karena
koefisien gesekan kinetis
µk bergantung pada kelajuan relatif 0.25
permukaan dan bergantung pada sifat 0.2 f(x) = 0.01 x − 0.29
permukaan yang bersentuhan. 0.15 R² = 1
y

μk
Ketidakpastiannya adalah sebesar 5,7 % 0.1 Linear (y)
dan taraf ketelitiannya sebesar 94,3 % 0.05
0
untuk koefisien gesekan statis. 40 42 44 46 48 50 52 54 56
Sedangkan untuk koefisien gesekna m1
kinetis Ketidakpastiannya adalah
sebesar 15,5 % dan taraf ketelitiannya
Grafik 1. antara koefisien gesekan
sebesar 84,5%. Muncul angka
kinetis (µk) dan massa 1 (m1) pada cara
ketidakpastian dalam pengukuran ini
statis
dikarenakan beberapa faktor yakni
ketidaktepatan dalam mengukur beban
Grafik kedua yaiu percobaan dengan
dan balok kayu serta ketidaktepatan
mengunakan cara kinetis.Kami
dalam mengukur waktu.
mendapatkan hasil yang sesuai dengan
teori rumus hukum ohm, yaitu grafiknya
Koefisien Gesekan Statis berupa garis linear.
0.5
KESIMPULAN
0.4 f(x) = − 0 x + 0.59
R² = 0.61 y Berdasarkan hasil percobaan yang telah
0.3
Linear (y) dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
μs

0.2
1. Koefisien gesekan statis dapat
0.1
diketahui ketika benda diam dan
0
70 80 90 100 110 120 130 140 tepat akan bergerak.
m1 2. Koefisien gesekan kinetis dapat
diketahui ketika benda bergerak.
Grafik 1. antara koefisien gesekan statis 3. Koefisien gesekan statis lebih besar
(µs) dan massa 1 (m1) pada cara statis daripada koefisien gesekan kinetis
( µs > µk ).
Grafik diatas menunjukkan hubungan 4. Semakin kasar permukaan bidang
antara koefisien gesekan statis (µs) dan alas, semakin besar koefisien
massa 1 (m1) pada cara statis. Hasil yang gesekannya.
kami dapatkan sedikit ada selisih dalam
UCAPAN TERIMA KASIH
hasil yaitu sebesar 0,585, hal tersebut
mungkin dikarenakan kurang tepatnya Syukur Alhamdulillah saya panjatkan
dalam menghitung waktu pada stopwatch kehadirat Allah SWT, yang telah
dan mengukur massa pada neraca , atau memberikan rahmat, taufik serta
istilah lain kurang tepatnya kami dalam hidayahnya berupa kesehatan jasmani dan
mengkalibrasi alat. rohani sehingga saya dapat melakukan
kegiatan percobaan ini. Selanjutnya saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak
dan Ibu Dosen Fisika Dasar II Fakultas

Laboratorium Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Surabaya
MIPA Universitas Negeri Surabaya yakni
dan Ibu Nurita Apridiana Lestari,M.pd
selaku dosen pembimbing kelompok kami
dalam melakukan percobaan koefisien
gesekan. Berkat bantuan beliau dalam
mengajari kami sejak awal pralab sampai
prakikum untuk menentukan tujuan dan
bisa memperoleh hasil yang sesuai tujuan
kami. Serta tidak lupa kepada Bapak Pardi
selaku Pembantu Laboratorium Fisika
Dasar II, karena dengan bantuan beliau
semua peralatan yang kami butuhkan
untuk melakukan praktikum ini lengkap
sehingga memudahkan dan mempercepat
prakikum kami.

DAFTAR PUSTAKA

Panduan Praktikum Fisika Dasar I. Hm


Pembina Praktikum UNESA (2015)

Hernawati, 2013. “Mengetahui Koefisien


Gesek Statik dan Kinetik Melalui Konsep
Gerak Melingkar Beraturan”, Jurnal
Teknosains, Vol. 7 No. 1, Januari 2013,
56-57.

Laboratorium Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Surabaya

Anda mungkin juga menyukai