Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol.

X (Nomor): 1-15
DOI:

JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA


p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

HUKUM II NEWTON TENTANG GERAK


Zahirah Tu’salimah Mahmud1, Sitti Nur Monika2,Suaedi 3,Sirda 4, Wahyudi 5
12345
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar
email: zahirahtusalimahmahmud@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Telah dilakukan sebuah percobaan di laboratorium fisika
Status artikel: dasar Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dengan
Diterima:- judul percobaan "Hukum II Newton." Adapun tujuan dari
Disetujui:- percobaan ini yaitu agar dapat memverifikasi hukum kedua
Tersedia online: - newton tentang gerak. Hukum kedua Newton tentang gerak
menyatakan bahwa percepatan a gerak sebuah benda atau
Kata kunci : Gaya, Gerak, sistem berbanding lurus dengan gaya F yang bekerja pada
Kecepatan, Percepatan, Resultan benda atau sistem itu dan berbanding terbalik dengan masa
gaya. total m benda atau sistem. Berdasarkan percobaan hukum
II newton hubungan antara jarak terhadap waktu dengan
beban tetap diperoleh hasil dengan massa 0,05 kg, dengan
jarak 0,4 m, waktu 0.72 sekon, diperoleh kecepatan 0,55
m/s, percepatan 0,76 m/s2, dan gaya 0,04 N. Sedangkan
pada hubungan antara massa terhadap waktu dengan jarak
yang tetap diperoleh hasil 0,05 kg, dengan waktu 1.93
sekon, diperoleh kecepatan 0,52 m/s, percepatan 0,27 m/s2,
dan gaya 0,01 N. Dapat diketahui bahwa percepatan yang
dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah
dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan
massa benda.
Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X(Nomor): 1-15

1. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti menggunakan berbagai macam benda yang
mempunyai massa yang berbeda dan dapat bergerak. Seperti saat seseorang mendorong
gerobak, gerobak tersebut memiliki massa dan bergerak. Selain contoh tersebut ada banyak
lagi benda yang dapat bergerak, yaitu katrol, sepeda, mobil, trolly dan lain sebagainya. Untuk
bergerak benda-benda tersebut memiliki gaya yang mendorong dan menariknya,dengan
demikian benda tersebut memiliki kecepatan dan percepatan (Giancoli, 2016).
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang menggerakkan atau mengubah benda.
Gaya juga merupakan besaran yang mempunyai nilai dan arah. Dalam kehidupan sehari-hari
kita pasti menggunakan berbagai macam benda yang mempunyai massa yang berbeda dan
dapat bergerak. Contohnya, seseorang menggunakan gerobak, katrol, sepeda, mobil, trolly,
dan lain sebagainya untuk mempermudah pekerjaannya. Untuk bergerak, benda – benda
tersebut memiliki gaya yang mendorong atau menariknya, dengan demikian benda tersebut
memiliki kecepatan dan percepatan. Percepatan yang dimiliki oleh suatu benda mempunyai
hubungan dengan prinsip hukum newton tentang gerak, khususnya hukum II newton, dan
juga berhubungan dengan gerak lurus berubah beraturan. saat kita mendorong ataupun
menarik kursi artinya kita telah memberi gaya pada kursi tersebut. Dalam hal ini terjadi
peristiwa gerak benda atau yang biasa dikenal dalam Hukum Newton (Rizka, 2019).
Gaya di dalam ilmu fisika adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah
benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah, maupun kontruksi
geometris. Dengan kata lain, sebuah gaya dapat menyebabkan sebuah objek dengan massa
tertentu mengalami perubahan kecepatan. Perubahan kecepatan dapat terjadi dari kondisi
benda yang mengalami pertambahan kecepatan (berakselerasi) maupun mengalami
perlambatan kecepatan. Gaya memiliki besaran (magnitude) dan arah, sehingga termasuk
dalam besaran vektor. Di dalam satuan SI, gaya dilambangkan dengan simbol JFT huruf F
dengan satuan pengukuran gaya dalah newton (disimbolkan dengan N). Khusus untuk gaya
gesek, simbol gaya dilambangkan dengan fs atau fk tergantung kondisinya. Penggunaan fs
untuk gaya statis dan fk untuk gaya kinetic (Romero, 2003).
Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

Hukum kedua Newton tentang gerak menyatakan bahwa percepatan a gerak sebuah
benda atau system berbanding lurus dengan gaya F yang bekerja pada benda atau system itu
dan berbanding terbalik dengan masa total m benda atau system Hukum II Newton
menjelaskan bahwa benda bekerja sebuah gaya saja atau beberapa gaya yang resultannya
tidak nol. Kecepatan benda selalu berubah dengan demikian benda mengalami percepatan.
Maka dari itu ada kaitan antara resultan gaya dengan percepatan yang ditimbulkannya. Kaitan
ini diselidiki oleh Newton, sehingga ia berhasil mencetuskan hukum keduannya tentang
gerak, yang dikenal sebagai hukum II Newton (Tim Praktikum Jurusan Fisika, 2022).
Massa adalah ukuran inersia suatu benda, makin besar massa yang dimiliki suatu
benda makin susah benda tersebut mengalami perubahan posisinya. Benda yang awalnya
dalam keadaan diam lebih sulit apabila benda tersebut akan digerakkan (Giancoli, 2001).
Kecepatan didefinisikan sebagai laju perubahan perpindahan, atau jika perpindahan
dipandang sebagai sebuah besaran vektor, maka kecepatan didefinisikan sebagai vektor laju
perubahan perbandingan (Novri, 2014).
Hukum II Newton berbunyi, “Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja
pada benda berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan massa
benda.” Secara matematis dapat ditulis persamaan F = m.a dimana F = gaya yang bekerja
pada benda (N atau kg.m/s2), m = massa benda (kg), dan a = percepatan benda (m/s2).
Hukum ini menjelaskan bahwa ketika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda tidak
sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak dengan suatu percepatan tertentu.
Semakin besar gaya yang diberikan pada suatu benda, maka percepatan benda juga semakin
besar. Sebaliknya, semakin besar massa benda, maka percepatan benda semakin kecil. Hal
ini sebagaimana dalam surah al-Jatsiyah ayat 22:
‫ت َو ُه ام َْل ي ا‬
َ‫ُظلَ ُم اون‬ ِ ‫ض ِب اال َح‬
َ ‫ق َو ِلتُجا ٰزى ُك ُّل نَ اف ٍۢس ِب َما َك‬
‫سبَ ا‬ َ ‫ت َو ااْلَ ار‬
ِ ‫َو َخلَقَ هللاُ السَّمٰ ٰو‬

Terjemahnya: “Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar, dan agar
setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka
tidak akan dirugikan.” (Q.S Al Jatsiyah: 22).
Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

Menurut tafsir Jalalayn, (dan Allah menciptakan langit dan) menciptakan (bumi
dengan tujuan yang benar). Penciptaan langit dan bumi itu dimaksud untuk menunjukkan
kekuasaan dan keesaan-Nya (dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang
dikerjakannya) yaitu kemaksiatan dan ketaatan yang dilakukannya, maka tidaklah sama
balasan yang diterima orang kafir dan orang mukmin (dan mereka tidak akan dirugikan.)
Allah memang Maha Adil dan Bijaksana. Benda akan bergerak lebih cepat jika diberi
gaya yang lebih. Begitu juga dengan hidup, akan lebih cepat bergerak dan maju apabila
diberikan gaya yang lebih besar. Kalau kita hidup hanya menjadi beban atau massa kapan
kita bisa maju. Semua itu tergantung usaha manusianya sendiri. Tidak akan ada yang
dirugikan. Contoh penerapan hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari adalah pada
permainan kelereng, kelereng yang kecil ketika dimainkan akan lebih cepat menggelinding
daripada kelereng yang besar karena massanya lebih kecil. Hal tersebut bisa terjadi karena
percepatan berbanding terbalik dengan massa).
1. METODE PERCOBAAN
Pada percobaan koefisien gesekan ini kami melaksanakannya pada hari Kamis, 27
Oktober 2022. Percobaan kami mulai pada jam 10.00-12.00 WITA di Laboratorium Fisika
Dasar, Lantai 2 Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu Beban secukupnya
berfungsi sebagai objek yang akan diukur massanya, stopwatch berfungsi sebagai alat ukur
waktu, mistar berfungsi sebagai alat ukur panjang, rel presisi dan kereta dinamika berfungsi
sebagai landasan gerak objek.
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah yang pertama yaitu pasang kereta
dinamis pada rel presisi, Kedua menentukan jarak yang akan ditempuh oleh kereta dinamis.
Ketiga pasang beban pada kereta dinamis, Keempat siapkan stopwatch. Kempat Gerakkan
kereta dinamis dengan cara menekan peluncur kereta pada ujung rel presisi bersamaan
dengan itu nyalakan stopwatch, Kelima mencatat waktu yang dibutuhkan kereta dinamis
untuk sampai pada batas yang telah ditentukan, Keenam Mengulangi prosedur yang sama
Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

menggunakan massa beban yang berbeda, dan mencatat hasil pengamatan pada tabel yang
diberikan oleh asisten.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Pengamatan
A. Analisis Data tanpa Kepastian
1. Hubungan antara Jarak Terhadap Waktu dengan Massa Tetap
Massa = 50 gram = 0,005 kg
No Jarak (m) Waktu (s) Kecepatan Percepatan Gaya (N)
(m/s) (m/s2)
1 0,4 0,72 0,55 0,76 0,04
2 0,6 0,96 0,62 0,64 0,03
3 0,8 1,37 0,58 0,42 0,02

2. Hubungan antara Massa Terhadap Waktu dengan Jarak yang Tetap


Jarak = 100 cm = 1 m
No Massa Waktu (s) Kecepatan Percepatan Gaya (N)
(gram) (m/s) (m/s2)
1 50 1,93 0,52 0,27 0,01
2 100 2,26 0,44 0,19 0,02
3 150 2,34 0,43 0,18 0,03
B. Analisis Data dengan Ketidakpastian
1. Hubungan antara Jarak Terhadap Waktu dengan Massa Tetap
a. Menghitung Kecepatan
No ΔV KR DK AB Pf
1 0,0044 0,008 % 99,9 % 3,10 0,55 ± 0,0044

2 0,0041 0,006 % 99,9 % 3,18 0,62 ± 0,0041

3 0,0027 0,0008 % 99,9 % 3,71 0,59 ± 0,0027


Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

b. Menghitung Percepatan
No Δa KR DK AB Pf
1 0,012 0,015 % 99,9 % 2,82 0,76 ± 0,012
2 0,0099 0,025 % 99,9 % 2,60 0,64 ± 0,0099
3 0,0061 0,014 % 99,9 % 2,85 0,42 ± 0,0061
c. Menghitung Gaya
No ΔF KR DK AB Pf
1 0,0011 0,22 % 99,7 % 1,65 0,04 ±0,0011
2 0,10 3,33 % 96,6 % 0,48 0,03 ± 0,10
3 0,101 5,05 % 94,9 % 0,3 0,02 ±0,101
2. Hubungan antara Massa Terhadap Waktu dengan Jarak yang Tetap
a. Menghitung Kecepatan
No ΔV KR DK AB Pf
1 0,0023 0,0044 % 99,9 % 3,23 0,52 ± 0,0023
2 0,0019 0,43 % 99,5 % 3,36 0,44 ± 0,0019
3 0,002 0,005 % 99,9 % 1,3 0,43 ± 0,002
b. Menghitung Percepatan
No Δa KR DK AB Pf
1 0,0057 1,011 % 98,9 % 2,958 0,52 ± 0,0057
2 0,0052 0,011 % 99,9 % 2,958 0,44 ± 0,0052
3 0,0055 1,27 % 98,7 % 2,89 0,43 ± 0,0055
c. Menghitung Gaya
No ΔF KR DK AB Pf
1 0,10 10 % 90 % 0 0,01 ± 0,10
2 0,051 2,55 % 97,4 % 0,59 0,02 ± 0,0051
3 0,034 1,13 % 98,8 % 0,95 0,03 ± 0,034
Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

Analisis Data
Analisis Data Tanpa Kepastian
1. Hubungan antara Jarak Terhadap Waktu dengan Massa Tetap
a. Kecepatan
Untuk data 1
Dik: s1 = 0,4 m
t1 = 0,72 s
Dit: v1 = ....?
𝑠
Penyelesaian: V1 =
𝑡

= 0,55m/s
b. Percepatan
Untuk data 1
Dik: v1 = 0,55 m/s
t1 = 0,72 s
Dit: a1 = ....?
𝑣
Penyelesaian: a1 = 𝑡
0,55
= 0,72
= 0,76 m/s2
c. Gaya
Untuk data 1
Dik : m1 = 0,05 kg
a1 = 0,76 m/s2
Dit: F1 = ....?
Penyelesaian: F1 = 𝑚. 𝑎
= 0,05 . 0,76
= 0,04 N
2. Hubungan antara massa terhadap jarak yang tetap
a. Kecepatan
Untuk data 1
Dik: s1 = 0,5 m

t1 = 1,93 s
Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

Dit: v1 = ....?
𝑠
Penyelesaian: V1 = 𝑡
0,05
= 1,93
= 0,52 m/s
b. Percepatan
Untuk data 1
Dik: v1 = 0,52 m/s
t1 = 1,93 s
Dit: a1 = ....?
𝑣
Penyelesaian: a1 = 𝑡
0,52
= 1,93
= 0,27 m/s2
c. Gaya
Untuk data 1
Dik: m1 = 0,05 kg
a1 = 0,27 m/s2
Dit: F1 = ....?
Penyelesaian: F1 = 𝑚. 𝑎
= 0,05 . 0,27
= 0,01 N
Analisis Data dengan ketidakpastian :
1. Hubungan antara Jarak Terhadap Waktu dengan Massa Tetap
a. Kecepatan
Untuk data 1
𝛥𝑠 𝛥𝑡
Δv1 =│ 𝑠 │ + │ 𝑡 │ . 𝑉
0,0005 0,005
=│ │+ │ │ . 0,55
0,4 0,72

= 0,0012 + 0,0069 . 0,55


= 0,0044
Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

𝛥𝑣
KR1 = . 100%
𝑣
0,0044
= . 100%
0,55

= 0,008 . 100%
= 0,008%
DK1 = 100 % - KR
= 100% - 0,008 %
= 99,9 %
∆𝑣
AB1 =1- Log 𝑣
= 1 – Log (0,008)
= 1 – (-2,09)
= 3,10
Pf1 = │v ± Δv│
= 0,55 ± 0,0044
b. Percepatan
Untuk data 1
∆𝑣 ∆𝑡
Δa1 =│ 𝑣 │+ │ 𝑡 │. a
0,0044 0,005
=│ │+│ │ . 0,76
0,55 0,72
= 0,0080 + 0,0069 . 0,78
= 0,012
∆𝑎
KR1 = . 100%
𝑎
0,012
= . 100%
0,76
= 0,015 . 100%
= 0,015 %
DK1 = 100 % - KR
= 100% - 0,015 %
= 99,9 %
∆𝑎
AB1 = 1- Log 𝑎
= 1 – Log (0,015)
= 1 – (-1,82)
= 2,82
Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

Pf1 = │a ± Δa│
= 0,76 ± 0,012
c. Gaya
Untuk data 1
∆𝑚 ∆𝑠 ∆𝑡
ΔF1 =│ 𝑚 │ + │ 𝑠 │ + │ 𝑡 │ . F
0,005 0,0005 0,005
=│ 0,05 │ + │ │ + │ 0,72 │ . 0,04
0,4
= 0,01 + 0,001 + 0,007 . 0,04
= 0,011
∆𝐹
KR1 = . 100%
𝐹
0,011
= . 100%
0,05
= 0,22 . 100%
= 0,22 %
DK1 = 100% - KR
=100% - 0,22 %
= 99,7 %
∆𝐹
AB1 = 1- Log 𝐹
= 1 – Log (0,22)
= 1 – (-0,65)
= 1,65
Pf1 = F ± ΔF
= 0,04 ± 0,011
2. Hubungan antara Jarak terhadap Waktu dengan massa tetap
a. Kecepatan
Untuk data 1
𝛥𝑠 𝛥𝑡
Δv1 = │ 𝑠 │ + │ 𝑡 │ . 𝑉
0,0005 0,005
=│ │ + │ 1,93 │ . 0,52
0,5
= 0,001 + 0,0025 . 0,52
= 0,0023
𝛥𝑣
KR1 = . 100%
𝑣
0,0023
= . 100%
0,52
= 0,0044 . 100%
= 0,0044%
Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

DK1 = 100 % - KR
= 100% - 0,0044 %
= 99,9 %
𝛥𝑣
AB1 = 1- Log 𝑣
= 1 – Log (0,0044)
= 1 – (-2,23)
= 3,23
Pf1 =│v ± Δv│
= 0,52 ± 0,0023
b. Percepatan
untuk data 1
∆𝑣 ∆𝑡
Δa1 =│ 𝑣 │+ │ 𝑡 │. a
0,0023 0.005
=│ │+ │ 1,93 │. 0,52
0,52
= 0,0044 + 0,0025 . 0,52
= 0,0057
∆𝑎
KR1 = 𝑎 . 100%
0,0057
= . 100%
0,52
= 0,011 . 100%
= 1,011%
DK1 = 100 % - KR
= 100% - 1,011 %
= 98,9 %
∆𝑎
AB1 = 1- Log 𝑎
= 1 – Log (0,011)
= 1 – (-1,958)
= 2,958
Pf1 = │a ± Δa│
= 0,52 ± 0,0057
c. Gaya
Untuk data 1
∆𝑚 ∆𝑠 ∆𝑡
ΔF1 =│ 𝑚 │ + │ 𝑠 │ + │ 𝑡 │ . F
0,005 0,0005 0,005
=│ 0,05 │ + │ │ + │ 1,93 │ . 0,01
0,5
= 0,1+ 0,001+ 0,0025 . 0,01
= 0,10
Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

∆𝐹
KR1 = . 100%
𝐹
0,10
= 0,01 . 100%
= 10 . 100%
= 10%
DK1 = 100% - KR
=100% - 10 %
= 90%
∆𝐹
AB1 = 1- Log 𝐹
= 1 – Log (10)
= 1 – (1)
=0
Pf1 = F ± ΔF
= 0,01 ± 0,10
2.2 Grafik

Hubungan antara jarak terhadap waktu dengan massa tetap


1.4

1.2

1
Waktu (s)

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
Jarak (cm)

Grafik 1. Hubungan antara jarak terhadap waktu dengan massa tetap


Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

Hubungan antara massa terhadap waktu dengan jarak yang


tetap
2.5

2
Waktu (s)

1.5

0.5

0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
Massa (gram)

Grafik 2. Hubungan antara massa terhadap waktu dengan jarak yang tetap
3.3 Pembahasan
Hukum kedua Newton tentang gerak menyatakan bahwa percepatan a gerak sebuah
benda atau system berbanding lurus dengan gaya F yang bekerja pada benda atau system itu
dan berbanding terbalik dengan masa total m benda atau system Hukum II Newton
menjelaskan bahwa benda bekerja sebuah gaya saja atau beberapa gaya yang resultannya
tidak nol. Kecepatan benda selalu berubah dengan demikian benda mengalami percepatan.
Maka dari itu ada kaitan antara resultan gaya dengan percepatan yang ditimbulkannya. Kaitan
ini diselidiki oleh Newton, sehingga ia berhasil mencetuskan hukum keduannya tentang
gerak, yang dikenal sebagai hukum II Newton.
Pada percobaan I hubungan antara jarak terhadap waktu dengan beban tetap dimana
massa yang kita gunakan adalah 50 gram dengan jarak yang berbeda yaitu 0,4 m, 0,6 m dan
0,8 m didapatkan hasil yaitu pada jarak 0,4 m diperlukan waktu 0,72 sekon, pada jarak 0,6
m diperlukan waktu 0,96 sekon sedangkan saat jarak tempuh semakin jauh maka waktu yang
dibutuhkan akan semakin lama. Misalnya, saat jarak 0,8 m maka waktu yang diperlukan
adalah 1,37 sekon. Dari hasil pengukuran tersebut kita dapat mencari kecepatan, percepatan
dan gaya yang terjadi dengan cara sistematis dimana untuk kecepatan kita menggunakan
Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

(v=s/t), percepatan (a=v/t) dan gaya (F=m.a). Didapatkan hasil yaitu pada jarak 0,4 m dengan
waktu 0,72 sekon diperoleh kecepatan sebesar 0,55 m/s, percepatan 0,76 m/s2 dan gaya
sebesar 0,04 N, pada jarak 0,6 m dengan waktu 0.96 sekon diperoleh kecepatan sebesar 0,62
m/s, percepatan 0,64 m/s2 dan gaya sebesar 0,03 N, dan pada jarak 0,8 m dengan waktu 1,37
sekon diperoleh kecepatan sebesar 0,58 m/s, percepatan 0,42 m/s2 dan gaya sebesar 0,02 N.
Dari percobaaan ini membuktikan bahwa semakin besar jarak yang ditempuh maka waktu
yang dibutuhkan juga akan semakin lama dan semakin kecil jarak yang ditempuh maka
kecepatan, percepatan dan gaya yang dihasilkan semakin besar.
Pada percobaan II hubungan antara massa terhadap waktu dengan jarak tetap dimana
jarak yang kita yang kita gunakan adalah 1 m dengan massa yang berbeda yaitu 50 kg, 100
kg, dan 150 kg didapatkan hasil yaitu pada massa 50 kg diperlukan waktu 1,93 sekon, pada
massa 100 kg diperlukan waktu 2,26 sekon sedangkan saat massa semakin besar maka waktu
yang dibutuhkan akan semakin lama. Misalnya, saat massa 150 kg maka waktu yang
diperlukan adalah 2,34 sekon. Dari hasil pengukuran tersebut kita dapat mencari kecepatan,
percepatan dan gaya yang terjadi dengan cara sistematis dimana untuk kecepatan kita
menggunakan (v=s/t), percepatan (a=v/t) dan gaya (F=m.a). Didapatkan hasil yaitu pada
massa 50 kg diperlukan waktu 1,93 sekon diperoleh kecepatan sebesar 0,52 m/s, percepatan
0,27 m/s2 dan gaya sebesar 0,01 N, pada pada massa 100 kg diperlukan gaya sebesar 0,02 N,
dan pada saat massa 150 kg maka waktu yang diperlukan adalah 2,34 sekon diperoleh
kecepatan sebesar 0,43 m/s, percepatan 0,18 m/s2 dan gaya sebesar 0,03 N. Dari percobaaan
ini membuktikan bahwa semakin besar massanya maka waktu yang dibutuhkan juga akan
semakin lama dan semakin kecil massanya maka kecepatan dan percepatan yang dihasilkan
semakin besar sedangkan semakin besar massanya maka gaya yang dihasilkan semakin
besar.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan pada percobaan
hubungan antara jarak terhadap waktu dengan beban tetap, semakin panjang jarak yang
ditempuh maka semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk sampai, dan semakin
Zahirah Tu’salimah Mahmud, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-15

kecil jarak yang ditempuh maka kecepatan, percepatan dan gaya yang dihasilkan semakin
besar. Dan pada percobaan hubungan antara massa terhadap waktu dengan jarak tetap,
semakin besar massa yang diberikan walaupun dengan jarak yang sama, maka semakin
banyak waktu yang diperlukan untuk sampai, dan semakin kecil massanya maka kecepatan
dan percepatan yang dihasilkan semakin besar sedangkan semakin besar massanya maka
gaya yang dihasilkan semakin besar.
5. DAFTAR PUSTAKA
Pebrianti, Rizka, 2019. Laporan Praktikum Hukum II Newton, Ilmiahku, hal. 2.
Tim Praktikum Jurusan Fisika, 2022. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1 Semester Awal
T.A. 2022/2023. hal. 17.
Romero, J .M., dkk., (2003), newton’s second law on noncommutative Geometry, physics
Letter A, 310:9.
Giancoli, Dauglas C. (2001). Fisika edisi kelima jilid (terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Tanti, Novri. 2014. Analisis Kecepatan dan Percepatan Gerak Robot Joules Menggunakan
Metode Bilangan Kompleks. Vol 5, hal.1.
Giancoli, Dauglas C. 2016. Fisika edisi ketuju 1 jilid 2, Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai