FISIKA DASAR
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3 Tujuan Percobaan................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 6
2.1 Gaya Gesek ......................................................................................................... 6
1.2.1 Gaya Gesek Kinetik ............................................................................................ 6
1.2.2 Gaya Gesek Statis ............................................................................................... 7
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Gesek .......................................................... 7
2.2.1 Permukaan Benda .............................................................................................. 7
2.2.2 Koefisien Gesekan ............................................................................................. 8
2.2.3 Kemiringan Bidang ............................................................................................ 8
2.2.4 Gaya Normal ...................................................................................................... 8
2.3 Gaya yang Bekerja pada Bidang Miring ............................................................ 9
2.4 Hukum Newton .................................................................................................. 9
2.4.1 Hukum Newton I ................................................................................................ 9
2.4.2 Hukum Newton II .............................................................................................. 9
2.4.3 Hukum Newton III ........................................................................................... 10
BAB III METADOLOGI PERCOBAAN ...................................................................... 1
3.1 Alat dan Bahan .................................................................................................... 1
3.2 Langkah Kerja ..................................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................iv
LAMPIRAN....................................................................................................................... v
SKEMA KERJA ............................................................................................................... v
LAMPIRAN.......................................................................................................................vi
SKEMA ALAT ..................................................................................................................vi
LAMPIRAN......................................................................................................................vii
BUKTI LITERATUR ......................................................................................................vii
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dimana:
Fk= Gaya gesek kinetis maksimum (Kgf atau N).
µk = Koefisien gesekan kinetis (Tanpa Satuan)
N = Gaya normal yang bekerja pada benda (N).
contoh gaya gesek kinetik adalah benda yang bergerak terhadap suatu permukaan. Misalnya, bola
sepak yang sedang bergulir. Bola sepak yang bergulir mendapatkan gaya gesek kinetik dari
permukaan tempatnya bergulir. Bola tersebut akan terus mendapatkan gaya gesek kinetik yang
mengurangi kecepatannya. Hingga pada suatu titik, bola akan berhenti bergulir dan gaya gesek
kinetikpun berhenti (Fitrianto, Darmanto, & Syafa’at, 2015)
6
1.2.2 Gaya Gesek Statis
Gaya gesek dibagi menjadi dua macam yaitu, gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya
gesek statis dilambangkan dengan (Fgs) adalah gesekan antara dua benda yang diam atau tidak
bergerak satu sama lainnya. Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang terjadi sebelum
benda mulai bergerak. Gaya gesek juga dapat bernilai 0 ketika tidak ada gesekan yang terjadi. Gaya
gesek statis dapat dinyatakan sebagai berikut
Fs=µs . N
Dimana :
Fs = Gaya gesek statis maksimum (Kgf atau N).
µs = Koefisien gesekan statis (Tanpa satuan).
N = Gaya normal yang bekerja pada benda
Contoh peristiwa gaya gesek statis adalah ketika berdiri di atas tanah. Permukaan tanah dan kaki
memiliki gaya gesek yang besar. Gaya gesek statis tersebut membuat seakan-akan tanah
mencengkeram dan menahan kaki, sehingga kita dapat berdiri dengan tegak (Fitrianto, Darmanto,
& Syafa’at, 2015)
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Gesek
Ketika kita membahas tentang gaya, apalagi gaya gesek, pastinya ada faktor atau hal penyebab
mengapa gaya tersebut bisa terjadi. Itu karena benda berada dibidang miring, ataupun yang lainnya.
Gaya gesek dipengaruhi oleh gaya normal, gaya tarik benda, koefesien benda, dan kondisi
permukaan benda. Makin besar gaya normal suatu benda maka gaya tarik yang diperlukan akan
semakin besar. Benda yang mempunyai massa yang besar, mempunyai sudut kritis yang kecil,
akibatnya benda lebih cepat meluncur dalam bidang miring.
Lantaran dalam bidang miring gaya gesek statik berbanding terbalik dengan berat benda. Gaya
tabrakan kinetik menggunakan jeda tempuh yang panjang dilewati balok dalam bidang miring,
memerlukan saat yang lebih lama agar sampai pada ujung bawah bidang,. Hal ini ditimbulkan
lantaran benda mengalami gaya kinetik yang lebih lama dibanding menggunakan benda yang
meluncur dari jeda yang singkat. Ketika pada bidang datar, massa benda berat akan lebih besar
pula. Hal ini dibuktikan ketika kita menarik kulkas terasa lebih susah dibanting kita menarik sebuah
kursi (Awwaliyah, Herawati, Sidriani, & Aprilia, 2014).
2.2.1 Permukaan Benda
Gaya gesek suatu benda dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kondisi
permukaan benda kerja terhadap permukaan benda lain, seperti kekasaran permukaan dan
pelumasan. Gaya gesek timbul pada dua permukaan benda yang saling bersentuan atau
bersinggungan, gaya geseknya akan bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Gaya
gesek dapat terjadi pada benda yang permukaannya licin maupun kasar. Pada benda yang
pelumasannya kering atau tanpa pelumas, besar gaya gesekan sebanding dengan gaya normal.
Kekasaran pada permukaan benda merupakan ketidakteraturan konfigurasi dan penyimpangan
karakteristik permukaan benda yang nantinya menimbulkan tekstur pada permukaan benda.
Kekasaran permukaan ini mempengaruhi koefesien gesek, koefesien gesek dapat diubah dengan
memberikan pelumas pada permukaan benda (Fitrianto, Darmanto, & Syafa’at, 2015).
7
2.2.2 Koefisien Gesekan
Gaya gesek suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya koefisien gesekan.
Koefisien sendiri dibagi menjadi dua yaitu koefisien gesek statis dan koefisien kinetis. Selama
benda belum bergerak, maka gaya gesek yang bekerja pada benda adalah gaya gesek statis, dan
ketika benda bergerak, maka gaya gesek yang bekerja ialah gaya gesek kinetis. Koefisien gesek
statis (μs) merupakan perbandingan antara gaya gesek statis dengan gaya normalnya. Koefisien
kinetis (μk) merupakan hasil dari perbandingan antara gaya gesek kinetis dengan gaya normal
mempunyai nilai yang relatif konstan (Astro, Amirudin, Mufida, Siti, & Sparisoma, 2014). Berikut
daftar koefisien gesek pada beberapa material :
Bahan Koefisien Statis Koefisien Kinetis
Besi pada Baja 0,74 0,57
Alumunium pada Baja 0,61 0,47
Tembaga pada Baja 0,53 0,36
Kuningan pada Baja 0,51 0,44
Seng pada Besi 0,83 0,21
Tembaga pada Besi 1,05 0,29
Kaca pada Kaca 0,94 0,40
Tembaga pada Kaca 0,68 0,53
Karet pada Beton (kering) 1,00 0,80
Karet pada Beton (Basah 0,30 0,25
Tabel 2.2.2 Koefisien Gesekan Antara Beberapa Material
2.2.3 Kemiringan Bidang
Bidang miring dapat diartikan sebagai bidang datar yang diletakkan dengan posisi miring.
Sehingga dapat memperkecil gaya yang diberikan. Kemiringan bidang menjadi salah satu factor
yang mempengaruhi gaya gesek. Semakin miring suatu bidang maka semakin memudahkan untuk
bergerak meluncur. Sebaliknya, jika bidangnya datar, maka Ketika benda tidak digerakkan maka
akan tetap diam tak bergerak. Kemiringan dilambangkan dengan (θ) yaitu berupa sudut yang
dihasilkan dari kemiringan bidang. Kemiringan bidang pada umumnya didapatkan dari hasil
pengukuran secara manual menggunakan busur (Tacenca, Nerli, Lein, Idur, & Doa, 2021)
2.2.4 Gaya Normal
Di dalam rumus dari gaya gesek ada lambing huruf “N”, itulah lambing untuk gaya normal.
Maka dari itu, untuk mengetahui gaya gesek suatu benda, perlu mengetahui gaya normalmya juga.
Gaya normal sendiri merupakan gaya yang mencegah benda atau objek untuk 'jatuh' ke apa pun
yang didudukinya. Gaya normal merupakan besaran vektor karena memiliki arah. Arah dari gaya
normal tegak lurus dengan permukaan yang bersentuhan dengan benda (Pujayanto, 2015)
8
2.3 Gaya yang Bekerja pada Bidang Miring
Jika suatu benda di taruh pada bidang miring, benda tersebut tentunya akan bergerak karena
adanya gaya tarik gravitasi. Akan tetapi, bisa terjadi dua kemungkinan pada benda tersebut. Benda
dapat diam atau bergerak. Pertama, benda tersebut akan diam jika gaya berat benda (W) tidak lebih
besar dari gaya gesek statis. Kedua, bendaakan bergerak apabila gaya berat benda (W) lebih besar
dari gaya gesek statis (Prastyo, Hermawan, Salsabila, & dan, 2021)
10
BAB III
METADOLOGI PERCOBAAN
1
DAFTAR PUSTAKA
Astro, R. B., Amirudin, D., Mufida, D. H., Siti, & Sparisoma. (2014). Analisis Koefisien Gesek
Statis dan Kinetis Benda di Bidang Miring Menggunakan Video Tracker. Prosiding
SKF, 266.
Awwaliyah, M., Herawati, Sidriani, N., & Aprilia, L. (2014). Gaya Gesekan. Kelas B Biologi
FMIPA UNM, 30.
Fitrianto, M. B., Darmanto, & Syafa’at, I. (2015). Pengujian Koefesien Gesek Permukaan
Plat Baja ST 37 Pada Bidang. Momentum, 14.
Husain, Z., Firmansyah, B., Lazuardi, E., Prasetyo, A., & Nurhasanah, N. (2014). STUDI
AWAL PERANCANGAN PROTOTIPE. Mikrotiga, 34.
Prastyo, A. U., Hermawan, P., Salsabila, E., & dan, F. C. (2021). Eksperimen Gaya Gesek
Pada Bidang Miring Untuk Menguji Koefisien Gesek Statis dan Kinetis. Journal of
Industrial Engineering Universitas PGRI Yogyakarta, 2.
Pujayanto. (2015). Diagram Gaya Normal. Prosiding Seminar Nasional Fisika dan
Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6, 340.
Purwanto, J. (2014). Hukum Newton Tentang Gerak Dalam Ruang Fase . Jurnal Kaunia, 30.
Lein, F. A., Idur, N., & Doa, H. (2021). Analisis Koefisien Gesek Statis Benda Pada Bidang
Miring Menggunakan Video Tracker. Jurnal Luminous, 9.
iv
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
Mulai
Disiapkan Alat dan Bahan
Hasil
v
LAMPIRAN
SKEMA ALAT
vi
LAMPIRAN
BUKTI LITERATUR
vii
2. Literatur Gaya Gesek Kinetik
viii
4. Literatur Faktor yang Mempengaruhi gaya gesek
ix
7. Literatur Kemiringan Bidang
x
9. Literatur Gaya yang Bekerja pada Bidang Miring
xi
11. Literatur Hukum Newton I
xii
13. Literatur Hukum Newton III
xiii