Dian Rizky Wulandari K, Ayu Lestari, Dewi Magfira Sari, Endang Riski
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar
Email: wulandaridianrizky@gmail.com
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan Hukum II Newton tentang gerak. Hukum-hukum newton
adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum gerak newton itu sendiri merupakan
hukum yang fundamental. Artinya hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain,
dan dengan hukum ini memungkinkan dapat memahami jenis gerak. Hukum gerak newton
adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda
dan gerak yang disebabkannya. yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jarak
terhadap waktu dengan beban yang tetap dan untuk mengetahui hubungan antara massa
terhadap waktu dengan jarak yang tetap. Metode percobaan yang digunakan yakni, mula-
mula pasang rel presisi, pada kereta dinamis, kemudian tentukan jarak yang akan ditempuh
oleh kereta dinamis, kemudian pasang beban pada kereta dinamis, kemudian siapkan
stopwatch, kemudian gerakkan kereta dinamis dengan cara menekan peluncur kereta pada
ujung rel presisi bersamaan dengan itu nyalakan stopwatch, kemudian catat waktu yang di
butuhkan ketika sampai di jarak yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh dari percobaan
ini adalah gaya sebesar 0,0375N, sebesar 0,029N, sebesar 0,028N, sebesar 0,018N, sebesar
0,025N, dan sebesar 0,033N. dapat disimpulkan bahwasanya semakin jauh jarak yang tempuh
oleh kereta dinamis maka semakin kecil gaya yang bekerja, dan semakin berat beban yang
diberikan maka semakin besar gayanya.
Kata Kunci: Hukum Newton, Gerak, Kereta Dinamis, Rel Presisi, Percepatan dan Gaya.
1. PENDAHULUAN
Fisika merupakan ilmu yang menganalisis alam yang dilakukan untuk
memahami bagaimana alam semesta berperilaku. Ilmu fisika juga terjadi, pada saat
dapat berdiri tegak tanpa melayang di bumi ini. Selain itu, ketika sedang duduk,
berjalan, bekerja dan kegiatan-kegiatan lainnya tidak terlepas dari konsep fisika.
Namun, terkadang manusia kurang menyadari bahwa peristiwa fisika selalu
mengiringi kehidupannya, sehingga dianggap sebagai peristiwa yang lumrah terjadi.
Hal tersebut baru diketahui maknanya setelah mengenal dan mempelajari ilmu fisika.
Gerak termasuk bidang yang dipelajari dalam mekanika, yang merupakan
cabang dari fisika. Seseorang ilmuwan Inggris yang telah berjasa dalam ilmu Fisika
terutama dinamika, yakni Sir Isaac Newton (1642-1727). Ia mengungkapkan tiga
hukumnya yang terkenal tentang gerak. Yakni Hukum I Newton, Hukum II Newton,
dan Hukum III Newton.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai peristiwa-peristiwa yang
berhubungan dengan Hukum Newton. Contoh penerapan Hukum I Newton terlihat
pada saat orang naik mobil. Pada kasus naik mobil bergerak cepat dan mengerem
secara mendadak, tubuh penumpang cenderung terdorong ke depan. Inilah yang
kemudian mengilhami produsen mobil untuk menambah fitur sabuk pengaman dan
kantong udara sebagai pelindung penumpang dari cedera. Penerapan pada Hukum II
Newton bisa dilihat dengan membandingkan saat seseorang mendorong meja dan
lemari. Dia memerlukan gaya lebih besar saat mendorong lemari ketimbang meja.
Penyebabnya, lemari mempunyai massa lebih besar daripada kursi. Dan Penerapan
pada Hukum III Newton ini terlihat pada waktu seseorang melakukan olahraga
lompat jauh. Pada waktu kaki melakukan tolakan balok lompat, maka kaki akan
memberi gaya pada tanah. Sementara itu, tanah juga akan memberi gaya secara
berlawanan sehingga menyebabkan badan terdorong ke udara dan melayang.
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukannya percobaan tentang Hukum II
Newton tentang gerak yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara massa
terhadap waktu dengan beban yang tetap dan untuk mengetahui hubungan antara
massa terhadap waktu dengan jarak yang tetap.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Ishaq (2007: 68), bahwa Salah satu ahli fisika yakni Issac Newton
menerbitkan sebuah paper yang amat monumental dan bahkan menjadi sebuah buku
dasar yang melandasi seluruh teori tentang gerak benda yang didalamnya menyatakan
tiga pokok pernyataan, yang dikenal dengan tiga hukum newton. Tiga hukum newton
inilah yag menjadi landasan ilmu mekanika klasik hingga saat ini. jika tidak ada gaya
yang diberikan pada benda yang bergerak, benda itu akan terus bergerak dengan laju
konstan pada lintasan yang lurus, dan benda akan melambat hanya jika ada beban
yang diberikan padanya.
Tiga hukum gerak menurut (Giancoli, 2001). Yakni sebagai berikut :
Hukum I Newton menyatakan bahwa: “Setiap benda dalam keadann diam
atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak
dengan kecepatan konstan kecuali gaya eksternal pada kecepatan itu”.
F=0
∑…….………………………………… (2.1)
Dengan :
∑F = jumlah gaya (N)
Hukum pertama dan kedua Newton dapat dianggap sebagai definisi gaya.
Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang
disebabkannya jika gaya itu adalah gaya satu-satunya gaya yang bekerja pada benda
tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dengan besarnya percepatan.
Sedangkan massa adalah sifat instrinsik sebuah benda yang mengukur resistansinya
terhadap percepatan (Tipler, 1998: 91).
Hukum II menyatakan bahwa : ”Percepatan yang dialami sebuah benda
besarnya sebanding dengan besar resultan gaya yang bekerja pada benda itu, searah
dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa kelembaban benda”.
∑ F=m.…………………………………..(2.2)
a
Dengan :
∑F = jumlah Gaya (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatann (m/s2)
Hukum III Newton menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam
semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu.
Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan
gaya yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu
muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian atau “ setiap
gaya (aksi) terdapat sebuah pasangan gaya (reaksi) yang besarnya sama tapi
arahnya berlawanan”.
F aksi =−F……………………………….(2.3)
reaksi
∆v
a=
………….…………………………(2.5)
∆t
Terjemahannya :
“Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar, dan
agar setiap jiwa diberi balasan sesuai apa yang dikerjakannya dan mereka
tidak akan dirugikan
Allah maha adil dan bijaksana. Artinya sama dengan perumpamaan sebuah
benda akan bergerak lebih cepat jika diberi gaya yang lebih. Begitu pula hidup, akan
lebih cepat bergerak dan maju jika diberikan gaya yang lebih besar. Dalam
melakukan pergerakan dan memperjuangkan hidup tentu tidak berjalan mulus pasti
akan ada hal yang terjadi dan tidak sesuai keinginan atau dengan kata lain
berlawanan. Perbuatan yang kita lakukan di dunia itu akan mendapat hal yang
setimpal di akhirat kelak. Dapat disimpulkan bahwasanya apa yang kita perbuat itu
pula yang kita tuai.
METODE PENELITIAN
Percobaan ini dilakukan pada hari Jum’at, tanggal 12 November 2021 pukul
07.30-09.00 wita bertempat di Laboratorium Optik Jurusan Fisika Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu rel presisi, kereta
dinamis, stopwatch, mistar, dan beban secukupnya.
R² = 0.97
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2
waktu tempuh (s)
0.2
0.15
Massa (Kg)
0.05
0
1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 2.2
Waktu Tempuh (s)
DAFTAR PUSTAKA
Young and Freedman. 2002. Fisika Universitas Edisi kesepuluh jilid I (terjemahan).
Erlangga: Jakarta.
Giancoli, Dauglas C. 2001. Fisika edisi kelima jilid (terjemahan). Erlangga: Jakarta.
Halliday, dkk. 2001. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Tipler. (1998). Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Sutrisno. 1984. Fisika Dasar Mekanika. Bandung: ITB
Tjondro dan Tantri. 2019 .“pendayagunaan Linear Air Track untuk Percobaan Gerak
Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan”. Magister scientiae 2,
no. 2: hal. 56-63.
Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Wahid dan Rahmadhani. 2019. ”Eksperimen Mrnghitung Momen Inersia dalam
Pesawat Atwood Menggunakan Katrol dengan Penambahan Massa Beban”.
Jurnal Pendidikan Fisika dan terapan 1, no. 2: hal. 1-13.