Anda di halaman 1dari 11

JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya

p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774


http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

STUDI LITERATUR JURNAL TERKAIT PIROLISIS BRIKET DAN


HUBUNGANNYA DENGAN KESEHATAN
Dian Rizky Wulandari K1
1
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar

Email: wulandaridianrizky@gmail.com

Abstrak
Meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil yang semakin mendesak dan
penggunaan kayu bakar untuk keperluan rumah tangga, menyebabkan semakin
melangkanya cadangan bahan bakar dan juga dapat menyebabkan dampak negatif bagi
kesehatan dan lingkungan. Salah satu cara untuk mengatasi problematika tersebut ialah
dengan mengembangkan briket sebagai ahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan
bersifat terbaharukan dan ramah lingkungan. Tujuan dilakukan studi litratur ini ialah untuk
mngtahui apakah penggunaan briket dengan metode pirolisis dapat mengatasi masalah
Kesehatan akibat asap pembakaran kayu bakar dan melangkanya bahan bakar fosil. Dari
studi literatur yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan briket dapat
menjadi Solusi untuk meminimalisi dampak negatif dari asap pada pembakaran kayu
bakar. Pembuatan briket dilakukan dengan metode pirolisis agar mengahasilkan kualitas
produk briket yang lebih baik yang dapat mengurangi kadar air pada briket. Selain itu
pembuatan briket dengan metode pirolisis juga dapat mengatasi penggunaan bahan bakar
fosil yang semakin medesak karena dapat menghasilkan karkteristik bio oil yang
memenuhi karakteristik bahan bakar seperti solar.

Kata kunci: Asap, bahan bakar fosil, briket dan pirolisis.

Abstract
The increasingly urgent increase in the use of fossil fuels and the use of firewood for household
purposes, causes fuel reserves to become increasingly scarce and can also cause negative impacts
on health and the environment. One way to overcome this problem is to develop briquettes as an
alternative fuel that is environmentally friendly and renewable and environmentally friendly. The
aim of this literature study is to find out whether the use of briquettes using the pyrolysis method
can overcome health problems caused by smoke from burning firewood and the scarcity of fossil
fuels. From the literature study that has been carried out, it can be concluded that the use of
briquettes can be a solution to minimize the negative impact of smoke on burning firewood.
Briquettes are made using the pyrolysis method to produce better quality briquette products which
can reduce the water content in the briquettes. Apart from that, making briquettes using the
pyrolysis method can also overcome the increasingly urgent use of fossil fuels because it can
produce bio oil characteristics that meet the characteristics of fuels such as diesel.

JFT | 1
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman

Keywords: Smoke, fossil fuels, briquettes and pyrolysis.

1. PENDAHULUAN

Meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil yang semakin mendesak,


menyebabkan semakin melangkanya cadangan bahan bakar dan juga dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan. Salah satu cara untuk mengatasi problematika tersebut ialah
dengan mengembangkan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan bersifat
terbaharukan. Salah satu energi terbaharukan yang dikembangkan adalah energi biomassa
(kalsum, 2016).Biomassa adalah sumber energi ramah lingkungan menyumbangkan
sepersepuluh dari konsumsi energi primer Global dengan kebutuhan energi yang terus
meningkat di masa depan. Biomassa dapat didefinisikan sebagai material hidrokarbon yang
sebagian besar terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Energi biomassa
merupakan energi yang banyak dimanfaatkan karena bahan bakunya yang melimpah,
ramah lingkungan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Salah satu sumber energi
biomassa berasal dari residu pertanian yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar
alterrnatif (sembodo et al., 2011 ).
Briket adalah salah satu cara yang tepat untuk mengubah residu biomassa menjadi
energi alternatif yang bersifat terbaharukan. Dimana penggunaan briket memiliki
keuntungan dibandingkan dengan penggunaan kayu bakar ialah memiliki intensitas panas
lebih besar. Namun kualitas briket tergantung pada jenis bahan baku serta kondisi
pembuatan briket seperti tekanan, pemadatan, suhu pemadatan, kadar air bahan baku dan
ukuran partikel bahan baku (David K et al., 2022). Secara umum briket diperoleh dengan
cara membakar biomassa kering tanpa udara yang kemudian dibentuk sedemikian rupa
untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti fosil. Briket residu pertanian awalnya
menarik kesuksesan sebagai alternatif baik pengganti kayu bakar karena banyaknya residu
pertanian yang dihasilkan dan terbuang sia-sia. Sekitar 4,4 juta matriks pon pertahun
limbah pertanian yang dihasilkan di uganda. Sekam padi merupakan salah satu residu yang
kapasitas produksinya saat ini cukup tinggi yaitu mencapai 136.000 matriks ton per tahun
(Narzary et al., 2023).
Asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu bakar untuk keperluan rumah tangga
menimbulkan banyak dampak negatif yaitu dampak negative terhadap lingkungan dan
kesehatan. Asap dari pembakaran kayu bakar mengandung komponen beracun yang
meliputi partikulat, karbon monoksida, nitrogen oksida dengan konsentrasi tinggi, sulfur
oksida, formaldehida dan bahan organik politik. Penelitian yang dilakukan oleh Sania et al.,
(2019), menunjukkan banyaknya penelitian yang menyoroti hubungan antara polusi udara
dalam ruangan dan terjadinya berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit

JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

kardiovaskular dan pernafasan dalam jangka pendek dan menengah. Berdasarkan data dari
organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa sekitar 4,3 juta orang meninggal
dunia akibat menghirup emisi asap pembakaran kayu bakar di seluruh dunia. Dalam
mengatasi permasalahan tersebut maka pemerintah mengeluarkan kebijakan produksi bahan
bakar yang lebih ramah lingkungan untuk keperluan memasak rumah tangga yaitu briket.
Briket merupakan padatan berpori mengandung karbon yang dihasilkan dari bahan-bahan
hasil pemanasan pada suhu tinggi (Ode et al., 2023).
Pirolisis adalah konversi termokimia bahan organik dalam lingkungan oksigen
terbatas, yang menghasilkan arang padat yang dapat digunakan sebagai bahan bakar, untuk
perbaikan tanah atau diaktifkan untuk pengolahan air dan gas yang dapat digunakan dalam
pembangkit energi. Selain itu, pirolisis dapat berlangsung cepat atau lambat dan beroperasi
pada skala kecil hingga menengah, yang berperan untuk mengurangi masalah logistik
khususnya residu pertanian yang banyak tersedia secara global (David K et al., 2022).
Proses ini biasanya dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu pirolisis lambat, menengah dan cepat.
Dalam pirolisis cepat dilakukan pada suhu tinggi berkisar 600 – 700 C dan waktu
pemanasan singkat 15 menit (putri dan rahmatullah,2023). Pirolisis merupakan
dekomposisi termal matrik organik secara langsung tanpa oksigen untuk menghasilkan
cairan atau asap cair (bio-oil), gas dan padatan berupa arang (char) (Wiyoto dkk, 2016).
Hasil pengujian pirolisis menunjukkan bahwa suhu pirolisis akan meningkatkan
volume bio-minyak yang dibuat hingga tingkat yang ideal. Suhu optimal adalah antara 200
dan 300 °C, yang menghasilkan 1390 mL bio-oil. Namun, pada suhu antara 300 dan 350
°C, volume bio-oil yang dihasilkan menurun karena bahan baku terurai di dalam reaktor.
Arang yang dihasilkan merupakan bahan bakar bernilai kalori yang tinggi ataupun
digunakan sebagai karbon aktif. Asap cair yang dihasilkan dapat digunakan sebagai zat
additive atau bahan pengawet makanan atau produk tertentu. Sedangkan gas yang terbentuk
dapat dibakar secara langsung. Gas dari pirolisis dapat dibedakan menjadi gas yang tidak
dapat dikondensasi (CO, CO2, CH4, dll) dan gas yang dapat dikondensasi (tar) (Ridhuan
dkk 2019). Pirolisis dengan suhu lebih dari 100°C.Ini karena senyawa kimia bahan baku
belum terurai pada suhu di bawah 200°C; hemiselulosa terurai pertama pada suhu 200–
250°C. Kandungan lignin berubah menjadi fenol pada suhu pirolisis 300–350 derajat
Celcius (Subagyono, et al., 2021). Berdasarkan penelitian sbelumnya pada pirolisis
tempurung kelapa menghasilkan nilai kalor bio-oil 20-23 MJ/kg (Sasikumar, Sundaresan,
Negaraja, Shankar, & Karthikeyan, 2019) dan pirolisis kayu karet menghasilkan nilai kalor
28,88 MJ/kg (Nguyen, Duc, Vu, Nguyen, Vu, & Pattiya, 2020). Karakteristik fisik bio-oil
telah memenuhi karakteristik bahan bakar seperti solar. Oleh karena itu, bio-oil dapat
digunakan untuk berbagai tujuan.

JFT | 3
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman

Beberapa keunggulan utama penggunaan metode pirolisis menggunakan bahan


baku limbah tempurung kelapa dan kayu karet adalah sebagai berikut: Metode pirolisis
memungkinkan pengolahan limbah organik seperti tempurung kelapa dan kayu karet
secara efektif menjadi produk bermanfaat seperti biochar dan biominyak. Biochar yang
dihasilkan dari pirolisis memiliki sifat yang bermanfaat bagi tanah. Ini meningkatkan
kesuburan tanah, meningkatkan kapasitas penahanan air dan nutrisi, serta mengurangi erosi
tanah. Ini berpotensi meningkatkan hasil pertanian dan keberlanjutan pertanian. Pirolisis
mengubah limbah organik menjadi produk biochar yang mengandung karbon stabil. Ketika
biochar digunakan dalam tanah, karbon ini dapat disimpan dalam waktu yang lama,
mengurangi emisi karbon dioksida ke atmosfer. Ini dapat membantu dalam mitigasi
perubahan iklim. Selain biochar, metode pirolisis juga menghasilkan bio-minyak dan gas
pirolisis. Bio-minyak dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, sedangkan gas
pirolisis dapat digunakan dalam berbagai aplikasi termal atau untuk pembangkit listrik
(Rubiyanti, Hidayat, Febryano, & Bakri, 2019).

2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang diterapkan adalah studi literatur, yang melibatkan analisis
berbagai jurnal penelitian terkait dengan biobriket, implipikasi bahan bakar briket terhadap
kesehatan dan lingkungan dan metode pirolisis briket. Jurnal ditelusuri diinternet pada situs
google scholar.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil studi literature review sebagai berikut:
Tabel 2: Hasil studi literature review
Penulis, Judul,
Tujuan Metode Kesimpulan
dan Tahun

David K. Okot Untuk Metode penelitian Bahwa penelitian ini


a,c, Paul E. mengevaluasi pada jurnal ini menginvestigasi pengaruh
Bilsborrow b , pengaruh pirolisis mencakup analisis kondisi pyrolisis dan
Anh N. Phan (suhu, laju termogravimetri, pembriketan terhadap
pemanasan dan pembuatan briket, hasil dan sifat-sifat
laju aliran gas analisis komposisi produk pyrolisis dari
Thermo- pembawa) pd bahan baku, dan tongkol jagung dan jerami
chemical briket tongkol proses pirolisis. kacang. Hasil penelitian
behaviour of jagung dan jerami menunjukkan bahwa suhu
maize cob and kacang pyrolisis merupakan
bean straw faktor utama yang

JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

briquettes mempengaruhi hasil dan


sifat-sifat produk
Terjemahan: pyrolisis, sementara laju
Prilaku pemanasan dan laju aliran
termokimia gas pembawa memiliki
briket tongkol dampak yang tidak
jagung dan signifikan. Peningkatan
jerami kacang suhu pyrolisis dari 410
hingga 650 °C secara
signifikan mengurangi
2022 hasil arang, dengan
peningkatan produksi gas
dan bio-oli. Kondisi
pembriketan tidak
memiliki dampak pada
hasil dan sifat-sifat
produk pyrolisis. Arang
yang dihasilkan pada suhu
pyrolisis 530 °C memiliki
kandungan volatil < 20%,
dengan tingkat degradasi
yang lebih tinggi daripada
bahan baku mentah.
Produk gas mengandung
terutama CO dan CO2.
Bio-oli yang berasal dari
briket memiliki pH
rendah dan kandungan air
yang tinggi, membatasi
potensinya untuk
digunakan dalam
produksi energi.
Dimana semakin tinggi
suhu yang digunakan
pada proses pirolisis
mengurangi hasil arang
dan meningkatkan
produksi bio-oil dan gas.
Meskipun nilai HHV
yang dihasilkan
meningkat seiring dengan

JFT | 5
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman

tingginya suhu pirolitas


tetapi hasil energinya
berkurang dikarenakan
berkurangnya arang.

Vianney Tujuan penelitian Artikel penelitian Bahwa penelitian ini


Andrew Yiga, adalah untuk menggunakan bertujuan untuk
Andrew menyelidiki dan berbagai metode, mengembangkan dan
Nuwamanya, mengembangkan termasuk desain mengkarakterisasi briket
Agatha Birungi, sumber bahan eksperimental, yang terbuat dari sekam
Michael bakar alternatif analisis formal, padi dan kulit singkong
Lubwama, dari biomassa, investigasi, dan sebagai sumber bahan
Harriet seperti briket yang penulisan draf asli bakar alternatif. Penelitian
Nalubega terbuat dari Selain itu, ini mencakup analisis
Lubwama limbah pertanian, metodologi morfologi permukaan,
sekam padi, dan permukaan respons komposisi unsur,
Research paper kulit singkong. digunakan untuk karakterisasi mekanik,
Development of Studi ini bertujuan optimalisasi analisis proksimat, serta
carbonized rice untuk parameter produksi uji emisi dari briket yang
husks mengkarakterisasi semen geopolimer dikembangkan. Hasil
briquettes: sifat fisik, berbasis abu sekam penelitian menunjukkan
synergy mekanik, dan padi Selain itu, bahwa briket yang
between energik briket, metodologi dikembangkan memiliki
emissions, serta karakteristik permukaan respons nilai kalor tinggi, emisi
combustion, pembakaran dan digunakan untuk rendah, dan efisiensi
kinetics and emisi mereka. optimalisasi termal yang baik,
thermodynamic Selain itu, parameter produksi sehingga memiliki potensi
characteristics penelitian ini semen geopolimer sebagai sumber bahan
mengeksplorasi berbasis abu sekam bakar alternatif yang
potensi briket ini padi Analisis sifat menjanjikan untuk
Terjemahan: sebagai sumber pengapian dan memasak.
Pengembangan bahan bakar yang pembakaran briket Selain itu, penelitian juga
briket sekam lebih bersih dan pembakaran yang membahas karakteristik
padi lebih terbuat dari campuran pembakaran, kinetika, dan
karbonisasi: berkelanjutan biomassa sekam padi termodinamika dari briket
sinergi antara untuk memasak, dan tongkol jagung yang dikarbonisasi dari
karakteristik dengan fokus pada dilakukan. Metode sekam padi. Hasil
emisi, implikasi Tang, metode bebas penelitian menunjukkan
pembakaran, lingkungan dan model non-isotermal, bahwa briket ini memiliki
kinetika dan kesehatannya. juga digunakan potensi sebagai sumber
termodinamika Tujuan utamanya dalam penelitian bahan bakar yang lebih

JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

adalah untuk bersih dan berkelanjutan


2023 memberikan untuk memasak.
wawasan dalam Penelitian juga menyoroti
mengoptimalkan sifat-sifat energi dari
proses produksi briket, termasuk
dan menilai kepadatan energi yang
potensi dampak tinggi dan indeks nilai
lingkungan dari bahan bakar yang sesuai
sumber bahan untuk keperluan memasak
bakar alternatif domestik.
ini. Penelitian ini juga
mengungkapkan hasil uji
emisi gas, karakteristik
pembakaran, dan kinetika
pembakaran briket yang
dikembangkan. Hasil
penelitian menunjukkan
bahwa emisi partikulat
(PM 2,5) tertinggi terjadi
selama fase awal
pembakaran, sementara
emisi CO dan CO2 lebih
rendah selama fase
simmer. Selain itu,
penelitian ini memberikan
wawasan berharga
mengenai sifat-sifat
lingkungan dan
pembakaran dari briket
yang dikembangkan.
Seluruh penelitian ini
memberikan pemahaman
yang mendalam mengenai
potensi briket dari
biomassa sebagai sumber
energi alternatif yang
bersih dan berkelanjutan.
Penelitian ini juga
memberikan wawasan
mengenai implikasi
lingkungan dan kesehatan

JFT | 7
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman

Bazlina D. Tujuan penelitian Metode penelitian Kesimpulan dari jurnal ini


Afrah, ini adalah untuk pada jurnal ini adalah bahwa alat
Muhammad I. menggunakan alat meliputi studi pirolisis berbasis electric
Riady, Juliet P. pirolisis berbasis literatur, perancangan furnace berhasil
Arsadha, R. electric furnace alat pirolisis berbasis mengubah limbah kayu
Rimadhina, dan untuk menguji electric furnace, karet dan tempurung
E. Oktarinasari pirolisis kayu pembuatan electric kelapa menjadi bio-oil
karet dan furnace dan reaktor, dan bio-char pada suhu
Design of tempurung kelapa proses assembling 200-350 °C. Suhu
pyrolysis of pada suhu 200- alat pirolisis, optimum untuk
rubber wood 350 °C, serta pengujian alat menghasilkan bio-oil
(Hevea untuk pirolisis dengan adalah 200-300 °C,
brasiliensis) and menghasilkan bio- preparasi bahan baku, dengan volume tertinggi
coconut shell oil dan bio- char serta pengujian sebanyak 1390 mL. Bio-
(Cocos dari limbah kayu produk bio-oil dan char juga dihasilkan
nucifera) using karet dan bio-char. Penelitian sebagai sisa bahan baku
electric furnace- tempurung kelapa. ini juga mencakup yang dapat dimanfaatkan
based tool Penelitian ini juga pengujian pirolisis sebagai bahan bakar. Alat
design mencakup kayu karet dan pirolisis ini berhasil
pengujian pirolisis tempurung kelapa melewati pengujian
Terjemahan: kayu karet dan pada suhu 200-350 proses pirolisis dan dapat
Perancangan tempurung kelapa °C untuk diaplikasikan secara
pirolisis kayu pada suhu 200- menghasilkan bio-oil langsung sebagai bahan
karet (Hevea 350 °C untuk dan bio-char. bakar dengan melakukan
brasiliensis) dan menghasilkan bio- Penelitian ini juga pengolahan lebih lanjut.
tempurung oil dan bio- char memodifikasi Selain itu, hasil pengujian
kelapa (Cocos perancangan alat juga menunjukkan bahwa
nucifera) pirolisis dengan kombinasi limbah kayu
menggunakan menggunakan karet dan tempurung
rancangan alat software Fusion 360 kelapa menghasilkan asap
berbasis electric untuk cair yang memenuhi
furnace memaksimalkan hasil standar kualitas. Dengan
proses pirolisis. demikian, penelitian ini
Penelitian ini menunjukkan potensi
2023 mencakup penggunaan alat pirolisis
perancangan pirolisis berbasis electric furnace
kayu karet dan untuk menghasilkan bio-
tempurung kelapa oil dan bio-char dari
menggunakan limbah biomassa.
rancangan alat

JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

berbasis electric
furnace yang
memanfaatkan arus
listrik sebagai sumber
panasnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu pyrolisis merupakan faktor utama
yang mempengaruhi hasil dan sifat-sifat produk pyrolisis, sementara laju pemanasan dan
laju aliran gas pembawa memiliki dampak yang tidak signifikan. Peningkatan suhu
pyrolisis dari 410 hingga 650 °C secara signifikan mengurangi hasil arang, dengan
peningkatan produksi gas dan bio-oli. Kondisi pembriketan tidak memiliki dampak pada
hasil dan sifat-sifat produk pyrolisis. Arang yang dihasilkan pada suhu pyrolisis 530 °C
memiliki kandungan volatil < 20%, dengan tingkat degradasi yang lebih tinggi daripada
bahan baku mentah. Produk gas mengandung terutama CO dan CO2. Bio-oli yang berasal
dari briket memiliki pH rendah dan kandungan air yang tinggi, membatasi potensinya untuk
digunakan dalam produksi energi.

Hasil penelitian ini mencakup pengembangan dan karakterisasi briket dari sekam
padi dan kulit singkong sebagai sumber bahan bakar alternatif. Briket yang dikembangkan
menunjukkan nilai kalor tinggi, emisi rendah, dan efisiensi termal yang baik, sehingga
memiliki potensi sebagai sumber bahan bakar yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk
memasak. Selain itu, penelitian ini juga memberikan wawasan mengenai sifat-sifat
pembakaran, kinetika, dan termodinamika dari briket yang dikembangkan, serta
karakteristik mekanik, nilai pemanasan tinggi, uji perebusan air, dan pengujian emisi.
Seluruh penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam mengenai potensi briket
dari biomassa sebagai sumber energi alternatif yang bersih dan berkelanjutan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat pirolisis berbasis electric furnace
berhasil mengubah limbah kayu karet dan tempurung kelapa menjadi bio-oil dan bio- char
pada suhu 200-350 °C. Suhu optimum untuk menghasilkan bio-oil adalah 200-300 °C,
dengan volume tertinggi sebanyak 1390 mL. Bio-char juga dihasilkan sebagai sisa bahan
baku yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Nilai kalor bio-oil dari pirolisis kedua
bahan baku sudah cukup mendekati solar. Alat pirolisis ini berhasil melewati pengujian
proses pirolisis dan dapat diaplikasikan secara langsung sebagai bahan bakar dengan
melakukan pengolahan lebih lanjut. Selain itu, hasil pengujian juga menunjukkan bahwa
kombinasi limbah kayu karet dan tempurung kelapa menghasilkan asap cair yang
memenuhi standar kualitas.
Berdasarkan hasil literatur dari jurnal-jurnal yang direview, diketahui bahwa
penggunaan bahan bakar fosil yang semakin mendesak dan penggunaan kayu bakar untuk

JFT | 9
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman

keperluan rumah tangga, menyebabkan semakin melangkanya cadangan bahan bakar dan
menimbulkan asap yang dapat menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan bahkan
kesehatan. Briket menjadi salah satu Solusi untuk meminimalisir dampak negatif tersbut.
Akan tetapi pembuatan briket juga tidak lepas dengan namanya pross pembakaran
(karbonisasi) Dimana proses karbonisasi menghasilkan briket dengan kadar air, zat terbang,
dan kadar abu yang belum memenuhi standar mutu briket, maka dari itu diperlukan proses
pembakaran dengan metode pirolisis agar mengahasilkan kualitas produk briket yang lebih
baik yang dapat mengurangi kadar air pada briket. Selain itu penggunaan metode pirolisis
juga dapat menghasilkan karkteristik bio-oil yang memenuhi karakteristik bahan bakar
seperti solar.
4. SIMPULAN
Pada study literatur ini disimpulkan bahwa penggunaan briket dapat menjadi Solusi
untuk meminimalisi dampak negatif dari asap pada pembakaran kayu bakar. Pembuatan
briket dilakukan dengan metode pirolisis agar mengahasilkan kualitas produk briket yang
lebih baik yang dapat mengurangi kadar air pada briket. Selain itu pembuatan briket dengan
metode pirolisis juga dapat mengatasi penggunaan bahan bakar fosil yang semakin
medesak karena dapat menghasilkan karkteristik bio oil yang memenuhi karakteristik
bahan bakar seperti solar.

5. DAFTAR PUSTAKA
Bazlina D. Afrah1, M. I. (2023). Perancangan pirolisis kayu karet (Hevea brasiliensis) dan
tempurung kelapa (Cocos nucifera) menggunakan rancangan alat berbasis electric
furnace. Jurnal Teknik Kimia, 71.
David K. Okot a,c, Paul E. Bilsborrow b , Anh N. Phan. 2022. Thermo-chemical behavio of
maize cob and bean straw briquettes. Journal Energy Conversion and Management.
Kalsum, U. (2016). Pembuatan briket arang dari campuran limbah tongkol jagung, kulit
durian dan serbuk gergaji menggunakan perekat tapioka. Jurnal Distilasi, 1(1), 41-
50.
Narzary, A., Brahma, J., & Das, A. K. (2023). Utilization of waste rice straw for charcoal
briquette production using three different binder. 5(1), 1–18.
https://doi.org/10.1016/j.cles.2023.100072
Nguyen, H., Duc, B., Vu, N., Nguyen, H., Vu, T., & Pattiya, A. (2020). Bio Oil From
Rubber Wood: Effect of Upgrading Condition. Vietnam Journal of Science and
Technology, 604-612.
Ode, L., Firman, M., Adji, R. B., & Rahman, R. A. (2023). Case Studies in Chemical and
Environmental Engineering Increasing the feasibility and storage property of
cellulose-based biomass by forming shape-stabilized briquette with hydrophobic
compound. Case Studies in Chemical and Environmental Engineering, 8(August),
100443. https://doi.org/10.1016/j.cscee.2023.100443.

JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

Putri, R. W. PROSES PEMANFAATAN LIMBAH BIOMASSA KULIT DURIAN (Durio


Zibethinus) MENJADI ALTERNATIVE FUEL SEBAGAI LANGKAH
DIVERSIFIKASI ENERGI.
Ridhuan, K., Irawan, D., & Inthifawzi, R. (2019). Proses pembakaran pirolisis dengan jenis
biomassa dan karakteristik asap cair yang dihasilkan. Turbo: Jurnal Program Studi
Teknik Mesin, 8(1), 69-78.
Rubiyanti, T., Hidayat, W., Febryano, I. G., & Bakri, S. (2019). Karakterisasi Pelet Kayu
Karet (Hevea brasiliensis) Hasil Torefaksi dengan menggunakan reaktor Counter
Flow Multi Baffle (COMB). Jurnal Sylva Lestari, 321-331.
Sasikumar, C., Sundaresan, R., Negaraja, M., Shankar , M., & Karthikeyan, S. (2019). Bio-
Oil from Coconout Shells . International Journal of Recent Technology and
Enginering IJRTE, 657-659.
Sembodo, B. S., Sari, D. K. P., & Binajit, G. C. (2009). Dekomposisi Tongkol Jagung
Secara Termokimia Dalam Etanol Panas Bertekanan. EKUILIBRIUM, 0(2), 61-65.
Subagyono, R., Qi, Y., Chafee, A., Amirta, R., Marshall , M., Shankar, M., et al. (2021).
pyrolysis Gc/Ms Analysis Of Fast Growing Wood Macaranga Species. Indonesian
Journal of Science and Technology, 141-158.
Wiyoto, Y. W. P., Budiana, E. P., & Himawanto, D. A. (2016). Analisa thermogravimetry
pada pirolisis limbah pertanian. Jurnal Teknik Mesin Indonesia, 11(1), 25-30.

JFT | 11

Anda mungkin juga menyukai