NIM : 60400121050
Kelompok : 1 (SATU)
Jurusan : Fisika
dinyatakan diterima.
A. Latar Belakang
Kimia membahas mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala
atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk
membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Tanpa kita sadari sebenarnya kita
sangat akrab dengan kimia dimana bahan kimia ada dimana-mana, kita tidak bisa
gambaran serangkaian proses biokimia. Semua makhluk hidup tersusun atas berbagai
kimia, hidup dengan banyak senyawa kimia, dan kualitas kehidupan manusia modern
dan kreatif serta tanggap dalam praktik-praktik pada kehidupan sehari-hari. Secara
psikologis setiap manusia mempunyai daya ingat, daya fakir dan daya-daya lain yang
dapat dikembangkan dengan latihan-latihan tertentu. Maka dari itu ilmu kimia akan
daripada bentuk teori misalnya pengukuran suhu. Apabila diterapkan secara nyata
mungkin kita bisa memperkirakan berapa suhu seseorang apabila demam (Jurnal
menggunakan pengukuran untuk membandingkan sifat dari berbagai zat dan untuk
yang biasa digunakan untuk pengukuran yaitu buret, pipet, tabung volumetrik, labu
1
2
ukur untuk mengukur volume, timbangan untuk mengukur massa, dan termometer
dapat ditentukan secara langsung. Sifat-sifat makroskopik yaitu pada tingkat atom
percobaan, pengukuran, penelitian atau riset ilmiah yang berhubungan dengan ilmu
sains dan ilmu-ilmu lainnya. Laboratorium bisa berupa ruangan yang tertutup seperti
kamar atau ruangan terbuka (Lantanida Journal, Vol. 2, No. 2, 2014: 219)
praktek percobaan atau eksperimen serta menguji konsep ilmu pengetahuan secara
pengetahuan dan pengembangan materi baru untuk digunakan di masa depan serta
pusat pemantauan dan pengendalian bahan kimia yang saat ini digunakan secara rutin
praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang
digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing di dalam bidang keilmuan atau pun
proses penelitian, tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan. Alat-alat Laboratorium juga
dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan
yang terjadi dapat diminimalisir. Hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian
3
yang baik dan benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada
merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para
rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman,
semua praktikan, selain harus mengetahui tentang alat-alat laboratorium juga harus
B. Rumusan Masalah
1. Apa nama dan kegunaan alat-alat gelas yang umum di pakai di laboratorium?
2. Apa nama dan kegunaan alat-alat gelas untuk mereaksikan zat yang umum di
pakai di laboratorium?
4
3. Apa nama dan kegunaan alat-alat pengukuran volume yang umum di pakai di
laboratorium?
C. Tujuan Percobaan
laboratorium
2. Mengetahui nama dan penggunaan alat-alat gelas untuk mereaksikan zat yang
dipakai di laboratorium
A. Ilmu Kimia
zat dan penggunaan bahan-bahan tak bernyawa, baik alamiah atau buatan,
dan mengenal proses penting dalam benda hidup, termasuk tubuh kita sendiri.
Ilmu kimia adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang materi dan
ruang dan mempunyai massa. Dari definisi ilmu kimia dan materi, ruang tidak
yang khas. Ilmu kimia termasuk ilmu pengetahuan alam, sehingga pada
sekitarnya. Selain itu ilku kimia merupakan ilmu percobaan yang sebagian
5
6
dari satu tempat ke tempat lain. Secara umum ada 3 jenis pipet yaitu pipet
tetes (dropping pipette), pipet volume (volumetric pipette), dan pipet ukur
(measuring pipette). Pipet tetes digunakan untuk memindahkan sejumlah
digunakan karet. Perbedaan pipet tetes ditentukan oleh ujung pipet ada yang
runcing atau panjang (kapiler) dan ada yang besar (biasa). Pipet volume atau
cairan. Sesuai dengan namanya, pipet ini mempunyai skala ukuran dimana
Bola hisap dipasang di bagian pangkal pipet volume/ pipet ukur untuk
memindahkan sejumlah tertentu zat cair. Terdapat tiga titik di bola hisap
dengan simbol huruf A, S dan E dengan fungsi yang berbeda. Titik A
(Suction) ditekan ketika ujung pipet volume/ pipet ukur telah masuk ke dalam
wadah berisi zat cair, berfungsi untuk menghisap/mengambil zat cair tersebut
cair dalam pipet volume/pipet ukur dengan jumlah tertentu (Widodo &
2. Teknik Titrasi
menggunakan alat yang disebut buret yang dilengkapi dengan statif. Berikut
a. Pastikan dalam buret tidak ada gelembung udara, membaca skala awal sebelum
c. Isi buret dengan larutan titrasi dan pastikan berada di atas skala nol.
d. Alirkan solusi dengan memutar kran sampai ujung buret terisi penuh.
e. Aturlah tinggi solusi sampai miniskus tepat pada angka nol atau angka lainnya
mulai titrasi, tangan kiri memegang kran sambil memutarnya dan tanggan kanan
tetesan titrasi segera sampai titik akhir titrasi (Radit, 2010: 17).
3. Teknik Penyaringan
merupakan media penyaring yang sangat penting, Cara melipat kertas saring
yaitu lipat kertas menjadi dua bagian, lipat lagi separuh bentuk kertas saring
ini menjadi dua bagian lagi sehingga menghasilkan bentuk segitiga. Bentuk
Bentuk kerucut ditempatkan pada corong saring. Basahi kertas saring dengan
dengan kata lain untuk memisahkan dengan padatannya atay filtrat dengan
4). Jika ada partikel padat, usahakan cairan dullu disaring dan terakhir suspense
padatnya
5). Kadang-kadang proses cepat dan kertas saring sesuai dengan petunjuk
4. Teknik Pemanasan
Menurut Mahan (1987: 269), cara memanaskan cairan dalam tabung
reaksi yaitu :
a. Jangan mengarahkan mulut tabung reaksi kepada teman atau diri sendiri.
d. Goyang terus tabung reaksi beberapa saat setelah api dijauhkan /tidak
dipanaskan lagi.
9
batang pengaduk atau batu didih. Untuk erlenmeyer, bisa dilakukan dengan cara
memanaskan langsung di atas api (untuk pelarut yang tidak mudah terbakar)
5. Teknik Penimbangan
kimia tidak boleh langsung ditaruh pada piringan neraca, tetapi harus
ditimbang dalam botol timbang, gelas piala, gelas arloji dan sebagainya. Jika
bahan dilarutkan atau direaksikan di dalam wadah itu, maka berat wadah
B. Laboratorium
ilmu sains dan ilmu-ilmu lainnya. Laboratorium bisa berupa ruangan yang
tertutup seperti kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain
pengujan ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berrbagai
macam disiplin ilmu. Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk kepada
suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka (Decaprio Richard, 2013:
16).
fungsi, yaitu :
11
1. Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara teori
dan praktik
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari kalangan
lainnya) untuk mencari hakikat kebenaan ilmiah dari suatu objek keilmuan
5. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam
eksperimentasi.
6. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti
C. Alat-alat Laboratorium
mesin, perkakas, perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus
dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala
terbatas.
2. Bersih
4. Terkalibrasi.
1. Jenis bahan dasar penyusun alat tersebut. Dengan diketahuinya bahan dasar
2. Alat yang terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan dari alat yang terbuat
3. Dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot benda perlu juga
diperhatikan.
13
4. Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang lebih tinggi, agar
macam diantarannya alat pemanas yang terdiri dari pembakar zat, kaki tiga,
ukur labu ukur (labu takar), pipet tetes dan buret.Sedangkan ala-alat lain
seperti pengaduk gelas, Erlenmeyer, corong semprot, kertas saring,
1. Peralatan Gelas
Menurut Khamidinal (2009 : 7-10), adapun alat gelas yang digunakan dalam
a. Tabung reaksi
Tabung reaksi terbuat dari gelas, dapat dipanaskan, dipakai sebagai tempat
untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit. Cara penggunaanya yaitu :
1) Tabung reaksi dipegang pada lehernya, miringkan lebih kurang 60oC lalu diisi
2) Bila tabung beserta isinya akan dipanaskan, tabung dipegang dengan penjepit
tabung dan pemansan dilakukan pada daerah 1/3 bagian cairan di bawah.
Mulut tabung harus diarahkan ke tempat yang aman (jangan ke arah muka
b. Corong
bersudut 60º, dipakai untuk memasukkan suatu cairan ke dalam suatu tempat
yang mulutnya sempit seperti botol, labu ukur, buret dan sebagainya. Selain
Dipakai untuk mengukur volumen zat kimia dalam bentuk cair. Alat
alat pengukur yang kasar. Tidak untuk pengukuran yang teliti. Larutan yang
akan dititrasi tidak boleh diambil/diukur dengan gelas ukur, tetapi diambil
d. Gelas beker
Alat ini bukan sebagai alat pengukur. Tanda volume yang ada merupakan
2) Memanaskan larutan
3) Menguapkan pelarut atau memekatkan
e. Erlenmeyer
Alat ini juga bukan alat pengukur. Digunakan dalam analisis volumetri, untuk
wadah suatu volume tertentu dari suatu larutan. Kadang-kadang dipakai untuk
1) Erlenmeyer tanpa tutup gelas, dipakai untuk titrasi larutan yang tidak mudah
menguap.
15
2) Erlenmeyer dengan tutup gelas, dipakai untuk titrasi larutan yang mudah
menguap.
Suatu bejana dengan leher panjang, sempit dan dasar yang datar. Dilengkapi
dengan tanda batas volumen. Mempunyai kapasitas tampung sesuai dengan ukuran
yang tercantum. Bila pada alat tertulis 20oC dan 100 mL maka alat tersebut dapat
menampung cairan pada 20oC tepat sebanyak 100 mL sampai garis tanda yang
terdapat pada leher alat. Digunakan untuk membuat larutan standar (baku) pada
análisis volumetri. Sering juga dipakai untuk pengenceran sampai volume tertentu.
Jangan digunakan untuk mengukur larutan atau pelarut yang panas. Cara
penggunaannya yaitu :
4) Tambahkan air suling / bahan pengencer lain yang diperlukan melalui corong
tadi sampai kurang lebih 4/5 bagian yang penuh, kemudian gojog sampai
penambahan sampai di atas tanda, berarti terjadi suatu kesalahan yang tidak
tetes sampai miniskus bagian bawah (untuk larutan yang tidak berwarna)
8) Labu ukur lalu ditutup dengan tutupnya kemudian labu beserta isinya dibolak-
Di bagian tengah dari pipet ini ada bagian yang membesar (gondok),
ujungnya runcing dan pada bagian atas ada tanda goresan melingkar. Tepat sampai
tanda tersebut, volume larutan di dalam pipet sama dengan angka yang tertera pada
pipet tersebut. Alat ini dipakai untuk mengambil dan memindahkan larutan secara
tepat suatu volumen tertentu sesuai kapasitas alat. Pipet volumen merupakan alat
pengukur yang lebih tepat dari gelas ukur. Cara penggunaannya yaitu :
1) Cuci pipet dengan detergent dan selanjutnya dicuci dengan air ledeng.
4) Larutan disedot pelan-pelan dengan bola hisap sampai 1 s/d 2 cm di atas garis
tanda.
5) Pipet diangkat vertikal, bersihkan cairan yang menmpel pada ujung pipet
dengan kertas saring atau lap bersih. Tanda batas volume pada pipet
dipempelkan horizontal dengan mata, lalu cairan dikeluarkan secara pelan-
pelan sampai miniskus bawah tepat pada garis tanda (batas volume).
vertikal. Penuangan isi pipet diatur sedemikian rupa sehingga isi pipet
detik, untuk memberikan kesempatan pada zat cair yang masih di dalam pipet
untuk keluar. Sisa zat cair yang tertinggal pada ujung pipet tidak boleh
lain. Bila akan dipakai untuk mengambil/memindahkan zat lain, pipet dicuci
h. Pipet ukur
Berupa tabung gelas yang agak panjang dengan ujung runcing dan
mempunyai skala. Teknik penggunaannya sama dengan pipet volume, hanya isi pipet
Pipet ini tidak mempunyai ukuran volume atau skala lainnya. Digunakan
untuk memindahkan sedikit zat cair /larutan yang tidak mempunyai ketelitian tinggi.
j. Buret
Buret berupa tabung gelas panjang dengan pembagian skala dan ujung bawah
dilengkapi dengan kran. Digunakan untuk titrasi / mengukur volume titran yang
Bentuk buret disamping lurus, ada juga buret yang ujungnya bengkok. Buret
yang ujungnya bengkok digunakan untuk titrasi yang menggunakan pemanas. Cara
penggunaanya yaitu :
3) Bilas dengan larutan / titran yang akan dimasukkan ke dalam buret, larutan
pembilas dibuang.
4) Periksa kran buret apakah bocor dan kalau dianggap perlu oleskan vaselin
pada kran buret dengan hati-hati supaya jangan sampai lobang kran
tersumbat.
5) Tempatkan buret pada estándar buret dengan memakai klem buret dan
nol. Dalam pengisian buret harus diusahakan agar tidak ada gelembung udara
7) Corong dilepas/dipindahkan dan bagian sisi dalam dari buret yang terletak di
atas titran dibersihkan dengan kertas saring yang bersih dan kering.
membuka kran sampai miniskus bawah zat cair (untuk zat cair yang tidak
berwarna atau zat cair berwarna terang) tepat pada garis nol. Bila lewat
sampai di bawah garis nol, pekerjaan tidak perlu diulang tetapi langsung
dibaca dengan teliti. Pembacaan akan lebih teliti apabila miniskus bawah
10) Pada waktu menitrasi, kran buret dipegang dengan tangan kiri, sedangkan
Erlenmeyer tempat titrat dipegang dengan tangan kanan dan mengeluarkan isi
buret (titran) tidak boleh terlalu cepat. Dalam pemakaian titran minimum
11) Cara pembacaan skala buret yang dipandang adalah miniskus zat cair. Untuk
zat cair yang tidak berwarna atau berwarna terang, sebagai dasar pembacaan
19
adalah permukaan bawah (miniskus bawah) zat cair. Sedangkan untuk zat cair
yang berwarna gelap sebagai dasar pembacaan permukaan atas zat cair pada
dinding buret. Pada waktu pembacaan skala buret kedudukan buret harus
vertical dilihat dari muka dan samping) mata dan miniskus zat cair harus
dalam satu bidang horizontal. Gunakan kertas hitam putih dan batas garis
bawah). Pembacaan skala buret adalah dua angka di belakang koma. Angka
pertama di belakang koma dibaca dari skala buret dan angka terakhir atas
Botol timbang adalah alat laboratorium dengan ukuran yang cukup kecil.
Benda ini seperti wadah bertutup yang digunakan sebagai wadah ketika proses
penimbangan. Bila yang ditimbang adalah zat serbuk mungkin cukup menggunakan
gelas arloji, namun lain halnya kalau yang ditimbang adalah zat cair.
digunakan yaitu:
a. Rak tabung biasanya digunakan untuk Meletakkan tabung reaksi.
larutan.
d. Kawat kasa digunakan sebagai Alas gelas kimia atau erlenmeyer pada saat
pemanasan.
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu 10 November 2021, pada jam
13.00 – 15.00.
1. Alat
asam dan Buret basah, Neraca Analitik, Erlenmeyer, Labu takar, Klem Basa
dan Klem Asam, Pipet volume, Pipet skala, Gelas kimia, Bunsen, Tabung
reaksi, Pipet tetes. Peralatan Non Gelas diantaranya Hot plate, Statif, Klem
(Basah), Klem (Asam), Bulp, Kawat kasa, Corong, Gunting, Sampel, Kuas,
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaaan ini adalah air, aquades, kertas saring,
dan spiritus.
C. Prosedur Kerja
1. Teknik Pengukuran
dikempeskan, kemudian menyambungkan bulb dengan pipet volume atau pipet skala
kemudian mengambil cairan dengan cara menekan huruf “S” pada bulb hingga skala
20
21
angka nol (jika menggunakan pipet skala) atau telah mencapai volume yang
menekan huruf “E” pada bulb sesuai volume atau skala yang di inginkan.
2. Teknik Titrasi
cairan secara perlahan sedikit demi sedikit sambil erlenmeyer diputar searah jarum
jam untuk mendapatkan hasil titrasi.
3. Teknik Penyaringan
gunting dan dilipat menjadi 4 bagian kedalam corong, kemudian menaruh corong
diatas wadah dan mengusahakan agar sedikit mengangkat corong pada saat
melakukan penyaringan. Setelah itu baru kita saring aquades dengan cara
4. Teknik Penimbangan
wadah dan sampel yang ingin ditimbang pada neraca dan mencatat hasil
pengukurannya. Ketika ingin menimbang sampel lain, terlebih dahulu tekan tombol
tar, setelah itu masukkan sampel yang ingin ditimbang. Untuk penimbangan secara
tidak langsung memiliki tahapan yang sama namun wadah kosongnya terlebih dahulu
ditimbang, lalu menimbang kembali wadah dan sampelnya, setelah itu untuk
22
mengetahui nilai massa sampelnya kurangkan massa wadah dan sampel lalu
kurangkan dengan massa wadah kosong untuk mengetahui nilai massa sampel.
5. Teknik Pemanasan
kedalam tabung reaksi dan gelas kimia, setelah itu menjepit tabung reaksi
meletakkan gelas kimia yang telah berisi aquades di atas hot plate yang
dilapis kawat kasa, setelah itu ketika sudah muncul gelembung kecil barulah
A. Hasil Pengamatan
1. Pengukuran
23
24
2. Penyaringan
3. Pemanasan
4. Penimbangan
Untuk membersihkan
4 Kuas kotoran-kotoran pada neraca
analitik.
5. Titrasi
B. Pembahasan
Dalam percobaan ini ada beberapa teknik dasar yang dilakukan dalam
1. Pengukuran
29
mengukur volume larutan atau cairan dan mengetahui bagaimana nama dan cara
menggunakan alat yang digunakan dalam pengukuran. Alat yang digunakan dalam
proses pengukuran adalah pipet volume, pipet skala, labu takar, bulp, dan pipet tetes.
Adapun yang digunakan sebagai bahan adalah air. Dalam melakukan pengukuran
volume dibutuhkan ketelitian yang besar supaya takaran yang ingin kita capai tepat
pada pengukurannya.
2. Penyaringan
ini juga bertujuan untuk mengetahui nama dan cara menggunakan alat yang
digunakan dalam proses penyaringan yang diataranya adalah kertas saring, corong,
erlenmeyer, dan gunting. Adapun bahan yang dijadikan sampel dalam penyaringan
adalah aquades.
3. Pemanasan
pereaksi dan untuk membuat larutan mencapai suhu yang tepaat. Yang dimana juga
dalam percobaan ini juga untuk mengetahui cara memanaskan laritan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pemanasan secara langsung dilakukan dengan
menggunakan bunsen yang berisi spirtus sebagai alat pembakaran dengan menjepit
tabung reaksi dengan penjepit kayu kemudian diletakkan diatas pembakaran tanpa
melalui media perantara dimana pemanasannya menggunakan hot plate dan media
perantaranya adalah gelas kimia. Dalam percobaan ini juga bertujuan untuk
30
mengetahui nama, cara, dan fungsi dari alat yang digunakan dalam proses
pemanasan.
4. Penimbangan
Pada percobaan ini juga saya juga mengetahui bahwa sebelum menggunakan neraca
analitik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu membersihkan terlebih
dahulu neraca analitik dengan kuas agar tidak mempengaruhi hasil penimbangan,
menimbang bahan atau sampel tanpa menimbang terlebih dahulu wadah yang
cara menimbang terlebih dahulu wadah kosong dan mecatat massanya kemudian
mengembalikan kembali timbangan pada angka nol. Setelah itu timbang kembali
sampel dengan wadah pada neraca analitik kemudian catat nilai massanya kemudian
kurangkan dengan nilai massa wadah kosong untuk mendapatkan massa dari
bahan/sampel.
5. Titrasi
langkah dalam proses titrasi dan untuk mengetahui nama dan fungsi alat yang
digunakan pada proses titrasi. Dimana titrasi adalah suatu proses untuk mengetahui
konsentrasi suatu larutan dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Dalam
31
percobaan ini kami menggunakan bahan sampel air sebagai pemula. Pada Dalam
percobaan ini juga bertujuan utuk mengetahui bagaimana cara penggunaan alat pada
proses titrasi, perbedaan antara buret asam, buret basa dan buret coklat yang dimana
menggunakan sistem kran. Pada buret basa menggunakan sistem bola-bola kecil yang
dicubit untuk mengeluarkan larutanya. Buret coklat digunakan untuk larutan yang
dititrasi. Apabila yang ingin dititrasi berupa larutan basa maka yang menjadi
titrannya adalah larutan asam, begitupula sebaliknya apabila yang ingin dititrasi
berupa larutan asam maka yang menadi titranya adalah larutan basa. Larutan yang
berperan sebagai titran akan ditambahkan secara bertahap tetes demi tetes hingga
menjangkau titik ekuivalen yang dimana ketika konsentrasi asam memiliki jumlah
yang sama dengan konsentrasi basa. Apabila larutan sudah berubah warna maka
A. Kesimpulan
labu takar, gelas ukur, pipet volume, buret, pipet skala, pipet tetes, batang
laboratorium adalah gelas ukur, pipet tetes, pipet skala, pipet volume, buret,
memisahkan padatan dengan cairan atau dengan kata lain untuk memisahkan
langsung.
B. Saran
dalam satu kelompok tersebut. Hal ini dikarekanan agar semua pengetahuan
mengenai penggunaan alat tersebut dapat tersalurkan secara efektif dan semua
32
DAFTAR PUSTAKA
33
34