Anda di halaman 1dari 5

Materi Pelajaran

A. METODE ILMIAH

Metode ilmiah adalah proses pemerolehan fakta mengenai suatu fenomena dengan menggunakan kaidah
yang disetujui oleh seluruh komunitas sains. Metode ilmiah merupakan teknik yang disusun sehingga suatu
hasil penelitian dapat lebih dipertanggungjawabkan.
Langkah-langkah metode ilmiah :
1) Mengidentifikasi /menentukan masalah
Masalah adalah sesuatu (persoalan) yang harus diselesaikan. Masalah yang akan diteliti dapat diperoleh
dari pengamatan sehari-hari, misalnya mengapa ikan di dalam kolam terserang penyakit? Bagaimana
memperlambat pematangan buah agar buah tidak cepat busuk. Masalah juga dapat diperoleh dari studi
pustaka ataupun dari wawancara. Masalah yang ada selanjutnya kita buat rumusan sehingga disebut
rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan rinci, lengkap dan jelas mengenai
ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Rumusan masalah biasanya dibuat dengan cara membuat
pertanyaan dari masalah yang akan diteliti. Pertanyaan tersebut dapat berupa apakah, bagaiman,
mengapa, dan dimana? Contoh : “Apakah pemberian vitamin C berpengaruh terhadap pertumbuhan anak
ayam?”
2) Menentukan hipotesis
Hipotesis adalah dugaan/ jawaban sementara mengenai suatu atau pemasalahan yang akan dibuktikan
kebenarannya melalui data-data atau fakta-fakta hasil penelitian. Pada umumnya, hipotesis menunjuk
pada hubungan antara dua variabel atau lebih. Misalnya dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh
Pemberian Dosis Vitamin C terhadap Pertumbuhan Anak Ayam.” Hipotesis yang dibuat harus
menunjukkan adanya hubungan antara dosis vitamin C dengan pertumbuhan anak ayam. Hipotesis ada
dua yaitu :
1) Hipotesis Nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh antara satu variabel dengan
variabel yang lain.
2) Hipotesis alternatif (H1) adalah hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara satu variabel dengan
variabel yang lain.
3) Merancang percobaan
Percobaan/eksperimen adalah salah satu langkah dalam metode ilmiah yang berfungsi untuk
mendapatkan data yang digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis kita diterima atau ditolak.
Percobaan dilakukan untuk menguji hipotesis. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan percobaan
adalah Lokasi penelitian, alat dan bahan yang akan digunakan, metode kerja, unit percobaan, perlakuan,
variabel, pengulangan, dan pengamatan.
4) Menentukan variabel yang akan diuji
Variabel adalah suatu kondisi yang dikenakan dan dikontrol atau diamati perubahannya pada kelompok
objek penelitian. Variabel sering disebut juga peubah. Macam variabel dalam metode eksperimen antara
lain:
1) Variabel bebas : variabel yang dapat kita manipulasi, sehingga menimbulkan pengaruh terhadap
sekelompok objek penelitian.
2) Variabel terikat : variabel yang diobservasi yang akan berubah tergantung pada variabel bebas.
3) Variabel kontrol : pembanding terhadap variabel yang tengah diuji.
Contoh:
Judul penelitian : pengaruh lama perendaman terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
 Variabel bebas : lama perendaman
 Variabel terikat : pertumbuhan biji kacang hijau
 Variabel kontrol : biji kacang hijau yang tidak direndam
5) Mengolah data
Data yaitu nilai-nilai hasil pengamatan atau pengukuran. Data hasil pengukuran dan pengamatan harus
diolah agar dapat ditafsirkan. Penafsiran data berguna untuk mengambil kesimpulan. Tahap pengolahan
data diawali dengan pengelompokkan dan penyajian data sesuai dengan kelompoknya. Kemudian diolah
dengan cara membuat diagram serta analisis statistik.
6) Membuat kesimpulan
Dalam membuat kesimpulan, penelitian harus memperhatikan hipotesis yang diajukan serta data-data
yang telah dipeoleh dari hasil penelitian. Data-data penelitian yang telah dianalisis digunakan untuk
menguji hipotesis mana yang diterima sehingga kita dapat menarik kesimpulan dengan benar.
7) Mengkomunikasikan/mempublikasikan hasil penelitian
Salah satu kewajiban peneliti adalah membuat laporan atas penelitian yang dikerjakannya. Laporan
penelitian merupakan karya tulis ilmiah sehingga harus ditulis dengan aturan tertentu serta menggunakan
bahasa dan kosakata ilmiah yang baku.
Laporan penelitian terdiri dari hal-hal :
1) Pendahuluan
 Latar belakang
 Tujuan penelitian
 Manfaat penelitian
2) Tinjauan pustaka
3) Hipotesis
4) Metode Penlitian
5) Hasil dan pembahasan
6) Kesimpulan dan saran
7) Daftar Pustaka
8) Lampiran

Berikut ini adalah contoh metode ilmiah dan langkah-langkah metode ilmiah sederhana:

I. Masalah
Pengaruh manusia sebagai faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
 Variabel bebas : manusia
 Variabel terikat : pertumbuhan tumbuhan
 Variabel kontrol : tumbuhan yang tidak diberi perlakuan
II. Rumusan masalah
Apakah manusia berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan?
III. Observasi
Mengamati tumbuhan yang selalu dipelihara, dirawat, diberi air, dan diberi pupuk oleh manusia.
IV. Hipotesis
H0 : Tidak terdapat pengaruh manusia sebagai faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
H1 : Terdapat pengaruh manusia sebagai faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
V. Eksperimen
1. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh manusia sebagai faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
2. Alat dan bahan:
a. 2 pot ukuran sama
b. 2 tanaman sejenis dan seukuran
c. Tanah
d. Pupuk
e. Air
f. Alat tulis
3. Cara Kerja
a. Isi pot 1 dengan tanah, tanaman, dan pupuk lalu siram.
b. Isi pot 2 dengan tanah, tanaman tanpa diberi pupuk lalu disiram.
c. Rawat tanaman dalam pot 1 secara baik, sementara pot 2 dibiarkan tidak dirawat.
d. Amati tanaman pada pot 1 dan 2 lalu bandingkan kedua tanaman tersebut.
VI. Hasil
Setelah melakukan eksperimen didapatkan hasil sebagai berikut:
Tanaman pada pot 1 tumbuh baik dengan batang, daun, dan dahan tumbuh sempurna.
Sedangkan pada pot 2 sebaliknya.
VII. Pembahasan
Tanaman pada pot 1 dapat tumbuh dengan baik karena dirawat oleh manusia setiap harinya diberi
pupuk dan disiram, sehingga batang, daun, dan dahan bisa tumbuh dengan sempurna. Tetapi kalau
pada pot 2 tidak diberi perlakuan sama sekali sehingga batang, daun, dan dahan tidak bisa tumbuh
dengan baik melainkan mati/layu.
VIII. Kesimpulan
Terima H1. Terdapat pengaruh manusia sebagai faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan

(Pujiyanto, Sri. Menjelajah Dunia Biologi untuk Kelas XI SMA/MA kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
(hal:11)

B. KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

Laboratorium adalah suatu bangunan yang di dalamnya terdapat berbagai peralatan dan bahan-bahan
untuk melakukan percobaan ilmiah, melakukan penelitian, praktik pembelajaran, pengujian atau kalibrasi
alat tertentu. Bekerja di laboratorium dengan nyaman akan mempengaruhi kelancaran aktivitas kerja dan
kecelakaan kerja dapat dihindari. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kelalaian diri sendiri atau orang lain
yang bekerja di dalam laboratorium. Kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian material serta adanya
korban manusia. Semua kemungkinan dapat dicegah dengan memperhatikan pedoman keselamatan kerja di
laboratorium.
Faktor penyebab kecelakaan kerja di laboratorium ada dua, yaitu:
1. Faktor manusia
Kelalaian manusia dapat menimbulkan kecelakaan kerja di laboratorium. Hal ini dapat terjadi karena
kurangnya pengetahuan dan pemahamanmengenai bahan-bahan kimia, proses yang terjadi, perlengkapan
yang digunakan dalam kegiatan laboratorium, kurang jelasnya petunjuk kegiatan laboratorium,
kurangnya bimbingan dan pengawasan kegiatan laboratorium, tidak mengikuti petunjuk dan aturan yang
semestinya, dll.
2. Bahan kimia
Penanganan terhadap bahan kimia yang tidak sesuai menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan
kerja. Penyimpanan bahan cair dan padat harus terpisah dan harus disesuaikan dengan sifatnya. Semua
bahan kimia harus diberi label. Dalam mereaksikan bahan kimia harus diperhatikan sifat bahan kimia
yang digunakan. Pemindahan dan pengambilan bahan kimia harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang benar.
3. Peralatan
Sebagian peralatan di laboratorium terbuat dari bahan gelas. Hal ini karena sifatnya yang tahan terhadap
sebagian besar bahan kimia dan tidak bereaksi dengan bahan kimia tesebut. Namun demikian, gelas
mudah pecah dan pecahan gelas tersebut bisa mengenai tubuh. Penggunaan alat-alat gelas laboratorium
harus sesuai dengan fungsi dan cara pemakaiannya yang benar.
4. Sarana dan prasarana
Laboratorium yang baik memiliki saluran air bersih dan saluran pembuangan yang berfungsi dengan
baik. Saluran ini sangat penting untuk keperluan kebersihan dan untuk pembuangan bahan-bahan
berbahaya.

Mengenal Bahan Kimia dan simbol sifat-sifat Bahan Kimia


Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat praktikum, antara lain:

1. Cermati dengan teliti label bahan kimia yang akan diambil


2. Pada saat mengambil bahan padatan, tutup wadah diletakkan dalam posisis terbalik. Gunakan spatula
untuk menghindari kontaminasi bahan kimia
3. Pada saat mengambil bahan kimia cairan/ larutan, tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan.
4. Botol segera ditutup setelah bahan kimia diambil agar tidak terjadi kontaminasi
5. Hindari menghirup langsung uap dari bahan kimia. Dll

Tata Tertib Laboratorium, antara lain :

1. Memahami tata tertib laboratorium


2. Memahami prosedur kerja yang akan dilakukan di laboratorium
3. Memahami pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium
4. Dilarang bersenda gurau di laboratorium
5. Mengenakan jas laboratorium
6. Menjaga kebersihan, ketertiban dan keamanan laboratorium

Anda mungkin juga menyukai