Anda di halaman 1dari 42

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

Setelah mempelajari materi ini, diharapakan :

1.1 Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan ilmiah dalam kehidupan sehari – hari
1.2.Peserta didik dapat menjelaskan fenomena – fenomena keterkaitan antara makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, tumbuhan dan hewan yang saling bergantung kepada lingkungannya baik berupa
tanah, air, energi
1.3 Peserta didik dapat menjelskan hubungan makhluk hidup dan lingkungannya sebagai
individu,populasi ,komunitas ,ekosistem dan biosfer
1.4 Peserta didik dapat menjelaskan fenomena – fenomena yang berkaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup
1.5 Peserta didik dapat mengaitkan fenomena makhluk hidup dan lingkungannya dengan keterampilan
teknis sesuai bidang keahliannya.

1. PENGETAHUAN ILMIAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI


A. METODE ILMIAH

Ketika kita ingin menemukan jawaban atas permasalahan sains, yang kita perlukan adalah
sebuah langkah-langkah dalam metode ilmiah. Maka dari itu, penting sekali untuk kita
perhatikan dan pahami tentang konsep metode ilmiah yang mencakup pengertian metode
ilmiah beserta langkah-langkahnya.

Ketika para peneliti memiliki gagasan, mereka dapat mengusulkannya melalui metode
ilmiah. Metode ilmiah ini merupakan cara yang paling sering digunakan oleh peneliti untuk
memecahkan masalah. Langkah-langkah dalam metode ilmiah harus dilakukan
secara sistematis (berurutan). Di sini ada beberapa hal yang penting dan harus kita pahami
yaitu :

  1. Pengertian Metode Ilmiah

Ilmu sains menjawab banyak permasalahan berlandaskan eksperimen dan penalaran akal
sehat. Eksperimen yang dilakukan harus sistematis dan logis. Oleh karena itu, diperlukan
suatu metode standar dalam pelaksanaannya, maka digunakanlah metode ilmiah. Metode
ilmiah merupakan suatu prosedur atau cara pemecahan masalah dengan
menggunakan langkah- langkah yang telah tersusun secara sistematis. Langkah-langkah
tersebut dilaksanakan melalui konsep dasar berpikir ilmiah, yaitu analitis, logis, objektif,
konseptual, dan empiris.

2. Langkah-langkah Metode Ilmiah

Metode ilmiah dimulai dari mengidentifikasi masalah. Caranya, dengan mengamati


lingkungan di sekitar kita, atau juga bisa mengidentifikasi masalah melalui artikel maupun
buku-buku yang kit abaca. Oleh karena itu, identifikasi masalah sangat penting sebelum kita
melakukan penelitian dan menerapkan langkah-langkah metode ilmiah berikut:
 Merumuskan Masalah
Sesudah mengidentifikasi masalah, selanjutnya adalah merumuskan masalah. Rumusan
masalah itu erat kaitannya sama tujuan yang ingin kita capai dalam suatu penelitian. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merumuskan masalah:
1. Perumusan masalah berupa kalimat pertanyaan yang ingin kita jawab dalam penelitian.
2. Rumusan masalah yang dibuat harus dapat diuji (observasi) untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
3. Kalimat pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti.
 Menyusun Teori Dasar (Kajian Literatur)
Setelah kita mempunyai rumusan masalah, kita harus menyusun dasar teori untuk penelitian
kamu. Caranya kita bisa mengkaji berbagai literatur, seperti membaca buku, menganalisis
penelitian terdahulu, atau membaca artikel/jurnal ilmiah tentang topik yang kamu teliti.
 Membuat Hipotesis
Selanjutnya kita bisa membuat hipotesis yaitu dugaan sementara atas rumusan masalah
penelitian kita..Hipotesis ini harus berdasarkan dasar teori yang sudah kita pilih dan bersifat
objektif (terukur).
 Menetapkan Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan faktor yang menentukan validitas (kebenaran) hasil penelitian
yang dilakukan. Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel terikat, variabel bebas, dan variabel
kontrol.

 Menetapkan Prosedur Kerja


Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan langkah
kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus
dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat
dalam bentuk diagram alir.
 Pengujian Hipotesis (Melakukan Eksperimen)
Bagaimana kita mengetahui apakah hipotesis yang sudah kita buat sudah benar atau belum
benar? Caranya dengan menguji hipotesis tersebut. Misalnya, melakukan eksperimen di dalam
laboratorium, observasi langsung, atau melakukan survei. Kita juga bisa menyiapkan tabel data
pengamatan sebelum melakukan eskperimen agar memudahkan kita untuk mencatatnya.
 Mengolah dan Menganalisis Data
Kemudian data-data yang telah kita peroleh dari uji hipotesis, dicatat dan diolah ke dalam
bentuk tabel, grafik atau diagram, sehingga mudah untuk dianalisis. Dalam mengolah dan
menganalisis data ini, kita harus menghubungkannya dengan dasar teori yang sudah kita
jadikan rujukan.
 Membuat Kesimpulan
Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan
landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang
merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu
kesimpulan, kalian harus memutuskan apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis
atau tidak. Selain itu, kita juga harus mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat
menarik suatu kesimpulan.
 Publikasi Hasil Penelitian
Setelah kita menyimpulkan hasil penelitian, kita bisa mempublikasikan apa yang sudah kita
temukan dalam bentuk tulisan berupa laporan ilmiah dan bisa kita publikasikan dalam bentuk
lisan berupa presentasi dalam forum-forum ilmiah.
B. PENERAPAN METODE ILMIAH
Setelah mempelajari uraian materi diatas, mari kita terapkan metode ilmiah tersebut untuk
melakukan percobaan sederhana dengan tema yang sering kita temukan di sekitar kita .
Misalnya :
a. Pengaruh air pada pertumbuhan tanaman
Percobaan dan pengamatan pertumbuhan kecambah biji kacang hijau yang diberi
air dalam jumlah yang berbeda dengan media tanam yang sama
b. Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan tanaman
Percobaan dan pengamatan pertumbuhan kecambah jagung yang ditempatkan di
ruang gelap dan terang.
( Silahkan memilih tema lain sesuai dengan yang kalian inginkan dan ditemukan di sekitar
kita. Konsultasikan lebih lajut dengan guru kalian masing – masing )

C. LATIHAN SOAL
Jawbalah pertanyaan – pertanyaan berikut dengan jelas dan benar !
1. Apakah yang dimaksud dengan metode ilmiah ?
2. Apa perlunya menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan suatu masalah ?
3. Tuliskan langkah – langkah yang ada dalam metode ilmiah dan jelaskan secara
singkat masing – masing langkahnya !
4. Dalam ilmu apakah penerapan metode ilmiah boleh / cocok dilakukan? Tuliskan
alasanmu !
5. Apakah perbedaan variabel terikat, variabel bebas dan variabel kontrol ? Berikan
masing – masing contohnya !

2. KETERKAITAN MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA


A. LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK

Kalau ekosistemnya seperti ini, apa saja ya komponen penyusunnya?


Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya
disebut dengan Ekologi. Istilah ekologi tersebut pertama kali ditemukan oleh Ernst
haeckel pada tahun 1869. Ekologi ternyata berasal dari bahasa yunani, yaitu oikos yang berarti
rumah dan tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa ekosistem adalah hubungan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem itu sendiri terdiri dari 2 komponen, yaitu komponen biotik yang beranggotakan
makhluk hidup dan komponen abiotik yang isinya makhluk tidak hidup.
Komponen Biotik
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, komponen biotik adalah semua mahkluk hidup
yang berada di dalam sebuah ekosistem. Contoh anggota komponen biotik antara lain manusia,
hewan, tumbuhan, bahkan jasad renik.Komponen biotik ini bisa dikelompokan lagi menjadi
beberapa kelompok. Komponen biotik dibagi menjadi 3, yaitu produsen, konsumen, dan
pengurai. Produsen merupakan organisme yang bisa membuat makanan sendiri.Contohnya
adalah tumbuhan. Karena kemampuannya untuk membuat makanan sendiri itu, produsen juga
digolongkan sebagai autotrof.
Setelah produsen, ada juga yang disebut dengan konsumen. Berbeda dengan produsen yang
merupakan autotrof, konsumen ini disebut sebagai heterotrof karena mereka tidak bisa membuat
makanan sendiri. Konsumen dibagi menjadi 3 jenis, yaitu herbivora (pemakan
tumbuhan), karnivora (pemakan hewan), dan omnivora (pemakan hewan dan tumbuhan). Selain
itu, berdasarkan urutan makanannya, konsumen dibagi ke dalam 3 jenjang, yaitu Konsumen I,
Konsumen II, dan Konsumen III. Ketiga jenjang konsumen ini bisa dijelaskan lebih jauh dalam
skema piramida makanan dan jaring-jaring makanan. 
Kelompok komponen biotik yang terakhir adalah pengurai. Pengurai adalah organisme yang
berfungsi sebagai pengurai organisme yang sudah mati. Pengurai ini juga dibagi lebih lanjut ke
dalam 2 kelompok, yaitu detritivor dan dekomposer. Detritivor bertugas menguraikan bahan
organik besar dari organisme yang sudah mati menjadi bahan organik yang lebih kecil.
Sedangkan dekomposer merupakan pengurai bahan organik untuk kemudian diproses menjadi
bahan anorganik. 
Komponen Abiotik
Kalau komponen biotik merupakan komponen mahkluk hidup, komponen abiotik adalah
komponen mahkluk tidak hidup. Contohnya adalah air, cahaya matahari, udara, dan tanah.
Meskipun komponen biotik dan komponen abiotik berbeda, tetapi mereka slaing berhubungan
satu sama lain. Contohnya antara lain air yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk minum dan
proses pertumbuhannya.

B. RANTAI MAKANAN

Jenis interaksi yang selanjutnya adalah rantai makanan. Kamu sudah pernah dengar tentang
rantai makanan sebelumnya? Rantai makanan adalah jalur pemindahan atau transfer energi
dari satu organisme ke organisme lain yang berbeda tingkatan trofiknya melalui peristiwa
makan dan dimakan.

Pada rantai makanan, terdapat produsen, konsumen I, konsumen II, dan konsumen III. Alur
pada rantai makanan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen teratas.

C. JARING – JARING MAKANAN

Apa perbedaan rantai makanan dengan jaring-jaring makanan? Jaring-jaring makanan


adalah gabungan dari beberapa rantai makanan yang saling bersinggungan. Oleh karena
itu, dapat dikatakan bahwa jaring-jaring makanan merupakan rantai makanan yang jauh
lebih kompleks.
Organisme yang terlibat dalam sebuah jaring-jaring makanan juga memiliki lebih banyak pilihan
makanan dibanding organisme yang ada pada rantai makanan.

D. PIRAMIDA MAKANAN / EKOLOGI

Piramida ekologi adalah diagram yang menggambarkan susunan tingkat trofik satu dan tingkat
trofik lainnya berdasarkan jumlah, biomassa dan kemampuan menyimpan energi pada setiap
trofiknya. Sesuai dengan namanya, susunannya berbentuk piramida dan komposisinya semakin
ke atas semakin mengecil. Komposisi yang berada di dasar piramida merupakan produsen,
sedangkan yang berada di bagian atas merupakan konsumen puncak.

E. SIMBIOSIS
Jenis interaksi dalam ekosistem yang lain adalah simbiosis. Simbiosis adalah hubungan yang terjadi
antara 2 organisme. Simbiosis itu sendiri dibagi menjadi 3, yaitu simbiosis mutualisme,
simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme
Simbiosis komensalisme antara ikan badut dengan anemon laut (Sumber:
nationalgeographic.grid.id)

Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan antara individu yang


terlibat. Contohnya antara lebah dan bunga. Lebah akan mendapatkan nektar dari bunga
sekaligus menjadi agen penyerbukan bagi bunga. Contoh lain dari simbiosis mutualisme adalah
hubungan antara anemon dengan ikan badut. Ikan badut diuntungkan karena sengat anemon
akan melindungi dari predator, sedangkan anemon diuntungkan karena ikan badut akan
memangsa hewan invertebrata yang merupakan predatornya. Berbeda dengan simbiosis
mutualisme, simbiosis komensalisme adalah hubungan yang terjadi ketika satu individu
diuntungkan, tetapi individu yang lain tidak merasa dirugikan atau diuntungkan. Contohnya ikan
remora dan ikan hiu. Ikan remora adalah ikan yang sering ada disekitar hiu ini bisa dapat
makanan dari sisa makanan ikan hiu. Sedangkan ikan hiunya sendiri tidak merasa dirugikan
maupun diuntungkan dari keberadaan ikan remora. Jenis simbiosis yang terakhir
adalah simbiosis parasitisme. Simbiosis parasitisme adalah simbiosis yang menguntungkan
salah satu pihak, sedangkan pihak lainnya dirugikan. Contohnya antara lain benalu dan
inangnya. Benalu akan mengambil nutrisi dan air langsung dari pembuluh inangnya, sedangkan
inangnya dirugikan karena kehilangan sebagian air dan nutrisi.Contoh lainnya adalah kutu
rambut dan manusia. Kutu dapat makanan berupa darah manusia, tapi manusianya dirugikan
karena akan merasa nggak nyaman dan gatal. 

Jenis interaksi selanjutnya adalah kompetisi. Siapa yang suka mengikuti beragam kompetisi baik
di sekolah maupun di luar sekolah? Di dalam sebuah ekosistem juga terdapat
kompetisi.Kompetisi merupakan persaingan yang terjadi di antara 2 spesies.
 

Kuda nil sedang berkompetisi (Sumber: onekindplanet.org)

Kompetisi dibagi menjadi 2, yaitu intraspesies dan interspesies. Intraspesies adalah persaingan


antara 2 spesies yang sama, misalnya kompetisi antar kuda nil untuk memperoleh pasangan.
Sedangkan interspesies adalah persaingan antara 2 spesies yang berbeda, misalnya cheetah
dan hyena yang memperebutkan mangsa yang sama.

Apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan predasi? Predasi adalah interaksi antara
pemangsa dan mangsanya. Contohnya itu kaya cheetah yang memangsa rusa, atau singa yang
memanga zebra. 

Cheetah mengejar rusa (Sumber: catersnews.com)  

F. LATIHAN SOAL
Kerjakan soal – soal di bawah ini dengan baik dan benar !
1. Jelaskan yang dimaksud dengan ekologi !
2. Jelaskan perbedaan komponen biotik dan abiotik beserta contohnya !
3. Beri contoh organisme yang termasuk autotrof dan heterotrof!
4. Buat tabel pengelompokan hewan – hewan yang kamu ketahaui berdasarkan jenis
makanannya !
Contoh tabel di bawah ini :
No Nama Hewan Herbivora Karnivora Omnivora
1 Sapi V
2 Kucing V
3 Ayam V
dst

5. Buatlah 1 contoh masing – masing dari :


a.Rantai makanan
b.Jaring – jaring makanan
c.Piramida makanan/ekologi
6. Jelaskan tingkat trofik dari piramida jumlah dari suatu kolam !
7. Jelaskan hubungan tingkat trofik dengan piramida energi !
8. Urutkan dengan benar, rantai makanan di bawah ini dan tuliskan kedudukan
untuk tiap trofiknya.
Belalang padi ayam nyamuk elang manusia
katak ular
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan aliran energi !
10. Berikan 2 contoh masing – masing simbiosis mutualisme, komensalisme dan
parasitisme !

TES FORMATIF
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat.

1. Di bawah ini yang merupakan pernyataan tentang piramida ekologi, adalah . . .


A. piramida jumlah, piramida biomassa, piramida energi
B. piramida biomassa, piramida energi, piramida struktur
C. piramida energi, piramida struktur, piramida jumlah
D. piramida struktur, piramida jumlah, piramida biomassa
2. Setiap ekosistem selalu Anda temukan rantai makanan, jumlah organisme, ukuran
populasi dan metabolisme dari semua organismenya, maka hasil interaksi antara faktor
tadi disebut . . . .
A. rantai makanan
B. jaring - jaring makanan
C. tingkat trofik
D. struktur trofik
3. Satuan jumlah individu dalam ukuran yang berbeda atau jumlah biomassa pada berbagai
tingkat trofik disebut dengan . . . .
A. piramida ekologi
B. piramida jumlah
C. piramida biomassa
D. piramida energi
4. Organisme berikut yang bersifat sebagai konsumen pertama adalah . . . .
A. katak
B. nyamuk
C. kupu - kupu
D. harimau
5. Bila Anda akan mengajarkan peristiwa makan - memakan kepada orang lain, piramida
yang mudah dipahami oleh mereka adalah piramida . . . .
A. energi
B. jumlah
C. ekologi
D. biomassa
6. Di halaman rumah Anda ada pohon mangga yang berbuah lebat dan sudah menjelang
masak. Kemudian salah satu buah yang masak itu dimakan kelelawar, esok harinya
Anda menemukan sisa rangka badan kelelawar di bawah pohon mangga karena
dimakan ular. Peristiwa makan memakan tersebut disebut . . . .
A. piramida makanan
B. tingkat trofik
C. piramida energi
D. rantai makanan
7. Dalam akuarium terdapat komponen - komponen berupa 1. ganggang, 2. ikan,
3. bakteri, 4. air, 5. pasir
Urutan peristiwa makan dan dimakan dalam rantai makanan berlangsung pada komponen . . .
.
A. 4, 1, 3, 2
B. 1, 3, 2, 4
C. 2, 3, 1
D. 1, 2, 3,
8. Proses perubahan ekosistem dari ekosistem tak seimbang menjadi seimbang disebut .
A. adaptasi
B. eutrofikasi
C. suksesi
D. homeostatis
9. Pendauran materi dengan segala reaksi kimia yang berlangsung baik pada komponen
biotik maupun abiotik disebut siklus . . . .
A. aliran energi D. geokimia
B. biogeokimia
C. biologi
10. Dari hewan di bawah ini yang mempunyai tingkat trofik paling tinggi adalah .
...
A. ulat
B. ayam D. burung elang
C. katak

3. MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA SEBAGAI INDIVIDU, POPULASI, KOMUNITAS,


EKOSISTEM DAN BIOSFER
A. INDIVIDU
Untuk lebih jelasnya, marilah kita bahas individu dalam keseharian. Kita tentu pernah
melihat seekor kucing sedang tiduran, seorang anak sedang berlarian atau sebatang pohon
rambutan tumbuh di pekarangan. Apa yang kita lihat tersebut adalah satu makhluk hidup.
Satu makhluk hidup yang kita lihat itu disebut individu. Jadi kita menyebut kita sendiri
sebagai individu, demikian juga tiap sebatang pohon pisang dalam rumpunnya. Tentu kita
dapat mengamati dengan jelas setiap jenis individu, kita dapat menghitung banyaknya
individu dalam kelompoknya.
Kita kadang - kadang agak sukar untuk menentukan individu dari satu kelompok
organisme. Misalnya memisahkan individu rumput pada lapangan rumput, individu binatang
pada binatang karang, begitu pula dengan memisahkan sebatang pohon kunyit dari
rumpunnya.
Pernahkah kalian menanam ubi kayu dengan steknya? Potongan ubi kayu itu akan
tumbuh menjadi individu baru. Telur burung berasal dari induk burung betina dapat
menetas dan menghasilkan individu burung. Oleh sebab itu berprinsip bahwa individu
selalu bersifat tunggal.
Ada bermacam - macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu:
adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya.
Contoh adaptasi morfologi, antara sebagai berikut :

a) Gigi - gigi khusus

Gigi hewan karnivor atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar
dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang
tajam untuk mencabik - cabik mangsanya.

b) Moncong

Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah
dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap.
Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang
berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah
panjang dan bergetah yang dapat dijulurkan keluar mulut untuk menangkap serangga.

c) Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya
tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.
d) Daun
Tumbuhan insektivor (tumbuhan pemakan serangga). Misalnya kantong semar, memiliki
daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat
menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivor,
serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang
diperlukan.
e) Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang, berfungsi untuk menyerap air yang terdapat
jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.
2. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan
hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a) Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui
sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
b) Kantong tinta
Cumi - cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh
datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat
kedudukan cumi - cumi dan gurita.
c) Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna
ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan
sekitarnya.
3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku.
Contohnya sebagai berikut.

a) Pura - pura tidur atau mati


Beberapa hewan berpura - pura tidur atau mati, misalnya tupai virginia. Hewan ini sering
berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b) Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai
untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur
empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk di sepanjang Pantai Barat Amerika Utara
untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di
atas telur - telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang
telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar
mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut

B. POPULASI
Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu disebut
populasi. Misalnya populasi yang ada di sawah antara lain sekelompok tanaman padi,
sekelompok belalang, sekelompok, siput, sekelompok semanggi, sekelompok tikus.
Contoh lain yang dapat kita sebut misalnya populasi yang ada di kolam seperti
kumpulan ikan mas, ikan lele, ikan mujaer, belut, cacing, ganggang hijau, teratai dan
sebagainya. Coba Anda cari contoh lain tentang populasi.
Populasi berhubungan dengan individu, waktu dan tempat. Suatu populasi dapat
bertambah karena terjadinya kelahiran (natalitas) atau adanya pendatang masuk
(imigrasi) dan dapat berkurang karena terjadinya kematian (mortalitas) atau adanya
perpindahan keluar (emigrasi). Penurunan jumlah populasi akan terjadi secara
mencolok bila terjadi gangguan yang drastis terhadap lingkungannya, seperti karena
wabah hama dan penyakit atau bencana alam. Dengan adanya yang lahir, datang
meninggal, atau pergi maka populasi itu sifatnya dinamis.
Seperti telah dijelaskan di depan populasi mengalami pertambahan, karena kelahiran
atau adanya pendatang yang menetap serta pengurangan karena kematian dan
migrasi atau perpindahan keluar. Populasi juga memiliki sifat penyebaran umur, sifat
adaptasi, sifat ketahanan yaitu peluang meninggalkan keturunannya dalam waktu yang
panjang dan sifat kepadatan.
Tahukah Anda apakah yang dimaksud dengan kepadatan populasi? Kepadatan
populasi adalah besarnya populasi dalam hubungannya dengan satuan ruang.
Umumnya dinyatakan dalam jumlah individu, atau biomassa perencanaan satuan luas
atau volume.
Agar bagi Anda lebih jelas, maka akan diberikan beberapa contoh tentang konsep
kepadatan populasi, misalnya 40 mahasiswa S1 PGSD per kelas yang luasnya 56
meter persegi, 100 pohon mangga per hektar, 50 ekor ikan mas per meter persegi
kolam, dan atau 200 kambing per hektar. Kadang - kadang bagi kita lebih penting untuk
mengetahui apakah suatu populasi sedang berkurang atau bertambah (sedang
mengalami perubahan atau tidak), misalnya jumlah ayam yang ada di pekarangan per
jam. Kepadatan populasi juga mempengaruhi komunitas atau ekosistem, di samping
jenis organismenya.

C. KOMUNITAS
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berada di suatu daerah yang sama dan
saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya sawah disusun oleh bermacam - macam
organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri
dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas
sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke
sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi
antarkomunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga
aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada
daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.

D. EKOSISTEM
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan
kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah
produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivor, karnivor, dan omnivor), dan
dekomposer atau pengurai (mikroorganisme). Coba carilah oleh Anda, contoh - contoh
ekosistem yang terdapat di alam ini. Konsep mengenai ekosistem akan dibahas secara
khusus dibagian ekosistem.

1. Ekosistem Alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk karena pengaruh alam sekitar dan
bukan karena campur tangan manusia, contohnya, sungai, laut, dan gunung. Ekosistem
alami ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu ekosistem darat dan ekosistem air. Berikut
penjelasan macam-macam ekosistem alami di darat:
Ekosistem Darat
Ekosistem adalah keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang berfungsi
sebagai suatu satuan ekologi dalam alam. Oleh karena itu, ekosistem darat ini adalah
keanekaragaman yang ada pada alam darat. Ekosistem ini biasanya dipengaruhi oleh
suhu dan curah hujan.

Contohnya seperti hutan hujan tropis, hutan sabana, pegunungan, hingga gurun.
Dilintasi garis khatulistiwa membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang
dianugerahi hutan hujan tropis yang subur. Bukan sebatas flora, faunanya pun juga
beragam. Itulah sebabnya Indonesia kerap menjadi sentra biodiversitas dunia. Hutan
hujan banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Hutan sabana terletak pada daerah yang beriklim tropis. Di Indonesia hutan sabana
terdapat di Nusa Tenggara Timur dan Papua. Ekosistem ini didominasi oleh rumput
dengan semak-semak akasia. Curah hujan yang ada di sabana berkisar antara 95
hingga 150 cm per tahun. Jenis hewan yang hidup di sabana antara lain gajah, kuda,
macan tutul, singa, atau jenis- jenis hewan pengerat.
Ekosistem pegunungan di Indonesia merupakan kawasan yang memiliki karakteristik
yang khas, ditandai oleh ketinggian dari permukaan laut (dpl) yang besar, memberikan
suhu yang sejuk, lereng yang curam, curah hujan yang relatif tinggi, dan rawan bencana
terutama longsor dan letusan gunungapi.
Sebagian besar kawasan pegunungan memiliki ekosistem yang khas dan kemudian
dikonservasikan dalam berbagai bentuk kawasan lindung seperti Taman Nasional,
Hutan Lindung, dan Kawasan Rawan Bencana serta kawasan hulu Daerah Aliran
Sungai (DAS).
Selain darat, ada pula ekosistem alami di perairan. Berikut penjelasan macam-macam
ekosistem alami di air:

Ekosistem Perairan
Ekosistem perairan tentunya merupakan lingkungan yang didominasi oleh perairan.
Cahaya matahari yang masuk dapat memengaruhi ekosistem ini. Ekosistem perairan ini
bisa dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem perairan tawar dan laut.
Air tawar merupakan perairan yang memiliki konsentrasi garam yang rendah atau
kurang dari 1%. Ekosistem air tawar meliputi danau, sungai, dan rawa-rawa. Danau atau
kolam merupakan perairan tawar yang memiliki luasan tertentu. Sementara sungai
adalah badan air yang mengalir dari hulu ke hilir. Kemudian, rawa-rawa sendiri
merupakan genangan air yang mendukung kehidupan tanaman-tanaman air.  
Air laut mendominasi permukaan bumi hingga 75%. Sumber air yang ada di bumi 97%
berasal dari laut. Ekosistem laut terdiri dari lautan dan estuari. Lautan adalah ekosistem
terbesar yang ada dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Bioma estuari
merupakan perairan payau yang terbentuk akibat percampuran air laut dan air tawar.   
Garis pantai di Indonesia yang begitu panjang membutuhkan perhatian khusus demi
kelangsungan ekosistem laut dan pantai. Ancaman pada ekosistem laut, pesisir dan
pulau-pulau kecil dalam wilayah segitiga karang dunia tentu harus diperhatikan oleh
negara. Ekosistem laut di dekat pantai contohnya adalah terumbu karang, plankton,
tanaman pinggir pantai, kepiting.

2. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibentuk oleh manusia, contohnya, kolam
ikan, akuarium, waduk, dan sawah. 
Berbeda dengan ekosistem alami, ekosistem buatan merupakan suatu ekosistem yang
diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan
subsidi energi dari luar.Contoh ekosistem buatan yaitu, bendungan, hutan tanaman
produksi seperti jati dan pinus, sawah tadah hujan, sawah irigasi, perkebunan sawit,
ekosistem pemukiman seperti kota dan desa, serta ekosistem ruang angkasa.

E. BIOSFER
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok
untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan istilah
habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, dengan istilah substrat.
Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap
memiliki relung (nisia) berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme
dalam ekosistem. Dalam niche (nisia) nya organisme tersebut dapat berperan
aktif, sedangkan organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif.
Tiap jenis makhluk hidup mempunyai tempat hidup yang tertentu, dengan keadaan
- keadaan tertentu. Misalnya kecebong, hidup di air yang tergenang, tidak terlalu
keruh dan terdapat tumbuh - tumbuhan air. Sehingga kalau kita ingin mencari
kecebong kita harus mencarinya pada tempat seperti itu. Tempat hidup
dengan keadaan - keadaan tertentu itulah yang disebut habitat. Kalau boleh kita
katakan habitat adalah “alamat” dari suatu makhluk hidup.
Sedangkan niche pengertiannya lebih luas lagi, selain habitatnya menyangkut juga
hal tingkah lakunya, kebiasaan makannya dan menduduki tingkat trofik yang mana
dalam ekosistemnya. Jadi niche dari kecobong adalah : air yang agak jernih,
tergenang, dengan tumbuhan air, dapat berenang, meskipun lebih senang tinggal
di dasar genangan atau menempel pada benda - benda seperti batu atau yang
lainnya, dan menempati tingkatan trofik sebagai konsumen primer. Kalau boleh kita
katakan niche adalah status fungsionil atau jabatan dari suatu makhluk hidup
dalam ekosistem.
Dalam suatu ekosistem biasanya tiap jenis makhluk hidup mempunyai niche
tersendiri. Dua jenis makhluk hidup mungkin mempunyai habitat yang sama, tapi
niche yang berbeda. Misalnya siput air dan kecebong menempati habitat yang
sama, ialah genangan air jernih dengan tumbuhan air. Sedangkan nichenya
berbeda sebab meskipun dua - duanya sebagai konsumen primer, tetapi siput tidak
berenang.
Bila dalam suatu ekosistem terdapat dua jenis makhluk hidup yang menempati
niche yang sama, akan terjadilah persaingan - persaingan yang hebat, biasanya
salah satu jenis akan kalah. Yang kalah akan hilang dari ekosistem. Jadi secara
umum dapat dikatakan dua spesies tidak mungkin menempati niche yang sama
dalam waktu yang lama dalam suatu ekosistem.
F. LATIHAN SOAL
1. Di dalam ekologi terdapat tingkatan - tingkatan organisasi kehidupan dari yang
terendah sampai tertinggi yaitu individu – populasi – komunitas – ekosistem
dan biosfer. Coba Anda jelaskan pengertian dari masing - masing tingkatan
organisasi kehidupan tersebut !
2. Sebutkan 3 macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya !
3. Coba uraikan oleh Anda komponen - komponen ekosistem !
4. Pada kolom di bawah ini terdapat jenis - jenis makhluk hidup. Coba isilah oleh
Anda dengan tanda V (cek) untuk membedakan individu, populasi dan
komunitas.

Pengertian
No Jenis Makhluk Hidup Individu Populasi Komunitas
a. Sebatang pohon jambu Sekumpulan
b. kelinci di kandang Populasi padi,
c. populasi belalang, populasi siput,
populasi ikan kecil di sawah
Seekor kucing Sekumpulan
d. murid di kelas
e. Sekumpulan ikan mas di kolam
f.
5. Orang y555. Pertama kali menyampaikan definisi ekologi adalah . . . . .
berkebangsaan . . . . .
TES FORMATIF
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat !
1. Hubungan timbal balik antara faktor biotik dan abiotik disebut . . . .
A. ekologi D. vegetasi
B. ekosistem
C. adaptasi
2. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal antara komunitas dengan
lingkungannya disebut . . . .
A fisiologi D. etiologi
B. sitologi
C. ekologi
3. Interaksi yang terjadi antara serangga, ayam, burung, dan rumput baik secara langsung
maupun tidak langsung menunjukkan adanya interaksi . . . .
A. antarindividu C. antarakomunitas
B. antarpopulasi D. jenis biotik dan abiotik
4. Seekor belalang hijau menempel pada dahan sehingga belalang terhindar dari serangan
seekor burung. Adaptasi pada belalang dalam meniru warna dan bentuk daun disebut
adaptasi . . . .
A. fisiologi D. mimikri
B. morfologi E. fungsi alat - alat
C. tingkah laku
6. Hubungan yang terjadi antara lembu dan kambing yang hidup bersama pada lapangan
rumput menunjukkan adanya simbiosis yang tergolong . . . .
A. mutualisme D. kompetisi
B. komensalisme E. antibiosa
C. predasi
7. Berikut adalah faktor yang menyebabkan terjadinya dinamika populasi, yaitu ……
A. kelahiran D. kelahiran, kematian, dan migrasi
B. kematian E. kelahiran dan kematian
C. migrasi
8. Sekelompok lembu yang hidup di suatu daerah, secara konsep ekologi disebut…..
A. komunitas D. populasi
B. ekosistem E. individu
C. spesies
9. Makhluk hidup dengan faktor abiotik membentuk kesatuan yang disebut . . . .
A. Habitat C. Nisia E. Ekosistem
B. Bioma D. Komunitas
10. Komponen yang membangun suatu ekosistem terdiri dari . . . .
A. tumbuhan, tanah, hewan, dan air
B. udara, tanah, serta komponen abiotik lainnya
C. komponen biotik, produsen, air, dan tanah
D. tumbuhan, pengurai, dan komponen biotik
E. hewan, tumbuhan, dan komponen abiotik
11. Kumpulan dari berbagai ekosistem di dunia secara makro membentuk sistem yang
disebut . . . .
A. Bioma D. Biomassa
B. habitat
C. biosfer
4. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya tinggi, volume, atau massa tubuh pada
makhluk hidup yang bersifat kuantitatif (bisa diukur dan dihitung dengan angka).
Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap
dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula) Pertumbuhan ini bisa dilihat dengan
melihat tampilan fisik makhluk hidup tersebut.
Contohnya: Bertambahnya tinggi suatu tanaman.

Gambar 1. Proses pertumbuhan

Tabel : Contoh hasil data percobaan pertumbuhan

Pekembangan merupakan suatu proses differensiasi, organogenesis, dan diakhiri dengan


terbentuknya individu baru yang lebih lengkap dan lebih dewasa yang bersifat kualitatif (tidak
dapat dituliskan dengan angka)
Perkembangan tidak terbatas pada usia, ini berarti makhluk hidup akan terus berkembang
seiring pertambahan usianya

1.Proses 2.Meliputi
perubahan yang perubahan
menyertai bentuk dan
pertumbuhan tingkat

3.Terjadi diferensiasi sel,


histogenesis, organogenesis,
dan
gametogenesis terbentuk bunga

Gambar 2. Proses Perkembangan

Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini, pertumbuhan dan
perkembangan berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan saling terkait.
Proses pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi factor internal (dari organisme itu
sendiri) dan eksternal (dari lingkungan). Pengaruh faktor internal dan eksternal saling
berinteraksi, sehingga sulit untuk menentukan mana yang paling berpengaruh
Pertumbuhan tumbuhan, diawali dari biji yang tumbuh menjadi zigot kemudian menjadi embrio
yang dilengkapi cadangan makanan (endosperma).

Gb. Struktur Biji https://www.google.com/search?q=struktur+biji

Struktur Biji terdiri dari :

1. Testa, yaitu suatu selubung biji kuat yang berasal dari dinding bakal biji. berfungsi
sebagai kulit biji Biji
2. Plumula ; Bakal Daun
3. Radikula :bakal akar
4. Epikotil : Bagian sumbu embrio yang berada di atas kotiledon.
5. Hipokotil : bagian sumbu embrio yang berada di bawah kotiledon
6. Endosperm : Cadangan makanan ada yang terdapat pada, yaitu jaringan yang
mengelilingi embrio, atau terdapat di dalam kotiledon.
7. Kotiledon dan satu atau dua keping biji.
Pada tanaman monokotil, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan
koleoptil.
8. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam
endosperma, sedangkan
9. Koleoptil berfungsi melindungi plumula.
10. Koleoriza yang berfungsi melindungi radikula. Pada tanaman dikotil tidak terjadi
modifikasi
Biji terbagi menjadi dua jenis, yaitu biji yang tak berendosperm atau biji eksalbumin, contohnya
biji bunga matahari dan biji berendosperm atau biji beralbumin, Biji jagung
Pertumbuhan tumbuhan merupakan hasil dari:
1. Pembelahan sel : Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan baru
2. Pembesaran sel : Pertambahan ukuran sel anak
3. Diferensiasi sel : Perubahan sel hingga terbentuk organ-organ
Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-
masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks.
Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman,
yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum
yang dapat menggaris pada silinder pemutar.
1. Perkecambahan. Proses
Perkecambahan
Perkecambahan biji merupakan serangkaian proses penting yang dimulai sejak dorman
(periode diam) sampai menjadi bibit yang sedang tumbuh.
Perkecambahan meliputi peristiwa-peristiwa fisiologis dan morfologis sebagai berikut :
1. Imbibisi dan absorpsi
2. Hidrasi jaringan
3. Absorpsi oksigen
4. Pengaktifan enzim dan pencernaan
5. Transport molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio
6. Peningkatan respirasi dan similasi
7. Munculnya embrio
Perkecambahan dimulai dari penyerapan air oleh biji, sehingga beratnya bertambah. Proses ini
disebut dengan proses imbibisi. Pertambahan berat biji yang siap berkecambah pada kacang
kira-kira 1,5 kali berat biji semula. Embrio menyekresikan hormon giberelin. Giberelin
merangsang aleuron untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim. Contohnya : amilase dan
protease
Masuknya air pada biji mengaktifkan enzim dan memungkinkan makanan cadangan (tepung)
dihidrolisis menjadi larutan yang sesuai untuk dibawa ke titik tumbuh kecambah. Kecepatan
perkecambahan dapat juga ditentukan oleh kecepatan menyiapkan makanan. Namun harus
anda ingat, disamping faktor air dan makanan, terdapat faktor lain yang dapat mengendalikan
perkecambahan yaitu faktor suhu dan persediaan oksigen.

Gambar : Perkecambahan ( https://www.nafiun.com)

Tahap perkecambahan ialah munculnya plantula ( tanaman kecil ) dari dalam biji yang
merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio, pada saat biji mengalami
perkecambahan, bagian plumula akan tumbuh dan berkembang menjadi batang sedangkan
radikula akan tumbuh menjadi akar.
Ada dua tipe perkecambahan :

Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Plumula terbawa ke atas tanah karena pertumbuhan
memanjang bagian epikotil.
Hal itu disebabkan pertumbuhan hipokotilnya sangat sedikit atau tidak memanjang sama sekali
sehingga kotiledonnya tetap berada di dalam testa, dengan tunas muda dan akar muncul dari
dalam biji.
Kotiledon terangkat ke atas tanah karena pertumbuhan memanjang bagian
hipokotil.
Kotiledon muncul sebagai keping biji hijau. Hipokotil berbentuk kait dan ujung plumula
terletak di antara dua keping biji.
Tujuannya, agar ujung plumula terlindung dari kerusakan akibat abrasi tanah.
2. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio,
bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
1. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
2. Akar embrionik yaitu calon akar
3. Kotiledon yaitu cadangan makanan

Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah:
1. Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
2. Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan
3. Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan
Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas
lateral yang akan menjadi cabang. Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga
sistem jaringan meristem primer yang terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan
membentuk akar, batang, dan daun. Tiga sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai
berikut.
1. Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis.
2. Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan
korteks pada akar di antara style dan epidermis.
3. Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat,
yaitu floem dan xilem.
a. Pertumbuhan Primer Pada Akar
Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk
sistem perakaran tanaman.
Titik tumbuh akar dibedakan menjadi daerah
1. Pembelahan
Tersusun oleh sel•sel meristem yang berbentuk kotak dan berukuran sangat kecil.
terdapat pada bagian ujung, di belakang tudung akar. Pada daerah ini terdapat
meristem primer dan meristem apikal dengan sel-sel yang aktif membelah
(meristematik). Meristem apikal merupakan pusat pembelahan sel.
2. Pemanjangan
Tersusun atas sel-sel yang memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
Pembentangan sel di daerah ini akan mendorong akar untuk menembus tanah
3. Diferensiasi
Tersusun atas sel-sel yang mengalami proses diferensiasi, sehingga memiliki struktur
dan fungsi khusus. Epidermis pada daerah diferensiasi sudah terdiferensiasi dan
tumbuh bulu-bulu akar, xilem dan floem

Diferensiasi

Pemanjangan

Pembelahan

 Tudung akar (kaliptra). Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap
benturan fisik ujung akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar,
yaitu memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi
cairan polisakarida. Perbedaan antara tudung akar dikotil dan monokotil sebagai berikut:
1. Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang
jelas dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
2. Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas
atau nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen.
3. Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang
disebut kolumela.

Gambar Jaringan meristem apikal akar.


a. tudung akar
b. meristem
c. daerah pemanjangan sel
d. korteks
e. floem
f. xylem

https://satujam.com/

b. Pertumbuhan Primer pada Batang


Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik
tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang
dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut
kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak
sangat pendek karena jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan,
pembelahan, dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.
3. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.

2 3 4

https://forestechugm.wordpress.com/
Tahapan pertumbuhan sekunder akar dan batang
1. Sel-sel kambium vaskuler terletak di antara xilem dan floem
2. Sel-sel kambium vaskuler melakukan pembelahan ke arah dalam membentuk jaringan
xilem sekunder dan ke arah luar membentuk jaringan floem sekunder
3. Pembelahan selsel kambium vaskuler menghasilkan pertambahan diameter batang
sehingga epedermis terkelupas/mati. Pembelahan Kambium gabus akan menggantikan
fungsi epidermis yang rusak

Tahapan pertumbuhan sekunder batang

Pembelahan kambium vaskuler terjadi sepanjang tahun, tetapi kecepatan pembelahan pada
musim hujan dan musim kemarau tidak sama.
Pada musim hujan, kecepatan pembelahannya lebih tinggi sehingga menghasilkan pertambahan
diameter batang yang lebih besar.
Jika mengamati penampang melintang batang pohon yang ditebang, Anda akan
mendapatkan bentuk lingkaran lingkaran pada batang pohon yang disebut lingkaran
tahun.

4. Pembungaan
6 TAHAPAN PEMBUNGAAN

induksi bunga Inisiasi bunga

menuju bunga mekar


(anthesis)

penyerbukan dan Perkembangan,Pemasakan


pembuahan buah dan biji

Tahapan pembungaan :
1. induksi bunga (evokasi).
jaringan meristem berubah menjadi jaringan meristem reproduktif.
2. Inisiasi bunga
perubahan morfologis dari tunas vegetatif menjadi bentuk kuncup reproduktif.
3. menuju bunga mekar.
terjadinya diferensiasi bagianbagian bunga/ megasporogenesis dan mikrosporogenesis
untuk penyempurnaan serta pematangan organorgan reproduksi jantan dan betina.
4. bunga mekar (anthesis). Sesuai dengan namanya, pada tahap ini terjadi pemekaran
bunga. Biasanya, anthesis terjadi bersamaan dengan masaknya organ reproduksi jantan
dan betina
5. penyerbukan dan pembuahan.
terbentuknya buah muda.
6. perkembangan pemasakan buah dan biji.
diawali dengan perbesaran bakal buah (ovarium) yang diikuti oleh perkembangan
endosperm (cadangan makanan) dan selanjutnya terjadi perkembangan embrio.
B. Rangkuman
1. Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan
bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan, perkembangan merupakan proses
untuk mencapai kematangan fungsi suatu organisme
2. Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium
zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan
3. Pertumbuhan primer, terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer.
Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
4. Pertumbuhan sekunder, merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium
dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae
dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
5. Pembungaan terjadi melalui enam proses yaitu induksi bunga (evokasi).
Inisiasi bunga,menuju bunga mekar,bunga mekar (anthesis),penyerbukan dan
pembuahan. Dilanjutkan dengan perrkembangan pemasakan buah dan biji

A. LATIHAN SOAL

Setelah kalian mempelajari materi tentang pertumbuhan dan perkembanan, cobalah


menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Lengkapi keterangan gambar pada kotak yang sesuai pada gambar !
1

2.

4 5

2. Lengkapilah tiga daerah


pertumbuhan primer pada akar
di samping, dan berikan 1
penjelasan
2

3
 TES FORMATIF

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. Perkembangan makhluk hidup adalah proses...


A. Pertambahan volume yang dapat diukur dan bersifat tidak dapat kembali.
B. Menuju kedewasaan dan tidak dapat diukur.
C. Penambahan bahan dan perubahan substansi yang dapat diukur.
D. Penambahan jumlah sel hanya pada meristem ujung atau titik tumbuh.
E. Differensiasi sel yang makin cepat akibat faktor genetik dan lingkungan.
2. Pada proses perkecambahan, embrio memanfaatkan cadangan makanan yang ada dalam biji.
Cadangan makanan di simpan pada bagian....
A. Kotiledon
B. Endospermae
C. Skutelum
D. Aleuron
E. Radikula
3. Pernyataan manakah yang benar tentang perkecambahan tumbuhan?
A. Perkecambahan dimulai dengan penyerapan air
B. Perkecambahan berlangsung baik pada suhu tinggi.
C. Perkecambahan paling cepat pada keadaan banyak cahaya
D. Perkecambahan memerlukan hormon auksin.
E. Perkecambahan tidak dipengaruhi oleh faktor oksigen dan hormon.
4. Perhatikan Tahapan pembungaan berikut:
1. evokasi
2. penyerbukan
3. Inisiasi bunga
4. Terbentuk buah dan biji
5. anthesis
6. pembuahan.
Urutan proses pembungaan yang benar adalah...
A. 1 2 3 4 5 6
B. 2 3 4 5 6 1
C. 4 5 6 1 2 3
D. 1 5 3 2 6 4
E. 1 5 2 4 6 3
5. Pada embrio biji terdapat calon akar yang disebut dengan....
A. hipokotil
B. aleuron.
C. kaulikulus.
D. epikotil.
E. radikula.
 Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab ! Setelah kegiatan
pembelajaran dilakukan, saya .....
No. Pertanyaan YA TIDAK
1 Mampu menjelaskan pertumbuhan dan
perkembangan
2 Mampu mendeskripsikan pertumbuhan primer
Pada akar dan batang
3 Mampu menjelaskan proses pertumbuhan sekunder
Pada akar dan batang
4 Mampu menjelaskan proses pertumbuhan biji
5 Mampu menguraikan urutan pembungaan dengan
penjelasan tiap tahapnya

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih
"Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

Tumbuhan bisa berkembang seperti manusia dan hewan juga. Ada 2 faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Mari , kita pelajari
lebih lanjut mengenai faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan!
1. Faktor dalam (internal)
Faktor dalam (internal) yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman meliputi faktor genetis dan
fitohormon. Gen merupakan faktor hereditas atau pembawa sifat yang terdapat dalam tubuh tanaman.

https://agrotek.id/

Faktor ini sangat berperanan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Selain faktor
genetis, faktor internal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah
zat pengatur tumbuh yang disebut fitohormon. Hormon pertumbuhan merupakan zat organik yang
dihasilkan oleh jaringan tertentu dan diedarkan ke jaringan lainnya, yang dalam jumlah sedikit dapat
mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Fitohormon adalah sekumpulan zat yang membantu
pertumbuhan, sering disebut sebagai zat penumbuh atau hormon pertumbuhan. Hormon
pertumbuhan pada tumbuhan ada bermacam-macam diantaranya (1) auksin; (2) giberelin (3)sitokinin;
(4) asam absisat, (5) etilen
Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian tertentu untuk melakukan
pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar. Hormon yang utama yaitu :
a. Auksin (Bahasa Yunani Auxein = meningkatkan)
Banyak terdapat di ujung-ujung koleoptil, atau ujung-ujung tunas. Diketahui sebagai senyawa Asam
Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic Acid (IAA). Kerjanya akan efektif bila tak ada cahaya.Bekerja
mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem di ujung-ujung tunas (batang
dan akar).Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi).
Dalam percobaan dilaboratorium, auksin juga memacu pertumbuhan daun, bunga, buah dan batang
rerumputan dan kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para petani buah untuk
merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih dahulu, sehingga kini muncul jenis
buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan durian. Proses pembentukan buah tanpa pembuahan
ini disebut Partenokarpi. Auksin juga dipakai untuk memacu tumbuhnya akar pada batang-batang
stek.

https://www.pelajaran.co.id/

Mengapa tanaman tumbuh bisa melengkung ? apa penyebabnya?


Kuncup apikal yang sedang tumbuh menghasilkan hormon auksin. Sementara itu, kerja auksin
dihambat oleh adanya cahaya. Apabila sebagian kuncup apikal diarahkan pada cahaya matahari,
akan terjadi pengangkutan auksin dari bagian yang terkena cahaya ke bagian yang terlindung dari
cahaya. Pada keadaan demikian, auksin akan merangsang pertumbuhan selsel pada bagian yang
terlindung tersebut.
Pada saat yang bersamaan, pertumbuhan selsel pada bagian yang terkena cahaya matahari akan
terhambat karena konsentrasi auksin yang rendah. Akibatnya, batang akan tumbuh melengkung
ke arah datangnya cahaya matahari

https://adalah.top/auksin
b. Giberelin (Dari kata Gibbrela fujijuroi)
Gibberella fujikuroi adalah jamur yang menghasilkan hormon giberelin. Secara liar, Gibberella
fujikuroi menginjeksikan tanaman lain dan mengeluarkan ekstrak giberelin. Akibatnya tanaman
inang tumbuh raksasa.Setelah ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak 25 macam senyawa
giberelin, ternyata ditemukan pula 73 macam lainnya pada tumbuhan tinggi. Giberelin dapat
mempercepat tumbuhnya tunas, dan mempercepat perbungaan (vernalisasi), yang berarti
mempercepat pembuahan. Sekarang dapat ditemukan produk buah-buahan melimpah sebelum
musimnya. Ini berkat penggunaan giberelin oleh para petani buah diluar musim berbuah.
Didunia pertanian, giberelin banyak dimanfaatkan karena fungsinya yang istimewa, antara lain :

1. Digunakan untuk partenokarpi, menghasilkan buah tanpa biji


2. Mempercepat penuaan daun ( sayuran ) dan buah ( jeruk )
3. Menyebabkan gerombol buah anggur lebih panjang
4. Anggur tahan terhadap cendawan
5. Mendorong produksi benih
6. Oleh pembuat bir digunakan untuk mempercepat proses pembuatan malt
7. Merenyahkan tangkai daun seledri
8. Meningkatkan tanaman tebu dan produksi gulanya

Gambar ; Tanaman pot sebelah kanan yang diberi hormon giberelin


https://8villages.com/
c. Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel). Sitokinin terdpat
dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada endosperma cair
buah kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut, ganggang coklat,
ganggang merah, pinus, dan diatom.
Sitokinin paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta ujung
akar. Didunia pertanian, sitokinin diperlukan untuk:
1. Pertumbuhan pada kultur jaringan
2. Menunda penuaan bagian tubuh tumbuhan
3. Memacu pembesaran sel – sel keeping biji dan sel daun dikotil
4. Memacu perkembangan kloroplas dan sintetis klorofil
d. Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi menjadi dorman
(penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang dihasilkan oleh kuncup menghambat
pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh sehingga menunda
pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada kuncup untuk membentuk
sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dinamai
dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini menyebabkan absisi/rontoknya daun
tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah popular walaupun para peneliti tidak pernah
membuktikan kalau ABA terlibat dalam gugurnya daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang menguntungkan untuk
menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi
tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses perkecambahan dengan
suplai air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan diketahui
mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya bertindak sebagai
penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman di dalam tanah
sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.
Peranan Asam Absisat (ABA)
1. Dormansi Biji
2. Menahan cekaman kekeringan
3. Asam absisat menginduksi dormansi pada biji. Ketika mekanisme kerjanya
terblokir, dalam hal ini, dengan mutasi yang menyebabkan faktor transkripsi yang mengatur
asam absisat, menyebabkan perkecambahan sebelum waktunya

https://www.pelajaran.co.id/

e. Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen disintesis oleh
tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan
oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini
sering digunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah. Selain memacu
pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya
daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda
pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan
batang kecambah.
f. Kalin:
Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan
organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas: Kaulokalin : merangsang
pembentukan batang
Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik
dengan vitamin B1 (thiamin)
Filokalin : merangsang pembentukan daun Antokalin :
merangsang pembentukan bunga
g. Asam traumalin :
Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka.
Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi
atau regenerasi.
Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam
traumalin.Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan
jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru.
Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
2. Faktor Luar (eksternal)

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan faktor
yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor eksternal tersebut antara lain nutrisi , cahaya, suhu,
kelembapan dan aerasi.

 Nutrisi
Nutrisi adalah unsur makronutrien dan mikronutrien, misalnya karbondioksida. Nutrisi diperlukan sebagai
sumber energi dan sebagai penyusun komponen- komponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
Apabila suatu unsur tidak dapat tercukupi, tanaman akan mengalami defisiensi . Defisiensi suatu
unsur akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terganggu
Coba kita lihat contoh daun dari tanaman yang mengalami defisiensi dibawah ini :

https://belajartani.com/
 Defisiensi nitrogen
menyebabkan tumbuhan tumbuh jelek dan berwarna hijau muda. Permukaan daun bagian
bawah berwarna kuning atau cokelat muda dan batang pendek serta kurus
 Defisiensi potasium (kalium)
menyebabkan tumbuhan memiliki tunas yang kecil dan ujungujung daun mudanya mati. Daun
yang lebih tua memperlihatkan gejala klorosis dengan ujung pinggirnya mengering dan
berwarna kecokelatan. Pada pinggir daun biasanya terdapat banyak bercak cokelat
 Defisiensi fosfor
menyebabkan tumbuhan tumbuh jelek dengan daun berwarna hijau kebiruan. Bagian
bawah daun kadang berwarna seperti karat dengan bercak ungu atau cokelat
 Defisiensi magnesium akan menunjukkan gejala klorosis (daun tidak berwarna hijau karena
kekurangan klorofil). Hal itu terjadi karena magnesium diperlukan untuk pembentukan klorofl.
Fungsi Berbagai Nutrisi bagi Tanaman

 Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat
membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat
menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat
pada ujung batang. Selain nutrisi, cahaya dan air juga memiliki fungsinya sendiri sebagai faktor
eksternal dalam perkembangan sebuah tumbuhan.
Lamanya penyinaran dapat direspon oleh tumbuhan dengan berbeda-beda Respon tumbuhan
terhadap lama waktu terang (siang) dan gelap (malam) setiap harinya disebut dengan foto
periodisme.

https://www.slideshare.net/

 Interval penyinaran sehari-hari terhadap tumbuhan mempengaruhi proses pembungaan.


 Lama siang hari di daerah tropis kira-kira 12 jam.
 Sedangkan, di daerah yang memiliki empat musim dapat mencapai 16 - 20 jam.
 Fotoperiodisme dipengaruhi oleh fitokrom (pigmen penyerap cahaya).
 Fotoperiodisme menjelaskan mengapa pada spesies tertentu biasanya berbunga serempak.
 Tumbuhan yang berbunga bersamaan ini sangat menguntungkan, karena memberi
kesempatan terjadinya penyerbukan silang.

 Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Enzim
merupakan senyawa protein yang dapat berperan sebagai katalisator dalam reaksireaksi kimia di
dalam sel.
Enzim hanya dapat bekerja secara optimal jika suhunya optimal.
Peran suhu terhadap transpirasi, jika suhu naik, transpirasi meningkat, sehingga tanaman
kekurangan air dan hal ini akan mengganggu pertumbuhan

 Kelembaban
Berpengaruh terhadap laju penguapan atau transpirasi, Jika kelembapan rendah, laju transpirasi
meningkat sehingga penyerapan air dan zatzat mineral juga meningkat, Hal itu akan meningkatkan
ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman

 Aerasi
Kandungan oksigen di dalam tanah, dipergunakan untuk aerasi pada akar, jika kandungan oksigen
cukup maka aerasinya baik dan hal ini bermanfaat dalam perkembangan selsel akar dan juga
berguna untuk membantu penyerapan nutrisi
 Rangkuman

 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan Pertumbuhan


tanaman dikendalikan oleh dua faktor yaitu faktor luar (eksternal) dan faktor dalam (internal) .
 Gen merupakan faktor hereditas atau pembawa sifat yang terdapat dalam tubuh tanaman
 Hormon pertumbuhan pada tumbuhan ada bermacam-macam diantaranya (1) auksin; (2) giberelin
(3)sitokinin; (4) asam absisat, (5) etilen
 Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan faktor
yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor eksternal tersebut antara lain nutrisi , cahaya, suhu,
kelembapan dan aerasi
 Penugasan Mandiri

Setelah kalian mempelajari materi tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, jawablah tugas
mandiri di bawah ini agar kalian lebih memahami materi yang sedang di bahas :
 Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar
tumbuhan. Apa itu faktor dalam dan apa saja faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan?
 Cahaya diperlukan untuk melakukan proses fotosintesis, namun disisi lain cahaya merupakan faktor
yang menghambat pertumbuhan. Jelaskan pernyataan tersebut!
 Membengkoknya batang tanaman yang tumbuh dapat disebabkan oleh faktor hormon dan cahaya
pada tanaman. Bagaimana proses tersebut dapat terjadi ? Jelaskan dengan singkat !
 Silahkan lakukan percobaan mandiri tentang faktor luar ( faktor cahaya) yang mempengaruhi
pertumbuhan dan buat laporan hasil percobaannya !

A. Latihan Soal

1. Para pedagang buah biasanya memetik buah sebelum masak. Setelah beberapa hari buah disimpan
atau diangkat keluar kota, buah ternyata sudah masak, faktor yang dapat mengakibatkan pemasakan
buah ini adalah...
A. Kekurangan oksigen karena disimpan dalam tempat tertutup.
B. Tidak terkena cahaya pada saat penyimpanan.
C. Buah mengeluarkan hormon etilen.
D. Buah menyerap sitokinin.
E. Suhu lebih tinggi karena diperam
2. Perhatikan gambar perbandingan A dan B. Hormon yang mempengaruhi perbedaan kecepatan
pertumbuhan tanaman tersebut adalah....
A B
A. Sitokinin
B. Auksin
C. Giberelin
D. Asam Absisat
E. Gas etilen

3. Etiolasi adalah pertumbuhan yang ….


A. Tidak dipengaruhi cahaya
B. Lambat jika ada cahaya
C. Sangat cepat jika ada cahaya
D. Lambat dalam kondisi gelap
E. Sangat cepat dalam kondisi gelap
4. Seseorang menginginkan pohon jambu di depan rumahnya rimbun sehingga membuatteduh. Cara
yang harus dilakukan untuk merangsang tumbuhan seperti yang diharapkan adalah ...
A. Menyiram dengan jumlah air yang berlebih
B. Menggores-gores batang
C. Menyemprot ujung batang dengan auksin
D. Mencangkul tanah disekitarnya
E. Memotong ujung batang tanaman
5. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman adalah ...
A. Suhu, tanah, kelembapan, hormone
B. Suhu, cahaya, kelembapan, hormone
C. Suhu, pupuk, jenis tanaman, hormone
D. Tanah, jenis tanaman, kelembapan, suhu
E. Cahaya, pupuk, jenis tanaman, hormone
EVALUASI

1. Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif sehingga dapat diamati dengan mudah.
Gejala berikut ini yang tidak menunjukkan gejala pertumbuhan adalah...
A. Batang bertambah panjang.
B. Akar bertambah banyak.
C. Daun melebar.
D. Muncul bunga.
E. Buah membesar
2. Pola perkecambahan seperti pada gambar berikut terjadi peristiwa :
.
A. Plumula muncul ke permukaan tanah, kotiledon tetap berada dalam tanah
B. Kotiledon muncul ke permukaan tanah, plumula tetap berada dalam tanah
C. Plumula dan kotiledon muncul ke permukaan tanah
D. Plumula dan kotiledon tetap di dalam tanah
E. Kotiledon ada yang muncul ke permukaan tanah dan ada yang tetap di dalam tanah

3. Pertambahan diameter batang pada tumbuhan merupakan aktivitas....

A. Jaringan maristematik
B. Maristem ujung batang
C. Maristem ujung akar
D. Sel-sel Kambium
E. Xilem dan floem sekunder
4. Pertumbuhan primer yang terjadi pada batang berikut :

Tahapan yang terjadi pada gambar 1, 2 dan 3 adalah


A. Pembelahan, diferensisi dan pemanjangan
B. Pemnajangan, pelebaran dan difrensisasi
C. Pemanjangan, diferensiasi dan pembelahan
D. Pembelahan , pemanjangan dan differensiasi
E. Pelebaran pembelahan dan pemanjangan
5. Hormon kalin yang berperan dalam membentuk organ tumbuhan berupa bunga yang terlihat pada
gambar adalah
A. Antokalin
B. Filokalin
C. ABA
D. kaulokalin
E. rizokalin
6. Kecambah kacang hijau yang tumbuh dalam pot yang berisi tanah menunjukan gejala sebagai
berikut:
1. Batang tinggi, kurus ,pucat
2. Daun sedikit berwarna pucat
Tanaman kacang tersebut kemungkinan kekurangan….
A. Air
B. Cahaya
C. Karbon dioksida
D. Unsur makro
E. Unsur mikro

7. Untuk menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan,yang terlihat pada gambarr
dibutuhkan hormon....

A. Auksin
B. Sitokinin
C. Kaukalin
D. Giberelin
E. asam absisat

8. Pernyataan mengenai cahaya di bawah ini benar, kecuali….


A. Cahaya diperlukan untuk proses fotosintesis
B. Cahaya mempercepat pertumbuhan
C. Tanpa cahaya terjadi etiolasi
D. Cahaya inframerah berperan untuk menentukan suhu lingkungan
E. Cahaya merah, dan nila diperlukan untuk fotosintesis
9. Peluruhan daun pada musim kering yang terlihat pada gambar disebabkan oleh hormon....
A. Auksin
B. asam absisat
C. sitokinin
D. giberelin
E. gas etilen

10. Buah semangka tanpa biji setelah penyerbukan dapat diperoleh dengan memberikan
hormon....
A. sitokinin
B. giberelin
C. asam absisat
D. auksin
E. etilen
5. FENOMENA MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A. ANCAMAN KESEIMBANGAN EKOSISTEM
Pada dasarnya, ancaman keseimbangan ekosistem ini disebabkan karena adanya kelangkaan hewan
dan tumbuhan akibat 3 faktor berikut ini: tingkat reproduksi yang rendah, bencana alam, dan aktivitas
manusia yang merugikan lingkungan. 
Contoh kasus kelangkaan hewan yang disebabkan oleh tingkat reproduksi yang rendah adalah, badak
bercula satu. Ia hanya mampu melahirkan 1 anak dalam kurun waktu 5 tahun. Oleh karena itu, jumlah
mereka juga tidak banyak, sehingga rentan menghadapi kelangkaan. 
Lalu, faktor bencana alam, gunung meletus, dan kebakaran hutan juga bisa jadi contoh lainnya .
Sebab, mampu menghasilkan efek jangka panjang untuk lingkungan seperti membinasakan pohon-
pohon atau menimbulkan lahar panas yang membuat tumbuhan sekitar menjadi mati. Tentunya hal itu
akan mengganggu keseimbangan ekosistem bukan ?
Faktor terakhir yang mengancam keseimbangan ekosistem adalah aktivitas manusia yang merugikan
lingkungan. Contohnya, perburuan hewan langka, penangkapan ikan menggunakan bahan kimia, dan
penebangan liar.

Lalu setelah mengenal macam-macam ancaman keseimbangan ekosistem, bagaimana cara


menjaganya? Ada 3 cara yang bisa dilakukan, yaitu menyosialisasikan tentang hewan dan tumbuhan
langka, rehabilitasi lahan kritis, dan melakukan pelestarian keanekaragaman hayati secara in situ dan
ex situ

Kalau disosialisasikan, hewan dan tumbuhan langkanya, nanti malah diburu orang, bagaimana ?
Sosialisasi ini harus dilakukan oleh pemerintah yang berwenang dan harus dilakukan secara masif serta
berkelanjutan. Jika perlu, diinformasikan juga denda dan hukumannya jika ada yang memburu hewan
tersebut. Jadi tidak hanya menginformasikan tanpa ada sangsi atau tindak lanjut terhadap pelanggaran
yang ada.

B. PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA

Sebelum belajar tentang efek rumah kaca, kamu sudah pernah lihat rumah kaca yang digunakan untuk
menanam tanaman, kan? Coba kamu ingat-ingat lagi tentang fungsi dari rumah kaca itu sendiri. Selain
untuk menanam tanaman atau sayuran jenis tertentu, rumah kaca ini memiliki fungsi untuk melindungi
tanaman atau sayuran tersebut. Rumah kaca ini juga bersifat hangat karena kaca-kacanya bisa
menangkap panas supaya tumbuhan dan sayuran yang ada di dalamnya menjadi hangat. Lalu, efek
rumah kaca itu apa ?
Efek rumah kaca ini adalah fenomena ketika panas matahari di bumi terperangkap, sehingga bumi
menjadi semakin panas. Mirip dengan rumah kaca yang digunakan untuk menanam tanaman,
Sebenarnya, dalam jumlah tertentu, efek rumah kaca ini juga dibutuhkan bumi. Efek rumah kaca ini
dibutuhkan bumi untuk menjaga interval perbedaan suhu di siang hari dan di malam hari supaya tidak
terlalu berbeda. Meskipun demikian, kalau terlalu banyak panas matahari yang terperangkap bisa
membahayakan juga.
Penyebabnya adalah peningkatan jumlah emisi gas CO 2 dan CO. Mengapa bisa meningkat jumlah emisi
gasnya? Bisa dong, apalagi kalau kamu sering banget menggunakan pendingin ruangan atau kendaraan
pribadi. Terlebih lagi, lahan hijau di bumi kita ini sudah semakin berkurang karena banyaknya penebangan
liar. Duh, pemanasan global jadi semakin meningkat, deh. Hmm... tapi kira-kira, bagaimana sih proses
terjadinya efek rumah kaca ini?
Squad, kamu masih ingat kan, apa saja dampak negatif dari pemanasan global? Sangat merugikan, ya. Dampak
negatif dari pemanasan global ini harus segera dihentikan. Meskipun tidak mungkin langsung berhenti, tapi
setidaknya kamu bisa memulai, kan? Kira-kira, apa saja ya yang bisa mulai dilakukan untuk menanggulangi
pemanasan global ini? Ada 3 cara sederhana nih yang bisa kamu lakukan, yaitu menggunakan energi terbarukan,
meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan, dan melakukan kegiatan penghijauan. Kuy, kita bahas bersama-
sama!

Cara pertama yang bisa kamu lakukan untuk menanggulangi pemanasan global adalah dengan menggunakan
energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari. Apa sih energi terbarukan itu? Sesuai dengan namanya, energi
terbarukan adalah energi yang bisa mengalami pemulihan secara alami serta proses pembaruan energinya bisa
terus berkelanjutan.  Oleh karena itu, energi terbarukan juga sering disebut sebagai energi berkelanjutan. Jumlah
energi terbarukan ini sangat banyak, sehingga tidak perlu khawatir akan habis. 

Salah satu contoh energi terbarukan adalah panel surya. Panel surya ini berfungsi untuk mengubah cahaya
matahari menjadi energi listrik. Wah, jadi energi listriknya langsung berasal dari matahari? Yes, betul banget!
Menarik, ya? Meskipun sangat membantu untuk menanggulangi pemanasan global, ternyata panel surya ini belum
populer digunakan. Salah satu alasannya adalah karena biayanya yang sangat mahal jika dibandingkan dengan
bahan bakar fosil. Sayang sekali, ya. Semoga ke depannya panel surya ini bisa lebih mudah diakses, ya. Siapa di
sini yang mau coba menggunakan panel surya? 

Peningkatan Efisiensi Bahan Bakar Kendaraan

Kamu pernah membayangkan nggak sih, apa jadinya bumi kita ini kalau setiap orang naik kendaraan pribadi?
Selain macet, pasti polusinya juga meningkat ya. Polusi yang terus meningkat ini bisa menyebabkan pemanasan
global. Selain itu, polusi juga bisa menyebabkan timbulnya penyakit, khususnya penyakit pernapasan. Selain itu,
semakin banyak kendaraan pribadi yang beroperasi, semakin banyak pula bahan bakar yang diperlukan. Lama-
lama, bahan bakarnya bisa habis, deh. Menakutkan nggak sih? 

Lalu, bagaimana caranya menanggulanginya, nih? Kamu bisa mulai dari hal sederhana, misalnya naik kendaraan
umum, misalnya bus. Coba deh bayangkan, kalau 1 bus bisa mengangkut sebanyak 50 orang, berarti sudah ada
setidaknya 50 orang yang tidak naik kendaraan pribadi. Polusi yang disebabkan oleh kendaraan pribadi tersebut
juga berkurang, kan? Itu baru dari 1 bus saja. Kalau busnya ada banyak, tentu semakin mengurangi polusi yang
disebabkan oleh kendaraan pribadi, kan? Bahan bakar juga tentu saja bisa dihemat. Jadi, mulai naik kendaraan
umum dari sekarang, yuk! 

C. HUJAN ASAM
Tak hanya memengaruhi lingkungan hidup, fenomena hujan asam bisa berdampak pada kesehatan
manusia, baik secara langsung maupun tidak. Bagaimana proses terjadinya hujan asam dan apa saja
dampak yang ditimbulkannya? Yuk, cari tahu informasi selengkapnya berikut ini.

Hujan asam adalah sebuah fenomena turunnya asam dari atmosfer ke permukaan bumi akibat pencemaran udara
yang sudah kelewat buruk.
Penting diketahui bahwa fenomena ini tidak selalu terjadi dalam bentuk hujan air. Ini juga bisa terjadi dalam bentuk
kabut, butiran es, salju, gas, dan debu yang mengandung asam.
Fenomena yang turun dalam bentuk kabut, hujan es, atau salju disebut deposisi basah. Sementara itu, turunnya
asam dalam bentuk debu, gas, atau partikel padat lainnya disebut deposisi kering.
Secara umum, hujan asam menggambarkan proses alami ketika semua material asam turun ke bumi,
entah itu yang bersifat basah maupun kering.
Berapakah tingkat keasaman dari hujan asam?

Tingkat keasaman suatu zat dapat diukur menggunakan skala yang disebut skala pH. Skala pH memiliki tingkatan
dari 0 sampai 14.
Skala paling asam berada pada angka 0 dan skala paling basa pada angka 14. Skala pH 7 disebut netral, yang
berarti tidak asam maupun basa.
Hujan asam memiliki nilai pH di bawah angka 5. Padahal, idealnya pH air hujan berkisar dari 5 sampai 6. Makin
asam sifat suatu zat, dampaknya akan makin merusak.
Meski pH air hujan relatif sedikit asam, ia tidak seberbahaya hujan asam. Air hujan bersifat asam karena adanya
kandungan karbon dioksida (CO2) di udara. Karbon dioksida bereaksi dengan air sehingga membentuk asam
karbonat lemah.
Kandungan asam karbonat lemah dalam air hujan masih dianggap normal. Pasalnya, jenis asam ini dapat
membantu melarutkan mineral tanah yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Penyebab hujan asam

Hujan asam disebabkan oleh pencemaran udara yang bisa dipicu oleh aktivitas manusia maupun alam.
Secara umum, fenomena ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida
(NOx) di udara.
Kedua senyawa tersebut kemudian bereaksi dengan air, oksigen, dan bahan kimia lainnya untuk membentuk
larutan sulfurik dan asam nitrat. Nah, kedua polutan inilah yang memiliki sifat asam tinggi.
Selain polusi udara, gas SO2 dan NOx penyebab hujan asam juga dapat berasal dari:

 aktivitas vulkanik dari gunung berapi,


 asap pabrik,
 asap kendaraan bermotor,
 pembangkit listrik tenaga batu bara,
 peleburan logam, dan
 pembakaran minyak bumi.
Kabar buruknya, kebanyakan penyebab fenomena alam ini berasal dari aktivitas manusia. Beberapa dekade
terakhir, manusia telah melepaskan begitu banyak limbah kimia ke udara.
Tanpa disadari, limbah kimia yang dihasilkan ini telah mengubah campuran gas pada lapisan atmosfer dan
menyebabkan terjadinya hujan asam.
Dampak hujan asam

Hujan asam dapat menyebabkan berbagai masalah. Tak hanya berdampak pada kesehatan, fenomena alam ini
juga memengaruhi lingkungan di sekitar Anda.
Bahkan, senyawa kimia yang berbahaya dapat terbawa angin dan berpindah dari satu negara ke negara lainnya
atau dari satu benua ke benua lain.
Dampak terhadap kesehatan manusia

Partikel sulfur dioksida dan nitrogen oksida berukuran kecil dapat menyebabkan asma, bronkitis, atau gangguan
pernapasan lainnya bila terhirup.
Pada orang yang sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit pernapasan, fenomena alam ini bisa menyebabkan
kekambuhan atau bahkan memperburuk gejala yang ada.
Lebih jauh lagi, partikel asam tersebut juga bisa menyebabkan kerusakan paru-paru permanen bila Anda terpapar
dalam jumlah yang berlebihan dan dalam jangka panjang.
Dampak terhadap lingkungan hidup

Fenomena alam ini juga berdampak pada ekosistem yang terdiri dari tumbuhan, hewan, beserta lingkungan
termasuk udara, air, dan tanah di dalamnya.
1. Kerusakan hutan

Pada dasarnya, air hujan yang merembes ke tanah membantu melarutkan zat-zat penting yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan pepohonan.
Akan tetapi, fenomena ini dapat menyebabkan pelepasan zat berbahaya ke tanah, misalnya aluminium. Asam juga
dapat menghilangkan lapisan pelindung daun yang terbuat dari lilin alami.

Alhasil, daun tidak dapat berfotosintesis dengan baik. Tidak hanya menyebabkan kerusakan pohon, ini juga
sekaligus mematikan organisme lain yang ada di dalam hutan tersebut.
2. Terganggunya ekosistem perairan

Dampak hujan asam paling jelas terlihat pada ekosistem perairan. Hal ini jugalah yang menyebabkan terjadinya
pencemaran air.
Danau dan sungai yang terkontaminasi menyebabkan berbagai spesies biota air mati karena tidak mampu
bertahan di lingkungan yang asam.
Jika spesies dalam air mati, hal ini tentu akan berpengaruh terhadap rantai makanan makhluk hidup lainnya,
termasuk spesies non-perairan seperti manusia.
3. Kerusakan bangunan

Fenomena ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada banyak objek, termasuk bangunan, patung, monumen,
dan kendaraan.
Bahan kimia yang terkandung dalam air hujan menyebabkan perkaratan atau korosi pada benda-benda logam
sehingga membuatnya jadi lebih rapuh dan keropos.
Jikai korosi terjadi pada fasilitas umum, seperti jembatan dari besi, ini tentu akan membahayakan orang-orang
yang menggunakannya.
Sementara pada objek dari batu, seperti patung dan monumen, korosi membuat penampilannya jadi usang dan
lapuk.
Pencegahan hujan asam

Satu-satunya langkah pencegahan ialah membatasi pelepasan polutan yang memicu fenomena ini. Caranya bisa
dengan menggunakan lebih sedikit bahan bakar fosil dan menetapkan standar kualitas udara yang baik.
Kedua hal tersebut tentu memerlukan keterlibatan pemerintah dalam membuat peraturan terkait polusi udara,
seperti beralih ke energi terbarukan atau membatasi kendaraan bermotor.
Meski begitu, terdapat pula beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi polusi udara.
 Menghemat penggunaan energi listrik. Pilihlah peralatan rumah tangga yang hemat energi dan matikan peralatan
listrik di rumah bila tidak dipakai. Makin sedikit listrik yang Anda gunakan, makin sedikit pembangkit listrik akan
dipancarkan.
 Membatasi penggunaan kendaraan pribadi. Dibandingkan harus mengeluarkan uang bensin dan tenaga
untuk menyetir kendaraan sendiri, ada baiknya Anda bersepeda atau berjalan kaki bila jarak yang ditempuh tidak
terlalu jauh.
 Beralih ke moda transportasi umum. Mulai sekarang, cobalah untuk beralih ke moda transportasi umum bila ingin
berpergian. Anda bisa menggunakan angkot, bus, KRL, atau ojek online.
Berbagai aktivitas manusia berkontribusi besar dalam menyebabkan hujan asam. Dampak buruknya mungkin tidak
Anda rasakan sekarang, tetapi dalam jangka panjang.
D. REBOISASI

Kamu pernah dengar istilah reboisasi? Yes, yang dimaksud dengan reboisasi adalah penghijauan kembali. Coba,
kira-kira, apa yang harus kamu lakukan untuk melakukan reboisasi? Betul banget, kamu harus menanam pohon.
Berarti harus ke hutan, nih? Nggak harus ke hutan, kok. Kamu bisa memulai kegiatan reboisasi ini dari halaman
rumahmu sendiri. Sekarang bahkan sudah banyak komunitas pencinta lingkungan yang turut serta meramaikan
kegiatan reboisasi ini. Kamu mau ikutan,  nggak? 

Wah, ternyata cara untuk menanggulangi pemanasan global itu tidak sulit ya, Squad. Bahkan kamu
bisa melakukannya secara mandiri di lingkungan rumahmu. Mulai dicoba, yuk! Selain mencoba
menanggulangi pemanasan global, yuk tetap semangat belajar pakai ruanglesonline! Kamu bisa
tanya-tanya PR yang susah lewat aplikasi, lalu nanti bakal dijawab deh sama kakak tutornya. Gimana
cara nanyanya nih, soalnya kan panjang banget? Kamu tinggal foto lalu upload di aplikasinya aja,
Squad. Praktis banget kan?

E. PENGOLAHAN LIMBAH

F. DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN TERHADAP MAKHLUK HIDUP


G. LATIHAN SOAL

Anda mungkin juga menyukai