Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang
sistematis, teratur dan terkontrol.
2. Merumuskan masalah
Digunakan untuk membatasi masalah, rumusan masalah berisi kalimat tanya
(deklaratif)
3. Menyusun hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusunberdasarkan data atau
keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
6. Menarik Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian tersebut.
Karakterisasi
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam
proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki
oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan
(definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran
dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah
adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya.
Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar
kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai
dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan,
mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan
identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu
dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian
kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai
berikut :
a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan
masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok
permasalahan.
c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari
cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya
dibandingkan permasalahan apakah dosa dapat diukur.
2. Perumusan hipotesis
Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya
pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih
meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk
mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang
dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai
hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang
merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya.
Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. oleh
karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis
yang sudah kita buat
3. Perancangan penelitian
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan
penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus
dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan
bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan.
Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan
sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi
merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan
penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam
penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah
dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat)
b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur
(dipengaruhi oleh variabel bebas)
c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak
mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.
4. Pelaksanaan penelitian
Langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian.
Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan
dengan baik.
b. Pelaksanaan
5. Pengumpulan/pengambilan data
a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan
menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung),
indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit).
Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif
yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta
wangi atau aroma buah.
b) Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan
diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah
mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
6. Pengolahan data, setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka
tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang kita
peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan
diagram.
7. Menarik kesimpulan, setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka
kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian
atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari
8. Pelaporan penelitian
Sistematika penyusunan laporan penelitian
a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil
penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis
b. Telaah kepustakaan/landasan teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi
tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil
penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari
persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian
berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan
sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
d. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil
dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik,
tabel , atau diagram.
e. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan
jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada
pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-
penelitian selanjutnya
3. Memformulasikan hipotesis
Setelah diperoleh informasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada sangkut
pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan, maka tiba saatnya peneliti
memformulasikan hipotesis-hipotesis penelitian. Hipotesis tidak lain dari kesimpulan-
kesimpulan sementara tentang hubungan sangkut-paut antar variabel atau fenomena
dalam penelitian. Hipotesis merupakan kesimpulan tentatif yang diterima secara
sementara sebelum di uji.
5. Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesis. Data tersebut yang merupakan fakta
yang digunakan untuk menguji hipotesis perlu dikumpulakan. Bergantung dari masalah
yang dipilih dan metode penelitian yang akan digunakan, teknik pengumpulan data
akan berbeda-beda.