Metode ilmiah merupakan cara yang paling sering digunakan oleh peneliti untuk memecahkan
masalah secara sistematis. Sehingga saat seorang peneliti memiliki gagasan, biasanya mereka
mengusulkan metode ilmiah terlebih dahulu untuk menuju ke langkah penelitian berikutnya.
Metode ilmiah adalah suatu prosedur atau cara pemecahan masalah dengan menggunakan
langkah-langkah yang telah tersusun secara sistematis. Langkah-langkah tersebut dilaksanakan
melalui konsep dasar berpikir ilmiah, yaitu analitis, logis, objektif, konseptual, dan empiris.
konsep dasar berpikir ilmiah, yaitu analitis, logis, objektif, konseptual, dan empiris.
1. Identifikasi Masalah
Melansir laman Ruangguru, metode ilmiah dimulai dari mengidentifikasi masalah. Caranya,
dengan mengamati lingkungan di sekitar kamu, atau juga bisa mengidentifikasi masalah melalui
artikel maupun buku-buku yang kamu baca, loh! Oleh karena itu, identifikasi masalah sangat
penting sebelum kamu melakukan penelitian.
2. Merumuskan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah, selanjutnya adalah merumuskan masalah. Rumusan masalah
itu erat kaitannya sama tujuan yang ingin Sobat Medcom capai dalam suatu penelitian. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merumuskan masalah:
Perumusan masalah berupa kalimat pertanyaan yang ingin kamu jawab dalam penelitian.
Rumusan masalah yang dibuat harus dapat diuji (observasi) untuk menjawab pertanyaan
tersebut. Kalimat pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti.
4. Membuat Hipotesis
Selanjutnya kamu bisa membuat hipotesis yaitu dugaan sementara atas rumusan masalah
penelitian kamu. Nah, hipotesis ini harus berdasarkan dasar teori yang sudah kamu pilih dan
bersifat objektif (terukur).
9. Membuat Kesimpulan
Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan
landasan untuk menarik sebuah kesimpulan.
Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan
penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan, kalian harus memutuskan apakah data yang
dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, kalian juga harus mengulang suatu
penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan.
Setelah mengetahui pengertian metode ilmiah dan langkah metode ilmiah, Berikut adalah contoh
yang bisa dijadikan gambaran bagaimana bentuk dari metode ilmiah.
1. Observasi Awal
Pengaruh limbah air kolam ikan lele berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
2. Rumusan Masalah
Apakah limbah air kolam ikan lele berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman?
Apakah perbedaan antara tumbuhan yang disiram menggunakan limbah air kolam lele
dengan tumbuhan yang disiram menggunakan air biasa?
3. Perumusan Hipotesis
Kemungkinan tumbuhan akan tumbuh dengan subur ketika disiram menggunakan limbah air
kolam ikan
4. Eksperimen/Percobaan
1. Tujuan :
Untuk mengetahui pengaruh limbah air kolam ikan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
3. Cara Kerja :
Pot 1 diisi tanah, pupuk, tanaman kemudian disiram
Pot 2 diisi tanah, pupuk, tanaman kemudian disiram
Perlakukan tanaman pada pot 1 siram tanaman menggunakan limbah air kolam ikan
lele
Sedangkan tanaman pada pot 2 siram tanaman menggunakan air biasa
Amati dan bandingkan kedua tanaman dalam masing-masing pot mulai dari batang,
daun dan bunganya
5. Analisis Hasil
Tanaman pada pot 1 tumbuh dengan subur baik pada bagian batang, daun dan bunganya.
Tanaman pada pot 2 tingkat pertumbuhan batang, daun dan bunganya lebih lambat dan
hasilnya tidak sesuai yang diharapkan.
6. Kesimpulan
Berdasarkan eksperimen dan hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa limbah air
ikan lele sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Karena
limbah air ikan lele secara 3 in 1 sebagai pupuk yang memiliki kandungan nitrit dan nitrat
yang dibutuhkan oleh tanaman.
Contoh kedua adalah studi kasus yang dilakukan pada efek hukum ketiga Newton – setiap aksi
memiliki reaksi yang sama dan berlawanan.
Untuk menguji hipotesis ini, para ilmuwan merancang eksperimen dan mengumpulkan data
untuk membuktikan teori ini.
Selanjutnya, para ilmuwan melihat data dari eksperimen untuk menarik kesimpulan dan
membentuk teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan temuan mereka.
Contoh Ketiga: adalah tentang hipotesis tekanan udara dan pengaruhnya terhadap benda yang
bergerak.
Untuk menguji hipotesis mereka, para ilmuwan merancang eksperimen yang melibatkan
pengukuran tekanan udara pada ketinggian yang berbeda untuk mengukur efek tekanan udara
pada benda yang bergerak.
Setelah mengumpulkan data dari eksperimen dan menganalisisnya, mereka dapat
mengkonfirmasi temuan mereka dan membentuk teori baru tentang bagaimana tekanan udara
mempengaruhi benda yang bergerak.
Kesimpulan
Metode ilmiah adalah metode penyelidikan yang sistematis dan terorganisir yang dapat
digunakan untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah.
Metode ini merupakan model yang terdefinisi dengan baik yang digunakan dalam komunitas
ilmiah untuk memastikan bahwa proses penciptaan dan pengujian pengetahuan dilakukan dengan
cara yang terstruktur dan logis.
Hal ini melibatkan melakukan pengamatan, membentuk hipotesis dan kemudian menguji
hipotesis tersebut untuk membuktikannya benar atau salah. Akhirnya, hasil pengujian dan
eksperimen digunakan untuk menarik kesimpulan yang mengkonfirmasi atau menolak hipotesis
awal.