Anda di halaman 1dari 8

SYARAT SEORANG PENELITI, METODE ILMIAH DAN

DESAIN/METODE PENELITIAN

1. SYARAT – SYARAT SEORANG PENELITI


Menurut Whitney (Nazir, 2009) syarat-syarat yang harus dimiliki seorang peneliti, antara
lain :
a. Daya nalar.
Seorang peneliti harus mempunyai daya nalar yang tinggi, yaitu adanya kemampuan untuk
memberi alasan dalam memecahkan masalah, baiksecara induktif maupun secara deduktif
b. Orisinalitas.
Peneliti harus mempunyai daya khayal ilmiah dan harus kreatif. Peneliti harus brillian,
mempunyai inisiatif yang berencana serta harus subur dengan ide-ide yang rasional dan
menghindarkan plagiat
c. Daya ingat.
Seorang peneliti harus mempunyai daya ingat yang kuat, selalu ekstensif dan logis. Dapat
dengan sigap melayani serta menguasai fakta-fakta
d. Kewaspadaan.
Seorang peneliti harus secara cepat dapat melakukan pengamatan terhadap perubahan yang
terjadi atas sesuatu varaibel atau atas suatu sifat fenomena. Ia harus sigap dan mempunyai
intaian yang tajam, serta responsive terhadap perubahan atau kelainan
e. Akurat.
Seorang peneliti harus mempunyai tingkat pengamatan serta tingkat perhitungan yang
akurat, tajam, serta beraturan.
f. Konsentrasi.
Seorang peneliti harus mempunyai kekuatan konsentrasi yang tinggi, kemauan yang keras
serta tidak cepat muak
g. Dapat bekerja sama.
Peneliti harus mempunyai sifat kooperatif, dapat bekerjasama dengan siapapun. Harus
mempunyai keinginan untuk berteman secara intelektual, dan dapat bekerja secara team work
h. Kesehatan.
Seorang peneliti harus sehat, baik jiwa maupun fisik. Peneliti harus stabil, sabar, dan penuh
vitalitas.
i. Semangat
Kesehatan peneliti harus ditunjang pula oleh adanya semangat untuk meneliti. Peneliti har us
mempunyai kreativitas serta hasrat yang tinggi.

2. METODE ILMIAH
a. Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat
memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
b. Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah suatu pengajaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan–
pertimbangan logis. Almack (1939) menyebutkan bahwa metode ilmiah adalah cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran.
c. Langkah-langkah metode ilmiah secara umum
1. Observasi awal
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk
melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi
segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai
sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
 Gunakan semua referensi: buku, jurnal, koran, internet, interview dan lainnya
 Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dan lainnya
 Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.
2. Mengidentifikasi Masalah
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan
dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu
pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi
surya di rumah?
 Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
 Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
 Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.
3. Merumuskan atau menyatakan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang
diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian
yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu
diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil
pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
 Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
 Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen
4. Melakukan eksperimen
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan
semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang
perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah
variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol
adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
 Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
 Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
 Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
 Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.
5. Menyimpulkan eksperimen
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan
bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil
eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan,
kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
 Jangan ubah hipotesis
 Jangan abaikan hasil eksperimen
 Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
 Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab
ketidaksesuaian
 Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.
d. Kriteria metode ilmiah :
1. Berdasarkan fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan
dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau
pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis
2. Bebas dari prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan
subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan
dengan pembuktian yang objektif.
3. Menggunakan prinsip analisa
Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan
prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan
menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana
adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat
dengan menggunakan analisa yang tajam.
4. Menggunakan hipotesa
Dalam metode ilmiah, Peneliti harus dituntun dalam proses berfikir dengan menggunakan
analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran
kearah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran
dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran
peneliti.
5. Menggunakan ukuran obyektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak
boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus
dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras
6. Menggunakan teknik kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk
atribut-atribut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik,
ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh
mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai-nya Kuantifikasi yang
termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, rangking dan rating
e. Karakteristik metode ilmiah :
1. Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk
mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
2. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara
rasional berdasarkan bukti- bukti yang tersedia.
3. Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan
kondisi yang sama pula.
4. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan
teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
5. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
f. Tujuan mempelajari Metode Ilmiah
1. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara
sistematis
2. Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis
3. Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah

3. DESAIN ATAU METODE PENELITIAN


Metode Penelitian ada dua :
1. Metode Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati, demikianlah
pendapat Bogdan dan Guba.
Sementara itu Kirk dam Miller mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan dalam peristilahannya.
Fraenkel danWallen menyatakan bahwa penelitian yang mengkaji kualitas hubungan,
kegiatan, situasi, atau material disebut penelitian kualitatif, dengan penekanan kuat pada
deskripsi menyeluruh dalam menggambarkan rincian segala sesuatu yang terjadi pada suatu
kegiatan atau situasi tertentu.
Ciri- ciri pokok Penelitian Kualitatif
1 Naturalistic inquiry Mempelajari situasi dunia nyata secara alamiah, tidak
melakukan manipulasi,; terbuka pada apapun yang timbul.
2 Inductive analysis Mendalami rincian dan kekhasan data guna
menemukan kategori, dimensi, dan kesaling hubungan.
3 Holistic perspective Seluruh gejala yang dipelajari dipahami sebagai sistem
yang kompleks lebih dari sekedar penjumlahan bagian-
bagiannya.
4 Qualitative data Deskripsi terinci, kajian/inkuiri dilakukan secara
mendalam.
5 Personal contact and Peneliti punya hubungan langsung dan bergaul erat
insight dengan orang-orang, situasi dan gejala yang sedang
dipelajari.
6 Dynamic systems Memperhatikan proses; menganggap perubahan bersifat
konstan dan terus berlangsung baik secara individu
maupun budaya secara keseluruhan
7 Unique case Menganggap setiap kasus bersifat khusus dan khas
orientation
8 Context Sensitivity Menempatkan temuan dalam konteks sosial, historis dan
waktu
9 Emphatic Netrality Penelitian dilakukan secara netral agar obyektif tapi
bersifat empati
10 design flexibility Desain penelitiannya bersifat fleksibel, terbuka
beradaptasi sesuai perubahan yang terjadi (tidak bersifat
kaku)
(Sumber : Patton : 1990 :40-41)
Moleong mengemukakan sebelas karakteristik penelitian kualitatif yaitu :
1. Latar alamiah (penelitian dilakukan pada situasi alamiah dalam suatu keutuhan)
2. Manusia sebagai alat (Manusia/peneliti merupakan alat pengumpulan data yang utama)
3. Metode kualitatif (metode yang digunakan adalah metode kualitatif)
4. Anslisa data secara induktif (mengacu pada temuan lapangan)
5. Teori dari dasar/grounded theory (menuju pada arah penyusunan teori berdasarkan data)
6. Deskriptif (data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka)
7. Lebih mementingkan proses daripada hasil
8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus (perlunya batas penelitian atas dasar fokus yang
timbul sebagai masalajh dalam penelitian)
9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data (punya versi lain tentang validitas, reliabilitas
dan obyektivitas)
10. Desain yang bersifat sementara (desain penelitian terus berkembang sesuai dengan kenyataan
lapangan)
11. Hasil penelitiaan dirundingkan dan disepakati bersama (hassil penelitian dirundingkan dan
disepakati bersama antar peneliti dengan sumber data)
sementara itu menurut Nasution ciri-ciri metode kualitatif adalah :
1. Sumber data adalah situasi yang wajar atau natural settting Peneliti sebagai instrumen
penelitian
2. Sangat deskriptif
3. Mementingkan proses maupun produk
4. Mencari makna
5. Mengutamakan data langsung
6. Triangulasi (pengecekan data/informasi dari sumber lain)
7. Menonjolkan rincian kontekstual
8. Subyek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti
9. Mengutamakan perspektif emik (menurut pandangan responden)
10. Verifikasi (menggunakan kasus yang bertentangan untuk memperoleh hasil yang lebih
dipercaya)
11. Sampling yang purposive
12. Menggunakan audit trial (melacak laporan/informasi sesuai dengan data yang terkumpul)
13. Partisipsi tanpa mengganggu
14. Mengadakan analisis sejak awal penelitian
15. Data dikumpulkan dalam bentuk kata-kata atau gambar ketimbang
Pendekatan kualitatif cenderung menggunakan analisa induktif, dimana proses penelitian dan
pemberian makna terhadap data dan informasi lebih ditonjolkan, dengan ciri utama
pendekatan ini adalah bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta naturalistic.
Dalam kaitan ini Arief Furchan (1999: 22) menerangkan sebagai berikut: Metode kualitatif
ialah “proses penelitian yang menghasilkan data deskriftif, ucapan atau tulisan atau perilaku
yang dapat diamati dari orang-orang itu sendiri, menurut pendapat kami pendekatan ini
langsung menunjukan setting dan individu-individu dalam setting itu secara keseluruhan.
Subyek penyelidikan baik berupa organisasi atau individu tidak mempersempit menjadi
variable yang terpisah atau menjadi hipotesa melainkan dipandang sebagai sebagian dari
suatu keseluruhan”. Dari pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa pendekatan kualitatif”
berusaha mendapatkan data deskriptif, ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati.
2. Perbandingan Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
No. Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1. Kejelasan Unsur : Subjek sampel, sumber data
Tujuan, pendekatan, subjek, sampel, tidak mantap
dan rinci, masih fleksibel, timbul
Sumber data sudah mantap, rinci sejak dan berkembangnya sambil jalan
awal. (emergent).

2. Langkah penelitian : Baru diketahui denagn mantap


Segala sesuatu direncanakan sampai dan jelas setelah penelitian
selesai.
matang ketika persiapan disusun.
3. Hipotesis (Jika memang perlu) Tidak mengemukakan hipotesis
1. sebelumnya, tetapi dapat lahir
selama penelitian berlangsung—
1. Mengajukan tentatif
hipotesis yang akan diuji Hasil penelitian terbuka
dalam penelitian;

2. Hipotesis
menentukan hasil yang
diramalkan— a priori
4. Desain : Disain penelitiannya fleksibel
Dalam desain jelas langkah-langkah dengan langkah dan hasil yang
penelitian dan hasil yang diharapkan. tidak dapat dipastikan
sebelumnya.
5. Pengumpulan data : Kegiatan pengumpulan data
Kegiatan dalam pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri
memungkinkan untuk diwakilkan. oleh peneliti.
6. Analisis data : Dilakukan bersamaan dengan
Dilakukan sesudah semua data terkumpul. pengumpulan data.
7. Dapat menggunakan sampel, dan hasil Tidak dapat menggunakan
penelitiannyadiberlakukan untuk populasi pendekatan populasi dan sampel.
Istilah yang digunakan
adalahsetting. Hasil
penelitiannya hanya berlaku bagi
setting yang bersangkutan.

3. Metode Penelitian Eksperimental


Ketentuan Umum tentang Metode Penelitian Eksperimental, setidaknya ada delapan
ketentuan umum tentang penelitian eksperimen yaitu :
a. Definisi, yaitu batasan atau definisi penelitian dan variabel harus jelas dan tegas atau
definitif, dan tidak boleh terjadi kebimbangan (confuse) di dalamnya.
b. Sampling, yaitu jumlah dan anggota kelompok sampel yang diambil perlu random, dan
sesuai antara jumlah subjek dan prosedur pengukuran yang ditetapkan.
c. Tipe eksperimen. Dalam hal ini perlu dibedakan tipe eksperimen yang lazim digunakan,
yaitu 2 kelompok eksperimen dengan meneliti 1 atau 2 variabel, 3 kelompok eksperimen
dengan meneliti 1 atau 2 variabel, dan banyak kelompok dengan manipulasi pada beberapa
variabelnya.
d. Rancangan eksperimen, yaitu harus sesuai jumlah kelompok dan urutan prosedur
pelaksanaan eksperimen.
e. Pengukuran. Pengukuran harus jelas skalanya, misalnya menggunakan skala sikap Likert. Ini
menyangkut alat dan metode yang digunakan.
f. Statistik, yaitu meliputi informasi yang dikumpulkan, teknik mengolah dan teknik
menyimpulkan data-data perlu sesuai dengan kaidah statistika yang logis dan representatif.
g. Generalisasi. Tidak semua hasil penelitian eksperimen dapat digeneralisasi karena hasil amat
tergantung pada jenis, metode, prosedur, sampling serta instrumen yang digunakan.
h. Metode eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode yang dijalankan dengan
menggunakan suatu perlakuan tertentu pada sekelompok orang atau beberapa kelompok,
kemudian hasil perlakuan tersebut dievaluasi.

Manfaat sekaligus kelebihan metode eksperimen (dibandingkan penelitian korelasi) adalah


- menguji hipotesis dengan melakukan kontrol terhadap kondisi penelitian
- mengembangkan teori, kemudian melakukan pengujian di lapangan;
- memperbaiki teori-teori serta temuan-temuan penelitian
- meneliti melalui jalan pintas
- memudahkan replikasi karena kondisi yang dipelajari benar-benar spesifik.
Penelitian eksperimen, berbeda dengan penelitian non-eksperimen, memiliki ciri khusus
berupa kontrol terhadap variabel bebas (x) yang dapat dilakukan oleh peneliti sehingga
menghasilkan hasil atau pengaruh (y), seperti yang diinginkan.

4. Metode Penelitian Korelasional


Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji hubungan antara variabel.
Peneliti mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkenalkan, menguji berdasarkan teori
yang ada. Desain yang sering digunakan adalah cross-sectinal. Penelitian korelasional
bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel, Hubungan korelatif mengacu
pada kecenderungan bahwa variasi suatu variabel diikuti variasi variabel yang lain. Dengan
demikian, dalam rancangan penelitian korelasional peneliti melibatkan minimal dua variabel.
Penelitian korelasional juga bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variable-variabel dari
suatu faktor berkaitan denganm variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan
padam koefisien korelasi.
Karakteristik penelitian korelasional:
a. Cocok dilakukan, bila variable-variabel penelitian rumit dan/atau tidak dapat dilakukan
dengan memtode eksperimental atau tidak dapat dimanipulasi.
b. Memungkinkan pengukuran beberapa variable dan saling berhubungan secara serentak dan
keadaan realistiknya.
c. Apa yang diperoleh adalah taraf atau tunggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau
tidak adamnya hubungan tersebut.
Selain itu juga desain penelitian korelasional memiliki kelebihan dan keleman, yaitu sebagai
berikut :
a. Kelemahan-kelemahan penelitian korelasional.
1. Hasilnya cuam mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, tidak harus menunjukan saling
hubungan yang bersifat kausal.
2. Jika dibandingkan denga penelitian eksperimental,penelitian korelational kurang tertib-
ketat, karena kurang melakukan control terhadap variable-variabel bebas.
3. Pola saling hubungan tersebut sering tidak menentu dan kabur.
4. Sering merangsang penggunaannya sebagai macam short-gun approach, yaitu
memasukkan berbagal data tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang
berguna dan bermakna.
b. Kelebihan penelitian korelasional:
1. Dapat dilakukan penelitian walaupun variabel-variabelnya rumit.
2. Dapat melekukan pengukuran veriabel secara serentak.

Anda mungkin juga menyukai