Anda di halaman 1dari 3

Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Bahan Bakar Pembangkit

Listrik Energi Biomassa Di Pabrik Gula

A. Latar Belakang Masalah


Seiring berjalannya waktu, industri-industri baik industri rumahan maupun
pabrik semakin banyak di Indonesia. Kini, sangat mudah ditemukan sebuah industri
meskipun letaknya dekat dengan pemukiman padat penduduk.
Letak sebuah pabrik yang berdekatan dengan pemukiman warga tentu dapat
menimbulkan dampak buruk, baik itu melalui limbah padat, cair, maupun gas.
Terutama limbah padat yang membutuhkan tempat penampungan yang cukup besar.
Aktifnya perindustrian di Indonesia tidak dapat berlangsung terus menerus
tanpa adanya proses yang dapat menekan dampak buruk yang diakibatkan oleh
pembuatan produk di suatu perindustrian.
Limbah atau sampah memang merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan
tidak berharga, tetapi limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat
jika diproses secara baik dan benar.
Beberapa pabrik di Indonesia kini sudah mulai menerapkan sistem pengolahan
limbah untuk mengurangi dampak polusi dari limbah-limbah tersebut. Bahkan, ada
beberapa yang memanfaatkan limbah pabriknya untuk dijadikan produk baru yang
berguna yang tentunya diolah melalui proses-proses tertentu.
Salah satunya adalah dengan mengolah limbah sisa pembuatan gula menjadi
kompos, batako, dan lain-lain. Pemanfaatan limbah saat ini menjadi sangat penting
terutama untuk mengatasi masalah penumpukan sampah di kota-kota besar, limbah
organik industri, serta limbah pertanian dan perkebunan.
Sistem pembangkit listrik (generator biomass) yang paling optimal dengan
model sistem pembangkit listrik grid-connected. Perhitungan hasil potensi biomassa
tebu (feedstock biomass) dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai sumber energi
generator 1, generator 2, generator 3, dan perhitungan konsumsi daya pada industri
secara menyeluruh menggunakan bantuan perangkat lunak, yaitu HOMER versi 2.68.
Hasil simulasi dan optimasi dengan bantuan software HOMER menunjukkan
bahwa secara keseluruhan, sistem yang paling optimal untuk diterapkan di PT.
Madubaru (PG/PS Madukismo) adalah sistem pembangkit listrik (100%) dengan Grid
PLN (0%).
Hasil total daya yang dihasilkan dari pembangkit 1, 2, dan 3 adalah sebesar
15,024,411 kWh/tahun dari hasil analisis Homer Energy.
Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah tugas akhir
yang berjudul “Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Pembangkit Listrik Energi
Biomassa Di Pabrik Gula”. Dalam tugas akhir ini, penulis membahas mengenai
pemanfaatan limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan gula di PG Madukismo
Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah
Potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik.
Analisis penerapan ampas tebu di pabrik gula.

C. Batasan Masalah
Pengambilan data hanya dilakukan Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta.
Analisis perhitungan daya dan beban hanya terpusat melalui Homer.

D. Tujuan Masalah
Perhitungan potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik.
Mengetahui hasil analisis energi biomassa tebu sebagai sumber energi listrik yang
ramah lingkungan di masyarakat.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian biomassa bagi penulis, yaitu dapat menambah wawasan
bagi peneliti dan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menghadapi masalah bahan
bakar yang saat ini sedang dalam kondisi mengkhawatirkan.
Bagi masyarakat, dapat dijadikan sebagai penyedia energi listrik terbarukan
yang ramah lingkungan, dapat menyediakan energi alternatif yang mandiri dan tidak
tergantung pada energi fosil, serta dapat meningkatkan kemandirian masyarakat
dalam bidang energi alternatif untuk daerah yang tertinggal agar lebih maju dan
sejahtera.
F. Metode Penelitian
Studi Pustaka (Study Research). Studi ini dilakukan dengan cara melihat dan
mencari literatur yang sudah ada untuk memperoleh data yang berhubungan dengan
analisis pada penulisan tugas akhir.
Penelitian Lapangan (Field Research). Berupa peninjauan ke lokasi dan
diskusi dengan pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
dalam penulisan tugas akhir ini.
Penyusunan tugas akhir setelah dilakukan pengujian data dan analisis yang
diperoleh, lalu disusun dalam sebuah laporan tertulis.

G. Daftar Pustaka
Anton, Widono Johanes. Tinjauan Komprehensif Perancangan Awal Pabrik
Furfural Berbasis Ampas Tebu di Indonesia, Fakultas Teknik. Universitas Indonesia.
Hermanto, Muhammad Iwan Fermi, Zulfansyah, Ida Zahrina. (21-22 Juli
2011), Potensi Penerapan Gasifikasi Biomassa Pada Pabrik CPO. Universitas Riau
Pekanbaru.
Indra, Permata Kusuma. Studi Pemanfaatan Biomassa Limbah Kelapa Sawit
Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kalimantan Selatan. FTI
Institut Sepuluh Nopember, Surabaya.
Irhan, Febijanto, Volume 9 No. 2 (2007), Potensi Biomassa Indonesia Sebagai
Bahan Bakar Pengganti Energi Fosil. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Pengembangan Sumberdaya Energi, Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya
Alam, BPPT, Jakarta.
Marsudi, Djiteng, 2005. Pembangkit Energi Listrik, Erlangga.
Pritzelwitz (Hugot, 1986). Potensi Energi Ampas Tebu.
Perdana, Pressa. Jurnal. Tugas Akhir (2010). Studi Pemanfaatan Biomassa
Ampas Tebu ( Dengan Batu Bara) Sebagai Bahan Bakar Pembangkit 59 Listrik
Tenaga Uap 1X3MW Di Asembagus Kabupaten Situbondo. Teknik Elektro-FTI,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Rifai, Fathur.Rahman. Tesis (2015). Studi Potensi Energi Terbarukan Dari
Sistem Kogenerasi Di Pabrik Gula. Teknik Mesin. UGM.
Saechu, Muhammad. Jurnal Volume 4 No.1 (2009). Perkembangan Dan
Penerapan Teknologi Cogeneration Di Pabrik Gula. Teknik Kimia. Pusat Penelitian
Gula.

Anda mungkin juga menyukai