“Yummy Temstu”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang
diampu oleh Bapak Dede Iman, S. Pd
Disusun oleh:
Kelompok 4 Kelas XII IPS 2
Ketua : Wulan Aulia Fatimah
Sekretaris : Nurul Amelia
Anggota : Giopani
Muhammad Wizar
Raynan Sataji
Shafira Solehatunisa
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan................................................................................................2
C. Manfaat Kegiatan ..............................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata
wirausaha merupakan gabungan dari dua kata yang masing-masing memiliki arti, wira
dapat diartikan sebagai pahlawan atau laki-laki, sedangkan kata usaha merupakan
sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu
maksud. Maka kata wirausaha, dapat diartikan sebagai seorang yang melakukan
sesuatu dengan segala kemampuannya untuk mencapai maksud tertentu.
Pada perjalanannya, kegiatan wirausaha berkembang menjadi
kewirausahaan, istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship
dalam bahasa Inggris. Sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, kata
entrepreneurship sendiri berasal dari kata berbahasa Perancis, yaitu entreprende yang
memiliki arti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Sementara itu, pengertian kewirausahaan adalah suatu usaha untuk
menentukan, mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan
cara yang lebih baik agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan.
Maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses menciptakan
sesuatu agar bernilai tambah dalam ekonomi. Untuk memulai kewirausahaan tentu
kita perlu menciptakan inovasi terlebih dahulu, inovasi tersebut dapat di bidang
apapun, contohnya di bidang kerajinan atau bidang makanan.
Di antara kedua bidang tersebut prospek dan peluang usaha dalam bidang
makanan lebih tinggi. Kenapa bisa begitu ? Sebagai kebutuhan dasar, makanan sudah
pasti tidak akan pernah ada habisnya. Apalagi, ketika berbicara tentang seputar bisnis
makanan, kamu pasti akan selalu berfikir apakah bisnis makanan akan ada habisnya?
Tentu saja, untuk menjalankan bisnis kuliner kamu perlu mengetahui peluang pasar
bisnis kuliner itu sendiri apalagi di Indonesia.
Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai macam daerah serta budaya.
Indonesia juga membawa banyak variasi dalam pilihan makanan yang bisa kamu pilih.
Yang pasti, makanan lokal nusantara juga seringkali menjadi peluang pasar bisnis
kuliner Indonesia. Adanya peluang bisnis kuliner di Indonesia tentunya ada karena
gaya hidup masyarakat secara mayoritas di Indonesia. Faktor utama gaya hidup
masyarakat seperti konsumtif adalah salah satu hal yang menjadi alasan untuk adanya
peluang bisnis kuliner di x
Indonesia yang begitu besar. Hal ini memicu bagaimana konsumsi dari pembelian
produk kuliner di Indonesia.
Saat ini bisnis kuliner sudah sangat berkembang. Salah satunya dalam kemasan
ataupun cara mengkonsumsinya. Semakin hari, kamu pasti bisa menemukan bagaimana
setiap orang bisa mendapatkan penyajian yang praktis dalam mengkonsumsi makanan
ataupun minuman. Selain itu, perkembangan dari bisnis makanan ini juga sudah sampai
ke cara penjualannya.
1
Platform penjualan dari bisnis kuliner yang ada sudah menggunakan berbagai
media. Mungkin awalnya kita mengingat bagaimana bisnis kuliner memperjualkan
produknya pada tempatnya langsung. Tetapi pada perkembangan jaman dan teknologi
ini, banyak media yang bisa membantu bisnis kuliner ini untuk menjualkan
makanannya dari jarak jauh.
Indonesia meruakan Negara kepulauan yang tersebar luas dari Sabang hingga
Merauke, berbagai macam suku bangsa dan budaya terdapat di dalamnya. Tidaklah
lupa Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis dimana tanahnya yang subur
yang menjadikan berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah tumbuh
melimpah ruah di sepanjang wilayahnya. Hal ini juga yang menyebabkan berbagai
macam daerah di Indonesia mempunyai makanan daerah yang bermacam-macam.
Sebagai warga Negara yang baik, sudah sepatutnya kita melestarikan budaya yang
tertanam di Indonesia ini. Maka dari itu kami melakukan Praktikum Kewirausahaan
Memodifikasi Makanan Khas Daerah. Tentunya dengan tidak menghilangkan unsur
atau ciri khas dari masakan daerah tersebut.
Dalam praktikum ini kami memutuskan untuk memodifikasi makanan khas daerah
yang berasal dari Bandung yakni Tempe Mendoan. Mengapa memilih Tempe
Mendoan? Seperti yang sudah dijelaskan di atas alasannya adalah melestarikan budaya
melalui pelestarian makanan khas daerah, selain daripada itu alasan kami memodifikasi
Tempe Mendoan adalah agar makanan tersebut dapat dikenal diberbagai macam
kalangan juga agar makanan tersebut mempunyai nilai jual dan tidak terseret dengan
makanan yang berasal dari luar.
Dalam pemodifikasiannya, kami memulainya dengan melakukan brain storming
agar makanan khas daerah ini memiliki nilai jual. Maka dari itu kami memutuskan
untuk memodifikasi makanan khas daerah ini dipadukan dengan makanan yang popular
di pasar Internasional. Kami melakukan pemodifikasian makanan khas daerah Tempe
Mendoan, di padukan dengan makanan popular Katsu, tentunya dengan tidak
menghilangkan ciri khas dan rasa khas yang terkandung dalam makanan khas daerah
Tempe Mendoan. Selain itu, kami juga menambahkan Chili Oil dan Saus sebagai
teman makannnya, mengingat makanan pedas sangat banyak digemari para remaja dan
itu yang menjadi peluang terbesar produk Tempe Katsu ini.
B. Tujuan Kegiatan
Selain Untuk memenuhi tugas praktikum PKWU, tujuan kami mengikuti praktikum ini
ialah untuk :
Memperoleh keuntungan
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam berwirausaha
Melatih kreativitas siswa
Melatih diri dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan constumer
Melatih dalam melayani constumer dengan pelayanan terbaik
Melestarikan makanan khas daerah dengan tampilan yang lebih menarik.
C. Manfaat Kegiatan
2
Selain dari pada untuk mendapatkan nilai dari praktikum ini manfaat yang kami peroleh
ialah:
Mengetahui cara membuat makanan khas daerah Nasi Daun Jeruk
Menumbuhkan kemampuan dalam berkerja sama yang baik
Memahami dan menguasai dalam pembuatan makanan khas daerah
Menumbuhkan sikap bertanggung jawab
Menjalin hubungan yang baik dengan para constumer
Menumbuhkan sikap seorang wirausahawan
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
A. Pengertian Modifikasi
Modifikasi makanan khas daerah adalah cara merubah bentuk dan rasa makanan
khas daerah dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa
menghilangkan bentuk dan rasa aslinya, serta menampilkan bentuk yang lebih
bagus dari aslinya.
Tujuan Modifikasi Makanan Khas Daerah
1) Memberikan variasi bentuk
Bentuk makanan dapat dimodifikasi dengan cara membuat bentuk makanan
yang berbeda.
2) Memberikan variasi rasa,
Variasi rasa dapat dimodifikasi dengan berbagai cara, misalnya dengan
membuat rasa yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
3) Memperpanjang usia produk agar lebih awet.
4
- Tanpa pewarna bahan buatan
- Tanpa bahan pengawet
b. Weakness (kelemahan)
- Minimnya modal usaha
- Sulitnya mendapat pasar
c. Opportunity (peluang)
- Peluang yang besar
- Kompetitor usaha sejenis masih sedikit
- Jumlah permintaan pasar yang besar
d. Threat (ancaman)
- Kreatifitas produk-produk harus terus baru, baik dari cita rasa maupun
penampilan produknya.
- Persaingan yang kuat dengan kompetitor makanan lain.
5
D. Komponen Penyususan Perencanaan Usaha
a. Tujuan Perencanaan
1. Menentukan suatu standar tertentu yang harus dipakai dalam
melaksanakan semua pekerjaan sehingga akan memudahkan dalam
pengawasan.
2. Menghindari atau meminimalkan terjadinya tumpang tindih dan juga
Pemborosan dalam melaksanakan berbagai pekerjaan.
3. Memberikan suatu arahan kepada para administrator atau non-
administrator supaya bisa bekerja sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan.
4. Mengantisipasi dan juga beradaptasi dari semua perubahan yang
mungkin akan terjadi.
b. Syarat Perencanaan yang Baik
1. Dilandasi Partisipasi.
2. Rencana Harus Luwes atau Fleksibel.
3. Berdasarkan Pada Alternatif.
4. Harus Realistis.
5. Perencanaan Harus Ekonomis.
c. Jenis –Jenis Perencanaan
1. Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu.
2. Perencanaan jangka panjang (short range planning).
3. Perencanaan jangka menengah (medium range planning).
4. Perencanaan jangka panjang (long range planning).
d. Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup
1. Perencanaan terintegrasi (integrated planning).
2. Perencanaan taktis (tactical planning).
1. Perencanaan strategis (strategic planning).
e. Perencanaan Berdasarkan Tingkatan
1. Perencanaan harian (day to day planning).
2. Perencanaan operasional (operational planning).
3. Perencanaan induk (master planning).
f. Tahap – Tahap Penyusunan Perencanaan
1. Merumuskan dan Menetapkan Tujuan atau Permasalahan yang Akan
Dipecahkan..
2. Melakukan Analisis Kesempatan.
3. Melakukan Analisis Sumber Daya.
4. Identifikasi dan Pengembangan Alternatif.
5. Implementasi Strategi.
6. Pelaksanaan Keputusan.
6
1. Bahan untuk modifikasi dan Macam-macam Bentuk Modifikasi Makanan
Khas Daerah.
Bahan untuk modifikasi makanan khas daerah meliputi bahan baku atau
bahan utama, bumbu, dan bahan tambahan pangan (BTP). Bahan tambahan
pangan adalah bahan yang berfungsi untuk memperbaiki mutu produk yang
diolah. Untuk memilih bahan baku dan bumbu sebaiknya kalian sesuaikan
dengan bahan yang mudah kalian dapatkan di lingkungan sekitar kalian dan
bahan tersebut tersedia dalam jumlah yang banyak. Modifikasi makanan khas
daerah beragam macamnya. Beberapa macam bentuk modifikasi makanan khas
daerah adalah modifikasi dengan memberikan variasi rasa, bentuk, cara
pengolahan, serta cara pengemasannya. Modifikasi makanan khas daerah ada
kalanya juga dilakukan untuk memperpanjang masa simpan makanan khas
daerah karena banyak jenis makanan khas daerah yang mudah basi.
7
C. Evaluasi Kegiatan Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah yang
Dimodifikasi.
8
diantaranya adalah pemilihan ide, penyaringan ide, pengembangan rencana
usaha, inplentasi rencana usaha.
2. Bauran Promosi
a. Bauran promosi merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari
variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat-alat promosi yang lain,
yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
b. Tujuan utama periklanan adalah meningkatkan permintaan atas produk yang
ditawarkan.
c. Manfaat periklanan adalah :
1. Memungkinkan penjual untuk berkomunikasi dengan banyak orang
sekaligus.
2. Memungkinkan penjual untuk menyebarkan informasi tentang produk
dan perusahaan.
3. Memungkinkan penjual untuk mendramatisir perusahaan dan produknya
melalui penguunaan cetakan, suara dan warna yang menarik perhatian.
d. Variabel dari promosi personal selling memungkinkan penjual untuk :
e. Mengadakan hubungan langsung dengan calon pembeli sehingga penjual
lebih dapat mengamati karakteristik beserta kebutuhan pembeli.
f. Memperoleh tanggapan dari calon pembeli.
9
4. Beberapa contoh metode promosi penjualan :
a. Pemberian contoh barang secara Cuma-Cuma, ini merupakan salah satu alat
promosi penjualan yang dianggap paling mahal tapi juga paling efektif.
b. Kupon berhadiah, cara ini sangat efektif karena membuat orang mudah
tertarik.
c. Rabat, merupakan pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli.
d. Potongan harga langsung.
e. Peragaan, memamerkan barang-barang pada waktu tertentu, tempat dan
Situasi tertentu.
10
b. Pihak Pemilik Toko (Consignee)
A.
11
BAB III
A. Perencanaan Kegiatan
Method : Metode yang digunakan untuk membuat tempe katsu , yaitu dengan
cara dikukus, digoreng dan dipanir.
12
sosial. Setelah produk tersebut siap untuk dipasarkan atau dijual, setiap
anggota membawa produk tersebut ke kampungnya masing-masing
untuk dijual secara personal selling. Kemudian pemasaran melalui
media sosial kami melakukan promosi menggunakan poster dengan
menambahkan gambar produk Yummy Temstu yang menarik untuk
dipajang di media sosial.
13
g. Lakukan hingga semua tempe habis.
h. Setelah selesai, masukan tempe ke dalam freezer selama 15 menit supaya
adonan tempe tersebut menempel dengan padat.
i. Setelah 15 menit, keluarkan tempe dan nyalakan api kecil dengan minyak
jangan terlalu banyak.
j. Goreng tempe dengan api kecil sampai kering, namun jangan terlalu lama.
k. Angkat dan tiriskan tempe yang sudah digoreng, lalu sajikan dengan chili oil
dan saus.
l. Tempe siap di hidangkan.
3) Kegiatan Promosi
Kegiatan promosi dari produk Tempe Katsu, yaitu dengan memanfaatkan
merk/brand yang kami miliki untuk membantu memudahkan dalam proses
promosi. Membuat sebuah poster yang kemudian dipajang di media social adalah
cara dalam memperkenalkan produk yang kami luncurkan.
4) Kegiatan Penjualan
Produk yang siap dipasarkan dijual secara personal selling. Kami mengadakan
system pre-order di sosial media bagi siswa di lingkungan sekolah yang ingin
membeli produk yang kami jual.
C. Laporan Keuangan
1) Perhitungan Biaya Produksi
Tabel Akumulasi Penyusutan Peralatan Produksi Tempe Katsu
No Jenis Alat Jumlah Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 Panci 1 50.000 50.000
2 Talenan 1 10.000 10.000
3 Kompor 1 200.000 200.000
4 Gas 1 25.000 25.000
5 Spatula 1 5.000 5.000
6 Pisau 2 5.000 10.000
7 Wajan 1 25.000 25.000
8 Mangkok 2 3.000 6.000
9 Sendok 2 2.000 4.000
Jumlah Rp. 335.000,00
Biaya penyusutan :
Asumsi = 4 tahun = 48 bulan
Rp . 335.000
Biaya penyusutan alat = = Rp. 7.000
48
92
Keuntungan 92% = × HPP
100
92
= × Rp. 2.600
100
= Rp. 2.392
15
= Rp. 150.000
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kewirausahaan yang telah kami lakukan adalah kegiatan
berwirausaha memerlukan sikap dan mental yang kuat serta keberanian untuk menawarkan
produk yang kita miliki pada orang lain ataupun mengambil resiko. Dalam usaha produk
tempe katsu makanan khas daerah Bandung yang dimodifikasi ini diasumsikan dalam satu
hari totalnya penerimaan yang didapat dari penjumlahan tempe katsu adalah sebanyak 30
bungkus dengan harga Rp. 5000/bungkus adalah Rp. 150.000 memperoleh keuntungan
senilai Rp. 72.000 artinya produksi tempe katsu yang kami lakukan terbilang memperoleh
keuntungan.
B. Saran
Kami berharap untuk kedepannya mata pelajaran ini terus diadakan dan dikembangkan
dalam proses pembelajarannya. Praktek kewirausahaan ini sangat penting bagi siswa yang
ingin mengembangkan jiwa wirausaha, sehingga mata pelajaran ini dapat menjadi poin
tersendiri bagi SMAN 13 Garut.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anggalia, Rosa Vini. 2020. Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah yang
Dimodifikasi dari Bahan Nabati dan Hewani. Jakarta: Kemendikbud Direktorat SMA,
Direktorat Jendral PAUD, DIKNAS dan DIKMEN
Anggalia, Rosa Vini. 2020. Media Promosi Produk Usaha Pengolahan Makanan Khas
Daerah yang Dimodifikasi dari Bahan Nabati dan Hewani. Jakarta: Kemendikbud
Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKNAS dan DIKMEN
Anggalia, Rosa Vini. 2020. Sistem Konsinyasi Produk Usaha Pengolahan Makanan Khas
Daerah yang Dimodifikasi dari Bahan Nabati dan Hewani. Jakarta: Kemendikbud
Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKNAS dan DIKMEN
Latifah, Fauziah Asri. 2020. Sistem Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
dari Bahan Nabati dan Hewani. Jakarta: Kemendikbud Direktorat SMA, Direktorat
Jendral PAUD, DIKNAS dan DIKMEN
Latifah, Fauziah Asri. 2020. Evaluasi Kegiatan Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah
yang Dimodifikasi dari Bahan Nabati dan Hewani. Jakarta: Kemendikbud Direktorat
SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKNAS dan DIKMEN
Werdhaningsih, Hendriana dkk. 2018. Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XII. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
18
ANALISIS SWOT USAHA PENGOLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH DARI
BAHAN PANGAN NABATI DAN HEWANI YANG DIMODIFIKASI
19
LAMPIRAN
20
MATRIX SWOT ANALYSIS
Tempe Katsu termasuk makanan bergizi, Tempe Katsu tidak tahan lama dan jika di
INTERNAL
apalagi dimodifikasi menjadi katsu sehingga diamkan lebih lama bentuknya bisa saja rusak.
diminati banyak orang apalagi di kalangan
remaja apalagi dengan tambahan chili oil.
EKS TERNAL
Bahan baku pembuatan Tempe Katsu banyak Meningkatkan volume penjualan. Membatasi jumlah produksi harian.
tersedia dan mudah didapatkan, dengan Menambah inovasi baru. Menyediakan makanan frozen food.
tambahan chili oil yang pedas membuat para Menjaga dan meningkatkan kualitas produk.
remaja tertarik karena menyukai makanan
pedas.
Banyak produk pesaing baik dari penjual Kami akan memodifikasi dengan cara Kami mempromosikan makanan kami dengan
makanan sejenis maupun produk makanan mengubah tempe mendoan menjadi tempe cara personal selling dan iklan di sosial media.
lain yang lebih menarik. katsu supaya menarik minat konsumen.
21