Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AKUNTANSI

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi semester dua

Dosen : Didi Suardi, M.A.Ek

Dewi Reni, S.E.Ak,.M.SI

Disusun oleh :

Abdurrahman Sudes : 1718.030003

EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI EKONOMI SYARIAH

ISLAMIC VILLAGE 2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak yang telah memberikan tugas Didi Suardi, M.A.Ek dan Dewi Reni, S.E.Ak,.M.SI ini
kepada penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah di susun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Tangerang, 02 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Cover .............................................................................................................. I
Kata Pengantar ............................................................................................... 2
Daftar Isi ....................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan ................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................... 5
BAB II Pembahasan ..................................................................................... 6
2.1 konsep penandingan (matching konsep).................................... 6
2.2 jurnal penyesuaian ..................................................................... 6
2.3 contoh jurnal dan akun yg memerlukan jurnal penyesuaian ...... 7
2.4 kertas kerja atau neraca lajur.......................................................
13

BAB III Kesimpulan dan saran ...................................................................... 15


Daftar Pustaka ................................................................................................ 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Secara umum semua perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh
keuntungan pada tingkat tertentu, laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting
bagi perusahaan karena digunakan sebagai bahan pertimbangan utama dalam pengambilan
keputusan baik pihak intern maupun pihak ekstern. Dalam penyusunan laporan keuangan,
pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati hati terhadap karakteristik
dari transaksi yang berkaitan dengan biaya. Ada elemen laporan lain yang sifatnya hampir sama
dengan biaya namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai komponen biaya. Karakteristik biaya
dapat dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian yang berkaitan dengan biaya.
Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat dengan
mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Menurut
Hansen dan Mowen (2005: 40) dalam Ratunuman, S.M. (2013) menyatakan
bahwa biaya (cost) adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan atau dikonsumsi
untuk mendapatakan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau masa
mendatang. Supriyono (2000;16) dalam Norfitri, Y. (2014) mendefinisikan biaya adalah harga
perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau
revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Sedangkan Mulyadi (2001;8)
dalam Norfitri, Y. (2014), mendefinisikan biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan tertentu.
Ada dua konsep dasar yang melandasi pencatatan nilai biaya (cost) sebagai dasar
pempembebanan yaitu konsep upaya dan hasil (efforts and accomplishment). Atas dasar
konsep tersebut Cost dapat dipisah menjadi dua, yaitu: cost yang masih menjadi potensi jasa
(melekat pada aktiva), dan Cost yang potensi jasanya dianggap sudah habis dalam rangka
menghasilkan pendapatan. Pembebanan cost satu periode akuntansi didasarkan pada kriteria
penentuan habisnya manfaat cost tersebut. Pertama, apakah manfaat cost habis dalam rangka
penyerahan produk/jasa, atau sering disebut biaya (expenses). Kedua, apakah
manfaat cost habis karena sebab lain, yang digolongkan sebagai rugi (losses).
Dalam penyusunan laporan keuangan, pengukuran dan pengakuan biaya memainkan
peranan penting. Kecermatan mengukur besarnya biaya akan mempengaruhi keakuratan
informasi keuangan yang dihasilkan. Ketepatan saat mengakui biaya juga akan berpengaruh
dalam penentuan besarnya laba/rugi perusahaan. Besarnya laba/rugi perusahaan dapat dilihat
dalam laporan laba rugi. Laporan laba rugi yang disajikan secara wajar pada setiap periode
akuntansi yang menjadi elemen utamanya adalah pendapatan dan beban. Pendapatan
diharapkan dapat diperoleh maksimum guna mendorong aktivitas perusahaan sehingga
kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan akan cepat tercapai sesuai dengan yang
diinginkan. Sedangkan beban diharapkan dapat dianggarkan secara tepat dengan memerlukan
keputusan dan perkiraan yang tepat oleh pihak perusahaan, sehingga beban yang dikeluarkan
tidak berlebihan.
Dalam pembuatan laporan laba rugi yang harus diperhatikan cara pengukuran,
pengakuan dan prinsip penanding(matching principle). Konsep penandingan adalah konsep
yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan yang tepat dan rasional antara pendapatan
dan biaya. Pendapatan merupakan hasil yang dituju perusahaan, sementara cost yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut merupakan upaya yang dilakukan
perusahaan.
Dengan demikian, pendapatan harus ditandingkan dengan biaya yang diperkirakan
telah menghasilkan pendapatan tersebut, agar dihasilkan besarnya laba yang tepat. Menurut
Muqodim (2005:149) dalam Norfitri, Y. (2014) terdapat tiga metode penandingan beban
terhadap pendapatan yaitu 1). berasosiasi atas dasar sebab akibat, 2). alokasi sistematis dan
rasional, dan 3). serta pengakuan segera.
Berdasarkan pada uraian-uraian diatas, maka penyusun tertarik untuk membuat
makalah dengan judul "Biaya(Expenses)".

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, dalam penyusunan makalah ini kami
menggunakan rumusan masalah sebagai lingkup permasalahan kami, antara lain:
1. Bagaimana konsep perbandingan (matchimg konsep)?
2. Apa itu jurnal penyesuaian ?
3. Sebutkan contoh jurnal dan akun-akun yg memerlukan jurnal penyesuaian !
4. Apa itu kertas kerja atau neraca lajur ?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui konsep perbandingan (matchimg konsep).
2. Mengetahui jurnal penyesuaian
3. Mengetahui contoh jurnal dan akun-akun yg memerlukan jurnal penyesuaian.
4. Mengetahui kertas kerja atau neraca lajur.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Penandingan (Matching Concept)

1. Menentukan periode akuntansi yang tepat, akuntan akan menggunakan :

 Akuntansi dasar kas (Cash Basis)


 Akuntansi dasar akrual (Acrual Basis)

Dasar kas : Pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi para periode
dimana kas diterima atau dibayar.
Contoh, penghasilan dan beban diakui pada saat kas diterima dari klien atau kas keluar pada
saat pembayaran beban. Laba (rugi) merupakan selisih antara pendapatan dan beban.

Dasar akrual : Pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat dimana
pendapatan itu dihasilkan.
Contoh, pendapatan diakui pada saat jasa diberikan tanpa melihat apakah kas telah diterima
atau belum dari pelanggan selama periode ini. Begitu juga dengan beban, Konsep ini
disebut konsep pengakuan pendapatan (reveneu recognation concept)
Konsep akuntansi yang mendukung pelaporan pendapatan dan beban terkait pada
periode yang sama disebut konsep penandingan (matching concept). Bagi usaha yang kecil
boleh saja menggunakan cash basis karena mempunyai sedikit piutang dan hutang usaha.
Tapi pada perusahaan berskala besar, diwajibkan menggunakan acrual basis.

Acrual basis dan kaitannya dengan matching concept memerlukan pemutahiran atas
beberapa akun dalam penyiapan laporan keuangan. Yang disebut juga
sebagai penyesuaian.

B. Jurnal Penyesuian

Jurnal penyesuaian merupakan jurnal penting dalam pencatatan akuntansi. Pada


dasarnya untuk pengelolaan akuntansi setiap jurnalnya tentu penting. Namun yang akan
kita bahas adalah bagaimana dan seperti apa pentingnya sebuah jurnal itu. Kali ini kita
akan membahas tentang pentingnya Jurnal Penyesuaian.
Tapi untuk mengetahui pentingnya maka kita harus batasi dulu yang dimaksud
dengan Jurnal Penyesuaian itu. Secara garis besar Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang
dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun) agar
menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan. Dikenal juga
sebagai jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-rekening ke saldo yang
sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan
dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.

Pengertian jurnal penyesuaian diatas tentunya menimbulkan pertanyaan, saldo apa


saja yang perlu disesuaikan? Nah, saldo yang perlu disesuaikan tentunya adalah saldo hasil
transaksi. Transaksi yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian itu antara lain:
 Penyesuaian penyusutan aktiva tetap.
 Penyesuaian dibayar dimuka.
 Penyesuaian pemakaian perlengkapan.
 Penyesuaian pendapatan dibayar dimuka.
 Penyesuaian biaya yang masih harus dibayar.
 Penyesuaian pendapatan yang akan diterima.

Saldo-saldo dalam neraca saldo biasanya memerlukan penyesuaian untuk mengakui


hal-hal sebagai berikut:
 Piutang Pendapatan : yaitu pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaantetapi belum
dicatat.
 Utang Biaya : yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum
dicatat.
 Pendapatan Diterima Dimuka : yaitu pendapatan yang sudah diterima, tetapi
sebenarnya merupakan pendapatan untuk periode yang akan datang.
 Biaya Dibayar Dimuka : yaitu biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus
dibebankan pada periode yang akan datang.
 Kerugian Piutang : yaitu taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tak
tertagih.
 Depresiasi (Penyusutan):yaitu penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada
suatu periode akuntansi.
 Biaya Pemakaian Perlengkapan:yaitu bagian dari harga beli perlengkapan yang telah
dikonsumsi selama periode akuntansi

Hal tersebut diatas perlu dilakukan karena tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah
supaya pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan modal menunjukkan keadaan
yang sebenarnya. Tujuan lainnya agar akun-akun nominal, yaitu akun pendapatan dan
beban dapat diakui dalam suatu periode dan menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
C. Contoh Jurnal Dan Akun-Akun Yang Memerlukan Jurnal Penyesuian

Berikut ini adalah akun-akun yang harus disesuaikan pada akhir tahun akuntansi:

1) Transaksi Yang Sudah Terjadi, Tetap Belum Dicatat

Transaksi yang termaksud dalam kelompok ini adalah beban yang masih harus dibayar,
pendapatan yang masih harus diterima, dan penyesuian asset tetap.

 Beban yang Masih harus dibayar

Pada akhir periode akutansi dapat terjadi adanya beban yang masih harus dibayar.
Beban tersebut harus dicatat dalam jurnal penyesuain.

Contoh

Gaji kariyawan untuk bulan desember 2015 akan dibayrkan pada 2 januari 2015
sebesar Rp8.000.000,00. Jurnal penyesuian yang dibuat, yaitu sebagai berikut ;

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2015 Beban gaji pegawai Utang 8.000.000,00 -
Des 31 gaji - 8.000.000,00

 Pendapatan yang Masih Harus Diterima

Pada akhir priode akutansi mungkin saja ada pendapatan yang masih harus
diterima.

Contoh

Pada akhir priode 2015 terdapat pendapatan bunga yang masih harus diterima dari
simpanan di bank sebesra Rp2.500.000,00. Pendapatan bunga tersebut akan diterima
pada 3 januari 2015 Jurnal penyesuian yang dibuat pada 31 Desember sebagai berikut
;

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2015

Des 31 Piutang bunga 2.500.000,00 -

Pendapatan - 2.500.000,00
bunga
 Penyusutan Aset Tetap

Aset tetap perusahan memiliki masa manfaat atau umur ekonomis lebih satu
tahun. Oleh karena itu, harga perolehan aset tetap harus dialokasikan secara tetap
seumur ekonomisnya. Manfaat ekonomis sudah dirasakn dalam satu priode akutansi
harus dicatat sebagai beban penyusutan (depreciation). Beban penyusutan
dikumpulkan dalam akun akumulasi penyusutan sampai masa manfaat ekonomis aset
habis atau tersisa sesuai nilai residaunya.

Contoh

Pada priode 2015 dibeli 3 buah kendaraan seharga Rp240.000.000,00. Kendaran


tersebut memiliki umur ekonomis 10 tahun dan diperkirakan tidak memiliki nilai residu
pada akhir umur ekonomisnya. Nilai penyusutan per tahun untuk kendaraan tersebut
dapat dihitung dengan cara berikut ;

1
Penyusutan Tahun = x Rp240.000.000,00
10
= Rp240.000.000,00 per tahun

Jurnal penyesuian pada 31 Desember 2015, yaitu sebagai berikut. Jika jika pada
akhir usia ekonomis terdapat nilai sisa (residu), penyelesaiannya akan beerbeda.

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2015
Des 31 Beban Penyusutan kendaraan 24.000.000,00 -
Akumulasi penyusutan - 24.000.000,00
kendaraan

Misalnya terdapat nilai sisa Rp3000.000,00 perhitungannya sebagai berikut ;


1
Penyusutan Tahunan = x (Rp24.000.000,00 – Rp30.000.000)
10
= Rp21.000.000,00 pertahun
Jurnal penyesuiannya sebagai berikut ;

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2015
Des 31 Beban Penyusutan 21.000.000,00 -
Kendaraan
Akumulasi Penyusutan - 21.000.000,00
kendaraan
2) Transaksi Yang Sudah Terjadi, Tetapi Perlu Disesuiakn Karena Tidak Sesuai
Dengan Keadaan Sebernannya

Transaksi yang termaksud dalam kelompok ini adalah beban dibayar di muka pemakian
perlengkpan, dan pendapatan diterima di muka.

 Beban dibayar di muka (Prepaid Expense)

Beban bayar di muka merupakan transaksi pembayan beban yang dapat


dimanfaatkan perusahan untuk beberapa priode akutansi.pencatan transaksi tersebut
dapat diperlakukan dengan dua cara, yaitu dicatat sebagai asset dan beban.

 Saat pembayan dicatat sebagai Aset

Jika pada saat pembayaran transaksi dicatat sebagai asset, akun yang diguanakn
untuk mencatat transaksi tersebut adalah beban yang dibayar dimuka.

Contoh ;

Pada 1 Agustus 2015 dibayar beban asuransi karyawan untuk 1 tahun sebesar
Rp2.400.000,00. Pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut ;

Pada akhir priode dilakukan penyesuain dengan menghotung beban asuransi


dimanfaatkan pada priode yang bersangkutan, yaitu selama 5 bualn. Perhitungan beban
asuransi tahun 2015, yaitu sebagai berikut;
5
Beban Priode Berjalan = x Rp2.400.000,00
12
=Rp1.000.000,00
Adapun beban untuk priode yang akan datang dihitung sebagai beriku ;
7
= x Rp2.400.000,00
12
=Rp1.400.000,00
Pada 31 Desember 2015,dibuat jurnal penyesuian sebagai berikut.
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2015
Des 31 Beban aurasnsi 1.000.000,00 -
Asuransi dibayar di - 1.000.000,00
muka

 Saat Pembayaran Dicatat Sebagai Beban


Jika saat pembayaran dicatta sebagai beban, akun yang digunakan pada saat
pencatatan adalah akun beban.

Contoh ;

Untuk contoh transaksi pembyaran asuransi tersebut pada saat terjadi transaksi
dibuat jurnal sebagai berikut ;

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2015

Agus 31 Beban Asuransi 2.400.000,00 -

Kas - 2.400.000,00

Adapun pada 31 Desemeber 2015 dibuat jurnal penyesuian sebgai berikut;

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2015

Des 31 Beban asuransi 1.400.000,00 -

Asuransi dibayar di - 1.400.000,00


muka

 Pemakaian Perlengkapan

Perlengkapan yang dibeli dalam satu priode tentu tidak akan habis dalam priode
tersebut, sebagian perlengkapan tersebut dapat digunakan untuk priode berikutnya.
Nilai perlengkapn pada akhir priode diketahui dengan melakukan pemeriksaan
secara fisik (stock opname) terhadap persediaan perlengkapan.

Misalnya, selama priode akutansi tahun 2015 dilakukan beberapa kali


pembelian perlengkapan kantor sehingga dalam neraca saldo tersebut saldo
perlengkapan kantor sebesar Rp15.000.000,00. Setelah dilakukan pemeriksaan fisisk
pada tahun priode, diketahui bahwa persedian perlengkapan yang terpakai dihitung
sebgai berikut.

Pemakian = Rp 15.000.000,00 – Rp 5.000.000,00

= Rp 10.000.000,00

Jurnal penyesuian yang dibuat pada 31 Desember 2015, yaitu sebgai berikut;

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2015
Des 31 Beban perlengkapan 10.000.000,00 -

Perlengkapan - 10.000.000,00

3) Pendapatan Diterima Di Muka

Pendapatan diterima di muka bisa diakui sebagai hutan dan pendaptan.

 Penerimaan pendapatan dicactat sebagai hutang

Jika penerimaan pendapatan dicatat sebgai hutang, akun yang digunakan untuk
transaksi penerimaan pendaptan, yaitu pendapatan diterima di muka.

Contoh 3.10

Pada 1 Agustus 2015 diterima pendapatan sewa untuk sewa untuk 1 tahun Rp
18.000.000,00 ketika transaksi dibuat jurnal sebgai berikut;

Pendapatan sewa yang sebernannya menjadi hak perusahaan sampai 31


Desember 2015adalah selama 5 bulan (Agustus-Desember). Pendapatan yang
menjadi hak perusahaan dihitung sebagai berikut ;

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2015

Agus 1 Kas 18.000.000,00 -

Sewa diterima di - 18.000.000,00


muka

5
Sewa yang sudah menjadi hak = x Rp 18.000.000,00
12

= Rp7.500.000,00

Adapun pendaptan yang belum menjadi gak perusahaan dihitug sebagai


berikut ;

7
Sewa yang belum menjadi hak = x Rp 18.000.000,00
12

= Rp 10.500.000,00

Jurnal penyesuian yang dibuat pada 31 Desember 2015, yaitu sebagai berikut.
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2015
Des 31 Sewa diterima di 7.500.000,00 -
muka
Pendaptan sewa - 7.500.000,00

 Penerimaan pendapat dicatat sebagai pendaptan

Jika penerimaan pendaptan dicatat sebagai pendapatn, akun yang digunakan


untuk mencatat transaksi tersebut adalah akun pendapatan.

Contoh ;

Berdasarkan contoh dari kasus pada contoh 3.10 jurnal yang dibuat ketika
terjadi transaksi, yaitu sebagai berikut.

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2015

Agus 1 Kas 18.000.000,00 -

Pendapatan sewa - 18.000.000,00

Jumlah yang dicatat dalam jurnal penyesuian adalah pendapatan yang belum
yang menjadi hak perusahaan atau nilai yang menjadi hak priode yang datang,
yaitu sebesar Rp 10.500.000,00. Jurnakl penyesuian yang dibuat pada 31
desember 2015, yaitu sebagi berikut;

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2015

Des 31 Pendapatan sewa 10.500.000,00 -

Sewa diterima di - 10.500.000,00


muka

D. Kertas Kerja (Worksheet) Atau Neraca Lajur

Kertas kerja atau neraca lajur merupakan kertas berkolom yang dirancang oleh para
akuntan untuk mempermudah penyususnan laporan keungan, khususnya dalm membuat
laporan laba rugi dan penghasilan Komperehensif lain, neraca, laporan, dan laporan
perubahan Ekuitas (modal). Ada beberapa format Tu bentuk kertas kerja,di antaranya
bentuk 6 kolom, bentuk 8 kolom, bentuk 10 kolom,dan bentuk 12 kolom.

a) Kertas Kerja Bentuk 6 Kolom

No. Nama Neraca Saldo Laba / Rugi Neraca

Akun Akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit

b) Kertas Kerja Benntuk 8 Kolom

No. Nama Neraca Penyesuian Laba/Rugi Neraca

Akun Akun Saldo


Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit

c) Kertas Kerja Bentuk 10 Kolom

No. Nama Neraca Penyesuian Neraca Laba/Rugi Neraca


Akun Akun Saldo Saldo
Disesuikan
D K D K D K D K D K

d) Kertas Kerja Bentuk 12 Kolom

No. Nama Neraca Penyesuian Neraca Laba/Rugi Prubahan Neraca


Akun Akun Saldo Saldo Modal
Disesuiakan
D K D K D K D K D K D K

Kertas kerja yang bnyak digunakan adalah kerja bentuk 10 kolom.


Namun, setiap perusahan boleh membuat kertas kerja bentuk mana pun sesuai kebutuhan.

Adapuncara pengisian setiap kolom dalam kertas diuraikan sebgai berikut ;

 Kolom nmor akun dan nama akun diisi dengan nmor akun dan nama akun
/perkiraan yang dimiliki perusahaan.
 Kolom neraca saldo diisi dengan data yang tercatat dalam neraca saldo sesuai
data yang terdapat dalam buku besar.
 Kolom penyesuian diisi dengan memindahgkan data-data dari jurnal
penyesuian.
 Kolom neraca saldo disesuiakan diisi dengan melakukan konverensi data antara
neraca saldo dan jurnal penyesuian.
 Kolom laba/rugi diisi dengan data nominal yang dicatat dalam neraca saalo
disesuaikan. Data nominal terdiri atas data pendapatan dan data beban.
 Kolom perubahan modal diisi dengan data neraca saldoyang berkaitan dengan
perubahan modal, yaitu terdiri atas modal dan pengambilan pribadi (prive)
 Kolom neraca diisi dengan data akun riil dari neraca yang terdiri atas aset/harta,
kewajiban, dan modal.

Berikut disajikan neraca saldo CV Kopsis Transport untuk tahun 2015 sebagai
dasar penyusunan kertas kerja.

CV KOPSIS TRANSPORT
NERACA SALDO
PER 31 DESEMBER 2015
Nomor Nama Akun Neraca Saldo
Akun
Debit Kredit
1101 Kas Rp.192.100.000,00 -
1106 Perlengkapan Kantor Rp. 15.000.000,00 -
1108 Asuransi Bayar di muka Rp. 2.4000.000,00 -
1302 Kendaraan Rp240.000.000,00 -
2101 Utang usaha - Rp40.000.000,00
2103 Sewa terima di muka - Rp18.000.000,00
2201 Utang bank - Rp50.000.000,00
3101 Modal tuan Reynaldi - Rp300.000.000,00
3102 Pengambilan pribadi Tuan Rp1.000.000,00 -
Reynaldi
4101 Pendapatan jasa - Rp50.000.000,00
5101 Beban gaji pegawai Rp7.500.000,00 -
Jumlah Rp458.000.000,00 Rp458.000.000,00

Adapun jurnal CV Kopasis Transport, yaitu sebagai berikut.


CV KOPSIS TRANSPORT
NERACA SALDO
PER 31 DESEMBER 2015

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2015
31 Beban gaji pegawai Rp8.000.000,00 -
Utang gaji - Rp8.000.000,00
31 Piutang bunga Rp2.500.000,00 -
Pendapatan bunga - Rp2.500.000,00
31 Beban penyusutan Rp24.000.000,00 -
kendaraan
Akumulasi penyusutan - Rp24.000.00,00
kendaraan
31 Beban asuransi Rp1.000.000,00 -
Asuransi dibayar di -
muka Rp1.000.000,00
31 Beban perlengkapan Rp10.000.000,00 -
kantor -
Perlengkapan kantor Rp10.000.000,00
31 Sewa terima di muka Rp7.500.000,00 -
Pendapatan sewa - Rp7.500.000,00
Jumlah Rp53.000.000,00 Rp53.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai