Anda di halaman 1dari 43

- 1321 -

PENJELASAN

BAKUPEMBANDINGFARMAKOPEINDONESIA<11> Baku Pembanding Cemaran dapat berupa bahan tunggal


yang dimurnikan atau campuran lebih dari satu cemaran.
Baku Pembanding Farmakope Indonesia untuk Cara lain untuk mengendalikan cemaran adalah dengan
selanjutnya ditulis Baku Pembanding FI atau BPFI menyatakan kandungan cemaran pada bahan resmi
dibuat dan diedarkan di bawah wewenang Badan dalam sertifikat; menggunakan waktu retensi relatif
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, yang kromatografi dan faktor respons atau menyatakan nilai
masing-masing lotnya telah lolos dari seleksi dan teoritis seperti serapan jenis UV pada panjang
kesesuaian. Karakteristik kritis tiap lot dari spesimen gelombang tertentu. Nama senyawa baku pembanding
dipilih untuk pembuatan pembanding ditetapkan atas ditulis dalam nama umum dinyatakan dalam etiket dan
dasar hasil pengujian dari 3 (tiga) atau lebih sertifikat baku pembanding.
laboratorium secara independen.
BPFI adalah senyawa yang telah dikarakterisasi, seperti Bahan Pembanding Bersertifikat
obat tertentu (senyawa obat, produk biologik, eksipien, Bahan Pembanding Farmakope Indonesia Bersertifikat
cemaran, hasil urai, pereaksi dan juga termasuk baku adalah Baku Pembanding yang memiliki sertifikat nilai
pembanding untuk verifikasi kinerja). Jika disahkan karakteristik dengan ketidakpastian terkait dan
untuk digunakan sebagai baku pembanding pada ketertelusuran metrologi, yang sesuai dengan
pengujian kualitatif atau kuantitatif (sebagai bagian dari International Organization for Standardization (ISO)
monografi) pada Farmakope Indonesia, BPFI bersifat Guide 30-35. Penggunaan yang benar dari Bahan
resmi dan memiliki legalitas hukum di Indonesia. Pembanding Farmakope Indonesia Bersertifikat ini
Pemastian kesesuaian untuk pemakaian pada aplikasi menunjang ketertelusuran hasil terhadap satuan Standar
lainnya ditentukan oleh pengguna. BPFI adalah baku Internasional dan komparasi prosedur.
pembanding primer dalam wilayah hukum Republik
Indonesia, jika memungkinkan dikalibrasi atau Baku Pembanding Farmakope Indonesia untuk
dibandingkan terhadap baku pembanding internasional Produk Biologik
seperti disediakan oleh World Health Organization. Farmakope Indonesia menyediakan Baku Pembanding
BPFI tidak digunakan untuk tujuan terapi. BPFI untuk produk biologi dan bahan tambahannya. Seperti
disediakan untuk tujuan metrologi legal dan dapat tertera pada Unit Potensi (Produk Biologi) dalam
membantu memastikan perbandingan hasil dan Ketentuan dan Persyaratan Umum, BPFI untuk produk
ketertelusuran terhadap Satuan Internasional (SI), baik biologi dapat berbeda dalam satuan, definisi, atau
disertifikasi atau tidak. standar lain yang diakui secara internasional. Baku
Pembanding Farmakope Indonesia dipersyaratkan dalam
JENIS BAKU PEMBANDING pengujian dan penetapan kadar pada Farmakope
Indonesia.
Baku Pembanding untuk artikel Farmakope Indonesia
Baku Pembanding untuk artikel resmi dalam Farmakope Baku Uji Verifikasi Kinerja Farmakope Indonesia
Indonesia tersedia sebagai bahan murni atau campuran Bahan ini digunakan untuk menganalisis atau untuk
bahan kimia seperti bahan obat atau eksipien tertentu. membantu penyesuaian operasi instrumen untuk
Penggunaan bahan-bahan ini ditentukan dalam masing- memastikan bahwa hasil yang diperoleh akurat dan atau
masing monografi dan umumnya digunakan dalam presisi, atau memberikan hasil yang bisa diterima.
penetapan kadar dan/atau uji identifikasi. Penggunaan Penggunaan Baku Pembanding ini secara umum
BPFI diluar ketentuan dalam monografi adalah dijelaskan dalam bab uji umum dan informasi terkait.
tanggungjawab pengguna. Nilai karakteristik atau nilai
perhitungan BPFI dinyatakan pada sertifikat baku PENGGUNAAN BAKU PEMBANDING
pembanding. FARMAKOPE INDONESIA

Baku Pembanding Cemaran Penggunaan resmi Baku Pembanding Farmakope


Baku Pembanding untuk cemaran dapat berupa: Indonesia ditetapkan dalam monografi dan Ketentuan
Cemaran organik yang terbentuk baik pada saat Umum Farmakope Indonesia, yaitu:
proses produksi maupun selama penyimpanan bahan Penggunaan kuantitatif pada penetapan kadar dari
dan dapat termasuk bahan awal, bahan antara, zat aktif dan sediaan, uji batas, atau blangko dan
produk sampingan, pereaksi, katalisator, dan/atau kontrol.
hasil urai. Penggunaan kualitatif (seperti uji identifikasi, uji
Cemaran anorganik yang umumnya dihasilkan dari kesesuaian sistem, atau penanda puncak
proses sintesis; termasuk antara lain pereaksi, kromatografi).
katalisator, logam berat, dan garam anorganik. Penggunaan metode khusus (seperti baku verifikasi
Sisa pelarut yang dapat berupa larutan organik atau kinerja, baku titik leleh, dan penghitung partikel).
anorganik yang digunakan selama proses sintesis.
- 1322 -
PENGEMASAN Petunjuk penggunaan Baku Pembanding Farmakope
Indonesia meliputi sebagai berikut:
Jumlah bahan untuk masing-masing wadah Baku Gunakan langsung Tanpa perlakuan khusus atau
Pembanding Farmakope Indonesia tergantung dari koreksi untuk penguapan.
penggunaan yang sesuai dan secara umum cukup untuk Keringkan sebelum digunakan Gunakan segera
beberapa kali pengulangan. Beberapa baku (khususnya setelah pengeringan pada kondisi yang ditentukan.
bahan dengan persyaratan penanganan khusus atau Pengeringan tidak boleh dilakukan pada wadah
bahan yang tersedia hanya dalam jumlah sedikit) aslinya. Sebagian bahan harus dipindahkan ke dalam
tersedia dalam wadah satuan tunggal. Wadah satuan wadah pengering.
tunggal tersebut umumnya diliofilisasi, dan Tetapkan kadar air secara titrimetri pada saat akan
kandungannya diberi etiket dalam massa dan satuan digunakan Lakukan koreksi kadar air atau susut
aktivitas per wadah pada sertifikat pengujian. Jika diberi pengeringan yang ditetapkan pada sebagian bahan.
etiket demikian, kandungan wadah tersebut harus Penetapan kadar air secara titrimetri dilakukan
direkonstitusi seluruhnya tanpa penimbangan. Petunjuk dengan cara Metode I seperti tertera pada Penetapan
rekonstitusi diberikan pada sertifikat pengujian atau Kadar Air <1031>. Penetapan kadar air dapat juga
dalam monografi baku tersebut. dilakukan dengan metode instrumen atau
mikroanalitik. Jika menggunakan sejumlah tertentu
SERTIFIKAT PENGUJIAN (lebih kurang 50 mg Baku Pembanding), titrasi
dengan pereaksi yang diencerkan empat kali. Jika
Sertifikat pengujian berisi seluruh informasi yang dipersyaratkan penetapan susut pengeringan dari
diperlukan untuk penyimpanan dan pemakaian Baku Baku Pembanding Farmakope Indonesia, maka
Pembanding Farmakope Indonesia yang benar sesuai gunakan prosedur sesuai yang tertera pada sertifikat
monografi. Informasi termasuk petunjuk penggunaan, pengujian. Jumlah contoh yang lebih kecil dari
peringatan keamanan, informasi persyaratan untuk persyaratan yang tertera pada Susut Pengeringan
senyawa terkendali, dan nilai karakteristik atau nilai <1121> dapat digunakan untuk Baku Pembanding
perhitungan baku dengan pemakaian kuantitatif. Kecuali Farmakope Indonesia jika pengguna dapat
dinyatakan lain dalam prosedur pada monografi atau memperoleh hasil yang akurat.
Ketentuan Umum, Baku Pembanding Farmakope Jika pada sertifikat pengujian dipersyaratkan
Indonesia harus digunakan sesuai dengan petunjuk pada pengeringan atau koreksi terhadap penguapan, harus
sertifikat pengujian Baku Pembanding. dilakukan pada saat akan digunakan. Perlakuan lebih
Walaupun Baku Pembanding Farmakope Indonesia lanjut harus dikendalikan oleh prosedur operasional
mengalami pengujian ulang untuk menentukan pengguna dan Cara Berlaboratorium yang Baik.
kesesuaian lanjutan penggunaan, Baku Pembanding
Farmakope Indonesia tidak mencantumkan waktu PENYIMPANAN
kedaluwarsa pada etiket.
Baku Pembanding Farmakope Indonesia harus disimpan
PENANDAAN dalam wadah yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia
(misalnya vial yang kedap udara atau vial yang dikemas
Tulisan pada etiket berisi informasi nama baku dalam kantong tertutup kedap udara). Jika ditentukan
pembanding, nomor kontrol, massa, nama dan alamat penyimpanan khusus, maka harus mengikuti petunjuk
produsen. pada sertifikat pengujian. Vial yang belum dibuka harus
disimpan sesuai dengan petunjuk pada sertifikat
PEMAKAIAN pengujian. Pengguna harus memastikan bahwa isi dari
vial yang sudah dibuka masih sesuai untuk digunakan
Banyak pengujian dan penetapan kadar di Farmakope dan memenuhi nilai yang tertera, dan informasi
berdasarkan perbandingan antara zat uji dengan Baku ketidakpastian masih dalam rentang yang dapat diterima.
Pembanding Farmakope Indonesia. Pada pengujian
tersebut, pengukuran dilakukan terhadap sediaan zat uji
dan baku. Jika ditentukan bahwa larutan baku atau PERALATAN VOLUMETRIK <21>
preparasi baku disiapkan untuk pengujian kuantitatif
dengan pengenceran secara bertahap atau cara lain, maka Sebagian besar peralatan volumetrik yang digunakan
baku pembanding harus ditimbang saksama seperti dalam Farmakope Indonesia Edisi V adalah peralatan
tertera pada Timbangan dan Anak timbangan <41> dan yang dikalibrasi pada suhu 20, walaupun pada umurnya
Peralatan Volumetrik <21>. Perhitungan juga harus saat penggunaan alat tersebut di laboratorium suhu lebih
mencantumkan kemungkinan kesalahan dari mendekati 25, yaitu suhu yang umum digunakan untuk
penimbangan massa dalam jumlah sedikit seperti tertera pengujian dan penetapan kadar menurut Farmakope.
pada Penyesuaian Larutan dalam Ketentuan Umum. Ketidaksesuain ini tidak berarti, apabila suhu ruang tetap.
Baku Pembanding wadah satuan tunggal seperti tersebut Penggunaan Untuk memperoleh derajat ketelitian
di atas adalah pengecualian. yang diinginkan dalam penetapan kadar menurut
- 1323 -
Farmakope, termasuk diantaranya pengukuran secara Buret
volumetri dan pernyataan bahwa suatu pengukuran harus
diukur secara seksama, alat harus dipilih dan Volume yang 10
dinyatakan (ml) 25 50
digunakan dengan hati-hati. Ukuran buret harus (tipe mikro)
sedemikian hingga volume titran tidak kurang dari 30% Batas kesalahan
0,02 0,10 0,10
volume nominal. Bila volume titran yang diukur kurang (ml)
dari 10 ml, umumnya diperlukan buret 10 ml atau Batas
0,02 0,03 0,05
mikroburet. kesalahan (%)
Rancangan alat volumetrik merupakan faktor penting
dalam menjamin kesaksamaan. Misalnya panjang skala
dari gelas ukur harus tidak kurang dari 5 kali diameter TERMOMETER <31>
dalam; ujung buret dan pipet harus membatasi laju aliran
agar tidak lebih dari 500 l per detik. Alat pembacaan suhu yang sesuai untuk uji
Farmakope, memenuhi spesifikasi yang tertelusur
Standar kesaksamaan Toleransi kapasitas untuk labu terhadap standar nasional. Alat pembacaan suhu dapat
tentukur, pipet volume dan buret harus sesuai dengan berupa tipe cairan dalam kaca atau suatu jenis indikator
yang tertera pada tabel. suhu digital atau analognya, seperti alat resistensi suhu,
Toleransi kapasitas untuk pengukuran pipet ukur termister, atau termokopel.
sampai dengan kapasitas 10 ml agak lebih besar dari Suatu indikator suhu digital atau analognya terdiri dari
pipet volume dengan ukuran yang setara yaitu berturut- probe suhu yang merupakan tempat sensor. Probe
turut 10 l, 20 l dan 30 l untuk ukuran 2 ml, 5 ml dan suhu dihubungkan dengan suatu alat ukur yang mampu
10 ml. menerjemahkan sinyal dalam ohm atau milivolt menjadi
Pipet volume dan pipet ukur yang dikalibrasi sebagai pembacaan suhu. Bagian probe suhu dari indikator
pemindah (td), harus dialirkan dalam posisi tegak lurus suhu digital atau analognya yang direndam dalam media
dan disentuhkan pada dinding labu penampung untuk yang suhunya diukur harus dibuat dari bahan yang inert.
mengeluarkan sisa pada ujung pipet. Pembacaan volume Standardisasi indikator suhu digital dan analognya
pada buret harus dapat diperkirakan hingga mendekati dilakukan pada suhu standar yang tertelusur terhadap
0,01 ml untuk buret 25 ml dan 50 ml dan hingga standar nasional, dengan frekuensi pengujian yang
mendekati 0,005 ml untuk buret 5 ml dan 10 ml. Pipet ditetapkan. Dalam pemilihan alat pembacaan suhu, perlu
yang dikalibrasi secara khusus (tc) umunya digunakan dipertimbangkan dengan hati-hati kondisi penggunaan.
untuk pengukuran cairan kental seperti sirup, dalam hal Termometer cair dalam kaca dapat distandardisasi
demikian labu tentukur dapat dipakai sebagai pengganti dengan pencelupan total, pencelupan sebagian atau
pipet tersebut, untuk itu pipet atau labu tentukur harus pencelupan keseluruhan. Sepanjang dapat dilaksanakan,
dibilas sampai bersih dan bilasan ditambahkan pada setiap termometer harus digunakan sesuai dengan
bagian cair yang diukur. kondisi pencelupan seperti pada saat distandardisasi.
Standardisasi termometer dilakukan pada frekuensi
Labu tentukur pengujian yang ditetapkan dengan suhu standar yang
tertelusur terhadap standar nasional. Mengacu pada
Volume standar E1 yang terkini. Standardisasi termometer cair
yang dalam kaca untuk pencelupan total, meliputi pencelupan
10 25 50 100 250 500 1000
dinyatakan
(ml)
termometer sampai bagian atas kolom cairan dengan sisa
Batas batang termometer dan bagian atas dari ruang ekspansi
kesalahan 0,02 0,03 0,05 0,08 0,12 0,15 0,30 dibiarkan pada suhu ruang. Standardisasi untuk
(ml) pencelupan sebagian, meliputi pencelupan termometer
Batas hingga batas garis celup yang ditandai dengan goresan
kesalahan 0,20 0,12 0,10 0,08 0,05 0,04 0,03 pada bagian depan termometer dan menyisakan batang
(%) termometer yang dibiarkan pada suhu ruang.
Standardisasi untuk pencelupan keseluruhan, meliputi
Pipet volume pencelupan seluruh termometer, tidak ada bagian batang
termometer yang dibiarkan berhubungan dengan suhu
Volume ruang. Untuk penggunaan pada kondisi pencelupan lain,
yang diperlukan koreksi terhadap batang yang tidak tercelup
1 2 5 10 25 50 100
dinyatakan hingga diperoleh pembacaan suhu yang benar.
(ml)
Pada pemilihan termometer, penting untuk
Batas
kesalahan 0,006
0,0
0,01 0,02 0,03 0,05 0,08
dipertimbangkan dengan hati-hati, mengenai kondisi
06 pada saat digunakan. Tabel yang disertakan pada bagian
(ml)
Batas ini menunjukkan spesifikasi sejumlah termometer yang
0,3 sesuai untuk uji Farmakope, termasuk angka-angka batas
kesalahan 0,60 0,20 0,20 0,12 0,10 0,08
0
(%)
- 1324 -
atas dan batas bawah rentang suhu yang tercantum harus dilakukan dengan menggunakan alat timbangan
dalam Tabel. yang ketidakpastian pengukurannya (kesalahan acak
ditambah dengan kesalahan sistematik) tidak lebih dari
Spesifikasi Termometer 0,1% pembacaan. Misalnya, ditimbang sejumlah 50 mg,
maka kesalahan mutlak tidak lebih dari 50 g.
Seri Rentang Suhu Pembagian Pencelupan Ketidakpastiaan pengukuran memenuhi syarat jika pada
No (C) Skala (C) (mm) penimbangan ulang tidak kurang dari 10 kali, tiga kali
nilai simpangan baku dibagi dengan jumlah yang
Termometer untuk Pemakaian Umum termasuk ditimbang tidak lebih dari 0,001. Kecuali dinyatakan
Penetapan Jarak Lebur lain, untuk uji batas secara titrimetri, penimbangan harus
memungkinkan diperolehnya angka signifikan dari
1C -20 sampai 150 1 76 bobot analit setara dengan angka signifikan dari kadar
2C -5 sampai 300 1 76 titran.
3C -5 sampai 400 1 76 Penggolongan kelas berikut ini dibuat berdasarkan
peningkatan toleransi:
Termometer untuk Penetapan Jarak Didih atau Anak timbangan kelas 1 adalah anak timbangan yang
Jarak Destilasi atau Penetapan Suhu digunakan untuk kalibrasi pada timbangan berkapasitas
rendah dengan kepekaan tinggi. Tersedia dengan satuan
37C -2 sampai 52 0,2 100 yang bervariasi dari 1 mg sampai 500 mg. Toleransi
38C 24 sampai 78 0,2 100 untuk setiap satuan dalam kelas ini adalah 5 g.
39C 48 sampai 102 0,2 100 Dianjurkan untuk mengkalibrasi timbangan yang
40C 72 sampai 152 0,2 100 menggunakan metode optik atau elektrik untuk
41C 98 sampai 152 0,2 100 penimbangan dengan saksama sejumlah zat di bawah 20
102C 123 sampai 177 0,2 100 mg.
103C 148 sampai 202 0,2 100 Anak timbangan kelas 1 adalah anak timbangan
104C 173 sampai 227 0,2 100 dengan ketelitian tinggi yang digunakan untuk kalibrasi.
105C 198 sampai 252 0,2 100 Dapat digunakan untuk menimbang saksama sejumlah
106C 223 sampai 277 0,2 100 zat di bawah 20 mg (untuk anak timbangan 10 g atau
107C 248 sampai 302 0,2 100 kurang, persyaratan kelas 1 memenuhi kelas M seperti
tertera pada Tabel).
Termometer untuk Penetapan Jarak Beku atau Anak timbangan kelas 2 adalah anak timbangan yang
Penetapan Suhu digunakan sebagai baku kerja untuk kalibrasi, terpasang
pada timbangan analitik dan anak timbangan
89C -20 sampai 10 0,1 76 laboratorium untuk analisis rutin (Persyaratan kelas 2
90C 0 sampai 30 0,1 76 memenuhi kelas S seperti tertera pada Tabel).
91C 20 sampai 50 0,1 76 Anak timbangan kelas 3 dan 4 adalah anak timbangan
92C 40 sampai 70 0,1 76 yang digunakan pada timbangan laboratorium dengan
93C 60 sampai 90 0,1 76 ketelitian sedang (Persyaratan kelas 3 memenuhi kelas
94C 80 sampai 110 0,1 76 S-1; persyaratan kelas 4 memenuhi kelas P seperti tertera
95C 100 sampai 130 0,1 76 pada Tabel).
96C 120 sampai 150 0,1 76 Kelas anak timbangan dipilih sehingga toleransi bobot
yang digunakan tidak lebih dari 0,1% dari jumlah yang
ditimbang. Umumnya kelas 2 dapat digunakan untuk
TIMBANGAN DAN ANAK TIMBANGAN <41> jumlah lebih besar dari 20 mg, kelas 3 untuk jumlah
lebih besar dari 50 mg dan kelas 4 untuk jumlah lebih
Pada pengujian dan penetapan kadar menurut besar dari 100 mg.
Farmakope diperlukan penggunaan timbangan yang Timbangan harus dikalibrasi secara berkala, sebaiknya
beragam dalam kapasitas, kepekaan dan reprodusibilitas. terhadap anak timbangan baku mutlak.
Kecuali dinyatakan lain, jika zat dinyatakan timbang
saksama untuk penetapan kadar, maka penimbangan
- 1325 -
Toleransi untuk anak timbangan baru dalam set

Kelas M Kelas S Kelas S-1 Kelas P


Satuan Masing-masing Kelompok Masing-masing Kelompok Masing-masing Kelompok
(g) (g) (g) (g) (g) (g) (g)
100 500 250 1000 2000
50 250 120 600 1200
30 150 74 154 450 900
20 100 74 154 350 700
10 50 74 154 250 500

5 34 65 54 105 180 360


3 34 65 54 105 150 300
2 34 65 54 105 130 260
1 34 65 54 105 100 200
(mg)
500 5,4 10,5 25 55 80 160
300 5,4 10,5 25 55 70 140
200 5,4 10,5 25 55 60 120
100 5,4 10,5 25 55 50 100

50 5,4 10,5 14 34 42 85
30 5,4 10,5 14 34 38 75
20 5,4 10,5 14 34 35 70
10 5,4 10,5 14 34 30 60

5 5,4 10,5 14 34 28 55
3 5,4 10,5 14 34 26 52
2 5,4 10,5 14 34 25 50
1 5,4 10,5 14 34 25 50
Catatan Tidak lebih dari sepertiga anak timbangan kelas S-1 mempunyai kesalahan lebih dari setengah toleransi yang
tertera pada tabel

UJI BATAS MIKROBA<51> Prosedur Umum

A. UJI ENUMERASI MIKROBA Pengujian dilakukan pada kondisi aseptik sebagai


tindakan pencegahan untuk menghindari kontaminasi
Pendahuluan mikroba dari luar produk, tetapi tidak mempengaruhi
mikroba yang diuji.
Bab ini menjelaskan tentang pengujian kuantitatif Jika produk mempunyai aktifitas antimikroba sebelum
untuk bakteri mesofil dan kapang yang dapat tumbuh diuji lakukan netralisasi menggunakan inaktivator yang
pada kondisi aerob. telah dibuktikan tidak toksik terhadap mikroba yang diuji.
Pengujian ini dirancang untuk menentukan suatu
bahan atau sediaan memenuhi spesifikasi mutu secara Metode Penghitungan
mikrobiologi yang telah ditetapkan, termasuk jumlah
sampel yang akan digunakan dan interpretasi hasil uji. Pengujian dilakukan dengan metode Penyaringan
Metode ini tidak dapat diaplikasikan untuk produk Membran atau salah satu Metode Angka Lempeng yang
yang mengandung mikroba viabel sebagai bahan aktif. sesuai. Metode lain adalah Angka Paling Mungkin
Prosedur mikrobiologi lain termasuk metode (APM) yang umum digunakan untuk produk dengan
otomatisasi dapat digunakan setelah dibuktikan tingkat kontaminasi rendah.
kesetaraannya dengan metode farmakope. Pemilihan metode pengujian berdasarkan beberapa
faktor antara lain jenis produk yang diuji, persyaratan
yang ditentukan dan ukuran sampel yang memadai untuk
memperkirakan kesesuaian secara spesifik. Kesesuaian
metode yang dipilih harus ditetapkan
- 1326 -
Metode Penghitungan disimpan pada 2 8. Setelah dipilih untuk menyiapkan
suspensi segar sel vegetatif A.brasiliensis atau
Pengujian dilakukan dengan metode Penyaringan B.subtilis, siapkan suspensi spora yang stabil dan
Membran atau salah satu Metode Angka Lempeng yang gunakan untuk inokulum dalam pengujian dengan
sesuai. Metode lain adalah Angka Paling Mungkin (APM) volume yang sesuai. Suspensi spora yang stabil
yang umum digunakan untuk produk dengan tingkat dipelihara pada 2 8 untuk jangka waktu yang
kontaminasi rendah. tervalidasi.
Pemilihan metode pengujian berdasarkan beberapa
faktor antara lain jenis produk yang diuji, persyaratan Kontrol Negatif
yang ditentukan dan ukuran sampel yang memadai untuk
memperkirakan kesesuaian secara spesifik. Kesesuaian Untuk membuktikan kesesuaian kondisi pengujian,
metode yang dipilih harus ditetapkan. kontrol negatif dilakukan menggunakan pengencer yang
sesuai seperti pada penyiapan larutan uji. Tidak boleh
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE terjadi pertumbuhan mikroba. Kontrol negatif dilakukan
PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF pada saat pengujian seperti tertera pada Pengujian
Sediaan. Kegagalan kontrol negatif memerlukan
Ketentuan Umum investigasi.

Kemampuan metode untuk mendeteksi mikroba pada Fertilitas Media


produk harus ditetapkan.
Jika terjadi perubahan kinerja pengujian pada produk Uji setiap bets media jadi dan setiap bets media yang
yang mempengaruhi hasil uji, maka harus dilakukan dibuat dari media kering atau dari bahan yang tertera
verifikasi terhadap kesesuaian metode. pada formula.
Inokulasi sejumlah kecil mikroba (tidak lebih dari
Penyiapan Galur Mikroba Uji 100 koloni per plate) ke dalam Soybean-Casein Digest
Broth, Soybean-Casein Digest Agar dan Sabouraud
Gunakan suspensi mikroba uji terstandar yang stabil. Dextrose Agar seperti tertera pada Tabel 1. Inkubasi
Galur mikroba uji dipelihara dengan Teknik Biakan Lot sesuai dengan kondisi yang tertera pada Tabel 1.
Benih tidak lebih dari 5 pasase dari master lot benih Untuk media padat, pertumbuhan yang diperoleh
asli. Biakkan tiap galur bakteri dan kapang uji secara tidak boleh berbeda dua kali dari nilai hitung inokulum
terpisah seperti tertera pada Tabel 1. standar. Pertumbuhan mikroba dan hasil uji fertilitas
Untuk membuat suspensi mikroba uji gunakan Dapar pada inokulum yang dibuat segar harus sebanding
Natrium Klorida-Pepton pH 7,0 atau Dapar fosfat pH dengan bets sebelumnya. Media cair dapat digunakan
7,2; untuk memisahkan spora Aspergillus brasiliensis jika pertumbuhan mikroba uji terlihat jelas dan
tambahkan polisorbat 80 P 0,05% pada dapar. Gunakan sebanding dengan inokulum yang telah sesuai dengan
dapar dalam waktu 2 jam atau dalam 24 jam jika hasil uji fertilitas bets media sebelumnya.

Tabel 1.
Penyiapan dan Penggunaan Mikroba Uji
Kesesuaian Metode Penghitungan
Fertilitas
dalam Sediaan
Penghitungan Penghitungan Angka Lempeng
Penyiapan Angka Kapang
Mikroba Uji Total Mikroba Total Kapang Total Mikroba
Galur Uji dan Khamir
Aerob dan Khamir Aerob
Staphylococcus Soybean-Casein Soybean-Casein Soybean-Casein
aureus ATCC Digest Agar atau Digest Agar atau Digest
6538, NCIMB Soybean- Casein Soybean- Casein Agar/APMSoybean
9518, CIP 4.83, Digest Broth, Digest Broth -Casein Digest
atau NBRC 30-35, 100 koloni, Broth
13276 18-24 jam 30-35, 100 koloni,
3 hari 30-35,
3 hari
Pseudomonas Soybean-Casein Soybean-Casein Soybean-Casein
aeruginosa Digest Agar atau Digest Agar atau Digest Agar/APM
ATCC 9027, Soybean- Casein Soybean- Casein Soybean-Casein
NCIMB 8626, Digest Broth, Digest Broth, Digest Broth,
CIP 82.118 atau 30-35, 100 koloni 100 koloni,
NBRC 13275 18-24 jam 30-35, 30-35,
3 hari 3 hari
- 1327 -
Bacillus subtilis Soybean-Casein Soybean-Casein Soybean-Casein
ATCC 6633, Digest Agar atau Digest Agar atau Digest Agar/APM
NCIMB 8054, Soybean- Casein Soybean- Casein Soybean-Casein
CIP 52.62 atau Digest Broth , Digest Broth Digest Broth
NBRC 3134 30-35, 100 koloni, 100 koloni,
18-24 jam 30-35, 30-35,
3 hari 3 hari
Candida albicans Sabouraud Soybean-Casein Sabouraud Soybean-Casein Sabouraud
ATCC 10231, Dextrose Agar Digest Agar Dextrose Agar Digest Agar Dextrose Agar
NCPF 3179, IP atau Sabouraud 100 koloni, 100 koloni, 100 koloni, 100 koloni,
48.72 atau NBRC Dextrose Broth, 30-35, 20-25, 30-35, 20-25,
1594 20-25, 5 hari 5 hari 5 hari 5 hari
2-3 hari APM: tidak ada
Aspergillus Sabouraud Soybean-Casein Sabouraud Soybean-Casein Sabouraud
brasiliensis Dextrose Agar Digest Agar, Dextrose Agar, Digest Agar, Dextrose Agar,
ATCC 16404, atau Potato- 100 koloni, 100 koloni, 100 koloni, 100 koloni,
IMI 149007, IP Dextrose Agar 30-35C 20-25, 30-35C, 20-25,
1431.83 atau 20-25, 5 hari 5 hari 5 hari 5 hari
NBRC 9455 5-7 hari, atau APM: tidak ada
hingga diperoleh
sporulasi yang
baik

Kesesuaian Metode Penghitungan Mikroba Aduk perlahan-lahan dan jika perlu pertahankan suhu
dalam Sediaan dengan waktu sesingkat mungkin untuk pembentukan
emulsi. Lakukan pengenceran bertingkat dengan
PENYIAPAN SAMPEL pengencer yang sesuai mengandung surfaktan Polisorbat
80 P dengan kadar sesuai atau surfaktan non-inhibitor
Metode penyiapan sampel disesuaikan dengan sifat lain steril.
fisik sediaan yang diuji. Jika dengan prosedur yang Cairan atau Padatan dalam bentuk Aerosol
diuraikan di bawah ini tidak ada yang memuaskan maka Pindahkan seluruh isi sediaan dengan cara aseptic dalam
harus dikembangkan prosedur lain yang sesuai. penyaring membrane atau wadah steril yang
Sediaan Larut Air Larutkan atau encerkan sediaan sesuai untuk pengambilan sampel. Gunakan seluruh isi
yang akan diuji (biasanya 1 dalam 10) dalam Larutan atau sejumlah tertentu sediaan dari tiap wadah yang
Dapar Natrium Klorida-Pepton pH 7,0, atau Larutan diuji.
Dapar Fosfat pH 7,2, atau Soybean-Casein Digest Broth Transdermal Patches Lepaskan lapisan, letakkan
bila perlu atur pH hingga 6 - 8. Jika perlu encerkan bagian berperekat menghadap ke atas pada lempeng
dengan pelarut yang sama. kaca steril atau baki plastik. Agar tidak saling menempel
Sediaan Bukan Lemak yang Tidak Larut dalam tutup permukaan berperekat dengan bahan berpori steril
Air Suspensikan atau encerkan sediaan yang akan diuji yang sesuai (misal kasa steril), kemudian pindahkan
(biasanya 1 dalam 10) dalam Larutan Dapar Natrium lembaran transdermal dalam wadah berisi pengencer
Klorida-Pepton pH 7,0, atau Larutan Dapar Fosfat pH yang mengandung polisorbat 80 P atau lesitin dengan
7,2, atau Soybean-Casein Digest Broth. Dapat volume yang sesuai. Kocok kuat selama tidak kurang
ditambahkan surfaktan seperti Polisorbat 80 1 g per L dari 30 menit.
untuk membantu mensuspensikan bahan yang sulit
dibasahi, jika perlu atur pH hingga 6 - 8. Jika perlu INOKULASI DAN PENGENCERAN
encerkan dengan pelarut yang sama.
Sediaan Berlemak Larutkan atau encerkan sediaan Tambahkan suspensi mikroba uji pada sampel dan
yang akan diuji dalam isopropil miristat steril yang suspensi kontrol (pengencer tanpa sampel) seperti tertera
disterilkan dengan cara penyaringan atau campurkan di atas, untuk mendapatkan inokulum dengan jumlah
sediaan yang akan diuji dengan sesedikit mungkin tidak lebih dari 100 koloni. Volume suspensi inokulum
surfaktan Polisorbat 80 steril atau surfaktan non- tidak lebih dari 1% dari volume sediaan yang
inhibitor lain steril, jika perlu hangatkan dalam tangas diencerkan.
air pada suhu tidak lebih dari 40 atau pada kasus Untuk menunjukkan perolehan kembali mikroba uji
tertentu tidak lebih dari 45. Aduk perlahan-lahan dan yang dapat diterima dari sediaan, faktor pengenceran
jika perlu pertahankan suhu dalam tangas air. terendah dari sampel yang disiapkan harus digunakan
Tambahkan secukupnya pengencer yang telah untuk pengujian. Jika hal tersebut tidak memungkinkan
dihangatkan hingga diperoleh pengenceran 1 dalam 10. karena adanya aktifitas antimikroba atau kelarutan
- 1328 -
sediaan yang rendah, perlu dikembangkan protokol uji Jika tidak dapat ditemukan metode netralisasi yang
yang sesuai. Jika sifat penghambatan pertumbuhan dari sesuai, dapat diartikan bahwa kegagalan isolasi mikroba
sampel tidak dapat dihindari, maka jumlah total suspensi yang diinokulasikan disebabkan oleh aktivitas
mikroba uji mungkin harus ditambah setelah proses antimikroba dari sediaan. Hal ini menunjukkan bahwa
netralisasi dengan pengenceran atau penyaringan. sediaan tidak terkontaminasi mikroba uji. Ulangi
pengujian dengan pengenceran yang lebih tinggi yang
NETRALISASI/PENGHILANGAN sesuai dengan pertumbuhan mikroba uji dan kriteria
AKTIFITAS ANTIMIKROBA penerimaan khusus.

Jumlah perolehan kembali mikroba uji dari sampel PEROLEHAN KEMBALI MIKROBA UJI
yang disuspensikan seperti tertera pada Inokulasi dan DALAM SEDIAAN
Pengenceran, diinkubasi mengikuti prosedur yang
tertera pada Perolehan kembali mikroba uji dalam Untuk tiap mikroba yang terdaftar, lakukan uji
sediaan, dibandingkan dengan jumlah mikroba uji yang terpisah. Hanya mikroba yang ditambahkan yang
diperoleh kembali dari suspensi kontrol. dihitung.
Jika pertumbuhan terhambat (dengan faktor reduksi Penyaringan Membran Gunakan penyaring
lebih besar dari 2), maka lakukan perubahan prosedur membran dengan porositas tidak lebih dari 0,45 m.
untuk penghitungan khusus untuk meyakinkan validitas Jenis bahan penyaring dipilih sedemikian rupa sehingga
hasil. Beberapa contoh perubahan prosedur yaitu dengan : kemampuan menahan bakteri tidak dipengaruhi oleh
(1) Penambahan jumlah volume pengencer atau kandungan sampel uji. Gunakan satu jenis membran
media biakan; penyaring untuk tiap mikroba uji.
(2) Penambahan larutan penetral khusus atau umum Pindahkan sejumlah suspensi sampel yang disiapkan
pada pengencer; seperti tertera pada Penyiapan Sampel, Inokulasi dan
(3) Penyaringan membran; atau Pengenceran serta Netralisasi/ Penghilangan Aktifitas
(4) Kombinasi perubahan di atas. Antimikroba (minimal mengandung 1 g sediaan, atau
kurang jika diperkirakan jumlah koloni besar) saring
Zat Penetral Zat penetral digunakan untuk segera dan bilas penyaring membran dengan sejumlah
menetralkan aktifitas senyawa antimikroba. (seperti tertentu volume pengencer.
tertera pada Tabel 2). Zat tersebut dapat ditambahkan Untuk menentukan angka lempeng total mikroba
pada pengencer atau media yang sesuai sebelum aerob (ALT), pindahkan penyaring membran ke
disterilkan. Jika digunakan metode tersebut, efikasi dan permukaan lempeng media Soybean-Casein Digest Agar
hilangnya toksisitas terhadap mikroba harus dibuktikan (SCDA). Untuk menentukan Angka Kapang Khamir
dengan melakukan penambahan zat penetral pada (AKK), pindahkan membran ke permukaan lempeng
blangko tanpa sediaan. media Sabouraud Dextrose Agar. Inkubasi cawan seperti
tertera pada Tabel 1. Lakukan pengamatan dan
Tabel 2 penghitungan.
Zat Penetral Umum / Metode untuk Metode Angka Lempeng Total Metode angka
Zat Penghambat lempeng total dilakukan setidaknya duplo untuk tiap
media, dan hasil merupakan rata-rata hitung jumlah
Zat Penetral koloni.
Zat Penghambat
Potensial/Metode Metode Tuang Gunakan cawan Petri berdiameter 9
Glutaraldehid, raksa Natrium hidrogen sulfit cm, inokulasikan 1 ml suspensi sampel seperti tertera
(Natrium bisulfit) pada Preparasi Penyiapan Sampel, Inokulasi dan
Fenolik, alkohol, Pengenceran serta Netralisasi/Penghilangan Aktifitas
Pengenceran Antimikroba ke dalam tiap cawan dan kemudian
aldehid, sorbat
Senyawa amonium tambahkan 15 - 20 ml Soybean-Casein Digest Agar atau
kuartener, Sabouraud Dextrose Agar pada suhu tidak lebih dari 45.
parahidroksibenzoat Lesitin Jika digunakan cawan Petri yang lebih besar, sesuaikan
(paraben), bis- jumlah media. Lakukan duplo untuk tiap mikroba uji
biguanida yang tercantum pada Tabel 1.
Senyawa amonium Inkubasi cawan seperti tertera pada Tabel 1. Hitung
kuartener, iodin, Polisorbat jumlah koloni rata-rata dari tiap cawan media dan
paraben jumlah koloni inokulum awal.
Raksa Tioglikolat Metode Sebar Untuk lempeng media gunakan cawan
Raksa, halogen, Petri diameter 9 cm, diisi 15-10 ml Soybean-Casein
Tiosulfat Digest Agar atau Sabouraud Dextrose Agar pada suhu
aldehid
EDTA(edetat) Ion Mg atau Ca lebih kurang 45 pada tiap cawan Petri, dan biarkan
memadat. Jika digunakan cawan Petri yang lebih besar,
sesuaikan jumlah media. Keringkan permukaan lempeng
media dalam lemari laminar-airflow atau dalam
- 1329 -
inkubator. Lakukan duplo untuk tiap mikroba uji yang 2 0 0 9,2 1,5-3,5
tertera pada Tabel 1. Inokulasikan 0,1 ml suspensi 2 0 1 14 4-35
sampel yang disiapkan seperti pada Penyiapan Sampel, 2 0 2 20 5-38
Inokulasi dan Pengenceran serta Netralisasi/ 2 1 0 15 4-38
Penghilangan Aktifitas Antimikroba dengan 2 1 1 20 5-38
menyebarkan pada permukaan lempeng media. Inkubasi 2 1 2 27 9-94
dan hitung jumlah koloni seperti telah dijelaskan pada 2 2 0 21 5-40
Metode Tuang. 2 2 1 28 9-94
Metode Angka Paling Mungkin (APM) Presisi 2 2 2 35 9-94
maupun akurasi Metode APM kurang dibandingkan
2 3 0 29 9-94
dengan Metode Penyaringan Membran atau Metode Angka
2 3 1 36 9-94
Lempeng Total. Hasilnya tidak dapat diandalkan terutama
3 0 0 23 5-94
untuk penghitungan khamir. Metode APM dapat
3 0 1 38 9-104
digunakan untuk menghitung ALT jika tidak ada metode
lain yang sesuai dan jika telah ditetapkan sebagai metode 3 0 2 64 16-181
pilihan. 3 1 0 43 9-181
Siapkan minimal tiga seri pengenceran (10-1, 10-2, 10- 3 1 1 75 17-199
3
) suspensi sediaan dengan cara seperti tertera pada 3 1 2 120 30-360
Penyiapan Sampel, Inokulasi dan Pengenceran serta 3 1 3 160 30-380
Netralisasi/Penghilangan Aktifitas Antimikroba. Dari 3 2 0 93 18-360
tiap tingkat pengenceran suspensi sediaan inokulasikan 3 2 1 150 30-380
masing-masing 1 ml ke dalam tiga seri tabung berisi 9 3 2 0 93 18-360
10 ml media Soybean-Casein Digest Broth. Jika perlu 3 2 2 210 30-400
tambahkan surfaktan seperti polisorbat 80 P atau 3 2 3 290 90-990
inaktivator zat antimikroba ke dalam media. Jika dibuat 3 3 0 240 40-990
tiga tingkat pengenceran, maka diperoleh 9 tabung 3 3 1 460 90-1980
terinokulasi. Inkubasi semua tabung yang telah 3 3 2 1100 200-4000
diinokulasi pada suhu 30 - 35 selama tidak lebih dari 3 3 3 3 >1100
hari. Jika terdapat kesulitan dalam membaca hasil, atau
ketidakyakinan terhadap sifat dari sediaan yang diuji, HASIL DAN INTERPRETASI
lakukan sub-kultur pada media yang sama atau Soybean
Casein Digestic Agar selama satu sampai 2 hari pada Jika ada kesesuaian antara Metode Penyaringan
suhu yang sama, gunakan hasil ini. Dengan Membran atau Metode Angka Lempeng, hitung jumlah
menggunakan Tabel 3 dapat ditentukan angka paling rata-rata mikroba uji dengan nilai penerimaan tidak lebih
mungkin (APM) per g atau ml sediaan uji. dari faktor 2 suspensi kontrol tanpa sediaan seperti
tertera pada Inokulasi dan Pengenceran.
Tabel 3 Nilai Angka Paling Mungkin Mikroba Jika ada kesesuaian dengan Metode APM nilai
inokulum yang dihitung harus dalam batas kepercayaan
Kombinasi Jumlah APM Batas 95% dari nilai suspensi kontrol.
Tabung Pada Tiap Seri per g atau per Kepercayaa Jika kriteria tersebut di atas tidak dapat dipenuhi
yang Menunjukkan mL sediaan n 95% untuk satu atau lebih mikroba yang diuji dengan metode
Pertumbuhan tersebut di atas, maka metode dan kondisi uji harus
Jumlah g atau mL mendekati kriteria yang digunakan untuk menguji
sediaan per tabung sediaan.
0,1 0,01 0,001
0 0 0 <3 0-9,4 PENGUJIAN SEDIAAN
0 0 1 3 0,1-9,5
0 1 0 3 0,1-10 Jumlah Sediaan yang Digunakan untuk Pengujian
0 1 1 6,1 1,2-17
0 2 0 6,2 1,2-17 Jika tidak dinyatakan lain gunakan 10 g atau 10 ml
0 3 0 9,4 3,5-35 sediaan uji yang diambil dengan cara seperti di atas.
1 0 0 3,6 0,2-17 Untuk sediaan cairan atau padatan dalam aerosol
1 0 1 7,2 1,2-17 gunakan 10 wadah sampel, demikian juga untuk sampel
1 0 2 11 4-35 transdermal patches.
1 1 0 7,4 1,3-20 Jumlah yang diuji dapat dikurangi untuk sediaan
1 1 1 11 4-35 dengan bahan aktif yang dibuat dalam tiap unit dosis
(contoh tablet, kapsul, injeksi) kurang dari atau sama
1 2 0 11 4-35
dengan 1 mg, atau jumlah per g atau ml (untuk
1 2 1 15 5-38
penyiapan sampel tidak dalam unit dosis) kurang dari
1 3 0 16 5-38
- 1330 -
1 mg. Dalam hal ini jumlah sampel yang diuji tidak cawan Petri untuk tiap media dan tiap tingkat
kurang dari 10 unit dosis atau 10 g atau 10 ml sediaan. pengenceran. Untuk inkubasi dan penghitungan jumlah
Untuk bahan aktif dengan jumlah sampel terbatas koloni, lakukan seperti tertera pada Metode Tuang.
atau ukuran bets sangat kecil (misalnya kurang dari 1000
ml atau 1000 g) jumlah sampel yang diuji harus 1% dari METODE ANGKA PALING MUNGKIN (APM)
bets kecuali jumlah yang lebih kecil ditentukan atau
dinyatakan dan disetujui. Siapkan dan encerkan sampel dengan metode sesuai
Untuk sediaan dengan total keseluruhan bets kurang seperti tertera pada Uji Fertilitas dan Kesesuaian
dari 200 unit (misal sampel untuk uji klinis), ukuran Metode Penghitungan. Inkubasi semua tabung selama
sampel dapat dikurangi menjadi dua unit atau satu unit 3-5 hari pada suhu 30 - 35. Jika perlu lakukan
jika kurang dari 100 unit. subkultur, gunakan metode yang sesuai. Catat jumlah
Ambil sampel secara acak dari ruahan sediaan atau tabung yang menunjukkan pertumbuhan mikroba pada
dari wadah yang tersedia pada saat pengerjaan. Untuk tiap tingkat pengenceran. Tentukan APM mikroba per g
mendapatkan jumlah yang diperlukan, campurkan atau ml sediaan berdasarkan Tabel 3.
sejumlah isi wadah hingga mencapai jumlah sampel
yang cukup. Interpretasi Hasil

Pemeriksaan Sediaan Angka Lempeng Total (ALT) dianggap sama dengan


angka koloni yang ditemukan pada Soybean-Casein
PENYARINGAN MEMBRAN Digest Agar; jika koloni jamur ditemukan pada media
ini, dihitung sebagai bagian dari jumlah ALT. Total
Gunakan alat penyaring yang dirancang sedemikian jumlah kapang dan khamir (AKK) dianggap sama
rupa sehingga memungkinkan pemindahan membran dengan jumlah koloni yang ditemukan pada Sabouraud
penyaring ke media. Siapkan sampel menggunakan Dextrose Agar; jika koloni bakteri ditemukan pada
metode yang tertera pada Uji Fertilitas dan Kesesuaian media ini, maka dihitung sebagai bagian dari AKK. Jika
Metode Penghitungan, pindahkan sejumlah yang sesuai AKK diperkirakan melebihi kriteria penerimaan
pada dua penyaring membran, saring segera. Bilas tiap berdasarkan pertumbuhan bakteri, dapat digunakan
penyaringan sesuai dengan prosedur. Sabouraud Dextrose Agar yang mengandung antibiotik.
Untuk menentukan ALT, pindahkan satu penyaring Jika penghitungan dilakukan menggunakan metode APM,
membran ke permukaan Soybean-Casein Digestic Agar. maka nilai penghitungan yang diperoleh merupakan
Untuk menentukan AKK, pindahkan satu penyaring angka total mikroba aerobik (ALT).
membran yang lain ke permukaan Sabouraud Dextrose Jika telah ditetapkan kriteria penerimaan untuk mutu
Agar. Inkubasi cawan Soybean-Casein Digest Agar pada mikrobiologi, maka di-interpretasikan sebagai berikut:
suhu 30 - 35 selama 3 - 5 hari dan cawan Sabouraud - 101 koloni: maksimal penghitungan yang dapat
Dextrose Agar pada suhu 20 - 25 selama 5 - 7 hari. diterima = 20;
Hitung jumlah koloni per g atau per ml sediaan. - 102 koloni: maksimal penghitungan yang dapat
Untuk pengujian sampel transdermal patches, diterima = 200;
secara terpisah saring 10% dari volume larutan seperti - 103 koloni: maksimal penghitungan yang dapat
tertera pada Penyiapan Sampel, gunakan dua penyaring diterima = 2000; dan seterusnya.
membran steril. Pindahkan satu membran pada Soybean- Larutan dan media yang disarankan tertera pada Uji
Casein Digest Agar untuk ALT dan membran lainnya Mikroba Khusus.
pada Sabouraud Dextrose Agar untuk AKK.
B. PENGUJIAN MIKROBA SPESIFIK
METODE ANGKA LEMPENG TOTAL
PENDAHULUAN
Metode Tuang Siapkan sampel menggunakan metode
yang sesuai seperti tertera pada Uji Fertilitas dan Pada Bab ini akan dijelaskan tentang Uji Batas
Kesesuaian Metode Penghitungan. Siapkan untuk Mikroba Spesifik yang mungkin terdeteksi dengan
masing-masing media sekurang-kurangnya dua cawan kondisi dan metode yang sesuai.
Petri untuk tiap tingkat pengenceran. Inkubasi cawan Metode uji dirancang untuk menetapkan suatu produk
Soybean-Casein Digest Agar pada suhu 30 - 35 selama memenuhi kriteria mutu secara mikrobiologi. Untuk
3 - 5 hari dan cawan Sabouraud Dextrose Agar pada pelaksanaan pengujian ikuti petunjuk di bawah ini,
suhu 20 - 25 selama 5-7 hari. Pilih cawan dari satu termasuk jumlah sampel dan interpretasi hasil uji.
tingkat pengenceran dengan jumlah koloni tertinggi yang Metode pilihan termasuk metode otomatik
kurang dari 250 untuk ALT dan 50 koloni untuk AKK. dimungkinkan untuk digunakan setelah dibuktikan
Hitung jumlah rata-rata koloni dalam media biakan dan kesetaraannya dengan metode farmakope.
jumlah koloni per g atau per ml sediaan.
Metode Sebar Siapkan sampel dengan metode yang
sesuai seperti tertera pada Uji Fertilitas dan Kesesuaian
Metode Penghitungan. Siapkan sekurang-kurangnya dua
- 1331 -
PROSEDUR UMUM Gunakan Dapar Natrium KloridaPepton pH 7 atau
Dapar Fosfat pH 7,2 untuk membuat suspensi uji.
Penyiapan sampel dilakukan seperti tertera pada Uji Gunakan suspensi tersebut dalam waktu 2 jam atau jika
enumerasi mikroba. digunakan sampai 24 jam harus disimpan pada suhu 2 - 8.
Jika produk yang akan diuji memiliki aktifitas
antimikroba, sebaiknya sifat antimikroba dihilangkan CLOSTRIDIA
atau dinetralkan seperti tertera pada Uji enumerasi
mikroba. Gunakan Clostridium sporogenes seperti ATCC
Jika digunakan bahan aktif permukaan (surfaktan) 11437 (NBRC 14293, NCIMB 12343, CIP 100651) atau
untuk penyiapan sampel, harus dapat dibuktikan sesuai ATCC 19404 (NCTC 532 atau CIP 79.3). Biakkan galur
dan tidak toksik bagi mikroba dan sesuai dengan uji Clostridia dalam keadaan anaerob pada Reinforce
inaktivator yang digunakan dalam produk yang diuji Medium for Clostridia pada suhu 30 - 35 selama 24
seperti tertera pada Uji enumerasi mikroba. - 48 jam. Sebagai pilihan lain, siapkan dan encerkan sel
vegetatif dalam bentuk suspensi segar. Suspensi spora
FERTILITAS DAN DAYA HAMBAT MEDIA, stabil pada suhu 2 - 8 selama periode yang tervalidasi.
KESESUAIAN UJI DAN
KONTROL NEGATIF Kontrol Negatif

Untuk verifikasi kesesuaian kondisi pengujian, kontrol


Kemampuan metode deteksi mikroba yang terdapat
negatif dilakukan menggunakan pelarut yang sesuai
dalam produk yang diuji harus ditetapkan. Jika ada
menggantikan sediaan uji. Tidak boleh terjadi
perubahan kemampuan dalam pengujian atau ada
pertumbuhan mikroba. Kontrol negatif juga dilakukan pada
perubahan dalam produk yang dapat mempengaruhi
saat dilakukan uji terhadap sediaan seperti tertera pada
hasil uji, harus dilakukan konfirmasi metode.
Pengujian Sediaan. Apabila terjadi kegagalan pada
kontrol negatif diperlukan investigasi.
Penyiapan Galur Uji
Fertilitas dan Daya hambat Media
Gunakan suspensi galur uji baku yang stabil. Galur uji
dipelihara dengan Teknik Biakan Lot Benih tidak lebih
Uji setiap bets media siap-pakai, media yang
dari 5 pasase dari master lot benih asli.
disiapkan dari media kering atau dari komponen media.
Verifikasi sifat seperti tertera pada Tabel 1.
MIKROBA AEROB
Uji Fertilitas Media Cair Inokulasikan ke dalam
media yang sesuai, mikroba uji dalam jumlah sedikit
Biakkan masing-masing galur bakteri di bawah ini,
(tidak lebih dari 100 koloni), inkubasi pada suhu
pisahkan masing-masing dalam wadah berisi media
tertentu, tidak lebih dari periode terpendek yang tertera
Soybean-Casein Digest Broth atau Soybean-Casein
pada prosedur uji. Untuk media cair, pertumbuhan
Digest Agar, pada suhu 30 - 35 selama 18 - 24 jam.
mikroba uji harus terlihat jelas dan harus sama dengan
Biakkan galur uji Candida albicans dalam Sabouraud
inokulum yang telah sesuai dengan hasil uji fertilitas
Dextrose Agar atau Sabouraud Dextrose Broth, pada
bets media sebelumnya.
suhu 20 - 25 selama 2 - 3 hari.
Uji Fertilitas Media Padat Gunakan Metode Sebar
seperti tertera pada Metode Tuang dalam Uji enumerasi
Staphylococcus aureus ATCC 6538, NCIMB
mikroba. Inokulasikan masing-masing cawan dengan
9518, CIP 4.83 atau
sejumlah mikroba uji yang sesuai (tidak lebih dari 100
NBRC13276
koloni). Inkubasikan pada suhu tertentu tidak lebih dari
Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027, NCIMB periode terpendek seperti tertera dalam prosedur uji.
8626, CIP 82.118 atau Pertumbuhan mikroba sama dengan inokulum yang telah
NBRC 13275 sesuai dengan hasil uji fertilitas bets media sebelumnya.
Escherichia coli ATCC 8739, NCIMB Uji Daya Hambat Media Cair atau Padat
8545, CIP 53.126 atau Inokulasikan sejumlah mikroba uji paling sedikit 100
NBRC 3972 koloni pada sejumlah media yang diinkubasi pada suhu
Salmonella enterica ATCC 14028 tertentu tidak kurang dari periode terpanjang seperti
subsp enterica serovar tertera pada Prosedur uji. Tidak boleh ada pertumbuhan
Typhimurium atau mikroba uji.
sebagai pilihan lain Test for Indicative Properties Gunakan Metode
Salmonella enterica NBRC 100797, NCTC Sebar seperti tertera pada Metode Tuang dalam Uji
subsp enterica serovar 6017 atau CIP 80.39 enumerasi mikroba. Inokulasikan masing-masing cawan
Abony dengan mikroba sesuai (tidak boleh lebih dari 100
Candida albicans ATCC 10231, NCPF koloni). Inkubasikan pada suhu tertentu dalam batas uji.
3179, IP 48.72 atau NBRC Ciri koloni mikroba uji harus terlihat jelas dan harus
1594 sama dengan inokulum yang sebelumnya.
- 1332 -
Kesesuaian Metode Uji Mikroba uji spesifik harus dapat dideteksi dengan
reaksi dan sifat-sifat seperti dijelaskan dalam Pengujian
Untuk masing-masing sediaan baru yang diuji lakukan Sediaan.
penyiapan sampel, seperti tertera pada Pengujian Modifikasi prosedur uji untuk menetralkan aktifitas
Sediaan. Pada saat inokulasi suspensi sampel, antimikroba harus dilakukan (tertera pada
tambahkan masing-masing galur mikroba uji tidak lebih Netralisasi/Penghilangan Aktifitas Antimikroba
dari 100 koloni dalam media pertumbuhan yang telah dalam Uji Enumerasi Mikroba).
ditentukan. Untuk sediaan yang telah diberi penetral aktivitas
Lakukan uji seperti tertera pada Pengujian Sediaan antimikroba dengan mengacu pada prosedur yang sesuai,
dengan masa inkubasi terpendek. dan ternyata aktivitas antimikroba tidak dapat
dinetralkan, maka diasumsikan bahwa tidak ada mikroba
yang terhambat dalam sediaan.

Tabel 1 Uji Fertilitas, Penghambatan dan Test for Indicative Properties

Uji/Media Sifat Mikroba Uji


Uji Toleransi Empedu Bakteri Gram-
negative
Media Cair Pengkaya Enterobacteriaceae Fertilitas E. coli
Mossel P.aeruginosa
Daya hambat S. aureus
Violet Red Bile Glucose Agar Fertilitas + indikatif E.coli
P.aeruginosa
Uji Escherichia coli
MacConkey Broth Fertilitas E.coli
Daya hambat S. aureus
MacConkey Agar Fertilitas + indikatif E.coli
Uji Salmonella
Rappaport Vassiliadis Salmonella Fertilitas Salmonella enterica subsp.
Enrichment Broth entericaserovar Typhimurium atau
Salmonella enterica subsp.
entericaserovar Abony
Daya hambat S.aureus
Xylose Lysine Deoxycholate Agar Fertilitas + indikatif Salmonella enterica
subsp.entericaserovar Typhimurium
atau Salmonella enterica subsp.
entericaserovar Abony
Uji Pseudomonas aeruginosa
Cetrimide Agar Fertilitas P.aeruginosa
Daya hambat E.coli
Uji Staphylococcus aureus
Mannitol Salt Agar Fertilitas + indikatif S.aureus
Daya hambat E.coli
Uji Clostridia
Reinforced Medium for Clostridia Fertilitas Cl.sporogenes
Columbia Agar Fertilitas Cl.sporogenes
Uji Candida albicans
Sabouraud Dextrose Broth Fertilitas C.albicans
Sabouraud Dextrose Agar Fertilitas + indikatif C.albicans
- 1333 -
PENGUJIAN SEDIAAN Kesesuaian Metode Uji, campur dan inkubasi pada suhu
Uji Toleransi Empedu Bakteri Gram-negatif 30 - 35 selama 18 - 24 jam.
Seleksi dan Subkultur Kocok wadah, pindahkan 1 ml
Penyiapan sampel dan pra-inkubasi Siapkan sampel biakan Soybean-Casein Digest Broth ke dalam 100 ml
1 dalam 10 volume pengencer dimana tidak lebih dari 1 g MacConkey Broth, inkubasi pada suhu 42 - 44 selama
sampel diuji seperti tertera pada Uji Enumerasi Mikroba, 24 - 48 jam. Inokulasi biakan MacConkey Broth pada
gunakan Soybean-Casein Digest Broth sebagai cawan media Mac Conkey Agar, suhu 30 - 35 selama
pengencer, campur, dan inkubasi pada suhu 20 - 25 18 - 72 jam.
selama waktu yang cukup untuk menumbuhkan bakteri Interpretasi Pertumbuhan koloni menunjukkan
tetapi tidak cukup untuk memicu multiplikasi mikroba adanya E.Coli yang dikonfirmasi dengan uji identifikasi.
(biasanya 2 jam tapi tidak boleh lebih dari 5 jam). Sediaan memenuhi syarat uji jika tidak ada koloni
yang tumbuh atau jika hasil uji konfirmasi identifikasi
Uji negatif Kecuali dinyatakan lain dalam masing- negatif.
masing monografi, gunakan 1 g sediaan seperti tertera
pada Penyiapan Sampel dan Pra-inkubasi, dalam media Salmonella
cair pengkaya Enterobacteriaceae Mossel. Inkubasi pada
suhu 30 - 35 selama 4 - 48 jam. Lakukan subkultur Penyiapan sampel dan Pra-inkubasi Siapkan sediaan
pada cawan Violet Red Bile Glucose Agar. Inkubasi pada uji seperti tertera pada Uji Enumerasi Mikroba. Gunakan
suhu 30 - 35 selama 18 - 24 jam. Sampel memenuhi jumlah yang sesuai, tidak kurang dari 10 g atau 10 ml,
syarat bila tidak ada pertumbuhan koloni. inokulasi ke dalam sejumlah volume Soybean-Casein
Digest Broth yang sesuai (seperti tertera pada Kesesuaian
Uji Kuantitatif Metode Uji), campur dan inkubasi pada suhu 30 - 35
Seleksi dan subkultur Inokulasi sejumlah suspensi selama 18-24 jam.
dengan penyiapan sampel langsung ke dalam media Seleksi dan Subkultur Pindahkan 0,1 ml biakan
Enterobacteria Enrichment Broth Mossel Encerkan Soybean-Casein Digest Broth ke dalam 10 ml media
suspensi sampel hingga mengandung 0,1 g, 0,01 g dan Rappaport Vasiliadis Salmonella Enrichment Broth,
0,001 g (atau 0,1 ml, 0,01 ml dan 0,001 ml), dan inkubasi inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 18 - 24 jam.
pada suhu 30 - 35 selama 24 - 48 jam. Lakukan sub- Subkultur pada cawan Xylose Lysine Deoxycholate Agar,
kultur dengan menginokulasi masing-masing biakan pada inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 18 - 48 jam.
cawan media Violet Red Bile Glucose Agar, inkubasi Interpretasi Pertumbuhan koloni berwarna merah,
pada suhu 30 - 35 selama 18 - 24 jam. dengan atau tanpa titik hitam di bagian tengah
Interpretasi Hasil positif ditunjukkan dengan adanya menunjukkan karakteristik Salmonella yang dikonfirmasi
pertumbuhan koloni. dengan uji identifikasi.
Catat hasil positif pada jumlah terkecil sediaan dan hasil Sediaan memenuhi syarat jika koloni yang tumbuh
negatif pada jumlah terbesar sediaan. Tentukan Angka tidak seperti diuraikan di atas atau jika hasil uji
Paling Mungkin (APM) dari bakteri menggunakan Tabel 2. konfirmasi identifikasi negatif.
Tabel 2 Interpretasi Hasil Pseudomonas aeruginosa
Hasil dari masing-masing jumlah Penyiapan Sampel dan Pra-Inkubasi Siapkan
sediaan APM / g atau /ml sampel menggunakan 1 dalam 10 volume pengencer
0,1 g atau 0,01 g atau 0,001 g dimana tidak lebih dari 1 g sediaan diuji seperti tertera
sediaan
0,1 ml 0,01 ml atau
pada Uji Enumerasi Mikroba. Gunakan 10 ml atau
0,001 ml
jumlah yang sesuai dengan 1 g atau 1 ml, inokulasi ke
+ + + Lebih dari 103
dalam media Soybean-Casein Digest Broth, dengan
+ + - Kurang dari 103
jumlah yang sesuai (seperti tertera pada Kesesuaian
dan lebih dari 102
Metode Uji), campur dan inkubasi pada suhu 30 - 35
+ - - Kurang dari 102 selama 18 - 24 jam.
dan lebih dari 10 Untuk menguji transdermal patches, gunakan
- - - Kurang dari 10 membran penyaring steril, saring sejumlah volume
sampel yang sesuai dengan satu patch (lihat
Escherichia coli Transdermal Patches pada Penyiapan Sampel dalam
Uji Enumerasi Mikroba) dan masukkan penyaring
Penyiapan sampel dan pra inkubasi Siapkan sampel membran ke dalam 100 ml media Soybean-Casein Digest
menggunakan 1 dalam 10 volume pengencer dimana Broth. Inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 18-24 jam.
tidak kurang dari 1 g sediaan diuji seperti tertera pada Uji Seleksi dan Subkultur Lakukan subkultur pada cawan
Enumerasi Mikroba. Gunakan 10 ml atau sejumlah sesuai media Cetrimide Agar dan inkubasi pada suhu 30 - 35
sampai 1 g atau 1 ml, inokulasi ke dalam media Soybean- selama 18 - 72 jam.
Casein Digest Broth, dengan jumlah seperti tertera dalam
- 1334 -
Interpretasi Pertumbuhan koloni menunjukkan Candida albicans
adanya P.aeruginosa yang dikonfirmasi dengan uji
identifikasi. Penyiapan Sampel dan Pra-Inkubasi Siapkan
Sediaan memenuhi syarat jika koloni yang tumbuh sediaan yang akan diuji seperti tertera pada Uji
tidak seperti diuraikan di atas atau jika hasil uji Endumerasi Mikroba. Gunakan 10 ml atau jumlah yang
konfirmasi identifikasi negatif. sesuai tidak kurang dari 1 g atau 1 ml, inokulasi ke dalam
100 ml media Sabouraud Dextrose Broth, campur dan
Staphylococcus aureus inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 3 - 5 hari.
Seleksi dan Subkultur Lakukan subkultur pada cawan
Penyiapan Sampel dan Pra-Inkubasi Siapkan Sabouraud Dextrose Agar, dan inkubasi pada suhu 30 -
sampel menggunakan 1 dalam 10 volume pengencer 35 selama 24 - 48 jam.
dimana tidak kurang dari 1 g sediaan diuji seperti tertera Interpretasi Adanya pertumbuhan koloni berwarna
pada Uji Enumerasi Mikroba. Gunakan 10 ml atau putih menunjukkan adanya C.albicans. yang dikonfirmasi
jumlah yang sesuai dengan 1 g atau 1 ml, inokulasi ke dengan uji identifikasi.
dalam media Soybean-Casein Digest Broth, dengan Sediaan memenuhi syarat uji jika tidak ada pertumbuhan
jumlah yang sesuai (seperti tertera pada Kesesuaian koloni seperti diuraikan di atas atau jika hasil uji
Metode Uji) campur dan inkubasi pada suhu 30 - 35 konfirmasi identifikasi negatif.
selama 18 - 24 jam.
Untuk menguji transdermal patches, gunakan LARUTAN DAN MEDIA KULTUR
membran penyaring steril, saring sejumlah volume YANG DISARANKAN
sampel yang sesuai dengan satu patch (lihat
Transdermal Patches pada Penyiapan Sampel [Catatan Bagian ini sebagai informasi.]
dalamUji Enumerasi Mikroba) dan masukkan penyaring Larutan dan media kultur berikut memenuhi tujuan
membran ke dalam 100 ml media Soybean-Casein seperti tertera pada uji kontaminasi mikroba dalam
Digest Broth. Inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 18 - Farmakope. Media lain mungkin dapat digunakan setelah
24 jam. kesesuaiannya dibuktikan.
Seleksi dan Subkultur Lakukan subkultur pada cawan Larutan Dapar Persediaan Timbang 34 g Kalium
media Mannitol Salt Agar dan inkubasi pada suhu 30 - Dihidrogen Fosfat P, masukkan ke dalam labu tentukur
35 selama 18 - 72 jam. 1000ml, larutkan dalam 500 ml air, atur pH menjadi
Interpretasi Pertumbuhan koloni berwarna kuning 7,2 0,2, tambahkan air murni sampai tanda, dan campur
atau putih dikelilingi zona kuning menunjukkan adanya homogen.
S.aureus yang di konfirmasi dengan uji identifikasi. Masukkan ke dalam wadah, dan sterilisasi. Simpan
Sediaan memenuhi syarat uji jika pertumbuhan koloni pada suhu 2 - 8.
tidak seperti diuraikan atau jika hasil uji konfirmasi Larutan Dapar Fosfat pH 7,2 Siapkan campuran air
identifikasi negatif. murni dan Larutan Dapar persediaan (800:1 v/v),
kemudian sterilisasi.
Clostridia
Larutan Dapar Natrium Klorida Pepton pH 7,0
Penyiapan Sampel dan Perlakuan Panas Siapkan Kalium dihidrogen fosfat 3,6 g
sampel menggunakan 1 dalam 10 volume pengencer Dinatrium hidrogen fosfat 7,2 g (setara
(dengan total volume minimum 20 ml) tidak kurang dari dihidrat 0,067 M fosfat)
2 g atau 2 ml sediaan untuk diuji seperti tertera pada Uji Natrium klorida 4,3 g
Enumerasi Mikroba. Pisahkan sampel menjadi dua Pepton (daging atau kasein) 1,0 g
bagian, sekurang-kurangnya 10 ml. Panaskan satu bagian Air murni 1000 ml
pada 80 selama 10 menit, dinginkan dengan cepat. Satu Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang
bagian lainnya tidak dipanaskan. tervalidasi.
Seleksi dan Subkultur Gunakan 10 ml atau jumlah
yang sesuai dengan 1 g atau 1 ml kemudian keduanya Soybean-Casein Digest Broth
diinokulasi ke dalam sejumlah Reinforced Medium for Pancreatic digest of casein 17,0 g
Clostridia yang sesuai, (seperti tertera pada Kesesuaian Papaic digest of soybean 3,0 g
Metode Uji). Inkubasi pada kondisi anaerob pada suhu
Natrium klorida 5,0 g
30 - 35 selama 48 - 72 jam.
Dibasa hidrogen fosfat 2,5 g
Interpretasi Pertumbuhan koloni anaerob bentuk
Glukosa monohidrat 2,5 g
batang (dengan atau tanpa endospora) memberikan reaksi
Air murni 1000 ml
katalase negatif, menunjukkan adanya Clostridia yang
dikonfirmasi dengan uji identifikasi. Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,3 0,2
Sediaan memenuhi syarat uji jika tidak ada koloni pada suhu 25. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan
yang tumbuh atau jika hasil uji konfirmasi identifikasi siklus yang tervalidasi.
negatif.
- 1335 -
Soybean-Casein Digest Agar Natrium klorida 5,0 g
Pancreatic digest of casein 15,0 g Glukosa monohidrat 10,0 g
Papaic digest of soybean 5,0 g Agar 15,0 g
Natrium klorida 5,0 g Merah netral 30 mg
Agar 15,0 g Kristal violet 2 mg
Air murni 1000 ml Air murni 1000 ml
Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,3 0,2 Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,4 0,2
pada suhu 25. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan pada 25. Panaskan hingga mendidih, jangan dipanaskan
siklus yang tervalidasi. menggunakan otoklaf.

Sabouraud Dextrose Agar MacConkey Broth


Dekstrosa 40,0 g Pancreatic digest of gelatin 20,0 g
Mixture peptic digest of animal 10,0 g Laktosa monohidrat 10,0 g
tissue and pancreatic digest of Dehydrated ox bile 5,0 g
casein (1:1) Ungu bromokresol 10 mg
Agar 15,0 g Air murni 1000 ml
Air murni 1000 ml Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,3 0,2
Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 5,6 0,2 pada 25. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus
pada suhu 25. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan yang tervalidasi.
siklus yang tervalidasi.
MacConkey Agar
Potato Dextrose Agar Pancreatic digest of gelatin 17,0 g
Infusion from potatoes 200 g Peptones (meat and casein) 3,0 g
Dekstrosa 20,0 g Laktosa monohidrat 10,0 g
Agar 15,0 g Natrium klorida 5,0 g
Air murni 1000 ml Bile salts 1,5 g
Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 5,6 0,2 Agar 13,5 g
pada suhu 25. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan Merah netral 30,0 mg
siklus yang tervalidasi. Kristal violet 1 mg
Air murni 1000 ml
Sabouraud Dextrose Broth Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,1 0,2
Dekstrosa 20,0 g pada suhu 25. Didihkan selama 1 menit dengan
Mixture Peptic Digest of Animal 10,0 g pengadukan konstan, kemudian sterilisasi menggunakan
Tissue and Pancreatic Digest of otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.
Casein (1:1)
Air murni 1000 ml Rappaport Vassiliadis Salmonela Enrichment Broth
Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 5,6 0,2 Soya peptone 4,5 g
pada suhu 25. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan Magnesium klorida heksahidrat 29,0 g
siklus yang tervalidasi. Natrium klorida 8,0 g
Dikalium fosfat 0,4 g
Enterobacteria Enrichment Broth Mossel Kalium dihidrogen fosfat 0,6 g
Pancreatic digest of gelatin 10,0 g Malachite green 0,036 g
Glukosa monohidrat 5,0 g Air murni 1000 ml
Dehydrated ox bile 20,0 g Larutkan dalam keadaan agak hangat. Sterilisasi
Kalium dihidrogen fosfat 2,0 g menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi,
Dinatrium hydrogen fosfat 8,0 g pada suhu tidak lebih dari 115. Setelah disterilisasi
dihidrat menggunakan otoklaf pH menjadi 5,2 0,2 pada suhu
Brilliant green 15 mg 25.
Air murni 1000 ml
Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,2 0,2 Xylose Lysine Deoxycholate Agar
pada 25. Panaskan hingga 100 selama 30 menit dan Xylose 3,5 g
dinginkan segera. L-lysine 5,0 g
Laktosa monohidrat 7,5 g
Violet Red Bile Glucose Agar Sukrosa 7,5 g
Yeast extract 3,0 g Natrium klorida 5,0 g
Pancreatic digest of gelatin 7,0 g Yeast extract 3,0 g
Bile salts 1,5 g Merah fenol 80 mg
Agar 13,5 g
- 1336 -
Sodium deoksikolat 2,5 g Columbia Agar
Sodium tiosulfat 6,8 g Pancreatic digest of casein 10,0 g
Besi (III) ammonium 0,8 g Meat peptic digest 5,0 g
sitrat Heart pancreatic digest 3,0 g
Air murni 1000 ml Yeast extract 5,0 g
Atur pH sehingga setelah pemanasan menjadi 7,4 0,2 Maized starch 1,0 g
pada suhu 25. Panaskan hingga mendidih, dinginkan Natrium klorida 5,0 g
hingga 50, tuang ke dalam cawan Petri. Jangan Agar, tergantung pada 10,0-15,0 g
disterilisasi menggunakan otoklaf. daya pembentukan gel
Air murni 1000 ml
ANTIMIKRO B Basahi dan larutkan agar menggunakan air murni, dan
panaskan hingga mendidih dengan pengadukan secara
terus menerus. Jika diperlukan, atur pH sehingga setelah
Cetrimide Agar
sterilisasi menjadi 7,3 0,2 pada suhu 25. Sterilisasi
Pancreatic digest of 20,0 g
menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.
gelatin
Dinginkan hingga mencapai 45-50, bila perlu tambahkan
Magnesium klorida 1,4 g
gentamisin sulfat yang setara dengan 20 mg gentamisin
Dikalium sulfat 10,0 g basa, dan tuang ke dalam cawan Petri.
Setrimid 0,3 g
Agar 13,6 g
Air murni 1000 ml UJI EFEKTIFITAS PENGAWET <61>
Gliserol 10,0 ml
Panaskan hingga mendidih selama 1 menit dengan Pengawet adalah zat antimikroba yang ditambahkan pada
pengocokan. Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi sediaan non-steril untuk melindungi sediaan terhadap
7,2 0,2 pada 25. Sterilisasi menggunakan otoklaf pertumbuhan mikroba yang ada atau mikroba yang masuk
dengan siklus yang tervalidasi. secara tidak sengaja selama ataupun sesudah proses
produksi. Dalam sediaan steril dosis ganda, pengawet
Mannitol Salt Agar ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan mikroba
Pancreatic digest of casein 5,0 g yang mungkin masuk pada pengambilan berulang.
Peptic digest of animal 5,0 g Pengawet tidak boleh digunakan sebagai pengganti
tissue cara produksi yang baik atau semata-mata untuk
Beef extract 1,0 g menurunkan populasi mikroba viabel dari produk tidak
D-manitol 10,0 g steril atau mengontrol bioburden pra-sterilisasi dari
Natrium klorida 75,0 g formulasi sediaan dosis ganda pada waktu diproduksi.
Agar 15,0 g Pengawet sesuai bentuk sediaan dalam farmakope
Merah fenol 0,025 g memenuhi syarat untuk Bahan Tambahan dalam
Air murni 1000 ml Ketentuan Umum.
Panaskan hingga mendidih selama 1 menit dengan Semua bahan antimikroba yang digunakan pada
pengocokan. Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi dasarnya toksik. Untuk melindungi konsumen secara
7,4 0,2 pada suhu 25. Sterilisasi menggunakan otoklaf maksimum, kadar pengawet yang efektif dalam kemasan
dengan siklus yang tervalidasi. akhir produk hendaknya di bawah tingkat toksik bagi
manusia.
Reinforced Medium for Clostridia Kadar pengawet yang ditambahkan dapat dikurangi apabila
bahan aktif dalam formulasi secara intrinsik mempunyai
Beef extract 10,0 g
aktivitas antimikroba. Untuk semua produk injeksi dosis
Pepton 10,0 g
ganda atau produk lain yang mengandung pengawet,
Yeast extract 3,0 g
harus menunjukkan efektivitas antimikroba baik sebagai
Soluble starch 1,0 g sifat bawaan dalam produk maupun yang dibuat dengan
Glukosa monohidrat 5,0 g penambahan pengawet. Efektivitas antimikroba juga
Sistein hidroklorida 0,5 g harus ditunjukkan untuk semua produk dosis ganda
Natrium klorida 5,0 g sediaan topikal, oral dan sediaan lain seperti tetes mata,
Natrium asetat 3,0 g telinga, hidung, irigasi dan cairan dialisis.
Agar 0,5 g Pengujian berikut dimaksudkan untuk menunjukkan
Air murni 1000 ml efektivitas pengawet. Penambahan pengawet harus
Basahi dan larutkan agar menggunakan air murni, dan dinyatakan pada etiket. Pengujian dan kriteria untuk
panaskan hingga mendidih dengan pengadukan secara efektivitas berlaku hanya pada produk di dalam wadah
terus menerus. Jika diperlukan, atur pH sehingga setelah asli belum dibuka yang didistribusikan oleh produsen.
sterilisasi menjadi 6,8 0,2 pada suhu 25. Sterilisasi
menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.
- 1337 -
KATEGORI SEDIAAN pengujian, satu pasase didefinisikan sebagai transfer
mikroba dari biakan yang ditetapkan, ke media segar.
Untuk tujuan pengujian, sediaan dibagi menjadi 4 Semua transfer dihitung. Dalam kondisi mikroba yang
kategori. Kriteria efektifitas antimikroba untuk sediaan dipelihara dengan teknik lot benih, maka setiap siklus
tergantung cara pemberiannya. pembekuan, pencairan, dan penumbuhan kembali dalam
media segar, ditetapkan sebagai satu transfer. Teknik lot
Tabel 1 Kategori Sediaan benih hendaknya digunakan untuk penyimpanan kultur
jangka panjang.Biakan yang diterima dari ATCC harus
Kategori Uraian Sediaan diresusitasi sesuai prosedur. Jika ditumbuhkan dalam
1 Injeksi, sediaan parenteral lain media cair, sel diendapkan dengan cara sentrifus.
termasuk emulsi, sediaan tetes telinga, Suspensikan kembali dalam media cair segar (1:20) dan
sediaan steril tetes hidung, dan sediaan tambahkan dengan volume sama campuran gliserol 20%
optalmik yang dibuat dengan dasar atau (v/v dalam air) steril. Sel yang ditumbuhkan dalam media
pembawa air. agar dipanen dari permukaan media ke dalam media cair
gliserol 10%. Bagikan suspensi ini dalam jumlah kecil ke
2 Sediaan topikal yang dibuat dengan dalam vial steril. Simpan vial dalam nitrogen cair atau
dasar atau pembawa air, sediaan tetes dalam freezer mekanik pada suhu tidak lebih dari 50.
hidung non-steril, dan emulsi, termasuk Jika vial lot benih segar diperlukan, vial ini dapat
sediaan yang dioleskan ke membran digunakan untuk menginokulasi serangkaian kultur kerja.
mukosa. Kultur kerja ini kemudian dapat digunakan secara berkala
(setiap hari untuk bakteri dan khamir) untuk memulai
3 Sediaan oral selain antasida, dibuat kultur inokula.
dengan dasar atau pembawa air.
MEDIA
4 Antasida yang dibuat dengan pembawa
air. Seluruh media yang digunakan untuk pengujian harus
diuji fertilitas. Gunakan mikroba seperti tertera pada
MIKROBA UJI Mikroba uji.

Gunakan biakan mikroba berikut: Candida albicans PERSIAPAN INOKULA


(ATCC No. 10231), Aspergillus niger (ATCC No.
16404), Escherichia coli (ATCC No. 8739), Persiapan sebelum pengujian, inokulasikan masing-
Pseudomonas aeruginosa (ATCC No. 9027) dan masing mikroba spesifik dari stok-biakan segar pada
Staphylococcus aureus (ATCC No. 6538). Mikroba hidup permukaan media agar yang sesuai.
yang digunakan untuk pengujian tidak boleh lebih dari
lima pasase dari biakan ATCC asli. Untuk tujuan

Tabel 2 Kondisi Biakan Pentuk Penyiapan Inokula

Waktu Inkubasi Waktu Inkubasi


Mikroba Media yang sesuai Suhu Inkubasi
Inokula Rekoveri Mikroba
Escherichia coli Soybean-Casein 32,5 2,5 18 24 jam 3 5 hari
(ATCC No.8739 ) Digest Broth;
Soybean-Casein
Digest Agar
Pseudomonas Soybean-Casein 32,5 2,5 18 24 jam 3 5 hari
aeruginosa Digest Broth;
(ATCC No. 9027) Soybean-Casein
Digest Agar
Staphylococcus aureus Soybean-Casein 32,5 2,5 18 24 jam 3 5 hari
(ATCC No. 6538) Digest Broth;
Soybean-Casein
Digest Agar
Candida albicans Sabouraud Dextrose 22,5 2,5 44 52 jam 3 5 hari
(ATCC No. 10231) Agar;
Sabouraud Dextrose
Broth
- 1338 -
Waktu Inkubasi Waktu Inkubasi
Mikroba Media yang sesuai Suhu Inkubasi
Inokula Rekoveri Mikroba
Aspergillus niger Sabouraud Dextrose 22,5 2,5 6 10 hari 3 7 hari
(ATCC No. 16404) Agar;
Sabouraud Dextrose
Broth

Kondisi biakan untuk inokula dalam media yang sesuai kadar akhir sediaan uji setelah inokulasi antara 1 x 103
yaitu Soybean-Casein Digest atau Sabouraud Dextrose dan 1 x 104 koloni/ml.
Agar seperti tertera pada Tabel 2 pada lampiran Uji Kadar awal mikroba viabel dalam setiap sediaan uji
Batas Mikroba <51>. diperkirakan berdasarkan kadar mikroba dalam inokula
Untuk memanen biakan bakteri dan C.albicans standar ditetapkan dengan metode angka lempeng total.
gunakan salin LP steril, cuci biakan yang tumbuh di Inkubasi wadah yang sudah diinokulasi pada
permukaan, kumpulkan dalam wadah yang sesuai dan 22,5 2,5. Ambil sampel dari setiap wadah pada
tambahkan salin LP steril secukupnya hingga diperoleh interval yang sesuai seperti tertera pada Tabel 3. Catat
suspensi dengan jumlah mikroba lebih kurang 1 x 108 setiap perubahan penampilan yang diamati pada interval
koloni per ml. Untuk memanen biakan A.niger gunakan tersebut. Tetapkan dengan prosedur angka lempeng total
salin LP steril yang mengandung 0,05% polisorbat 80 P jumlah koloni yang ada dari setiap sediaan uji untuk
dan tambahkan salin LP steril secukupnya hingga interval yang digunakan seperti tertera pada lampiran Uji
diperoleh suspensi dengan jumlah mikroba lebih kurang Batas Mikroba <51>. Pada uji angka lempeng total atau
1 x 108 koloni per ml. pengenceran yang sesuai tambahkan inaktivator
Cara lain, mikroba stok-biakan dapat ditumbuhkan (penetral) antimikroba spesifik. Kondisi ini digunakan
dalam media cair yang sesuai (misalnya Soybean Casein untuk validasi sampel berdasarkan kondisi media dan
Digest Broth atau Sabouraud Dextrose Broth) dan sel waktu inkubasi rekoveri mikroba seperti tertera pada
mikroba dipanen dengan cara sentrifus kemudian dicuci Tabel 2. Dengan menggunakan jumlah koloni/ml
dan disuspensikan kembali dalam salin LP steril terhitung pada awal pengujian, hitung perubahan dalam
secukupnya hingga diperoleh suspensi dengan jumlah nilai log jumlah koloni/ml untuk setiap mikroba yang
mikroba lebih kurang 1 x 10 8 koloni per ml. [Catatan digunakan pada setiap interval uji dan nyatakan sebagai
Perkiraan kadar inokula dapat dilakukan dengan log reduksi.
pengukuran turbidimetri untuk mikroba tantang. Bila
tidak segera digunakan dalam waktu 2 jam, suspensi KRITERIA EFEKTIVITAS ANTIMIKROBA
harus disimpan dalam lemari pendingin].
Tetapkan jumlah koloni per ml dari setiap suspensi, Persyaratan untuk efektivitas antimikroba dipenuhi
menggunakan kondisi media dan waktu inkubasi untuk jika kriteria spesifik pada Tabel 3 dipenuhi: Tidak terjadi
rekoveri yang tertera pada Tabel 2 untuk memastikan peningkatan lebih tinggi dari log 0,5 unit terhadap nilai
perkiraan jumlah awal. Nilai perkiraan ini digunakan log mikroba awal.
untuk mengkalibrasi ukuran inokula yang digunakan
dalam pengujian. Suspensi bakteri dan khamir harus Tabel 3 Kriteria untuk Mikroba uji
digunakan dalam waktu 24 jam dari panen, tetapi untuk
kapang dapat disimpan dalam lemari pendingin dalam Untuk Sediaan Kategori 1
waktu sampai 7 hari. Bakteri Koloni tidak kurang dari 1,0 log reduksi
dari jumlah hitungan awal pada hari ke-
PROSEDUR 7, tidak kurang dari 3,0 log reduksi dari
hitungan awal pada hari ke-14, dan tidak
Pengujian dapat dilakukan dalam tiap lima wadah asli meningkat sampai dengan hari ke-28.
bila volume sediaan tiap wadahnya mencukupi dan Kapang Koloni tidak meningkat dari jumlah
wadah sediaan dapat ditusuk secara aseptik (dengan dan khamir hitungan awal sampai hari ke-7, 14 dan 28.
jarum dan alat suntik melalui tutup karet elastomerik), Untuk Sediaan Kategori 2
atau dalam lima wadah bakteriologi bertutup steril, Bakteri Koloni tidak kurang dari 2,0 log reduksi
berukuran mencukupi untuk volume sediaan yang dari jumlah awal pada hari ke-14, dan
dipindahkan. Inokulasi tiap wadah dengan satu inokula tidak meningkat dari hari ke-14 sampai
baku yang telah disiapkan dan diaduk. Volume suspensi hari ke-28.
inokula yang digunakan antara 0,5% dan 1,0% dari Kapang Koloni tidak meningkat dari jumlah
volume sediaan. Kadar mikroba uji yang ditambahkan dan khamir hitungan awal sampai hari ke-14 dan 28.
pada sediaan (Kategori 1, 2, dan 3) seperti halnya kadar
akhir sediaan uji setelah diinokulasi antara 1 x 105 dan 1
x 106 koloni/ml. Untuk sediaan Kategori 4 (antasida)
- 1339 -
Untuk Sediaan Kategori 3 optimal ditentukan dari pabrik. Amati lempeng setelah
Bakteri Koloni tidak kurang dari 1,0 log reduksi 24 dan 48 jam, catat jumlah koloni tiap lempeng; dan
dari jumlah hitungan awal pada hari ke- gunakan jumlah koloni yang diamati setelah 48 jam
14, dan tidak meningkat sampai dengan untuk menghitung hasil. Hitung jumlah rata-rata spora
hari ke-28. tiap indikator dari hasil penghitungan, menggunakan
Kapang Koloni tidak meningkat dari jumlah faktor pengenceran yang sesuai. Pengujian dinyatakan
dan khamir hitungan awal sampai hari ke-14 dan 28. absah bila log jumlah spora per (kertas) pembawa pada
Untuk Sediaan Kategori 4 48 jam sama atau lebih besar dari log jumlah setelah 24
Bakteri, Koloni tidak meningkat dari jumlah jam dalam tiap wadah. Untuk Indikator Biologi
kapang dan hitungan awal sampai hari ke-14 dan 28. Sterilisasi Uap Basah, Self-Contained lepaskan secara
khamir aseptik tiga buah pembawa dari masing-masing
wadahnya, dan perlakukan langsung seperti pada
Indikator Biologi Sterilisasi Uap Basah dengan
UJI KINERJA RESISTENSI INDIKATOR Pembawa Kertas.
Untuk Indikator Biologi Sterilisasi Pemanasan Basah,
BIOLOGI <65>
Pemanasan Kering, dan Gas, dengan Pembawa Non-
Kertas, lepaskan secara aseptik tiga buah pembawa dari
PENGHITUNGAN ANGKA SPORA masing-masing kemasan asli atau wadahnya. Masukkan
tiap pembawa ke dalam wadah steril yang sesuai berisi
Untuk indikator biologi dengan pembawa kertas,
100 ml Air Murni dingin, dan sonikasi atau kocok
lepaskan tiga buah indikator biologi yang relevan dari
dengan pengocok-resiprok secukupnya. Lima belas
masing-masing wadahnya. Dispersikan kertas pembawa
menit atau lebih mungkin diperlukan untuk perolehan
dengan memasukkan ke dalam 250 ml blender steril
kembali yang optimal. Sebaiknya telah dilakukan studi
berisi 100 ml Air Murni dingin, campurkan hingga
pendahuluan untuk memastikan bahwa metode
terbentuk suspensi homogen. Umumnya pencampuran
perolehan kembali menghasilkan sedikitnya 50%-300%
dilakukan selama 15 menit atau lebih untuk memperoleh
perolehan kembali angka spora hidup. Pindahkan
perolehan kembali yang optimal. Pindahkan sejumlah 10
sejumlah 10 ml alikuot suspensi ke dalam 16x125 mm
ml alikuot suspensi ke dalam 16 x 125mm tabung
tabung bertutup ulir steril. Panaskan tabung berisi
bertutup ulir steril. Untuk Indikator Biologi Sterilisasi
suspensi Bacillus atrophaeus, Bacillus subtilis, Bacillus
Uap Basah dengan Pembawa Kertas, panaskan tabung
coagulans pada 80 - 85 selama 10 menit. Panaskan
berisi suspensi dalam tangas air pada 95 - 100 selama
tabung berisi suspensi Geobacillus stearothermophilus
15 menit (syok panas) dimulai setelah suhu mencapai
pada 95 - 100 selama 15 menit. Penghitungan waktu
95. Untuk Indikator Biologi Sterilisasi Panas Kering
dimulai pada saat tiap rentang suhu pemanasan
dengan Pembawa Kertas dan Indikator Biologi
mencapai yang terendah. Dinginkan segera dalam tangas
Sterilisasi Etilen Oksida, dengan Pembawa Kertas,
air es pada 0 - 4. Pindahkan masing-masing 1 ml
panaskan tabung berisi suspensi dalam tangas air pada
alikuot ke dalam dua tabung yang sesuai, dan lakukan
80 - 85 selama 10 menit dimulai setelah suhu mencapai
seri pengenceran secukupnya dalam Air Murni steril,
80. Dinginkan secara cepat dalam tangas air-es pada
pengenceran dipilih dengan hasil penghitungan 30 - 300
0 - 4. Pindahkan 1 ml alikuot masing-masing ke dalam
koloni, tetapi tidak kurang dari 6, pada tiap pasangan
dua tabung yang sesuai, dan lakukan seri pengenceran
lempeng dengan perlakuan sebagai berikut ini.
secukupnya dalam Air Murni steril, pengenceran dipilih
Bila indikator biologi mempunyai kadar spora rendah,
dengan hasil penghitungan 30 - 300 koloni, tetapi tidak
mungkin seri pengenceran perlu dimodifikasi dan
kurang dari 6, pada tiap pasangan lempeng dengan
menggunakan lempeng lebih banyak untuk tiap
perlakuan sebagai berikut ini. Bila indikator biologi
pengenceran. Siapkan seri terpisah lempeng untuk tiap
mempunyai kadar spora rendah, mungkin seri
alikuot. Masukkan 1 ml suspensi dari tingkat
pengenceran perlu dimodifikasi dan menggunakan
pengenceran yang dipilih ke dalam masing-masing dua
lempeng lebih banyak untuk tiap pengenceran. Siapkan
cawan Petri 15 - 100 mm. Dalam waktu 20 menit
seri terpisah lempeng untuk tiap alikuot. Masukkan 1,0
tambahkan pada tiap cawan 20 ml media Soybean-
ml suspensi dari tingkat pengenceran yang dipilih ke
Casein Digest Agar cair dan telah didinginkan 45 - 50.
dalam masing-masing dua cawan Petri 15 - 100 mm.
Campur dengan memutar cawan hingga suspensi
Dalam waktu 20 menit tambahkan pada tiap cawan 20
homogen.
ml media Soybean-Casein Digest Agar cair dan telah
Untuk G.stearothermophilus, B.atrophaeus, B.subtilis,
didinginkan 45 - 50. Campur dengan memutar cawan
dan B.coagulans, gunakan media Soybean-Casein Digest
hingga suspensi homogen, dan kemudian dibiarkan
Agar dan inkubasikan lempeng secara aerob dengan
memadat. Inkubasikan lempeng dengan posisi dibalik
posisi dibalik pada suhu berturut-turut untuk tiap
pada 55 - 60, untuk Indikator Biologi Sterilisasi
mikroba sebagai berikut: 55 - 60, 30 - 35, 48 - 52, atau
Uap Basah dengan Pembawa Kertas, dan pada 30 - 35
pada suhu optimum khusus sesuai dengan indikator
Indikator Biologi Sterilisasi Etilen Oksida, dengan
biologi pabrik. Amati lempeng setelah 24 dan 48 jam.
Pembawa Kertas dan Indikator Biologi Sterilisasi Panas
Catat jumlah koloni tiap lempeng. Hitung rata-rata
Kering dengan Pembawa Kertas atau pada suhu rekoveri jumlah spora tiap indikator dari hasil penghitungan,
- 1340 -
menggunakan faktor pengenceran yang sesuai. Prosedur uji penggunaan bejana REIB untuk evaluasi
Pengujian dinyatakan absah bila log jumlah spora per resistensi mikroba ditetapkan dalam standar ISO seri
pembawa pada 48 jam sama atau lebih besar dari log 11138. Indikator biologi sebaiknya mengikuti standar
jumlah setelah 24 jam dalam tiap wadah. yang sesuai. Metode uji dan penggunaan pembawa
Untuk Indikator Biologi Sterilisasi Pemanasan Basah, dengan REIB mungkin dapat disesuaikan untuk
Pemanasan Kering, dan Gas, Suspensi Spora Cair, indikator biologi khusus. Metode dan peralatan yang
menggunakan G.stearothermophilus, B.atrophaeus, digunakan untuk pembawa kertas dapat berbeda dengan
B.subtilis, dan B.coagulans sebagai indikator biologi, pembawa lain dan secara substansial berbeda dari
disiapkan seri pengenceran secukupnya, suspensi asli penggunaan suspensi indikator biologi.
spora dengan Air Murni dingin steril dalam tabung Kondisi pemaparan nilai-D untuk pembawa bahan
bertutup ulir 16 x 125 mm menggunakan prosedur alternatif sama dengan kondisi yang digunakan untuk
khusus penghitungan angka spora dengan Indikator menetapkan nilai-D pembawa kertas. Jika label pabrik
Biologi Sterilisasi Pemanasan Basah, Pemanasan membolehkan penggunaan pembawa dengan berbagai
Kering, dan Gas, dengan Pembawa Non-Kertas. metode sterilisasi, maka data nilai-D, survival time,
kill time disediakan oleh pabrik untuk setiap metode
PENETAPAN NILAI-D sterilisasi. Hal ini memungkinkan indikator biologi yang
diinokulasi pada pembawa selain kertas disterilisasi/
Lakukan seluruh pengujian seperti dijelaskan dalam dekontaminasi dengan metoda gas atau uap seperti fase
bagian ini di bawah kondisi aseptik, menggunakan uap hidrogen peroksida dan klorin dioksida.
peralatan steril untuk mikroba non-termofilik. Standar kondisi fisik evaluasi indikator biologi untuk
Penetapan Nilai-D untuk G.stearothermophilus dan penggunaan dengan fase uap hidrogen peroksida dan
B.coagulans dapat dilakukan di lingkungan tidak klorin dioksida belum ditetapkan. Dalam hal klorin
diklasifikasi tetapi terkendali. dioksida, kadar gas, kelembaban relatif, dan suhu
merupakan pengendali kondisi proses yang penting,
Peralatan yang dapat diukur dengan akurat. Pabrik penghasil
indikator biologi menggunakan klorin dioksida harus
Peralatan uji untuk menetapkan resistensi menyatakan kondisi yang harus dilakukan di bawah
mikrobiologi yang dijelaskan secara rinci dalam ISO penetapan nilai-D, sehingga pengguna dapat paling tidak
18472, Sterilisasi Produk Kesehatan-Indikator Biologi melihat resistensi banyak indikator biologi sebagai
dan Kimia-Peralatan Uji. Rincian Resistometer Evaluasi pembanding untuk mengantisipasi kondisi yang
Indikator Biologi (REIB) secara individu bervariasi digunakan. Situasi dengan fase uap hidrogen peroksida
dengan rancangan spesifik dan proses sterilisasi utama lebih kompleks, berbagai peralatan pabrik menawarkan
bersama dengan yang digunakan. Tetapkan bahwa dekontaminasi atau kondisi sterilisasi yang berbeda. Jadi
kinerja bejana REIB sesuai dengan persyaratan standar tidak ada proses standar untuk melakukan dekontaminasi
ISO untuk paparan indikator biologi, dengan perbedaan dengan fase uap hidrogen peroksida atau sterilisasi
rancangan yang dapat diterima. permukaan. Hal ini diikuti tidak adanya metode evaluasi
standar industri indikator biologi, walaupun mungkin
Prosedur tidak berhubungan langsung antara kadar uap dan
kecepatan ataupun keefektivan inaktivasi indikator
Lakukan pengujian Nilai-D pada setiap pengaturan biologi. Sebagai tambahan, sulit untuk mengases
kondisi sterilisasi, paket indikator biologi diberi tanda kelembaban relatif secara akurat, yang sering ditetapkan
(label) untuk digunakan. Ambil kelompok spesimen sebagai parameter proses kritis dengan adanya uap
indikator biologi sejumlah yang cukup dalam wadah asli hidrogen peroksida. Untuk alasan ini lebih masuk akal
masing-masing, setiap kelompok terdiri dari tidak untuk menetapkan resistensi indikator biologi menjadi
kurang 5 spesimen. Jumlah kelompok menyediakan relatif atau ukuran relatif pabrik daripada nilai-D
rentang pengamatan dari tidak kurang dari satu label sebenarnya. Selanjutnya tergantung peralatan dan proses
nilai-D di bawah tanda waktu bertahan hidup (survival yang dikerjakan, dan ini menjadi tidak mungkin bagi
time) sampai tidak kurang dari satu label nilai-D di atas pengguna mengulangi uji resistensi biologi yang telah
tanda waktu mematikan (kill time). Letakkan setiap dilakukan oleh pabrik.
kelompok pada tempat spesimen (specimen holder) Untuk Indikator Biologi Sterilisasi Uap Basah,
terpisah yang sesuai yang memungkinkan setiap Pemanasan Kering, dan Gas, Suspensi Spora Cair,
spesimen terpapar kondisi sterilisasi yang telah dilakukan penetapan nilai-D untuk tiap mikroba untuk
ditentukan pada lokasi khusus dalam bejana sterilisasi menyediakan suspensi hasil panen spora cair. Uji
REIB. Periksa alat REIB untuk parameter pengoperasian dilakukan dengan seri pengenceran berdasarkan status
menggunakan specimen holder tanpa spesimen. Pilih titer spora dari suspensi dengan Air Murni dalam tabung
seri tambahan waktu sterilisasi dari waktu terpendek steril.
untuk spesimen yang diuji. Perbedaan pada seri waktu Bila suspensi dimasukkan pada atau dalam substrat
sterilisasi, sedapat mungkin konstan dan perbedaan misal tutup elastomerik atau produk formulasi,
antara waktu yang berdekatan tidak lebih besar dari 75% resistensinya mungkin berbeda dari yang ditetapkan
nilai-D label. dalam Air Murni. Perbedaan itu mungkin bermakna
- 1341 -
untuk penggunaan indikator biologi dan pengukuran memberikan hasil berbeda lebih kepada sebagai alat dari
yang sesuai sebelumnya untuk digunakan dalam pada variasi kinerja indikator biologi.
aktivitas validasi sterilisasi.
Survival time dan Kill time
Perolehan Kembali
Gunakan dua kelompok, masing-masing terdiri dari
Setelah melengkapi prosedur sterilisasi Indikator 10 indikator biologi yang relevan, dalam wadah asli.
Biologi untuk Sterilisasi Panas Kering dengan Pembawa Tempatkan spesimen tiap kelompok dalam rak spesimen
Kertas dan Indikator Biologi untuk Sterilisasi Etilen yang memungkinkan tiap spesimen terpapar kondisi
Oksida, dengan Pembawa Kertas; atau Indikator Biologi sterilisasi pada lokasi khusus dalam bejana REIB.
untuk Sterilisasi Uap dengan Pembawa Kertas yang Lakukan pemaparan spesimen untuk survival time
dapat diterapkan dan dalam catatan waktu tidak lebih yang disyaratkan, masukkan ke dalam bejana, dan
dari 4 jam, buka secara aseptik dan tambahkan tiap strip pisahkan wadah yang berisi 10 spesimen. Ulangi
ke dalam media sesuai (lihat Media di bawah Uji prosedur di atas segera, atau panaskan sebelumnya bila
Sterilitas <71>) untuk merendam indikator biologi selang waktu yang cukup telah dilampaui, sehingga
dalam tabung yang sesuai. Untuk tiap Indikator Biologi wadah yang berisi 10 spesimen kedua diperlakukan
untuk Sterilisasi Uap Basah, Self-Contained spesimen, sama seperti yang pertama kecuali untuk persyaratan
strip kertas direndam dalam media self-contained kill time.
menurut petunjuk pabrik, dalam catatan waktu tidak Survival time dan kill time untuk seluruh
lebih dari 4 jam. Inkubasi tiap tabung pada suhu rekoveri monografi indikator biologi dijelaskan dalam masing-
optimal yang ditetapkan pabrik. Amati tiap tabung berisi masing monografi.
media yang diinokulasi pada interval yang cukup untuk
total 7 hari setelah inokulasi. (Bila terjadi pertumbuhan
pada saat pengamatan maka inkubasi tidak perlu UJI STERILITAS <71>
dilanjutkan). Catat jumlah spesimen yang tidak tumbuh
pada tiap waktu. Prosedur farmakope ini didesain bukan untuk menjamin
Untuk Indikator Biologi untuk Sterilisasi Uap Basah, bahwa satu bets produk adalah steril atau telah
Pemanasan Kering, dan Sterilisasi Gas, Pembawa disterilkan. Hal ini terutama harus disertai dengan
Bukan kertas, rekoveri spora dari pembawa indikator validasi proses sterilisasi atau prosedur proses aseptik.
biologi akan mengikuti prosedur yang dijelaskan dalam Pengujian digunakan untuk bahan, sediaan, alat sesuai
prosedur Angka Total Spora Hidup. Metode penetapan dengan farmakope yang dipersyaratkan harus steril.
nilai-D indikator biologi dengan pembawa kertas dapat Hasil yang diterima menunjukkan bahwa tidak ada
digunakan untuk menghitung nilai-D untuk pembawa kontaminasi mikroba ditemukan dalam sampel di bawah
bukan kertas. Kondisi inkubasi mikroba yang akan kondisi pengujian.
digunakan untuk indikator biologi dengan pembawa
bukan kertas dijelaskan dalam bab Angka Total Spora TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP
Hidup. KONTAMINASI MIKROBA
Untuk Indikator Biologi untuk Sterilisasi Uap Basah,
Pemanasan Kering, dan Gas, Suspensi Spora Cair, Pengujian sterilitas dilaksanakan pada kondisi
metode rekoveri setelah kondisi pemaparan sterilisasi aseptik. Untuk mencapai kondisi tersebut, lingkungan
adalah metode yang dijelaskan dalam bab Angka Total pengujian harus dibuat sama seperti ketika uji sterilitas
Spora Hidup suspensi spora cair, dan jika penetapan dilakukan. Tindakan pencegahan untuk mencegah
nilai-D pemanasan kering dibuat dari suspensi B. kontaminasi tidak boleh mempengaruhi mikroba yang
atrophaeus, prosedur rekoveri sama seperti dijelaskan ada dalam pengujian. Kondisi pengerjaan, ketika uji
dalam Indikator Biologi untuk Sterilisasi Uap Basah dilakukan dimonitor secara berkala dengan melakukan
dengan Pembawa Kertas. sampling yang sesuai pada area kerja dan kontrol yang
Ketika digunakan Clostridium sporogenes sebagai sesuai.
indikator biologi, metode persiapan, inokulasi, metode
rekoveri dan media harus diadaptasikan untuk dapat MEDIA DAN SUHU INKUBASI
mengakomodasi penggunaan pembentukan spora
anaerob. Media untuk pengujian dapat dibuat seperti tertera di
bawah ini atau setara dengan media komersil yang
Penghitungan memenuhi syarat Uji Fertilitas Aerob, Anaerob dan
Kapang.
Penetapan nilai-D indikator biologi dapat dilakukan Media berikut adalah media yang sesuai untuk uji
menggunakan Metode Spearman-Karber Terbatas, sterilitas. Media Cair Tioglikolat terutama digunakan
Kurva Survival atau prosedur Sumbu-Murphy-Cochran. untuk pertumbuhan bakteri anaerob, termasuk juga
Lebih baik menggunakan metode sama dengan yang untuk mendeteksi bakteri aerob. Soybean-Casein Digest
ditetapkan oleh pabrik indikator biologi untuk Medium sesuai untuk pertumbuhan kapang dan bakteri
menetapkan nilai-D. Penggunaan metode berbeda akan aerob.
- 1342 -
Media Cair Tioglikolat Soybean-Casein Digest Medium

L-Sistin P 0,5 g Pancreatic digest of casein 17,0 g


Natrium klorida P 2,5 g Papaic digest of soybean meal 3,0 g
Dekstrosa monohidrat/anhidrat P 5,5/5,0g Natrium klorida P 5,0 g
Agar P 0,75 g Kalium fosfat dibasa P 2,5 g
Yeast extract (larut dalam air) 5,0 g Dekstrosa monohidrat/anhidrat P 2,5/2,3 g
Pancreatic digest of casein 15,0 g Air murni 1000 ml
Natrium tioglikolat P atau 0,5 g pH setelah sterilisasi 7,3 0,2
Asam tioglikolat P 0,3 ml
Larutan natrium resazurin P (1 dalam 1,0 ml Larutkan semua bahan padat dalam air murni, hangatkan
1000) dibuat segar hingga larut. Dinginkan larutan hingga suhu ruang, dan
Air murni 1000 ml jika perlu atur pH larutan hingga setelah sterilisasi 7,3
pH setelah sterilisasi 7,1 0,2 0,2 dengan penambahan natrium hidroksida 1N. Jika
perlu saring hingga jernih, bagikan dalam wadah-wadah
Campur dan panaskan hingga larut L-sistin P, natrium yang sesuai dan sterilisasi menggunakan proses yang
klorida P, dekstrosa, yeast extract dan pancreatic digest telah divalidasi. Simpan pada suhu antara 2 dan 25
of casein dalam air murni. Larutkan natrium tioglikolat dalam wadah steril dan tertutup baik, kecuali jika segera
P atau asam tioglikolat P ke dalam larutan dan atur pH digunakan. Media tidak boleh digunakan lebih lama dari
hingga setelah sterilisasi 7,1 0,2 dengan penambahan waktu penyimpanan yang telah tervalidasi.
natrium hidroksida 1 N. Jika diperlukan penyaringan, Soybean Casein Digest Medium diinkubasi pada 22,5 2,5.
panaskan kembali larutan tanpa mendidih, dan saring
selagi panas melalui kertas saring yang telah dibasahkan. Media untuk Golongan Penisilin dan Sefalosporin
Tambahkan larutan natrium resazurin P, campur dan
tempatkan media dalam tabung yang sesuai, yang Jika media uji sterilitas akan digunakan pada metode
memberikan perbandingan permukaan dengan Inokulasi langsung ke dalam Media Uji seperti tertera
kedalaman media sedemikian rupa sehingga tidak lebih pada Uji Sterilitas Sediaan, modifikasi pembuatan
dari setengah bagian atas media yang mengalami media, baik Media Cair Tioglikolat maupun Soybean
perubahan warna sebagai indikasi masuknya oksigen Casein Digest Medium sebagai berikut: Masukkan
pada akhir masa inkubasi. Sterilisasi menggunakan secara aseptik pada setiap wadah media sejumlah -
proses yang telah divalidasi. Jika media disimpan, maka laktamase untuk menginaktifkan sejumlah antibiotik
simpan pada suhu antara 2 dan 25 dalam wadah steril dalam zat uji. Tetapkan jumlah -laktamase yang
tertutup rapat. Jika lebih dari sepertiga bagian atas media diperlukan untuk menginaktifkan antibiotik
terjadi warna merah muda, media dapat diperbaiki menggunakan sediaan -laktamase yang sebelumnya sudah
kembali dengan pemanasan diatas tangas air atau dalam diuji inaktivasi daya hambat dari penisilin atau
uap air yang mengalir bebas hingga warna merah muda sefalosporin. [Catatan Media yang telah mengandung -
hilang, dan dinginkan secepatnya, cegah masuknya laktamase dapat juga digunakan untuk pengujian
udara tidak steril ke dalam wadah. Media tidak boleh dengan metode penyaringan membran].
digunakan lebih lama dari waktu penyimpanan yang Sebagai alternatif (Lakukan uji di daerah yang benar-
telah tervalidasi. benar terpisah dari tempat uji sterilitas), tetapkan jumlah
Media Cair Tioglikolat diinkubasi pada suhu 30 - 35. -laktamase yang diperlukan di dalam media seperti
Untuk sediaan yang mengandung pengawet raksa yang tertera pada Uji kesesuaian metode menggunakan
tidak dapat diuji menggunakan metode Penyaringan Staphylococcus aureus kurang dari 100 koloni (lihat
membran, Media Cair Tioglikolat diinkubasi pada suhu Tabel 1) sebagai bakteri tantang. Amati pertumbuhan
20 - 25 sebagai pengganti Soybean Casein Digest mikroba yang khas sebagai konfirmasi bahwa kadar -
Medium yang telah tervalidasi yang tertera pada uji laktamase sudah tepat.
Fertilitas Anaerob, Aerob dan Kapang. Media
Tioglikolat Alternatif dapat digunakan jika sudah Tabel 1 Galur Mikroba Uji yang sesuai untuk
disetujui. Buat campuran menggunakan komposisi sama penggunaan Uji Fertilitas dan Uji kesesuaian metode
seperti Media Cair Tioglikolat tetapi tidak menggunakan
agar P dan larutan natrium resazurin P. Sterilkan sama Bakteri Aerob
seperti di atas. pH setelah sterilisasi 7,1 0,2. Panaskan Staphylococcus aureus ATCC 6538; CIP 4.83;
dalam tangas air sebelum digunakan dan inkubasi pada NCTC 10788; NCIMB 9518;
NBRC 13276
suhu 30 - 35 dalam kondisi anaerob.
Bacillus subtilis ATCC 6633; CIP 52.62;
NCIMB 8054; NBRC 3134
Pseudomonas ATCC 9027; NCIMB 8626;
aeruginosa1 IP 82.118; NBRC 13275
- 1343 -
Bakteri Anaerob menginaktifkan aktifitas residu antibiotik pada membran
Clostridium sporogenes2 ATCC 19404; CIP 79.3; setelah larutan uji disaring (lihat Media untuk Golongan
NCTC 532 atau ATCC Penisilin dan Sefalosporin.).
11437; NBRC 14293
Kapang Cairan D
Aspergillusbrasiliensis ATCC 16404; IP 1431.83
(Aspergillus niger) MI 149007; NBRC 9455
Untuk setiap liter Cairan A tambahkan 1 ml polisorbat
1. Alternatif untuk Pseudomonas aeruginosa adalah Kocuria
rhizophila (Micrococcus luteus) ATCC 9341 80 P, atur pH hingga 7,1 0,2, bagikan ke dalam
2. Alternatif untuk Clostridium sporogenes, jika diinginkan wadah-wadah, dan sterilisasi menggunakan proses yang
mikroba yang bukan pembentuk spora adalah Bacteroides telah divalidasi. Gunakan cairan ini untuk bahan uji yang
vulgatus ATCC 8482. mengandung lesitin atau minyak, atau untuk alat
kesehatan yang beretiket lumen steril.
Media yang digunakan sesuai dengan uji di bawah ini.
Pengujian dilakukan sebelum atau bersamaan dengan Cairan K
pengujian sediaan.
Larutkan 5,0 g peptic digest of animal tissue; 3,0 g beef
Sterilitas extract dan 10,0 g polisorbat 80 P, dalam air hingga 1
liter. Atur pH hingga setelah sterilisasi pH 6,9 0,2.
Inkubasi sebagian dari media pada suhu yang sesuai Bagikan ke dalam wadah-wadah, dan sterilisasi
selama 14 hari. Tidak boleh ada pertumbuhan mikroba. menggunakan proses yang telah divalidasi.

Uji Fertilitas untuk Aerob, Anaerob dan Kapang UJI KESESUAIAN METODE

Lakukan uji fertilitas terhadap tiap lot media siap Lakukan uji seperti tertera pada Uji Sterilitas Produk
pakai dan tiap bets dari media yang dibuat menggunakan menggunakan metode yang sama, kecuali untuk
media kering atau dari bahannya. Galur mikroba yang modifikasi berikut ini:
sesuai dapat dilihat pada Tabel 1.
Inokulasikan sejumlah Media Cair Tioglikolat dengan Penyaringan Membran
sejumlah mikroba berikut (tidak lebih dari 100 koloni),
menggunakan sejumlah media terpisah untuk setiap Setelah isi wadah atau isi beberapa wadah yang diuji
spesies mikroba: Clostridium sporogenes, Pseudomonas disaring melalui membran, tambahkan inokulum dari
aeruginosa, dan Staphylococcus aureus. Inokulasikan sejumlah kecil mikroba viable (tidak lebih dari 100
sejumlah Media Tioglikolat Alternatif dengan sejumlah koloni) ke dalam pembilas steril terakhir yang digunakan
Clostridium sporogenes (tidak lebih dari 100 koloni). untuk membilas penyaring.
Inokulasikan sejumlah Soybean Casein Digest
Medium dengan sejumlah mikroba berikut (tidak lebih Inokulasi langsung
dari 100 koloni) menggunakan sejumlah media terpisah
untuk setiap spesies mikroba: Aspergillus brasiliensis, Setelah isi wadah atau isi beberapa wadah yang diuji
Bacillus subtilis dan Candida albicans. Inkubasi tidak (gunakan helaian untuk benang bedah dan alat-alat
lebih dari 3 hari untuk bakteri dan tidak lebih dari 5 hari bedah yang digunakan dokter hewan) dimasukkan ke
untuk kapang. Teknik pemeliharaan lot benih kultur dalam media, tambahkan sejumlah kecil inokulum
(sistem lot benih) untuk mikroba viabel yang mikroba viable (tidak lebih dari 100 koloni) ke dalam media.
diinokulasikan tidak lebih dari 5 pasase yang diturunkan Pada kedua cara diatas, gunakan mikroba yang sama
dari lot benih master asli. seperti tertera pada Uji Fertilitas untuk Aerob, Anaerob
Media dapat digunakan jika terlihat pertumbuhan dan Kapang. Lakukan uji fertilitas sebagai kontrol
mikroba dengan jelas. positif. Inkubasi semua wadah yang berisi media selama
tidak lebih dari 5 hari.
CAIRAN PENGENCER DAN PEMBILAS Jika setelah masa inkubasi terlihat pertumbuhan mikroba
UNTUK PENYARINGAN MEMBRAN dengan jelas secara visual dibandingkan dengan tabung
yang tidak berisi sampel, maka sampel tidak mempunyai
Cairan A sifat antimikroba pada kondisi uji atau aktifitasnya telah
dihilangkan dengan sempurna. Uji sterilitas kemudian
Cara pembuatan Larutkan 1 g peptic digest of animal dapat dilakukan tanpa modifikasi lebih lanjut.
tissue dalam air hingga 1 liter, jika perlu saring atau Jika tidak terlihat pertumbuhan mikroba dengan jelas
sentrifus hingga jernih, atur pH hingga 7,1 0,2. pada tabung yang berisi sampel secara visual,
Bagikan ke dalam wadah-wadah, dan sterilisasi dibandingkan dengan tabung yang tidak berisi sampel,
menggunakan proses yang telah divalidasi. maka sampel mempunyai aktifitas antimikroba yang
Cara Pembuatan untuk Penisilin atau Sefalosporin tidak dapat dihilangkan pada kondisi pengujian.
Jika perlu tambahkan secara aseptik pada larutan diatas, Modifikasi kondisi ini untuk menghilangkan daya
sejumlah -laktamase steril yang cukup untuk aktifitas antimikroba dan ulangi Uji Kesesuaian Metode.
- 1344 -
Uji Kesesuaian Metode dilakukan untuk a) uji sterilitas yang sesuai]. Jika isi wadah tidak cukup untuk masing-
pada sediaan baru; b) ada perubahan yang dilakukan pada masing media, gunakan jumlah dua kali dari yang tertera
kondisi pengujian. Uji Kesesuaian Metode dapat pada Tabel 3.
dilakukan secara simultan dengan Uji Sterilitas Sediaan. Pengujian terhadap contoh uji dapat dilakukan
menggunakan teknik Penyaringan Membran atau
UJI STERILITAS SEDIAAN Inokulasi Langsung ke dalam Media Uji. Gunakan juga
kontrol negatif yang sesuai. Teknik Penyaringan
Jumlah Bahan yang Diuji Membran digunakan apabila sifat contoh sesuai, yaitu
untuk sediaan yang mengandung air dan dapat disaring,
Kecuali dinyatakan lain pada bab ini atau masing-masing sediaan yang mengandung alkohol atau minyak, dan
monografi, gunakan jumlah wadah seperti tertera pada sediaan yang dapat dicampur dengan atau yang larut
Tabel 3. Jika isi tiap wadah mencukupi (lihat Tabel 2) isi dalam pelarut air atau minyak, dengan ketentuan bahwa
wadah dapat dibagi sama banyak pelarut tidak mempunyai efek antimikroba pada kondisi
dan ditambahkan pada media yang sesuai. [Catatan pengujian.
Lakukan uji sterilitas menggunakan dua atau lebih media

Tabel 2 Jumlah Minimum yang Digunakan untuk Tiap Media

Isi per wadah Jumlah minimum yang digunakan


(Kecuali dinyatakan lain)
Larutan
Kurang dari 1ml Seluruh isi tiap wadah
1 40 ml setengah isi tiap wadah, tetapi tidak kurang dari 1 ml
Lebih dari 40 ml, tidak lebih dari 100 ml 20 ml
Lebih dari 100 ml 10% isi wadah, tetapi tidak kurang dari 20 ml
Larutan antibiotik 1 ml
Sediaan larut dalam air lainnya atau dalam isopropil Seluruh isi tiap wadah, sebanding dengan tidak kurang dari
miristat 200 mg
Sediaan yang tidak larut, krim,dan salep, yang tersuspensi Gunakan isi tiap wadah yang sebanding dengan tidak
atau teremulsi kurang dari 200 mg

Zat Padat
Kurang dari 50 mg Seluruh isi tiap wadah
50 mg atau lebih, tetapi kurang dari 300mg Setengah isi tiap wadah, tetapi tidak kurang dari 50 mg
300 mg 5 g 150 mg
Lebih besar dari 5 g 500 mg

Benang bedah dan peralatan bedahlainnya untuk 3 potongan untuk helai (panjang tiap potong 30 cm)
penggunaan dokter hewan
Pembalut/ kapas/perban (dalam kemasan) 100 mg per kemasan
Benang bedah dan bahan sejenis yang dikemas untuk Seluruh alat
penggunaan sekali pakai
Alat Kesehatan lainnya Seluruh alat, potong kecil kecil atau diuraikan

Tabel 3 Jumlah Minimum Bahan yang diuji sesuai dengan Jumlah Bahan dalam Bets

Jumlah wadah dalam Bets* Jumlah Minimum wadah yang diuji tiap media (Kecuali
dinyatakan lain**)
Sediaan parenteral
Tidak lebih dari 100 wadah 10% atau 4 wadah, diambil yang lebih besar
Lebih dari 100, tetapi tidak lebih dari 500 wadah 10 wadah
Lebih dari 500 wadah 2% atau 20 wadah, diambil yang lebih kecil
Untuk sediaan volume besar 2% atau 10 wadah, diambil yang lebih kecil

Zat Padat antibiotik


Produk ruahan dalam kemasan <5g 20 wadah
Produk ruahan dalam kemasan >5g 6 wadah
Produk ruahan dan campuran lihat Produk ruahan padat
- 1345 -
Sediaan mata dan sediaan lain yang tidak disuntikkan
Tidak lebih dari 200 wadah 5% atau 2 wadah, diambil yang lebih besar
Lebih dari 200 wadah 10 wadah
Jika sediaan dalam bentuk wadah dosis tunggal,gunakan
skema diatas untuk sediaan parenteral
Benang bedah dan peralatan bedah lainnya untuk 2% atau 5 kemasan, diambil yang lebih besar, sampai total
penggunaan dokter hewan maksimum 20 kemasan
Tidak lebih dari 100 bahan 10% atau 4 bahan,diambil yang lebih besar
Lebih dari 100, tetapi tidak lebih dari 500 bahan 10 bahan
Lebih dari 500 bahan 2% atau 20 bahan, diambil yang lebih kecil

Produk ruahan padat


Sampai 4 wadah Tiap wadah
Lebih dari 4 wadah, tetapi tidak lebih dari 50 wadah 20% atau 4 wadah, diambil yang lebih besar
Lebih dari 50 wadah 2% atau 10 wadah, diambil yang lebih besar
*Jika besarnya bets tidak diketahui, gunakan jumlah maksimum
**Jika isi satu wadah cukup untuk diinokulasikan ke dalam dua media, kolom ini menyatakan jumlah wadah yang diperlukan untuk
kedua media.
Penyaringan Membran tersebut tidak dapat menghilangkan daya antimikroba
secara sempurna.
Gunakan penyaring membran dengan porositas tidak Pindahkan seluruh membran utuh ke dalam media atau
lebih dari 0,45 m yang telah terbukti efektif menahan potong menjadi dua bagian yang sama secara aseptik dan
mikroba. Sebagai contoh, penyaring selulosa nitrat pindahkan masing-masing bagian ke dalam dua media
digunakan untuk larutan yang mengandung air, minyak yang sesuai. Gunakan volume yang sama pada tiap media
dan larutan mengandung alkohol berkadar rendah; dan seperti pada Uji Kesesuaian Metode. Sebagai pilihan lain,
penyaring selulosa asetat digunakan untuk larutan pindahkan media ke dalam membran pada alat penyaring.
mengandung alkohol berkadar tinggi. Penyaring khusus Inkubasi media selama tidak kurang dari 14 hari.
yang sesuai mungkin diperlukan untuk sediaan tertentu
(misal: untuk antibiotik). ZAT PADAT YANG DAPAT LARUT
Teknik pengujian di bawah ini menggunakan membran
berdiameter lebih kurang 50 mm. Jika digunakan Gunakan untuk tiap media tidak kurang dari sejumlah
penyaring dengan diameter yang berbeda, volume larutan sediaan seperti tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3, larutkan
pengencer dan pembilas harus disesuaikan. Peralatan dalam pelarut yang sesuai, air steril untuk injeksi, natrium
penyaring dan membran disterilisasi dengan cara yang klorida steril, atau larutan steril yang sesuai seperti
sesuai. Peralatan dirancang hingga larutan uji dapat Cairan A dan lakukan uji seperti tertera pada Larutan
dimasukkan dan disaring pada kondisi aseptik, membran dalam Air menggunakan penyaring membran yang sesuai
dapat dipindahkan secara aseptik ke dalam media, atau untuk pelarut yang telah dipilih.
dapat dilakukan inkubasi setelah media dimasukkan ke
dalam alat penyaring itu sendiri. MINYAK DAN LARUTAN MINYAK

LARUTAN DALAM AIR Gunakan untuk tiap media tidak kurang dari sejumlah
sediaan seperti tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3. Minyak
Jika perlu pindahkan sejumlah kecil pengencer steril yang dan larutan minyak viskositas rendah dapat disaring
sesuai seperti Cairan A ke dalam membran dan saring. melalui membran kering tanpa pengenceran. Minyak
Pengencer dapat mengandung bahan penetral dan/atau kental dapat diencerkan dengan pengencer steril seperti
bahan inaktifator yang sesuai, misalnya pada kasus isopropil miristat P yang tidak mempunyai daya
antibiotik. antimikroba pada kondisi pengujian. Biarkan minyak
Pindahkan isi wadah atau beberapa wadah yang akan menembus membran dengan gaya beratnya sendiri,
diuji ke dalam satu membran atau beberapa membran, kemudian saring dengan menggunakan tekanan atau
jika perlu diencerkan dengan pengencer steril yang dipilih penghisapan secara bertahap.
sesuai volume yang digunakan pada Uji Kesesuaian Cuci membran tidak kurang dari tiga kali dengan cara
Metode, tetapi jumlah yang digunakan tidak kurang dari menyaring, tiap kali dengan 100 ml larutan steril yang
yang tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3. Saring segera. Jika sesuai, seperti Cairan A yang mengandung bahan
sediaan mempunyai daya antimikroba, cuci membran pengemulsi yang sesuai dengan kadar yang sesuai seperti
tidak kurang dari tiga kali dengan cara menyaring tiap pada Uji Kesesuaian Metode, misalnya polisorbat 80 P
kali dengan sejumlah volume pengencer yang digunakan dengan kadar 10 g per liter (Cairan K ).
pada Uji Kesesuaian Metode. Setiap pencucian tidak Pindahkan membran atau beberapa membran ke dalam
lebih dari 5 kali 100 ml per membran, meskipun jika media seperti tertera pada Larutan dalam Air, dan
selama uji kesesuaian metode ditemukan pencucian inkubasi pada suhu dan waktu yang sama.
- 1346 -
SALEP DAN KRIM ZAT PADAT ANTIBIOTIK, RUAHAN
DAN CAMPURAN
Gunakan untuk tiap media tidak kurang dari sejumlah
sediaan seperti tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3. Salep Secara aseptik ambil secukupnya zat padat dari sejumlah
dengan basis lemak dan emulsi air dalam minyak dapat wadah yang sesuai (lihat Tabel 2), campur hingga
diencerkan sampai 1% dalam isopropil miristat P seperti diperoleh komposit yang setara dengan lebih kurang 6 g
metode diatas, jika perlu dengan pemanasan tidak lebih zat padat, dan pindahkan ke dalam labu Erlenmeyer steril
dari 40. Pada kasus tertentu, mungkin diperlukan 500 ml, larutkan dalam lebih kurang 200 ml Cairan A.
pemanasan tidak lebih dari 44. Saring sesegera mungkin, Lakukan uji seperti tertera pada Larutan Air.
dan lakukan seperti pada Minyak dan Larutan minyak.
SEDIAAN AEROSOL STERIL
ALAT SUNTIK TERISI
Untuk sediaan cair dalam bentuk aerosol bertekanan,
Untuk alat suntik terisi tanpa jarum steril, keluarkan isi bekukan wadah dalam campuran etanol P-es kering pada
dari tiap alat suntik ke dalam satu atau dua tabung suhu minimal -20 selama lebih kurang 1 jam. Jika
penyaring membran yang terpisah atau ke dalam tabung memungkinkan, biarkan propelan menguap sebelum
pengumpul yang terpisah untuk dipindahkan lagi. wadah dibuka secara aseptik, dan pindahkan isinya ke dalam
Jika jarum steril menyatu dengan alat suntik, keluarkan labu pengumpul steril, tambahkan 100 ml Cairan D ke
langsung isi tiap alat suntik seperti diatas dan lakukan uji dalam labu pengumpul, dan campur perlahan-lahan.
seperti tertera pada Larutan dalam Air. Uji sterilitas Lakukan uji seperti tertera pada Larutan dalam Air atau
jarum menggunakan prosedur Inokulasi Langsung seperti Minyak dan Larutan Minyak.
tertera pada Uji Kesesuaian Metode.
ALAT KESEHATAN DENGAN LUMEN
ZAT PADAT UNTUK INJEKSI BERETIKET STERIL
SELAIN ANTIBIOTIK
Secara aseptik alirkan Cairan D sejumlah tidak kurang
Konstitusi bahan uji seperti tertera pada etiket dan dari 10 kali volume lumen alat yang akan diuji.
lakukan pengujian seperti tertera pada Larutan dalam Air Kumpulkan cairan ke dalam labu steril yang sesuai, dan
atau Larutan Minyak. [Catatan Jika perlu, dapat lakukan uji seperti tertera pada Larutan dalam Air atau
ditambahkan pengencer berlebih untuk membantu Minyak dan Larutan Minyak.
konstitusi dan penyaringan]. Pada kasus alat suntik steril kosong, ambil pengencer
steril melalui jarum, jika jarum terpasang pada alat, atau
ZAT PADAT ANTIBIOTIK UNTUK INJEKSI melalui jarum steril yang khusus dipasangkan untuk
pengujian ini, dan tekan isi ke dalam labu pengumpul
Produk ruahan yang dikemas <5 g Dari 20 wadah, steril. Lakukan uji seperti diatas.
pindahkan secara aseptik masing-masing lebih kurang
300 mg zat padat ke dalam labu Erlenmeyer steril 500 ml, Inokulasi Langsung ke dalam Media
larutkan dalam lebih kurang 200 ml Cairan A; atau
konstitusi masing-masing dari 20 wadah, seperti tertera Pindahkan sejumlah sediaan uji seperti tertera pada Tabel
pada etiket dan pindahkan sejumlah larutan atau suspensi 2 dan Tabel 3 langsung ke dalam media hingga volume
setara dengan 300 mg zat padat ke dalam labu sediaan tidak lebih dari 10% volume media, kecuali
Erlenmeyer steril 500 ml, larutkan dalam lebih kurang dinyatakan lain.
200 ml Cairan A. Lakukan uji seperti tertera pada Jika sediaan uji mempunyai aktifitas antimikroba,
Larutan dalam Air atau Minyak dan Larutan Minyak. lakukan uji setelah dinetralisasi dengan bahan penetral
Produk ruahan yang dikemas 5 g Dari 6 wadah yang sesuai atau dengan cara mengencerkan dalam
pindahkan secara aseptik masing-masing lebih kurang 1 g sejumlah media yang cukup. Jika diperlukan penggunaan
zat padat ke dalam labu Erlenmeyer steril 500 ml, volume besar dari sediaan, maka lebih baik digunakan
larutkan dalam lebih kurang 200 ml Cairan A dan media yang lebih pekat dan dilakukan pengenceran
campur; atau konstitusi masing-masing dari 6 wadah bertahap. Jika sesuai, media pekat dapat ditambahkan
seperti tertera pada etiket, pindahkan sejumlah larutan langsung ke dalam sediaan dalam wadah.
yang setara dengan lebih kurang 1 g zat padat ke dalam
labu Erlenmeyer steril 500 ml, larutkan dalam lebih LARUTAN MINYAK
kurang 200 ml Cairan A. Lakukan uji seperti tertera pada
Larutan dalam Air. Gunakan media yang telah ditambahkan bahan
pengemulsi yang sesuai dengan kadar seperti tertera pada
Uji Kesesuaian Metode, misalnya polisorbat 80 P
dengan kadar 10 g per liter.
- 1347 -
SALEP DAN KRIM Untuk alat kesehatan yang sangat besar, rendam bagian
alat yang kontak langsung dengan pasien ke dalam
Siapkan dengan mengencerkan lebih kurang 1 dalam 10 sejumlah volume media secukupnya yang dapat
dengan bahan pengemulsi yang sudah dipilih ke dalam membasahi seluruh bagian tersebut.
pengencer steril yang sesuai, seperti Cairan A. Pindahkan Untuk kateter yang mempunyai lumen dan bagian luarnya
sediaan yang telah diencerkan ke dalam media yang tidak harus steril, potong menjadi bagian-bagian sehingga
mengandung bahan pengemulsi. media dapat kontak dengan keseluruhan lumen atau isi
Inkubasi media yang telah diinokulasi selama tidak lumen dengan media, dan kemudian rendam unit yang
kurang dari 14 hari. Amati biakan beberapa kali, selama utuh.
masa inkubasi. Pada saat pengamatan, kocok secara
perlahan biakan pada sediaan yang mengandung minyak Pengamatan dan Penafsiran Hasil Uji
setiap hari. Jika digunakan Media Cair Tioglikolat untuk
mendeteksi mikroba anaerob, tidak boleh dikocok atau Pada interval waktu tertentu dan akhir periode inkubasi,
campur perlahan dengan maksud untuk mempertahankan amati secara visual adanya pertumbuhan mikroba dalam
kondisi anaerob. media. Jika bahan uji menimbulkan kekeruhan pada
media sehingga tidak dapat ditetapkan secara visual ada
BENANG BEDAH DAN ALAT BEDAH LAIN atau tidaknya pertumbuhan mikroba, 14 hari sejak mulai
UNTUK PENGGUNAAN DOKTER HEWAN inkubasi, pindahkan sejumlah media (tiap tabung tidak
kurang dari 1 ml) ke dalam media segar yang sama,
Gunakan untuk tiap media tidak kurang dari sejumlah kemudian inkubasi bersama-sama tabung awal selama
sediaan seperti tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3. Buka tidak kurang dari 4 hari.
kemasan tersegel secara aseptik, dan masukkan tiga Jika tidak terjadi pertumbuhan mikroba, maka bahan uji
bagian helaian pada tiap media, lakukan seperti tertera memenuhi syarat sterilitas. Jika terbukti terjadi
pada Larutan dalam Air. Lakukan uji terhadap tiga pertumbuhan mikroba, maka bahan uji tidak memenuhi
bagian, panjang masing-masing 30 cm, yang dipotong syarat sterilitas, kecuali dapat ditunjukkan bahwa uji tidak
dari awal, tengah dan ujung helaian. Gunakan seluruh absah disebabkan oleh hal yang tidak berhubungan
helaian dari kemasan yang baru dibuka. dengan bahan uji. Uji dikatakan tidak absah jika satu atau
Pindahkan tiap bagian helaian ke dalam media yang lebih kondisi dibawah ini dipenuhi:
sesuai. Gunakan media yang cukup untuk bahan yang a. Data pemantauan mikrobiologi terhadap fasilitas uji
diuji (20 - 150 ml). sterilitas menunjukkan ketidaksesuaian
b. Pengkajian prosedur uji yang digunakan selama
ZAT PADAT pengujian menunjukkan ketidaksesuaian
c. Pertumbuhan mikroba ditemukan pada kontrol negatif
Ambil sejumlah sediaan dalam bentuk kering padat (atau d. Setelah dilakukan identifikasi mikroba yang diisolasi
yang terlebih dahulu dibuat suspensi dalam pengencer dari hasil uji, pertumbuhan mikroba (beberapa
steril dalam kemasan langsung), sesuai dengan jumlah mikroba) dapat dianggap berasal dari kesalahan pada
yang tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3. Pindahkan bahan bahan uji, atau teknik pengujian yang digunakan pada
yang diperoleh ke dalam 200 ml Media Cair Tioglikolat, prosedur uji sterilitas.
dan campur. Dengan cara sama, pindahkan sejumlah
sama ke dalam 200 ml Soybean Casein Digest Medium, Jika pengujian dinyatakan tidak absah, lakukan uji ulang
dan campur. Lakukan uji seperti diatas. dengan jumlah bahan yang sama dengan uji awal. Jika
tidak terbukti terjadi pertumbuhan mikroba pada uji
KAPAS MURNI, PERBAN, PEMBALUT BEDAH ulang, maka contoh memenuhi syarat uji sterilitas. Jika
DAN BAHAN SEJENISNYA ditemukan pertumbuhan mikroba pada uji ulang, maka
contoh tidak memenuhi syarat uji sterilitas.
Dari setiap kemasan kapas, perban gulung, atau pembalut
bedah yang besar, ambil secara aseptik dua bagian atau Aplikasi Uji untuk Sediaan Injeksi, Sediaan Obat
lebih masing-masing 100 - 500 mg dari bagian paling Mata, dan Sediaan bukan Injeksi yang Harus
dalam. Untuk bahan dengan kemasan tunggal, ambil Memenuhi Syarat Uji Sterilitas
secara aseptik seluruh bahan. Rendam bagian dari bahan
ke dalam tiap media, dan lakukan uji seperti diatas. Jika menggunakan teknik penyaringan membran, bila
memungkinan gunakan seluruh isi wadah, tetapi tidak
ALAT KESEHATAN STERIL kurang dari sejumlah yang tertera pada Tabel 2, encerkan
jika perlu dengan larutan steril yang sesuai, seperti
Bahan dapat direndam langsung atau diuraikan. Untuk Cairan A, hingga lebih kurang 100 ml.
menjamin bahwa lumen juga kontak dengan media, Jika menggunakan teknik Inokulasi Langsung ke dalam
rendam sejumlah unit yang sesuai ke dalam sejumlah media, gunakan sejumlah seperti tertera pada Tabel 2,
volume media yang cukup untuk merendam alat dengan kecuali dinyatakan lain. Uji untuk bakteri dan kapang
sempurna, dan lakukan uji seperti diatas. pada uji sterilitas dilakukan terhadap sediaan uji yang
sama. Jika volume atau jumlah isi dalam satu wadah tidak
- 1348 -
cukup untuk pengujian, gunakan isi dari dua atau lebih pembatasan bobot badan, umur, penanganan awal,
wadah untuk diinokulasikan ke dalam media berbeda. lingkungan dan faktor-faktor sejenis. Pada sejumlah
pengujian, hewan percobaan atau yang setara
Jumlah Minimum Sediaan Uji ditempatkan secara acak tetapi dalam jumlah sama untuk
dosis-dosis berbeda dari Baku dan Uji. Hal ini dilakukan
Jumlah minimum sediaan yang diuji yang berhubungan melalui proses acak yang objektif. Penyusunan jumlah
dengan ukuran satu bets, tertera pada Tabel 3. individu yang sama pada tiap perlakuan
menyederhanakan perhitungan-perhitungan berikutnya, dan
umumnya mengarahkan ke interval keyakinan yang
DESAIN DAN ANALISIS PENETAPAN terpendek untuk sejumlah pengamatan yang telah
HAYATI <81> ditentukan.
Pada beberapa pengujian, respons potensial dapat
Umum dihimpun dalam kelompok homogen di awal perlakuan.
Perbedaan diantara kelompok, kemudian dipisah sehingga
Potensi beberapa obat farmakope harus ditetapkan tidak berpengaruh buruk terhadap potensi maupun
dengan uji hayati. Faktor kendali dalam desain pengujian interval keyakinan. Satu unit dalam setiap kelompok yang
dan analisis adalah variabilitas sistem uji hayati, yang diambil secara acak mengalami tiap perlakuan. Contoh
respons rata-ratanya dapat bervariasi antar laboratorium kumpulan acak adalah daerah-daerah bening di dalam
dan dari waktu ke waktu dalam laboratorium yang sama. satu lempeng pada pengujian antibiotik, dan 4 pembacaan
Untuk mengendalikan jenis variasi ini, respons obat berpasangan berurutan pada tikus yang sama dalam
farmakope dibandingkan terhadap Baku Pembanding pengujian injeksi vasopresin. Dua kelompok diperoleh
Farmakope Indonesia atau baku pembanding lain yang jika setiap hewan percobaan digunakan dua kali, seperti
sesuai. Untuk mudahnya, setiap baku pembanding pada penetapan potensi injeksi tubokurarin klorida dan
tersebut disebut Baku dan setiap sediaan yang diuji atau injeksi insulin. Dalam hal ini baik perbedaan rata-rata di
contoh disebut Uji dan masing-masing akan dinyatakan antara individu maupun urutan perlakuan tidak dapat
dengan simbol S dan U. menyebabkan penyimpangan potensi atau presisi. Pada
Setelah variabel terusut dari pembandingan Baku dan penetapan aktivitas vitamin B12 dan kalsium pantotenat
Uji ditiadakan, variansi kesalahan dihitung dari variasi secara mikrobiologi, tabung replikasi ditempatkan pada
yang masih ada, yang meskipun tidak terkendali namun dua atau lebih kelompok lengkap yang terpisah, disusun
dapat diukur. Variansi kesalahan diperlukan dalam secara acak dalam tiap kelompok. Hal ini membatasi
menghitung interval keyakinan dari potensi yang diuji. variasi yang disebabkan posisi atau urutan dalam satu
interval keyakinan juga disebut interval fidusial, dihitung kelompok menjadi perbedaan dalam setiap replikat
sedemikian sehingga batas tertinggi dan batas terendah lengkap.
dari 20 pengujian, diharapkan 19 mendekati potensi
sebenarnya sediaan uji. Banyak prosedur pengujian Peniadaan data pengamatan yang menyimpang
menetapkan rentang interval keyakinan yang dapat Respons yang menyimpang karena tidak memenuhi
diterima, dan mungkin diperlukan dua atau lebih prosedur selama penetapan, dikeluarkan. Nilai
pengujian independen untuk memenuhi batas yang menyimpang yang lain mungkin ditemukan setelah
disyaratkan. Batas keyakinan dari masing-masing respons ditabulasi, tetapi kemudian dapat dihubungkan
pengujian komponen umumnya tumpang tindih. dengan ketidakteraturan uji, yang membenarkan
Tujuan dari bab ini ialah menyajikan perhitungan yang peniadaan nilai tersebut. Peniadaan respons yang tampak
ringkas dari prosedur biometri untuk uji hayati menyimpang dapat menjadi sumber bias. Secara umum,
Farmakope Indonesia, dengan berbagai bagiannya saling peniadaan data pengamatan hanya berdasarkan besaran
berhubungan. Meskipun prosedur dirancang terutama relatif adalah prosedur yang sebaiknya dihindari. Jika hal
untuk pengujian sediaan tunggal, persamaan untuk ini tidak dapat dihindarkan, maka tiap respons yang
pengujian gabungan dari beberapa sampel diberikan dicurigai menyimpang dapat diuji dengan salah satu dari
dalam bab ini dan disimpulkan dalam bagian akhir. Bukti dua kriteria:
bahwa pengujian potensi memenuhi syarat batas 1. Kriteria pertama berdasarkan pada variasi di dalam
keyakinan, juga dapat didasarkan pada metode biometri kelompok tunggal dengan respons yang diduga setara.
lain yang mempunyai presisi sama dengan metode yang Secara umum, satu data pengamatan yang absah dari 25
tertera disini. atau 50 kali percobaan akan ditolak, sepanjang respons
Tabel istilah dalam persamaan yang digunakan yang identik dalam kelompok relatif sedikit. Mulai
diberikan pada akhir bab ini. dengan nilai yang diduga menyimpang, susun respons
dalam urutan besaran dari y ke yN, N adalah banyaknya
Langkah-langkah yang diperlukan pengamatan di dalam kelompok. Hitung perbedaan relatif
untuk Perhitungan Potensi
( y 2 y1 )
G1
Desain untuk memperkecil variansi kesalahan ( y N y1 )
Variasi respons sedapat mungkin dikurangi dengan
jika N = 3 hingga 7,
- 1349 -
1. Kurangi jumlah pengamatan dalam kelompok yang
( y 3 y1 ) lebih besar sehingga jumlah respons sama untuk tiap
G2 perlakuan. Jika hewan ditetapkan secara acak pada tiap
( y N 1 y1 )
kelompok perlakuan, maka tiadakan satu atau lebih
jika N = 8 hingga 13 atau respons yang dipilih secara acak dari tiap kelompok yang
lebih besar, atau kurangkan harga rata-rata tiap kelompok
( y3 y1 ) yang lebih besar dari total awal bila diperlukan. Teknik
G2
( y N 2 y1 ) yang disebut terakhir lebih disukai jika dengan sengaja
menambahkan hewan berlebih ke dalam kelompok baku.
jika N = 14 hingga 24 Bila penetapan terdiri dari kumpulan acak, maka gunakan
hanya kumpulan yang lengkap.
Jika G1, G2 atau G3 melampaui nilai kritis dalam Tabel 1 2. Sebagai alternatif kadang-kadang kelompok yang
untuk N yang diamati, maka secara statistik nilai lebih kecil dapat digunakan bila jumlah respons yang
menyimpang dapat ditiadakan. hilang tidak lebih dari satu dalam suatu perlakuan atau
Kriteria ini juga dapat diterapkan dalam penetapan 10% dalam keseluruhan penetapan. Penggantian untuk
mikrobiologi yang tiap perlakuan ditunjukkan oleh setiap nilai yang hilang dapat diperkirakan dengan
transmitans dalam tiap dua kelompok lengkap terpisah. metode a atau metode b. Satu derajat bebas (n)
Kurangi tiap transmitans dalam kelompok pertama dihilangkan dari variansi kesalahan s2 untuk tiap
dengan nilai pasangannya dalam kelompok kedua, dan penggantian dengan metode manapun kecuali pada
rekam tiap perbedaan dengan tanda positif atau negatif. penetapan mikrobiologi yang setiap respons berdasarkan
Mulai dari perbedaan yang paling besar, susun N pada jumlah dari dua transmitans atau lebih dan hanya
perbedaan dalam urutan besaran dari y1 hingga yN dan satu transmitants yang diganti.
hitung perbedaan relatif G1, G2 atau G3. Jika melampaui (a) Jika hewan telah digunakan untuk perlakuan
nilai kritis dalam Tabel 1, maka satu dari dua transmitans secara acak, tambahkan rata-rata respons sisa dalam
memberikan perbedaan yang diduga menyimpang dan kelompok yang tidak lengkap kepada totalnya. Pada
dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan atau penetapan mikrobiologi, bila satu dari dua transmitans
membandingkan dengan nilai yang diharapkan (lihat hilang pada suatu perlakuan, tambahkan perbedaan rata-
kolom berikut). Ulangi proses dengan perbedaan yang rata di antara kelompok, dihitung dari semua pasangan
masih tersisa bila suatu nilai yang menyimpang yang lengkap, kepada transmitans yang tersisa untuk
diperkirakan ada di pasangan kedua. memperoleh pengganti.
2. Kriteria kedua membandingkan rentang dari satu (b) Jika penetapan terdiri dari kumpulan acak, ganti
seri k = 2 kelompok atau lebih. Kelompok yang berbeda nilai yang hilang dengan:
dapat mengalami perlakuan yang berbeda, tetapi semua f
respons dalam tiap kelompok mewakili perlakuan yang
fT ' r kT 't T '
sama. Hitung rentang tiap kelompok dengan cara respons y' (1)
tertinggi dikurangi respons terendah dalam masing- ( f 1)( k 1)
masing dari k kelompok. Nilai rentang k terbesar dibagi
dengan jumlah semua rentangan yang ada dalam seri f adalah banyaknya kelompok; k adalah banyaknya
adalah R*. Rujuk R* ini kepada Tabel 2. Jika k tidak lebih perlakuan atau dosis dan Tr , Tt dan T berturut-turut
besar dari 10, gunakan nilai dari bagian atas Tabel 2; bila adalah nilai total untuk kumpulan acak, perlakuan dan
k lebih besar dari 10, kalikan R* dengan (k + 2) dan bila penetapan yang didalamnya ada pengamatan yang hilang.
perlu interpolasikan di antara nilai-nilai dari bagian Jika penetapan terdiri dari n kuadrat Latin dengan k baris
bawah Tabel 2. Jika R* melebihi nilai tabel atau hasil yang bersamaan, nilai yang hilang diganti dengan:
interpolasinya, kelompok dengan rentang terbesar
dicurigai dan pemeriksaan komponennya biasanya akan
k ( n ' T ' c T r ' Tt '
mengidentifikasi pengamatan yang diperkirakan y' (1 a)
menyimpang. Proses dapat diulangi dengan rentangan ( k 1)( n ' k 1)
yang tersisa apabila diduga ada yang menyimpang di
kelompok kedua. n adalah banyaknya kuadrat Latin dengan k baris yang
bersamaan, k adalah jumlah perlakuan atau dosis dan Tc,
Penggantian nilai yang hilang Sebagaimana Tr, Tt dan T berturut-turut adalah total tidak lengkap
disebutkan dalam monografi dan pada bab ini, untuk kolom, baris, perlakuan dan penetapan yang di
perhitungan potensi dan interval keyakinan dari respons dalamnya ada pengamatan yang hilang.
total untuk tiap dosis sediaan memerlukan jumlah Jika lebih dari satu nilai yang hilang, substitusi rata-
pengamatan yang sama dalam tiap respons total. Jika rata perlakuan untuk sementara pada semua tempat
pengamatan hilang atau diperoleh respons tambahan dari kecuali dari tempat kosong, dan hitung y untuk yang
baku, maka kesetimbangan dapat diperbaiki dengan satu lainnya dengan persamaan 1. Ganti tiap subtitusi awal
dari prosedur berikut hingga dapat digunakan persamaan dengan persamaan 1 dan ulangi proses dengan perkiraan
yang biasa. berturut-turut hingga diperoleh y yang tetap untuk tiap
pengamatan yang hilang.
- 1350 -
Tabel 1

Uji untuk nilai penyimpangan. Dalam contoh dari populasi normal, perbedaan sama atau lebih besar dari nilai G1, G2 adan
G3 dengan probabilitas P = 0,02 nilai yang menyimpang dapata terjadi hanya pada satu ujung atau dengan P = 0,04 nilai-
nilai yang menyimpang dapat terjadi pada kedua ujung.

N 3 4 5 6 7
G1 0,976 0,846 0,729 0,644 0,586
N 8 9 10 11 12 13
G2 0,780 0,725 0,678 0,638 0,586 0,578
N 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
G3 0,602 0,579 0,559 0,542 0,527 0,514 0,502 0,491 0,481 0,472 0,464

Tabel 2

Uji untuk kumpulan yang mengandung nilai penyimpangan. Hitung rentang dari f pengamatan dalam tiap k kelompok,
semua kelompok dalam suatu seri sama ukurannya. Perbandingan R* dari rentang terbesar terhadap jumlah k rentangan yang
diamati akan sama atau lebih besar dari nilai-nilai kritik berikut pada probabilitas P = 0,0.

Jumlah
R* kritis untuk rentangan masing-masing dari f pengamatan
rentang
k 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 0,962 0,862 0,803 0,764 0,736 0,717 0,702 0,691 0,682
3 0,813 0,667 0,601 0,563 0,539 0,521 0,507 0,498 0,489
4 0,681 0,538 0,479 0,446 0,425 0,410 0,398 0,389 0,382
5 0,581 0,451 0,398 0,369 0,351 0,338 0,328 0,320 0,314
6 0,508 0,389 0,342 0,316 0,300 0,288 0,280 0,273 0,267
7 0,451 0,342 0,300 0,278 0,263 0,253 0,245 0,239 0,234
8 0,407 0,305 0,267 0,248 0,234 0,225 0,218 0,213 0,208
9 0,369 0,276 0,241 0,224 0,211 0,203 0,197 0,192 0,188
10 0,339 0,339 0,220 0,202 0,193 0,185 0,179 0,174 0,172
Jumlah (k + 2) R* kritis untuk rentangan masing-masing dari f pengamatan
rentang
k 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 4,06 3,04 2,65 2,44 2,30 2,21 2,14 2,09 2,05
12 4,06 3,03 2,63 2,42 2,29 2,20 2,13 2,07 2,04
15 4,06 3,02 2,62 2,41 2,28 2,18 2,12 2,06 2,02
20 4,13 3,03 2,62 2,41 2,28 2,18 2,11 2,05 2,01
50 4,26 3,11 2,67 2,44 2,29 2,19 2,11 2,06 2,01
- 1351 -
Perhitungan Potensi dari Penetapan Tunggal ditentukan secara tegas. Rata-rata yang bergerak
digunakan sebagai ganti intepolasi log-dosis yang
Petunjuk untuk perhitungan potensi dari data menyebabkan 50% penjendalan baik pada baku maupun
penetapan tunggal tertera pada masing-masing sediaan uji yang menuntun ke log potensi (seperti tertera
monografi. Dalam penetapan yang menekankan pada pada perhitungan Heparin Natrium). Presisi potensi
interpolasi dari kurva dosis-respons dan memenuhi diperkirakan dari kesuaian diantara penetapan yang
kondisi untuk keabsahan uji yang ditetapkan berikut, berdiri sendiri dari kesediaan uji yang sama.
potensi dapat dihitung dengan metode yang sesuai Untuk obat yang ditetapkan secara hayati, kurva
dengan bab ini. respons terhadap log-dosis pada rentang dosis yang
Perencanaan penetapan meliputi perkiraan potensi memadai, harus berupa garis lurus. Jika diperlukan uji
sediaan uji agar dapat digunakan dosis yang setara pendahuluan atau penetapan tergantung pada interpolasi
dengan baku. Semakin dekat kebenaran perkiraan asal dari kurva multi-dosis baku, gambarkan di kertas
dengan hasil penetapan, semakin tepat perhitungan koordinat kurva respons rata-rata baku tiap tingkat dosis
potensi. Perbandingan dosis tertentu dari baku, dalam g pada ordinat terhadap log-dosis x pada absis. Jika secara
atau unit FI terhadap dosis sediaan uji yang prinsip garis cenderung linier dalam rentang dosis yang
bersangkutan dihitung seperti tertera pada monografi, ditentukan, maka unit respons awal dapat digunakan
secara seragam dinyatakan sebagai R. Log potensi relatif langsung sebagai y; jika garis jelas merupakan
dalam jumlah perkiraan awal sama dengan baku lengkungan, transformasi yang sesuai tiap pembacaan
dinyatakan sebagai M. Secara ideal, M tidak berbeda awal dapat menghasilkan linieritas.
secara signifikan dari nol. Log potensi adalah: Salah satu transformasi yang mungkin ialah logaritma;
cara lain pada penetapan mikrobiologi cara tabung, y =
M = M + log R (2) (100 - % transmitans) yang terhadap log-dosis x tidak
atau membentuk garis linier, maka diubah ke nilai probit.
Dalam hal ini bila serapan tidak dapat dibaca langsung,
Potensi = P* = antilog M = (antilog M)R maka % transmitans untuk tiap tabung atau larutan uji
lebih dulu diubah menjadi serapan: A = 2- log (%
Penetapan dari Penentuan Langsung Dosis transmitans). Setiap nilai serapan kemudian diubah
Ambang Perbandingan dosis ambang rata-rata baku dan menjadi % pengurangan pertumbuhan bakteri sebagai:
sediaan uji memberikan potensi secara langsung. Dosis
100 ( AC A )
ambang ditetapkan dua kali pada setiap hewan, satu kali % penguranga n
dengan baku dan satu kali dengan sediaan uji. Tiap dosis AC
dikonversi kepada harga logaritmanya, perbedaan (x) c adalah kerapatan rata-rata untuk tabung kontrol
antara kedua log-dosis ditetapkan untuk setiap hewan, (tanpa antibiotik atau dengan vitamin berlebih) dalam
dan potensi dihitung dari rata-rata perbedaan tersebut. kelompok atau rak tabung yang sama. Persentase
Pada Uji Endotoksin Bakteri <201>, rata-rata pengurangan kemudian diubah ke dalam nilai probit
geometrik titik akhir pengenceran untuk sediaan uji seperti tertera pada Tabel 3 hingga diperoleh harga y
sesuai baku (dikalikan dengan faktor pengenceran, bila yang baru untuk semua perhitungan selanjutnya.
dapat digunakan), memberikan kadar endotoksin dalam Transformasi probit memberikan keuntungan dalam hal
sediaan uji. memperlebar rentang kerja dari linieritas, bahkan bila
Pada penetapan ini, interval fidusial tergantung pada sebagian dari hubungan dosis-respons tidak linier dalam
variabilitas dosis ambang. unit asal dari 100% transmitans, asalkan masa inkubasi
tidak diperpanjang melewati fasa logaritma pertumbuhan
Penetapan tidak langsung dari hubungan antara dalam tabung kontrol.
log dosis dan respons Umumnya dosis ambang tidak LD50 pada Uji keamanan injeksi besi dekstran
dapat diukur secara langsung; oleh karena itu, potensi dihitung menggunakan log-dosis dan probit. Keempat
ditetapkan secara tidak langsung dengan dosis injeksi dalam mg besi per kg bobot badan diubah
membandingkan respons dari dosis baku yang diketahui menjadi x1 = 2,574, x2 = 2,699, x3 = 2,875 dan x4 =
dengan satu atau lebih dosis yang sama dari sediaan uji. 3000. Nilai probit sesuai jumlah kematian yang diamati
Dalam rentang dosis yang terbatas, biasanya suatu dalam tiap kelompok 10 tikus dinyatakan berturut-turut
respons yang sesuai dapat digambar sebagai suatu garis sebagai y1, y2, y3 dan y4 dan diberikan pada Tabel 3
lurus terhadap log-dosis, merupakan kondisi yang untuk kematian dari 10% hingga 90%. Untuk kematian
menyederhanakan perhitungan potensi dan interval yang diamati dari 0 dan 10 terdekat ke dosis yang
keyakinan. Kemiringan dan posisi hubungan log-dosis menyebabkan separuh kematian gunakan pendekatan
respons ditentukan dalam setiap penetapan dengan probit berturut-turut 3,02 dan 6,98; hilangkan nilai akhir
menggunakan dua atau lebih tingkat dosis baku atau (pada x1 atau x4) bila tidak berdekatan dengan separuh
lebih baik dikehendaki meliputi baku maupun sediaan kematian. Oleh karena informasi dalam probit bervariasi
uji. dengan yang diharapkan, tetapkan pendekatan bobot
Pada penetapan heparin natriun, interval antara dosis relatif w tiap probit, untuk menghitung LD50 injeksi
yang menghasilkan penjedalan dan yang tidak adalah seperti diperlihatkan pada tabel berikut.
sedemikian kecil sehingga kurva dosis-respons tidak
- 1352 -
Tabel 3
Probit (deviasi normal + 5) sesuai dengan persentase dalam margin

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 - 2,67 2,95 3,12 3,25 3,36 3,45 3,52 3,59 3,66
10 3,72 3,77 3,82 3,87 3,92 3,96 4,01 4,05 4,08 4,12
20 4,16 4,19 4,23 4,26 4,29 4,33 4,36 4,39 4,42 4,45
30 4,48 4,50 4,53 4,56 4,59 4,61 4,64 4,67 4,69 4,72
40 4,75 4,77 4,80 4,82 4,85 4,87 4,90 4,92 4,95 4,97
50 5,00 5,03 5,05 5,08 5,10 5,13 5,15 5,18 5,20 5,23
60 5,25 5,28 5,31 5,33 5,36 5,39 5,41 5,44 5,47 5,50
70 5,52 5,55 5,58 5,61 5,64 5,67 5,71 5,74 5,77 5,81
80 5,84 5,88 5,92 5,95 5,99 6,04 6,08 6,13 6,18 6,23
90 6,28 6,34 6,41 6,48 6,55 6,64 6,75 6,88 7,05 7,33
0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
99
7,33 7,37 7,41 7,46 7,51 7,58 7,65 7,75 7,88 8,09

Tabel 4
Koefisien x * untuk menghitung respons YL dan YH diperkirakan oleh kuadrat terkecil pada k log-dosis nilai terendah dan
tertinggi jika ditempatkan pada interval yang sama.

Jumlah Y akhir yang 1 2 3 4 5 6 Pembagi


Dosis diperkirakan
3 YL 5 2 -1 6
YH -1 2 5 6
4 YL 7 4 1 -2 10
YH -2 1 4 7 10
5 YL 3 2 1 0 -1 5
YH -1 0 1 2 3 5
6 YL 11 8 5 2 -1 -4 21
YH -4 -1 2 5 8 11 21

LD50 untuk uji keamanan ini, dalam mg besi per kg


bobot tubuh, dihitung dengan rumus:
Jumlah 0 atau 10 1 atau 9 2 atau 8 3 atau 4 atau 6

kematian 6 LD 50 anti log( x ( 5 y ) / b ) (2c)
Bobot, w 0,3 0,7 1,0 1,2 1,3
Pada penetapan kuantal yang tidak termasuk dalam
Hitung rata-rata yang tertimbang Farmakope ini, seperti penetapan insulin dengan mencit,
perhitungan dengan probit meliputi pengaturan lain yang
( wx ) tidak tercantum di sini.
x
Jika kurva respons rata-rata Y t dari tiap dosis baku
terhadap log-dosis berbentuk linier, dan k dosis
dan ditempatkan dalam interval yang sama pada skala
( wy ) logaritma, respons yang diperkirakan (YL dan YH) pada
y
(2a) ujung dari garis yang paling sesuai dapat langsung
dihitung dengan koefisien x * dari Tabel 4, yang sesuai
dari jumlah bobot, w, empat (atau tiga) respons yang dengan k log-dosis yang berturutan, dengan rumus:
dapat diterima dalam jumlah log-dosis tertimbang yang
sama, (wx), dan dari probit, (wy). Dari jumlah

produk tertimbang , (wxy)1 dan kuadrat tertimbang, ( x y1 )


YL
(wx2), hitung kemiringan b dari garis log-dosis probit pembagi
dengan rumus: dan


( wxy ) x ( wy ) ( x y1 )
b (2b) YH
( wx 2 ) x ( wx ) pembagi
- 1353 -
berarti jumlah dari nilai-nilai yang mengikutinya. Jika Penetapan Potensi Antibiotik secara Mikrobiologi
dibuat kurva YL dan YH terhadap log-dosis rendah dan <131>, kemiringan b dari garis lurus yang paling sesuai
tinggi, XL dan XH, nilai-nilai tersebut dapat dihubungkan dapat dihitung dengan ketentuan dalam Tabel 5 dan
dengan suatu garis lurus dengan kemiringan: respons rata-rata pada tiap dosis atau Tt = f yang
jumlah ys(f) adalah tetap untuk tiap dosis, sebagai:
(Y H Y L )
b
(X H X L )
(4) ( x1 y t ) x 1T t (6)
b '
'
Pada suatu log-dosis x baku yang dipilih respons yang eb i fe b i
diperkirakan adalah: Koefisien x1 adalah faktor pengali yang baik dari
pembedaan (x- ) di sekitar log-dosis rata-rata , dan ebi
Y y b( x x) (5)
adalah faktor pengali yang sesuai dari (x- )2. Respon
Y perkiraan pada suatu log-dosis X dapat dihitung
= (x)/k, dan = (YL+ YH)/2 atau untuk perkiraan di
dengan mensubtitusi kemiringan penetapan b dalam
dalam suatu kumpulan, y adalah respons rata-rata untuk
persamaan 5 dan rata-rata baik dari semua respons
baku dalam kumpulan.
Jika hubungan log-dosis respons adalah linier, tetapi k baku pada seluruh penetapan ataupun dari tiap kumpulan
dosis (dinyatakan dalam ml) terletak dalam urutan secara terpisah.
arimatik seperti dalam Tabel 5 (yang merujuk pada

Tabel 5
Koefisien x1 untuk menghitung kemiringan b dari kurva log-dosis respons jika dosis ditempatkan pada skala arimetik

Koefisien x1 untuk menghitung b dari respons y pada dosis,


Jumlah dalam ml Pembagi ebi Log dosis
dosis 1 1,5 2 3 4 5 rata-rata
4 - -29 -12 12 29 - 14,4663 0,38908
5 -34 - -9 5 15 23 24,7827 0,41584
5 - -20 -11 2 11 18 13,3249 0,45105
6 -15 -8 -3 4 9 13 14,1017 0,37588

POTENSI YANG DIINTERPOLASI dengan b untuk penetapan dan untuk untuk tiap
DARI KURVA BAKU kumpulan dan respons yU dalam tiap tabung sediaan uji
dalam kumpulan tersebut diubah ke log-potensi relatif
Jika kurva log-dosis respons baku suatu penetapan perkiraan.
merupakan garis lengkung dan secara grafik
menghubungkan titik-titik, jumlah baku yang diharapkan ( yU YS )
menghasilkan tiap respons y yang diamati dari sediaan X (7)
uji diperkirakan dengan jalan interpolasi dari kurva dan b
kemudian ditentukan kadar dari larutan uji tersebut. YS adalah respons yang diperkirakan dengan kurva baku
Jika respons baku dapat dibuat linier terhadap log- pada log-dosis x perkiraan sediaan uji. Rata-rata
dosis, maka secara numerik dihubungkan oleh garis perkiraan terpisah setiap f kumpulan, M = X/f adalah
lurus, seperti dijelaskan pada bagian terdahulu. untuk log-potensi relatif sediaan uji.
penetapan dalam kumpulan acak, kurva baku dihitung
- 1354 -
Tabel 6

Koefisien faktorial x1 untuk analisis uji hayati tertimbang, log-dosis baku yang berturutan (Si) dan sediaan uji
(Ui) dipilah sama, masing-masing dengan banyaknya respons yang sama (f) yang mempunyai jumlah
keseluruhan Tt

Koefisien faktorial x1 untuk tiap dosis


Desain Baris S1 S2 S3 S4 U1 U2 U3 U4 ei Ti
2,2 a -1 -1 1 1 4 T
b -1 1 -1 1 4 Ta
ab 1 -1 -1 1 4 Tbab
3,3 a -1 -1 -1 -1 -1 1 6 T
b -1 0 1 1 0 1 4 Ta
ab 1 0 -1 -1 0 1 4 Tb
q 1 -2 1 1 -2 1 12 Tab
aq -1 2 -1 -1 -2 1 12 Tqaq
4,4 a -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 8 T
b -3 -1 1 3 -3 -1 1 3 40 Ta
ab 3 1 -1 -3 -3 -1 1 3 40 Tb
q 1 -1 -1 1 1 -1 -1 1 8 Tab
aq -1 1 1 -1 1 -1 -1 1 8 Tqaq

Untuk Persamaan Tetapan Nilai tetapan untuk Desain


menghitung No. 2,2 3,3 4,4
M 8,10 c 1 4/3 5
L 26,29 c 1 8/3 5

Penetapan faktorial dari respons tiap perlakuan Jika


beberapa fungsi dari respons dapat dibuat linier terhadap M ' ciTa / Tb (8)
log-dosis, potensi yang diuji dihitung dari respons total
untuk tiap perlakuan dan presisinya diukur berdasarkan i adalah interval dalam logaritma antara log-dosis yang
interval keyakinan. Hal ini memerlukan (1) dalam unit berurutan baik baku maupun sediaan uji dan tetapan c
yang sesuai respons y bergantung secara linier pada log- diberikan terpisah dbagian bawah tiap Tabel . Setiap M
dosis dalam rentang dosis penetapan dan (2) banyaknya dikoreksi menjadi log-potensi M dengan persamaan 2.
(f) respons adalah sama pada setiap tingkat dosis, baik Jika dosis-dosis ditempatkan tidak sama pada skala log
baku maupun sediaan uji. Nilai y dijumlah pada tiap seperti dalam Tabel 8, sebagai gantinya gunakan tetapan
tingkat dosis setiap sediaan. Pada kombinasi yang ci pada bagian bawah Tabel.
berbeda, total keseluruhan, Tt, menunjukkan secara Dalam penetapan kadar yang seimbang, seperti pada
langsung log-potensi relatif dan keabsahan penetapan penetapan kortikotropin, hitung M dengan koefisien
uji. Koefisien faktorial pada Tabel 6, 7 dan 8 dalam Tabel 6. Jika satu sediaan mempunyai kurang satu
menunjukkan cara penggabungannya. Dalam suatu baris dosis dari yang lainnya tetapi log-dosis yang berturutan
tertentu tiap Tt dikalikan dengan koefisien yang dari baku dan sediaan uji keduanya mempunyai selisih
bersangkutan dan hasil kali dijumlahkan untuk sebesar tetapan interval i, gunakan koefisien faktorial
memperoleh Ti Ti dalam baris-baris berikutnya pada Tabel 7, untuk koreksi perbedaan sebenarnya
mempunyai arti yang sama dalam semua penetapan. diantara log-dosis rata-rata yang diamati,
Ta dalam baris pertama mengukur perbedaan dalam hitung dengan rumus:
respons rata-rata baku dalam sediaan uji. Tb dalam baris
kedua mengantarkan secara langsung kepada kemiringan M ' xS xU M ' (9)
gabungan dari kurva dosis-respons untuk baku dan
sediaan uji. Baris ketiga sampai kelima (ab, q dan aq)
digunakan untuk menguji keabsahan penetapan, seperti
diterangkan pada bagian lebih lanjut. Dari total Ta dan
Tb, hitung log-potensi relatif sediaan uji, sebelum
disesuaikan untuk potensi perkiraannya sebagai:
- 1355 -
Tabel 7

Koefisien faktorial x1 untuk menganalisis penetapan tertimbang pasrsial log-dosis baku yang berturutan (S) dan sediaan uji
(U1) dipilah sama, masing-masing dengan banyaknya (f) respons yang sama dengan jumlah keseluruhan Tt. Jika banyaknya
dosis yang berurutan dari sediaan uji lebih satu dari banyaknya pada baku, tukar tempat S1 dan U1 dalam judul dibalikkan
semua tanda dalam baris a, ab dan aq.

Koefisien factorial x1 untuk tiap dosis


Desain Baris S1 S2 S3 S4 U1 U2 U3 ei Ti
2,1 a -1 -1 2 1 6 Ta
b -1 1 0 1 2 Tb

3,2 a -1 -1 -1 -1 -1 1 6 T
b -1 0 1 1 0 1 4 Ta
ab 1 0 -1 -1 0 1 4 Tb
q 1 -2 1 1 -2 1 12 Ta

4,3 a -3 -3 -3 -3 4 4 4 84 T
b -3 -1 1 3 -2 0 2 28 Ta
ab 3 1 -1 -3 -5 0 5 70 Tb
q 3 -3 -3 3 2 -4 2 60 Tab
aq -1 1 1 -1 1 -2 1 10 Tqaq

Untuk Persamaan Tetapan Nilai tetapan untuk Desain


menghitung No. 2,1 3,2 4,3
M 8,10 c 1/2 5/6 7/6
L 26,29 c 25/12 49/12

Pada penetapan dengan dosis yang berturutan tidak Penetapan dari perbedaan respons Jika dosis baku
ditempatkan dalam log-interval yang sama, log-potensi relatif dan sediaan uji dibuat berpasangan dan perbedaan
dari sediaan uji tunggal dapat dihitung dengan persamaan 8 respons dihitung untuk tiap pasangan, perbedaan ini
tidak dipengaruhi oleh variasi dalam kepekaan rata-rata
dengan koefisien faktorial dan ei pada Tabel 8.
pembacaan pasangan. Penetapan insulin dengan 2 dosis
yang dibuat berpasangan, sesuai dengan desain pertama
Pada penetapan dengan dua atau lebih sediaan uji
dalam Tabel 6, dan memerlukan empat kumpulan kelinci
menggunakan baku yang sama, dengan garis dosis-
yang sama, masing-masing disuntik dua kali seperti
respons yang sejajar di dalam kesalahan eksperimental,
tertera pada Penetapan Potensi Insulin <161>.
tiap log-potensi relatif dapat dihitung dengan kemiringan
Perbedaan (y) dalam respons gula darah dari tiap kelinci
penetapan yang sama sebagai berikut: Untuk tiap
terhadap kedua perlakuan mengarah ke log-potensi
sediaan, tentukan faktor kemiringan Tb = (x1Tt) atau
relatif M (lihat dua paragraph pertama dari bab
(x1Y), harga-harga x1 adalah koefisien faktorial untuk Perhitungan potensi dari penetapan tunggal). Injeksi
baku dalam baris Oktositosin ditetapkan berdasarkan perubahan tekanan
darah pada hewan percobaan tunggal setelah
yang sesuai b dari Tabel 6 atau Tabel 8. Log-potensi penyuntikan bergantian dari dosis tunggal baku dan satu
relatif dari tiap sediaan uji adalah: dari dua dosis sediaan uji. Perhitungan potensi dari
perbedaan respons sedian uji dan rata-rata dari dua
M ' cih'Ta / 2 Tb ' (10) respons yang berdekatan baku adalah setara dengan
desain pertama pada Tabel 7 dengan membalikkan S dan
h adalah banyaknya harga-harga Tb, yang dijumlahkan U, I adalah log-interval di antara dua tingkat dosis
dalam denominator. sediaan uji.
- 1356 -
Tabel 8

Koefisien faktorial x1 untuk menganalisis penetapan dengan sekuen 3- atau 4-dosis sebesar 1,5; 2,0; 3,0 dan 4,0 tiap dosis
mempunyai banyak respons (f) yang sama

Dosis Baku Dosis sediaan Uji


Desain Baris 1,5 2,0 3,0 4,0 1,5 2,0 3,0 4,0 ei Ti
4,4 a -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 8 T
b -29 -12 12 29 -29 -12 12 29 3940 Ta
ab 29 12 -12 -29 -29 12 12 29 3940 Tb
q 1 -1 -1 1 1 -1 -1 1 8 Tab
aq -1 1 1 -1 1 -1 -1 1 8 Tqaq

3,3 a -1 -1 -1 1 1 1 6 Ti
b -25 -3 28 -25 -3 28 2836 T
ab 25 3 -28 -25 -3 28 2836 Ta
q 31 -53 22 31 -53 22 8508 Tb
aq -31 53 -22 31 -53 22 8508 Tab
Tqaq

3,3 a -1 -1 -1 1 1 1 6 T
b -28 3 25 -28 3 25 2836 Ta
ab 28 -3 -25 -28 3 25 2836 Tb
q 22 -53 31 22 -53 31 8508 Tab
aq -22 53 -31 22 -53 31 8508 Tqaq

Kesalahan Eksperimental dan Uji Keabsahan maka perlu diperhatikan tanda yang benar pada semua
Penetapan Istilah yang digunakan di sini, kesalahan penjumlahan. Nyatakan total x untuk hewan yang
eksperimental, merujuk ke variasi sisa dalam respons diinjeksi dengan baku pada hari kedua sebagai T2.
dari indikator biologik, bukan untuk kesalahan dalam Hitung variansi kesalahan dari x dengan n = N 2
prosedur atau untuk nilai menyimpang yang memerlukan derajat bebas sebagai:
penggantian. Kesalahan eskperimental diukur berkenaan
dengan variansi kesalahan pada respons tunggal atau T 2 T2
2

x S
2
unit lain, yang dinyatakan secara seragam sebagai s2,
f
meskipun ada perbedaan dalam definisi unit. Hal ini s2 (12)
diperlukan dalam uji keabsahan penetapan dan dalam n
menghitung interval keyakinan.
N adalah total jumlah kelinci untuk menyelesaikan
Variansi Kesalahan Dosis Ambang Masing-masing penetapan, tidak termasuk penggantian nilai hilang
dosis ambang diukur secara langsung dalam beberapa untuk menyelamatkan ukuran dari dua kumpulan.
penetapan. Pada penetapan Digitalis masing-masing
dosis ambang dinyatakan dengan simbol z, banyaknya Variasi kesalahan dari Respons Individual Pada
atau frekuensi z oleh f, dan jumlah dari z untuk tiap penetapan di farmakope, perbedaan dalam dosis yang
sediaan oleh T, dengan subskrip S dan U masing-masing mengubah respons rata-rata diperkirakan tidak
untuk baku dan sediaan uji. Hitung variansi kesalahan mempengaruhi variabilitas dalam respons. Perhitungan
dari z sebagai: variansi kesalahan tergantung pada desain penetapan dan
bentuk pengaturan untuk setiap nilai yang hilang. Tiap
respons lebih dulu diubah ke dalam unit y yang
T
2
T S2


z 2

fS
U
fU
digunakan dalam menghitung potensi. Tentukan variansi
kesalahan tunggal dari kombinasi deviasi y sekitar rata-
s2 (11) rata untuk tiap tingkat dosis, jumlahkan untuk setiap
n
tingkat. Nilai y yang meragukan dapat diuji seperti
n = fS + fU - 2 derajat bebas. Dalam penetapan lain, tiap dijelaskan pada Peniadaan data pengamatan yang
log-dosis ambang sediaan uji yang diinjeksikan menyimpang, dan nilai menyimpang yang telah terbukti
dikurangi log-dosis baku yang bersangkutan pada kelinci dapat diganti sebagai nilai yang seperti tertera pada
yang sama untuk memperoleh perbedaan individual x. Penggantian nilai yang hilang.
Karena tiap x mungkin positif atau negatif (+ atau ), Dalam desain yang paling sederhana, unit respons
- 1357 -
diatur secara acak untuk tiap tingkat dosis, seperti pada f(Tr) menunjukkan sumber variasi yang tidak
penetapan kortikotropin. Jika nilai yang hilang diganti mempengaruhi potensi yang diperkirakan dan oleh sebab
dengan menambahkan rata-rata y yang tersisa pada suatu itu dikeluarkan dari kesalahan penetapan. Hitung
tingkat dosis kepada totalnya, maka derajat bebas (n) perkiraan variansi kesalahan dari kuadrat masing-masing
pada variansi kesalahan dikurangi dengan satu untuk tiap y dan jumlah marginal, sebagai:
penggantian, tetapi tidak diperlukan perubahan lain
dalam perhitungan. Dengan menganggap bahwa f sama
T T T2
2 2
untuk semua dosis atau kelompok, hitung variansi y 2 t

t

kesalahan dari variasi dalam dosis untuk semua nilai y k f N
sebagai berikut: s2 (16)
n
Tt 2
y T = Ty = Tt dan n = (k 1) (f 1) derajat bebas harus
2

f
s2
dikurangi dengan satu untuk tiap perbedaan dalam tabel
(13) asal yang telah diisi dengan perhitungan.
n Jika urutan perlakuan merupakan sumber variasi
Tt adalah total pada tiap dosis dari nilai f dari y, terdapat tambahan yang penting, pengaruhnya dapat dikoreksi
sebanyak k total Tt dan derajat bebas n = f-k, dengan f dengan rejim dosis untuk suatu seri dari n kuadrat Latin
dikurangi 1 untuk penggantian. dengan k baris secara bersama. Buat Tabel pengamatan
Jika variasi dalam f diatur dengan mengurangkan nilai respons y dari tiap hewan penetapan dalam kolom yang
rata-rata kelompok dari total kelompok, hitung variansi terpisah menurut urutan dosis. Respons dari tiap k dosis
kesalahan dari y yang diamati dan total Tt yang tidak terjadi sering kali sama dalam tiap k baris dan dalam nk
diatur sebagai: kolom, n adalah banyaknya kuadrat Latin. Jumlahkan
respons y dalam tiap baris (Tr) dalam tiap kolom (Tc),
dan dalam Tabel yang terpisah, untuk tiap dosis atau
Tt 2
y
2 perlakuan (Tt). Suatu pengamatan yang hilang dapat
f diganti menggunakan persamaan 1a seperti dijelaskan
s2 (14) pada Penggantian nilai yang hilang. Hitung variasi
n kesalahan dari kuadran masing-masing y dan dari total
n=f-k marginal dan perlakuan sebagai:

Dalam perhitungan hasil penetapan menggunakan



T T T
2 2 2
koefisien dari Tabel 6 atau Tabel 8, s2 dapat dihitung 2T 2
y
t

c
2
t

dari respons y untuk tiap h sediaan, meliputi h sediaan n' k k n' k N
uji dan tingkat dosis baku yang berkaitan. Untuk tiap s2
(16a)
n
sediaan, hitung T1 = y dan faktor kemiringan Tb = (x1y),
nilai dari x1 adalah kooefisien faktorial untuk baku pada T = yy = Tr = Tc = Tt dan N= (k 1) (nk-2)
baris b yang sesuai Tabel 6 atau Tabel 8. Variansi
kesalahan penetapan adalah:


y
2 T '2


2( Tb ) 2

derajat bebas harus dikurangi dengan satu untuk tiap
perbedaan dalam tabel asal yang telah diisi dengan
s2 k h ' eb f perhitungan.
n (15) Pada penetapan dengan reaksi yang terjadi dalam
pasangan, perbedaan di antara hewan penetapan atau
derajat bebas n = h(k 1) 1, dan eb adalah ei dari reaksi pasangan secara otomatis dipisah-pisah dengan
Tabel dan baris yang sama sebagai koefisien x1. menghitung penetapan dari perbedaan dalam suatu
pasangan sebagai respons. Pada insulin, respons adalah
Variasi kesalahan pada Desain Terbatas Pada perbedaan y dalam gula darah pada kelinci tunggal
beberapa penetapan, respons individual terjadi dalam setelah dua kali penyuntikan seperti tertera pada
tiga atau lebih kumpulan acak. Contoh kumpulan adalah Penetapan Potensi Insulin <161>. Setelah pengaturan
pasangan hewan dalam penetapan vitamin D, daerah- untuk kehilangan kelinci selama penetapan, hitung
daerah bening dalam tiap lempeng pada penetapan variansi kesalahan dan respons pada semua empat
antibiotik. Masing-masing nilai y dari penetapan ini kelompok dan dari total kelompok Ti = T1 hingga T4
disusun dalam Tabel dua arah, tiap kolom menunjukkan sebagai :
perlakuan atau dosis yang berbeda dan tiap baris
menunjukkan kumpulan acak. Nilai-nilai yang hilang Ti
2

y
2
dapat diganti seperti dijelaskan pada Penggantian nilai-
nilai yang hilang. Total kolom k adalah Tt yang
f (17)
diperlukan untuk analis desain tertimbang. Total baris s2
n
- 1358 -
banyaknya kelinci f adalah sama dalam tiap kelompok dengan 3 atau 4 dosis melebihi s2 sebesar tiga kali lipat,
dan derajat bebas n = 4 (f 1), dikurangi dengan satu hitung:
untuk setiap penggantian kelinci yang hilang selama
T 2
penetapan. Pada penetapan Injeksi Oksitosin, setiap y i
menunjukkan perbedaan antara respons tekanan darah ef
terhadap suatu dosis sediaan uji dan respons rata-rata F3 2 (20)
untuk dua dosis baku yang berdekatan. Hitung variansi 3s
kesalahan dari y sebagai: Untuk penetapan dengan 2 dosis, hitung:

2
T2
2
2

Ti T ab
y2 (18) F1
f

2
s2 e ab fs (21)
n
n = 2(f 1) derajat bebas; T1 adalah total y untuk dosis dan untuk penetapan 3,2 (Tabel 7) tentukan:
rendah sediaan uji dan T2 untuk dosis tinggi.
Pada penetapan secara mikrobiologi yang dihitung
T 2
dengan interpolasi dari suatu kurva baku, ubah tiap i
perbedaan antara respons pasangan terhadap unit log- ef
dosis, X, menggunakan persamaan 7. Dengan setiap F2 2
(22)
perbedaan X sebagai unit, suatu komposit s2 dihitung 2s
dari variasi nilai-nilai X dalam f untuk tiap sediaan uji,
dijumlahkan dari semua h sediaan uji dalam penetapan Untuk suatu penetapan absah F1, F2 atau F3 tidak
sebagai: melebihi nilai yang tertera pada Tabel 9 (pada
kemungkinan 1 dalam 20) untuk derajat bebas n dalam
s2.
T 2
X 2 x Suatu penetapan dapat tidak memenuhi uji keabsahan
dan masih digunakan untuk memperkirakan potensi yang
f
s2 (19) kemudian dapat dikombinasi dengan hasil penetapan
n yang kedua untuk sediaan uji yang sama seperti
Tx = X untuk sediaan uji tunggal dan derajat bebas nx diuraikan pada bagian lebih lanjut. Suatu tingkat dosis
= f h. akhir baik baku maupun sediaan uji atau keduanya dapat
berada di luar daerah linier. Dengan tiga atau lebih
Pengujian Keabsahan Penetapan Sebagai tambahan tingkat dosis dan nilai-nilai Ta Tab dan Taq yang relatif
pada persyaratan yang khusus dalam tiap monografi dan besar, total respons Tt pada suatu dosis akhir dari suatu
kombinasi kurva log-dosis respons dengan kemiringan sediaan dapat mendekati batas tertinggi atau terendah
yang signifikan seperti tertera pada statistik C dalam dan menjadi penyebab nilai-nilai yang besar Tab dan Taq.
bagian selanjutnya, dua kondisi menentukan keabsahan Tt dapat dihilangkan dan penetapan dihitung kembali
dari masing-masing penetapan faktorial: (1) kurva log- dengan desain yang sesuai pada Tabel 7. Jika penetapan
dosis respons sediaan uji harus sejajar dengan kurva kemungkinan memenuhi pengujian dalam persamaan 20
baku di dalam kesalahan eksperimental, dan (2) kedua atau 22, hasil potensi yang didapat, M, dapat
kurva tidak menyimpang secara signifikan dari garis dikombinasi dengan hasil dari penetapan kedua dalam
lurus. Jika penetapan sudah dibuat secara acak sempurna menghitung log-potensi sediaan uji seperti tertera pada
atau terdiri dari kumpulan acak, pengujian yang Kombinasi dari penetapan yang berdiri sendiri. Jika Ta
diperlukan adalah menghitung dengan koefisien faktorial tidak signifikan tetapi Tq menunjukkan garis lengkung
untuk ab, q, dan aq dari Tabel 6 sampai Tabel 8 dan kombinasi yang signifikan, dosis yang terbesar (atau
total perlakuan Tt. Jumlahkan hasil kali koefisien dalam terkecil) dari kedua sediaan yang mungkin terlalu besar
tiap baris yang bersangkutan dengan Tt untuk (atau terlalu kecil). Penghilangan nilai-nilai tersebut
mendapatkan total hasil kali Ti yang subskrip i masing- dapat menghasilkan penetapan yang absah dengan
masing berlaku untuk ab, q, dan aq. Masing-masing dari koefesien faktorial untuk desain yang lebih kecil
ketiga perbandingan Ti2/ef dihitung dengan nilai ei yang berikutnya pada Tabel 6 atau Tabel 8. Tq atau Tq yang
sesuai dari tabel dan dengan f yang sama dengan signifikan secara statistik dapat diabaikan dan semua
banyaknya y dalam tiap Tt. Pada baris ab diuji tingkat dosis dipakai tanpa menyebabkan bias log-
kesejajaran garis dosis-respons dan ini adalah satu- potensi M yang dihitung dari interval keyakinan lebih
satunya pengujian yang ada pada penetapan dengan 2 besar dari 5% apabila kesamaan berikut benar:
dosis. Dengan tiga atau lebih dosis dari kedua sediaan,
dalam baris q adalah pengujian lengkungan yang 2 2
Tb 100 Tq
dikombinasi pada arah yang sama, dan dalam baris aq
pengujian lengkungan yang terpisah pada arah yang eb eq
berlawanan. Jika tiap perbandingan dalam penetapan
- 1359 -
atau Perhitungan umum Meskipun banyak bentuknya, uji
T '
b
2



100 T ' q
2

(23)
hayati dapat digolongkan dalam dua kategori umum: (1)
log-potensi dihitung langsung dari harga rata-rata atau
eb eq perbedaan rata-rata, dan (2) dihitung dari rasio dua
statistik.
tiap Tb dan Tq, dihitung dengan Tt (atau y) untuk sediaan
tunggal dikali koefisien untuk Baku dalam baris b dan q (1) Bila log-potensi dari suatu penetapan dihitung
berurutan. Jika Ta dan Tab keduanya signifikan pada sebagai rata-rata dari beberapa log-potensi yang
penetapan dengan 2 dosis, satu Tt mungkin di luar diperkirakan mempunyai presisi lebih kurang sama, log-
daerah linier. Kadang-kadang perkiraan awal atau interval keyakinan adalah:
potensi perkiraan dapat dihitung dari nilai Tt yang tersisa 2 st
dan desain pertama dalam Tabel 7. Pada penetapan L (24)
insulin dan obat-obat lain yang responsnya dibuat k
berpasangan, uji kesejajaran sedemikian tidak peka s adalah deviasi baku dari log-potensi perkiraan tunggal,
sehingga dihilangkan. Jika tabung-tabung dalam tiap t dibaca dari Tabel 9 dengan derajat bebas n dalam s, dan
kumpulan diatur secara sistematik sebagai ganti cara k adalah banyaknya perkiraan yang dirata-ratakan.
acak pada penetapan mikrobiologi, uji keabsahan dapat Persamaan yang serupa digunakan dan log-potensi
mempunyai bias dari pengaruh posisi. dihitung sebagai rata-rata x dari k perbedaan x, dengan
deviasi baku s dari suatu x tunggal. Dalam hal manapun,
INTERVAL DAN BATAS KEYAKINAN log-potensi M perkiraan terletak ditengah interval
DARI POTENSI keyakinan, sehingga internal keyakinan adalah:

Uji hayati memberikan suatu perkiraan dari potensi XM=M+L dan M=ML atau XM=ML (25)
sebenarnya dari sediaan uji. Perkiraan tersebut terletak
dalam suatu interval keyakinan, yang dihitung Batas-batas tertinggi dan terendah diubah menjadi
sedemikian rupa sehingga kemungkinan tidak lebih dari antilogaritma untuk mendapatkan batas-batas potensi
1 dalam 20 (P = 0,05) bahwa potensi sebenarnya lebih yang jelas.
besar dari batas tertinggi interval keyakinan atau lebih
rendah dari batas terendah. Mengingat interval tersebut (2) Lebih sering, log-potensi atau potensi dihitung dati
ditentukan oleh sejumlah faktor yang dapat suatu rasio dan dalam hal ini panjang dari interval
mempengaruhi perkiraan potensi, presisi yang keyakinan dinyatakan sebagai log-interval dalam
diperlukan untuk sebagian besar uji hayati diberikan persamaan
dalam monografi dengan istilah interval keyakinan, yang
berhubungan secara langsung dengan potensi atau L 2 (C 1) (CM '2 c 'i 2 ) (26)
logaritmanya.

Tabel 9
Nilai-nilai t, t2, Fi dan X2 untuk derajat bebas n yang berbeda yang akan dilebihi dengan suatu probabilitas
P = 0,05 (atau 0,95 rentang keyakinan)*

n t T2 = F 1 F2 F3 X2 n t T2 = F 1 F2 F3 X2
1 12,706 161,45 - - 3,84 19 2,093 4,381 3,52 3,13 30,1
2 4,303 18,51 19,00 19,16 5,99 20 2,086 4,351 3,49 3,10 31,4
3 3,182 10,128 9,55 9,28 7,82 21 2,080 4,325 3,47 3,07 32,7
4 2,776 7,709 6,94 6,59 9,49 22 2,074 4,301 3,44 3,05 33,9
5 2,571 6,608 5,79 5,41 11,07 23 2,069 4,279 3,42 3,03 35,2
6 2,447 5,987 5,14 4,76 12,59 24 2,064 4,260 3,40 3,01 36,4
7 2,365 5,591 4,74 4,35 14,07 25 2,060 4,242 3,38 2,99 37,7
8 2,306 5,318 4,46 4,07 15,51 26 2,056 4,225 3,37 2,98 38,9
9 2,262 5,117 4,26 3,86 16,92 27 2,052 4,210 3,35 2,96 40,1
10 2,228 4,965 4,10 3,71 18,31 28 2,048 4,196 3,34 2,95 41,3
11 2,201 4,844 3,98 3,59 19,68 29 2,045 4,183 3,33 2,93 42,6
12 2,179 4,747 3,89 3,49 21,03 30 2,042 4,171 3,32 2,92 43,8
13 2,160 4,667 3,81 3,41 22,36 40 2,021 4,085 3,23 2,84 55,8
14 2,145 4,600 3,74 3,34 23,68 60 2,000 4,001 3,15 2,76 79,1
15 2,131 4,543 3,68 3,29 25,00 120 1,980 3,920 3,07 2,68 146,6
- 1360 -
16 2,120 4,494 3,63 3,24 26,30 1,960 3,841 3,00 2,60 -
17 2,110 4,451 3,59 3,20 27,59
18 2,101 4,414 3,55 3,16 28,87
*adopsi dari bagian-bagian Tabel III hingga IV dari Statistical Tables for Biological, Agricultural and Medical Research,
R.A. Fisher and F.Yates, Oliver and Boyd, Ltd., Edinburgh.

M adalah log-potensi relatif seperti telah didefinisikan tengah interval keyakinan. Batas keyakinan tertinggi dan
dalam Perhitungan Potensi dari suatu Penetapan terendah dalam logaritma adalah :
Tunggal; i adalah log-interval dosis yang berurutan dan c
adalah tetapan karakteristik dari prosedur penetapan. XM =logR+CM+L dan logR=CML (30)
Istilah C tergantung pada ketepatan dengan kemiringan
kurva dosis-respons telah ditentukan. (Hal ini kadang- C sering kali agak lebih besar sedikit dari satuan, dan
kadang dinyatakan dalam istilah g = (C 1)/C). Dalam makin tepat cara penetapannya, harga C makin
penetapan faktorial dihitung sebagai: mendekati tepat 1. R = zs/zu adalah perbandingan dosis
baku dan sediaan uji yang bersesuaian atau potensi
Tb
2 perkiraan dari sediaan uji. Batas keyakinan tertinggi dan
C

Tb eb fs 2t 2
2
(27) terendah dalam log-potensi diubah secara terpisah
menjadi antilogaritmanya untuk memperoleh potensi
yang bersesuaian.
s2 adalah variansi kesalahan dari pengamatan tunggal, t2
dibaca dari Tabel 9 dengan derajat bebas dalam s2; f Interval Keyakinan untuk Penetapan Individual
adalah banyaknya respons dalam tiap Tt yang digunakan Oleh karena interval keyakinan dapat berbeda dalam
untuk menghitung Tb dan Tb serta eb dihitung dengan rincian dari pola-pola umum di atas, maka hitung untuk
koefisien faktorial untuk baris b dalam Tabel 6 hingga tiap penetapan dengan cara-cara khusus yang diberikan
Tabel 8. Variansi kesalahan s2 dalam persamaan 26 di bawah nama bahan pada paragraf berikut.
tergantung pada desain penetapan, seperti ditunjukkan Penetapan Antibiotik Interval keyakinan dapat
untuk setiap obat pada bagian selanjutnya. Pada dihitung dengan persamaan 24 dan persamaan 25.
penetapan yang absah C merupakan bilangan positif. Kalsium pantotenat Untuk log-potensi yang diperoleh
Dalam penetapan dua atau lebih sediaan uji terhadap dengan interpolasi dari kurva baku, interval keyakinan
baku bersama, semuanya dengan kurva dosis-respons dapat dihitung dengan persamaan 19 dan persamaan 24.
yang sejajar dalam batas kesalahan eksperimental, C Untuk log-potensi yang dihitung dengan persamaan 8
dapat dihitung dengan variansi kesalahan s2 untuk dan persamaan 10, s2 dapat dihitung dengan persamaan
penetapan dan dengan kemiringan penetapan sebagai: 15, C dengan persamaan 27 atau persamaan 28, dan

C
T '
b
2 interval keyakinan L dengan persamaan 26 dan
persamaan 29.
T
b
' 2

eb fh ' s 2 t 2
2
(28) Injeksi Kortikotropin Hitung log interval keyakinan
dengan persamaan 26 dan persamaan 27, koefisien dan
tetapan dalam Tabel 6 untuk penetapan 3 dosis, dan s2
Faktor kemiringan Tb = (x1Tt) atau (x1y) untuk tiap seperti yang ditentukan dengan persamaan 13 atau
h sediaan, termasuk baku, dihitung dengan koefisein persamaan 14.
faktorial x1 untuk baku dalam baris b yang sesuai dari Digitalis Hitung interval keyakinan sebagai :
Tabel 6 hingga Tabel 8. Jika total perlakuan Tt
2
mencakup satu atau lebih penggantian untuk respons z fu
yang hilang, ganti ebf dalam persamaan 27 atau ebfh/2 L 2 (C 1) C s (31)
dalam persamaan 28 dengan f2(x12/f), tiap x1 adalah zu fs
koefisien faktorial dalam baris b dari Tabel 6 hingga
Tabel 8, dalam bab ini, dan f adalah banyaknya respon fu dan fs adalah banyaknya pengamatan pada sediaan uji
dalam Tt yang bersangkutan, sebelum menambahkan dan pada bak, dan
pengganti. Dengan C ini, hitung interval keyakinan
sebagai : zu
2
C
c' i 2 h' s 2t 2 (32)
zu
2
L 2 (C 1) (CM ' 2 ) (29)
2 fu
Dalam penetapan yang dihitung dari suatu rasio, log- ditentukan dengan s2 dari persamaan 11. Batas
potensi M yang paling mungkin terletak tidak tepat di keyakinan untuk potensi dalam unit F1 adalah :
- 1361 -
log-potensi M, harga M digabungkan untuk menentukan
z 2 potensi rata-rata tertimbang dari sediaan uji. Kecuali
X p* R C s 1 L (33) pada penetapan Heparin Natrium yang log-potensi sama
zu 2
besar disetimbangkan, ketepatan relatif dua atau lebih M
definisi R dapat dilihat pada daftar istilah simbol. terpisah menentukan bobot yang ditentukan untuk setiap
nilai dalam menghitung harga rata-rata dan interval
Gonadotropin Korionik Lakukan seperti untuk Injeksi keyakinannya.
Korikotropin. Sebelum menggabungkan dua atau lebih M terpisah
Heparin Natrium Bila dua penentuan terpisah log- yang diperkirakan, konsistensi bersamanya harus diuji.
potensi M berbeda lebih dari 0,05; lakukan penetapan Bila harga-harga M konsisten, masing-masing interval
tambahan dan hitung variansi kesalahan dari M di antara keyakinannya akan tumpang tindih atau bila tumpang
nilai-nilai N sebagai : tindihnya kecil, hitung harga pendekatan M2. Tentukan
dari tiap h penetapan individual suatu bobot w, yang
M 2
M 2
dinyatakan sebagai :
(34)
N 4t 2
s2 w (38)
n L2
n = N-1 derajat kebebasan. Dengan nilai-nilai ini, dengan panjang interval keyakinan L yang dihitung
tentukan interval keyakinan dalam logaritma (L) dengan dengan persamaan yang sesuai dari bagian terdahulu,
persamaan 24. dan t2 dibaca dari Tabel 9 untuk derajat bebas n dalam
Injeksi Insulin Hitung variasi kesalahan (s2) dari y variansi kesalahan pengujian. Jumlahkan masing-masing
dengan persamaan 16 dan C sebagai : bobot untuk memperoleh w. Kemudian suatu
pendekatan x2 dengan h-1 derajat bebas ditentukan
2
Tb sebagai :
C
T 2
s 2t 2 N (35)

wMw
b 2
2 2
Pendekatan X M wM (39)
t2 dari Tabel 9 tergantung kepada n = 4(f-1) derajat
bebas dalam s2 dan N = 4 f adalah jumlah dari perbedaan
dalam empat kelompok. Dengan persamaan 26 hitung Untuk dua penetapan dengan log-potensi M1 dan M2 dan
interval keyakinan L dalam logaritma, dengan ci2 = bobot w1 dan w2 persamaan 35 disederhanakan menjadi
0,09062. Batas keyakinan tertinggi dan terendah dalam :
unit Insulin FI diperoleh dari antilogaritma dari XM pada 2
persamaan 30. w w M M
2 1 2 1 2
Injeksi Oksitosin Hitung perkiraan log interval ke- Pendeka tan X M (40)
yakinan dengan persamaan 26, sebagai berikut : w w
1 2
(T2 T1 ) 2 dengan satu derajat bebas. Jika pendekatan M2 benar-
C
T2 T1 2 4 f 1s t

2 2 (36) benar terletak di bawah nilai kritis 2 dalam Tabel 9,
gunakan bobot w dalam menghitung log-potensi rata-rata
3 M dan interval keyakinan L. Jika M2 mendekati atau
2
s ditentukan dengan persamaan 18 dan melebihi nilai kritis ini, sebagai gantinya gunakan semi-
bobot w (persamaan 47 ketika menghitung M).
4 f 1 Hitung log-potensi rata-rata M dari dua atau lebih
c
8 f 1
(37) penetapan yang sama-sama konsisten sebagai:

M
(wM )
w
Aktivitas Vitamin B12 Lakukan seperti Kalsium (41)
Pantotenat.

Kombinasi dari Penetapan yang Ini adalah nilai tunggal yang paling mungkin di dalam
Berdiri Sendiri interval keyakinan gabungan dengan panjang Lc
ditetapkan sebagai akar dari:
Bila metodenya memungkinkan, tambahan hewan
2
w w w (42)
dapat ditambahkan pada penetapan yang kurang presisi 4t
2 L 1 4
hingga hasil-hasil yang digabungkan mengurangi L
interval keyakinan dalam batas yang ditentukan dalam C w 2w n
monografi. Jika diperlukan dua atau lebih penetapan
yang berdiri sendiri, masing-masing ditujukan kepada
- 1362 -
tiap n = n 4(h-2)/(h-1) dan tL2 diinterpolasi dari Tabel Jika M2 pada persamaan 39, dari h = 4 atau lebih
9 dengan derajat bebas: perkiraan M, melebihi tingkat kritis dalam Tabel 9 lebih
dari 50%, dan bobot w berbeda kurang dari 30%, h
nL
w 2
perkiraan dari M dapat diperiksa untuk nilai me-
w / n
2 nyimpang dapat dihilangkan dalam menghitung M
dengan w.
Untuk dua penetapan (h = 2) dengan log-potensi M1 dan Jika potensi obat ditetapkan berulang kali di suatu
M2 dan bobot w1 dan w2, persamaan di atas dapat ditulis laboratorium dengan menggunakan metode uji hayati
kembali sebagai: yang sama, penetuan berturutan dari kemiringan b dan
variansi kesalahan s2 dapat tersebar ecara acak di dalam
kesalahan pengambilan contoh uji di sekitar nilai yang
2
4t 4w w 1 1 umum untuk setiap parameter. Dengan membuat kurva
1 1 2
2 L
L (43) perkiraan dari penetapan yang berturutan pada suatu peta
C w
w 1 2
2 n n kendali mutu untuk masing-masing statistik dan
menghitng nilai tengah dan batas kendali yang
w = w1 + w2. Apabila Lc interval keyakinan untuk menyatakan variasi acak yang diperbo-lehkan,
suatu perkiraan kombinasi, tidak melebihi persyaratan memungkinkan untuk memeriksa secara terus-menerus
dalam monografi, batas keyakinan tertinggi dan terendah konsistensi dari suatu teknik penetapan secara terus-
dalam Lc di atas dan di bawah M, untuk memperoleh menerus.
interval keyakinan mendekati 95%.
Jika variasi potensi hasil penetapan anatara h Apabila perkiraan dari b dan s dari penetapan tunggal
penentuan terpisah, seperti diuji dengan M2, mencapai terletak dalam batas kendali, maka dapat diganti dengan
atau melebihi P = 0,05, beberapa perkiraan ditetapkan rata-rata yang diperoleh laboratorium. Tolak tiap
semi-bobot w. Dari bobot w, hitung variansi dari tiap M penetapan yang statistiknya berada di luar batas kendali,
sebagai: atau terima penetapan hanya setelah penelitian saksama
validitasnya.
1 L2
V (44)
w 4t 2 Penetapan Gabungan dari Beberapa Sediaan

Hitung variansi heterogenitas antara penetapan se-bagai : Setiap monografi menguraikan penetapan dari sediaan
uji tunggal terhadap baku. Meskipun tidak diberikan
M
2
secara tegas, beberapa sediaan uji yang berbeda, sering
M 2

h V dimasukkan dalam penetapan yang sama dan masing-
v (45) masing dibandingkan secara terpisah dengan respons
h 1 h
yang sama terhadap baku. Kenyataan ini menjamin
Atau, bila h = 2 bertambahnya jumlah pengamatan dengan baku. Dengan
f pengamatan pada tiap tingkat dosis dari masing-masing
v
M 1 M 2 2 V1 V2 h sediaan uji yang berbeda, jumlah pengamatan pada
2 2 (46) tiap tingkat dosis baku dapat bertambah secara
menguntungkan, bila h besar, menjadi fh. Aturan ini
Bila V bervariasi secara jelas hingga v yang dihitung hanya dapat digunakan sebagai pendekatan di mana
seperti di atas merupakan angka negatif, sebagai perbedaan-perbedaan kecil atau kesetaraan harus
gantinya hitung suatu perkiraan v dengan menghilangkan dipisah-pisah, dan dalam hal manapun hanyalah bersifat
bagian setelah tanda minus pada persamaan 45 dan anjuran.
persamaan 46. Jika semua dari beberapa penetapan yang dilakukan
bersamaan memenuhi persyaratan keabsahan, dan
Semi-bobot dinyatakan sebagai : mempunyai kurva log-dosis respons yang linier dengan
1 kemiringan b yang sama dan variansi kesalahan s2 yang
w
V v (47) sama dari garis-garis tersebut, kedua nilai statistik tadi
dapat dipandang sebagai karakteristik penetapan.
Substitusi w dan w untuk w dan w dalam Kombinasi semua bukti dari penetapan yang sama
persamaan 41 untuk memperoleh rata-rata semi-bobot menjadi nilai tunggal kemiringan penetapan
M. Hal ini terletak dekat dengan tengah interval keyakin- menghasilkan perkiraan b yang lebih stabil dan dapat
an dari perkiraan panjang Lc, dipercaya, dibandingkan jika setiap sediaan uji dianalisis
secara terpisah. Demikian pula derajat bebas dan
4t 2 kehandalan dari variasi kesalahan s2 dapat bertambah.
Lc'
2

w (48) Interval keyakinan yang dihitung dengan nilai-nilai


gabungan untuk b dan s2 lebih kecil dalam rata-rata
dan t2 dari Tabel 9 mempunyai n derajat bebas. dibandingkan bila berdasarkan hanya kepada bagian data
yang relevan. Untuk perhitungan atau penggunaan
- 1363 -
perkiraan penetapan yang demikian lihat persamaan 10, yang dihitung dari gabungan kemiringan untuk seluruh
15, 16, 19, 28 dan 29. Potensi perkiraan dengan penetapan. Karena didasarkan pada bukti, cara yang
kemiringan yang dihitung dari sediaan uji tunggal dan terakhir dianggap merupakan perkiraan yang lebih baik.
baku terletak di dalam bagian dari interval keyakinan

DAFTAR ISTILAH
Simbol Keterangan
A serapan untuk menghitung % pengurangan pertumbuhan bakteri dari pengamatan kekeruhan

b kemiringan dari garis lurus hubungan respons (y) dengan log-dosis (x) [Persamaan 2b, 4, 5, 6]

c tetapan untuk menghitung M dengan persamaan 8 dan 10

c tetapan untuk menghitung L dengan persamaan 26 dan 29

ci tetapan untuk menghitung M bila dosis ditempatkan seperti tertera pada Tabel 8.
2
ci tetapan untuk menghitung L bila dosis ditempatkan seperti tertera pada Tabel 8.

C Simbol untuk menghitung ketepatan dari kemiringan dalam interval keyakinan [Persa-maan
27, 28, 35,36].

2 Tetapan statistik untuk menguji kesignifikanan suatu ketidaksesuaian [Tabel 9].

M2 2 untuk menguji ketidaksesuaian antara log-potensi perkiraan yang berbeda [Persamaan 39,
40].

eb ei dari baris b dalam Tabel 6 hingga Tabel 8.

ebi perkalian dari (x x)2 {tabel 5; Persamaan 6]

ei jumlah kuadrat dari koefisien faktorial dalam tiap baris dari Tabel 6 dan Tabel 8.

eq ei dari baris q dalam Tabel 6 dan Tabel 8

f banyaknya respons pada tiap kali tingkat dosis dari suatu sediaan; banyaknya replikat atau
kumpulan.

fs banyaknya pengmatan pada baku.

fu banyaknya pengamatan pada sediaan uji

F1 hingga F3 rasio variansi yang diamati dengan derajat bebas 1 sampai 3 dalam pembilang [Tabel 9].

G1, G2 dan G3 perbedaan relatif dalam pengujian untuk nilai yang menyimpang [Tabel 1].

h banyaknya sediaan uji dalam penetapan ganda.

h banyaknya sediaan dalam penetapan ganda, termasuk baku dan h sediaan uji, h = h + 1

i interval dalam logaritma antara log dosis berurutan, sama untuk baku dan sediaan uji.

k banyaknya log-potensi perkiraan dalam suatu rata-rata [Persamaan 24; banyaknya perla-kuan
atau dosis (Tabel 4; Persamaan 1, 13, 15, 16); banyaknya rentang atau kelompok dalam suatu
seri [Tabel 2]; banyaknya baris, kolom, dan dosis dalam suatu kuadrat latin tunggal
[Persamaan 1a, 16a].

L panjangnya interval keyakinan dalam logaritma [Persamaan 24, 26, 29, 38], atau dalam
pengertian ukuran dari potensi relatif dari pengenceran-pengenceran yang dibandingkan
[Persamaan 48]

Anda mungkin juga menyukai