Anda di halaman 1dari 6

A.

PENDAHULUAN

Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,

pencegaham dan pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan. Sebagai

komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium

digunakan untuk penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan

hasil pengobatan, serta penentuan prognosis. Oleh karena itu hasil pemeriksaan

laboratorium harus selalu terjamin mutunya.

Berkaitan dengan penjaminan mutu hasil laboratorium, maka penggunaan

reagensia laboratorium harus berdasarkan suatu pedoman reagensia sebagai satu

komponen kegiatan dalam “Praktek Laboratorium yang Benar”.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka di Instalasi Laboratorium perlu dibuat


standar penggunaan reagenisa yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam
tata cara penggunaan reagensia, maka seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
penggunaan reagensia harus berdasarkan Pedoman Reagensia Laboratorium di
Instalasi Laboratorium RSPTN Universitas Hasanuddin Makassar.

A. Tata Laksana Pemilihan Reagen


1. Reagen dipilih berdasarkan kebutuhan laboratorium.

2. Reagen dipilih berdasarkan produk pabrik yang telah dikenal dan mempunyai

sensivitas dan spesifitas yang tinggi.

3. Deskripsi lengkap dari bahan atau produk.

4. Mempunyai masa Kadaluarsa yang panjang.

5. Volume atau isi kemasan.

6. Digunakan untuk pemakaian ulang atau sekali pakai.


7. Mudah diperoleh dipasaran.

8. Besarnya biaya tiap atuan (nilai ekonomis).

9. Pemasok/Vendor.

10. Kelancaran dan Kesinambungan pengadaan.

11. Pelayanan purna jual.

12. Terdaftar sebagai bahan laboratorium dan alat kesehatan di Kementrian


Kesehatan.

B. Tata Laksana Pemilihan Menurut Jenis


Reagen yang digunakan di laboratorium ada yang dapat dibuat sendiri dan

ada yang sudah dijual komersil. Baik reagen yang dibuat sendiri maupun yang

komersial mempunyai persyaratan-persyaratan tertentu.

Instalasi Laboratorium RSPTN Universitas Hasanuddin Makassar

menggunakan reagen komersial. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. Etiket/label wadah

Umunya pada reagen komersial sudah tercantum nama atau kode bahan,

tanggal produksi dan batas kadaluarsa serta nomor batch reagen.

2. Batas kadaluarsa

Masa kadaluarsa tercantum pada kemasan dan hanya berlaku untuk reagen

yang disimpan pada kondisi baik dan belum pernah dibuka, karena reagen

yang wadahnya sudah pernah dibuka mempunya masa kadaluarsa lebih

pendek dari reagen yang belum dibuka.


3. Keadaan fisik

Kemasan harus dalam keadaan utuh, isi tidak mengeras dan tidak ada

perubahan warna.

4. Penyimpanan

Penyimpanan reagen pada dasarnya harus mengikuti ketentuan yang

berlaku untuk tiap jenis reagen.

5. Pencampuran

Beberapa reagen memerlukan pencampuran satu dengan yang lain atau

pengenceran dengan aquadest sebelum digunakan. Reagen yang belum

dilarutkan sifatnya lebih stabil.

6. Cara pemakaian

Umumnya setiap reagen komersial dilengkapi dengan petunjuk cara


pemakaian yang dibuat oleh produsen. Cara pemakain ini biasanya berbeda
dari satu produsen dengan produsen lain dan tidak boleh diubah atau
dimodifikasi.

C. Tata Laksana Pengadaan


Pengadaan Reagensia dibuat berdasarkan :

1. Tingkat Persediaan

Pada umumnya tingkat persediaan harus selalu sama dengan jumlah

persediaan yaitu jumlah persediaan minimum ditambah jumlah safety

stock. Tingkat persediaan minimum adalah jumlah bahan yang diperlukan

untuk memenuhi kegiatan operasional nomal, sampai pengadaan

berikutnya dari pembekal atau ruang penyimpanan umum. Safety stock


adalah jumlah persediaan cadangan yang harus ada untuk bahan-bahan

yang dibutuhkan atau yang sering terlambat diterima dari pemasok.

2. Perkiraan Jumlah Kebutuhan

Perkiraan kebutuhan dapat diperoleh berdasarkan jumlah perkiraan atau


pembelian bahan dalam periode 6 – 12 bulan yang lalu dan proyeksi
jumlah pemeriksaan untuk period 6 – 12 bulan untuk tahun yang akan
datang. Jumlah rata-rata pemakaian bahan.

D. PENGGUNAAN REAGENSIA DAN LOGISTIK MEDIS

Penggunaan reagensia/logistik adalah pemakaian reagen dan logistik

dalam rangka pelayanan pemeriksaan laboratorium. Reagen yang pertama

masuk yang dipakai terlebih dahulu. Atau reagen yang kadaluarsanya sudah

dekat yang dipakai terlebih dahulu. Reagen yang telah dipakai dicatat pada

buku reagen. Untuk pelaporan penggunaan reagensia dibuat laporan setiap

akhir bulan.

E. PERMINTAAN REAGEN DAN BAHAN HABIS PAKAI (BHP)

LABORATORIUM

Permintaan reagen dan bahan habis pakai (BHP) melalui pengampraan

dari petugas logistik ke instalasi farmasi dengan menggunakan blangko

ampraan. Reagen dan BHP merupakan bahan baku yang digunakan untuk

melakukan pemeriksaan laboratorium.


F. MEMBUKA REAGEN BARU

Membuka reagen baru adalah tindakan yang dilakukan pada saat akan
memakai reagen yang masih baru. Dan untuk memasitkan bahwa reagen
dalam kondisi baik, layak pakai dan monitoring estimasi pemakaian. Setiap
membuka reagen baru, tuliskan tanggal membuka pada reagen tersebut. Jika
membuka reagen baru pastikan reagen tersebut belum kadaluarsa dan layak
pakai.

G. LABELING REAGENSIA
Labeling reagen merupakan proses labeling pada masing-masing reagensia

sesuai dengan masa kadaluarsa. Proses labeling reagen dilakukan oleh

penanggung jawab reagensia dibawah koordinasi kepala ruangan.

1. Label hijau ditempelkan pada reagen yang masa kadaluarsanya berlaku

masih lebih dari 1 bulan.

2. Label kuning ditempelkan pada reagen yang masa kadaluarsanya 1 bulan

menjelang masa kadaluarsa.

3. Label merah ditempelkan pada reagen yang masa berlakunya 1 minggu


menjelang masa kadaluarsa.

H. REAGENSIA ESENSIAL
1. Penetapan reagensia esensial harus diikuti dan dilaksanakan oleh

seluruh staf laboratorium dibawah pengawasan Kepala Instalasi

Laboratorium.

2. Reagensia esensial dan bahan-bahan lain harus selalu ada untuk

pelayanan laboratorium pasien.


3. Semua reagensia disimpan dan didistribusikan sesuai prosedur yang

ditetapkan.

4. Evaluasi periodik semua reagensia untuk memastikan akurasi dan

presisi hasil pemeriksaan.

5. Pedoman tertulis memastikan pemberian label yang lengkap dan akurat

untuk reagensia dan larutan dan akurasi serta presisi dari hasil.

KEPALA INSTALASI LABORATORIUM


PATOLOGI KLINIK
RSPTN UNIVERSITAS HASANUDDIN

DR.dr.Yuyun Widaningsih, M.Kes, Sp.PK


NIP : 19790905 200604 2 001

Anda mungkin juga menyukai